PROPOSAL PENELITIAN KAPASITAS PARU PARU

PROPOSAL PENELITIAN
KAPASITAS PARU-PARU RESPONDEN DENGAN BERBAGAI KONDISI
FISIOLOGI
Disusun untuk memenuhi tugas Fisiologi Hewan

Disusun oleh:
Sofiah
Noor Izzah
Mulyati
Ayuanita Nursani W

( 4401411003 )
( 4401411005 )
( 4401411008 )
( 4401411019)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013


I.

Judul
Kapasitas paru-paru responden dengan berbagai kondisi fisiologi

II. Latar Belakang
III. Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pemberian berbagai konsentrasi
tepung kacang hijaui berpengaruh terhadap kadar asam urat darah tikus putih.
IV. Penegasan Istilah
Untuk mempermudah pemahaman dan menghindari penafsiran yang berbeda atau
salah pengertian, maka akan dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut:
1. Tepung kacang hijau adalah tepung yang dibuat dari kacang hijau dengan cara
dikeringkan kemudian dihaluskan dan diayak sampai didapatkan tepung kacang hijau
yang halus. Dalam penelitian ini, tepung kacang hijau dengan persentase tertentu
dicampurkan kedalam pakan tikus, sehingga diperoleh pakan tikus dengan kandungan
tepung kacang hijau sebesar 0, 15, 30, 45 dan 60%.
2. Kadar asam urat darah adalah jumlah atau banyaknya asam urat yang terdapat darah,
yang dapat diketahui melalui proses analisis biokimia dengan menggunakan alat
Mikrolab 2000 dengan panjang gelombang 546 nm.

3. Tikus putih adalah salah satu jenis mammalia yang mempunyai nama jenis Rattus
norvegicus dengan ciri antara lain berambut warna putih, mata merah, reproduksi
dengan melahirkan, menyusui dan merupakan hewan yang biasa digunakan untuk
penelitian.
V.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai

konsentrasi tepung kacang hijau terhadap kadar asam urat serum darah tikus putih.
VI. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti
Untuk memberikan pengembangan ilmu pengetahuan mengenai pengaruh
pemberian berbagai konsentrasi tepung kacang hijau terhadap kadar asam urat serum
darah tikus putih.
2. Bagi masyarakat
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh pemberian
berbagai konsentrasi tepung kacang hijau terhadap kadar asam urat serum darah tikus

putih.

VII.

Biologi tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata)
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas

di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus
hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang
digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah
kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia
Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan
pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi
semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue,

digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga

dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:

Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Fabales
Fabaceae
Vigna
V. radiata
Gambar.1 Tanaman kacang hijau (Vigna radiata)

Kacang hijau dalam bentuk kecambah mengandung enzim-enzim aktif salah

satunya amilase yang membantu dalam metabolisme karbohidrat. Selain rasanya yang
gurih dan lezat, kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan.
Kandungan Nutrisi Kacang Hijau


Tinggi protein
Kacang hijau merupakan sumber alternatif protein nabati. Kacang hijau
mengandung protein tinggi sebanyak 7 gr/100 gr. Protein yang terkandung
memiliki asam amino lengkap. Protein pada kecambah kacang hijau sudah
berkurang jumlahnya yaitu hanya 3 gr/100 gr, tetapi asam aminonya sebagian
dalam bentuk bebas yang cepat diserap tubuh.



Tinggi kandungan serat
Kacang hijau memiliki kandungan serat yang tinggi sekitar 7,6 gr/100 gr.
Kandungan serat ini mencukupi kebutuhan serat harian Anda sebesar 30%. Serat
berguna untuk membantu melancarkan pencernaan dan mencegah konstipasi.




Rendah karbohidrat
Karbohidrat yang terkandung dalam kacang hijau adalah 19 gr/100 gr. Cukup
rendah dan baik untuk dikonsumsi dalam program diet maupun program muscle
building



Mengandung asam lemak esensial
Asam lemak esensial yang terkandung dalam kacang hijau adalah omega-3 (0,9
mg/100 gr) dan omega-6 (119 mg/100 gr). Omega 3 merupakan asam lemak yang
berguna untuk menurunkan kolesterol dalam darah.



Rendah lemak
Sangat baik bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar
lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan atau
minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah tengik, sebab kacang hijau

hampir tidak mengandung lemak.



Kaya vitamin
Kacang hijau mengandung asam folat dan vitamin B1 (thiamin) yang tinggi.
Asam folat sebanyak 159 µg/100 gr dan thiamin sebesar 0,2 mg/100 gr. Selain itu
juga kaya vitamin B lain, seperti riboflavin, B6, asam pantothenat, serta niasin.
Vitamin yang terkandung didalamnya membantu meningkatkan energi dan
metabolisme.



Kaya mineral
Kacang hijau kaya akan mineral, dalam 100 gramnya mengandung seperti
potasium (266 mg), phosphorus (99 mg), manganese (48 mg), kalsium (27 mg),
magnesium (0,3 mg), besi (1,4 mg), zinc (0,8 mg), selenium (2,5 µg).




Kaya enzim aktif
Kacang hijau yang sedang dalam masa perkecambahan. Kaya akan enzim aktif
seperti amilase yang meningkatkan penyerapan dan pembentukan energi. Enzim
ini rusak pada suhu diatas 400 C, hindari pemanasan dengan suhu tinggi.



Kaya antioksidan
Kecambah kacang hijau memiliki kandungan fitosterol (15 mg/100 gr) yang
berfungsi sebagai antioksidan.

Manfaat Kacang Hijau


Pertumbuhan dan pembentukan sel-sel baru
Kacang hijau mengandung protein lengkap yang membantu pembentukan sel-sel
tubuh, yaitu sel-sel organ, otot, dan otak




Meningkatkan penyerapan nutrisi
Secara tak langsung peran ini sangat berkaitan dengan efek perbaikan
pertumbuhan badan. Penelitian mengungkapkan bahwa defisiensi vitamin B1
menyebabkan waktu pengosongan lambung dan usus dua kali lebih lambat yang
mengindikasikan sulitnya proses pencernaan makanan yang terjadi sehingga
kemungkinan makanan tersebut tidak dapat diserap dengan baik. Pada kecambah
kacang hijau mengandung enzim-enzim aktif yang meningkatkan penyerapan
nutrisi dan metabolisme tubuh.



Memperbaiki saluran pencernaan dan mencegah konstipasi
Kacang hijau mengandung serat tinggi yang berfungsi membersihkan saluran
pencernaan, meningkatkan gerak peristaltik usus sehingga mengurangi waktu
kotoran menumpuk didalam usus, serat juga berperan dalam menurunkan kadar
kolesterol jahat dalam tubuh.



Sumber energi

Vitamin B kompleks bermanfaat untuk membantu proses pertumbuhan. Defisiensi
vitamin B dapat mengganggu proses pencernaan makanan dan selanjutnya dapat
berdampak buruk bagi pertumbuhan. Vitamin B merupakan bagian dari enzim
yang berperan penting dalam oksidasi karbohidrat untuk diubah menjadi energi.
Tanpa kehadiran vitamin B tubuh akan mengalami kesulitan dalam mencerna
karbohidrat.



Membantu penyerapan protein di dalam tubuh
Salah satu teori menyebutkan bahwa vitamin B2 dapat membantu penyerapan
protein di dalam tubuh. Kehadiran vitamin B2 akan meningkatkan pemanfaatan
protein sehingga penyerapannya menjadi lebih efisien.



Memaksimalkan kerja sistem syaraf
Tanda-tanda pertama orang yang kekurangan vitamin B1 adalah penurunan kerja
syaraf. Kegiatan syaraf terganggu salah satu penyebabnya adalah pencernaan
karbohidrat yang terhambat. Penelitian pada sekelompok orang yang kurang

mengkonsumsi vitamin B1 dalam waktu singkat muncul gejala-gejala tidak
mampu memusatkan pikiran dan kurang bersemangat.



Membantu pembentukan sel-sel tulang

Kacang hijau mengandung kalsium dan phosphor untuk regenerasi sel-sel tulang
dan gigi.


Sebagai antioksidan
Kacang hijau dan kecambahnya mengandung zat antioksidan untuk mencegah
penuaan dini dan berbagai penyakit degeratif. Selain itu pula mengandung
mineral selenium yang berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah kanker.



Meningkatkan keaktifan fisiologi tubuh
Mineral-mineral yang terkandung dalam kacang hijau berperan dalam
meningkatkan keseimbangan enzim-enzim dalam tubuh. Mineral besi berfungsi
menghasilkan sel darah merah, mencegah anemia darah. Zinc membantu
membentuk keseimbangan hormon & sistem kelenjar. Manganese sebagai
pendukung kerja enzim yang mencerna karbohidrat.

VIII. Asam Urat Dalam Darah dan Metabolisme Purin
Asam urat dinyatakan sebagai suatu senyawa alkaloida turunan purin (xanthine).
Senyawa ini pertama kali ditemukan oleh Scheele pada tahun 1976, merupakan produk
akhir dari metabolisme nitrogen pada burung dan hewan melata. Ia bisa ditemukan pada
hasil ekskresi kedua jenis hewan tersebut dan pada urin hewan pemakan daging (Ganong,
2002).
Menurut Mariyono (2004), asam urat adalah asam lemah yang merupakan produk
akhir metabolisme purin. Nukleotid purin merupakan bahan penting untuk komposisi
asam nukleat dan sumber energi tubuh. Pada keadaan normal, keseimbangan antara
pembentukan dan pemecahan nukleotid purin. Sedangkan purin tersebut berasal dari
asupan diet purin dan pemakaian ulang purin yang sudah terdapat di dalam tubuh. Untuk
mengubah purin menjadi asam urat dibutuhkan enzim xanthin oxidase, dan bagian tubuh
yang mengandung banyak enzim ini antara lain adalah hati dan usus.
Asam urat dibentuk dari pemecahan purin serta oleh sintesis langsung dari 5fosforilasi pirofosfat (5-PRPP) dan glutamine. Pada manusia asam urat diekskresikan
didalam urin, tapi pada mamalia lain asam urat dioksidasi lanjut ke alantoin sebelum
ekskresi. Kadar asam urat darah yang normal pada manusia sekitar 4 mg/dL atau 0,24
mmol/L (Ganong, 2002). Asam urat merupakan kristal putih, tidak berbau dan berasa,

mengalami dekomposisi dengan pemanasan menjadi asam sianida (HCN), sangat sukar
larut dalam air, larut dalam gliserin dan alkali.
Nukleotida purin akan dikatabolisasi dalam jaringan tubuh dengan menghasilkan
asam urat. Dari AMP mengalami deaminasi oleh adenosine deaminase (ADA) dengan
menghasilkan inosin. Inosin dan guanine dibentuk dari proses hidrolisis secara spontan
nukleosida monofosfat, yang diaktivasi oleh purin nucleoside phosphorylase (PNP)
dengan menghasilkan hypoxanthin dan guanine. Guanine mengalami deaminasi menjadi
xanthin oleh guanine deaminase, suatu enzim yang banyak terdapat pada otak dan hati
manusia. Hypoxanthin dioksidasi menjadi xanthin, dan xanthin diubah menjadi asam urat
oleh xanthin oxidase (Mathews, 2000).
Menurut Nurachman (2003) asam urat yang terakumulasi dalam jumlah besar
dalam darah, akan memicu pembentukan kristal yang berbentuk jarum. Kristal-kristal ini
biasanya terkonsentrasi pada sendi-sendi (kaki, lutut, siku atau tangan) sedemikian rupa,
sehingga mengakibatkan radang sendi (arthritis). Sendi-sendi tempat menumpuknya asam
urat biasanya menjadi bengkak dan kaku. Apabila terkumpul di ginjal, asam urat akan
memicu pembentukan batu asam urat (trofi) yang mengakibatkan kerusakan ginjal yang
sulit diperbaiki. Kejadian ini biasanya dibarengi dengan kejadian hipertensi, penyakit
pembuluh darah, infeksi atau penuaan.
Akumulasi dari asam urat menyebabkan gout (Spector, 1993). Gout adalah
gangguan metabolisme asam urat, yang ditandai dengan deposisi kristal urat dalam
jaringan, terutama dalam persendian dan disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi asam
urat dalam cairan jaringan, termasuk plasma darah. Gejala utama biokimiawi gout adalah
hiperurikemia, yang dapat diakibatkan oleh peningkatan pemasukan purin, perputaran
dan produksi, berkurangnya eliminasi atau kombinasi faktor-faktor lingkungan dan
genetik.
Awal mula terjadinya serangan gout biasanya dimulai dengan sebuah serangan akut
(paling sering di pangkal ibu jari kaki) akibat deposit kristal asam urat di dalam sendi, hal
ini antara lain berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat ditubuh secara cepat
(Mariyono, 2003). Peningkatan kadar asam urat yang cepat dapat terjadi, antara lain oleh
karena asupan diet kaya purin. Kadar asam urat juga dapat menurun dengan cepat akibat

