IMPLIKASI YURIDIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 14/PUU-IX/2013 TERHADAP AMBANG BATAS PEROLEHAN SUARA SEBAGAI PERSYARATAN PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019.

1
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

IMPLIKASI YURIDIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR
14/PUU-IX/2013 TERHADAP AMBANG BATAS PEROLEHAN SUARA
SEBAGAI PERSYARATAN PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL
PRESIDEN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

Penulisan Hukum
(SKRIPSI)

Disusun dan Diajukan Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Derajat
Sarjana Strata 1 dalam Program Studi Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret

Oleh:
Diastama Anggita Ramadhan
NIM. E0010112


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
commit to user

i

2
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

commit to user

ii

3
digilib.uns.ac.id


perpustakaan.uns.ac.id

commit to user

4
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

commit to user

5
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

ABSTRAK
Diastama Anggita Ramadhan. E0010112. 2014. IMPLIKASI YURIDIS
PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 14/PUU-IX/2013

TERHADAP AMBANG BATAS PEROLEHAN SUARA SEBAGAI
PERSYARATAN PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN PEMILIHAN
UMUM TAHUN 2019. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 14/IX-PUU/2013 tentang Uji Materi UndangUndang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil
Presiden yang menyatakan bahwa pemilihan umum akan dilaksanakan secara
serentak pada tahun 2019. Putusan tersebut berdampak terhadap pelaksanaan
mekanisme ambang batas perolehan suara sebagai persyaratan pencalonan
Presiden dan Wakil Presiden oleh partai politik dan gabungan partai politik yang
diatur dalam Pasal 9 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 yang permohonan
uji materinya tidak dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Pendekatan yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan undang-undang
(statute approach), dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Sumber
hukum yang digunakan terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum
sekunder. Teknik pengumpulan data dengam studi dokumen. Analisis data dengan
logika deduktif.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-IX/2013 memberikan
dampak yang bersifat menyeluruh terhadap penyelenggaraan pemilihan umum

setelah adanya putusan tersebut. Mahkamah Konstitusi yang dalam amar
putusannya menyatakan bahwa Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat (1) dan ayat (2),
Pasal 14 ayat (2), dan Pasal 112 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang
Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden bertentangan dengan Konstitusi
serta dinyatakan pula bahwa Pasal tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum
tetap, sehingga memberikan dampak terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
keberlakuan Pasal tersebut menjadi terganggu. Mahkamah Konstitusi tidak
mengabulkan permohonan uji materi pemohon terhadap Pasal 9 Undang-Undang
Nomor 42 Tahun 2008 yang memberikan penjelasan mengenai ambang batas
perolehan suara sebagai persyaratan pencalonan Presiden dan Wakil Presiden.
Ambang batas perolehan suara sebagai persyaratan pencalonan Presiden dan
Wakil Presiden merupakan persyaratan yang menyebutkan bahwa partai politik
atau gabungan partai politik hanya dapat mencalonkan pasangan calon Presiden
dan Wakil Presiden apabila memperoleh paling sedikit 20% (dua puluh persen)
dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% (dua puluh lima persen) dari suara
sah nasional dalam pemilihan umum anggota lembaga perwakilan. Tidak
dikabulkannya permohonan terhadap Pasal 9 Undang-Undang Nomor 42 Tahun
2008 menyebabkan pelaksanaan mekanisme ambang batas perolehan suara
menjadi bermasalah dikarenakan, penghitungan hasil perolehan suara harus
dilakukan sebelum pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden.

Kata kunci: Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-IX/2013, Pemilihan
Umum, Ambang Batas Perolehan commit
Suara. to user

v

6
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

ABSTRACT
Diastama Anggita Ramadhan. E0010112. 2014. THE JURIDICAL IMPLICATION
OF CONSTITUTION COURT’S VEREDICT NUMBER 14/PUU-IX/2013 ON
THE VOTE GAIN THRESHOLD AS THE REQUIREMENT OF PRESIDENT
AND VICE PRESIDENT NOMINATION AS WELL AS ITS EFFECT ON
IMPLEMENTATION OF GENERAL ELECTION IN 2019. Faculty of Law Sebelas
Maret University.
This research aimed to find out and to analyze the Constituion Court’s
Veredict Number 14/PUU-IX/2013 about Material Testing on Law Number 42 of

