STRATEGI DAN RENCANA TINDAK PENGEMBANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR ALAT DAN MESIN PERTANIAN DENGAN METODE SWOT ANALYSIS PADA CV CITRA DRAGON.

(1)

STRATEGI DAN RENCANA TINDAK PENGEMBANGAN

INDUSTRI MANUFAKTUR ALAT DAN MESIN PERTANIAN

DENGAN METODE SWOT ANALYSIS

PADA CV CITRA DRAGON

TUGAS AKHIR

Oleh :

FHADLY EKA PUTRA

0910932024

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2014


(2)

ii

ABSTRAK

Sumatera diterapkan sebagai sentra produksi pengelolaan hasil bumi dan lumbung energi nasional dengan komoditas utama kelapa sawit, karet, besi baja, industri perkapalan dan batubara. Kelapa sawit dan karet merupakan hasil bumi yang sangat berperan penting pada bidang agroindustri yang perlu dikembangkan di Sumatera. Sementara itu, Sumatera Barat memiliki beberapa komoditi unggulan yang meliputi kakao, gambir, jagung, tuna, nila, kelapa sawit, kerapu dan sapi potong. Salah satu daerah Sumatera Barat yang mengandalkan hasil dari sektor pertanian adalah Kabupaten Padang Pariaman. Namun, belum banyaknya teknologi modern yang diimplementasikan secara menyeluruh mengurangi minat masyarakat dalam bidang pertanian. Salah satu bengkel alat dan mesin pertanian terbesar di Sumatera Barat adalah CV Citra Dragon. CV Citra Dragon memiliki potensi untuk berkembang menjadi industri yang lebih besar dengan merancang strategi-strategi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pokok bahasan laporan akhir ini difokuskan pada kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pengembangan industri alsintan, serta langkah strategis dan kebijakan operasional dalam menumbuh kembangkan industri dan bisnis alsintan pada CV Citra Dragon.

Perancangan strategi ini disusun berdasarkan studi literatur, observasi dan wawancara terhadap narasumber. Setelah data dikumpulkan, kemudian dilakukan pengidentifikasian terhadap faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Kemudian dilakukan pembobotan dan rating terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dengan penyebaran kuesioner kepada pihak internal perusahaan dan pihak-pihak terkait dengan alsintan untuk menentukan tindakan strategis pada diagram SWOT analysis yang bisa diterapkan pada CV Citra Dragon. Kemudian disusun strategi pengembangan dengan matrik SWOT analysis dan menyusun rencana tindak ke depan berdasarkan strategi yang telah didapatkan.

CV Citra Dragon pada saat ini berada pada kuadran III (weakness-opportunity) diagram analisis SWOT, sehingga perusahaan perlu menerapkan strategi turn around yang merupakan situasi perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, perusahaan menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. CV Citra Dragon memiliki 13 strategi pengembangan hasil dari analisis SWOT. Berdasarkan strategi-strategi yang diperoleh, maka dapat disusun rencana tindak pengembangan pada CV Citra Dragon, diantaranya diversifikasi jenis produk alsintan, penerapan sertifikasi SNI alsintan, pengembangan SDM perusahaan, peningkatan permodalan, pengembangan pemasaran, pengadaan bahan baku murah dan berkualitas, serta revitalisasi teknologi produksi.

Kata Kunci : Alat dan Mesin Pertanian, Strategi dan Rencana Tindak, Analisis SWOT, CV Citra Dragon


(3)

iii

ABSTRACT

Sumatra was applied as crop management production centers and national energy barns with major commodity palm oil, rubber, steel, ship building industries and coal. Palm oil and rubber are crops that are crucial in the field of agro-industries that need to be developed in Sumatra. Meanwhile, West Sumatra has some of the leading commodities which include cocoa, gambier, corn, tuna, tilapia, palm oil, grouper and beef cattle. One area of West Sumatra which rely on the results of the agricultural sector is Padang Pariaman. However, not many modern technologies are implemented thoroughly reduce people's interest in agriculture. One of the largest workshop agricultural machinery in West Sumatra is CV Citra Dragon. CV Citra Dragon has potential to develop into a larger industry with designing strategies that are needed by the company. The subject final report is focused on the strenght, weaknesses, opportunities, and threats to development of agricultural machinery industry, and step strategic and operational policy measures in developing industrial and business of algicurtural machinery on CV Citra Dragon.

The design strategy is based on the study of literature, observation and interviews with informants. After the data is collected, then made the identification of the factors internal and external company. Then do the weighting and rating to factors internal and external with questinnaires to companies and parties associated with agricultural machinery to determine strategic actions on the diagram SWOT analysis which can be applied to CV Citra Dragon. Then the development strategy prepared by SWOT analysis matrix and draw up action plans ahead based on strategies that have been obtained.

CV Citra Dragon at this point is in quadrant III ( weakness - opportunity) SWOT analysis diagram, so companies need to implement strategies turn around that a situation the company faces a very large market opportunity, but on the other hand, companies face several obstacles / internal weaknesses. The focus of the company 's strategy is to minimize the company 's internal problems so as to seize market opportunities better. CV Citra Dragon has 13 development strategies result of the SWOT analysis. Based of strategies are obtained, then be prepared action plans for development of CV Citra Dragon, including diversification of agricultural machinery products, the application of ISO certification of agricultural machinery, human resources development company, capital improvements, development of marketing, procurement of cheap and quality raw materials, and the revitalization of the production technology.

Keywords: Agricultural Machinery, Strategy and Action Plan, SWOT Analysis, CV Citra Dragon


(4)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan penelitian. Pendahuluan ini dimaksudkan untuk menjelaskan latar belakang penelitian sesuai dengan tujuan penelitian.

1.1 Latar Belakang

Agroindustri merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam upaya pembangunan perekonomian Indonesia. Pengelolaan yang tepat pada sektor ini dapat mendukung adanya peningkatan jumlah ekspor produk lokal, peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pendapatan petani lokal, serta dapat meningkatkan perekonomian daerah.

Indonesia masih menjadi salah satu produsen besar di dunia untuk berbagai komoditas, antara lain kelapa sawit (penghasil dan eksportir terbesar di dunia), kakao (produsen terbesar kedua di dunia), timah (produsen terbesar kedua di dunia), nikel (cadangan terbesar keempat di dunia), bauksit (cadangan terbesar ketujuh di dunia) serta komoditas unggulan lainnya seperti besi baja, tembaga, karet, dan perikanan. Indonesia juga memiliki cadangan energi yang sangat besar seperti batu bara, panas bumi, gas alam, dan air yang sebagian besar dimanfaatkan untuk mendukung industri andalan seperti tekstil, perkapalan, peralatan transportasi, dan pangan (Penprinas MP3EI 2011-2025). Berdasarkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2015, Pengembangan Ekonomi Indonesia dibagi ke dalam 6 koridor ekonomi, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi-Maluku Utara, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Maluku. Koridor Ekonomi Sumatera diterapkan sebagai sentra produksi pengelolaan hasil bumi dan lumbung energi nasional dengan komoditas utama kelapa sawit, karet, besi baja, industri perkapalan dan batubara. Kelapa sawit dan


(5)

2 karet merupakan hasil bumi yang sangat berperan penting pada bidang agroindustri yang perlu dikembangkan di Sumatera.

Sementara itu, Sumatera Barat memiliki beberapa komoditi unggulan yang meliputi kakao, gambir, jagung, tuna, nila, kelapa sawit, kerapu dan sapi potong. Selain itu, sesuai dengan Peraturan Presiden No.28 tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, Sumatera Barat ditetapkan mempunyai 10 industri Pengolahan Komoditas Unggulan Daerah, yaitu industri hasil laut, industri pengolahan kakao, industri pengolahan makanan ringan, industri kulit dan alas kaki, industri tekstil dan produk tekstil, industri gambir, industri minyak atsiri, industri minyak jarak, industri semen dan industri alsintan (alat dan mesin pertanian).

Komoditas unggulan utama pada Sumatera Barat merupakan hasil dari sektor pertanian. Salah satu daerah Sumatera Barat yang mengandalkan hasil dari sektor pertanian adalah Kabupaten Padang Pariaman. Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah yang tidak memiliki sumber daya mineral yang melimpah seperti batubara, minyak bumi, gas alam dan sebagainya, tetapi memiliki peluang potensi pada pengolahan tanah permukaan, air dan letak yang strategis. Potensi yang dapat dikembangkan yaitu pada pertanian tanaman pangan, perkebunan, kelautan, peternakan dan perikanan. Kemajuan pada sektor tersebut tidak terlepas dari ketersediaan alat dan mesin pertanian. Peran industri alsintan semakin penting seiring dengan perkembangan teknologi pada proses pertanian tanaman pangan, perkebunan, kelautan, peternakan dan perikanan guna meningkatkan nilai tambah serta mendukung program ketahanan pangan.

Hasil utama pertanian, perkebunan dan peternakan Kabupaten Padang Pariaman antara lain kelapa sawit, beras, palawija, kelapa, kakao, gambir, ternak ayam dan sapi. Namun belum banyak teknologi modern yang diimplementasikan secara menyeluruh sehingga menyebabkan kurangnya minat tenaga kerja petani. Selain sektor pertanian, Kabupaten Padang Pariaman juga memiliki potensi yang besar pada sektor perikanan dan kelautan, seperti ikan, ikan tuna dan sebagainya sehingga membutuhkan infrastruktur dan alat yang dapat mempermudah dalam


(6)

3 proses industri perikanan. Dengan adanya peralatan dan infrastruktur yang memadai, maka akan menambah minat dari masyarakat untuk mengembangkan potensi daerah Kabupaten Padang Pariaman sendiri.

Jenis alsintan yang sering digunakan dalam pertanian antara lain traktor roda dua dan power thresher. Jumlah alsintan di Sumatera Barat untuk jenis traktor roda dua dan power thresher adalah 9.210 unit dan 6.197 unit. Sedangkan, jumlah yang dibutuhkan untuk mencapai mekanisasi penuh adalah 23.086 unit traktor roda dua dan 13.991 unit power thresher (CV Nugraha Chakti Consultant, 2012). Hanya terdapat 39,9% jumlah traktor roda dua dan 44,3% jumlah power thresher berdasarkan kebutuhan alsintan Sumatera Barat. Berdasarkan persentase jumlah ketersediaan dan pemanfaatan alsintan tersebut, maka dapat diketahui bahwa ketersediaan alsintan di Sumatera Barat belum mencukupi dan masih membutuhkan produksi alsintan yang lebih banyak.

Terdapat 8 IKM bengkel alsintan pada Kabupaten Padang Pariaman dan 4 IKM bengkel alsintan pada Kota Pariaman, dan hanya terdapat 2 IKM alsintan di Sumatera Barat yang tergolong menengah (Diskoperindag, 2007). Salah satu IKM alsintan dengan jumlah produksi yang cukup banyak dan tergolong menengah yaitu CV Citra Dragon, di Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman. CV Citra Dragon merupakan salah satu bengkel alsintan terbesar di Sumatera Barat. Bengkel ini juga memiliki sarana, fasilitas dan mesin-mesin produksi yang mencukupi, serta jumlah karyawan yang cukup banyak. Namun bengkel ini masih tergolong kepada industri menengah karena dari segi tenaga kerja dan hasil produksinya tidak terlalu besar. CV Citra Dragon memiliki potensi untuk berkembang menjadi industri yang lebih besar dengan merancang strategi-strategi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Masalah yang dihadapi CV Citra Dragon sekarang ini menurut Syofia Zaini selaku Wakil Manajer CV Citra Dragon yaitu perusahaan masih belum bisa memproduksi secara masal, karena jumlah peralatan dan mesin produksi yang belum mendukung, serta manajemen yang kurang baik. Kapasitas produksi


(7)

4 maksimum adalah 3 unit hydrotiller dan 2 unit thresher perhari, dengan penjualan hydrotiller sebanyak 855 unit dan thresher sebanyak 573 unit pada tahun 2012, sehingga masih jauh dari jumlah alsintan yang dibutuhkan di Sumatera Barat. Kualitas tenaga kerja masih rendah dan pemberian upah yang hanya per hari menyebabkan kemampuan produksi pada CV Citra Dragon tidak teratur tergantung pada jumlah kehadiran tenaga kerja. Untuk menjadi industri besar, CV Citra Dragon harus memiliki kemampuan produksi yang besar dan mampu memenuhi kebutuhan alsintan lokal, serta memiliki area pemasaran yang luas.

Pokok bahasan laporan akhir ini difokuskan pada keunggulan (kekuatan), kelemahan, peluang, dan ancaman pengembangan industri alsintan, serta langkah strategis dan kebijakan operasional dalam menumbuhkembangkan industri dan bisnis alsintan pada CV Citra Dragon. Metode yang digunakan adalah analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Analisis SWOT merupakan alat analisis untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh dalam merumuskan strategi perusahaan yang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal untuk mendapatkan berbagai alternatif strategi sesuai dengan hasil formulasi pada matriks SWOT (Rangkuti, 2006). Sedangkan analisis SWOT menurut Philip Kotler (2000) yaitu sebagai evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dibagi kedalam dua lingkungan analisis, yaitu lingkungan internal organisasi dan lingkungan eksternal organisasi.

Program ini diharapkan mampu menjadikan industri alsintan dan bisnis pemakaian alsintan lebih mandiri dan menjadi industri alsintan unggulan di Sumatera Barat maupun Sumatera. Selain itu, program ini juga diharapkan mampu mencukupi suplai alsintan untuk kebutuhan pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan kelautan.


(8)

5

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada laporan akhir ini adalah:

1. Bagaimana kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan CV Citra Dragon.

2. Bagaimana strategi pengembangan pada CV Citra Dragon ke depan. 3. Bagaimana rencana tindak pengembangan pada CV Citra Dragon ke

depan.

Ketiga pertanyaan tersebut akan dijawab dengan analisis data deret waktu (time series) dan SWOT analysis.

1.3 Tujuan

Tujuan umum dari laporan tugas akhir ini untuk menyusun strategi, sasaran, rencana tindak kegiatan pengembangan alsintan yang terintegrasi, komprehensif, berkelanjutan dan bermutu pada CV Citra Dragon. Adapun tujuan khusus yang dirumuskan untuk mencapai tujuan umum tersebut antara lain:

1. Merumuskan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan CV Citra Dragon.

2. Merumuskan strategi pengembangan pada CV Citra Dragon ke depan. 3. Menyusun rencana tindak pengembangan pada CV Citra Dragon ke depan.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari pembuatan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat memperluas penggunaan alsintan dalam bisnis pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan.

2. Pengembangan perusahaan alsintan untuk bisnis pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan.


(9)

6 3. Meningkatkan pendapatan daerah, pendapatan per kapita tenaga kerja dan

memperluas kesempatan kerja.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini, maka peneliti menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan berbagai hal mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. Uraian bab ini dimaksudkan untuk menjelaskan latar belakang penelitian yang dilakukan sehingga dapat memberi masukan ke perusahaan sesuai dengan tujuan penelitian dan batasan-batasan yang digunakan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan mengenai alat dan mesin pertanian, proses perumusan strategi, serta dasar teori SWOT (strength, weakness, opportunity, and threat) analysis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan gambaran terstruktur tahap demi tahap proses pelaksanaan penelitian dalam bentuk flow chart, membahas tentang tahapan yang dilalui dalam penyelesaian masalah sesuai dengan permasalahan yang ada mulai dari studi pendahuluan, identifikasi masalah, tujuan penelitian, pengumpulan dan pengolahan data, sampai dengan kesimpulan dan pemberian saran terhadap perusahaan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang penguraian pengumpulan data dalam rangka penyelesaian masalah dan juga pengolahan terhadap data-data tersebut. Dalam bab ini akan dijelaskan berbagai


(10)

7 faktor yang mempengaruhi kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang dapat berpengaruh pada perusahaan CV Citra Dragon.

BAB V ANALISIS DAN RENCANA TINDAK

Bab ini menganalisis pengolahan data yang telah dilakukan. Dalam tahap ini dianalisis tindakan strategis dan rencana tindak yang perlu dilakukan yang dapat meningkatkan kekuatan (strength), menangkap peluang (opportunity), mereduksi kelemahan (weakness) dan menghadapi ancaman (threat) terhadap perusahaan.

BAB IV KESIMPULAN

Bab ini menguraikan target pencapaian dari tujuan penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan masalah. Bab ini juga menguraikan saran dan masukan bagi kelanjutan penelitian.


(1)

2 karet merupakan hasil bumi yang sangat berperan penting pada bidang agroindustri yang perlu dikembangkan di Sumatera.

Sementara itu, Sumatera Barat memiliki beberapa komoditi unggulan yang meliputi kakao, gambir, jagung, tuna, nila, kelapa sawit, kerapu dan sapi potong. Selain itu, sesuai dengan Peraturan Presiden No.28 tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, Sumatera Barat ditetapkan mempunyai 10 industri Pengolahan Komoditas Unggulan Daerah, yaitu industri hasil laut, industri pengolahan kakao, industri pengolahan makanan ringan, industri kulit dan alas kaki, industri tekstil dan produk tekstil, industri gambir, industri minyak atsiri, industri minyak jarak, industri semen dan industri alsintan (alat dan mesin pertanian).

