Penggunaan Sensor Intensitas Cahaya dengan Mikrokontroler Arduino Nano untuk Mensortir Telur yang Bagus

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Telur asin merupakan makanan yang tidak asing bagi sebagian besar daerah di
Indonesia. Makanan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai
masakan lainnya. Kemudahan dalam mengolah telur asin tidak sejalan dengan proses
pembuatannya, karena telur asin berkualitas haruslah melalui tahapan yang terbilang
panjang dengan setidaknya satukali penyortiran agar tidak ada telur asin busuk
terdistribusi ke pasaran.
Penyortiran bertujuan memisahkan telur layak dikonsumsi dan juga telur
busuk atau tidak layak dikonsumsi. Dalam penyortirannya pembuat telur asin biasanya
menggunakan cara lama, yaitu dengan mengarahkan telur ke sumber cahaya lalu
menerawangnya. Telur yang baik akan tampak terang sedangkan telur busuk akan
tampak kehitaman. Tentunya cara lama ini dapat menambah waktu pembuatan telur
asin dan juga membutuhkan tenaga lagi untuk melakukan pekerjaan tersebut, agar hal
tadi menjadi lebih efisien di sini penulis hendak membuat alat berbasis mikrokontroler
dengan judul: “PERANCANGAN SENSOR INTENSITAS CAHAYA DENGAN
MIKROKONTROLER ARDUINO NANO UNTUK MENSORTIR TELUR

YANG BAGUS”.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dirumuskan adalah:
1. Bagaimana cara mengotomatiskan penyortiran telur ?
2. Bagaimana kecepatan dan akurasi LDR dalam membaca kualitas telur?
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak menyimpang dari tujuan, maka perlu dibuat suatu batasan
masalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

2

-

Objek yang digunakan sebagai sampel adalah telur bebek yang belum diolah

-

Pengolahan data digital yang digunakan adalah Arduino Nano


-

Sensor yang digunakan adalah LDR, sebagai indikator telur busuk atau tidak

-

Hasil pembacaan sensor tidak dibandingkan dengan alat lain

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini agar dapat menggantikan cara lama dalam
penyortiran telur menjadi terotomatis.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diberikan melalui pembuatan sistem ini adalah :
1. Memberi kemudahan untuk menyortir telur
2. Menghemat waktu penyortiran telur.

1.6 Sistematika Penulisan
Agar pembahasan lebih sistematis, maka tulisan ini diuraikan sebagai berikut:
BAB 1


PENDAHULUAN
Merupakan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB 2

LANDASAN TEORI
Berisi tentang penjelasan singkat mengenai defenisi komponenkomponen yang digunakan dalam pembuatan alat sortir telur.

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang perancangan sistem
dalam bentuk skema rangkaian, layout rangkian, dan flowchart yang
akan digunakan dalam pembuatan alat dan sistem ini.

Universitas Sumatera Utara

3


BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem dan program sesuai dengan
analisis dan perancangan. Kemudian melakukan pengujian sistem.

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir akan memuat kesimpulan dari keseluruhan uraian dari
bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh
diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara