Pengaruh Lebar Pita Rute Paket Acknowledgement Pada Transmission Control Protocol Dengan Acknowledgement Terpisah Terhadap Kinerja Transmisi Video Chapter III V

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Perancangan Alur Penelitian
Untuk mencapai tujuan dari penelitian, perancangan alur penelitian
dilakukan sesuai alur pada Gambar 3.1. Perancangan terlebih dahulu melakukan
instalasi simulator yang digunakan, yaitu network simulator NS-2 pada system
operasi berbasis Ubuntu. Modul TCP merupakan modul internal NS-2.
Langkah

selanjutnya

melakukan

implementasi

perancangan

sistem.

Implementasi perancangan sistem yang dilakukan meliputi implementasi

pengaturan kapasitas link, implementasi pengaturan subsciber station, dan
implementasi perhitungan delay, packet loss dan jitter.Untuk menguji penggunaan
trafik multimedia seperti video pada modul NS-2, maka piranti lunak evaluasi
video Evalvid diintegrasikan ke NS-2.

Mulai

Instalasi NS-2 dan Evalvid

Modifikasi Acknowledgement

Implementasi Pengaturan Kapasitas
Link

Pengambilan Data Simulasi

Implementasi Perhitungan Delay,
Paket Loss dan Jitter

Selesai


Gambar 3.1 Alur Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Evaluasi dilaksanakan sebelum dilakukan pengaturan kapasitas link dan
sesudah dilakukan pengaturan kapasitas link, sehingga dapat diketahui pengaruh
perubahan bandwidth jalur alternatif terhadap trafik yang mengalir.

3.2 Diagram Blok Sistem yang Dievalusi di Simulator NS-2
Rekonstruksi Trafik
Evalvid

Trafik Generator
Evalvid

TCP

Analisis


TCP sink

Scheduler

Scheduler

Medium Access
MAC

Medium Access

Model Routing
Fisik

Fisik
Model Antrian

Gambar 3.2 diagram blok proses.

Sistem yang disimulasikan dikonfigurasikan di file TCL, berisi trafik yang

digunakan dan konfigurasi jaringan, transport layer TCP sebegai pengirim data
dan TCP link penerima sekaligus pengirim ACK. Kejadian pengiriman data
dilakukan sesuai jadwal di scheduler, sementara MAC serta FISIK yang
digunakan disesuaikan dengan jaringan yang dipilih.

3.3 Spesifikasi Perangkat Penelitian
Adapun spesifikasi perangkat penelitian yang digunakan untuk melakukan
simulasi adalah :

Universitas Sumatera Utara

a. Perangkat keras: perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan
simulasi pada Tugas Akhir ini adalah satu buah note book ASUS dengan
spesifikasi processor Intel core 2 duo processor (2,0GHz,2MB L2 cache),
memory 2 GB DDR2, hardisk: 320 GB HDD.
b. Perangkat lunak: spesifikasi perangkat lunak yang digunakan adalah
sistem operasi Ubuntu 14.04 LTS, Network simulator NS-2.35, modul
ACK, dan modul Evalvid.

3.4 Konfigurasi Network Simulator NS-2

Simulasi berisikan 22 node seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1. Node
yang dievaluasi adalah node 9 yang diatur sebagai pengirim. Sementara node 8
diatur sebagai penerima. Setiap link diatur memeiliki bandwidth 1.5 sampai 5
MBps dengan delay 2 to 10 ms. Sementara link acknowledgement diatur memliki
bandwidth 0,1 sampai 1,5 MBps.

3.5

Spesifikasi Trafik Simulasi
Adapun spesifikasi trafik video yang digunakan pada simulasi ditunjukkan

pada Tabel 3.1, dimana kecepatan video memiliki bit rate:147237600. Video
memiliki kecepatan frame 30 frame setiap detik dengan codec mpeg4 berframe
IPP.

Tabel 3.1Spesifikasi Trafik Video
Parameter

Keterangan


Nama video

akiyo_cif.yuv

Kecepatan frame (frame per second)

30 fps

Tipe frame

IPP

Codec

MPEG4

bit rate (bit per detik)

615542,


595531,

574739,

561319, 554468

Ukuran paket

1024 Byte

Universitas Sumatera Utara

3.6

Parameter Evaluasi

3.6.1 Packet Loss
Packet loss adalah perbandingan jumlah paket yang hilang dengan seluruh
paket yang dikirimkan. Salah satu penyebab packet loss adalah antrian yang
melebihi kapasitas buffer pada setiap node. Persamaan 3.1 merupakan formula

untuk mencari packet loss [6].
������ ���� = �

���� ���� ������� − ����� ���� ���� ��������
� � 100%
����� ���� ���� �������

(3.1)

3.6.2 Delay
Delay merupakan total waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh
proses transmisi dari titik asal ke tujuan. End-to-end delay dapat disebabkan
adanya delay propagasi melalui media transmisi, delay serialisasi atau
sinkronisasi, delay pemrosesan (coding, compression, decompression dan
decoding), delay antrian, dan delay paket. Persamaan 3.2 menunjukkan cara
mencari nilai delay[6].

���� − ���� ����� =

����� �����

(3.2)
����� ����� ���� ��������

3.6.3 Jitter
Jitter merupakan standar deviasi pada tiap delay yang terjadi pada
pengiriman paket data dalam jaringan. Perhitungan jitter disini merupakan salah
satu faktor yang menentukan kualitas jaringan. Persamaan 3.3 menunjukkan cara
mencari nilai jitter [7].

���� − ���� ������ =

����� ������� �����
����� ����� ���� ��������

(3.3)

3.7 Langkah Pelaksanaan Simulasi
Setelah melakukan proses konfigurasi modul NS-2, tahap selanjutnya
adalah melakukan simulasi. Urutan simulasi ditunjukkan pada Gambar 3.3.


Universitas Sumatera Utara

Mulai

Setting Kanal Uplink di Script TCL

Setting Bit Rate Video

Jalankan Simulasi

Rekam Hasil Output

Apakah Semua Pengaturan
Kapasitas Link Sudah
Disimulasikan

Analisis Nilai Delay, Paket Loss dan
Jitter Dalam bentuk Grafik

NO


YES
Tampilkan Nilai Delay,
Paket Loss dan Jitter
Dalam Bentuk Grafik

Selesai

Gambar 3.3 Urutan Langkah Simulasi

Setelah melakukan proses konfigurasi modul NS-2, selanjutnya adalah
melakukan pengaturan kapasitas link pada Script TCL. Kemudian melakukan
pengaturan bit rate pada setting bit rate video, tahap selanjutnya adalah melakukan
simulasi.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL SIMULASI DAN ANALISIS DATA

4.1

Umum
Bab ini menganalisis output yang dihasilkan pada simulasiuntuk

mengetahui pengaruh yang terjadi karena perubahan beberapa parameter.
Parameter kinerja yang diperoleh antara lain delay, packet loss, Jitter pada video.

4.2

Hasil Pengujian

4.2.1 Delay Transmisi
Delay transmisi adalah waktu tunda yang dialami paket data dari proses
kirim ke proses terima.Dengan mengambil nilai kapasitas linkdan subscriber
stationsebesar 0,1 MBps sampai dengan 1,5 MBps serta dilakukan 15 kali
percobaan maka dihasilkan nilai rata-rata delay transmisi untuk semua subscriber
station yang ditunjukan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil pengujian rata-rata delay transmisi
KapasitasLink

Video 1

Video 2

Video 3

Video 4

Video 5

(MBps)

(second)

(second)

(second)

(second)

(second)

