Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan di Indonesia Tahun2012-2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Corporate Social Responsibility adalah komitmen usaha untuk bertindak
secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas
hidup dari karyawan dan keluarganya.
CSR mengandung makna bahwa, seperti halnya individu, perusahaan
memiliki tugas moral untuk berlaku jujur, mematuhi hukum, menjunjung
integritas, dan tidak melakukan korupsi.CSR menekankan bahwa perusahaan
harus mengembangkan praktik bisnis yang etis dan berkesinambungan
(sustainable) secara ekonomi, sosial dan lingkungan.
CSR merupakan suatu cara agar perusahaan mengelola usahanya tidak hanya
untuk kepentingan para pemegang saham tetapi untuk pihak - pihak lain diluar
perusahaan seperti pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, para pekerja dan
komunitas lokal atau yang sering disebut sebagai stakeholder. Menurut Global
Compact Initiative (2002) menyebutkan pemahaman CSRdengan 3P yaitu profit,
people, planet.Konsep ini memuat pengertian bahwabisnis tidak hanya sekedar
mencari keuntunganmelainkan jugamemberikan kesejahteraan kepada orang
laindan menjaminkeberlangsungan hidup bumi.
Dewasa ini konsep Corporate Social Responsibility (CSR) berkaitan erat

dengan keberlangsungan suatu perusahaan.Pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan bertujuan untuk memperlihatkan aktivitas sosial yang dilakukan oleh

Universitas Sumatera Utara

perusahaan dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Menurut konsep CSR sebuah
perusahaan dalam melaksanakan aktivitas dan pengambilan keputusannya tidak
hanya berdasarkan faktor keuangan semata misalnya deviden dan keuntungan
melainkan juga berdasarkan konsenkuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini
maupun masa yang akan datang.
Kesadaran akan perlunya menjaga lingkungan hidup di Indonesia sudah mulai
berkembang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peraturan yang mengatur hal
tersebut dalam Undang – Undang Perseroan Terbatas No.40 Pasal 74 Tahun 2007
yang mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 2007. Undang – undang ini
mengatur perusahaan – perusahaan yang melakukan kegiatan di bidang atau yang
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggungjawab sosial dan
lingkungan. Sementara itu, dikalangn birokrasi menyikapinya sebagai sumber
pembiayaan pembangunan yang tidak mampu dibiayai APBN / APBD dan
sumber-sumber yang lain. Dan dikalangan masyarakat/ LSM, melihatnya sebagai
sumbangan wajib perusahaan bagi masyarakat di sekitarnya, untuk beragam

keperlua yang mereka inginkan.Agar dapat berkesinambungan perusahaan sangat
perlu mempertimbangan lingkungan sosialnya dalam melakukan pengambilan
keputusan.
Laporan keuangan tahunan merupakan salah satu media yang dapat
digunakan untuk pengungkapan informasi sosial dan lingkungan perusahaan.
Dalam PSAK No 1 (Revisi 1998) paragraph 9 dinyatakan bahwa :
Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan
mengenai lingkungan hidup dan nilai tambah (value added statement),

Universitas Sumatera Utara

khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang
peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai
kelompok pengguna laporan keuangan.
Industri perbankan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembangunan
ekonomi suatu negara.Tujuan industri perbankan pada dasarnya mempunyai dua
tujuan penting dalam pembangunan perekonomian.Pertama sebagai penyedia
mekanisme dan alat pembayaran yang efisien bagi nasabah.Untuk tujuan tersebut,
bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit.Tabungan merupakan
sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan, disimpan sebagai

cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek.Peran perbankan tersebut
merupakan peran yang terpenting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya
penyediaan alat pembayaran yang efisien ini, maka barang hanya akan dapat
diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu. Kedua, dengan
menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak yang
membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan
pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi
suatu negara akan meningkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di
saku seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat
dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.
Modal kerja merupakan masalah pokok dan topik penting yang sering kali
dihadapi oleh perusahaan, karena hampir semua perhatian untuk mengelola modal
kerja dan aktiva lancar yang merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva.
Modal kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membelanjai operasinya

Universitas Sumatera Utara

sehari-hari, misalnya: untuk pembelian bahan mentah, membiayai upah gaji
pegawai, dan lain-lain, dimana uang atau dana yang dikeluarkan tersebut
diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu singkat

melalui hasil penjualan produksinya. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk
selalu meningkatkan efisiensi kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan
oleh perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal.
Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan
adalah masalah efisiensi modal kerja. Manajemen modal kerja yang baik sangat
penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam
mengelola modal kerja dapat mengakibatkan kegiatan usaha menjadi terhambat
atau terhenti sama sekali. Sehingga, adanya analisis atas modal kerja perusahaan
sangat penting untuk dilakukan guna untuk mengetahui situasi modal kerja pada
saat ini, kemudian hal itu dihubungkan dengan situasi keuangan yang akan
dihadapi pada masa yang akan datang. Dari informasi ini dapat ditentukan
program apa yang harus dibuat atau langkah apa yang harus diambil untuk
mengatasinya.
Modal kerja adalah jumlah aktiva lancar yang meliputi persediaan, piutang,
kas, dan surat – surat berharga, yang merupakan bagian dari investasi yang
bersirkulasi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain dalam suatu kegiatan bisnis,
yaitu dari kas berputar dan akhirnya kembali lagi ke kas, yang tingkat
perputarannya tidak melebihi satu tahun atau jangka waktu operasional normal
perusahaan (aktiva jangka pendek). Pendeknya periode perputaran modal kerja,
memberi dampak profitabilitas perusahaan akan semakin meningkat. Sebaliknya,


Universitas Sumatera Utara

semakin lama periode perputaran modal kerja, maka profitabilitas perusahaan
akan

semakin

menurun.

Untuk

itu

perusahaan

secara

umum


harus

mempertahankan aktiva lancar yang lebih besar dibandingkan jumlah hutang
lancar, sehingga perputaran modal kerja dapat meningkat.
Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban – kewajiban jangka pendek atau hutang lancarnya dan dapat
memenuhi pembayaran – pembayaran yang dibutuhkan untuk kelancaran jalannya
perusahaan sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan sebagai akibat adanya
krisis atau kekacauan keuangan.Modal kerja yang cukup pada perusahaan harus
digunakan secara efektif dan efisien, sehingga diperlukan adanya penyesuaian
antara modal kerja yang tersedia dengan kebutuhan operasi perusahaan.
Manajemen modal kerja merupakan aspek yang sangat penting untuk
diperhatikan pada suatu perusahaan, sehingga dibutuhkan manajemen perusahaan
yang bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas perolehan dan pengalokasian
dana yang dibutuhkan oleh perusahaan, sesuai dengan tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan. Keadaan dimana perusahaan tidak mampu membayar kewajiban
yang telah jatuh tempo dapat terjadi pada perusahaan apabila tingkat modal kerja
tidak dipertahankan.Untuk itu, kreditor jangka pendek juga perlu mengetahui
tingkat perputaran modal kerja perusahaan agar kreditor mengetahui waktu kapan
hutang perusahaan dapat dibayar. Maka dari itu perusahaan membutuhkan aktiva

lancar yang cukup besar agar dapat menutup hutang lancar sehingga tingkat
keamanan perusahaan memuaskan. Indikator adanya manajemen modal kerja

Universitas Sumatera Utara

yang baik adalah adanya efisiensi modal kerja. Modal kerja dapat dilihat dari
perputaran modal kerja, perputaran piutang, perputaran persediaaan.
Kinerja dalam kamus istilah akuntansi adalah kuantifikasi dari keefektifan
dalam pengoperasian bisnis selama periode tertentu.Kinerja bank secara umum
merupakan gambaran prestasi yang dicapai oleh bank dalam operasionalnya.
Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi
dan keadaan dari suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat – alat analisis
keuangan, sehingga dapat diketahui baik atau buruknya kondisi keuangan dan
prestasi kerja sebuah perusahaan dalam waktu tertentu
Kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi
laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu
seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan
kinerja di masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai
seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Eko (2011)
1.

Kurnianto (2011) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama
tahun 2005-2008, membuktikan bahwa investor masih berorientasi jangka
pendek dan tidak mempertimbangkan pengungkapan CSR di dalam
melakukan investasi pada perusahaan perbankan pada tahun 2005-2008.
Penelitian ini menggunakan Ordinary Least Square (OLS) yang terdiri atas
model regresi I (menggunakan ROE sebagai proksi variabel dependen Kinerja
Keuangan dan variabel kontrol laverage, size dan growth) dan model regresi

Universitas Sumatera Utara

II (menggunakan Return realisasi sebagai proksi variabel dependen Kinerja
Keuangan dan varibael kontrol laverage, size, beta, growth dan unexpected
return ) untuk menguji pengaruh CSR disclosure terhadap Kinerja Keuangan
perusahaan Perbankan.
Bukti-bukti empiris berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
terdapat ketidakkonsistenan dalam hasil penelitian yang telah dilakukan.
Berdasarkan fenomena hasil penelitian sebelumnya, peneliti tertarik melakukan

penelitian mengenai kinerja keuangan yang merupakan replikasi dari penelitianpenelitian sejenis yang dilakukan peneliti terdahulu. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian Eko (2011) yaitu mengganti tahun penelitian 2005-2008
menjadi tahun 2012-2014 dan menambah variabel independen manajemen modal
kerja.
Berdasarkan penelitian tersebut, maka penulis terdorong untuk melaksanakan
penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja
keuangan perusahaan dan manajemen modal kerja terhadap kinerja keuangan
perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini dituangkan dalam bentuk skripsi
yang berjudul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR), Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Perbankan di Indonesia Tahun 2012 – 2014”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam peneltian yaitu :

Universitas Sumatera Utara

1.

Apakah


pengaruh pengungkapan CSR berpengaruh secara parsial dan

simultan terhadap ROE ?
2.

Apakah pengaruh pengungkapan CSR berpengaruh secara parsial dan
simultan terhadap ROA ?

3.

Apakah Manajemen Modal Kerja berpengaruh secara parsial dan simultan
terhadap ROE?

4.

Apakah Manajemen Modal Kerja berpengaruh secara parsial dan simultan
terhadap ROA?

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya
maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengaruh pengungkapan aktivitas CSR secara parsial dan
simultan terhadap ROE.
2. Mengetahui pengaruh pengungkapan CSR secara parsial dan simultan
terhadap ROA.
3. Mengetahui pengaruh

Manajemen Modal Kerja secara parsial dan

simultan terhadap ROE.
4. Mengetahui pengaruh

Manajemen Modal Kerja secara parsial dan

simultan terhadap ROA.
1.3.2 Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antar lain
sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

1. Bagi peneliti, dapat memberikan tambahan pengetahuan dari bidang
danhasil penelitian dan

menambah wawasan peneliti agar dapat

diaplikasikan dalam pekerjaan.
2. Bagi perusahaan, memberikan masukan kepada para pemakai laporan
keuangan dan praktisi penyelenggara perusahaan dalam memahami CSR
serta

pengaruhnya

terhadap

kinerja

keuangan.

Dan

menambah

pengetahuan pihak manajemen perusahaan besarnya pengaruh manajemen
modal kerja terhadap kinerja perusahaan, sehingga diharapkan membantu
pihak manajemen dalam mengolah modal kerja untuk meningkatkan
kinerja perusahaan.
3. Bagi pembaca dan pihak lainnya, sebagai bahan referensi dan sumber
informasi untuk melakukan peneltian selanjutnya, dan diharapkan dapat
memperluas dan memperkaya pengetahuan dibidang keuangan khususnya
menyangkut tentang CSR dan modal kerja dalam suatu perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan di Indonesia Tahun2012-2014

0 3 85

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 4 14

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sektor Perbankan di Indonesia.

0 0 17

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan di Indonesia Tahun2012-2014

0 0 12

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan di Indonesia Tahun2012-2014

0 0 2

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan di Indonesia Tahun2012-2014

0 0 21

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan di Indonesia Tahun2012-2014

0 0 2

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Manajemen Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan di Indonesia Tahun2012-2014

0 0 9

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN

0 4 17