Analisis dan Implementasi Anti Watermarking untuk Memperbaiki Kualitas Citra Digital Dengan Menggunakan Metode Image Averaging
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Teknologi pengolahan citra berkembang sedemikian cepat saat ini. Berbagai aplikasi
pengolahan citra baik dalam bentuk piranti keras maupun piranti lunak tersedia dengan
berbagai fitur sebagai bentuk keunggulannya. Contoh penerapan pengolahan citra digital
salah satunya adalah pada bidang fotografi. Kemajuan di bidang fotografi memberi
dampak pada bidang-bidang astronomi, photogrammetry, dan fisika partikel dan
sebagainya (Putra, 2010).
Seorang fotografer tidak jarang menanamkan suatu watermark untuk menandakan
hak ciptanya. Watermark dapat diperoleh dari berbagai macam editor seperti Adobe
PhotoShop dan sebagainya. Akan tetapi, proses watermarking ini akan mengalami
gangguan pada citra pada umumnya berupa variasi intensitas suatu piksel yang tidak
berkolerasi dengan piksel-piksel tetangganya. Secara visual, gangguan mudah dilihat oleh
mata karena tampak berbeda dengan piksel tetangganya. Proses watermarking memiliki
kelemahan terjadinya penurunan kualitas citra karena watermarking diterapkan langsung
pada piksel citra (Wang, et al. 1998).
Watermark merupakan suatu tanda yang terdapat pada gambar, video, atau sesuatu
yang berhak cipta lainnya, yang biasanya berupa penampakan samar bahkan ada yang
tidak terlihat oleh mata telanjang. Pada zaman yang modern ini, bukan hanya seorang
fotografer bahkan banyak remaja sangat suka menanamkan beberapa watermark pada
foto digitalnya tanpa mengetahui bagaimana caranya jika ingin mengembalikan foto
aslinya (sebelum ditanamkan watermark).
Universitas Sumatera Utara
2
Oleh sebab itu penulis memiliki solusi mencari suatu cara untuk membuat suatu
sistem yang akan melakukan proses Anti Watermarking untuk memperbaiki kualitas citra
yang sudah ditanamkan watermark pada citra digital dengan menggunakan Metode Image
Averaging.
Metode Image Averaging ini merupakan salah satu metode yang melakukan
pencarian nilai rata-rata piksel dari beberapa frame citra pada posisi piksel yang
bersesuaian. Pencarian nilai rata-rata piksel dilakukan dengan menjumlahkan nilai piksel
yang bersesuaian pada beberapa frame citra yang mengalami transformasi geometris,
kemudian membaginya dengan banyaknya frame citra.
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan maka penulis melakukan penelitian
yang berjudul “Analisis dan Implementasi Anti Watermarking untuk Memperbaiki
Kualitas Citra Digital Menggunakan Metode Image Averaging”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis membuat
rumusan masalah yang nantinya akan diselesaikan pada penulisan skripsi ini, yaitu :
1. Bagaimana cara memperbaiki kualitas citra digital dengan melakukan Anti
Watermarking menggunakan Metode Image Averaging pada citra digital.
2. Bagaimana menganalisis citra Anti Watermarking dengan citra asli sebelum
ditanamkan watermark menggunakan metode MSE (Mean Square Error ) dan
metode PSNR (Peak Signal to Noise Ratio).
1.3
Batasan Masalah
Batasan masalah yang dapat diambil dari latar belakang di atas adalah:
1. Menggunakan citra inputan yang sudah disisipkan watermark yang berupa visible
watermark.
2. Jenis file citra asli yang digunakan adalah citra berwarna dengan format .bmp dan
berukuran maksimal 500 x 500 piksel.
Universitas Sumatera Utara
3
3. Parameter yang digunakan untuk membandingkan hasil citra Anti Watermarking
adalah Mean Square Error (MSE), Peak Signal to Noise (PSNR), dan running
time.
4. Menggunakan proses eksekusi piksel citra daerah watermark dengan ukuran 200 x
100 piksel dan 250 x 150 piksel.
5. Menggunakan matriks kernel 5x5 pada proses Image Averaging.
6. Menggunakan bahasa pemrograman C#.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan Metode Image Averaging
dan memberitahukan kepada pembaca bagaimana memperbaiki kualitas citra digital yang
telah ditanamkan visible watermark (watermark tampak).
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah menghasilkan suatu perangkat lunak (software) yang dapat
menghasilkan citra hasil dari citra yang sudah ditanamkan visible watermark, perangkat
lunak ini juga akan membandingkan kualitas hasil perbaikan sebuah citra dari citra
aslinya. Sedangkan manfaat bagi penulis adalah untuk mengetahui hasil yang optimal
dalam perbaikan kualitas citra digital hasil Anti Watermarking menggunakan Metode
Image Averaging.
1.6
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menerapkan beberapa metode penelitian sebagai berikut:
1.
Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan referensi yang diperlukan dalam penelitian
seperti mengenai visible watermarking, skema penyerangan visible watermarking,
Universitas Sumatera Utara
4
perbaikan kualitas citra digital dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh
informasi dan data yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini. Referensi yang
digunakan dapat berupa buku, jurnal, artikel, situs internet yang berkaitan dengan
penelitian ini.
2. Analisis sistem
Pada tahap ini dianalisis proses kerja perbaikan citra yang telah disisipkan visible
watermark dengan menggunakan metode Image Averaging.
3. Perancangan sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem yang meliputi perancangan proses kerja
sistem, perancangan design interface, serta pembuatan flowchart, dan Unified
Modeling Language (UML).
4.
Implementasi
Implementasi dilakukan dengan menampilkan ke user hasil yang berbasis Graphic
User Interface (GUI) tentang hasil Anti Watermarking pada citra yang telah
disisipkan visible watermark pada metode Image Averaging.
5. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian program untuk mengetahui apakah program sudah
berjalan sesuai dengan tujuan penelitian atau tidak, dan melakukan perbandingan hasil
citra yang sudah melakukan proses Image Averaging dan citra asli sebelum disisipkan
watermark dengan cara menghitung MSE, PSNR dan Running Time.
6. Dokumentasi dan Laporan Akhir
Pada tahap ini dilakukan dokumentasi hasil analisa dan perancangan yang digunakan
untuk menuangkan hasil penelitian tersebut ke dalam laporan akhir dalam bentuk
skripsi.
1.7
Sistematika Penulisan
Agar pembahasan lebih sistematiks, maka tulisan ini dibuat dalam lima bab, yaitu :
BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Sumatera Utara
5
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi
“Analisis dan Implementasi Anti Watermarking untuk Memperbaiki
Kualitas Citra Digital Menggunakan Metode Image Averaging.”, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode
penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan
BAB 2
LANDASAN TEORI
Berisi tentang penjelasan singkat mengenai defenisi pengolahan citra,
watermark, metode Image Averaging, Mean Square Error (MSE), dan
Peak Signal to Noise Ratio (PSNR).
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Berisi tentang uraian Analisis mengenai proses kerja dari metode Image
Averaging yang terdiri dari flowchart, Unified Modeling Language (UML)
serta perancangan tampilan form dari aplikasi.
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Pada tahap ini dilakukan pembuatan system dan coding sesuai dengan
analisis dan perancangan. Kemudian melakukan pengujian sistem.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian dari babbab sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan
dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Teknologi pengolahan citra berkembang sedemikian cepat saat ini. Berbagai aplikasi
pengolahan citra baik dalam bentuk piranti keras maupun piranti lunak tersedia dengan
berbagai fitur sebagai bentuk keunggulannya. Contoh penerapan pengolahan citra digital
salah satunya adalah pada bidang fotografi. Kemajuan di bidang fotografi memberi
dampak pada bidang-bidang astronomi, photogrammetry, dan fisika partikel dan
sebagainya (Putra, 2010).
Seorang fotografer tidak jarang menanamkan suatu watermark untuk menandakan
hak ciptanya. Watermark dapat diperoleh dari berbagai macam editor seperti Adobe
PhotoShop dan sebagainya. Akan tetapi, proses watermarking ini akan mengalami
gangguan pada citra pada umumnya berupa variasi intensitas suatu piksel yang tidak
berkolerasi dengan piksel-piksel tetangganya. Secara visual, gangguan mudah dilihat oleh
mata karena tampak berbeda dengan piksel tetangganya. Proses watermarking memiliki
kelemahan terjadinya penurunan kualitas citra karena watermarking diterapkan langsung
pada piksel citra (Wang, et al. 1998).
Watermark merupakan suatu tanda yang terdapat pada gambar, video, atau sesuatu
yang berhak cipta lainnya, yang biasanya berupa penampakan samar bahkan ada yang
tidak terlihat oleh mata telanjang. Pada zaman yang modern ini, bukan hanya seorang
fotografer bahkan banyak remaja sangat suka menanamkan beberapa watermark pada
foto digitalnya tanpa mengetahui bagaimana caranya jika ingin mengembalikan foto
aslinya (sebelum ditanamkan watermark).
Universitas Sumatera Utara
2
Oleh sebab itu penulis memiliki solusi mencari suatu cara untuk membuat suatu
sistem yang akan melakukan proses Anti Watermarking untuk memperbaiki kualitas citra
yang sudah ditanamkan watermark pada citra digital dengan menggunakan Metode Image
Averaging.
Metode Image Averaging ini merupakan salah satu metode yang melakukan
pencarian nilai rata-rata piksel dari beberapa frame citra pada posisi piksel yang
bersesuaian. Pencarian nilai rata-rata piksel dilakukan dengan menjumlahkan nilai piksel
yang bersesuaian pada beberapa frame citra yang mengalami transformasi geometris,
kemudian membaginya dengan banyaknya frame citra.
