KONTRIBUSI HASIL PELATIHAN CNCADVANCED TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA.

(1)

KONTRIBUSI HASIL PELATIHAN CNCADVANCED

TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA

(Penelitian dilakukan pada Proyek Pelatihan CNCAdvanced PT. Advanced Technology Facility)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Oleh Surya Gunawan

NIM 1102664

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

ii

Kontribusi Hasil Pelatihan CNCAdvanced

terhadap Perkembangan Industri Kreatif

Indonesia

Oleh Surya Gunawan S.Pd UPI, 2008

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)

pada Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan - Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

© Surya Gunawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

(5)

v

KATA PENGANTAR

Berkat Rahmat Alloh SWT penulis diberikan kemampuan untuk menyelesaikan tesis ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulisan tesis yang berjudul “Kontribusi Hasil Pelatihan CNCAdvanced terhadap Perkembangan Industri Kreatif Indonesia”, dengan sub judul

(Penelitian dilakukan pada Proyek Pelatihan CNCAdvanced PT. Advanced Technology Facility) diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Magister

Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK) di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Penulis menyadari bahwa selesainya tesis ini tidak terlepas dari petunjuk dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, motivasi dan bantuan serta doa dari berbagai pihak. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan selama penulis belajar dan menyelesaikan penulisan tesis di Sekolah Pasca Sarjana UPI.

Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

Bandung, Agustus 2014


(6)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena atas perkenan-Nya tesis yang berjudul “Kontribusi Hasil Pelatihan CNCAdvanced terhadap Perkembangan Industri Kreatif Indonesia” ini dapat diselesaikan.

Penyelesaian tesis ini penulis banyak dibantu, dibimbing dan diarahkan oleh orang-orang yang berkompeten maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.Pd selaku dosen sekaligus pembimbing I, yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran untuk selalu memberikan arahan, bimbingan dan dorongan motivasi yang sangat menunjang dalam penyelesaian tesis ini.

2. Bapak Dr. H. Dadang Hidayat M., M.Pd selaku dosen dan pembimbing II, dan Ketua Program Studi PTK yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran untuk selalu memberikan arahan, bimbingan dan dorongan motivasi yang sangat menunjang dalam penyelesaian tesis dan menempuh pendidikan di Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung.

3. Bapak Asep Dennyadi, ST selaku Komisaris PT. Advanced Technology Facility yang telah memberi saran, ijin penelitian dan memberi ijin menempuh pendidikan di Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung.

4. Ibu Dra. Elis Herawati,M.Pd selaku Kepala SMK Negeri Situraja yang telah memberi ijin menempuh pendidikan di Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung. 5. Istri, anak-anak dan keluarga yang selalu memberi semangat dan doa selama

penulis menempuh pendidikan di Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung. 6. Pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Bandung, Agustus 2014


(7)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman Lembar Pengesahan...

Lembar Pernyataan ... Kata Pengantar ... Ucapan Terimakasih ... Abstrak ... i ii iii iv v

Daftar isi ... vii

Daftar tabel ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian... 6

F. Struktur Organisasi Tesis ... 7

BAB II KAJIAN TEORI A. Pelatihan CNCAdvanced ... 8

B. Hasil Pelatihan ... 18 C. Produktivitas Industri kreatif Indonesia ...

D. Kerangka Pemikiran ... E. Penelitian Terdahulu yang relevan ... F. Hipotesis Penelitian ...

23 24 26 28 BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... C. Instrumen Penelitian ... D. Pengembangan Alat Pengumpul Data ... E. Penentuan Sampel ... F. Pengumpulan Data ...

29 29 30 33 35 35


(8)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

G. Prosedur Penelitian dan Teknik Pengolahan Data ... H. Uji Coba Instrumen Penelitian ...

35 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pemaparan Data Hasil Penelitian ... 1. Pengujian normalitas... 2. Pengujian homogenitas ... 3. Pengujian linieritas data...

45 46 48 49 B. Uji Hipotesis ...

C. Pembahasan...

54 56 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan... 59 B. Rekomendasi ...

Daftar Pustaka ...

59 61

Lampiran 1. Lampiran Photo

Lampiran 2. Instrumen sebelum Uji Validasi

Lampiran 3. Validasi Instrumen

Lampiran 4. Instrumen Valid


(9)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Halaman Tabel 2.1. Materi Pelatihan CNCAdvanced ...

Tabel 2.2. Rangkuman indikator pelatihan CNCAdvanced ... Tabel 3.1. Penilaian Variabel X1 dan Y...

Tabel 3.2. Penilaian Variabel X2...

Tabel 3.3. Penilaian Variabel X3...

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian... Gambar 3.1. Pola hubungan antar variabel ... Tabel 3.5. Koefisien korelasi ... Tabel 3.6. Hasil uji validitas variabel Pelatihan CNCAdvanced (X1)...

Tabel 3.7. Hasil uji reliabilitas variabel Pelatihan CNCAdvanced (X1)...

Tabel 3.8. Hasil uji validitas variabel Pengetahuan CNC (X2C)...

Tabel 3.9. Hasil uji reliabilitas variabel Pengetahuan CNC (X2C)...

Tabel 3.10. Hasil uji validitas Keterampilan CNC (X2P)...

Tabel 3.11. Hasil uji reliabilitas Keterampilan CNC (X2P)...

Tabel 3.12. Hasil uji validitas Produktivitas Perusahaan (Y)... Tabel 3.13. Hasil uji reliabilitas Produktivitas Perusahaan (Y)... Tabel 4.1. Data interval sampel ... Tabel 4.2. Pengujian normalitas X1...

Tabel 4.3. Pengujian normalitas X2 ...

Tabel 4.4. Pengujian normalitas sebaran variabel (Y)... Tabel 4.5. Nilai varian ... Tabel 4.6. Uji Barlet ... Tabel 4.7. Hasil perhitungan sementara menggunakan Excel 2007... Tabel 4.8. Ringkasan anava variabel X2 atas X1...

Grafik 4.1. Grafik linieritas X2 atas X1 ...

Tabel 4.9. Ringkasan anava variabel Y atas X2...

15 23 31 31 31 32 37 38 40 40 41 41 44 44 45 45 47 49 49 50 50 50 51 52 52 53


(10)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Grafik 4.2. Grafik linieritas Y atas X2...

Tabel 4.10. Data Sampel Xdan Y... Tabel 4.11. Analisis Korelasi... Tabel 4.12. Perhitungan kekeliruan estimasi baku ... Tabel 4.13. Tabulasi perhitungan persamaan regresi ... Tabel 4.14. Ringkasan anava variabel Y atas X1 dan X2...

Tabel 4. 15. Ringkasan hasil analisis kontribusi X1 terhadap X2...

Tabel 4. 16. Ringkasan hasil analisis kontribusi X2 terhadap Y...

53 54 54 53 54 55 56 57


(11)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Gunawan, Surya (2014). Kontribusi Hasil Pelatihan CNCAdvanced terhadap Perkembangan Industri Kreatif Indonesia. Tesis.

Penelitian dilakukan pada Proyek Pelatihan CNCAdvanced PT. Advanced Technology Facility.

Pembimbing I: Prof. Dr. Agus Rahayu, M.Pd, Pembimbing II: Dr. H. Dadang Hidayat, M.Pd.

Penelitian ini berlatar belakang tentang industri kreatif Indonesia yang memproduksi barang dengan cara manual atau mengandalkan kemampuan manusia yang dibatasi oleh konsistensi dalam menghasilkan produk. Teknologi CNC sudah dikenal memiliki akurasi dan ketepatan dalam produksi serta merupakan penyempurnaan dari proses produksi manual dan sudah lama digunakan oleh industri manufaktur. Penelitian ini memperkenalkan teknologi CNC kepada industri kreatif, dengan pelatihan CNCAdvanced untuk menghasilkan kompetensi CNC. Hasil pelatihan CNCAdvanced diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan industri kreatif Indonesia dalam membuat produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi hasil pelatihan CNCAdvanced terhadap perkembangan industri kreatif Indonesia. Penelitian dilakukan di proyek pelatihan CNCAdvanced PT.ATF. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan teknik penelitian korelasional memperkirakan hubungan antara pelatihan CNCAdvanced dengan hasil pelatihan, dan hasil pelatihan CNCAdvanced dengan perkembangan industri kreatif. Kesimpulan hasil penelitian: (1) adanya kontribusi pelatihan CNCAdvanced terhadap hasil pelatihan berupa kompetensi CNC pada tingkatan sangat kuat (92%), dan (2) adanya kontribusi hasil pelatihan CNCAdvanced terhadap produktivitas industri kreatif pada tingkatan sangat kuat (96%). Rekomendasi yang bisa disampaikan sesuai manfaat penelitian yang diharapkan bahwa (1) Pelatihan CNCAdvanced dapat menjadi rujukan pelatihan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan pekerja dalam meningkatkan kompetensi untuk mendukung berkembangnya industri kreatif Indonesia dan (2) Pelatihan CNCAdvanced dapat menjadi media untuk mensosialisasikan perkembangan teknologi terutama yang berkaitan dengan CNC, agar dapat tersebar luas tidak hanya kalangan industri manufaktur akan tetapi industri lain seperti industri kreatif.


(12)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Gunawan, Surya (2014). Contributions of CNCAdvanced Training Results to Develop Indonesia's Creative Industries.

Thesis.

The Study was Conducted at The CNCAdvanced Training Project Advanced Technology Facility PT.

Supervisor I: Prof. Dr. Agus Rahayu, M. Pd, Supervisor II: Dr. Dada H. Hidayat, M.Pd.

This research background on Indonesia's creative industries producing goods by hand or rely on the human ability that is limited by the consistency in producing the product. CNC technology has been known to have accuracy and precision in production as well as a refinement of the manual production process and has long been used by the manufacturing industry. This study introduces CNC technology to the creative industries, with training CNCAdvanced to generate CNC competence. CNCAdvanced training results are expected to contribute to the development of Indonesia's creative industry in making the product. This study aims to determine the contribution of training CNCAdvanced to the develop of creative industries in Indonesia. The study was conducted at the CNCAdvanced training project PT.ATF. The method used is descriptive analysis of the correlational research techniques estimate the relationship between CNCAdvanced training with the results of training, and the CNCAdvanced training results with the development of creative industries. Conclusion of the study: (1) The contribution of the CNCAdvanced training against the result of training in the form of CNC competency at very strong levels (92%), and (2) The contribution of the results of CNCAdavanced training against productivity creative industries at very strong levels (96%). Recommendations can be submitted in accordance expected benefits of the research that: (1) CNCAdvanced Training can be a reference vocational training according to the needs of workers in improving the competence to support the development of creative industry in Indonesia and (2) CNCAdvanced Training be a media to disseminate technological developments, especially with regard the CNC, in order to spread not only the manufacturing industry but other industries such as the creative industries.


(13)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu


(14)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

CNC dalam Wikipedia yang diakses tahun maret 2013, mempunyai pengertian sebagai berikut:

Computer Numerical Control / CNC (berarti "komputer kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstark dan disimpan di media penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana...

Mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode angka, huruf dan simbol) sesuai standar ISO. CNC merupakan sebuah sistem otomatisasi kerja dari produksi manual. CNC beragam jenis dilihat dari media yang digunakan, yaitu: CNC Router (media cutter atau mata bor), CNC Plasma (media laser atau api), CNC Water (air), CNC Air (udara), dll. CNC sudah sangat banyak digunakan di Industri besar dan merupakan suatu alat yang wajib ada di dalam industri manufaktur baik dengan alasan kepresisian atau dengan efisiensi produksi.

Indonesia sudah terkenal di dunia sebagai produsen barang berkualitas namun belum dibarengi dengan teknologi produksi yang tinggi seperti CNC. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya barang yang beredar merupakan hasil pekerjaan tangan atau hand made. Hasil survei awal peneliti tetang pembuatan produk industri kreatif Indonesia dengan peralatan manual yang memungkinkan dikerjakan dengan CNC, sebagai berikut: Pertama pembuatan ukiran dari bahan kayu dengan bentuk 2- 3 dimensi, seperti: ukiran kayu jepara, ukiran patung Bali, dan produk lain dengan bahan kayu. Kedua pembuatan ukiran batu dengan alat pahat, seperti: prasasti pengesahan gedung, prasasti batu nisan, prasasti hiasan interior dan exterior gedung, dan pembuatan ukiran batu lainnya dengan bentuk 2 dimensi. Ketiga pembuatan produk industri kerajinan dengan menggunakan alat grafir manual, seperti: marking peralatan memasak (sendok, wajan, panci, dll),


(15)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

acrylic souvenier dengan grafir manual, dan peralatan lainnya dengan bentuk bahan cenderung datar.

Hasil survei pengerjaan produk dengan cara manual seperti di atas memang memungkinkan, saat hanya menghasilkan produk yang berjumlah sedikit. Pengrajin sangat kesulitan jika mendapat pesanan seragam dengan jumlah yang banyak. Hasil yang didapat tidak akan sama dan kecepatan produksi dibatasi oleh lelahnya pengrajin. Alasan tersebut memperkuat dibutuhkannya CNC, karena dengan CNC hasil produk dan kecepatan produksi dapat konsisten.

CNC di Indonesia belum familiar untuk industri kreatif Indonesia dengan anggapan bahwa hanya akan membuat biaya produksi lebih tinggi dan menyebabkan kurangnya lapangan pekerjaan. CNC yang dikenal di Indonesia kebanyakan orang beranggapan besar, rumit dan jika digunakan pada industri kreatif Indonesia hanya akan membuat membengkaknya biaya produksi. Hal tersebut disebabkan mahalnya harga CNC, biaya operasional serta perawatan mesin CNC yang tinggi. Industri diluar manufaktur atau dalam hal ini industri kreatif Indonesia menjadi kesulitan beralih ke mesin CNC sebagai basis alat produksi mereka.

Sekolah di Indonesia juga salah satu penyebab timbulnya paradigma masyarakat tentang CNC. Sekolah di Indonesia kebanyakan menyediakan CNC dalam bentuk besar sebagai alat praktek, sehingga CNC yang digunakan untuk pembelajaran kurang efektif. Ukuran mesin besar menyebabkan dibutuhkan daya yang besar dan waktu persiapan yang lama, berikut hasil survei peneliti terhadap mesin yang digunakan: SMK Prakarya Internasional Bandung, menggunakan mesin CNC bubut merk PINACHO S94C; Teknik Industri ITENAS Bandung, menggunakan mesin CNC LEADWELL V-30i; dan UT Telkom Bandung, menggunakan mesin CNC milling buatan Amerika dengan merk HMS dan tipe VF 2 dan ST 20. Hal ini membuktikan kebanyakan lembaga formal mengajarkan CNC merupakan mesin dengan ukuran besar sehingga daya yang diperlukan besar, dan waktu penyalaan lama.


