perdirjen ttg sop ttg manajemen blangko dokim nett ditjen ppsign

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI
NOMOR IMI-1868.PR.08.01 TAHUN 2010
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MANAJEMEN BLANGKO DOKUMEN KEIMIGRASIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI,

Menimbang

: a. bahwa manajemen blangko dokumen keimigrasian yang
terstandardisasi merupakan bagian dari Sistem Informasi
Manajemen Keimigrasian yang dibangun Direktorat Jenderal
Imigrasi dalam rangka memberikan kejelasan prosedur
permohonan, registrasi, distribusi, dan penggunaan blangko
dokumen keimigrasian secara terpadu dengan menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi;

b. bahwa untuk menjamin kejelasan, keseragaman alur
permohonan, dan ketaatan terhadap prosedur registrasi,
distribusi, dan penggunaan blangko dokumen keimigrasian bagi
pejabat atau petugas pada kantor imigrasi, Divisi Keimigrasian
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Subdirektorat Visa, Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian,
Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia,
Subdirektorat Izin Tinggal, Subdirektorat Detensi dan Deportasi,
dan Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan
Dokumen Keimigrasian pada Direktorat Jenderal Imigrasi,
Perwakilan Republik Indonesia, dan Kantor Dagang dan Ekonomi
Indonesia di luar negeri, perlu adanya standardisasi
ketatalaksanaan operasional prosedur manajemen blangko
dokumen keimigrasian;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur
Jenderal Imigrasi tentang Standar Operasional Prosedur
Manajemen Blangko Dokumen Keimigrasian;

Mengingat


: 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3474)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian
Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 145, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5064);

-2-

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4843);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1994 tentang Visa, Izin

Masuk, dan Izin Keimigrasian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3563) sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2005 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1994 tentang Visa, Izin Masuk, dan
Izin Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4541);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1994 tentang Surat
Perjalanan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3572);
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
M.09-PR.07.10 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-10.OT.01.01 Tahun 2009
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Hukum dan
HAM Nomor M.09-PR.07.10 Tahun 2007 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia;
7. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum
Pelayanan Publik;
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/20/M.PAN/04/2006 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Pelayanan Publik;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI TENTANG STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR MANAJEMEN BLANGKO DOKUMEN
KEIMIGRASIAN.
Pasal 1

(1) Standar operasional prosedur manajemen blangko dokumen keimigrasian

merupakan pedoman ketatalaksanaan bagi pejabat atau petugas keimigrasian
dalam prosedur permohonan, registrasi, distribusi, dan penggunaan blangko
dokumen keimigrasian di dalam maupun di luar negeri.

-3-

(2) Blangko dokumen keimigrasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. paspor biasa;
b. paspor untuk orang asing;
c. surat perjalanan laksana paspor untuk warga negara Indonesia;
d. surat perjalanan laksana paspor untuk orang asing;
e. pas lintas batas;
f. kartu izin tinggal tetap;
g. kartu izin tinggal terbatas;
h. surat keterangan keimigrasian;
i. surat keterangan (affidavit) kewarganegaraan ganda terbatas;
j. stiker visa perwakilan Republik Indonesia;
k. stiker visa kunjungan saat kedatangan/Visa on Arrival ;
l. stiker visa kunjungan saat kedatangan on board/on shipping;
m. voucher visa kunjungan saat kedatangan;

n. buku pengawasan orang asing;
o. permohonan dokumen keimigrasian (Perdim);
p. kartu kedatangan/keberangkatan untuk warga negara Indonesia; dan
q. arrival/departure card untuk warga negara asing.
Pasal 2
(1) Standar operasional prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1)
dilaksanakan pejabat atau petugas imigrasi pada:
a. Direktorat Jenderal Imigrasi;
b. Divisi Keimigrasian, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
c. kantor imigrasi;
d. kantor Perwakilan Republik Indonesia; dan
e. kantor dagang dan ekonomi Indonesia di luar negeri.
(2) Pejabat atau petugas keimigrasian pada Direktorat Jenderal Imigrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan oleh:
a. Subdirektorat Visa;
b. Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian;
c. Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia;
d. Subdirektorat Izin Tinggal;
e. Subdirektorat Detensi dan Deportasi, dan

f. Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen Keimigrasian.

(3) Standar operasional prosedur pada Kantor Perwakilan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dan Kantor Dagang dan Ekonomi
Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dilaksanakan setelah
terintegrasinya sistem E-Office antara Kantor Perwakilan Republik Indonesia dan
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia dengan Sistem Informasi Manajemen
Keimigrasian pada Direktorat Jenderal Imigrasi.

-4-

Pasal 3
Tata cara, alur kerja, format permohonan, registrasi, distribusi, dan penggunaan
blangko dokumen keimigrasian sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi ini.
Pasal 4
Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

Plt. DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI,

Dr. MUHAMMAD INDRA, SH., MH.
NIP. 19520831 197803 1 001

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi
Nomor
: IMI-1868.PR.08.01
Tanggal : 08 November 2010

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MANAJEMEN BLANGKO DOKUMEN KEIMIGRASIAN

I. UMUM
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, mendorong kebutuhan
akan peningkatan pelayanan yang efektif dan efisien melalui penerapan sistem
aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang memberikan kejelasan,
kepastian, keamanan dan kemudahan dalam manajemen blangko dokumen
keimigrasian.
Sistem aplikasi elektronik manajemen blangko dokumen keimigrasian

merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian yang dibangun
oleh Direktorat Jenderal Imigrasi dalam memfasilitasi kebutuhan pelayanan
permohonan, registrasi, distribusi, pelaporan, serta penggunaan dokumen
keimigrasian oleh pelaksana fungsi keimigrasian pada pada kantor imigrasi, Divisi
Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Subdirektorat Visa, Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian, Subdirektorat Dokumen
Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia, Subdirektorat Izin Tinggal, Subdirektorat
Detensi dan Deportasi, dan Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan
Dokumen Keimigrasian pada Direktorat Jenderal Imigrasi, serta Perwakilan
Republik Indonesia, dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di luar negeri.
Untuk memberikan kejelasan dan kepastian keseragaman alur, serta
kemudahan pemahaman pelaksanaan sistem aplikasi elektronik dalam prosedur
permohonan, registrasi, distribusi, pelaporan, serta penggunaan dokumen
keimigrasian, diperlukan pedoman ketatalaksanaan yang terstandardisasi bagi
pejabat atau petugas imigrasi dalam Standar Operasional Prosedur Manajemen
Dokumen Keimigrasian.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Standar operasional prosedur manajemen blangko dokumen keimigrasian
merupakan pedoman ketatalaksanaan dalam prosedur permohonan, registrasi,

distribusi, serta penggunaan blangko dokumen keimigrasian bagi pelaksana
fungsi keimigrasian di dalam maupun di luar negeri, yang terdiri atas:
a. kantor imigrasi;
b. Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
c. Direktorat Jenderal Imigrasi:
1) Subdirektorat Visa;
2) Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian;
3) Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia;
4) Subdirektorat Izin Tinggal;
5) Subdirektorat Detensi dan Deportasi, dan

2

6) Subdirektorat
Keimigrasian;

Registrasi,

Distribusi


dan

Penggunaan

Dokumen

d. kantor Perwakilan Republik Indonesia; dan
e. kantor Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di luar negeri.

2. Tujuan
Terciptanya standardisasi pelaksanaan manajemen blangko dokumen
keimigrasian yang aman, lancar, tertib, terukur, terkendali, dan akuntabel.
III. RUANG LINGKUP TUGAS DAN KEWENANGAN
1. Kantor Imigrasi, meliputi:
a. Pengajuan permohonan blangko dokumen keimigrasian;
b. Penerimaan blangko dokumen keimigrasian;
c. Pemeriksaan, penyimpanan, pengamanan, pengeluaran dan penggunaan
blangko dokumen keimigrasian;
d. Pelaporan penerimaan dan penggunaan blangko dokumen keimigrasian;
e. Pelaporan blangko dokumen keimigrasian yang rusak, cacat, atau hilang; dan
f. Rekapitulasi dan rekonsiliasi blangko dokumen keimigrasian.
2. Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia, meliputi:
a. Pengajuan permohonan blangko dokumen keimigrasian;
b. Penerimaan blangko dokumen keimigrasian;
c. Pemeriksaan, penyimpanan, pengamanan, dan pendistribusian blangko
dokumen keimigrasian;
d. Pelaporan penerimaan dan pendistribusian blangko dokumen keimigrasian;
e. Pelaporan blangko dokumen keimigrasian yang rusak, cacat atau hilang; dan
f. Rekapitulasi blangko dokumen keimigrasian.
3. Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia, Subdirektorat
Fasilitas Keimigrasian, Subdirektorat Visa, Subdirektorat Izin Tinggal,
Subdirektorat Detensi dan Deportasi pada Direktorat Jenderal Imigrasi, meliputi:
a. Pengajuan permohonan blangko dokumen keimigrasian;
b. Penerimaan blangko dokumen keimigrasian;
c. Pemeriksaan, penyimpanan,
dokumen keimigrasian;

pengamanan,

dan

penggunaan

blangko

d. Pelaporan penerimaan dan penggunaan blangko dokumen keimigrasian;
e. Pelaporan blangko dokumen keimigrasian yang rusak, cacat, atau hilang; dan
f. Rekapitulasi blangko dokumen keimigrasian.
4. Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen Keimigrasian,
meliputi:
a. Pengajuan usulan kebutuhan blangko dokumen keimigrasian;
b. Penerimaan blangko dokumen keimigrasian;
c. Pemeriksaan, penyimpanan, pengamanan, dan pendistribusian blangko
dokumen keimigrasian;
d. Pelaporan penerimaan dan pendistribusian blangko dokumen keimigrasian;

3

e. Pelaporan blangko dokumen keimigrasian yang rusak, cacat, atau hilang; dan
f. Rekapitulasi blangko dokumen keimigrasian.
5. Kantor Perwakilan Republik Indonesia dan Kantor Dagang dan ekonomi
Indonesia di luar negeri, meliputi:
a. Pengajuan permohonan blangko dokumen keimigrasian;
b. Penerimaan blangko dokumen keimigrasian;
c. Pemeriksaan, penyimpanan,
dokumen keimigrasian;

pengamanan,

dan

penggunaan

blangko

d. Pelaporan penerimaan dan penggunaan blangko dokumen keimigrasian;
e. Pelaporan blangko dokumen keimigrasian yang rusak, cacat, atau hilang; dan
f. Rekapitulasi blangko dokumen keimigrasian.
IV. TATA LAKSANA
1. Kantor Imigrasi.
a. Pengajuan permohonan blangko dokumen keimigrasian.
1) Kepala Kantor Imigrasi u.p. Kepala Bagian Tata Usaha/Kepala Subbagian
Tata Usaha/Kepala Urusan Umum mengajukan permohonan blangko
dokumen keimigrasian kepada Kepala Divisi Keimigrasian secara
elektronik dan manual apabila persediaan blangko dokumen keimigrasian
tersisa 20% (dua puluh persen) dari kebutuhan rata-rata perbulan;
2) Format
surat
permohonan
blangko
sebagaimana tercantum dalam lampiran II.

dokumen

keimigrasian

b. Penerimaan blangko dokumen keimigrasian.
1) Dalam hal blangko dokumen keimigrasian dikirim kepada kantor imigrasi,
Kepala Kantor Imigrasi memerintahkan Kepala Bagian Tata Usaha/Kepala
Subbagian Tata Usaha/Kepala Urusan Umum menerima blangko dokumen
keimigrasian, kemudian menandatangani dan mengirim kembali surat
pengantar bukti penerimaan tersebut kepada Kepala Divisi Keimigrasian
secara elektronik dan manual;
2) Dalam hal blangko dokumen keimigrasian diambil di Divisi Keimigrasian
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kepala
Kantor Imigrasi atau melalui Kepala Bagian Tata Usaha/Kepala Subbagian
Tata Usaha/Kepala Urusan Umum atau pegawai yang ditunjuknya
menerima blangko dokumen keimigrasian tersebut, yang kemudian
menandatangani surat pengantar bukti penerimaan;
3) Kepala Kantor Imigrasi memerintahkan Kepala Bagian Tata Usaha/Kepala
Subbagian Tata Usaha/Kepala Urusan Umum untuk memeriksa,
menyimpan dan mengamankan secara fisik dan memasukkan data
blangko dokumen keimigrasian tersebut ke dalam inventori sistem
manajemen blangko dokumen keimigrasian.
c. Pemeriksaan, penyimpanan, pengamanan, pengeluaran dan penggunaan
blangko dokumen keimigrasian.
1) Blangko dokumen keimigrasian yang diterima atau diambil dari Divisi
Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
harus dihitung dan diperiksa satu per satu kondisi fisiknya oleh Kepala
Bagian Tata Usaha/Kepala Subbagian Tata Usaha/Kepala Urusan Umum
atau pegawai yang ditunjuk. Apabila ditemukan kekurangan atau

4

kelebihan jumlah blangko dokumen keimigrasian, maupun rusak atau
cacat untuk dicatat dan dilaporkan kepada Kepala Kantor Imigrasi;
2) Blangko dokumen keimigrasian yang sudah diperiksa disimpan dalam
tempat penyimpanan berupa brankas di ruang Kepala Kantor Imigrasi.
Khusus untuk Perdim, Kartu Keberangkatan dan Kedatangan bagi warga
negara Indonesia, serta Arrival/Departure Card bagi warga negara asing
disimpan di ruang Kepala Bagian Tata Usaha/Kepala Subbagian Tata
Usaha/Kepala Urusan Umum;
3) Blangko dokumen keimigrasian dikeluarkan dari tempat penyimpanan oleh
Kepala Bagian Tata Usaha/Kepala Subbagian Tata Usaha/Kepala Urusan
Umum atas permintaan tertulis dari kepala bidang/kepala seksi sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing untuk digunakan dalam
penerbitan perizinan keimigrasian.
4) Format neraca penerimaan, pengeluaran dan penggunaan blangko
dokumen keimigrasian sebagaimana tercantum dalam lampiran III.
d. Pelaporan blangko dokumen keimigrasian yang rusak, cacat, atau hilang.
1) Rusak atau cacat karena proses produksi:
a) Blangko dokumen keimigrasian yang rusak atau cacat karena proses
produksi dilaporkan dan dikembalikan oleh Kepala Kantor Imigrasi
kepada Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk diteruskan dan dikembalikan
kepada Direktur Sistem Informasi Keimigrasian secara utuh tanpa
dilakukan pengguntingan dan/atau tindakan lainnya yang dapat
mengaburkan sebab terjadinya kerusakan atau cacat;
b) Format laporan kerusakan atau cacat blangko dokumen keimigrasian
karena proses produksi sebagaimana tercantum dalam lampiran IV.
2) Rusak atau cacat karena proses penerbitan:
a) Blangko dokumen keimigrasian yang rusak karena proses penerbitan
di kantor imigrasi maupun pada Tempat Pemeriksaan Imigrasi
ataupun Pos Pemeriksaan Lintas Batas Imigrasi yang berada di
wilayah kerja kantor imigrasi yang bersangkutan, disebabkan antara
lain oleh matinya sumber daya listrik, gagal uji kualitas, gagal cetak,
kerusakan perangkat, dan/atau ditolak sistem dilaporkan kepada
Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia dengan tembusan kepada Sekretaris Direktorat
Jenderal Imigrasi, Direktur Sistem Informasi Keimigrasian, dan
Direktur Dokumen Perjalanan Visa dan Fasilitas Keimigrasian;
b) Format laporan kerusakan atau cacat blangko dokumen keimigrasian
karena
proses
penerbitan
sebagaimana
tercantum
dalam
lampiran V.
3) Rusak karena kesalahan petugas.
a) Blangko dokumen keimigrasian yang rusak karena kesalahan petugas
yang terjadi di kantor imigrasi maupun pada Tempat Pemeriksaan
Imigrasi ataupun Pos Pemeriksaan Lintas Batas Imigrasi yang berada
di wilayah kerja kantor imigrasi yang bersangkutan, dilaporkan
kepada Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan tembusan kepada Sekretaris
Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktur Dokumen Perjalanan Visa dan
Fasilitas Keimigrasian dan Direktur Sistem Informasi Keimigrasian
disertai dengan Berita Acara Pemeriksaan;

5

b) Format laporan kerusakan blangko dokumen keimigrasian karena
kesalahan petugas sebagaimana tercantum dalam lampiran VI.
4) Rusak karena pemohon memberikan keterangan tidak benar.
a) Blangko Paspor, Kartu Izin Tinggal Tetap atau Kartu Izin Tinggal
Terbatas yang rusak karena pemohon memberikan keterangan tidak
benar yang mengakibatkan Paspor, Kartu Izin Tinggal Tetap atau
Kartu Izin Tinggal Terbatas menjadi tidak berlaku karena duplikasi
yang terjadi di kantor imigrasi dilaporkan kepada Kepala Divisi
Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia dengan tembusan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal
Imigrasi, Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas
Keimigrasian, Direktur Izin Tinggal dan Status Keimigrasian, Direktur
Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian, Direktur Intelijen
Keimigrasian, dan Direktur Sistem Informasi Keimigrasian;
b) Blangko Paspor yang rusak karena pemohon memberikan keterangan
tidak benar yang mengakibatkan Paspor menjadi tidak berlaku karena
duplikasi yang terjadi di Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga
Kerja Indonesia dilaporkan kepada Direktur Dokumen Perjalanan, Visa
dan Fasilitas Keimigrasian dengan tembusan kepada Sekretaris
Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktur Penyidikan dan Penindakan
Keimigrasian, Direktur Intelijen Keimigrasian, dan Direktur Sistem
Informasi Keimigrasian;
c) Format laporan kerusakan blangko dokumen keimigrasian karena
pemohon memberikan keterangan tidak benar sebagaimana
tercantum dalam lampiran VII.
5) Rusak karena bencana alam.
a) Blangko dokumen keimigrasian yang rusak karena bencana alam
seperti banjir atau kebakaran, dibuatkan Berita Acara Kerusakan,
kemudian dilaporkan kepada Kepala Divisi Keimigrasian Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan
tembusan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi dan Direktur
Sistem Informasi Keimigrasian;
b) Format laporan kerusakan blangko dokumen keimigrasian karena
bencana alam sebagaimana tercantum dalam lampiran VIII.
6) Hilang karena pencurian atau perampokan.
a) Blangko dokumen keimigrasian yang hilang karena pencurian atau
perampokan, dilaporkan kepada kantor kepolisian setempat pada
kesempatan pertama dan dibuatkan Berita Acara Kehilangan,
selanjutnya dilaporkan kepada Kepala Divisi Keimigrasian Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan
tembusan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktur
Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian, Direktur Izin
Tinggal dan Status Keimigrasian, Direktur Penyidikan dan Penindakan
Keimigrasian, Direktur Intelijen Keimigrasian, serta Direktur Sistem
Informasi Keimigrasian;
b) Format laporan blangko dokumen keimigrasian
sebagaimana tercantum dalam lampiran IX.

yang

hilang

6

e. Statistik blangko dokumen keimigrasian yang rusak, cacat, atau hilang.
Format statistik blangko dokumen keimigrasian yang rusak atau cacat karena
proses produksi, proses penerbitan, kesalahan petugas, pemohon
memberikan keterangan tidak benar, bencana alam, atau hilang sebagaimana
tercantum dalam lampiran X.
f. Rekapitulasi dan rekonsiliasi blangko dokumen keimigrasian.
1) Kepala Kantor Imigrasi melakukan rekapitulasi dan rekonsiliasi
pengeluaran blangko dokumen keimigrasian meliputi blangko Paspor
Biasa 24 (dua puluh empat) Halaman, Paspor Biasa 48 (empat puluh
delapan) Halaman, Paspor RI untuk Orang Asing, Surat Perjalanan
Laksana Paspor RI untuk warga negara Indonesia, Surat Perjalanan
Laksana Paspor RI untuk Orang Asing, Buku Pas Lintas Batas, Kartu Izin
Tinggal Tetap, Kartu Izin Tinggal Terbatas, Surat Keterangan
Keimigrasian, dan blangko Stiker Visa Kunjungan Saat Kedatangan,
melalui pencocokan jumlah register pengeluaran dan Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) pada setiap awal minggu hari kerja;
2) Format tabel rekapitulasi dan rekonsiliasi sebagaimana tercantum dalam
lampiran XI.
2. Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
a. Pengajuan Permohonan blangko dokumen keimigrasian.
1) Kepala Divisi Keimigrasian setiap waktu memeriksa secara fisik dan/atau
elektronik persediaan blangko dokumen keimigrasian.
2) Apabila sisa persediaan blangko dokumen keimigrasian 50% (lima puluh
persen) dari kebutuhan rata-rata per bulan, Kepala Divisi Keimigrasian
mengajukan permohonan blangko dokumen keimigrasian kepada Direktur
Sistem Informasi Keimigrasian.
3) Format permohonan blangko dokumen
tercantum dalam lampiran XII.

keimigrasian,

sebagaimana

b. Penerimaan blangko dokumen keimigrasian.
1) Dalam hal blangko dokumen keimigrasian dikirim, Kepala Divisi
Keimigrasian menandatangani bukti penerimaan dan menerima blangko
dokumen keimigrasian, kemudian mengirim kembali surat tersebut
kepada Direktur Sistem Informasi Keimigrasian.
2) Dalam hal blangko dokumen keimigrasian diambil, Kepala Divisi
Keimigrasian atau pegawai yang ditunjuk menandatangani bukti
penerimaan dan menerima blangko dokumen keimigrasian.
c. Pemeriksaan dan penyimpanan blangko dokumen keimigrasian.
1) Setelah menerima blangko dokumen keimigrasian, Kepala Divisi
Keimigrasian memerintahkan pegawai yang ditunjuk untuk menghitung
dan memeriksa jumlah keseluruhan boks tersegel yang memuat blangko
dokumen keimigrasian dan mencatat nomor perforasi atau seri yang
tertera pada label boks tersegel yang dimuat dalam tas pengiriman.
2) Blangko dokumen keimigrasian yang sudah diperiksa disimpan dalam
tempat penyimpanan berupa brankas di ruang Kepala Divisi Keimigrasian.
Perdim, Kartu Keberangkatan dan Kedatangan bagi warga negara
Indonesia serta, Arrival/Departure Card
bagi warga negara asing
disimpan di ruang Kepala Bidang Intelijen, Penindakan, dan Sistem
Informasi Keimigrasian.

7

3) Format neraca penerimaan dan pengeluaran blangko
keimigrasian sebagaimana tercantum dalam lampiran XIII.

dokumen

d. Pelaporan blangko dokumen keimigrasian berupa blangko Paspor Biasa,
Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor RI untuk warga
negara Indonesia, Surat Perjalanan Laksana Paspor RI untuk Orang Asing,
Buku Pas Lintas Batas, Kartu Izin Tinggal Tetap, Kartu Izin Tinggal Terbatas,
Surat Keterangan Keimigrasian, Stiker Visa Kunjungan Saat Kedatangan, dan
blangko Buku Pengawasan Orang Asing yang rusak atau cacat karena proses
produksi:
1) Laporan yang diterima dari kantor imigrasi tentang dokumen keimigrasian
yang rusak atau cacat:
a) karena proses produksi diinventarisasi, dilaporkan, dan dikembalikan
oleh Kepala Divisi Keimigrasian kepada Direktur Sistem Informasi
Keimigrasian dengan tembusan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal
Imigrasi;
b) karena proses penerbitan diinventarisasi dan dilaporkan oleh Kepala
Divisi Keimigrasian kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi
dengan tembusan kepada Direktur Sistem Informasi Keimigrasian;
c) karena kesalahan petugas diinventarisasi dan dilaporkan oleh Kepala
Divisi Keimigrasian kepada Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan
Fasilitas Keimigrasian dengan tembusan kepada Direktur Sistem
Informasi Keimigrasian;
d) karena memberikan keterangan tidak benar diinventarisasi dan
dilaporkan oleh Kepala Divisi Keimigrasian kepada Direktur Penyidikan
dan Penindakan Keimigrasian dengan tembusan kepada Direktur
Intelijen Keimigrasian dan Direktur Sistem Informasi Keimigrasian;
e) karena bencana alam diinventarisasi dan dilaporkan oleh Kepala Divisi
Keimigrasian kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi dengan
tembusan kepada Direktur Sistem Informasi Keimigrasian;
f)

karena hilang diinventarisasi dan dilaporkan oleh Kepala Divisi
Keimigrasian kepada Direktur Penyidikan dan Penindakan
Keimigrasian dengan tembusan kepada Direktur Intelijen Keimigrasian
dan Direktur Sistem Informasi Keimigrasian.

2) Format laporan kerusakan atau cacat blangko dokumen keimigrasian
karena proses produksi sebagaimana tercantum dalam lampiran XIV.
3) Format laporan blangko dokumen keimigrasian yang rusak karena proses
penerbitan, kesalahan petugas, pemohon memberikan keterangan tidak
benar, bencana alam sebagaimana tercantum masing-masing dalam
lampiran XV, lampiran XVI, lampiran XVII, dan lampiran XVIII.
4) Blangko dokumen keimigrasian yang rusak atau cacat yang dilaporkan
oleh Kantor Imigrasi dicatat dan dirinci (rekapitulasi) dalam aplikasi
blangko dokumen keimigrasian yang rusak atau cacat.
e. Blangko dokumen
perampokan:

keimigrasian

yang

hilang

karena

pencurian

atau

1) Dilaporkan kepada kantor kepolisian setempat pada kesempatan pertama
dan dibuatkan Berita Acara Kehilangan, yang selanjutnya dilaporkan
kepada Direktorat Jenderal Imigrasi u.p. Sekretaris Direktorat Jenderal
Imigrasi dengan tembusan Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan
Fasilitas Keimigrasian, Direktur Izin Tinggal dan Status Keimigrasian,

8

Direktur Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian, Direktur Intelijen
Keimigrasian, serta Direktur Sistem Informasi Keimigrasian;
2) Format laporan blangko dokumen keimigrasian yang hilang sebagaimana
tercantum dalam lampiran XIX.
f. Format statistik laporan blangko dokumen keimigrasian yang rusak atau cacat
karena proses produksi, proses penerbitan, kesalahan petugas, pemohon
memberikan keterangan tidak benar, bencana alam, atau hilang yang
dilaporkan oleh kantor imigrasi sebagaimana dalam lampiran XX.
g. Pengiriman atau pengambilan blangko dokumen keimigrasian.
1) Permohonan blangko dokumen keimigrasian yang telah mendapat
persetujuan dari Direktur Sistem Informasi Keimigrasian u.p. Kepala
Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen
Keimigrasian:
a) Kepala Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen
Keimigrasian u.p. Kepala Seksi Registrasi dan Distribusi Dokumen
Keimigrasian mengirim blangko dokumen keimigrasian melalui
perusahaan jasa pengiriman dokumen dan barang ditujukan kepada
Kepala Divisi Keimigrasian yang memohon; atau
b) Kepala Divisi Keimigrasian memerintahkan Kepala Bidang Intelijen,
Penindakan, dan Sistem Informasi Keimigrasian u.p. Kepala
Subbidang Sistem Informasi Keimigrasian untuk mengambil blangko
dokumen keimigrasian di Direktorat Jenderal Imigrasi.
3. Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia, Subdirektorat
Fasilitas Keimigrasian, Subdirektorat Visa, Subdirektorat Izin Tinggal,
Subdirektorat Detensi dan Deportasi pada Direktorat Jenderal Imigrasi.
a. Pengajuan permohonan blangko dokumen keimigrasian.
1) Masing-masing Kepala Subdirektorat, yaitu:
a) Kepala Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia
setiap waktu memeriksa secara fisik dan/atau elektronik persediaan
blangko Paspor Biasa 24 (dua puluh empat) Halaman dan Perdim 11;
b) Kepala Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian setiap waktu memeriksa
secara fisik dan/atau elektronik persediaan blangko A/D Card untuk
warga negara asing dan Stiker Visa Kunjungan Saat Kedatangan
(VKSK);
c) Kepala Subdirektorat Visa setiap waktu memeriksa secara fisik
dan/atau elektronik persediaan Perdim 21;
d) Kepala Subdirektorat Izin Tinggal setiap waktu memeriksa secara fisik
dan/atau elektronik persediaan Perdim 29; dan
e) Kepala Subdirektorat Detensi dan Deportasi setiap waktu memeriksa
secara fisik dan/atau elektronik persediaan Perdim 25.
2) Apabila sisa persediaan blangko dokumen keimigrasian 20% (dua puluh
persen) dari kebutuhan rata-rata per bulan, masing-masing Kepala
Subdirektorat sebagaimana dimaksud pada angka 1) harus segera
mengajukan permohonan blangko dokumen keimigrasian berupa Perdim
berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya kepada Direktur Sistem
Informasi Keimigrasian.
3) Format surat permohonan blangko dokumen keimigrasian, sebagaimana
tercantum dalam lampiran XXI.

9

b. Pengambilan dan penerimaan blangko dokumen keimigrasian.
1) Kepala Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia,
Kepala Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian, Kepala Subdirektorat Visa,
Kepala Subdirektorat Izin Tinggal, Kepala Subdirektorat Detensi dan
Deportasi memerintahkan pegawai yang ditunjuk untuk mengambil dan
menerima blangko dokumen keimigrasian.
2) Kepala Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia,
Kepala Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian, Kepala Subdirektorat Visa,
Kepala Subdirektorat Izin Tinggal, Kepala Subdirektorat Detensi dan
Deportasi atau pegawai yang ditunjuk menerima blangko dokumen
keimigrasian dan menandatangani bukti penerimaan.
c. Pemeriksaan, penyimpanan dan pengeluaran blangko dokumen keimigrasian.
1) Blangko dokumen keimigrasian yang diterima atau diambil dari Direktorat
Sistem Informasi Keimigrasian, dihitung dan diperiksa satu per satu
kondisi fisiknya oleh pegawai yang ditunjuk. Apabila ditemukan
kekurangan atau kelebihan jumlah blangko dokumen keimigrasian,
maupun kerusakan atau cacat untuk dicatat dan dilaporkan kepada
masing-masing Kepala Subdirektorat.
2) Untuk blangko Paspor Biasa dan Stiker VKSK yang sudah diperiksa
disimpan dalam tempat penyimpanan berupa brankas di ruang masingmasing Kepala Subdirektorat, sedangkan untuk Perdim disimpan di ruang
Kepala Seksi.
3) Format neraca penerimaan dan pengeluaran blangko
keimigrasian sebagaimana tercantum dalam lampiran XXII.

dokumen

d. Pelaporan blangko dokumen keimigrasian yang rusak atau cacat.
1) Rusak atau cacat karena proses produksi:
a) Blangko Paspor Biasa atau Stiker VKSK yang rusak atau cacat karena
proses produksi dilaporkan dan dikembalikan oleh Kepala
Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia atau
Kepala Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian kepada Direktur Sistem
Informasi Keimigrasian secara utuh tanpa dilakukan pengguntingan
dan/atau tindakan lainnya yang dapat mengaburkan sebab terjadinya
kerusakan atau cacat dengan tembusan kepada Direktur Dokumen
Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian;
b) Format laporan kerusakan atau cacat blangko dokumen keimigrasian
karena proses produksi sebagaimana dalam lampiran XXIII.
2) Rusak atau cacat karena proses penerbitan:
a) Blangko Paspor Biasa yang rusak karena proses penerbitan di
Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia yang
disebabkan antara lain oleh matinya sumber daya listrik, gagal uji
kualitas, gagal cetak, kerusakan perangkat, dan/atau ditolak sistem
dilaporkan kepada Direktur Dokumen Perjalanan Visa dan Fasilitas
Keimigrasian dengan tembusan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal
Imigrasi dan Direktur Sistem Informasi Keimigrasian;
b) Format laporan kerusakan atau cacat blangko Paspor Biasa karena
proses penerbitan sebagaimana tercantum dalam lampiran XXIV.
3) Rusak karena kesalahan petugas:
a) Blangko Paspor Biasa yang rusak karena kesalahan petugas yang
terjadi di Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia
dilaporkan kepada Direktur Dokumen Perjalanan Visa dan Fasilitas

10

Keimigrasian dengan tembusan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal
Imigrasi dan Direktur Sistem Informasi Keimigrasian disertai dengan
Berita Acara Pemeriksaan;
b) Format laporan kerusakan blangko Paspor Biasa karena kesalahan
petugas sebagaimana tercantum dalam lampiran XXV.
4) Rusak karena pemohon memberikan keterangan tidak benar:
a) Blangko Paspor Biasa yang rusak karena pemohon memberikan
keterangan tidak benar yang mengakibatkan paspor menjadi tidak
berlaku karena duplikasi yang terjadi di Subdirektorat Dokumen
Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia dilaporkan kepada Direktur
Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian dengan
tembusan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktur
Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian, Direktur Sistem Informasi
Keimigrasian dan Direktur Intelijen Keimigrasian;
b) Format laporan kerusakan blangko Paspor Biasa karena pemohon
memberikan keterangan tidak benar sebagaimana tercantum dalam
lampiran XXVI.
5) Rusak karena bencana alam:
a) Blangko Paspor Biasa atau stiker VKSK yang rusak karena bencana
alam seperti banjir atau kebakaran dibuatkan Berita Acara Kerusakan,
kemudian dilaporkan kepada Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan
Fasilitas Keimigrasian dengan tembusan kepada Sekretaris Direktorat
Jenderal Imigrasi dan Direktur Sistem Informasi Keimigrasian;
b) Format laporan kerusakan blangko Paspor Biasa/stiker VKSK yang
rusak karena bencana alam sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXVII.
6) Hilang karena pencurian atau perampokan:
a) Blangko Paspor Biasa atau stiker VKSK yang hilang karena pencurian
atau perampokan, dilaporkan kepada kantor kepolisian setempat pada
kesempatan pertama dan dibuatkan Berita Acara Kehilangan, yang
selanjutnya dilaporkan kepada Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan
Fasilitas Keimigrasian dengan tembusan kepada Sekretaris Direktorat
Jenderal Imigrasi, Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas
Keimigrasian, Direktur Izin Tinggal dan Status Keimigrasian, Direktur
Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian, Direktur Intelijen
Keimigrasian, serta Direktur Sistem Informasi Keimigrasian;
b) Format laporan blangko paspor biasa atau stiker VKSK yang hilang
sebagaimana tercantum dalam lampiran XXVIII.
e. Statistik Paspor Biasa atau stiker VKSK yang rusak, cacat, atau hilang
Format statistik blangko Paspor Biasa atau stiker VKSK yang rusak atau cacat
karena proses produksi, proses penerbitan, kesalahan petugas, pemohon
memberikan keterangan tidak benar, bencana alam, atau hilang sebagaimana
tercantum dalam lampiran XXIX.
f. Rekapitulasi dan rekonsiliasi blangko Paspor Biasa.
1) Kepala Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia
melakukan rekapitulasi dan rekonsiliasi pengeluaran blangko Paspor Biasa
melalui pencocokan jumlah register pengeluaran dan Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) pada setiap awal minggu hari kerja.

11

2) Format tabel rekapitulasi dan rekonsiliasi Paspor Biasa pada Subdirektorat
Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja Indonesia sebagaimana tercantum
dalam lampiran XXX.
4. Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen Keimigrasian pada
Direktorat Sistem Informasi Keimigrasian
a. Direktorat Sistem Informasi Keimigrasian Ditjenim u.p. Kepala Subdirektorat
Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen Keimigrasian menerima,
menyimpan persediaan blangko dokumen keimigrasian.
1) Blangko dokumen keimigrasian diterima dari Sekretariat Jenderal
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia atau Sekretariat Direktorat
Jenderal Imigrasi disertai tanda bukti penerimaan yang ditandatangani
oleh Kepala Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen
Keimigrasian.
2) Direktur Sistem Informasi Keimigrasian, setelah menerima blangko
dokumen keimigrasian memerintahkan Kepala Subdirektorat Registrasi,
Distribusi dan Penggunaan Dokumen Keimigrasian atau pegawai yang
ditunjuk untuk memeriksa jumlah keseluruhan boks tersegel yang
memuat blangko dokumen keimigrasian dan mencatat nomor perforasi
atau seri yang tertera pada label boks tersegel pembungkus (boks) dan
surat pengantar pengiriman.
3) Blangko dokumen keimigrasian yang diterima dicatat dalam aplikasi
penerimaan dan pendistribusian blangko dokumen keimigrasian.
4) Blangko dokumen keimigrasian yang diterima disimpan pada rak
penyimpanan di ruang gudang penyimpanan dokumen keimigrasian, yang
kemudian disusun berdasarkan nomor urut dan jenis blangko.
5) Apabila sisa persediaan blangko dokumen keimigrasian sebanyak 50%
(lima puluh persen) dari kebutuhan rata-rata per bulan, Kepala Seksi
Registrasi dan Distribusi Dokumen Keimigrasian melaporkan kondisi
persediaan blangko dokumen keimigrasian tersebut kepada Kepala
Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen
Keimigrasian.
6) Kepala Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen
Keimigrasian meneruskan laporan sisa persediaan blangko dokumen
keimigrasian kepada Direktur Sistem Informasi Keimigrasian:
a) dalam hal persediaan blangko Paspor Biasa, Paspor untuk Orang
Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor RI untuk warga negara
Indonesia, Surat Perjalanan Laksana Paspor RI untuk Orang Asing
dan Perdim disampaikan kepada Kepala Biro Perlengkapan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Sekretaris
Direktorat Jenderal Imigrasi;
b) untuk blangko keimigrasian lainnya disampaikan Kepada Sekretaris
Direktorat Jenderal Imigrasi.
b. Pendistribusian blangko dokumen keimigrasian.
1) Direktur Sistem Informasi Keimigrasian atau Kepala Subdirektorat
Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen Keimigrasian setelah
menerima surat permohonan blangko dokumen keimigrasian dari Kepala
Divisi Keimigrasian, Kepala Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga
Kerja Indonesia, Kepala Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian, Kepala
Subdirektorat Visa, Kepala Subdirektorat Izin Tinggal, dan Kepala
Subdirektorat Detensi dan Deportasi pada Direktorat Jenderal Imigrasi,

12

serta Kepala Perwakilan Republik Indonesia atau Kepala Kantor Dagang
dan Ekonomi di luar negeri, memerintahkan Kepala Seksi Registrasi dan
Distribusi Dokumen Keimigrasian mempersiapkan surat pengantar, bukti
penerimaan, dan fisik blangko dokumen keimigrasian yang akan
didistribusikan dengan menyebutkan jenis dan jumlah blangko.
2) Format surat pengantar dan bukti penerimaan blangko dokumen
Keimigrasian yang masing-masing ditujukan kepada:
a) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
u.p. Kepala Divisi Keimigrasian adalah sebagaimana tercantum dalam
lampiran XXXI;
b) Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi:

(1) Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian u.p.
Kepala Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja
Indonesia atau u.p. Kepala Subdirektorat Visa;
(2) Direktur Izin Tinggal dan Status Keimigrasian u.p. Kepala
Subdirektorat Izin Tinggal; atau
(3) Direktur Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian u.p. Kepala
Subdirektorat Detensi dan Deportasi.
adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran XXXII;
c)

Kepala Perwakilan Republik Indonesia atau Kepala Kantor Dagang dan
Ekonomi Indonesia di luar negeri adalah sebagaimana tercantum
dalam lampiran XXXIII.

3) Kepala Seksi Registrasi dan Distribusi Dokumen Keimigrasian dan staf
gudang penyimpanan mempersiapkan blangko dokumen keimigrasian
yang terbungkus dalam boks tersegel (packing) dengan memperhatikan
keamanan, yang selanjutnya diserahterimakan:
a) kepada perusahaan jasa pengiriman dokumen dan barang untuk
dikirim ke alamat masing-masing Kepala Divisi Keimigrasian;
b) kepada Kepala Subdirektorat Dokumen Perjalanan Tenaga Kerja
Indonesia, Kepala Subdirektorat Visa, Kepala Subdirektorat Fasilitas
Keimigrasian, atau Kepala Subdirektorat Izin Tinggal;
c) kepada Kepala Perwakilan Republik Indonesia melalui Kementerian
Luar Negeri atau Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia
melalui Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan, dengan
fasilitas kantong diplomatik (diplomatic bag), disertai tanda bukti
penerimaan yang ditandatangani oleh Kepala Subbagian Tata Usaha
Direktorat Konsuler, Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler atau
Kepala Subbagian di lingkungan Sekretariat Kementerian Perdagangan
yang ditunjuk dan bertanggung jawab mengenai kegiatan Kantor
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di luar negeri.
c. Pelaporan penerimaan dan pendistribusian blangko dokumen keimigrasian.
1) Staf gudang penyimpanan, setiap hari kerja membuat laporan penerimaan
dan pendistribusian blangko dokumen keimigrasian.
2) Format laporan harian penerimaan dan pendistribusian blangko dokumen
keimigrasian sebagaimana tercantum dalam lampiran XXXIV.
3) Kepala Seksi Registrasi dan Distribusi Dokumen Keimigrasian, setiap awal
bulan membuat laporan penerimaan dan pendistribusian blangko
dokumen keimigrasian.

13

4) Format statistik penerimaan dan pendistribusian blangko dokumen
keimigrasian sebagaimana tercantum dalam lampiran XXXV.
5) Kepala Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen
Keimigrasian, setiap awal tahun membuat laporan statistik penerimaan
dan pendistribusian masing-masing blangko dokumen keimigrasian.
6) Format statistik penerimaan dan pendistribusian blangko dokumen
keimigrasian sebagaimana tercantum dalam lampiran XXXVI dan
lampiran XXXVII.
d. Pemeriksaan surat permohonan dan fisik blangko dokumen keimigrasian.
1) Staf gudang penyimpanan blangko dokumen keimigrasian setiap hari
kerja membuka dan memeriksa laporan status permohonan blangko
dokumen keimigrasian dalam aplikasi serta menyiapkan administrasi
pendistribusian blangko untuk diperiksa oleh Kepala Seksi Registrasi dan
Distribusi Dokumen Keimigrasian.
2) Surat pengantar pendistribusian blangko dokumen keimigrasian ditanda
tangani:
a) Direktur Sistem Informasi Keimigrasian u.p. Kepala Subdirektorat
Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen Keimigrasian,
menandatangani surat pengantar pendistribusian blangko dokumen
keimigrasian, meliputi blangko Paspor Biasa, Paspor untuk Orang
Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor RI untuk warga negara
Indonesia, Surat Perjalanan Laksana Paspor RI untuk Orang Asing,
Kartu Izin Tinggal Tetap, Kartu Izin Tinggal Terbatas, Buku Pas Lintas
Batas, dan blangko Stiker Visa.
b) Kepala Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen
Keimigrasian u.p. Kepala Seksi Registrasi dan Distribusi Dokumen
Keimigrasian menandatangani surat pengantar pendistribusian
blangko dokumen keimigrasian, meliputi Surat Keterangan
Keimigrasian, Buku Pengawasan Orang Asing, Perdim, Kartu
Keberangkatan dan Kedatangan bagi warga negara Indonesia, serta,
Arrival/Departure Card bagi warga negara asing.
e. Pengamanan dan ruangan penyimpanan blangko dokumen keimigrasian.
1) Staf gudang penyimpanan blangko dokumen keimigrasian setiap hari
kerja menerima dan memeriksa pengiriman blangko dokumen
keimigrasian dari Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia atau Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi, untuk kemudian
disimpan dan disusun di gudang serta dicatatkan ke dalam aplikasi.
2) Staf gudang penyimpanan blangko dokumen keimigrasian setiap hari
kerja melakukan pengamanan blangko dokumen keimigrasian.
3) Staf gudang penyimpanan blangko dokumen keimigrasian setiap hari
kerja memelihara keamanan dan ketertiban, kebersihan ruangan, serta
menjaga temperatur ruangan pada 23°C (dua puluh tiga derajat Celcius).
f. Penerimaan dan Penyampaian blangko dokumen keimigrasian yang rusak
atau cacat karena proses produksi.
1) Penerimaan blangko dokumen keimigrasian yang rusak atau cacat karena
proses produksi yang diterima dari Kepala Divisi Keimigrasian dicatat
dalam aplikasi blangko dokumen keimigrasian yang rusak atau cacat.
a) blangko Dokumen Perjalanan Republik Indonesia yang rusak atau
cacat karena proses produksi oleh Perusahaan Umum Percetakan
Uang Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Perum Peruri,

14

dicatat dan dilakukan penginventarisasiannya disertai surat pengantar
yang kemudian disampaikan dan dikembalikan kepada Perum Peruri
agar dapat dilakukan penggantian dengan nomor urut pencetakan
berikutnya, secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali.
b) blangko dokumen keimigrasian selain Dokumen Perjalanan Republik
Indonesia yang rusak atau cacat karena proses produksi oleh
perusahaan
percetakan
lain,
dicatat
dan
dilakukan
penginventarisasiannya disertai surat pengantar yang kemudian
disampaikan dan dikembalikan kepada perusahaan percetakan
bersangkutan agar dapat dilakukan penggantian dengan nomor urut
pencetakan berikutnya, yang disampaikan setiap terjadi kerusakan
pada saat blangko diterima.
c) format surat pengembalian blangko paspor biasa yang rusak atau
cacat karena proses produksi ke Perum Peruri atau Perusahaan
percetakan lain sebagaimana tercantum dalam lampiran XXXVIII.
5. Perwakilan Republik Indonesia atau Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di
luar negeri.
a. Pengajuan permohonan blangko dokumen keimigrasian.
1) Kepala atau pelaksana fungsi keimigrasian pada Perwakilan Republik
Indonesia atau Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di luar negeri
mengajukan permohonan blangko dokumen keimigrasian berupa Paspor
Biasa, SPLP, dan Stiker Visa kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p.
Direktur Sistem Informasi Keimigrasian secara elektronik dan manual
apabila persediaan blangko dokumen keimigrasian tersisa 20% (dua puluh
persen) dari kebutuhan rata-rata perbulan;
2) Format
surat
permohonan
blangko
dokumen
sebagaimana tercantum dalam lampiran XXXIX.

keimigrasian

b. Penerimaan blangko dokumen keimigrasian.
1) Dalam hal blangko dokumen keimigrasian dikirim kepada Perwakilan
Republik Indonesia atau Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di luar
negeri, Kepala atau pelaksana fungsi keimigrasian pada Perwakilan
Republik Indonesia atau Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia
memerintahkan pegawai yang ditunjuk menerima blangko dokumen
keimigrasian, kemudian menandatangani dan mengirim kembali surat
pengantar bukti penerimaan tersebut kepada Direktur Sistem Informasi
Keimigrasian, Direktorat Jenderal Imigrasi secara elektronik dan manual;
2) Dalam hal blangko dokumen keimigrasian diambil di Direktorat Jenderal
Imigrasi, Kepala atau pelaksana fungsi keimigrasian pada Perwakilan
Republik Indonesia atau Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di luar
negeri atau pegawai yang ditunjuk menerima blangko dokumen
keimigrasian tersebut, yang kemudian menandatangani surat pengantar
bukti penerimaan;
3) Kepala atau pelaksana fungsi keimigrasian pada Perwakilan Republik
Indonesia atau Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di luar negeri
memerintahkan pegawai yang ditunjuk untuk memeriksa, menyimpan dan
mengamankan secara fisik dan memasukkan data blangko dokumen
keimigrasian tersebut ke dalam inventori sistem manajemen blangko
dokumen keimigrasian.

15

c. Pemeriksaan, penyimpanan, pengamanan, pengeluaran dan penggunaan
blangko dokumen keimigrasian.
1) Blangko dokumen keimigrasian yang diterima atau diambil dari Direktorat
Jenderal Imigrasi, dihitung dan diperiksa satu per satu kondisi fisiknya
oleh pegawai yang ditunjuk oleh Kepala atau pelaksana fungsi
keimigrasian pada Perwakilan Republik Indonesia atau Kantor Dagang dan
Ekonomi Indonesia di luar negeri. Apabila ditemukan kekurangan atau
kelebihan jumlah blangko dokumen keimigrasian, maupun rusak atau
cacat untuk dicatat dan dilaporkan kepada Kepala Perwakilan Republik
Indonesia atau Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di luar negeri;
2) Blangko dokumen keimigrasian berupa Paspor Biasa dan Stiker Visa pada
Perwakilan Republik Indonesia atau Kantor Dagang dan Ekonomi
Indonesia di luar negeri, yang sudah diperiksa disimpan dalam tempat
penyimpanan berupa brankas di ruang pelaksana fungsi keimigrasian
sedangkan Perdim dapat disimpan secara aman di ruangan lain yang
ditunjuk/ditetapkan Kepala atau pelaksana fungsi keimigrasian;
3) Blangko dokumen keimigrasian dikeluarkan dari tempat penyimpanan oleh
pelaksana fungsi keimigrasian untuk digunakan dalam penerbitan
dokumen keimigrasian dan pelayanan keimigrasian lainnya.
4) Format neraca penerimaan, pengeluaran dan penggunaan blangko
dokumen keimigrasian sebagaimana tercantum dalam lampiran XXXX.
d. Pelaporan blangko dokumen keimigrasian yang rusak, cacat, atau hilang.
1) Rusak atau cacat karena proses produksi:
a) blangko dokumen keimigrasian yang rusak atau cacat karena proses
produksi dilaporkan dan dikembalikan oleh pelaksana fungsi
keimigrasian kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p. Direktur Sistem
Informasi Keimigrasian secara utuh tanpa dilakukan pengguntingan
dan/atau tindakan lainnya yang dapat mengaburkan sebab terjadinya
kerusakan atau cacat;
b) format laporan kerusakan atau cacat blangko dokumen keimigrasian
karena proses produksi sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXXXI.
2) Rusak atau cacat karena proses penerbitan:
a) blangko dokumen keimigrasian yang rusak karena proses penerbitan
yang disebabkan antara lain oleh matinya sumber daya listrik, gagal
uji kualitas, gagal cetak, kerusakan perangkat, dan/atau ditolak
sistem dilaporkan kepada Direktur Sistem Informasi Keimigrasian,
dan Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian;
b) format laporan kerusakan atau cacat blangko dokumen keimigrasian
karena
proses
penerbitan
sebagaimana
tercantum
dalam
lampiran XXXXII.
3) Rusak karena kesalahan petugas.
a) blangko dokumen keimigrasian yang rusak karena kesalahan petugas
dilaporkan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p. Sekretaris
Direktorat Jenderal Imigrasi dengan tembusan kepada Direktur
Dokumen Perjalanan Visa dan Fasilitas Keimigrasian dan Direktur
Sistem Informasi Keimigrasian disertai dengan Berita Acara
Pemeriksaan;

16

b) format laporan kerusakan blangko dokumen keimigrasian karena
kesalahan petugas sebagaimana tercantum dalam lampiran
XXXXIII.
4) Rusak karena pemohon memberikan keterangan tidak benar.
a) blangko Paspor yang rusak karena pemohon memberikan keterangan
tidak benar yang mengakibatkan menjadi tidak berlaku karena
duplikasi dilaporkan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p. Direktur
Sistem Informasi Keimigrasian dengan tembusan kepada Sekretaris
Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktur Penyidikan dan Penindakan
Keimigrasian, Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas
Keimigrasian, dan Direktur Intelijen Keimig