TUGAS AKHIR SEMESTER Analisis Novel
TUGAS AKHIR SEMESTER
Ilmu Budaya Dasar
Analisis Novel
Dosen Pengampu : Farel Olva Zuve, M.Pd.
Oleh :
Nama:Wilda Syahfitri
NIM
: 17016050
Kelas B
Prodi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Padang
2017
ANALISIS NOVEL
A. Identitas Novel
Judul
: Belenggu
Pengarang
: Armijn Pane
Penerbit
: Dian Rakyat
Tahun Terbit : 1938
Tebal Halaman: 159 Halaman
B. Resensi
Unsur Intrinsik
1. Tema
Adapun tema dari novel yang berjudul “Belenggu” adalah masalah cinta sejati
2. Karakter dan Karakteristik
·
Sukartono
: suka menolong, penyayang
·
Sumartini
: keras kepala, egois
·
Siti rohayah
: penyayang
·
Hartono
: baik hati, sabar
·
Nyonya rusdio
: polos, cuek
·
Abdul
: menyebalkan, sombong
·
Mangun Sucipto
: bijaksana, penyayang
3. Alur
Alur dalam novel “Belenggu” iniu adalah alur maju. Dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Tahap permulaan (halaman 1-34)
Tahap pertikaian (halaman 34-64)
Tahap perumitan (halaman 65-88)
Tahap puncak (halaman 89-128)
Tahap peleraian (halaman 129-141)
Tahap akhir (halaman 141-150)
4. Latar / setting
Latar dalam novel “Belenggu” adalah sebagi berikut:
Latar ruang: dirumah Sukartono (di ruang tengah,
ruang makan) , hotel tempat tinggal Yah.
Latar Waktu: siang hari, malam hari.
Latar suasana: menyenangkan, menegangkan.
Latar tempat: rumah sukhartono, hotel, kantor desa.
5. Sudut Pandang
Adapun sudut pandang dalam novel yang berjudul “Belenggu” menggunakan pola pengembangan orang ketiga, karena si
pengarang menggunakan nama tokoh lain sebagai tokoh utama (sukartono).
6. Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel yang berjudul “Belenggu” yaitu seorang istri seharusnya taat terhadap suami,
begitupun seorang suami, harus memperhatikan istrinya dan harus bisa menjaga keutuhan rumah tangga.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam novel yang berjudul “Belenngu” adalah sulit dipahami, karena menggunakan Bahasa Indonesia klasik.
Unsur Ekstrinsik
Adapun unsur ekstrinsik yang terkandung dalam novel yang berjudul “Belenggu” yaitu sebagai berikut:
Nilai Moral
bijaksana.
: Jangan mudah percaya dengan orang yang baru kita kenal dan kita harus bias bersikap
Nilai Religius
: Jika mendapatkan masalah, maka kita harus berdoa dan memohon petujuk kepada Allah SWT.
Nilai Sosial
: Sebagai mahluk sosial, kita harus menjaga dengan baik tali persaudaraan.
Nilai budaya
: Kita harus saling menghargai dan tolong menolong sesama teman.
Kelebihan Novel
Adapun kelebihan dalam novel yang berjudul “Belenggu” yaitu :
Warna sampul cukup menarik dengan perpaduan warna yang cock,
Sinopsis yang terdapat disampul belakang cukup lengkap,sehingga dapat merangkum semua isi cerita
novel,dan
Cerita novel cukup menarik dan menginsfirasi.
Kekurangan Novel
Adapun kekurangan dalam novel yang berjudul “Belenggu” yaitu :
Bahasa yang digunakan cukup sulit dimengerti,karena menggunakan bahasa indonesia kelasik,
Kertas tiap halaman terlalu tipis sehingga akan mudah sobek,
Armijn Pane merupakan salah seorang Sastrawan Angkatan Pujangga Baru tahun 1940. Sutan Takdir Alisyahbana
menggambarkannya sebagai seorang Romantikus yang suka mengembara dalam jiwanya, melompat, dengan tiada
memperdulikan logika dan kausalitet kejadian. Khusus untuk karyanya ini, kritikan datang dari Muhammad Dimyati yang
mengatakan : “ Payah saya hendak “ menangkap “ tendens cerita Belenggu ini, itupun kalau ada orang mengatakan bahasa
roman ini mengandung tendens yang tertentu …. “.
TABEL PEMBUKTIAN
N
O
1.
MATERI
Konsep Dasar Kebudayaan
HALAMAN
BUKTI/KUTIPAN NASKAH
KOMENTAR
16
“Dia ramah–tamah.Sudah dua kali dokter
Sukartono kesana akan melihat cucunya yang
sedang sakit.Sehabis
memeriksa orang
sakit,dokter sukartono bisa duduk sebentar
untuk bercakap-cakap”
113
“Pada suatu kali dia menonton wayang orang,
dia sangat tertarik , sampai dia mau jadi seperti
itu.”
131
“katanya wayang beber itu terjadi karena jiwa
orang jawa itu sudah mati, tidak ada lagi
membuat barang yang bagus-bagus.”
131
“Dia mengakui kebenaran adat dahulu, sedang
sari perasaan zaman dahulu tiada meresap ke
dalam hati jiwanya.”
Sikap ramah tamah merupakan
budaya masyarakat Indonesia
yang sudah ada sejak dahulu,
dan menjadi ciri khas bangsa
Indonesia akan masyarakatnya
yang ramah.
Wayang merupakan budaya
yang memiliki latar belakang
dari kisah Mahabratha.
Jiwa masyarakat Jawa mati
karena
pengaruh
bangsa
Belanda yang telah merenggut
beberapa dari rakyat Indonesia
sehingga jiwa masyarakat jawa
ikut mati.
Adat yang mulai memudar
pada saat ini perlu ditingkatkan
sesuai
dengan
norma
agama,dan berusaha untuk
melestarikannnya dikalangan
generasi muda.
2.
Konsep Dasar Peradaban
130
“Dalam tahun 1917 Budi Utomo menetapkan
program politik lalu larut dalam pemilihan
Volksraad.Didalam zaman itu semangat rusuh,
lambat laun ke dalam Budi Utomo masuk
semnagat kiri.”
3.
Konsep Keragaman dan Kesedarajatan
33
“Ah
mengapa
pula
dia
hendak
datang,melupakan derajatnya sebagai dokter.”
77
“..tetapi meskipun sudah dijalankan ikhtiar
sedapat-dapatnya, terasa juga olehnya jiwa
anak itu lambat laun akan hilang.”
Salah satu organisasi yang
dibentuk pada masa sebelem
kemerdekaan yang merupakan
tonggak semangat masyarakat
Indonesia untuk mencapai
kemerdekaan.Semangat yang
harus dipertahankan pada saat
ini.semangat
nasionalisme
yang perlu ditingkatkan untuk
mencapai kemajuan bangsa
Indonesia.
Harga diri seseorang tidak
bergantung pada jabatan atau
derajatnya di mata umum,
tetapi bagaimana seseorang itu
bertingkah laku di masyarakat,
besarnya derajat seseorang
tergantung sikap seseorang
tersebut,
Seberapa besar usaha kita jika
Tuhan telah berkehendak maka
tidak ada lagi yang bisa kita
lakukan selain menerimanya
dengan lapang dada.
4
Hubungan
Antara 22
Manusia,Sains,,Teknologi dan seni
“Saya tuliskan obat,nanti nyonya ambil di
Apothek”
Kemajuan ilmu Sains sekarang
dapat mempermudah manusia
dalam mengatai segala macam
penyakit dengan ilmu yang
telah
di
dapat
melalui
kemajuan teknologi, terutama
bidang
farmasi
dalam
memproduksi obat.
61
“Dia berdiri dihadapan radio.Diputarnya Knop
penghubung kekawat listrik, diputarnya knop
sampai 190, terdengar lagu kroncong baru.”
Lagu kroncong merupakan
lagu yang sering diputar pada
masa itu diradio-radio terkenal,
teknologi yang berkembang
sebgai hiburan pada masa itu
adalah radio yang merupakan
wujud dari kemajuan teknologi
pada zaman sebelumnya yakni
Gramofon.
62
“Suara Siti Hayati dengan lagu:”Di jembatan
bambu.” Kartono suka mendengarkan suara Siti
Hayati.”
Suara penyani yang menjadi
ciri khas music keroncong,
yanhg menjadi salah satu
hiburan untuk menghilangkan
lelah tidak ada salahnya.
67
“Matanya mengadah, tiba-tiba terpandang akan
peti biola diatas lemari tempat menyimpan
obat,hah.”
Biola merupakan salah satu
alat music yang merupakan
bagian dari seni, bermain biola
bisa menjadi hobi bagi
sebagian orang dan dapat pula
dijadikan
sebagai
suatu
pekerjaan seni
“Karangan lagu Beethoven, ketika putus asa,
68
68
92
134
5.
Hubungan Manusia dengan Lingkungan
kehilangan cinta…”Tono bermain biola.”
“Tangan
Kartono
menggesek
biola,
mengalunkan dirinya dengaan lagu, terlalai
pikirannya, perasaannya terombak-ombak
teralun-alun, mengingat-ingat.”
Terkadang seni juga dapat
mengingatkan pada kenangan
masa
lalu
yang
dapat
mengubah
cara
pandang
seseorang akan suatu hal.
Bermain biola dapat menjadi
obat sekaligus mengingat
kembaki masa yang indah
yang membawa diri ke awingawang
Music dapat mengembalikan
semangat yang hilang.
Ilmu pengetahuan berpangkal
kepada alam dan manusia,
hubungan
antara
ilmu
pengetahuan, manusia dan
alam merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
Keturunan
keluarga
yang
terkadang tidak di duga berada
di sekeliling kit tanpa kita
sadari merupakan keluarga
kita, karena pada dasrnya
manusia dipersatukan oleh
alam.
“ Lagu piano dan biola mulai bergetar.Tono
menutup matanya,dimuka mata semangatnya..”
“Apakah ilmu pengetahuan yang kamu pelajari,
ilmu kedokteran itu tidak menghubungkan
rahasia alam manusia, sebagai pangkal ilmu
pengobatan
105
“Menurut asal usul Hartono masih turunan
sunan kudus.Memang di Jawa banyak
keluarganya diantara.”
119
“Diluar kedengaran suara mobil banyak
melancar, karena Pasar Gambir telah dibuka,
banyak orang berhias dan menonton.”
Kegemaran masyarakat akan
menonton sudah tidak dapat
dipingkuri lagi, lingkungan
mereka
juga
mendorong
bagaiamna kegemaran mereka.
127
6.
Hubungan
Antara
Moral,dan Hukum
“Ketika sampai di pantai, disuruh berhenti,
tuannya turun, berdiri di tepi pantai, dia saja
berdiri entah beberapa lama.”
Adakalanya alam menjadi
sebuah penenang untuk jiwa
yang lusuh, menjadi obat
kegundahan seseorang.
Manusia,Nilai 21
“Ketika tangannya hendak ditaruh ke atas perut
si sakit itu,tangan kiri si sakit yang selama ini
menutupkan
kimononya,menyingkapkan
kimono itu.Tangan sukartono terhenti di Fwingawang,tersirap dadanya sebentar,semata-mata
karena terkejut,bukan karena hawa nafsu”
Sikap seseorang dapat berubah
sekejap karena nafsu, hanya
saja rasa tanggung jawab dan
kesadaran diri akan membantu
agar tidak terjerumus kepada
suatu hal yang tidak bermoral.
24
“Waktu masih menuntut pelajaran di sekolah
Geneeskundige Hoogw School Betawi,tiada
sedikit kawan-kawan dokter Sukartono yang
memastikan,dia tiada akan sampai ke ujian
penghabisan.Dia tidak cakap jadi dokter,terlalu
suka akan lagu,akan seni”
Kita tidak dapat menilai
seseorang hanuya dengan
menduga-duga
saja,
meermehkan sesorang hanya
dengan melihatnya dari luar
merupakan kesalahan yang
sangat
besar,
tindakan
meremehkan itu saja sudah
menjadi kesalhan yang sangat
fatal.
7.
Konsep Manusia dengan Cinta Kasih
19
“Tangannya menjangkau bloc-note dari atas
meja, dalam hatinya ia gembira melihat
kecantikan isterinya,”aku juga yang disukainya,
bukan…”
43
“Kasih sayangnya!, sebenarnya dia menaruh
kasih sayang.Bagaimana mula-mulanya.”
50
“Kalau kukatakan aku kasih sayang padamu,
kalau aku katakan sejak dari dulu….”
54
“Persahabatan kita tiada berputik, menjadi
bunga, berkembangkan kasih sayang.”
66
“Percayalah anakku sayang, percayalah, biar
senang hatimu.”
67
“Cintanya hanya terletak pada perkejaannya
saja, kasihnya sudah terbenam.Dia sudah
menyesal.”
Keindahan yang alami adalah
kecantikan
yang
alami
pula.Terutama
kecantikan
seorang istri.
Menaruh
kasih
sayang
hendaknya pada orang yang
tepat agar tidak terjadi
penyesalan di kemudian hari.
Ada hal yang harus segera
dikatakan jika tidak ingin ada
penyesalan.
Salah satu kesalahan dalam
persahabatan antara laki-laki
dan perempuan adalah karena
dalam persahabatan itu akan
muncul rasa lain yang ingin
lebih dari seorang sahabat
Rasa sayang orang tua yang
mengalahkan apapun yang
berharga di dunia, bahkan
dunia sesinya tidak akan dapat
membayar setetes kasih sayang
orang tua yang diberikan
kepada anaknya
Terkadang terlalu cinta kepada
suatu pekerjaan akan melalikan
seseorang akan keluarganya,
cinta keluarga harus menjadi
nomor satu daripada cinta
kepada yang lainnya.
8.
Konsep Manusia dengan Keindahan
120
“Cinta? Aku Cinta? Hatiku cinta? Semuanya
perasaan sudah mati dalam hatiku, hatiku
seolah olah kuburan.”
128
“Aku cinta padamu, Tono.Mengapalah aku
tiada pandai memperlihatkannya betapa
besarnya cintaku.”
Hati yang terluka karena cinta
akan mati dan tidak dapat
menerima papun hal yang
berkaitan
dan
berkenaan
dengan cinta dengan mudah.
Tidak dapat mengungkapkan
cinta akan lebih menyakitkan
daripekerjaan terberat apapun
itu..
Keindahan dari wajah seorang
istri yang menggambarkan
kecantikan seluruh alam.
61
“Kartono merasa puas memandang Tini/Elok
digambar, sebagai lagu dialun-alun,terpercikpercik,sebagai pemandangan alam disinari
matahari hampir tenggelam di waktu samarsamar.”
9.
Manusia dengan Penderitaan
53
“Engkau menempuh jalan kesenangan, aku
menempuh jalan berduri,melukai seluruh
jiwaku..”
53
76
78
“Hatiku tiada lama tahan.Cuma tiga tahun
saja.Aku menggembara lagi.Tono aku benar
jahat.”
Penderitaan
yang
timbul
karena menahan rasa yang
selama
ini
ditahannya.Mengungkapkan
semua ketidaknyamanan akan
menjadi solusi.
“Tiada juga dapat ditahannya, air matanya
jatuh, jangan melihat bapak yang muda itu,
yang terduduk menahan air matanya..”
Cinta dapat membutakan siapa
saja yang mengalaminya,
terkadang melupakan akan
harga dan jati dirinya.
“Mar tiba- tiba sakit lagi, suaranya sudah
mengandung putus asa, takut, rusuh, sudah
terasa padaku, seolah-olah aku akan
kehilangan…”
Kelembutan hati seseorang
akan terlihat dengan melihat
situasi seseorang yang
menhgalami penderitaan yang
cukup mendalam
Keputus asaan seseorang
karena sakit akan timbul,
terutama seorang yang sudah
memiliki firasat tidak baik
akan hal tersebut.
10.
Manusia dan Keadilan
-
-
11.
Manusia dan Pandangan Hidup
75
“Barang apa saja, kau taruh di tempat cita-cita,
engkau simpan di tempat yang disinari oleh
cahaya angan-anganmu..”
Sesutau yang diletakkan dalam
suatu tempat yang namanya
cita-cita, akan terjaga dan
terlindungi dengan amat baik
dengan tekad dan perjuangan.
114
“Angan-angan dapat menjadi cita-cita yang
menggembirakan hati dan menghidupkan jiwa,
mengangkat diri melepaskan segala belenggu
mengikat semangat yang muda, Cuma cita-cita
yang baru saja dapat membawa kehidupan
baru.”
Cita-cita
dapat
membuka
belenggu semua orang, dengan
menghidupkan
cita-cita
seseorang juga akan dapat
menghidupkan jiwa yang
sudah mati.