2008 about President And Vice President General Election stating that general
election would conducted simulaneously in 2019. Such the veredict impacted to
the implementation of vote gain threshold mechanism as the requirement of
President and Vice President nomination by political party and political party
coalition governed in article 9 of Law Number 42 of 2008 the material tersting of
which was granted by the constitutional court.
This study was a normative law research. The approaches used were
statue and concceptual approach ones. The legal soucre used consisted of
primary and secondary law materials. Technique of collecting data useed was
document study. The data analysis was deductive logic.
The Contitutional Court’s Veredict Number 14/PUU-IX/2013 exerted
comprehensive effect on the implementation of general election after the presence
of such the veredict. The constutional Court, in its veredict, state that Article 3
clause (5), Article 12 clause (1) and clause (2), Article 14 clause (2), and Article
112 Law Number 42 of 2008 about President And Vice President General
Election were contradiction with the Constitution and had no fixed legal power,
thereby made anything related to the enacment of such the Articles disturbed. The
Constitution Court did not grant the material testing application against the
Article 9 Law Number 42 of 2008 explaining the vote gain threshold as the
requirement of President and Vice President nomination stated that political party

or political party coalition can only nominate President and Vice President
nominee couple when it gains at least 20% (twenty percents) of Legislative
Assembly seat or 25% (twenty five percents) of national legal vote in legislative
election. The material testing application against the Article 9 of Law Number 42
of 2008 was not granted leading to the problems in the implementation of vote
gain threshold mechanism because the recapitulation of vote gain should be
conducted before the implementation of President and Vice President general
election.
Keywords: Constitution Court’s Veredict Number 14/PUU-IX/2013, General
Election, vote gain threshold as a requirement to nominee President and Vice
President couple.

commit to user

vi

7
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id


PERSEMBAHAN
“Pilih jalan mendaki karena itu akan mengantarkan kita ke puncak-puncak baru”
(Anies Baswedan)

“Untuk Tuhan, Dzat yang Maha Sempurna yang masih sudi mengajarkan
kebaikan pada hambanya yang penuh keburukan ini”

“Untuk semua penyemangat dalam hidup, Samsudin Raidi (Papah), Okid Parama
Astirin (Mamah), dan Arinindyas Surya Pinudya (Adik).”

“Untuk keluarga besar KSP “Principium” Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret yang tak henti-hentinya turut serta mengembangkan
dunia keilmuan”

“Untuk sayap yang Tuhan berikan yang hingga saat ini yang akan selalu
memberikan cahayanya dalam gelap”

Untuk almamaterku Universitas Sebelas Maret, Untukmu Indonesiaku.


commit to user

vii

8
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum
(Skripsi)

berjudul

IMPLIKASI

YURIDIS


PUTUSAN

MAHKAMAH

KONSTITUSI NOMOR 14/PUU-IX/2013 TERHADAP AMBANG BATAS
PEROLEHAN
PRESIDEN

SUARA

DAN

SEBAGAI

WAKIL

PERSYARATAN

PRESIDEN


SERTA

PENCALONAN
PENGARUHNYA

TERHADAP PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 dapat
diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan hukum ini
terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu Penulis dengan besar hati akan
menerima segala masukan yang dapat memperkaya pengetahuan Penulis di
kemudian hari.
Dengan selesainya penulisan hukum ini maka dengan segala kerendahan
hati Penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penulisan hukum ini :
1.

Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2.

Bapak Pembantu Dekan I, Ibu Pembantu Dekan II, serta Bapak Pembantu
Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan ijin dalam penyusunan Penulisan Hukum ini.

3.

Ibu Maria Madalina, S.H.,M.Hum. dan Ibu Sunny Ummul Firdausy,
S.H.,M.H. yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan
Penulisan Hukum ini.

4.

Bapak Lego Karjoko, S.H., M.H. selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan saran dan nasihat kepada Penulis selama menimba ilmu
pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5.

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang dengan keikhlasan dan kemuliaan hati telah memberikan
bekal ilmu kepada penulis selama Penulis belajar di Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user

viii

9
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

6.

Bapak dan Ibu di Bagian Akademik, Bagian Kemahasiswaan, Bagian Tata
Usaha dan Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

7.

Ayahanda Samsudin Raidi, dan Ibunda Okid Parama Astirin atas kasih
sayang dan doa serta dukungannya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
Penelitian Hukum ini.

8.

Adikku Arinindyas Surya Pinudya yang selama ini telah memberi doa
serta dukungannya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Penelitian
Hukum ini.

9.

Kelompok Studi dan Penelitan “Principium” yang telah mengembangkan
potensi penulis dalam penulisan, penalaran dan penelitian sehingga penulis
dapat menyelesaikan Penelitan hukum ini.

10.

Sahabat seperjuangan semasa kuliah.

11.