(16)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Masalah ini juga menyebabkan di dunia pendidikan formal, CNC sangat jarang sekali digunakan praktikum. CNC hanya digunakan oleh peserta didik sekali dalam satu kali pengajaran dan lebih banyak menggunakan simulasi berupa software dari program CAD CAM. Fenomena tersebut menyebabkan saat peserta didik lulus dan bekerja, harus belajar lagi dan mendalaminya saat sedang mengerjakan produk. Pembelajaran ini sungguh tidak efisien sehingga industri tidak menerima output hasil lulusan atau tenaga kerja siap pakai. Tenaga kerja siap pakai CNC ini menjadi sedikit dan jarang dijumpai. Peneliti berasumsi bahwa, jika semakin banyak orang yang dapat memprogram CNC dan mengoperasikannya sampai kepada produksi barang akan membuat industri di Indonesia berubah ke arah teknologi yang lebih maju. Asumsi tersebut sesuai dengan revolusi Inggris dalam wikipedia yang diakses November 2013 yaitu:

Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat.

Negara lain contohnya China, CNC sudah digunakan secara luas tidak hanya di bidang industri manufaktur akan tetapi sudah dipakai dalam Industri lainnya untuk memproduksi barang yang tidak memerlukan kepresisian tinggi. CNC yang digunakan adalah CNC yang lebih ringkas disesuaikan dengan kebutuhan, contohnya: CNC mini router yang merupakan CNC yang lebih murah harga beli, perawatan dan biaya operasionalnya namun kompleksitas programnya dapat diandalkan. CNC mini router ini juga sangat cocok jika digunakan untuk proses pembelajaran, dimana program yang digunakan sama dengan mesin CNC router yang besar. Hasil survei peneliti di Negara China: Produsen mesin di Shenzhen China memproduksi mesin CNC laser marking untuk pembuatan marking benda hasil produksi manufaktur dengan kecepatan sangat tinggi (area kerja 10x10cm dikerjakan dengan waktu 2 detik). CNC ini digunakan oleh indusri manufaktur untuk membuat penomeran produk dengan bahan logam, produsen mesin di Jinan China memproduksi mesin CNC laser cutting untuk pembuatan dan pemotongan


(17)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

benda non-logam yang digunakan industri kreatif untuk pembuatan produk kerajinan, seperti: lukisan dari granit dan marmer, plakat bahan acrylic, gantungan kunci, lukisan pada bahan kulit, dan produk lainnya dengan bahan non-logam, produsen mesin di Shenzhen China memproduksi CNC mini router untuk digunakan industri kreatif dalam pembuatan produk: cetakan makanan (contoh: coklat), asesoris (pakaian, alas kaki, mainan) dan peralatan rumah tangga, serta produk lainnya yang memerlukan cetakan dengan bahan non-logam (nilon, teflon, nepotek, pertinak, mdf, balanit) sampai dengan bahan aluminium alloy (Dural), Produsen mesin di Jinan China memproduksi CNC router 3-4 axis untuk digunakan industri kreatif Indonesia dalam pembuatan produk cetakan yang lebih keras, cepat dan presisi dari produsen shenzhen. Mesin ini digunakan industri kecil, menegah sampai besar untuk pembuatan produk: makanan, asesoris, peralatan rumah tangga, automotif dan indutri lain dengan bahan non-logam sampai dengan bahan aluminium alloy dan logam keras (steel). Hasil survei dan penggunaan mesin CNC mini tersebut membuktikan bahwa CNC dapat digunakan untuk pekerjaan diluar manufaktur teknologi tinggi.

Peneliti menganggap perlu adanya sebuah gerakan untuk memasyarakatkan CNC untuk merubah pandangan masyarakat akan CNC yang besar dan mahal. Peneliti saat ini menjadi pengelola program pelatihan yang menjadi salah satu proyek yang digarap perusahaan Advanced Technologi Facility. Perusahaan ini menyebut proyek ini sebagai Pelatihan CNCAdvanced yang nantinya akan dibentuk menjadi CNCAdvanced School. Pelatihan CNCAdvanced ini dibuat untuk melayani kebutuhan pelatihan bagi industri kreatif yang memungkinkan menggunakan CNC sebagai alat produksi.

Pelatihan CNCAdvanced ini banyak mendapat tanggapan positif dari sebagian besar industri kreatif yang memang sudah menunggu adanya pelatihan seperti ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta yang berminat mengikuti pelatihan, namun seberapa besar keberhasilan dari pelatihan CNCAdvanced ini terhadap kompetensi CNC peserta pelatihan, dan seberapa besar kontribusi yang


(18)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dirasakan dengan kompetensi CNC yang didapat dari pelatihan ini terhadap berkembangnya industri kreatif di Indonesia.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Identifikasi masalah yang terdapat dalam latar belakang:

1. Industri kreatif Indonesia sudah terkenal di dunia menghasilkan barang berkualitas namun belum dibarengi dengan teknologi produksi yang tinggi seperti CNC.

2. Pengrajin sangat kesulitan jika mendapat pesanan seragam dengan jumlah yang banyak. Hasil yang didapat tidak akan sama dan kecepatan produksi dibatasi oleh lelahnya pengrajin.

3. CNC di Indonesia belum familiar untuk industri kreatif dengan anggapan bahwa hanya akan membuat biaya produksi lebih tinggi dan menyebabkan kurangnya lapangan pekerjaan.

4. Sekolah di Indonesia menyediakan CNC dalam bentuk besar sebagai alat praktek sehingga kurang efektif.

5. Tenaga kerja siap pakai CNC ini menjadi sedikit dan jarang dijumpai sehingga industri kreatif Indonesia kesulitan beralih ke mesin CNC sebagai basis alat produksi mereka.

6. Negara lain seperti china, CNC sudah digunakan secara luas tidak hanya di bidang industri manufaktur akan tetapi sudah dipakai dalam industri kreatif untuk memproduksi barang yang tidak memerlukan kepresisian tinggi. 7. Pelatihan CNCAdvanced ini banyak mendapat tanggapan positif, namun

seberapa besar keberhasilan dari pelatihan CNCAdvanced terhadap kompetensi CNC peserta pelatihan, dan seberapa besar kontribusi yang dirasakan dengan kompetensi CNC yang didapat dari pelatihan ini terhadap berkembangnya industri kreatif di Indonesia.


(19)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

C. Rumusan Masalah Penelitian

Permasalahan yang timbul pada identifikasi masalah penelitian sangat banyak, namun peneliti tidak bisa membahasnya semua dalam tesis ini. Keterbatasan waktu penyelesaian studi dan dana yang dimiliki peneliti menjadi penyebabnya, oleh karena itu peneliti membatasi dengan rumusan masalah: berapa besar kontribusi hasil pelatihan CNCAdvanced terhadap perkembangan industri kreatif Indonesia. Rumusan masalah ini dijabarkan menjadi tiga pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Berapa besar kontribusi pelatihan CNCAdvanced terhadap hasil pelatihan berupa kompetensi CNC peserta pelatihan?

2. Berapa besar kontribusi hasil pelatihan CNCAdvanced berupa kompetensi CNC peserta pelatihan terhadap perkembangan produksi Industri Kreatif Indonesia?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Kontribusi pelatihan CNCAdvanced terhadap hasil pelatihan berupa kompetensi CNC peserta pelatihan.

2. Kontribusi hasil pelatihan CNCAdvanced berupa kompetensi CNC peserta pelatihan terhadap perkembangan produksi industri kreatif Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis


(20)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran mengenai pelatihan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan pekerja dalam meningkatkan kompetensi dalam bekerja dan untuk mendukung berkembangnya industri kreatif Indonesia dengan pelatihan yang diteliti dan hasil pelatihan berupa peningkatan kompetensi pekerjanya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk mensosialisasikan penggunaan CNC secara luas, tidak hanya untuk kalangan Industri Manufaktur besar yang sudah menjadikan CNC sebagai basis alat produksinya.

F. Struktur Organisasi Tesis

Sistematika Penelitian tesis diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini mengemukakan latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi Tesis.

BAB II KAJIAN TEORI. Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori mengenai pelatihan, CNCAdvanced, pelatihan CNCAdvanced, hasil pelatihan CNCAdvanced, dan perkembangan industri Kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berisi tentang metode penelitian, desain penelitian, lokasi dan subyek penelitian, serta teknik pengumpulan data,.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini berisi mengenai pemaparan data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN, DAN REKOMENDASI. Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil temuan penelitian.


(21)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu


(22)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dipakai untuk mengetahui kontribusi hasil pelatihan CNCAdvanced terhadap perkembangan industri kreatif Indonesia adalah deskriptif analisis menggunakan teknik pengumpulan data kuantitatif korelasional, penekanan pada penelitian korelasional memperkirakan hubungan antara dua atau lebih variabel. Jenis penelitian ini biasanya meliputi pengukuran statistik dari derajat hubungan, disebut korelasi karena merupakan pernyataan hubungan tentang derajat keterkaitan antara variabel, dimana hubungan antara satu dengan beberapa variabel lainnya dinyatakan dengan besaran koefisien korelasi dan keberartian (signifikasi) secara statistik.

Desain penelitian ini dipilih karena akan memperkirakan hubungan antara variabel: pelatihan CNCAdvanced dengan hasil pelatihan dan hasil pelatihan CNCAdvanced dengan Produktivitas industri kreatif dengan pengukuran statistik, dimana hubungan variabel dinyatakan dengan koefisien korelasi dan keberartian (signifikasi).

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel utama, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yaitu variabel penyebab, atau diduga memberikan suatu kontribusi terhadap peristiwa lain yang diberi notasi X, sedangkan varibel dependen yaitu variabel respons, yang diberi notasi Y.

a. Variabel X1 = Pelatihan CNCAdvanced

Variabel X2 = Hasil Pelatihan


(23)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Definisi operasional

Definisi operasional diperlukan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian, serta memberikan petunjuk bagaimana variabel-variabel itu akan diukur

a. Variabel bebas (X1), pelatihan CNCAdvanced dalam penelitian ini adalah

Pelatihan vokasional non-formal dari PT. Advanced Technology Facility guna mengajarkan penggunaan CNC.

b. Variabel bebas (X2), Hasil Pelatihan yang berupa kompetensi CNC yang

merupakan gabungan dari pengukuran pengetahuan CNC dari hasil tes tulis dan keterampilan CNC dari hasil tes praktek/ kinerja peserta pelatihan saat mengikuti program pelatihan.

c. Variabel terikat (Y), produktivitas adalah penilaian pengusaha atau supervisor terhadap kompetensi peserta setelah mengikuti pelatihandalam kaitan dengan produksi perusahaan yang merupakan industri kreatif.

C. Instrumen Penelitian

Data-data yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner (angket), menurut Sugiono (2009: 142) "kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan cara memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada reponden untuk dijawabnya." Riduwan, (2008: 74), “Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberi respons (responden) sesuai dengan

permintaan pengguna”.

Penulis mendefinisikan pendapat di atas sebagai berikut: angket adalah daftar pernyataan yang disampaikan pengguna kepada responden untuk mengumpulkan data sesuai dengan kebutuhan peneliti. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, dimana pernyataan di dalam angket sudah memiliki alternatif jawaban

(option) yang tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak dapat memberikan


(24)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Penyusunan skala pengukuran digunakan metoda Likert Summated Rating (LSR) yang digunakan untuk mengukur kualitas Pelatihan CNCAdvanced dengan alternatif pilihan jawaban objektif bernilai 1 sampai dengan 5, Pengetahuan CNC dengan tes pilihan ganda 5 opsi dengan nilai bena (1) dan salah (0), Keterampilan CNC dengan tes kinerja yang dinilai oleh instruktur, dan produktivitas dengan questioner berskala 1 sampai dengan 5, adapun untuk memudahkan dalam penelian maka masing masing item di buat pembobotan sebagai berikut :

Penilaian untuk Variabel Pelatihan CNCAdvanced (X1) dan Produktivitas (Y).

Tabel 3.1, Penilaian Variabel X1 dan Y Pilihan jawaban

Nilai

X Y

A Sangat Setuju (SS) 5

B Setuju (S) 4

C Ragu-ragu (R) 3

D Tidak Setuju (TS) 2

E Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Penilaian hasil pelatihan aspek pengetahuan CNC denan opsi 5 jawaban a,b,c,d,e dengan hanya satu jawaban yang benar (tes objektif)

Tabel 3.2, Penilaian Variabel X2C

Pilihan Nilai Nilai

Benar 1

Salah 0

Penilaian untuk Variabel keterampilan CNC peserta setelah mengikuti pelatihan dengan penilaian unjuk kerja sebagai berikut:

Tabel 3.3, Penilaian Variabel X2P

Tes Keterampilan Kompeten --> tidak kompeten


(25)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Item-item pertanyaan angket dan tes dirancang dalam kisi-kisi Instrument pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel : Pelatihan CNCAdvanced (X1)

Aspek Indikator Ukuran No.

Item

Tujuan & Kebutuhan

Kejelasan kebutuhan pelatihan

Tingkat kejelasan kebutuhan

pelatihan 1-2

Kejelasan tujuan pelatihan Tingkat kejelasan tujuan pelatihan 3 Kesesuaian tujuan dengan

kebutuhan

Tingkat kesesuaian tujuan dengan

kebutuhan 4

Materi Pelatihan

Kesesuaian materi pelatihan Tingkat kesesuaian materi pelatihan 5

Organisasi materi Tingkat pengorganisasian materi 6

Instruktur

Penguasaan materi Tingkat penguasaan materi 7

Konsistensi terhadap materi Tingkat konsistensi terhadap materi 8

Keterampilan penyampaian Tingkat keterampilan penyampaian 9-11

Kesesuaian Penampilan Tingkat kesesuaian penampilan 12

Kepedulian terhadap peserta Tingkat kepedulian terhadap

peserta 13

Sarana dan Prasatrana

Sarana pelatihan berupa tempat

Ketersedian sarana pelatihan berupa

tempat 14-15

Sarana pelatihan berupa alat praktek

Ketersedian sarana pelatihan berupa

alat praktek 16-18

Prasarana pelatihan berupa media

Ketersedian prasarana pelatihan

berupa media 19-20

Prasarana pelatihan berupa sampel barang

Ketersedian prasarana pelatihan

berupa sampel barang 21-22

Variabel: Pengetahuan CNC (X2C)

Aspek Indikator Ukuran No.

Item

Pengertian CNC

Pemahaman peserta pelatihan tentang pengertian CNC

Tingkat pemahaman peserta

pelatihan tentang pengertian CNC 1-2 Fungsi CNC Pemahaman peserta pelatihan

tentang fungsi CNC

Tingkat pemahaman peserta

pelatihan tentang fungsi CNC 3-5

Cara kerja CNC Pemahaman peserta pelatihan tentang cara kerja CNC

Tingkat pemahaman peserta

pelatihan tentang cara kerja CNC 6

Persyaratan CNC

Pemahaman peserta pelatihan tentang persyaratan yang harus dipenuhi CNC

Tingkat pemahaman peserta pelatihan tentang persyaratan yang harus dipenuhi CNC


(26)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Cara Pakai CNC

pemahaman peserta pelatihan tentang cara membuat program CNC

Tingkat pemahaman peserta pelatihan tentang cara membuat program untuk mesin CNC

8 pemahaman peserta pelatihan

tentang cara memasukkan program ke mesin CNC

Tingkat pemahaman peserta pelatihan tentang cara memasukkan program ke mesin CNC

9 pemahaman peserta tentang

cara menjalankan CNC

Tingkat pemahaman peserta tentang

cara menjalankan CNC 10

Keterampilan CNC (X2P)

Aspek Indikator Ukuran No.

Item

Membuat Program CNC

Kemampuan membuat program CNC

Tingkat kemampuan membuat

program untuk mesin CNC 1-2

Menggunakan CNC

Kemampuan menyetel CNC Tingkat kemampuan menyetel mesin

CNC 3-5

Kemampuan memasukkan Program NC

Tingkat Kemampuan memasukkan

Program NC 6

Kemampuan pemasangan benda kerja di CNC

Tingkat kemampuan pemasangan

benda kerja pada mesin CNC 7

Kemampuan menggunakan CNC

Tingkat kemampuan menggunakan

mesin CNC 8-10

Produktivitas (Y)

Aspek Indikator Ukuran No.

Item

Desain Produk kemampuan membuat desain produk

Tingkat kemampuan membuat desain

produk 1-2

Bahan Produksi kemampuan menyiapkan bahan produksi

Tingkat kemampuan menyiapkan

bahan produksi 3-4

Produksi kemampuan produksi Tingkatkemampuan produksi 5-6

Produk

kemampuan membuat produk Tingkatkemampuan membuat produk 7-8

kemampuan mengembangkan produk

Tingkat kemampuan

mengembangkan produk 9-10

D. Pengembangan Alat Pengumpul Data

Instrumen penelitian yang digunakan harus dilakukan pengujian. Untuk instrumen penelitian kuesioner (angket) dilakukan pengujian pada dua macam, yaitu uji validitas dan uji reabilitas.


(27)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah item-item pada kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Cara yang dilakukan dengan analisis item, dimana setiap nilai total seluruh butir pertanyaan untuk satu variabel dengan menggunakan rumus:

Korelasi product moment Sudjana (2005; 369)

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

dimana :

rxy = Koefisien korelasi Product Moment antara jumlah skor item dan total

n = Jumlah responden X = Skor tiap item

Y = Skor total untuk setiap variabel yang diteliti

Koefisien korelasi parsial dapat dihitung dengan menggunakan rumus uji-t Tedjo (2007; 177)

√ √

dimana :

r = jumlah korelasi parsial yang ditemukan n = jumlah sampel

t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel

jika pengujian dilakukan pada  = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n-2), maka dapat disimpulkan item kuesioner valid apabila thitung > ttabel, dan tidak valid

apabila thitung < ttabel.

Uji reabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda, untuk uji reabilitas yang digunakan menggunakan metoda belah dua dengan menggunakan sebuah tes dan diujicobakan satu kali (single-test-single-trial method). Pada waktu membelah dua dan mengkorelasikan dua belah, baru diketahui reabilitas setengah


(28)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

item kuesioner saja, untuk mengetahui reabilitas seluruh item harus dihitung dengan menggunakan rumus Speraman Brown dalam Sugiyono (2009: 131)

Dimana :

ri = reabilitas internal seluruh instrumen

rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua (awal-akhir)

E. Penentuan Sampel

Penetuan sampel penelitian menurut Riduwan (2008:64) adalah dengan menggunakan teknik sampling, yaitu: "Teknik sampling yang digunakan adalah

Non-Probability Sampling dengan jenis sampling jenuh, sampling jenuh ialah

teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel atau dikenal juga dengan sensus." Teknik sampling ini digunakan mengingat jumlah responden yang akan diteliti yaitu peserta pelatihan CNCAdvanced dari kalangan industri kreatif diwakili oleh pekerja dan pengusaha industri kreatif Indonesia jumlahnya terbatas sampai saat penelitian ini dilakukan.

F. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket) dan Tes. kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, menurut Sugiono (2009: 142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari reponden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket) pada penelitian ini digunakan untuk mengukur variabel X1 dan Y dan tes untuk mengukur variabel X2.

G. Prosedur Penelitian dan Teknik Pengolahan Data


(29)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Proses penelitian yang dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Tahapan persiapan

Peneliti melakukan survei awal dilokasi penelitian yaitu semacam penelitian pendahuluan dengan tujuan untuk mengenali dengan baik lingkungan dimana penelitian dilakukan. Tahap ini dilakukan untuk pengumpulan sumber-sumber masalah serta latar belakang dari permasalahan yang timbul, selanjutnya dilakukan identifikasi masalah atau disebut juga dengan fokus penelitian

(research focus) baik secara empiris maupun secara teoritis yang kemudian

disusun rumusan masalah yang menjadi dasar pelaksanaan penelitian, rumusan masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumulan data sugiyono (2009: 35). Rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumusan masalah assosiatif dengan bentuk hubungan kausal, hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).

Peneliti dalam usaha menjawab rumusan masalah yang bersifat sementara, maka melakukan pengkajian teoritis yang relevan dengan permasalahan, juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (hopotesis), sedangkan untuk melakukan pengujian hopotesis dilakukan penetapan metoda/strategi/pendekatan/desain penelitan yang sesuai. Penyusunan instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data, dimana dalam penelitian ini instrumen pengumpul data dalam bentuk kuesioner (angket) tertutup. Kuesioner (angket) digunakan untuk mengumpulkan data, maka sebelumnya intrumen penelitian diuji validitas serta reabilitasnya.

Pengujian validitas dan reabilitas instrumen penelitian dilakukan tehadap mahasiswa UT Telkom.


(30)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tahapan pelaksanaan dilakukan pengumpulan data dari sampel penelitian dengan teknik sampling Non-Probability Sampling, dengan jenis Sampling Jenuh. Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesisi yang diajukan dengan teknik stasistik analisis regresi dan korelasi. Berdasarkan analisis ini apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima, atau apakah penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang diajukan atau tidak.

Tahapan terakhir dari pelaksanaan penelitian adalah penyusunan kesimpulan berupa jawaban terhadap rumusan masalah yang telah disusun.

c. Tahap penyusunan laporan penelitian

Penyusunan laporan dilakukan memalui pendokumentasi semua kegiatan penelitian yang dilakukan dalam bentuk laporan penelitian dengan format dan isi yang telah ditentukan.

2. Teknik pengolahan data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan teknik statistik analisis regresi dan korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat kedekatan

(closesess) hubungan antar variabel-variabel. Analisis regresi mempertanyakan

pola hubungan fungsional, sedangkan analisis korelasi mempertanyakan kedekatan hubungan antara variabel-variabel Tedjo( 2007: 129). Pola hubungan antar variabel sebagai berikut:


(31)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

a. Analisis korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y), dihitung dengan menggunakan persamaan korelasi Pearson Product Moment ( Riduwan. 2008; 136).

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

dimana :

rhitung = Koefisien Korelasi

X = Variabel Bebas Y = Variabel Terikat

n = Jumlah Responden

Proses interpretasi koefisien korelasi sesuai dengan tabel Riduwan (2008; 136) di bawah ini :

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Tabel 3.5, Koefisien korelasi

Proses selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi Riduwan (2008; 136), sebagai berikut:

dimana :

KP = Koefisisen determinasi r = Nilai koefisien korelasi


(32)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Hubungan variabel X dan variabel Y hasil perhitungan korelasi product moment dilakukan uji signifikasi dengan statistik t Riduwan (2008: 137):

Dimana :

= Nilai t yang dihitung

r = Nilai koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

tabel distribusi t dengan  = 0,05 serta derajat kebebasan dk = n-2 , maka berarti signifikan apabila thitung > ttabel , berarti tidak signifikan apabila thitung < ttabel.

Analisis korelasi ganda yang dilakukan untuk menguji hipotesis: apakah terdapat kontribusi yang signifikan antara hasil pelatihan CNCAdvanced (X1)

terhadap hasil pelatihan (X2), dan hasil pelatihan terhadap produktivitas (Y),

dihitung dengan menggunakan rumus korelasi ganda rumus Sudjana (2005: 383).

H. Uji coba Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian kuesioner (angket) dilakukan pada dua macam, yaitu uji validitas dan uji reabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah item-item pada kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Cara yang dilakukan dengan analisis item, dimana setiap nilai total seluruh butir pertanyaan untuk satu variabel dengan menggunakan rumus Korelasi product Moment, sedangkan uji reabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda, untuk uji reabilitas menggunakan metoda Teknik Belah Dua (Split-half method). Metode atau teknik belah dua menggunakan formula Spearman-Brown, cara ini hanya dapat dikenakan pada instrumen pengukuran dengan jumlah item genap (pengelompokan dilakukan pada item-item yang valid), adapun langkah-langkahnya adalah sbb :


(33)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

a. Kelompokan item-item menjadi dua kelompok didasarkan pada kelompok ganjil (nomor item ganjil) dan kelompok genap (nomor item genap), atau secara random.

b. Jumlahkan skor pada setiap kelompok sehingga diperoleh skor total untuk tiap kelompok.

c. Korelasikan skor total antar kelompok dengan formula korelasi Product moment atau tata jenjang.

d. Masukan nilai koefisien korelasi tersebut ke dalam rumus Sperman-Brown untuk mencari koefisien reliabilitasdengan menggunakan sebuah tes dan diuji cobakan satu kali (single-test-single-trial method).

Hasil pengujian validitas untuk variabel Pelatihan CNCAdvanced (X1),

Pengetahuan CNC (X2C), Keterampilan CNC(X2P) dan Produktivitas (Y)

ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

1. Variable Pelatihan CNCAdvanced

Tabel 3.6, Hasil uji validitas variabel Pelatihan CNCAdvanced (X1)

No Pertanyaan T hitung T tabel validitas

1 4.45 2.05 Valid

2 2.46 2.05 Valid

3 3.21 2.05 Valid

4 4.15 2.05 Valid

5 4.26 2.05 Valid

6 2.87 2.05 Valid

7 2.78 2.05 Valid

8 3.76 2.05 Valid

9 1.74 2.05 tidak

10 4.57 2.05 Valid

11 4.41 2.05 Valid

12 3.33 2.05 Valid

13 3.31 2.05 Valid

14 2.78 2.05 Valid


(34)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

16 3.05 2.05 Valid

17 2.77 2.05 Valid

18 2.48 2.05 Valid

19 3.20 2.05 Valid

20 2.46 2.05 Valid

21 3.04 2.05 Valid

22 0.87 2.05 tidak

.Hasil pengujian validitas, diambil soal yang valid. Kemudian diurutkan, dan dilakukan belah dua yaitu antara soal yang ganjil dan soal yang genap, kemudian dilakukan uji reliabelitas, seperti di bawah ini :

Tabel 3.7. Hasil uji reliabilitas variabel Pelatihan CNCAdvanced (X1)

Nomor Responden SOAL GANJIL SOAL GENAP X.Y

X Y X Y

Jumlah (Σ) 978 32284 982 32744 32448

a. Menghitung Korelasi Product Moment

b. Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown

 

0

,

941

89

,

0

1

89

,

0

.

2

r

1

r

.

2

r

b b 11

c. Mencari rtabel apabila diketahui signifikansi α = 0,05 dan dk = 30 - 2 = 28,

maka diperoleh rtabel = 0,361

Hasil perhitungan di atas didapat r hitung = 0,941 sedangkan r table = 0,361

kalau kita bandingkan maka r hitung > r tabel artinya data tersebut reliabel. Dari hasil

uji coba instrumen penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dari 22 item pertanyaan kuesioner yang diuji coba, dinyatakan valid dan reliabel sebanyak 20 item, yaitu item pertanyaan nomor 1, 2,3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14,15, 16, 17, 18, 19, 20 dan 21 (digunakan atau dipakai), sedangkan yang dinyatakan tidak valid sebanyak 2 item yaitu item nomor 9, dan 22 (tidak digunakan atau dibuang).

2. Variable Hasil Pelatihan: Pengetahuan CNC

   

 

n. X X

.

n. Y

 

Y

0.89 Y . X XY n r 2 2 2 2     

b


(35)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.8. Hasil uji validitas variabel Pengetahuan CNC (X2C)

No Pertanyaan T hitung T tabel validitas

1 3.10 2.05 valid

2 3.10 2.05 valid

3 3.10 2.05 valid

4 3.24 2.05 valid

5 2.48 2.05 valid

6 3.24 2.05 valid

7 3.81 2.05 valid

8 3.81 2.05 valid

9 3.81 2.05 valid

10 4.54 2.05 valid

Hasil pengujian validitas, diambil soal yang valid. Kemudian diurutkan, dan dilakukan belah dua yaitu antara soal yang ganjil dan soal yang genap, kemudian dilakukan uji reliabelitas, seperti di bawah ini :

Tabel 3.9. Hasil uji reliabilitas variabel Pengetahuan CNC (X2C)

Nomor Responden SOAL GANJIL SOAL GENAP X.Y

X Y X Y

Jumlah (Σ) 1400 67400 1370 65500 65600

a. Menghitung Korelasi Product Moment

b. Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown

0

,

81

68

,

0

1

68

,

0

.

2

r

1

r

.