pemberian obat penurun kadar asam urat yang berlebihan, disamping juga faktor lepasnya
kristal urat dari deposit kristal urat yang telah ada di jaringan.
Dalam kehidupan sehari-hari, pembatasan konsumsi makanan yang tinggi kadar
asam uratnya, seperti daging jeroan dan berbagai jenis kacang-kacangan termasuk kacang
hijau perlu dilakukan pengaturan, terutama bagi penderita asam urat (Gotera, 2003).
Memperhatikan uraian di atas, dapat disusun kerangka berpikir seperti pada Gambar 2.

Kacang hijau : sumber purin
kategori sedang
Mengkonsumsi kedelai dalam jumlah banyak
Purin dalam jumlah yang banyak masuk tubuh
Metabolisme purin
Kadar asam urat dalam tubuh meningkat
Ekskresi

Berjalan cepat/ lancar

Terekskresi semua

Berjalan lambat/ tidak lancar

Terdapat sisa ekskresi

Tertimbun dalam darah

Penimbunan sisa ekskresi

Kadar asam urat darah tinggi

Gambar 2. Kerangka berpikir peningkatan kadar asam urat akibat mengkonsumsi kacang
hijau dalam jumlah banyak.
IX. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir seperti pada Gambar 2, maka hipotesis penelitian
ini adalah pemberian tepung kacang hijau berpengaruh terhadap kadar asam urat dalam
darah tikus putih.
X.

Metode Penelitian
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2010 di Laboratorium
Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah jenis tikus putih Rattus
norvegicus, sedangkan sampel yang digunakan adalah 25 ekor tikus putih
Rattus norvegicus strain wistar, umur 2 bulan, berat 150-200 g.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
: pemberian tepung kacang hijau dengan
persentase 0%, 15%, 30%, 45% dan 60%.
2. Variabel tergantung
: kadar asam urat darah tikus putih.
3. Variabel kendali
: strain, umur, jenis kelamin dan berat badan
tikus putih.
4. Variabel rambang

: suhu dan kelembapan.

D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan
rancangan pre test post test dengan kelompok kontrol (pre test post test control
group desaign) (Pratiknya, 1993). Perlakuan yang diterapkan berupa pemberian
tepung kacang hijau pada tikus putih dengan berbagai konsentrasi.
E. Langkah-langkah Penelitian
Alat dan Bahan
Alat – alat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Timbangan Ohaus dengan kapasitas 2610 g dengan skala
terkecil 0,1 g.
2. Kandang tikus lengkap dengan pakan dan minum sebanyak 5
buah.
3. Blender untuk menghaluskan kedelai menjadi tepung kacang
hijau.