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan maka penulis melakukan penelitian
yang berjudul “Analisis dan Implementasi Anti Watermarking untuk Memperbaiki
Kualitas Citra Digital Menggunakan Metode Image Averaging”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis membuat
rumusan masalah yang nantinya akan diselesaikan pada penulisan skripsi ini, yaitu :
1. Bagaimana cara memperbaiki kualitas citra digital dengan melakukan Anti
Watermarking menggunakan Metode Image Averaging pada citra digital.
2. Bagaimana menganalisis citra Anti Watermarking dengan citra asli sebelum
ditanamkan watermark menggunakan metode MSE (Mean Square Error ) dan
metode PSNR (Peak Signal to Noise Ratio).
1.3
Batasan Masalah
Batasan masalah yang dapat diambil dari latar belakang di atas adalah:
1. Menggunakan citra inputan yang sudah disisipkan watermark yang berupa visible
watermark.
2. Jenis file citra asli yang digunakan adalah citra berwarna dengan format .bmp dan
berukuran maksimal 500 x 500 piksel.
Universitas Sumatera Utara
3
3. Parameter yang digunakan untuk membandingkan hasil citra Anti Watermarking
adalah Mean Square Error (MSE), Peak Signal to Noise (PSNR), dan running
time.
4. Menggunakan proses eksekusi piksel citra daerah watermark dengan ukuran 200 x
100 piksel dan 250 x 150 piksel.
5. Menggunakan matriks kernel 5x5 pada proses Image Averaging.
6. Menggunakan bahasa pemrograman C#.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan Metode Image Averaging
dan memberitahukan kepada pembaca bagaimana memperbaiki kualitas citra digital yang
telah ditanamkan visible watermark (watermark tampak).
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah menghasilkan suatu perangkat lunak (software) yang dapat
menghasilkan citra hasil dari citra yang sudah ditanamkan visible watermark, perangkat
lunak ini juga akan membandingkan kualitas hasil perbaikan sebuah citra dari citra
aslinya. Sedangkan manfaat bagi penulis adalah untuk mengetahui hasil yang optimal
dalam perbaikan kualitas citra digital hasil Anti Watermarking menggunakan Metode
Image Averaging.
1.6
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menerapkan beberapa metode penelitian sebagai berikut:
1.
Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan referensi yang diperlukan dalam penelitian
seperti mengenai visible watermarking, skema penyerangan visible watermarking,
Universitas Sumatera Utara
4
perbaikan kualitas citra digital dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh
informasi dan data yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini. Referensi yang
digunakan dapat berupa buku, jurnal, artikel, situs internet yang berkaitan dengan
penelitian ini.
2. Analisis sistem
Pada tahap ini dianalisis proses kerja perbaikan citra yang telah disisipkan visible
watermark dengan menggunakan metode Image Averaging.
3. Perancangan sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem yang meliputi perancangan proses kerja
sistem, perancangan design interface, serta pembuatan flowchart, dan Unified
Modeling Language (UML).
4.
Implementasi
Implementasi dilakukan dengan menampilkan ke user hasil yang berbasis Graphic
User Interface (GUI) tentang hasil Anti Watermarking pada citra yang telah
disisipkan visible watermark pada metode Image Averaging.
5. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian program untuk mengetahui apakah program sudah
berjalan sesuai dengan tujuan penelitian atau tidak, dan melakukan perbandingan hasil
citra yang sudah melakukan proses Image Averaging dan citra asli sebelum disisipkan
watermark dengan cara menghitung MSE, PSNR dan Running Time.
6. Dokumentasi dan Laporan Akhir
Pada tahap ini dilakukan dokumentasi hasil analisa dan perancangan yang digunakan
untuk menuangkan hasil penelitian tersebut ke dalam laporan akhir dalam bentuk
skripsi.
1.7
Sistematika Penulisan
Agar pembahasan lebih sistematiks, maka tulisan ini dibuat dalam lima bab, yaitu :
BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Sumatera Utara
5
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi
“Analisis dan Implementasi Anti Watermarking untuk Memperbaiki
Kualitas Citra Digital Menggunakan Metode Image Averaging.”, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode
penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan
BAB 2
LANDASAN TEORI
Berisi tentang penjelasan singkat mengenai defenisi pengolahan citra,
watermark, metode Image Averaging, Mean Square Error (MSE), dan
Peak Signal to Noise Ratio (PSNR).
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Berisi tentang uraian Analisis mengenai proses kerja dari metode Image
Averaging yang terdiri dari flowchart, Unified Modeling Language (UML)
serta perancangan tampilan form dari aplikasi.
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Pada tahap ini dilakukan pembuatan system dan coding sesuai dengan
analisis dan perancangan. Kemudian melakukan pengujian sistem.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian dari babbab sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan
dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara