ANALISIS LITERASI KRITIS PUISI-PUISI TAUFIQ ISMAIL DALAM KUMPULAN PUISI MALU (AKU) JADI ORANG INDONESIA YANG MEREPRESENTASIKAN KEKUASAAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN PUISI DI SMA NEGERI 1 DARANGDAN, PURWAKARTA.

ANALISIS LITERASI KRITIS PUISI-PUISI TAUFIQ ISMAIL
DALAM KUMPULAN PUISI MALU (AKU) JADI ORANG INDONESIA
YANG MEREPRESENTASIKAN KEKUASAAN DAN PEMANFAATANNYA
DALAM PEMBELAJARAN PUISI DI SMA NEGERI 1 DARANGDAN,
PURWAKARTA

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Oleh

BASUKI PRIATNO
NIM 1103359

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di

SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

SEKOLAH PASCASARJANA (S-2)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
ANALISIS LITERASI KRITIS PUISI-PUISI TAUFIQ ISMAIL
DALAM KUMPULAN PUISI MALU (AKU) JADI ORANG INDONESIA
YANG MEREPRESENTASIKAN KEKUASAAN DAN PEMANFAATANNYA
DALAM PEMBELAJARAN PUISI DI SMA NEGERI 1 DARANGDAN,
PURWAKARTA

Oleh
Basuki Priatno
S.Pd. IKIP Jakarta, 1996

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pascasarjana


© Basuki Priatno 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013

Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui dan disahkan
Pembimbing I


Prof. Dr. Iskandarwassid,M.Pd.
NIDN 0002073902

Pembimbing II

Prof. Dr. Hj. Yoce Aliah Darma, M.Pd.
NIDN 0017054303

Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

Diketahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia


Dr. Sumiyadi, M.Hum.
NIP 19660320 199103 1004

Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi masih banyaknya anggapan bahwa
pembelajaran sastra khususnya puisi merupakan pembelajaran yang sulit
dilaksanakan oleh guru bahasa Indonesia. Selain itu, pembelajaran puisi pun
dianggap sebagai pembelajaran yang monoton dan kurang menarik bagi siswa.
Untuk menghilangkan anggapan ini guru harus pandai memilih metode
pembelajaran dan mampu menganalisis puisi dengan berbagai metode atau teknis
analisis. Salah satu analisis puisi yang dapat digunakan guru adalah analisis literasi
kritis. Analisis literasi kritis adalah salah satu cara memahami dan mengapresiasi

puisi dengan meyakini bahwa dalam menginterprestasi teks puisi diperlukan sikap
kritis, yaitu pemahaman teks (bahasa) puisi sebagai kontruk sosial karena memiliki
ideologi tertentu untuk diketahui.
Rumusan masalah dalam rencana penelitian ini yaitu: 1) Bagaimanakah unsur
intrinsik puisi-puisi Taufiq Ismail yang merepresentasikan kekuasaan? 2)
Bagaimanakah unsur historis puisi-puisi Taufiq Ismail yang merepresentasikan
kekuasaan? 3) Bagaimanakah representasi kekuasaan dalam puisi-puisi Taufiq
Ismail yang dikaji dengan analisis literasi kritis? 4) Apakah representasi kekuasaan
dalam puisi-puisi Taufiq Ismail dapat dijadikan bahan pembelajaran puisi di SMA?
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu; 1) mendeskripsikan unsur
intrinsik puisi Taufiq Ismail yang merepresentasikan kekuasaan; 2) mendeskripsikan
unsur historis puisi Taufiq Ismail yang merepresentasikan kekuasaan. 3)
mendeskripsikan konsep-konsep teoritis tentang representasi kekuasaan yang
terdapat dalam puisi-puisi Taufiq Ismail yang terdapat dalam buku kumpulan puisi
Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia; 4) menganalisis hasil pembelajaran puisi yang
menggunakan bahan ajar puisi Taufiq Ismail yang merepresentasikan kekuasaan di
SMA Negeri 1 Darangdan.
Metode penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode yang
dilakukan dengan cara pengumpulan data primer, penganalisisan dan interpretasi.
Analisis literasi kritis digunakan untuk menganalisis teks dikaitkan dengan praktik