4. Oven untuk mengeringkan kacang hijau.
5. Mikrohematokrit untuk pengambilan darah.
6. Rak dan tabung reaksi untuk menampung sampel darah.
7. Ependoff untuk menampung sampel darah.
8. Sentrifuse.
9. Mikrolab 2000 untuk memeriksa kadar asam urat darah
Bahan –bahan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus
putih strain winstar, umur 2 bulan sebanyak 25 ekor, dengan berat
badan 150-200 g; tepung kacang hijau; pakan tikus CP511 sebanyak
pakan basal tikus; air minum; asam pikrat untuk menandai tikus.
F. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Persiapan Penelitian
a. Menyiapkan tikus putih sebanyak 25 ekor
b. Menyiapkan kandang tikus lengkap dengan tempat pakan dan
minumnya
c. Menyiapkan timbangan hewan
d. Menyiapkan tepung kacang hijau
e. Menyiapkan pakan dengan penambahan tepung kacang hijau
2.

Pelaksanaan Penelitian
a. Mengadaptasikan tikus selama satu minggu. Selama adaptasi tikus
diberi pakan dan minum secara ad libitum
b. Menimbang berat badan tikus dan menandainya dengan asam
pikrat
c. Membagi tikus secara acak menjadi 5 kelompok masing-masing
kelompok 5 ekor

d. Untuk mengetahui kadar asam urat awal, semua tikus diambil
darahnya dan diukur kadar asam urat
e. Menempatkan tikus dalam kandang masing-masing sesuai
kelompok dan diberi perlakuan sebagai berikut:
Kelompok A : diberi tepung kacang hijau 0% dari total pakan
Kelompok B : diberi tepung kacang hijau 15% dari total pakan
Kelompok C : diberi tepung kacang hijau 30% dari total pakan
Kelompok D : diberi tepung kacang hijau 45% dari total pakan
Kelompok E : diberi tepung kacang hijau 60% dari total pakan
f.

Pakan diberi secara ad libitum dan dilakukan selama 21 hari.

g. Pada hari ke-22 setiap tikus pada masing-masing kelompok
dipuasakan selama 14 jam, diambil darahnya dari pleksus
retroorbitalis

menggunakan

mikrohematokrit.

Sampel

darah

ditampung dalam tabung reaksi dan didiamkan selama 30 menit
kemudian disentrifuse untuk diambil serumnya.
h. Kadar asam urat darah diukur dengan menggunakan alat mikrolab
2000 dengan panjang gelombang 546 nm.
3.

Alur Penelitian
Alur penelitian ini dilukiskan dalam bentuk bagan seperti pada
Gambar 3.

25 ekor tikus putih
jantan
Diadaptasikan selamaDiambil
1 minggu
serum darahnya dan
diperiksa kadar asam uratnya
Random
diberi
tepung
kacang
hijau 0%
dari total
pakan

diberi
diberi
diberi
tepung
tepung
tepung
kacang
kacang
kacang
hijau 15%
hijau 30%
hijau 45%
dari total
dari total
dari total
pakan
pakan
pakan
Diambil serum darahnya dan
Gambar kadar
3. Alurasam
Penelitian
diperiksa
uratnya
G. Prosedur Pengumpulan Data

diberi
tepung
kacang
hijau 60%
dari total
pakan

Pengambilan data kadar asam urat dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1.
Persiapan pengumpulan data sampel darah yang akan diukur
sebelumnya disentrifugasi terlebih dahulu untuk memisahkan
antara serum dan plasma, karena yang akan digunakan dalam
2.

penelitian ini adalah serum darah.
Kadar Asam Urat
Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan dengan menggunakan alat
mikrolab 2000 dengan panjang gelombang 546 nm. Pemeriksaan
ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum diberi perlakuan
dan setelah diberi perlakuan. Secara ringkas sampel darah
sebanyak 20 μl dicampur dengan 1000 μl reagen asam urat,
dicampur rata, didiamkan selama 10 menit pada suhu kamar (370
C), kemudian absorbsian sampel terhadap reagen blanko dibaca
dengan alat mikrolab 2000 (Lampiran 9).

3.

Tabulasi Data
Data berupa kadar asam urat (mg/dl) dimasukkan dalam Tabel 4.
Tabel 4. Data Hasil Pengukuran Kadar Asam Urat (mg/dl)

Ulangan

Kadar Asam Urat Darah Tikus Pada Kelompok Perlakuan (mg/dl)
A

B

C

D

E

I

II

I

II

I

II

I

II

I

1
2
3
4
5

H. Metode Analisis Data
Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan uji anava
satu arah dengan taraf kepercayaan 5 % .
Tabel 2. Rumus Anava
Derajat

Jumlah

Kebebasan

kuadrat

Perlakuan

db
t–1

JK
JKP

Galat

t ( r-1)

JKG

Total

(r)(t)-1

JKT

Sumber
varians

Kuadrat
Tengah KT
JKP / t-1

JKG / t(r-1)

Keterangan :
db

: derajat kebebasan

JK

: Jumlah kuadrat

KT

: Kuadrat tengah

F

: Nilai frekuensi

t (1-1/2 α) : treatment
r

: Replikasi atau pengulangan

1. Faktor Koreksi (FK)
FK = ∑ (Tij)² / txr

F Hitung

F Tabel
5%

KTP / KTG

II

2. Jumlah Kuadrat (JK)
JKT = ∑(Tij²) – FK
JKP = ∑ (Tij²)/r – FK
JKG = Jk total – JK perlakuan
3. Kuadrat Tengah (KT)
KTP = JKP / db
KTG = JKG / db
4. F hitung
F hit = KTP / KTG
Selanjutnya untuk dapat menolak atau menerima hipotesis, maka F hitung
yang telah diketahui harus dikonsultasikan dengan membandingkan nilai Fhitung
dengan Ftabel, sehingga kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Bila Fh > Ft = Signifikan, Ho ditolak dan Ha diterima
2. Bila Fh < Ft = Tidak signifikan, Ho diterima dan Ha ditolak
Apabila perhitungan dengan uji ANAVA memiliki perbedaan signifikan antara
Fhit dengan Ftab maka perhitungan dilanjutkan uji BNT 1% menggunakan
rumus :
BNT α = t



2 KTG
r

Selanjutnya selisih rata-rata pada setiap perlakuan dibandingkan dengan
harga BNT pada 1%. Apabila nilai selisih rata-rata tersebut lebih besar dari BNT
pada 1%, maka dapat disimpulkan bahwa kedua perlakuan tersebut berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Pengaturan Diet Penderita Asam Urat. http://www.medikaholistik.com. 30
oktober 2010.
-----2010a. Sakit Sendi Karena Asam Urat.
http://www.putramaja.tripod.com/kesehatan/sehat.htm-34k. 22 September 2004.

-----2010b. Rebiouric. http://www.rich.co.id/rebio/rebiouric.html. 14 Oktober 2004.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0004/02/iptek/temp.21.htm. 19 Juli 2004.
Budisantoso, Hieronymus. 1994. Susu Dan Yogurt Kedelai. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Dalimartha, Setiawan.2002. Resep Tumbuhan Obat Untuk Asam Urat. Jakarta: Penebar
Swadaya.
DM. 2005. Diet Asam Urat. http://www.pasarinfo.com/pi index
page.asp&gro=16&vlayout=even. 6 April 2005.
Efendie, Benny. 2005. Konsultasi. http://www.farmasinet.com/pio/konsultasi.php. 29
April 2005.
Ganong, William F. 2002.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 20 terjemahan HM
Djauhari Widjajakusumah. Jakarta: EGC..
Jo, Juandy. 2005. Gout dan Diet. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0404/19/ilpeng.
29 April 2005.
Tri Harjanti, Riwi. 2006. Pengaruh Pemberian Tepung Kedelai Terhadap Kadar asam
Urat Dalam Darah Tikus Putih. Semarang: Biologi FMIPA UNNES.
Krisnatuti D, Yenrina R & Uripi Vera. 2001. Perencanaan Menu Untuk Penderita
Gangguan Asam Urat. Jakarta: Penebar Swadaya.
Gotera, Wira. 2003. Asam Urat Tinggi, Berbahayakah?. Bali Post Edisi Minggu 21
Desember 2003.