Almamater tercinta Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Demikian, semoga Penulisan Hukum ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya.

Surakarta, 11 Juli 2014

Penulis

commit to user

ix

10
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................................

ii

PENGESAHAN PENGUJI.........................................................................

iii

PERNYATAAN KEASLIAN.......................................................................

iv

ABSTRAK.....................................................................................................

v

HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................

vii

KATA PENGANTAR...................................................................................

viii

DAFTAR ISI..................................................................................................

x

DAFTAR TABEL.........................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................

xiii

BAB I PENDAHULUAN

14

1. Latar Belakang Masalah......................................................................

14

2. Rumusan Masalah...............................................................................

18

3. Tujuan Penelitian................................................................................

19

4. Manfaat Penelitan................................................................................

20

5. Metode Penulisan................................................................................

21

6. Sistematika Penulisan Hukum.............................................................

27

29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Kerangka Teori....................................................................................

29

a. Tinjauan Umum Mengenai Pemilihan Umum.............................

29

b. Tinjauan Umum Mengenai Ambang Batas Perolehan Suara.......

36

c. Tinjauan Umum Mengenai Mahkamah Konstiusi.......................

42

1) Kewenangan Mahkamah Konstitusi........................................

42

2) Kewenangan Mahkamah Konstitusi Untuk Melakukan Uji

47

Materi Pada Undang-Undang Terhadap Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.......................
2. Kerangka Pemikiran............................................................................
commit to user

x

52

11
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Implikasi Yuridis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-

55
55

IX/2013 Terhadap Ambang Batas Perolehan Suara Sebagai
Persyaratan Pencalonan Presiden Dan Wakil Presiden.......................
2. Implikasi Terhadap Pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2019

79

Setelah Adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUUIX/2013...............................................................................................
a. Akibat Hukum Putusan Mahakamah Konstitusi Nomor 14/PUU-

82

IX/2013 Terhadap Keberlakuan Pasal 9 Undang-Undang Nomor
42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil
Presiden..........................................................................................
b. Arah Pengaturan Pelaksanaan Pemilihan Umum Secara Serentak

95

Setelah Adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUUIX/2013...........................................................................................

103

BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan.........................................................................................

103

2. Saran....................................................................................................

105

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

commit to user

xi

12
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Persentase Secara Matematis Mekanisme Ambang Batas

39

Perolehan Suara yang Digunakan di Berbagai Negara..........
Tabel 2.

Alasan-Alasan Permohonan yang Diajukan oleh Pemohon

56

Dalam Uji Materil Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden......
Tabel 3.

Penjabaran Pendapat Mahkamah Konstitusi Terhadap Isu
Norma yang menetapkan penyelenggaraan pemilu Presiden
Dan Wakil Presiden dilakukan setelah penyelenggaraan
pemilu anggota lembaga perwakilan.....................................

commit to user

xii

64

13
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.

Kerangka Pemikiran............................................................

52

Gambar 2.

Keterkaitan Antara Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

74

14/PUU-IX/2013 dengan Mekanisme Ambang Batas
Perolehan

Suara

Sebagai

Persyaratan

Pencalonan

Presiden dan Wakil Presiden...............................................
Gambar 3.

Konsep Penyelenggaraan Pemilihan Umum Secara Ideal..

commit to user

xiii

80

Dokumen yang terkait

Pengusulan pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta pemilu menurut undang-undang pilpres

1 8 14

Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Dalam Rangka Pelaksanaan Kedaulatan Rakyat Di Indonesia (Analisis Yuridis Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden)

0 7 118

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 14/PUU-XI/2013 TENTANG PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PREDIEN

0 8 55

PENDAHULUAN PERTIMBANGAN YURIDIS MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PUTUSANNYA MENGENAI PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 TERKAIT DENGAN DPT.

0 2 20

PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

0 0 66

IMPLIKASI PEMILIHAN UMUM ANGGOTA LEGISLATIF DAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SECARA SERENTAK TERHADAP AMBANG BATAS PENCALONAN PRESIDEN (Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14 PUU-XI 2013) | HENDRA T.P | Legal Opinion 5664 18678 1 PB

0 0 12

IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 14 PUU-XI2013 TENTANG PEMILIHAN UMUM SECARA SERENTAK

0 0 14

IZIN DALAM PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN, SERTA CUTI DAI.,AM

0 0 37

KUALIFIKASI PELANGGARAN PIDANA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

0 0 10

Tinjauan yuridis tentang ambang batas perolehan suara dalam pemilihan anggota parlemen (parliamentary threshold) setelah putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 52/PUU-X/2012 - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 12