121
“..permainan pikiran janganlah kita biarkan kita
dipermain-mainkan angan-angan.Jangan
dibesar-besarkan, jangan dipersusah perkara
mudah, nanti pikiran sebagai dibelenggu.”
Perkara yang mudah jangan
dibesar-besarkan karena akan
mempengaruhi pikiran dan
menjadi
belenggu
dalam
menjalaani kehidupan.
122
“Selamat tinggal Pop,sama-sama berani hidup,
kehidupan baru, mari kita pikul beban kita,
mari kita buang belenggu semangat kita.”
Memikul beban dalam artian
menjalaninya
dan
berani
mengambil tindakan untuk
membuka kembali semanagta
dalam menjalani kehidupan.
122
“Masing-masing manusia mempunyai beban,
marilah kita pakai beban itu untuk alas gedung
baru."
Setiap manusia memiliki beban
hidup yang berbeda-beda,
namun beban itu dpat menjadi
atap dan alas dalm meraih
kesuksesan.
12.
Manusia dan Tanggung Jawab
21
“Imannya
sebagai
biasa
ialah
iman
dokter.Hawa nafsu tiada terbit sedikit juga”
Memiliki iman yang kuat dan
rasa tanggung jawab sebagai
dokter itulah yang menjadi
pedoman seorang dokter dalam
menghadapi
pasien
yang
memiliki nilai moral yang
kurang
24
“…banyak yang perlu juga diteruskan
pelajarannya,karena dia tahu,lebih bijaksana
dan
tanggung
jawab
Sukartono
disinggung.Saudaranya
tahu,sejak
kecil
memang sudah begitu tabiat Sukartono..”
Tanggung
jawab
seorang
teman dalam mengingatkan
merupakan suatu tindakan
yang sangat terpuji.
Tanggung jawab akan
pekerjaan itu sangat penting,
sebagai wujud dari
proffesionalisme seseorang
dalam mengemban suatu
pekerjaan.
\
126
“Terbit inginnya, pura-pura tiada melihat
tuannya itu, tapi raasa pertanggung jawab keras
juga, menyuruh dia menyusul tuannya.”
13.
Manusia dan Kegelisahan
18
“Dicobanya menyatukan pikirannya untuk
membaca buku yang dipegangnya,tetapi siasia.Matanya tetap saja melihat pada satu tempat
saja,karena perhatiannya seolah-olah merabaraba dalam pikirannya.”
Seseorang yang memiliki
masalah
namun
tidak
diungkapkan kepada seseorang
yang
bersangkutan
akan
menjadi beban tersendiri bagi
orang itu dalam menjalani
aktivitasnya.
53
“Jiwaku tiada hendak tetap,selalu saja rusuh
gelisah.Aku bertemu dengan seorang Belanda,
aku menjadi nyainya di Sukararasa di hulu
Garut.”
Kegelisahan seseorang karena
mengingat masa lalu, dan
terbayang akan masa depan
yang lebih menakutkan
baginya.
53
“Hatiku bertambah gelisah.Aku seorang diri
saja dengan hati jiwaku dan aku tiada berani
memandangnya.”
Kegelisahan karena menhan
rindu yang tidak dapat
diungkapkan lantaran gengsi,
daripada menahan rindu yang
akan menimbulakan
kegelisahan lebih baik
ungkapkan dan ekspresikan
rindu tersebut agar tidak ada
lagi kegelisahan dalam jiwa.
58
“..pergi mengambil buku,lalu berbaring
lagi,dicarinya halaman tempat dia berhenti
membaca tadi pagi.Dipaksanya perhatian itu
kebacaan itu saja…Dia membaca keras-keras,
seolah-olah hendak melebihi suara dalam
hatinya supaya jangan terdengar.”
Menahan perasaan cemburu
dan gejolak hati karena
keinginan untuk
mengungkapkan sesuatu, tapi
hati berkata seakan terdengar
dengan seseorang
disekelilingnya.
“Dia mesti main.Tanda menang melawan
73
77
119
124
126
kerusuhan di dalam jiwanya sendiri.Tanda
berani menentang dirinya sendiri, berhadaphadapan benar dengan kepedihan..”
“..pedih dalam hatinya, seolah-olah selama ini
ada perasaan teguh dalam hatinya, tiba-tiba,
lambat-lambat hendak terguling.”
Kesedihan karena tidak dapat
menahan kerusuhan dalam
jiwa yang disebabkan karena
berbagai masalah yang
dihadapi, bertawakal dan
selalu bersabar adalah
kuncinya.
“Kalau engkau tahu kerusuhan di dalam hatiku,
peperangan di dalam jiwaku aduh, Tuhan,
mengapalah engkau tidak benar-benar mati.”
Rasa sakit dan perih dalam hati
yang telah lama dirasakan
sudah tidak dapat ditahan lagi
seakan ingin mengungkapkan
namun tidak dapat.
“Semua penonton gelisah.semua mata
memandang ke sebelah kiri, tempat pemainpemain music datang.”
Penyesalan seseorang karena
suatu kesalahann seakan
menyalahkan Tuhan yang telah
memberikan jalan hidup yang
terbaik untuknya merupakan
kesalhan besar
“Dia tiada dapat menahan kekusutan
pikirannya.Di tengah manusia itu sesak
nafasnya, merasa sempit dalam hatinya.”
Kegelisahan yang timbul akan
bertemu dengan seseorang
yang kita gemari merupakan
hal yang biasa di kalangan
masayrakat umum.
Kegundahan hati karena
melihat sesutau yang membuat
kecewa, mengembalikan
kepada Tuhan akan rasa yang
selama ini diberikan dan
berharp sesutau yang lebih
baik akan datang merupakan
cara yang bisa dilakukan untuk
mengatasai rasa kecewa
Ilmu Budaya Dasar
Analisis Novel
Dosen Pengampu : Farel Olva Zuve, M.Pd.
Oleh :
Nama:Wilda Syahfitri
NIM
: 17016050
Kelas B
Prodi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Padang
2017
ANALISIS NOVEL
A. Identitas Novel
Judul
: Belenggu
Pengarang
: Armijn Pane
Penerbit
: Dian Rakyat
Tahun Terbit : 1938
Tebal Halaman: 159 Halaman
B. Resensi
Unsur Intrinsik
1. Tema
Adapun tema dari novel yang berjudul “Belenggu” adalah masalah cinta sejati
2. Karakter dan Karakteristik
·
Sukartono
: suka menolong, penyayang
·
Sumartini
: keras kepala, egois
·
Siti rohayah
: penyayang
·
Hartono
: baik hati, sabar
·
Nyonya rusdio
: polos, cuek
·
Abdul
: menyebalkan, sombong
·
Mangun Sucipto
: bijaksana, penyayang
3. Alur
Alur dalam novel “Belenggu” iniu adalah alur maju. Dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Tahap permulaan (halaman 1-34)
Tahap pertikaian (halaman 34-64)
Tahap perumitan (halaman 65-88)
Tahap puncak (halaman 89-128)
Tahap peleraian (halaman 129-141)
Tahap akhir (halaman 141-150)
4. Latar / setting
Latar dalam novel “Belenggu” adalah sebagi berikut:
Latar ruang: dirumah Sukartono (di ruang tengah,
ruang makan) , hotel tempat tinggal Yah.
Latar Waktu: siang hari, malam hari.
Latar suasana: menyenangkan, menegangkan.
Latar tempat: rumah sukhartono, hotel, kantor desa.
5. Sudut Pandang
Adapun sudut pandang dalam novel yang berjudul “Belenggu” menggunakan pola pengembangan orang ketiga, karena si
pengarang menggunakan nama tokoh lain sebagai tokoh utama (sukartono).
6. Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel yang berjudul “Belenggu” yaitu seorang istri seharusnya taat terhadap suami,
begitupun seorang suami, harus memperhatikan istrinya dan harus bisa menjaga keutuhan rumah tangga.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam novel yang berjudul “Belenngu” adalah sulit dipahami, karena menggunakan Bahasa Indonesia klasik.
Unsur Ekstrinsik
Adapun unsur ekstrinsik yang terkandung dalam novel yang berjudul “Belenggu” yaitu sebagai berikut:
Nilai Moral
bijaksana.
: Jangan mudah percaya dengan orang yang baru kita kenal dan kita harus bias bersikap
Nilai Religius
: Jika mendapatkan masalah, maka kita harus berdoa dan memohon petujuk kepada Allah SWT.
Nilai Sosial
: Sebagai mahluk sosial, kita harus menjaga dengan baik tali persaudaraan.
Nilai budaya
: Kita harus saling menghargai dan tolong menolong sesama teman.
Kelebihan Novel
Adapun kelebihan dalam novel yang berjudul “Belenggu” yaitu :
Warna sampul cukup menarik dengan perpaduan warna yang cock,
Sinopsis yang terdapat disampul belakang cukup lengkap,sehingga dapat merangkum semua isi cerita
novel,dan
Cerita novel cukup menarik dan menginsfirasi.
Kekurangan Novel
Adapun kekurangan dalam novel yang berjudul “Belenggu” yaitu :
Bahasa yang digunakan cukup sulit dimengerti,karena menggunakan bahasa indonesia kelasik,
Kertas tiap halaman terlalu tipis sehingga akan mudah sobek,
Armijn Pane merupakan salah seorang Sastrawan Angkatan Pujangga Baru tahun 1940. Sutan Takdir Alisyahbana
menggambarkannya sebagai seorang Romantikus yang suka mengembara dalam jiwanya, melompat, dengan tiada
memperdulikan logika dan kausalitet kejadian. Khusus untuk karyanya ini, kritikan datang dari Muhammad Dimyati yang
mengatakan : “ Payah saya hendak “ menangkap “ tendens cerita Belenggu ini, itupun kalau ada orang mengatakan bahasa
roman ini mengandung tendens yang tertentu …. “.
TABEL PEMBUKTIAN
N
O
1.
MATERI
Konsep Dasar Kebudayaan
HALAMAN
BUKTI/KUTIPAN NASKAH
KOMENTAR
16
“Dia ramah–tamah.Sudah dua kali dokter
Sukartono kesana akan melihat cucunya yang
sedang sakit.Sehabis
memeriksa orang
sakit,dokter sukartono bisa duduk sebentar
untuk bercakap-cakap”
113
“Pada suatu kali dia menonton wayang orang,
dia sangat tertarik , sampai dia mau jadi seperti
itu.”
131
“katanya wayang beber itu terjadi karena jiwa
orang jawa itu sudah mati, tidak ada lagi
membuat barang yang bagus-bagus.”
131
“Dia mengakui kebenaran adat dahulu, sedang
sari perasaan zaman dahulu tiada meresap ke
dalam hati jiwanya.”
Sikap ramah tamah merupakan
budaya masyarakat Indonesia
yang sudah ada sejak dahulu,
dan menjadi ciri khas bangsa
Indonesia akan masyarakatnya
yang ramah.
Wayang merupakan budaya
yang memiliki latar belakang
dari kisah Mahabratha.
Jiwa masyarakat Jawa mati
karena
pengaruh
bangsa
Belanda yang telah merenggut
beberapa dari rakyat Indonesia
sehingga jiwa masyarakat jawa
ikut mati.
Adat yang mulai memudar
pada saat ini perlu ditingkatkan
sesuai
dengan
norma
agama,dan berusaha untuk
melestarikannnya dikalangan
generasi muda.
2.
Konsep Dasar Peradaban
130
“Dalam tahun 1917 Budi Utomo menetapkan
program politik lalu larut dalam pemilihan
Volksraad.Didalam zaman itu semangat rusuh,
lambat laun ke dalam Budi Utomo masuk
semnagat kiri.”
3.
Konsep Keragaman dan Kesedarajatan
33
“Ah
mengapa
pula
dia
hendak
datang,melupakan derajatnya sebagai dokter.”
77
“..tetapi meskipun sudah dijalankan ikhtiar
sedapat-dapatnya, terasa juga olehnya jiwa
anak itu lambat laun akan hilang.”
Salah satu organisasi yang
dibentuk pada masa sebelem
kemerdekaan yang merupakan
tonggak semangat masyarakat
Indonesia untuk mencapai
kemerdekaan.Semangat yang
harus dipertahankan pada saat
ini.semangat
nasionalisme
yang perlu ditingkatkan untuk
mencapai kemajuan bangsa
Indonesia.
Harga diri seseorang tidak
bergantung pada jabatan atau
derajatnya di mata umum,
tetapi bagaimana seseorang itu
bertingkah laku di masyarakat,
besarnya derajat seseorang
tergantung sikap seseorang
tersebut,
Seberapa besar usaha kita jika
Tuhan telah berkehendak maka
tidak ada lagi yang bisa kita
lakukan selain menerimanya
dengan lapang dada.
4
Hubungan
Antara 22
Manusia,Sains,,Teknologi dan seni
“Saya tuliskan obat,nanti nyonya ambil di
Apothek”
Kemajuan ilmu Sains sekarang
dapat mempermudah manusia
dalam mengatai segala macam
penyakit dengan ilmu yang
telah
di
dapat
melalui
kemajuan teknologi, terutama
bidang
farmasi
dalam
memproduksi obat.
61
“Dia berdiri dihadapan radio.Diputarnya Knop
penghubung kekawat listrik, diputarnya knop
sampai 190, terdengar lagu kroncong baru.”
Lagu kroncong merupakan
lagu yang sering diputar pada
masa itu diradio-radio terkenal,
teknologi yang berkembang
sebgai hiburan pada masa itu
adalah radio yang merupakan
wujud dari kemajuan teknologi
pada zaman sebelumnya yakni
Gramofon.
62
“Suara Siti Hayati dengan lagu:”Di jembatan
bambu.” Kartono suka mendengarkan suara Siti
Hayati.”
Suara penyani yang menjadi
ciri khas music keroncong,
yanhg menjadi salah satu
hiburan untuk menghilangkan
lelah tidak ada salahnya.
67
“Matanya mengadah, tiba-tiba terpandang akan
peti biola diatas lemari tempat menyimpan
obat,hah.”
Biola merupakan salah satu
alat music yang merupakan
bagian dari seni, bermain biola
bisa menjadi hobi bagi
sebagian orang dan dapat pula
dijadikan
sebagai
suatu
pekerjaan seni
“Karangan lagu Beethoven, ketika putus asa,
68
68
92
134
5.
Hubungan Manusia dengan Lingkungan
kehilangan cinta…”Tono bermain biola.”
“Tangan
Kartono
menggesek
biola,
mengalunkan dirinya dengaan lagu, terlalai
pikirannya, perasaannya terombak-ombak
teralun-alun, mengingat-ingat.”
Terkadang seni juga dapat
mengingatkan pada kenangan
masa
lalu
yang
dapat
mengubah
cara
pandang
seseorang akan suatu hal.
Bermain biola dapat menjadi
obat sekaligus mengingat
kembaki masa yang indah
yang membawa diri ke awingawang
Music dapat mengembalikan
semangat yang hilang.
Ilmu pengetahuan berpangkal
kepada alam dan manusia,
hubungan
antara
ilmu
pengetahuan, manusia dan
alam merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
Keturunan
keluarga
yang
terkadang tidak di duga berada
di sekeliling kit tanpa kita
sadari merupakan keluarga
kita, karena pada dasrnya
manusia dipersatukan oleh
alam.
“ Lagu piano dan biola mulai bergetar.Tono
menutup matanya,dimuka mata semangatnya..”
“Apakah ilmu pengetahuan yang kamu pelajari,
ilmu kedokteran itu tidak menghubungkan
rahasia alam manusia, sebagai pangkal ilmu
pengobatan
105
“Menurut asal usul Hartono masih turunan
sunan kudus.Memang di Jawa banyak
keluarganya diantara.”
119
“Diluar kedengaran suara mobil banyak
melancar, karena Pasar Gambir telah dibuka,
banyak orang berhias dan menonton.”
Kegemaran masyarakat akan
menonton sudah tidak dapat
dipingkuri lagi, lingkungan
mereka
juga
mendorong
bagaiamna kegemaran mereka.
127
6.
Hubungan
Antara
Moral,dan Hukum
“Ketika sampai di pantai, disuruh berhenti,
tuannya turun, berdiri di tepi pantai, dia saja
berdiri entah beberapa lama.”
Adakalanya alam menjadi
sebuah penenang untuk jiwa
yang lusuh, menjadi obat
kegundahan seseorang.
Manusia,Nilai 21
“Ketika tangannya hendak ditaruh ke atas perut
si sakit itu,tangan kiri si sakit yang selama ini
menutupkan
kimononya,menyingkapkan
kimono itu.Tangan sukartono terhenti di Fwingawang,tersirap dadanya sebentar,semata-mata
karena terkejut,bukan karena hawa nafsu”
Sikap seseorang dapat berubah
sekejap karena nafsu, hanya
saja rasa tanggung jawab dan
kesadaran diri akan membantu
agar tidak terjerumus kepada
suatu hal yang tidak bermoral.
24
“Waktu masih menuntut pelajaran di sekolah
Geneeskundige Hoogw School Betawi,tiada
sedikit kawan-kawan dokter Sukartono yang
memastikan,dia tiada akan sampai ke ujian
penghabisan.Dia tidak cakap jadi dokter,terlalu
suka akan lagu,akan seni”
Kita tidak dapat menilai
seseorang hanuya dengan
menduga-duga
saja,
meermehkan sesorang hanya
dengan melihatnya dari luar
merupakan kesalahan yang
sangat
besar,
tindakan
meremehkan itu saja sudah
menjadi kesalhan yang sangat
fatal.
7.
Konsep Manusia dengan Cinta Kasih
19
“Tangannya menjangkau bloc-note dari atas
meja, dalam hatinya ia gembira melihat
kecantikan isterinya,”aku juga yang disukainya,
bukan…”
43
“Kasih sayangnya!, sebenarnya dia menaruh
kasih sayang.Bagaimana mula-mulanya.”
50
“Kalau kukatakan aku kasih sayang padamu,
kalau aku katakan sejak dari dulu….”
54
“Persahabatan kita tiada berputik, menjadi
bunga, berkembangkan kasih sayang.”
66
“Percayalah anakku sayang, percayalah, biar
senang hatimu.”
67
“Cintanya hanya terletak pada perkejaannya
saja, kasihnya sudah terbenam.Dia sudah
menyesal.”
Keindahan yang alami adalah
kecantikan
yang
alami
pula.Terutama
kecantikan
seorang istri.
Menaruh
kasih
sayang
hendaknya pada orang yang
tepat agar tidak terjadi
penyesalan di kemudian hari.
Ada hal yang harus segera
dikatakan jika tidak ingin ada
penyesalan.
Salah satu kesalahan dalam
persahabatan antara laki-laki
dan perempuan adalah karena
dalam persahabatan itu akan
muncul rasa lain yang ingin
lebih dari seorang sahabat
Rasa sayang orang tua yang
mengalahkan apapun yang
berharga di dunia, bahkan
dunia sesinya tidak akan dapat
membayar setetes kasih sayang
orang tua yang diberikan
kepada anaknya
Terkadang terlalu cinta kepada
suatu pekerjaan akan melalikan
seseorang akan keluarganya,
cinta keluarga harus menjadi
nomor satu daripada cinta
kepada yang lainnya.
8.
Konsep Manusia dengan Keindahan
120
“Cinta? Aku Cinta? Hatiku cinta? Semuanya
perasaan sudah mati dalam hatiku, hatiku
seolah olah kuburan.”
128
“Aku cinta padamu, Tono.Mengapalah aku
tiada pandai memperlihatkannya betapa
besarnya cintaku.”
Hati yang terluka karena cinta
akan mati dan tidak dapat
menerima papun hal yang
berkaitan
dan
berkenaan
dengan cinta dengan mudah.
Tidak dapat mengungkapkan
cinta akan lebih menyakitkan
daripekerjaan terberat apapun
itu..
Keindahan dari wajah seorang
istri yang menggambarkan
kecantikan seluruh alam.
61
“Kartono merasa puas memandang Tini/Elok
digambar, sebagai lagu dialun-alun,terpercikpercik,sebagai pemandangan alam disinari
matahari hampir tenggelam di waktu samarsamar.”
9.
Manusia dengan Penderitaan
53
“Engkau menempuh jalan kesenangan, aku
menempuh jalan berduri,melukai seluruh
jiwaku..”
53
76
78
“Hatiku tiada lama tahan.Cuma tiga tahun
saja.Aku menggembara lagi.Tono aku benar
jahat.”
Penderitaan
yang
timbul
karena menahan rasa yang
selama
ini
ditahannya.Mengungkapkan
semua ketidaknyamanan akan
menjadi solusi.
“Tiada juga dapat ditahannya, air matanya
jatuh, jangan melihat bapak yang muda itu,
yang terduduk menahan air matanya..”
Cinta dapat membutakan siapa
saja yang mengalaminya,
terkadang melupakan akan
harga dan jati dirinya.
“Mar tiba- tiba sakit lagi, suaranya sudah
mengandung putus asa, takut, rusuh, sudah
terasa padaku, seolah-olah aku akan
kehilangan…”
Kelembutan hati seseorang
akan terlihat dengan melihat
situasi seseorang yang
menhgalami penderitaan yang
cukup mendalam
Keputus asaan seseorang
karena sakit akan timbul,
terutama seorang yang sudah
memiliki firasat tidak baik
akan hal tersebut.
10.
Manusia dan Keadilan
-
-
11.
Manusia dan Pandangan Hidup
75
“Barang apa saja, kau taruh di tempat cita-cita,
engkau simpan di tempat yang disinari oleh
cahaya angan-anganmu..”
Sesutau yang diletakkan dalam
suatu tempat yang namanya
cita-cita, akan terjaga dan
terlindungi dengan amat baik
dengan tekad dan perjuangan.
114
“Angan-angan dapat menjadi cita-cita yang
menggembirakan hati dan menghidupkan jiwa,
mengangkat diri melepaskan segala belenggu
mengikat semangat yang muda, Cuma cita-cita
yang baru saja dapat membawa kehidupan
baru.”
Cita-cita
dapat
membuka
belenggu semua orang, dengan
menghidupkan
cita-cita
seseorang juga akan dapat
menghidupkan jiwa yang
sudah mati.
121
“..permainan pikiran janganlah kita biarkan kita
dipermain-mainkan angan-angan.Jangan
dibesar-besarkan, jangan dipersusah perkara
mudah, nanti pikiran sebagai dibelenggu.”
Perkara yang mudah jangan
dibesar-besarkan karena akan
mempengaruhi pikiran dan
menjadi
belenggu
dalam
menjalaani kehidupan.
122
“Selamat tinggal Pop,sama-sama berani hidup,
kehidupan baru, mari kita pikul beban kita,
mari kita buang belenggu semangat kita.”
Memikul beban dalam artian
menjalaninya
dan
berani
mengambil tindakan untuk
membuka kembali semanagta
dalam menjalani kehidupan.
122
“Masing-masing manusia mempunyai beban,
marilah kita pakai beban itu untuk alas gedung
baru."
Setiap manusia memiliki beban
hidup yang berbeda-beda,
namun beban itu dpat menjadi
atap dan alas dalm meraih
kesuksesan.
12.
Manusia dan Tanggung Jawab
21
“Imannya
sebagai
biasa
ialah
iman
dokter.Hawa nafsu tiada terbit sedikit juga”
Memiliki iman yang kuat dan
rasa tanggung jawab sebagai
dokter itulah yang menjadi
pedoman seorang dokter dalam
menghadapi
pasien
yang
memiliki nilai moral yang
kurang
24
“…banyak yang perlu juga diteruskan
pelajarannya,karena dia tahu,lebih bijaksana
dan
tanggung
jawab
Sukartono
disinggung.Saudaranya
tahu,sejak
kecil
memang sudah begitu tabiat Sukartono..”
Tanggung
jawab
seorang
teman dalam mengingatkan
merupakan suatu tindakan
yang sangat terpuji.
Tanggung jawab akan
pekerjaan itu sangat penting,
sebagai wujud dari
proffesionalisme seseorang
dalam mengemban suatu
pekerjaan.
\
126
“Terbit inginnya, pura-pura tiada melihat
tuannya itu, tapi raasa pertanggung jawab keras
juga, menyuruh dia menyusul tuannya.”
13.
Manusia dan Kegelisahan
18
“Dicobanya menyatukan pikirannya untuk
membaca buku yang dipegangnya,tetapi siasia.Matanya tetap saja melihat pada satu tempat
saja,karena perhatiannya seolah-olah merabaraba dalam pikirannya.”
Seseorang yang memiliki
masalah
namun
tidak
diungkapkan kepada seseorang
yang
bersangkutan
akan
menjadi beban tersendiri bagi
orang itu dalam menjalani
aktivitasnya.
53
“Jiwaku tiada hendak tetap,selalu saja rusuh
gelisah.Aku bertemu dengan seorang Belanda,
aku menjadi nyainya di Sukararasa di hulu
Garut.”
Kegelisahan seseorang karena
mengingat masa lalu, dan
terbayang akan masa depan
yang lebih menakutkan
baginya.
53
“Hatiku bertambah gelisah.Aku seorang diri
saja dengan hati jiwaku dan aku tiada berani
memandangnya.”
Kegelisahan karena menhan
rindu yang tidak dapat
diungkapkan lantaran gengsi,
daripada menahan rindu yang
akan menimbulakan
kegelisahan lebih baik
ungkapkan dan ekspresikan
rindu tersebut agar tidak ada
lagi kegelisahan dalam jiwa.
58
“..pergi mengambil buku,lalu berbaring
lagi,dicarinya halaman tempat dia berhenti
membaca tadi pagi.Dipaksanya perhatian itu
kebacaan itu saja…Dia membaca keras-keras,
seolah-olah hendak melebihi suara dalam
hatinya supaya jangan terdengar.”
Menahan perasaan cemburu
dan gejolak hati karena
keinginan untuk
mengungkapkan sesuatu, tapi
hati berkata seakan terdengar
dengan seseorang
disekelilingnya.
“Dia mesti main.Tanda menang melawan
73
77
119
124
126
kerusuhan di dalam jiwanya sendiri.Tanda
berani menentang dirinya sendiri, berhadaphadapan benar dengan kepedihan..”
“..pedih dalam hatinya, seolah-olah selama ini
ada perasaan teguh dalam hatinya, tiba-tiba,
lambat-lambat hendak terguling.”
Kesedihan karena tidak dapat
menahan kerusuhan dalam
jiwa yang disebabkan karena
berbagai masalah yang
dihadapi, bertawakal dan
selalu bersabar adalah
kuncinya.
“Kalau engkau tahu kerusuhan di dalam hatiku,
peperangan di dalam jiwaku aduh, Tuhan,
mengapalah engkau tidak benar-benar mati.”
Rasa sakit dan perih dalam hati
yang telah lama dirasakan
sudah tidak dapat ditahan lagi
seakan ingin mengungkapkan
namun tidak dapat.
“Semua penonton gelisah.semua mata
memandang ke sebelah kiri, tempat pemainpemain music datang.”
Penyesalan seseorang karena
suatu kesalahann seakan
menyalahkan Tuhan yang telah
memberikan jalan hidup yang
terbaik untuknya merupakan
kesalhan besar
“Dia tiada dapat menahan kekusutan
pikirannya.Di tengah manusia itu sesak
nafasnya, merasa sempit dalam hatinya.”
Kegelisahan yang timbul akan
bertemu dengan seseorang
yang kita gemari merupakan
hal yang biasa di kalangan
masayrakat umum.
Kegundahan hati karena
melihat sesutau yang membuat
kecewa, mengembalikan
kepada Tuhan akan rasa yang
selama ini diberikan dan
berharp sesutau yang lebih
baik akan datang merupakan
cara yang bisa dilakukan untuk
mengatasai rasa kecewa