Komoditas unggulan utama pada Sumatera Barat merupakan hasil dari sektor pertanian. Salah satu daerah Sumatera Barat yang mengandalkan hasil dari sektor pertanian adalah Kabupaten Padang Pariaman. Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah yang tidak memiliki sumber daya mineral yang melimpah seperti batubara, minyak bumi, gas alam dan sebagainya, tetapi memiliki peluang potensi pada pengolahan tanah permukaan, air dan letak yang strategis. Potensi yang dapat dikembangkan yaitu pada pertanian tanaman pangan, perkebunan, kelautan, peternakan dan perikanan. Kemajuan pada sektor tersebut tidak terlepas dari ketersediaan alat dan mesin pertanian. Peran industri alsintan semakin penting seiring dengan perkembangan teknologi pada proses pertanian tanaman pangan, perkebunan, kelautan, peternakan dan perikanan guna meningkatkan nilai tambah serta mendukung program ketahanan pangan.

Hasil utama pertanian, perkebunan dan peternakan Kabupaten Padang Pariaman antara lain kelapa sawit, beras, palawija, kelapa, kakao, gambir, ternak ayam dan sapi. Namun belum banyak teknologi modern yang diimplementasikan secara menyeluruh sehingga menyebabkan kurangnya minat tenaga kerja petani. Selain sektor pertanian, Kabupaten Padang Pariaman juga memiliki potensi yang besar pada sektor perikanan dan kelautan, seperti ikan, ikan tuna dan sebagainya sehingga membutuhkan infrastruktur dan alat yang dapat mempermudah dalam


(2)

3 proses industri perikanan. Dengan adanya peralatan dan infrastruktur yang memadai, maka akan menambah minat dari masyarakat untuk mengembangkan potensi daerah Kabupaten Padang Pariaman sendiri.

Jenis alsintan yang sering digunakan dalam pertanian antara lain traktor roda dua dan power thresher. Jumlah alsintan di Sumatera Barat untuk jenis traktor roda dua dan power thresher adalah 9.210 unit dan 6.197 unit. Sedangkan, jumlah yang dibutuhkan untuk mencapai mekanisasi penuh adalah 23.086 unit traktor roda dua dan 13.991 unit power thresher (CV Nugraha Chakti Consultant, 2012). Hanya terdapat 39,9% jumlah traktor roda dua dan 44,3% jumlah power thresher berdasarkan kebutuhan alsintan Sumatera Barat. Berdasarkan persentase jumlah ketersediaan dan pemanfaatan alsintan tersebut, maka dapat diketahui bahwa ketersediaan alsintan di Sumatera Barat belum mencukupi dan masih membutuhkan produksi alsintan yang lebih banyak.

Terdapat 8 IKM bengkel alsintan pada Kabupaten Padang Pariaman dan 4 IKM bengkel alsintan pada Kota Pariaman, dan hanya terdapat 2 IKM alsintan di Sumatera Barat yang tergolong menengah (Diskoperindag, 2007). Salah satu IKM alsintan dengan jumlah produksi yang cukup banyak dan tergolong menengah yaitu CV Citra Dragon, di Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman. CV Citra Dragon merupakan salah satu bengkel alsintan terbesar di Sumatera Barat. Bengkel ini juga memiliki sarana, fasilitas dan mesin-mesin produksi yang mencukupi, serta jumlah karyawan yang cukup banyak. Namun bengkel ini masih tergolong kepada industri menengah karena dari segi tenaga kerja dan hasil produksinya tidak terlalu besar. CV Citra Dragon memiliki potensi untuk berkembang menjadi industri yang lebih besar dengan merancang strategi-strategi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Masalah yang dihadapi CV Citra Dragon sekarang ini menurut Syofia Zaini selaku Wakil Manajer CV Citra Dragon yaitu perusahaan masih belum bisa memproduksi secara masal, karena jumlah peralatan dan mesin produksi yang belum mendukung, serta manajemen yang kurang baik. Kapasitas produksi


(3)

4 maksimum adalah 3 unit hydrotiller dan 2 unit thresher perhari, dengan penjualan hydrotiller sebanyak 855 unit dan thresher sebanyak 573 unit pada tahun 2012, sehingga masih jauh dari jumlah alsintan yang dibutuhkan di Sumatera Barat. Kualitas tenaga kerja masih rendah dan pemberian upah yang hanya per hari menyebabkan kemampuan produksi pada CV Citra Dragon tidak teratur tergantung pada jumlah kehadiran tenaga kerja. Untuk menjadi industri besar, CV Citra Dragon harus memiliki kemampuan produksi yang besar dan mampu memenuhi kebutuhan alsintan lokal, serta memiliki area pemasaran yang luas.

Pokok bahasan laporan akhir ini difokuskan pada keunggulan (kekuatan), kelemahan, peluang, dan ancaman pengembangan industri alsintan, serta langkah strategis dan kebijakan operasional dalam menumbuhkembangkan industri dan bisnis alsintan pada CV Citra Dragon. Metode yang digunakan adalah analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Analisis SWOT merupakan alat analisis untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh dalam merumuskan strategi perusahaan yang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal untuk mendapatkan berbagai alternatif strategi sesuai dengan hasil formulasi pada matriks SWOT (Rangkuti, 2006). Sedangkan analisis SWOT menurut Philip Kotler (2000) yaitu sebagai evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dibagi kedalam dua lingkungan analisis, yaitu lingkungan internal organisasi dan lingkungan eksternal organisasi.

Program ini diharapkan mampu menjadikan industri alsintan dan bisnis pemakaian alsintan lebih mandiri dan menjadi industri alsintan unggulan di Sumatera Barat maupun Sumatera. Selain itu, program ini juga diharapkan mampu mencukupi suplai alsintan untuk kebutuhan pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan kelautan.


(4)

5

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada laporan akhir ini adalah:

1. Bagaimana kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan CV Citra Dragon.

2. Bagaimana strategi pengembangan pada CV Citra Dragon ke depan. 3. Bagaimana rencana tindak pengembangan pada CV Citra Dragon ke

depan.

Ketiga pertanyaan tersebut akan dijawab dengan analisis data deret waktu (time series) dan SWOT analysis.

1.3 Tujuan

Tujuan umum dari laporan tugas akhir ini untuk menyusun strategi, sasaran, rencana tindak kegiatan pengembangan alsintan yang terintegrasi, komprehensif, berkelanjutan dan bermutu pada CV Citra Dragon. Adapun tujuan khusus yang dirumuskan untuk mencapai tujuan umum tersebut antara lain:

1. Merumuskan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan CV Citra Dragon.

2. Merumuskan strategi pengembangan pada CV Citra Dragon ke depan. 3. Menyusun rencana tindak pengembangan pada CV Citra Dragon ke depan.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari pembuatan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat memperluas penggunaan alsintan dalam bisnis pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan.

2. Pengembangan perusahaan alsintan untuk bisnis pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan.


(5)

6 3. Meningkatkan pendapatan daerah, pendapatan per kapita tenaga kerja dan

memperluas kesempatan kerja.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini, maka peneliti menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan berbagai hal mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. Uraian bab ini dimaksudkan untuk menjelaskan latar belakang penelitian yang dilakukan sehingga dapat memberi masukan ke perusahaan sesuai dengan tujuan penelitian dan batasan-batasan yang digunakan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan mengenai alat dan mesin pertanian, proses perumusan strategi, serta dasar teori SWOT (strength, weakness, opportunity, and threat) analysis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan gambaran terstruktur tahap demi tahap proses pelaksanaan penelitian dalam bentuk flow chart, membahas tentang tahapan yang dilalui dalam penyelesaian masalah sesuai dengan permasalahan yang ada mulai dari studi pendahuluan, identifikasi masalah, tujuan penelitian, pengumpulan dan pengolahan data, sampai dengan kesimpulan dan pemberian saran terhadap perusahaan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang penguraian pengumpulan data dalam rangka penyelesaian masalah dan juga pengolahan terhadap data-data tersebut. Dalam bab ini akan dijelaskan berbagai


(6)

7 faktor yang mempengaruhi kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang dapat berpengaruh pada perusahaan CV Citra Dragon.

BAB V ANALISIS DAN RENCANA TINDAK

Bab ini menganalisis pengolahan data yang telah dilakukan. Dalam tahap ini dianalisis tindakan strategis dan rencana tindak yang perlu dilakukan yang dapat meningkatkan kekuatan (strength), menangkap peluang (opportunity), mereduksi kelemahan (weakness) dan menghadapi ancaman (threat) terhadap perusahaan.

BAB IV KESIMPULAN

Bab ini menguraikan target pencapaian dari tujuan penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan masalah. Bab ini juga menguraikan saran dan masukan bagi kelanjutan penelitian.