sosial yang terjadi dalam masyarakat khususnya tentang praktik penyalahgunaan
kekuasaan.
Sumber data penelitian ini adalah buku kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi
Orang Indonesia karya Taufiq Ismail. Dari 100 puisi yang terdapat dalam buku ini
yang dijadikan sumber data penelitian sebanyak delapan puisi yang dipilih secara
purposif. Kedelapan puisi itu sebagai berikut: Takut 66, Takut 1998;Ketika Burung
Merpati Sore Melayang; Dharma Wanita; Berbeda Pendapat; Malu (Aku) Jadi
Orang Indonesia; Padamu Negeri, Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu;
dan Surat Amplop Putih untuk PBB.
Hasil penelitian menyimpulkan puisi-puisi yang dianalisis merepresentasikan
kekuasaan; subordinasi, diskriminasi dan represi. Representasi kekuasaan itu
didukung dengan penggunaan diksi, pengimajian, majas, tema, dan aspek historis
puisi. Ujicoba yang dilakukan dalam pembelajaran menunjukkan hasil yang cukup
iv
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di SMA
Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


baik. 72 % siswa memperoleh nilai mencapai KKM, 28 % siswa memperoleh nilai
di bawah KKM. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa 71 melebihi nilai KKM 70.
Nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 20
Kata Kunci: Representasi Kekuasaan, Puisi, Analisis Literasi Kritis
ABSTRACT

This research is motivated still of the assumption that the learning literature,
especially poetry is a difficult learning conducted by Indonesian teachers. In
addition, learning poetry teaching was regarded as a monotonous and less attractive
to students. To get rid of this assumption teachers must be able to choose the
teaching methods and be able to analyze poetry by various methods or technical
analysis. One analysis of poetry that can be used by teachers is critical literacy
analysis. Analysis of critical literacy is one way of understanding and appreciating
poetry, believing that poetry texts needed to interpret a critical attitude, which is
understanding the text (language) poetry as social CONSTRUCTS because it has a
certain ideology to be known.
The problems of this research plan are: 1) How is the intrinsic elements of
Taufiq's poems represent power? 2) How is the historical elements of the poems
Taufiq Ismail representing power? 3) How does the representation of power in the
poems Taufiq Ismail studied by analysis of critical literacy? 4) Does the

representation of power in the poetry of Taufiq Ismail can be used as learning poetry
in high school? The objectives of this research are: 1) to describe the intrinsic
elements of poetry Taufiq Ismail which represents power, 2) to describe the
historical elements of poetry Taufiq Ismail representing power. 3) describe the
theoretical concepts about the representation of power contained in Taufiq Ismail
poems contained in the book of poetry Malu (Aku) Jadi Indonesia; 4) analyze the
results of the use of learning poetry teaching materials Taufiq Ismail poem that
represents the power of high school 1 Darangdan country.
This research method is descriptive method of analysis. The method is
performed by means of primary data collection, analyzing and interpretation.
Critical literacy analysis is used to analyze the text associated with the social
practices that occur in the community, especially the practice of abuse of power
Data sources of this study is the book of poetry Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Taufiq Ismail works. Of 100 poems contained in this book is used as a
source of research data eight purposively selected poems. Eighth poem was as
follows: Takut 66, Takut 1998;Ketika Burung Merpati Sore Melayang; Dharma
Wanita; Berbeda Pendapat; Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia; Padamu Negeri,
Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu; dan Surat Amplop Putih untuk PBB.
The research concludes that analyzed the poems represent power;
subordination, discrimination and repression. Representation of power was

supported by the use of diction, pengimajian, figure of speech, themes, and historical
aspects of poetry. Tests conducted in the study showed good results. 72% of
v
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di SMA
Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

students received grades reached KKM, 28% of students received grades below the
KKM. The average value obtained exceeds 71 students KKM 70. Highest value of
100 and a low of 20
Keywords: Representation of Power, Poetry, Literacy Critical Analysis

vi
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di SMA
Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................
iv
PERNYATAAN ...............................................................................................

v

KATA PENGANTAR ......................................................................................

vi

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................

vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................


viii

DAFTAR BAGAN ...........................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

1.1 Latar Belakang Penelitian ….....................................................................

1

1.2 Batasan Masalah ........................................................................................

6

1.3 Rumusan Masalah .....................................................................................

6

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................

6

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................

7

1.6 Definisi Operasional ..................................................................................

8

1.7 Paradigma Penelitian .................................................................................

9

BAB II LANDASAN TEORETIS ...................................................................

10

2.1 Pengertian Sastra .......................................................................................

10

2.2 Jenis-jenis Sastra .......................................................................................

12

2.3 Kritik Sastra ...............................................................................................

13

2.4 Sosiologi Sastra ........................................................................................

15

2.5 Puisi ...........................................................................................................

17

2.5.1 Hakikat Puisi ..........................................................................................

20

viii
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.5.2 Unsur Ekstrintik Puisi ............................................................................

