Efektivitas Penggunaan Metode Ekspositori dan Model Pembelajaran Individual Berbantuan Modul terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sumbergempol Tahun Pelajaran 2009-2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

66

BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian secara ilmiah, dilakukan oleh manusia untuk menyalurkan hasrat
ingin tahu yang telah mencapai taraf ilmiah, yang disertai dengan suatu keyakinan
bahwa setiap gejala akan dapat ditelaah dan dicari hubungan sebab akibatnya, atau
kecenderungan-kecenderungan yang timbul.1 Metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara
ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.2 Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.3
Rasional (logis) artinya menggunakan prinsip yang dapat diterima akal.4 Ini
berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris artinya berdasarkan realitas atau
kenyataan.5 Ini berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia,
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
Sistematis artinya memiliki metode yang bersistem yakni memiliki tata cara dan tata

1


Ahmad Tanzeh dan Suyitno, Dasar- dasar Penelitian, (Surabaya: Elkaf, 2006), hal. 7
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi. (Bandung: Alfabeta, 2006), hal. 1
3
Ibid
4
Gempur Santoso, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Presatasi Pustaka
Publisher, 2005), hal. 4
5
Ibid
2

66

67

urutan serta bentuk kegiatan yang jelas dan runtut.6 Berarti proses yang digunakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Sebagai contoh, jika kita menghadapi suatu stimuli (masalah), maka kita akan
melakukan suatu respon (tindakan) melalui suatu penalaran tertentu. Hal ini dapat

dijelaskan bahwa apabila terdapat stimuli dari luar diri kita, maka stimuli akan
ditangkap melalui pancaindra dan diteruskan ke otak. Di dalam otak stimuli akan
dinalar sesuai dengan pengetahuan yang ada (rasional) untuk menentukan
pemecahannya kemudian diperintahkan ke organ tubuh untuk melakukan respon
berupa tindakan (empiris) dalam rangka menjawab stimuli. Proses itu akan berulang
kembali sampai diperoleh tindakan yang paling sesuai secara sistematis.
Metodologi penelitian memiliki peranan yang besar dalam penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan memahami metodologi penelitian, seorang
peneliti akan mudah menentukan metode apa yang harus digunakan dalam
penelitiannya. Sehingga dapat dinyatakan bahwa metodologi merupakan suatu unsur
yang mutlak ada di dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

A. Pola Penelitian
Adapun pola penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah suatu bentuk penelitian yang banyak
dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
6

Ibid


68

terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga
pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai
dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.7
2. Penelitian Komparasi
Berikut akan disajikan penjelasan Dra. Aswarni Sudjud tentang
penelitian komparasi. Menurut beliau, “Penelitian komparasi akan dapat
menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang bendabenda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap
orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja.”8
Sedangkan menurut Van Dalen, penelitian komparasi yaitu ingin
membandingkan dua atau tiga kejadian dengan melihat penyebabpenyebabnya.9
Penulis menggunakan penelitian komparasi karena masalah dalam
penelitian ini adalah masalah komparasi atau perbedaan antara tiga sampel
yaitu siswa yang diajar dengan menggunakan metode ekspositori, model
pembelajaran individual berbantuan modul, dan model pembelajaran
konvensional.

3. Penelitian Eksperimen

7

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Pendekatan praktek,(Jakarta: Rineka Cipta, 2006)

,hal 11
8
9

Ibid, hal. 267
Ibid, hal. 268

69

Penelitian eksperimen” mengungkap hubungan antara dua variabel
atau lebih atau mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainya”.10
Dalam penelitian eksperimen variabel-variabel yang ada termasuk variabel
bebas atau independent variable dan variabel terikat (dependent variable),
sudah ditentukan secara tegas oleh para peneliti sejak awal penelitian.11
Disini, yang menjadi variabel bebas yaitu metode ekspositori dan
model pembelajaran individual. Sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi

belajar matematika siswa.
Yang diperlukan di sini adalah data yang mencerminkan kemampuan
siswa sesudah program pengajaran, yaitu dengan mengadakan eksperimen
belajar mengajar terhadap tiga kelas yang homogen dengan menggunakan
metode ekspositori, model pembelajaran individual berbantuan modul, dan
model pembelajaran konvensional.
Pada penelitian ini dua kelas bertindak sebagai kelas eksperimen
dengan menggunakan metode ekspositori dan model pembelajaran individual
berbantuan modul sedangkan kelas yang

lain sebagai kelas pembanding

dengan model pembelajaran konvensional. Pada akhir proses belajar mengajar
tiga kelas tersebut diukur dengan mengunakan alat ukur yang sama yaitu tes
tentang materi yang telah diajarkan.
B. Populasi, Sampling, dan Sampel Penelitian
10

Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo,2007), hal 19

11
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan.( Jakarta: PT bumi Aksara, 2005), hal 178.

70

1. Populasi
Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia,
binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan
secara berencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.12
Menurut Sugiono, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.”13
Populasi, maknanya berkaitan erat dengan elemen, yakni unit tempat
diperolehnya informasi. Elemen tersebut bisa berupa individu, keluarga,
rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi, dan lain- lain.
Dengan kata lain populasi adalah kumpulan dari sejumlah elemen. 14
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, “Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.”15
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

VIII SMPN 1 Sumbergempol tahun pelajaran 2009- 2010.

2. Sampling dan Sampel Penelitian

12

Sukardi,Metode Penelitian ….. hal 53
Sugiono, Metode Pendidikan Bisnis ( Bandung: Alfabeta,2007), hal. 72
14
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian...hal 84
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur…. hal 130
13

71

Metode sampling adalah pembicaraan bagaimana menata berbagai
teknik dalam penarikan atau pengambilan sampel penelitian, bagaimana kita
merancang tata cara pengambilan sampel agar menjadi sampel yang
representatif.16

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam eksperimen ini adalah
teknik penarikan sampel purposive sampling atau sampel bertujuan.
Purposive sampling adalah ”teknik penentuan sampel

dengan

pertimbangan tertentu.”17 Teknik penarikan sampel purposive ini disebut juga
judgmental sampling yang digunakan dengan menentukan kriteria khusus
terhadap sampel, terutama orang-orang yang dianggap ahli.18 Teknik ini
digunakan apabila peneliti punya pertimbangan tertentu dalam menetapkan
sampel sesuai dengan tujuan penelitiannya.19
Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan,
misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat
mengambil sampel yang besar dan jauh.20

16
17


Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 105
Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2008),

hal. 85
18

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2008), hal. 135
19
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian….hal. 96
20
Suharsimi Arikunto,Prosedur….hal. 139-140

72

Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan ini cukup baik karena
sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri sehingga dapat mewakili
populasi. Dasar yang digunakan penulis menggunakan purposive sampling
adalah karena dalam penelitian ini diperlukan tiga kelas yang homogen
kemampuannya serta dapat mewakili karakteristik populasi, yaitu kelas VIII

saja. Alasan peneliti memilih kelas VIII sebagai sampel karena:
1. Model pembelajaran individual sukar diterapkan pada siswa Sekolah
Dasar, sedangkan siswa kelas VII merupakan siswa yang baru lulus dari
Sekolah Dasar.
2. Siswa kelas IX baru melaksanakan Ujian Nasional sehingga tidak bisa jika
dijadikan sebagai sampel penelitian.
Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dinamakan

penelitian

sampel

apabila

kita

bermaksud

untuk


menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan
menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu
yang berlaku bagi populasi.21 Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim, sampel
adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama
dengan populasi.22
Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII A yang diajar
menggunakan modul, kelas VIII B yang diajar menggunakan metode

21
22

Ibid, hal 131-132
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian… hal. 85

73

ekspositori, dan kelas VIII C yang diajar menggunakan model pembelajaran
konvensional. Pemilihan kelas ini dilakukan melalui wawancara dengan guru
matematika terlebih dahulu. Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa
ketiga kelas tersebut mempunyai nilai rata-rata ulangan yang sama sehingga
dapat mencerminkan karakteristik populasi yaitu siswa kelas VIII SMPN I
Sumbergempol tahun pelajaran 2009-2010.

B. Sumber Data, Variabel, Data dan Pengukurannya
1.

Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek
darimana data diperoleh.23 Dalam penelitian ini ada dua sumber data, yaitu:
a.

Sumber data primer, yaitu sumber yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Responden dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VIII yang terdiri dari tiga kelas, guru bidang studi matematika,
waka sekolah dan tata usaha.

b.

Sumber data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Jenis data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:

23



Peristiwa atau aktivitas



Tempat atau lokasi



Dokumentasi atau arsip

Suharsimi Arikunto, Prosedur…, hal. 129

74

2.

Variabel dan Data
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Sedangkan data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang
berupa fakta ataupun angka. Dari sumber SK Menteri P dan K No.
0259/U/1977 tanggal 11 Juli 1977 disebutkan bahwa data adalah segala fakta
dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi.24
Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti membagi variabel menjadi
dua, yaitu:
1. Variabel eksperimen, yaitu berupa kelas yang menggunakan metode
ekspositori dan model pembelajaran individual berbantuan modul
2. Variabel kontrol atau pembanding, yaitu berupa kelas yang menggunakan
model pembelajaran konvensional
Berdasarkan judul yang diambil oleh peneliti, maka diketahui bahwa
ada variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang
mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent
variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabe tidak bebas, variabel
tergantung, variabel terikat atau dependent variable (Y).
Dalam penelitian ini, metode pembelajaran ekspositori dan model
pembelajaran individual berbantuan modul merupakan variabel bebas (X),
sedangkan prestasi belajar matematika merupakan variabel terikat (Y).

24

Ibid, hal. 118

75

3.

Pengukuran Data
Data pengukuran atau data statistika, yang berupa bilangan atau angka,
baik berupa skor hasil pengukuran maupun jumlah gabungan, dalam konteks
analisis yang menggunakan metode-metode statistika disebut juga dengan
variabel

pengukuran.25

Maksud

dari

skala

pengukuran

ini

untuk

mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan
dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya.26
Jenis variabel yang digunakan dalam pengukuran ini adalah variabel
yang bersifat kontinyu. ”Variabel yang bersifat kontinyu biasanya berupa
skor-skor hasil pengukuran.”27
Sedangkan skalanya adalah skala interval. ”Skala interval adalah skala
yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan
mempunyai bobot yang sama.”28
Untuk menentukan prestasi belajar siswa nantinya akan diadakan tes
yang datanya berupa skor. Dalam skor tes, bilangan yang digunakan bisa
berupa bilangan bulat, rasional, atau desimal. Skor-skor tersebut didapat dari
hasil tes prestasi belajar siswa yang dituangkan dalam bentuk nilai.
Peneliti menggunakan jenis ini karena prestasi belajar adalah data
pengukuran dalam bidang pendidikan yang berjenis interval. Seperti nilai 60,
76, 90 dan sebagainya adalah data interval. Hal ini digunakan untuk
25

Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), hal. 174
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003), hal. 6
27
Mohammad Ali, Strategi ..., hal. 175
28
Riduwan, Skala, hal. 9
26

76

memudahkan peneliti dalam memberikan nilai yang tepat terhadap hasil tes
prestasi belajar siswa.

C. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
1.

Metode Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan
data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang standar.29
Metode ini digunakan untuk mengetahui atau mengumpulkan data-data
yang diperlukan dalam suatu penelitian. Seperti keadaan sekolah, sarana
prasarana, dan sebagainya.
b. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.30
Tes yang digunakan di sini adalah tes prestasi atau achievement
test. Menurut Saifudin Azwar, “tes prestasi belajar berupa tes yang disusun
secara terencana untuk mengungkap performance maksimal subjek dalam
menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan.”31
c. Metode Wawancara
29

Suharsimi Arikunto, Prosedur..., hal. 222
Ibid, hal. 150
31
Saifudin Azwar, Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset,2005), hal. 9
30

77

Metode wawancara sering juga disebut dengan interview atau
kuesioner lisan, adalah “sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.32 Yang
menjadi responden dalam wawancara ini adalah wakil kepala sekolah,
pegawai khususnya tata usaha, dan guru matematika.
d. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya “barangbarang tertulis”.33 Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, dan
sebagainya. Metode dokumentasi digunakan sebagai jalan untuk
melakukan penelitian (pengumpulan data). Metode ini baik digunakan
apabila data yang dibutuhkan adalah data yang berhubungan dengan masa
lalu seperti sejarah berdirinya suatu sekolah.
2.

Instrumen Pengumpulan Data
a. Pedoman observasi
Aspek yang diobservasi:


Keadaan SMPN I Sumbergempol



Keadaan sarana dan prasarana yang dimiliki SMPN I
Sumbergempol


32
33

Keadaan pegawai dan guru SMPN I Sumbergempol

Suharsimi Arikunto, Prosedur…..hal. 155
Ibid, hal. 158

78



Keadaan siswa SMPN I Sumbergempol

b. Soal tes
c. Pedoman wawancara


Bagaimana sejarah berdirinya SMPN I Sumbergempol



Bagaimana letak geografis SMPN I Sumbergempol



Bagaimana

keadaan

sarana

dan

prasarana

SMPN

I

Sumbergempol


Bagaimana keadaan pegawai, guru dan siswa SMPN I
Sumbergempol

d. Pedoman dokumentasi
Aspek yang didokumentasikan antara lain:



Sejarah terulis SMPN I Sumbergempol
Data

tentang

keadaan

guru,

pegawai

dan

siswa

SMPN

I

Sumbergempol tahun pelajaran 2009- 2010


Data tentang siswa kelas VIII SMPN I Sumbergempol tahun pelajaran
2009-2010



Struktur organisasi SMPN I Sumbergempol tahun pelajaran 20092010

D. Analisis Data

79

Setelah data terkumpul semua, maka langkah selanjunya adalah melakukan
analisis data. Analisis data yang digunakan di sini adalah teknik analisis data
kuantitatif. Teknik ini digunakan untuk menghitung data-data yang bersifat
kuantitatif atau dapat diwujudkan dalam angka yang didapat dari lapangan.
Dengan teknik ini diperoleh kesimpulan yang sebenarnya sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
Metode statistik digunakan untuk mengolah data hasil prestasi serta untuk
mengetahui bagaimana efektivitas suatu metode pembelajaran dan bagaimana
perbedaannya terhadap prestasi belajar matematika siswa. Metode satistik yang
digunakan untuk mengetahui efektivitas suatu metode pembelajaran dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus prosentase. Sedangkan untuk
mengetahui perbedaannya menggunakan anava (analisis variansi) dan uji
komparasi ganda.
”Anava merupakan teknik statistik inferensial yang mengevaluasi apakah
ada perbedaan yang sistematis di antara mean dari sejumlah kelompok yang
berbeda.”34 Anava yang digunakan dalam penelitian ini adalah anava satu jalan
dengan sel tak sama. Pada analisis variansi dengan sel tak sama, ukuran masingmasing sel tidak harus sama. Jadi, pada sampel ke-1, ukuran sampelnya adalah n 1;
pada sampel ke-k, ukuran sampelnya ialah nk.35
1. Notasi dan Tata Letak Data
34

Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 1999), hal. 256
35
Budiyono, Statistik untuk Penelitian, (Surakarta: Sebelas Maret University Press, 2004), hal.
195-198

80

Misalnya terdapat k populasi yang akan dibandingkan rataannya,
misalnya terdapat k kategori perlakuan. Perlakuan-perlakuan itu disajikan
dengan A1, A2, …, Ak. Sedangkan dalam penelitian ini terdapat 3 perlakuan
yang dinyatakan dengan A1, A2, dan A3. A1 mewakili metode ekspositori, A2
mewakili pembelajaran dengan modul, dan A3 mewakili model pembelajaran
konvensional. Notasi jumlah, rataan, jumlah kuadrat, suku koreksi, dan variasi
untuk masing-masing kategori perlakuan maupun total disajikan dalam tabel
3.1 berikut.
Tabel 3.1 Notasi dan Tata Letak Data Pada Anava Satu Jalan Sel Tak
Sama
A1
(ekspositori)
X11
X21

Xn1
n1
T1
X1

Data Amatan
Cacah Data
Jumlah Data
Rataan

X

Jumlah Kuadrat

2
1

2

Suku Koreksi

A2
(modul)
X12
X22

Xn2
n2
T2
X2

X

2

Total

N
G
X

2
3

2

T2
n2

T3
n3

SS1

SS 2

SS 3

X

 n = n1 + n 2 + n3 ;
 T = T1 + T2 + T3;
G
N
2

SS j  X 
j

Tj

2

nj

2
ij

i, j


j

Tj

2

nj

 SS
j

Dari tabel di atas perlu diketahui bahwa:

X 

X

T1
n1

Variasi

N=
G=

2
2

A3
(konvensional)
X13
X23

Xn3
n3
T3
X3

j

81

2. Hipotesis
Pasangan hipotesis yang diuji adalah:
Ho:

µ1 =

µ2 = µ3 (rata-rata dari metode ekspositori, modul, dan
konvensional mempunyai efek yang sama)

H1: paling sedikit ada dua rataan yang tidak sama
3. Komputasi
Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran (1), (2), dan
(3), sebagai berikut.
G2
(1) 
;
N

2

X ij ;
(2) 
i, j

(3) 

Tj

j

2

nj

Berdasarkan besaran-besaran itu, JKA, JKG, dan JKT diperoleh dari:
JKA = (3) – (1)
JKG = (2) – (3)
JKT = (2) – (1)
Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat itu adalah:
dkA = k - 1
dkG = N – k
dkT = N – 1
Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing diperoleh
rataan kuadrat berikut:
JKA
dkA
JKG
RKG 
dkG
RKA 

4. Statistik Uji
Statistik uji untuk analisis variansi ini adalah:

82

Fobs 

RKA
RKG

Yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan
derajat kebebasan k – 1 dan N – k.
5. Daerah Kritik
DK  F / F  F;k  1; N  k 

6. Rangkuman Analisis
Sebaiknya hasil-hasil komputasi disajikan dalam tabel rangkuman analisis
variansi dengan fermat berikut.
Tabel 3.2 Rangkuman Analisis Variansi
Sumber

JK

dk

RK

F obs

Perlakuan

JKA

k–1

RKA

RKA
RKG

Galat
Total

JKG
JKT

N-k
N-k

RKG
-

-

F
*

F

p

p  atau
p 
-

-

-

Ket: p adalah probabilitas amatan; F* adalah nilai F yang diperoleh dari tabel
Setelah diketahui bahwa perlakuan-perlakuan yang diteliti tidak
memberikan efek yang sama, maka untuk mengetahui manakah dari
perlakuan-perlakuan itu yang secara signifikan berbeda dengan yang lain
perlu dilakukan uji pasca anava yang disebut uji komparasi ganda yaitu
dengan menggunakan metode Scheffe’. Langkah-langkah yang ditempuh pada
metode Scheffe’ adalah:36

36

Ibid, hal. 01-202

83

1. Identifikasi semua pasangan komparasi rataan yang ada. Jika terdapat k

perlakuan, maka ada

k  k  1
pasangan rataan dan rumuskan hipotesis
2

yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.
2. Tentukan tingkat signifikansi α (pada umumnya α yang dipilih sama
dengan pada uji analisis variansinya).
3. Carilah nilai statistik uji F dengan menggunakan formula berikut:
Fi  j 

Fi 

j

X

1

 X

j



2

1
1  , dengan:
RKG  
 ni n j 



= nilai F obs pada pembandingan perlakuan ke-i dan perlakuan ke-

j;
Xi

= rataan pada sampel ke-i;

X

= rataan pada sampel ke-j;

j

RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis
variansi;
ni = ukuran sampel ke-i;
nj

= ukuran sampel ke-j;

4. Tentukan daerah kritik dengan formula berikut:
DK  F / F   k  1 F;k  1; N  k 

5. Tentukan keputusan uji untuk masing-masing komparasi ganda.

84

6. Tentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada.
E. Prosedur Penelitian
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, dalam penelitian ini ditempuh
prosedur sebagai berikut:
1.

Tahap Persiapan
a. Melakukan observasi di SMPN 1 Sumbergempol untuk mengadakan
penelitian, untuk itu peneliti minta izin kepala sekolah SMPN 1
Sumbergempol untuk memberikan fasilitas guna melaksanakan penelitian
b. Meminta surat permohonan izin penelitian kepada STAIN

2.

Tahap Pelaksanaan
a. Menyiapkan perangkat mengajar dalam kegiatan belajar mengajar


Rencana Pembelajaran



Absensi Siswa



Daftar Nilai



Buku Paket



Modul

b. Melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar memilih tiga kelas yang menjadi sampel
penelitian, dua kelas sebagai kelas eksperimen yang diajar menggunakan
metode pembelajaran ekspositori dan model pembelajaran individual
berbantuan modul sedangkan satu kelas sebagai kelas kontrol yang diajar

85

menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dilaksanakan
sampai akhir eksperimen yaitu pokok bahasan selesai disampaikan pada
siswa.
c. Memberi tes
Pemberian tes ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang
prestasi siswa dari ketiga kelas yang diajar menggunakan metode
pembelajaran ekspositori, model pembelajaran individual berbantuan
modul dan model pembelajaran konvensional.
Materi tes ini meliputi bahan pelajaran yang telah disampaikan
selama eksperimen. Cara penilaian yang digunakan dalam menilai tes
adalah cara kuantitatif.
d. Pengolahan data
1.

Editing
Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti
selesai menghimpun data di lapangan. Proses editing dimulai dengan
memberi identitas pada instrument penelitian yang telah terjawab.

37

Dengan kata lain editing adalah pengecekan atau pengoreksian data
yang telah dikumpulkan. Tujuannya untuk menghilangkan kesalahankesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan dan bersifat
koreksi.
Caranya yaitu dengan memeriksa kembali jawaban dari siswa
apakah setiap pertanyaan yang diajukan sudah dijawab dan apakah
cara dan hasil jawabannya benar.
37

Burhan Bungin, Metodologi…, hal. 165

86

2.

Coding
Setelah tahap editing selesai dilakukan, kegiatan berikutnya
adalah mengklasifikasikan data-data tersebut melalui tahapan coding.
“Coding adalah pemberian/ pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data
yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang
dibuat dalam bentuk angka-angka/ huruf-huruf yang memberikan
petunjuk, atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan
dianalisis.”38
Dalam penelitian ini coding adalah efektivitas metode mengajar
terhadap prestasi belajar matematika siswa dengan kode X yang
terbagi dalam sub variabel: Metode Ekspositori (X1), Model
Pembelajaran Individual Berbantuan Modul (X2), dan Metode
Konvensional (X3).

3.

Scoring
Penskoran adalah suatu proses pengubahan jawaban-jawaban
tes menjadi angka-angka (mengadakan kuantifikasi).39 Angka-angka
hasil penskoran itu kemudian diubah menjadi nilai-nilai melalui suatu
proses pengolahan tertentu. Untuk soal-soal essay dalam penskorannya

38

M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian& Aplikasinya, ( Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002), hal. 90
39
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), hal. 70

87

biasanya digunakan cara member bobot (weighting) kepada setiap soal
menurut tingkat kesukarannya atau banyak sedikitnya unsure yang
harus terdapat dalam jawaban yang dianggap paling baik. Penskoran
dalam penelitian ini menggunakan angka dengan rentangan 0 – 100.
4.

Tabulating
Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud
tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan
mengatur angka-angka serta menghitungnya.40 Tabel ini terdiri atas
kolom-kolom dan baris-baris. Kolom pertama yang terletak paling kiri
digunakan untuk nomor urut atau kode responden, sedangkan kolom
kedua dan selanjutnya digunakan untuk variabel-variabel. Baris-baris
digunakan untuk setiap responden.

3.

Tahap akhir
Meminta surat bukti dari Kepala Sekolah SMPN 1 Sumbergempol
bahwa penelitian telah selesai dilaksanakan.

40

Burhan Bungin, Metodologi…, hal. 168

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Rejotangan Tulungagung Tahun Ajaran 2009/2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

Pengaruh Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Rejotangan Tulungagung Tahun Ajaran 2009/2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 34

Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Boyolangu Tahun Pelajaran 2009/2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Boyolangu Tahun Pelajaran 2009/2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 19

Efektivitas Penggunaan Metode Ekspositori dan Model Pembelajaran Individual Berbantuan Modul terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sumbergempol Tahun Pelajaran 2009-2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 14

Efektivitas Penggunaan Metode Ekspositori dan Model Pembelajaran Individual Berbantuan Modul terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sumbergempol Tahun Pelajaran 2009-2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

Efektivitas Penggunaan Metode Ekspositori dan Model Pembelajaran Individual Berbantuan Modul terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sumbergempol Tahun Pelajaran 2009-2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

Efektivitas Penggunaan Metode Ekspositori dan Model Pembelajaran Individual Berbantuan Modul terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sumbergempol Tahun Pelajaran 2009-2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 25

Efektivitas Penggunaan Metode Ekspositori dan Model Pembelajaran Individual Berbantuan Modul terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sumbergempol Tahun Pelajaran 2009-2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 46

Efektivitas Penggunaan Metode Ekspositori dan Model Pembelajaran Individual Berbantuan Modul terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sumbergempol Tahun Pelajaran 2009-2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 19