2

r

b b

1 1

c. Mencari rtabel apabila diketahui signifikansi α = 0,05 dan dk = 30 - 2 =

28, maka diperoleh rtabel = 0,361

Perhitungan di atas menunjukkan r hitung = 0,81 , sedangkan r table =

0,361, r hitung > r tabel artinya data tersebut reliabel. Hasil uji coba

instrumen penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dari 10 item pertanyaan kuesioner yang diuji coba, dinyatakan valid dan reliabel.

   

 

n. X X

.

n. Y

 

Y

0.68 Y . X XY n r 2 2 2 2 hitung     


(36)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Variable Hasil Pelatihan: Keterampilan CNC

Tabel 3.10. Hasil uji validitas Keterampilan CNC(X2P)

No Pertanyaan T hitung T tabel Validitas

1 2.45 2.05 valid

2 4.28 2.05 valid

3 4.60 2.05 valid

4 3.87 2.05 valid

5 4.06 2.05 valid

6 3.93 2.05 valid

7 3.21 2.05 valid

8 3.25 2.05 valid

9 3.93 2.05 valid

10 3.38 2.05 valid

Hasil pengujian validitas, diambil soal yang valid. Kemudian diurutkan, dan dilakukan belah dua yaitu antara soal yang ganjil dan soal yang genap, kemudian dilakukan uji reliabelitas, seperti di bawah ini :

Tabel 3.11. Hasil uji reliabilitas variabel Keterampilan CNC(X2P)

Nomor Responden SOAL GANJIL SOAL GENAP X.Y

X Y X Y

Jumlah (Σ) 494 8260 550 10238 9143

a. Menghitung Korelasi Product Moment.

b. Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown

0

,

765

62

.

0

1

62

.

0

.

2

r

1

r

.

2

r

b b 11

c. Mencari rtabel apabila diketahui signifikansi α = 0,05 dan dk = 30 - 2 = 28,

maka diperoleh rtabel = 0,361

Perhitungan di atas menunjukkan r hitung = 0,765, sedangkan r table = 0,361,

 



n. X X

.

n. Y

Y

0.62

Y . X XY n r 2 2 2 2 hitung     


(37)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

r hitung > r tabel artinya data tersebut reliabel. Hasil uji coba instrumen penelitian

diperoleh kesimpulan bahwa dari 10 item pertanyaan kuesioner yang diuji coba, dinyatakan valid dan reliabel.

4. Variable Produktivitas Perusahaan

Tabel 3.12. Hasil uji validitas Produktivitas (Y) No Pertanyaan T hitung T tabel Validitas

1 10.16 2.05 Valid

2 12.26 2.05 Valid

3 3.14 2.05 Valid

4 7.78 2.05 Valid

5 12.98 2.05 Valid

6 2.70 2.05 Valid

7 11.50 2.05 Valid

8 12.98 2.05 Valid

9 11.50 2.05 Valid

10 10.50 2.05 Valid

Hasil pengujian validitas, diambil soal yang valid. Kemudian diurutkan, dan dilakukan belah dua yaitu antara soal yang ganjil dan soal yang genap, kemudian dilakukan uji reliabelitas, seperti di bawah ini :

Tabel 3.13. Hasil uji reliabilitas Produktivitas (Y)

Nomor Responden SOAL GANJIL SOAL GENAP X.Y

X Y X Y

Jumlah (Σ) 586 11778 556 10718 11210

a. Menghitung Korelasi Product Moment

b. Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown

 

0,969

94 , 0 1 94 , 0 . 2 r 1 r . 2 r b b 11     

c. Mencari rtabel apabila diketahui signifikansi α = 0,05 dan dk = 30 - 2 = 28,

maka diperoleh rtabel = 0,361

 



n. X X

.

n. Y

Y

0.94

Y . X XY n r 2 2 2 2 hitung     


(38)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Perhitungan di atas menunjukkan r hitung = 0,969, sedangkan r table = 0,361,

r hitung > r tabel artinya data tersebut reliabel. Hasil uji coba instrumen penelitian

diperoleh kesimpulan bahwa dari 10 item pertanyaan kuesioner yang diuji coba, dinyatakan valid dan reliabel.


(39)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Hasil proses analisis serta pembahasan, akhirnya dapat disimpulkan bahwa: "hasil pelatihan CNCAdvanced yang berupa kompetensi CNC berkontribusi positif terhadap perkembangan industri kreatif Indonesia." Kesimpulan lain yang didapat dari hasil proses analisis dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Kontribusi pelatihan CNCAdvanced terhadap hasil pelatihan berupa kompetensi CNC pekerja industri kreatif Indonesia dengan tingkat hubungan sangat kuat, yaitu: sebesar 92%.

2. Kontribusi hasil pelatihan CNCAdvanced berupa kompetensi CNC terhadap produktivitas industri kreatif Indonesia dengan tingkat hubungan sangat kuat, yaitu: sebesar 96%.

B. Rekomendasi

Hasil penelitian telah memberikan suatu referensi bagi penulis sebagai masukan dalam pengembangan pelatihan CNCAdvanced untuk dijadikan lembaga pelatihan CNCAdvanced School. Pengusaha industri kreatif merupakan gambaran tentang kualitas teknologi suatu negara dalam memproduksi barang. Penulis menghimbau dan mengajak semua pihak yang terkait, dalam rangka upaya peningkatan teknologi dan produktivitas industri kreatif Indonesia, dengan menyampaikan beberapa rekomendasi diantaranya:

1. Bagi pengusaha industri kreatif Indonesia,

Penulis menemukan beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dari hasil kegiatan penelitian, temuan tersebut kiranya perlu ditanggapi dengan serius sehingga dapat digunakan sebagai tolok ukur dalam perbaikan produktivitas industri kreatif Indonesia. Rekomendasi yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:


(40)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

a. Pengusaha diharapkan dapat memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan kompetensi pekerja dalam produksi, agar produktivitas industri kreatif dapat ditingkatkan, sehingga hal ini akan memajukan industri kreatif Indonesia .

b. Pengusaha diharapkan dapat memperhatikan pengembangan kompetensi pekerja dalam memberikan tugas dan tanggung jawab kepada pekerja. 2. Bagi Pekerja

Kompetensi harus terus berkembang agar terus dapat bersaing dan bisa mengikuti perkembangan teknologi, sehingga Industri kreatif dapat terus semakin kreatif dan produksi meningkat baik dari kualitas maupun kuantitasnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini mungkin mempunyai kekurangan, terutama terkait dengan perkembangan teknologi dan industri kreatif yang selalu dinamis. Penulis berharap kepada peneliti selanjutnya dapat melengkapi dan mengembangkan penelitian ini agar dapat membantu guna memajukan teknologi dan industri kreatif Indonesia.


(41)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu


(42)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. dkk. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Arikunto,S. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta

Dessler, G. (2003). Manajemen Sumberdaya Manusia, Jakarta: PT. Prenhallindo.

Djohar As’ari (2006). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Universitas

Pendidikan Indonesia.

Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas. (2004). Standar Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas

Elwood, S.B (1984). Manajemen Produksi/ Operasi. Erlangga. Jakarta.

Gay, L.R. dan Diehl, P.L. (1992), Research Methods for Business and. Management, MacMillan Publishing Company, New York

Herjanto, E. (2007). Manajemen Operasi. Jakarta: Grasindo.

Lynton, R.P dan Pareek, U. (1998). Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja, Pustaka Binaman Jakarta.

Meliono, I. dkk. (2007). MPKT Modul 1. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI. Mulyasa, (2005). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pareek, U. (1985). Mendayagunakan Peran-peran Keorganisasian, PT Pertja Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007, Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru.