31

2.6 Jenis-jenis Puisi .........................................................................................

33

2.7 Pengertian Apresiasi Puisi .........................................................................

36

2.8 Literasi .......................................................................................................

38

2.9 Jenis-jenis Literasi .....................................................................................

39

2.10 Literasi Kritis ...........................................................................................

44

2.11 Kekuasaan ...............................................................................................

46

2.12 Representasi Kekuasaan ..........................................................................

50

2.13 Langkah-langkah Analisis Literasi Kritis Puisi ......................................

53

2.14 Pembelajaran Sastra di Sekolah Mengah Atas ........................................

55

2.14.1 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA ......................................

55

2.14.2 Tujuan Pembelajaran Sastra di SMA....................................................

56

2.14.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Puisi SMA .....................

58

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.......................................................

60

3.1 Metode Penelitian ......................................................................................

60

3.2 Sumber Data Penelitian .............................................................................

61

3.3 Data Penelitian ..........................................................................................

62

3.4 Instrumen Penelitian ..................................................................................

63

3.4.1 Lembar Analisis ...................................................................................

63

3.4.2 Pedoman Observasi ..............................................................................

67

3.4.3 Pedoman Kuisioner …..........................................................................

67

3.5 Teknis Analisis Data .................................................................................

68

3.6 Tahapna Analisis Penelitian ......................................................................

68

3.7 Tahap Uji Coba .........................................................................................

69

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ..

70

4.1 Analisis Data ..............................................................................................

70

ix
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2 Pengantar tentang Pengarang ....................................................................

70

4.3 Analisis Data Penelitian .............................................................................

72

4.3.1 Analisis Puisi Takut’66 Takut ‘98........................................................

72

4.3.1.1 Judul .....................................................................................................

73

4.3.1.2 Diksi .....................................................................................................

73

4.3.1.3 Imaji .....................................................................................................

75

4.3.1.4 Majas ....................................................................................................

75

4.3.1.5 Tema .....................................................................................................

76

4.3.1.6 Aspek Historis ......................................................................................

77

4.3.1.7 Representasi Kekuasaan .......................................................................

77

4.3.1.8 Tinjauan Literasi Kritis ........................................................................

79

4.3.2 Analisis Puisi Ketika Burung Merpati Sore Melayang ........................

80

4.3.2.1 Judul .....................................................................................................

81

4.3.2.2 Diksi .....................................................................................................

82

4.3.2.3 Imaji .....................................................................................................

83

4.3.2.4 Majas ....................................................................................................

85

4.3.2.5 Tema .....................................................................................................

87

4.3.2.6 Aspek Historis ......................................................................................

87

4.3.2.7 Representasi Kekuasaan .......................................................................

88

4.3.2.8 Tinjauan Literasi Kritis .........................................................................

89

4.3.3 Analisis Puisi Dharma Wanita .............................................................

89

4.3.3.1 Judul .....................................................................................................

90

4.3.3.2 Diksi .....................................................................................................

91

4.3.3.3 Imaji ......................................................................................................

91

4.3.3.4 Majas ....................................................................................................

92

4.3.3.5 Tema .....................................................................................................

93

4.3.3.6 Aspek Historis ......................................................................................

93

4.3.3.7 Representasi Kekuasaan .......................................................................

93

x
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3.3.8 Tinjauan Literasi Kritis .........................................................................

94

4.3.4 Analisis Puisi Berbeda Pendapat ..........................................................

95

4.3.4.1 Judul .....................................................................................................

96

4.3.4.2 Diksi .....................................................................................................

97

4.3.4.3 Imaji ......................................................................................................

98

4.3.4.4 Majas ....................................................................................................

99

4.3.4.5 Tema .....................................................................................................

99

4.3.4.6 Aspek Historis ......................................................................................

100

4.3.4.7 Representasi Kekuasaan .......................................................................

101

4.3.4.8 Tinjauan Literasi Kritis .........................................................................

102

4.3.5 Analisis Puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia .................................

103

4.3.5.1 Judul .....................................................................................................

105

4.3.5.2 Diksi .....................................................................................................

106

4.3.5.3 Imaji ......................................................................................................

109

4.3.5.4 Majas ....................................................................................................

112

4.3.5.5 Tema .....................................................................................................

113

4.3.5.6 Aspek Historis ......................................................................................

114

4.3.5.7 Representasi kekuasaan ........................................................................

116

4.3.5.8 Tinjauan Literasi Kritis .........................................................................

117

4.3.6 Analisis Puisi Padamu Negeri ………………………………………..

118

4.3.6.1 Judul .....................................................................................................

119

4.3.6.2 Diksi .....................................................................................................

119

4.3.6.3 Imaji ......................................................................................................

119

4.3.6.4 Majas ....................................................................................................

120

4.3.6.5 Tema .....................................................................................................

121

4.3.6.6 Aspek Historis ......................................................................................

121

4.3.6.7 Representasi Kekuasaan........................................................................

123

4.3.6.8 Tinjauan Literasi Kritis .........................................................................

123

xi
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3.7 Analisis Puisi Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu ………