0,1

0,147221

0,150317

0,145174

0,146982

0,143449

0,2

0,151498

0,150779

0,147838

0,148281

0,145004

0,3

0,150017

0,148783

0,146354

0,146234

0,147238

0,4

0,147372

0,150015

0,147763

0,148762

0,145303

0,5

0,149103

0,150411

0,147815

0,147666

0,142863

0,6

0,146684

0,149184

0,148175

0,149182

0,144460

0,7

0,150763

0,151261

0,147867

0,144434

0,146277

0,8

0,149802

0,150886

0,147339

0,143792

0,142749

0,9

0,150653

0,151330

0,146546

0,151243

0,143811

1

0,149604

0,150665

0,151417

0,149311

0,143424

1,1

0,149624

0,150120

0,147282

0,148434

0,142500

1,2

0,149638

0,150143

0,147253

0,147892

0,142985

1,3

0,149785

0,150014

0,147682

0,149525

0,143475

1,4

0,148260

0,151027

0,147392

0,148364

0,143351

1,5

0,150101

0,150544

0,147402

0,147005

0,143396

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1 menunjukkan perubahan rata-rata delaytransmisi pada video
dengan bit rate615542 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaidelay transmisi tidak
jauh berubah. Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien
sangat kecil yaitu 0,000569. Sementara data dari Tabel 4.1 menunjukkan
perubahan data awal (bandwidth 0,1 MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5 MBps)
berkisar 1,95%.

y = 0,000569x + 0,148887
R² = 0,033895
Delay (second)

0,200000
0,150000

delay

0,100000

Linear (delay)

0,050000
0,000000
0

0,5

1

1,5

2

Kapasitas Link (MBps)

Gambar 4.1 Grafik rata-rata delaytransmisi pada video 1.

Gambar 4.2menunjukkan perubahan rata-rata delaytransmisi pada video
dengan bit rate595531 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaidelay transmisi tidak
jauh berubah. Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien
sangat kecil yaitu 0,000425. Sementara data dari Tabel 4.2 menunjukkan
perubahan data awal (bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps)
berkisar 0,15%.
y = 0,000425x + 0,150025
R² = 0,072366
Delay (second)

0,200000
0,150000
delay
Linear (delay)

0,100000
0,050000
0,000000
0

0,5

1

1,5

2

Kapasitas Link (MBps)

Gambar 4.2 Grafik rata-rata delaytransmisi pada video 2.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.3menunjukkan perubahan rata-rata delaytransmisi pada video
dengan bit rate574739 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaidelay transmisi tidak
jauh berubah. Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien
sangat kecil yaitu 0,000753. Sementara data dari Tabel 4.3 menunjukkan
perubahan data awal (bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps)
berkisar 1,5%.

y = 0,000753x + 0,146951
R² = 0,066154
Delay (second)

0,200000
0,150000
delay
Linear…

0,100000
0,050000
0,000000
0

0,5

1

1,5

2

Kapasitas Link (MBps)

Gambar 4.3 Grafik rata-rata delaytransmisi pada video 3.

Gambar 4.4menunjukkan perubahan rata-rata delaytransmisi pada video
dengan bit rate561319 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaidelay transmisi tidak
jauh berubah. Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien
sangat kecil yaitu 0,000. Sementara data dari Tabel 4.4 menunjukkan perubahan
data awal (bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps) berkisar
0,015%.
y = 0,000x + 0,147
R² = 0,036

Delay (second)

0,250000
0,200000

delay
Linear…

0,150000
0,100000
0,050000
0,000000
0

0,5

1

1,5

Kapasitas Link (MBps)

2

Gambar 4.4 Grafik rata-rata delaytransmisi pada video 4.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.5menunjukkan perubahan rata-rata delaytransmisi pada video
dengan bit rate554468 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaidelay transmisi tidak
jauh berubah. Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien
sangat kecil yaitu -0,001571. Sementara data dari Tabel 4.5 menunjukkan
perubahan data awal (bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps)
berkisar -0,036%.

Delay (second)

y = -0,001571x + 0,145276
R² = 0,261383
0,200000
0,180000
0,160000
0,140000
0,120000
0,100000
0,080000
0,060000
0,040000
0,020000
0,000000

delay
Linear (delay)

0

0,5

1

1,5

Kapasitas Link (MBps)

2

Gambar 4.5 Grafik rata-rata delaytransmisi pada video 5.

4.2.2 Paket Loss
Packet Lossadalah waktu jumlah paket data yang hilang saat proses
transmisi yang dialami paket data dari proses kirim ke proses terima.Dengan
mengambil nilai kapasitas linkdan subscriber stationsebesar 0,1 MBps sampai
dengan 1,5 MBps serta dilakukan 15 kali percobaan maka dihasilkan nilai ratarata Packet Lossuntuk semua subscriber station yang ditunjukan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil pengujian rata-rata packet loss
Kapasitas Link

Video 1

Video 2

Video 3

Video 4

Video 5

(MBps)

(%)

(%)

(%)

(%)

(%)

0,1

0,987578

0,986022

0,979415

0,979661

0,987327

0,2

0,983505

0,995657

0,989059

0,986348

0,977195

0,3

0,987578

0,991351

0,986900

0,984109

0,981672

Universitas Sumatera Utara

0,4

0,991684

0,981799

0,984749

0,971973

0,987327

0,5

0,989627

0,978655

0,979415

0,979661

1,217640

0,6

0,989627

0,979701

0,986900

0,980769

0,986191

0,7

0,978462

0,992424

0,979415

0,986348

0,985057

0,8

0,987578

0,990281

0,985823

0,987472

0,980549

0,9

0,987578

0,994577

0,987978

0,980769

0,985057

1

0,986556

0,984962

0,989547

0,986348

0,986191

1,1

0,986556

0,977612

0,984749

0,978555

0,987327

1,2

0,986556

0,977612

0,984749

0,981880

0,987327

1,3

0,984520

0,975532

0,985823

0,977452

0,985057

1,4

0,985537

0,986022

0,981542

0,981880

0,976082

1,5

0,988601

0,986022

0,981542

0,979661

0,976082

Gambar 4.6menunjukkan perubahan rata-rata packet losspada video
dengan bit rate615542 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaipacket loss tidak jauh
berubah. Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien sangat
kecil yaitu -0,000810. Sementara data dari Tabel 4.6 menunjukkan perubahan data
awal (bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps) berkisar 1,03%.

Paket Loss (%)

y = -0,000810x + 0,987417
R² = 0,013826
1,500000
1,300000
1,100000
0,900000
0,700000
0,500000
0,300000
0,100000
(0,100000)

paket loss

0

0,5

1

1,5

2

Kapasitas Link MBps

Gambar 4.6 Grafik rata-rata packet losspada video 1.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.7menunjukkan perubahan rata-rata packet losspada video
dengan bit rate595531 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaipacket loss tidak jauh
berubah. Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien sangat
kecil yaitu -0,005147. Sementara data dari Tabel 4.7 menunjukkan perubahan data
awal (bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps) berkisar 0%.

Paket Loss (%)

y = -0,005147x + 0,989333
R² = 0,121898
1,900000
1,700000
1,500000
1,300000
1,100000
0,900000
0,700000
0,500000
0,300000
0,100000
(0,100000)

paket loss

0

0,5

1

1,5

2

Kapasitas Link (MBps)

Gambar 4.7 Grafik rata-rata packet losspada video 2.

Gambar 4.8menunjukkan perubahan rata-rata packet losspada video
dengan bit rate574739 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaipacket loss tidak jauh
berubah. Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien sangat
kecil yaitu -0,000205. Sementara data dari Tabel 4.8 menunjukkan perubahan data
awal (bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps) berkisar 2,1%.

Paket Loss (%)

y = -0,000205x + 0,984671
R² = 0,000697
1,500000
1,300000
1,100000
0,900000
0,700000
0,500000
0,300000
0,100000
(0,100000)

paket loss

0

0,5

1

1,5

2

Kapasitas Link (MBps)

Gambar 4.8 Grafik rata-rata packet losspada video 3.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.9menunjukkan perubahan rata-rata packet losspada video
dengan bit rate561319 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaipacket loss tidak jauh
berubah. Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien sangat
kecil yaitu -0,000650. Sementara data dari Tabel 4.9 menunjukkan perubahan data
awal (bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps) berkisar 0%.

Paket Loss (%)

y = -0,000650x + 0,982046
R² = 0,004926
1,500000
1,300000
1,100000
0,900000
0,700000
0,500000
0,300000
0,100000
(0,100000)

paket loss

0

0,5

1

1,5

2

Kapasitas Link (MBps)

Gambar 4.9 Grafik rata-rata packet losspada video 4.

Gambar 4.10menunjukkan perubahan rata-rata packet losspada video
dengan bit rate554468 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaipacket loss tidak jauh
berubah. Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien sangat
kecil yaitu -0,027122. Sementara data dari Tabel 4.10 menunjukkan perubahan
data awal (bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps) berkisar
11%.

y = -0,027122x + 1,020770
R² = 0,040050
Paket Loss (%)

2,500000
2,000000
paket loss

1,500000
1,000000
0,500000
0,000000
0

0,5

1

1,5

2

Kapasitas Link (MBps)

Gambar 4.10 Grafik rata-rata packet losspada video 5.

Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Jitter
jitteradalah standar deviasi pada tiap delay yang terjadi pada paket data
dari proses kirim ke proses terima.Dengan mengambil nilai kapasitas linkdan
subscriber stationsebesar 0,1 MBps sampai dengan 1,5 MBps serta dilakukan 15
kali percobaan maka dihasilkan nilai

rata-rata Jitteruntuk semua subscriber

station yang ditunjukan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil pengujian rata-rata jitter
kapasitas link

Video 1

Video 2

Video 3

Video 4

Video 5

(MBps)

(second)

(second)

(second)

(second)

(second)

0,1

0,0121425

0,01189

0,0123273

0,0127609

0,012688

0,2

0,0121345

0,0106822

0,0118467

0,0122883

0,0135135

0,3

0,012006

0,0113463

0,0121502

0,0123786

0,0127982

0,4

0,0120656

0,0122096

0,0116415

0,0130029

0,0125134

0,5

0,0121484

0,012604

0,0124158

0,0125893

0,0108908

0,6

0,0124074

0,0124298

0,0118921

0,0128287

0,0126318

0,7

0,0126735

0,0112455

0,012573

0,0125419

0,012467

0,8

0,0120326

0,0113865

0,0119168

0,0124664

0,0129933

0,9

0,0121245

0,0110492

0,0118831

0,0125025

0,0126854

1,0

0,0121632

0,0117244

0,0197051

0,0122786

0,0126326

1,1

0,0121659

0,0123677

0,0213006

0,0127846

0,0128356

1,2

0,0121614

0,0123529

0,0121004

0,0125915

0,0128367

1,3

0,0124519

0,0126949

0,0119941

0,0125543

0,0127206

1,4

0,0123626

0,0116818

0,0123883

0,0123075

0,0134343

1,5

0,0119345

0,0116249

0,0123858

0,0124654

0,0134284

.
Gambar 4.11 menunjukkan perubahan rata-rata jitter pada video dengan bit
rate615542 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaijitter tidak jauh berubah. Analisis
tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien sangat kecil yaitu
0,000055. Sementara data dari Tabel 4.11 menunjukkan perubahan data awal
(bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps) berkisar 1,71%.

Universitas Sumatera Utara

y = 0,000055x + 0,012154
R² = 0,015939
Jitter (second)

0,1
0,08
Jitter
Linear (Jitter)

0,06
0,04
0,02
0
0,0

0,5

1,0

Kapasitas Link (MBps)

1,5

2,0

Gambar 4.11 Grafik rata-ratajitterpada video 1.

Gambar 4.12 menunjukkan perubahan rata-rata jitter pada video dengan
bit rate595531 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaijitter tidak jauh berubah.
Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien sangat kecil
yaitu 0,000327. Sementara data dari Tabel 4.12 menunjukkan perubahan data

Jitter (second)

awal (bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps) berkisar 2,22%.

y = 0,000327x + 0,011558
R² = 0,057520

0,1
0,09
0,08
0,07
0,06
0,05
0,04
0,03
0,02
0,01
0

jitter
Linear (jitter)

0,0

0,5

1,0

Kapasitas Link (MBps)

1,5

2,0

Gambar 4.12 Grafik rata-ratajitterpada video 2.

Gambar 4.13 menunjukkan perubahan rata-rata jitter pada video dengan
bit rate574739 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaijitter tidak jauh berubah.
Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien sangat kecil
yaitu 0,001654. Sementara data dari Tabel 4.13 menunjukkan perubahan data
awal (bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps) berkisar 4,74%.

Universitas Sumatera Utara

Jitter (second)

y = 0,001654x + 0,011912
R² = 0,061693

0,4
0,35
0,3
0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0

jitter

0,0

0,5 Kapasitas1,0
Link (MBps) 1,5

2,0

Gambar 4.13 Grafik rata-ratajitterpada video 3.

Gambar 4.14 menunjukkan perubahan rata-rata jitter pada video dengan
bit rate561319 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaijitter tidak jauh berubah.
Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien sangat kecil
yaitu -0,000117. Sementara data dari Tabel 4.14 menunjukkan perubahan data

Jitter (second)

awal (bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps) berkisar 2,31%.

y = -0,000117x + 0,012650
R² = 0,060601

0,05
0,045
0,04
0,035
0,03
0,025
0,02
0,015
0,01
0,005
0

jitter
Linear (jitter)

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

Kapasitas Link (MBps)

Gambar 4.14 Grafik rata-ratajitterpada video 4.

Gambar 4.15 menunjukkan perubahan rata-rata jitter pada video dengan
bit rate554468 Bps. Dari grafik terlihat bahwa nilaijitter tidak jauh berubah.
Analisis tren linier menunjukkan slop perubahan dengan gradien sangat kecil
yaitu 0,000417. Sementara data dari Tabel 4.15 menunjukkan perubahan data
awal (bandwidth 0,1MBps) ke data akhir (bandwidth 1,5MBps) berkisar 5,83%.

Universitas Sumatera Utara

Jitter (second)

y = 0,000417x + 0,012405
R² = 0,093233
0,05
0,045
0,04
0,035
0,03
0,025
0,02
0,015
0,01
0,005
0

jitter
Linear (jitter)

0,0

0,5

1,0

Kapasitas Link (MBps)

1,5

2,0

Gambar 4.15 Grafik rata-ratajitterpada video 5.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan dari pembahasan pada Tugas Akhir ini

adalah sebagai berikut.
1.

Peningkatan kapasitas link alternatif mempengaruhi karakteristik delay,
packet loss dan jitter.

2.

Rata-rata delay pada saat dilakukan pengaturan kapasitas link turun
sebesar sebesar 0,104%. Rata-rata packet loss pada saat dilakukan
pengaturan kapasitas link turun sebesar 7,243%. Dan untuk rata-rata jitter
pada saat dilakukan pengaturan kapasitas link turun sebesar 1,64%.

5.2

Saran
Adapun saran dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut.

1.

Pengaturan kapasitas link yang lain dapat diuji dengan menggunakan
jaringan nyata.

2.

Pengaruh penggunaan link alternatif dapat ditinjau dari sisi kenaikan biaya
untuk memperoleh tradeoff penggunaannya.

Universitas Sumatera Utara