Poerwadarminta. (1995). ”Kamus Umum Bahasa Indonesia”. Jakarta : Balai Pustaka.


(43)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sedarmayanti. (2001), Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung, CV. Mandar Maju.

Singarimbun, M. dkk. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES & Anggota IKAPI.

Soekidjo, N. (1991), Pengembangan Sumberdaya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.

Sudjana, N. (1996). Teknik Analisis Regresi Korelasi, Bandung: Tarsito

Sudjana, N. (1989). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktik

Profesional. Bandung: Angkasa.

Sudjana, N. (2002). Metode Statistik. Bandung: Transito.

Sumaryadi , S (1995) Metode arah fisibel dari zoutentijk. Tesis, FMIPA UNDIP. Syah, M. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.

Supeno, H. (1995). Potret Guru. Jakarta. Pustaka Sinar harapan.

Taufik, M. (2010). Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer Menggunakan Software CAD/CAM dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Memprogram Mesin Frais CNC. Tesis, Universitas Negeri Malang,

Malang.

Tejo NR., (2007). Statika Untuk Psikologi dan Pendidikan, Refika Aditama, Bandung.

Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan. Pasal 1 Ayat 10. Wotto, (2000). Managemen Peralatan Praktek. Yogyakarta. Gajahmada Universitay Press.

Wikipedia Indonesia (tanpa tahun). Pengertian CNC. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/CNC. [diakses Maret 2013]

Wikipedia Indonesia (tanpa tahun). Revolusi Industri. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/Revolusi_Industri. [diakses November 2013]

Wikipedia Indonesia (tanpa tahun). Industri Kreatif. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/Industri_kreatif. [diakses November 2013]


(44)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Zurnali, C. (2004). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku

Produktif Karyawan pada Divisi Long Distance PT Telkom Indonesia, Tbk, Tesis,


(1)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Hasil proses analisis serta pembahasan, akhirnya dapat disimpulkan bahwa: "hasil pelatihan CNCAdvanced yang berupa kompetensi CNC berkontribusi positif terhadap perkembangan industri kreatif Indonesia." Kesimpulan lain yang didapat dari hasil proses analisis dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Kontribusi pelatihan CNCAdvanced terhadap hasil pelatihan berupa kompetensi CNC pekerja industri kreatif Indonesia dengan tingkat hubungan sangat kuat, yaitu: sebesar 92%.

2. Kontribusi hasil pelatihan CNCAdvanced berupa kompetensi CNC terhadap produktivitas industri kreatif Indonesia dengan tingkat hubungan sangat kuat, yaitu: sebesar 96%.

B. Rekomendasi

Hasil penelitian telah memberikan suatu referensi bagi penulis sebagai masukan dalam pengembangan pelatihan CNCAdvanced untuk dijadikan lembaga pelatihan CNCAdvanced School. Pengusaha industri kreatif merupakan gambaran tentang kualitas teknologi suatu negara dalam memproduksi barang. Penulis menghimbau dan mengajak semua pihak yang terkait, dalam rangka upaya peningkatan teknologi dan produktivitas industri kreatif Indonesia, dengan menyampaikan beberapa rekomendasi diantaranya:

1. Bagi pengusaha industri kreatif Indonesia,

Penulis menemukan beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dari hasil kegiatan penelitian, temuan tersebut kiranya perlu ditanggapi dengan serius sehingga dapat digunakan sebagai tolok ukur dalam perbaikan produktivitas industri kreatif Indonesia. Rekomendasi yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:


(2)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

a. Pengusaha diharapkan dapat memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan kompetensi pekerja dalam produksi, agar produktivitas industri kreatif dapat ditingkatkan, sehingga hal ini akan memajukan industri kreatif Indonesia .

b. Pengusaha diharapkan dapat memperhatikan pengembangan kompetensi pekerja dalam memberikan tugas dan tanggung jawab kepada pekerja. 2. Bagi Pekerja

Kompetensi harus terus berkembang agar terus dapat bersaing dan bisa mengikuti perkembangan teknologi, sehingga Industri kreatif dapat terus semakin kreatif dan produksi meningkat baik dari kualitas maupun kuantitasnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini mungkin mempunyai kekurangan, terutama terkait dengan perkembangan teknologi dan industri kreatif yang selalu dinamis. Penulis berharap kepada peneliti selanjutnya dapat melengkapi dan mengembangkan penelitian ini agar dapat membantu guna memajukan teknologi dan industri kreatif Indonesia.


(3)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu


(4)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. dkk. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Arikunto,S. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta

Dessler, G. (2003). Manajemen Sumberdaya Manusia, Jakarta: PT. Prenhallindo.

Djohar As’ari (2006). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Universitas

Pendidikan Indonesia.

Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas. (2004). Standar Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas

Elwood, S.B (1984). Manajemen Produksi/ Operasi. Erlangga. Jakarta.

Gay, L.R. dan Diehl, P.L. (1992), Research Methods for Business and. Management, MacMillan Publishing Company, New York

Herjanto, E. (2007). Manajemen Operasi. Jakarta: Grasindo.

Lynton, R.P dan Pareek, U. (1998). Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja, Pustaka Binaman Jakarta.

Meliono, I. dkk. (2007). MPKT Modul 1. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI. Mulyasa, (2005). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pareek, U. (1985). Mendayagunakan Peran-peran Keorganisasian, PT Pertja Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007, Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru.

Poerwadarminta. (1995). ”Kamus Umum Bahasa Indonesia”. Jakarta : Balai Pustaka.


(5)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sedarmayanti. (2001), Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung, CV. Mandar Maju.

Singarimbun, M. dkk. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES & Anggota IKAPI.

Soekidjo, N. (1991), Pengembangan Sumberdaya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.

Sudjana, N. (1996). Teknik Analisis Regresi Korelasi, Bandung: Tarsito

Sudjana, N. (1989). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktik

Profesional. Bandung: Angkasa.

Sudjana, N. (2002). Metode Statistik. Bandung: Transito.

Sumaryadi , S (1995) Metode arah fisibel dari zoutentijk. Tesis, FMIPA UNDIP. Syah, M. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.

Supeno, H. (1995). Potret Guru. Jakarta. Pustaka Sinar harapan.

Taufik, M. (2010). Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer Menggunakan Software CAD/CAM dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Memprogram Mesin Frais CNC. Tesis, Universitas Negeri Malang,

Malang.

Tejo NR., (2007). Statika Untuk Psikologi dan Pendidikan, Refika Aditama, Bandung.

Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan. Pasal 1 Ayat 10. Wotto, (2000). Managemen Peralatan Praktek. Yogyakarta. Gajahmada Universitay Press.

Wikipedia Indonesia (tanpa tahun). Pengertian CNC. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/CNC. [diakses Maret 2013]

Wikipedia Indonesia (tanpa tahun). Revolusi Industri. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/Revolusi_Industri. [diakses November 2013]

Wikipedia Indonesia (tanpa tahun). Industri Kreatif. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/Industri_kreatif. [diakses November 2013]


(6)

Surya Gunawan, 2014

Kontribusi hasil pelatihan cncadvanced Terhadap perkembangan industri kreatif indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Zurnali, C. (2004). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku

Produktif Karyawan pada Divisi Long Distance PT Telkom Indonesia, Tbk, Tesis,