124

4.3.7.1 Judul ....................................................................................................

126

4.3.7.2 Diksi .....................................................................................................

126

4.3.7.3 Imaji ......................................................................................................

129

4.3.7.4 Majas ....................................................................................................

131

4.3.7.5 Tema .....................................................................................................

132

4.3.7.6 Aspek Historis ......................................................................................

133

4.3.7.7 Representasi Kekuasaan .......................................................................

133

4.3.7.8 Tinjauan Literasi Kritis ….....................................................................

134

4.3.8 Analisis Puisi Surat Amplop Putih Untuk PBB ..…………………….

135

4.3.8.1 Judul .....................................................................................................

136

4.3.8.2 Diksi .....................................................................................................

137

4.3.8.3 Imaji ......................................................................................................

138

4.3.8.4 Majas ....................................................................................................

139

4.3.8.5 Tema .....................................................................................................

140

4.3.8.6 Aspek Historis ......................................................................................

141

4.3.8.7 Representasi Kekuasaan .......................................................................

142

4.3.8.8 Tinjauan Literasi Kritis .........................................................................

143

BAB V HASIL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ..…………………

145

5.1 Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................................

145

5.2 Kegiatan Pembelajaran ..............................................................................

146

5.2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................................

146

5.2.2 Deskripsi Kegiatan Pembelajaran ...........................................................

153

5.2.3 Deskripsi Hasil Kuisioner Guru ..............................................................

158

5.3 Hasil Uji Pertimbangan Instrumen Penelitian Pembelajaran Puisi Taufiq
Ismail yang Merepresentasikan Kekuasaan …….....................................

160

xii
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN .............................................................

162

6.1 Simpulan ....................................................................................................

162

6.2 Saran ..........................................................................................................

165

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

166

LAMPIRAN .....................................................................................................

170

RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................

304

DAFTAR BAGAN

Halaman
Bagan 1.1 Paradigma Penelitian ……….……………………………………..
9
Bagan 3.1 Tahapan Analisis Penelitian …...………………………………….

69

Bagan 4.1 Pola Representasi Kekuasaan Puisi Takut ’66, Takut ’98 ………..

78

Bagan 4.2 Piramida Kekuasaan Puisi Takut ’66, Takut ’98 …………………

79

Bagan 4.3 Pola Representasi Kekuasaan Puisi Ketika Burung Merpati Sore
Melayang ……………..…………………………………………

89

Bagan 4.4 Pola Representasi Kekuasaan Puisi Dharma Wanita .…………….

94

Bagan 4.5 Pola Representasi Kekuasaan Puisi Berbeda Pendapat ………….

102

Bagan 4.6 Pola Representasi Kekuasaan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia ………………………………………………………......

117

xiii
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 4.7 Pola Representasi Kekuasaan Puisi Padamu Negeri ……………..

123

Bagan 4.8 Pola Representasi Kekuasaan Puisi Palestina, Bagaimana Bisa
Aku Melupakanmu ………………………………………………

134

Bagan 4.9 Pola Representasi Kekuasaan Puisi Surat Amplop Putih untuk
PBB ……………………………………………………………...

143

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Tipografi Puisi……………………………………………………..

29

Tabel 2.2 Ciri-ciri Literasi Kritis……………………………………………..

45

Tabel 2.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Puisi di SMA ………

58

Tabel 3.1 Format Analisis Diksi …………………………………………….

63

Tabel 3.2 Format Analisis Pengimajian ……………………………………..

64

Tabel 3.3 Format Analisis Majas ……………………………………………

64

xiv
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 Format Analisis Tema ………………………….…………………

65

Tabel 3.5 Format Analisis Aspek Historis Puisi ………….…………………

66

Tabel 3.6 Format Analisis Representasi Kekuasaan ………………………...

67

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Surat Keputusan Pembimbing ………………………………….

170

Lampiran 2 Surat Pengantar Penelitian ……………………………………...

172

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian ……………………………………

173

Lampiran 4 Hasil Pertimbangan Ahli ………………………………………..

174

xv
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran 5 Format Observasi Pelaksanaan Pembelajaran …………………..

182

Lampiran 6 Kisi-kisi Pedoman Angket dan Daftar Pertanyaan Angket ……..

184

Lampiran 7 Daftar Hadir Siswa Kelas XI IPA 2 ……………………………..

190

Lampiran 8 Daftar Hasil Tes Siswa ………………………………………….

191

Lampiran 9 Puisi-puisi Taufiq Ismail ……………………………………….

192

Lampiran 10 Data Penelitian …………………...……………………………

201

Lampiran 11 Analisis Diksi ………………………………………………….

215

Lampiran 12 Analisis Pengimajian ………………………………………….

223

Lampiran 13 Analisis Majas …….…………………………………………..

238

Lampiran 14 Analisis Tema …….…………………………………………...

251

Lampiran 15 Analisis Aspek Historis ..……………………………………...

252

Lampiran 16 Analisis Representasi Kekuasaan ……………………………..

266

Lampiran 17 Kisi-kisi Soal ………………………………………………….

267

Lampiran 18 Soal-soal Tes …………………………………………………...

268

Lampiran 19 Hasil Tes Siswa ………………...………………………………

272

xvi
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dikemukakan tentang latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan
paradigma penelitian.

1.1 Latar Belakang Penelitian
Salah satu tujuan pembelajaran sastra di SMA adalah menghargai dan
membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual
manusia Indonesia (Permendiknas, 2006:2). Untuk mencapai tujuan pembelajaran
ini cukup berat, karena untuk membangun sikap menghargai dan membanggakan
sastra pada diri siswa tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Akan tetapi,
harus dilakukan dalam waktu yang relatif lama dan kerja keras. Mengubah sikap
seseorang melibatkan banyak faktor. Faktor-faktor itu antara lain, (1) pengalaman
pribadi, (2) kebudayaan, (3) orang lain yang dianggap penting, (4) media massa,
(5) institusi pendidikan dan agama, dan (6) faktor emosi dalam diri
(http://www.duniapsikologi.com).
Mengacu pada pendapat di atas jelaslah bahwa untuk membangun sikap
menghargai sastra, siswa harus mengalami secara pribadi dalam mengapresiasi
dan mencipta karya sastra. Guru (bahasa Indonesia) sebagai figur yang dianggap
penting

dalam

institusi

pendidikan

mempunyai

peranan

besar

dalam

menumbuhkan sikap siswa ini. Upaya yang dapat dilakukan guru adalah dengan
menunjukkan sikap menghargai, mencintai sastra dan bersikap profesional dalam
mengajarkan sastra. Salah satu sikap profesional guru dengan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan yang pada gilirannya siswa diharapkan akan
menyenangi materi sastra yang diajarkan.

1
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan itu dapat dilakukan dengan
menggunakan metode, strategi dan model pembelajaran yang variatif, bahkan
guru dituntut melakukan inovasi dalam pembelajaran dengan menemukan modelmodel pembelajaran yang baru. Hal ini tentu selaras dengan tugas dan tanggung
jawab guru sebagai tenaga profesional. Dengan melakukan inovasi dalam
pembelajaran dapat menghapus anggapan bahwa pembelajaran sastra adalah
pembelajaran yang kaku, monoton, dan membosankan (Wijayanti, 2012).
Upaya pemerintah untuk meningkatkan keprofesionalan guru telah
dilakukan dengan program sertifikasi guru dan uji kemampuan guru (UKG).
Namun, hasil UKG belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Rata-rata nilai
guru masih di bawah nilai standar (Pikiran Rakyat, 3 Agustus 2012)
Menyikapi hal ini tentu guru harus introsfeksi diri. Apakah guru telah
menambah pengetahuan dengan membaca dan belajar tentang ilmu-ilmu
pedagogik yang baru? Apakah guru telah menambah ilmu yang diemban dengan
teori-teori yang baru?
Pembelajaran sastra di sekolah terdiri atas pembelajaran berbicara,
menyimak, membaca, dan menulis yang meliputi semua genre sastra, novel,
cerpen, drama, puisi, sejarah sastra dan periodisasi sastra. Memperhatikan
banyaknya bahan yang harus disampaikan dalam pembelajaran, tentu menjadi
beban yang berat bagi guru.
Dalam pembelajaran sastra, tidak sedikit guru sastra yang menempatkan
puisi sebagai hal yang menakutkan (Mahayana, 2012:12). Hal ini dapat
dimaklumi karena puisi ditulis penyair menggunakan kata-kata terpilih yang sarat
makna. Untuk memahami dan menafsirkan isi puisi guru harus dapat mengartikan
simbol-simbol, makna konotasi dan lain-lain yang digunakan.
Puisi sebagai karya sastra hakikatnya adalah karya imajinasi, yaitu sebuah
karya hasil kreativitas pengarang. Namun, sebagai sebuah karya, puisi tidak dapat
terpisah dari kenyataan yang melatarbelakanginya. Puisi diciptakan berdasarkan
pengalaman hidup dan kehidupan pengarang. Oleh sebab itu, puisi diciptakan
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

berdasarkan fakta-fakta yang ada atau realitas sosial yang ada pada saat puisi
tersebut diciptakan. Sehubungan dengan ini Ratna (2010:307) mengatakan bahwa
karya sastra tidak secara keseluruhan merupakan imajinasi, karena karya sastra
dikonstruksi atas dasar kenyataan.
Analisis puisi yang dapat digunakan untuk mengungkap hubungan antara
teks puisi dengan kenyataan sosial adalah analisis literasi kritis (ALK). Dengan
ALK dapat diungkap maksud tersembunyi dibalik teks.
Konsep dasar literasi kritis berinduk pada teori kritis yang meyakini bahwa
ada kepentingan tertentu (ideologi) di balik teks (Priyatni, 2010:29). Selanjutnya
Priyatni mengemukakan bahwa literasi kritis meyakini dalam menginterpretasikan
teks sastra tidak sekadar memahami teks sastra sebagai pengkodean kata-kata
dalam teks. Akan tetapi dalam memahami sastra harus mengaitkan bahasa sebagai
kontruk sosial. Sapardi (Priyatni, 2010:29) mengatakan sastra adalah lembaga
sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium bahasa itu sendiri sebagai
ciptaan sosial. Sastra mengangkat tema-tema tentang kehidupan sosial. Dengan
demikian, dalam menganalisis sastra (puisi) tidak bisa lepas dari kenyataan sosial.
Sehingga dalam kehidupan sosial terjadi dua kutub yang sangat berbeda, yaitu
antara yang mendominasi dengan yang didominasi.
Kenyataan sosial yang marak belakangan ini adalah penyalahgunaan
kekuasaan. Hal ini, terbukti dengan banyaknya pejabat publik, seperti bupati,
gubernur, menteri, anggota DPR, pejabat kepolisian, bahkan pejabat kejaksaan
yang terlibat dalam penyalahgunaan kekuasaan. Penyalahgunaan kekuasaan itu
diantaranya tindakan korupsi.
Konsep literasi kritis diadopsi dari analisis wacana kritis yang dikemukakan
oleh Norman Fairclough (Priyatni, 2010:28). Ibrahim (Priyatni, 2010:29)
mengemukakan bahwa teori wacana kritis memiliki tiga ciri utama;
1.

Memahami pengalaman orang-orang dalam konteks yang sebenarnya.

2.

Pendekatan kritis menyelidiki kondisi sosial untuk mengungkap
struktur tersembunyi.

Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

3.

Melakukan usaha sadar untuk menyatukan antara teori dan tindakan.

Membaca sastra dengan pendekatan literasi kritis, dilakukan dengan cara
pembelajar memahami teks sastra, kemudian menemukan pola-pola bahasa yang
menyuarakan tentang ide-ide khusus tentang kekuasaan dan penindasan (Priyatni,
2010:31). Membaca sastra dengan pendekatan literasi kritis ini akan membangun
kesadaran kritis pembelajar bahwa dalam sastra ada hubungan antara kekuasaan
pada satu kelompok dan penindasan pada kelompok lain (Priyatni, 2010:31). Pada
dasarnya literasi kritis adalah strategi menggunakan teks sebagai materi
pembelajaran

dengan

melihatnya

secara

kritis

(Subkhan,

2012:

http://edukasi.kompasiana.com).
Berdasar pada pendapat ini penulis tertarik untuk melakukan kajian terhadap
puisi-puisi Taufiq Ismail. Pilihan pada karya-karya Taufiq Ismail karena Taufiq
Ismail adalah sosok penyair yang produktif mencipta dengan tema-tema tentang
kekuasaan dan kemanusiaan. Kumpulan puisi Tirani dan Benteng yang ditulis
pada tahun 1966 berisi puisi-puisi yang menyoroti tentang kekuasaan politik
rezim Orde Lama. Kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia yang terbit
tahun 1998 menyoroti tentang kebobrokan akhlak, nepotisme dan penyalahgunaan
kekuasaan pada rezim Orde Baru. Selain itu, Taufiq Ismail pun peka terhadap
bencana alam dan kemanusiaan. Pada saat gempa mengguncang Sumatra Barat
yang menghancurkan kota Padang, Taufiq Ismail menulis puisi yang bertemakan
bencana alam itu yang dibacakan di salah satu televisi swasta nasional.
Penelitian terhadap karya-karya Taufiq Ismail telah dilakukan Tuti Sulastri
Faizah tahun 2011 dengan judul Tinjauan Makna Keadilan dalam Kumpulan Puisi
Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia Karya Taufiq Ismail dengan Menggunakan
Pendekatan Semiotik dan Alternatif Model Pembelajarannya di MA. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa terdapat makna keadilan yang terdiri atas
keadilan komutatif, keadilan distributif, keadilan vindikatif, keadilan kreatif, dan
keadilan legalitas. Cakupan keenam jenis keadilan itu diungkapkan dengan cara;
mengkritik, melawan, dan memprotes.
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Penelitian yang menggunakan Analisis Literasi Kritis dilakukan Himmam
Mufidah tahun 2011 yang berjudul Analisis Literasi Kritis Tokoh Perempuan pada
Cerpen Indonesia Karya Pengarang Perempuan Sebagai Alternatif Bahan Ajar
Pembelajaran Kritik Sastra Feminis. Penelitian ini menyimpulkan perjuangan
kaum perempuan agar sejajar dengan kaum laki-laki. Selain itu, disimpulkan pula
bahwa keinginan pengarang perempuan terhadap perempuan Indonesia adalah
perempuan yang mandiri, intelek, lembut, toleran, setia, dan tegar, yang berkarier
tanpa dibebani peran domestiknya.
Penelitian tentang makna kekuasaan dilakukan oleh Risa Permanadeli dari
Pusat Kajian Representasi Sosial-Jakarta yang berjudul Mencari Rumah Makna
Kekuasaan dalam Praktik Kebahasaan yang dimuat dalam PELBBA 20
(Pertemuan Linguistik Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Atma Jaya) tahun 2011.
Penelitian ini dilakukan di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
terhadap mahasiswa Unika Atma Jaya dan mahasiswa dari perguruan lain di
Jakarta dari fakultas sosial. Penelitian ini menghasilkan beberapa simpulan
diantaranya; (1) Makna kekuasaan yang penting terletak pada penguasa yang baik
dan untuk menjadi penguasa yang baik diantaranya harus menjalankan ajaran
kemuliaan, tidak mementingkan diri sendiri. (2) hubungan dan tanggung jawab
penguasa terhadap dunia sosial adalah mengatur orang banyak supaya menurut,
bekerja untuk orang lain, disiplin, dan hidup sosial adalah kemurahan hati. (3)
Kata yang banyak merepresentasikan kekuasaan berturut-turut sebagai berikut;
uang, pemimpin, KKN, jabatan, presiden, berpengaruh, politik, kekuatan,
pemerintah, gila kekuasaan, dan berkuasa.
Judul yang diajukan adalah Analisis Literasi Kritis Puisi-puisi Taufiq Ismail
dalam

buku

kumpulan

puisi

Malu

(Aku)Jadi

Orang

Indonesia

yang

Merepresentasikan Kekuasaan dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Darangdan, Purwakarta. Pengajuan judul ini diajukan karena
sepengetahuan penulis belum ada peneliti yang melakukan penelitian ini.

Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Dengan meneliti puisi-puisi Taufiq Ismail yang merepresentasikan
kekuasaan diharapkan dapat ditemukan bentuk-bentuk kekuasaan yang disorot
oleh penyair dan bentuk penyalahgunaan kekuasaan dan bagaimana sikap pernyair
terhadap masalah itu. Temuan dalam teks puisi itu dikaitkan dengan realitas sosial
yang sedang marak saat ini. Relevansi antara teks dengan realitas sosial dapat
menjadi bahan pembelajaran bagi siswa. Siswa diharapkan dapat mengambil sikap
terhadap penyalahgunaan kekuasaan itu dan memperoleh pembelajaran bahwa
penyalahgunaan kekuasaan merugikan bangsa dan negara.
Dengan demikian siswa diharapkan dapat berpikir kritis dan bersikap
terhadap keadaan bangsa saat ini. Ketika dewasa kelak siswa tidak melakukan
tindakan yang merugikan bangsa dan negara itu.
1.2

Batasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada puisi Taufiq Ismail sebagai bahan

ajar apresiasi puisi dengan melihat puisi-puisi yang merepresentasikan kekuasaan.
Representasi kekuasaan yang menjadi fokus penelitian adalah kekuasan politik.
Oleh sebab itu, puisi Taufiq Ismail terpilih yang dapat dijadikan bahan analisis.
Puisi-puisi yang dianalisis adalah puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi
Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia sebanyak delapan buah puisi. Puisi-puisi ini
dianalisis dengan analisis literasi kritis. Unsur puisi yang dianalisis adalah unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik yang dikaitkan dengan masalah kekuasaan. Unsur
intrinsik yang menjadi bahan analisis adalah diksi, majas, pengimajian dan tema,
sedangkan unsur ekstrinsik hanya unsur historis.

1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka dapat dikemukakan

rumusan masalah dalam rencana penelitian ini yaitu;
1) Bagaimanakah

unsur

intrinsik

puisi-puisi

Taufiq

Ismail

yang

merepresentasikan kekuasaan?

Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

2) Bagaimanakah

unsur

historis

puisi-puisi

Taufiq

Ismail

yang

merepresentasikan kekuasaan?
3) Bagaimanakah representasi kekuasaan dalam puisi-puisi Taufiq Ismail yang
dikaji dengan analisis literasi kritis?
4) Apakah representasi kekuasaan dalam puisi-puisi Taufiq Ismail dapat
dijadikan bahan pembelajaran puisi di SMA?

1.4

Tujuan penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang

jelas tentang representasi kekuasaan dalam puisi-puisi Taufiq Ismail yang dikaji
dengan analisis literasi kritis. Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian
ini yaitu;
1) mendeskripsikan unsur intrinsik puisi Taufiq Ismail yang merepresentasikan
kekuasaan.
2) mendeskripsikan unsur historis puisi Taufiq Ismail yang merepresentasikan
kekuasaan.
3) mendeskripsikan konsep-konsep teoritis tentang representasi kekuasaan yang
terdapat dalam puisi-puisi Taufiq Ismail yang terdapat dalam buku kumpulan
puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia.
4) menganalisis hasil pembelajaran puisi yang menggunakan bahan ajar puisi
Taufiq Ismail yang merepresentasikan kekuasaan di SMA Negeri 1
Darangdan.

1.5

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

praktis.
Manfaat secara teoritis menambah wawasan pengetahuan mengenai konsepkonsep kekuasaan dan bentuk representasi kekuasaan dalam puisi-puisi Taufiq

Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

Ismail juga memberikan informasi mengenai hasil analisis puisi-puisi Taufiq
Ismail sebagai bahan ajar pembelajaran puisi di SMA.
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi;
1) Bagi Guru
Dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan pembelajaran puisi, menambah
wawasan guru dalam menafsirkan puisi, dan sebagai pendorong untuk
melakukan analisis atau penelitian berkait dengan puisi.
2) Bagi siswa
Dapat dimanfaatkan siswa sebagai bahan bacaan, sumber belajar dan sebagai
tambahan wawasan pengetahuan materi puisi.
3) Bagi peneliti lain
Dapat menjadi tambahan literatur dan dapat menjadi dorongan untuk
melakukan penelitian-penelitian lain yang terkait dengan puisi dengan
penelitian-penelitian yang lebih inovatif.

1.6 Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya salah pengertian tentang konsep-konsep yang
ada dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan istilah-istilah yang ada dalam
penelitian ini.
1) Analisis adalah suatu cara yang teliti untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya;
2) Literasi adalah kemampuan memahami kode dalam teks puisi, menganalisis
dan mentransformasi teks puisi untuk menambah wawasan pengetahuan;
3) Analisis Literasi Kritis adalah sebuah cara memahami dan mengapresiasi
puisi dengan meyakini bahwa dalam menginterprestasi teks puisi diperlukan
sikap kritis, yaitu pemahaman bahasa sebagai kontruk sosial karena memiliki
ideologi tertentu untuk diketahui;
Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Puisi di
SMA Negeri 1 Damangan , Purwakarta
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

4) Representasi kekuasaan adalah menifestasi kekuasaan yang terdapat dalam
puisi-puisi Taufiq Ismail hasil kajian peneliti yang berupa subordinasi,
marginalisasi, diskriminasi dan represi.
5) Kekuasaan adalah kemampuan orang atau golongan untuk menguasai orang
atau golongan lain berdasarkan kewibawaan, wewenang, kharisma atau
kekuatan fisik.
6) Puisi-puisi Taufiq Ismail adalah semua tulisan berbentuk puisi yang dikarang
oleh Taufiq Ismail yang terdapat dalam buku kumpulan puisi Malu (Aku)
Jadi Orang Indonesia sebanyak delapan buah puisi. Puisi-puisi itu adalah
Takut ’66 Takut ’98, Ketika Burung Merpati Sore Melayang, Dharma
Wanita, Berbeda Pendapat, Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Padamu
Negeri, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu, dan Surat Amplop Putih untuk
PBB.

1.7

Paradigma Penelitian
Bagan 1.1
Bagan Paradigma Penelitian

Karya Sastra (Puisi)

Puisi Taufiq Ismail

1) Pembelajaran puisi masih menyulitkan guru;
2) Puisi hasil analisis masih terbatas;
3) Siswa kurang tertarik mempelajari puisi;

Analisis Literasi
Kritis

Kekuasaan

Basuki Priatno, 2013
Analisis Literasi Kritis Puisi-Puisi Taufiq Ismail Dalam Kumpulan Puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia Yang Merepresentasikan Kekuasaan Dan Pemanfaatannya Dalam Pem