Panitia Keahlian Pembangunan Bagian Keuangan

506/VII-Dep./1960.- 200 PANITIA KEAHLIAN PEMBANGUNAN BAGIAN K E U A N G A N.
(R i s a l a h S e m e n t a r a)
Rapat ke : 1.
Hari S a p t u Tanggal 11 Djuni 1960
(Djam panggilan: 09.00)
Mengoreksi harap dilakukan dalam tempo 2 x 24 djam
setelah Risalah Sementara ini diterima. Apabila dalam tempo 2 x 24 djam itu tidak dikembalikan, di
anggap tidak ada perubahan.
AT JARA
KETUA
SEKERTARIS

: Keuangan
: Prof. Mr H. Muhd. Yamin.
: M. Hutasoit.

ANGGOTA JANG HADIR: 50 orang.
1. Prof. Mr H. Muhd. Yamin, 2. Ir. R. Ukar Bratakusumah, 3. Brig.
Djenderal Dr Suhardi, 4. Ir Sakirman, 5. Mr Elkana Tobing,
6. Lobo I.R., 7. Dr. Hadjidharmo Tjokronegoro, 8. Dr Buntaran
Martoatmodjo, 9. Mr I Gusti Ktut Pudja, 10. Prof. Ir H. Johannes,

11. Supranoto, 12. G.M. Charidjie Kosuma, 13. F. Runturambi, 14.
Kol. (U) Kurtano Pringgoadisurjo, 15. M. Hutasoit, 16. Andi
Faisal, 17. Drs Jusuf Muda Dalam, 18. Mr R.M. Hd. Kusumoutojo,
19. Siauw Giok Tjan, 20. Sumali, 21. Harsuadi, 22. Mr Mochtar
Usman, 23. Mr Atmodiningrat, 24. Moh. Amrin, 25. Drs S. Pamungkas,
26. Mr Tjo Sie Wie, 27. Mr Santoso Brotodihardjo, 28. Drs Gunawan Wibisono, 29. Mr S. Djajadiningrat, 30. Sjarif Sudomo, 31. Mr
Ismail Tajeb, 32. Drs F.K. Seda, 33. Prof. Mr Kartonegoro, 34.
Drs Muljatno, 35. Mr basarudin Nasution, 36. Drs Zakaria Raib,
37. Kolonel suhardi, 38. F. Zahar, 39. Ir Anondo, 40. Ir Soerodjo Ranoekoesoeno, 41. Drs Sutarjo Sigit, 42. Mujanto Kusumo
Utojo, 43. Kol. M.T. Harjono, 44. Prof. Dr Ir Sumantri, 45. Prof.
M. Teng Tjing Leng, 46. Mr Margono, 47. Ir Tan Biang Seng, 48. Ir
Thaher Thajeb, 49. Hendarin Wargahadibrata, 50. Anton Manoppo.
KETUA; Saudara-saudara sekalian, saja mengujapkan selamat
datang dikota Bandung ini, dan Pimpinan Depernas sangat bergirang hati bahwa saudara-saudara memenuhi undangan dari Depernas,
dan sebelumnja kita mulai bekerdja, maka baiklah saja memberi
pendjelasan mengenai apa jang mendjadi intisari daripada pekerdjaan Panitia Keahlian Pembangunan dibidang Keuangan ini.
Jang …….

Jang pertama supaja kita tahu, ditaraf sekarang ini Depernas berada. Untuk mendjawab pertanjaan-pertanjaan ini dapatlah
saja kemukakan bahwa sidang P.K.P. atau Panitia Keahlian

Pembangunan
dibidang keuangan ini, ialah rapat Panitia Keahlian Pembangunan
jang paling achir. Sesudah ini setjara umum tidak ada lagi sidang Panitia Keahlian Pembangunan. Hanja sedikit hari lagi kita akan mengadakan sidang Panitia Pengerahan Tenaga Rakjat dan
itu-pun djuga jang paling achir dari rentetan rapat-rapat, karena sesudah itu maka kita akan menghadapi sidang pleno Depernas
jang akan berlangsung dari tanggal 20 sampai 28 Djuli tahun ini.
Saja harap ini adalah rapat jang paling achir dalam rentetan Panitia keahlian Pembangunan. Dan Pekerdjaan Depernas
pada waktu sekarang ini boleh dikatakan sudah meliwati separoh
daripada pekerdjaan jang dihadapi oleh Depernas sedjak tanggal
28 Agustus 1959. Maka berhubung dengan pengetahuan ini timbullah pertanjaan jang kedua, jaitu bagaimana rentjangan waktu
jang ditekad bulatkan oleh Depernas sendiri pada tanggal 28
Djuli di istana negara di kota Djakarta itu, jaitu pada sidang
pleno Depernas pada waktu itu ditetapkan oleh Depernas sendiri,
jaitu akan mendjalani rantangan waktu untuk pekerdjaan perentjanaan jang pertama ini supaja selesai didalam 1 tahun, jaitu sebelum tanggal 17 Agustus 1960 selesailah hendaknja dan sampailah perentjanaan itu kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Sampai sekarang ini rentjangan waktu itu berdjalan dengan baik
dan tidak perlu diadakan penggeseran. Berhubung dengan hal
ini, maka perlu saja kemukakan bahwa keluar tidak banjak atau
hampir tidak ada kedengaran apa jang dibuat oleh Depernas di
kota Bandung ini. Maka hal itu menandakan jang baik bahwa tidak ada kebotjoran apa-apa dari Depernas keluar tentang pekerdjaan-pekerdjaan jang buat sementara mempunjai tjorak rahasia
dan sebagian besar daripada rahasia ini akan dapat ditjabut
kembali setelah 10 Nopember atau pada tanggal 17 Agustus 1960.

Saja sebutkan tidak banjak terdengar keluar, tentu ini
djuga ada ruginja buat DEPERNAS, karena timbul suasana seolaholah pekerdjaan mandeg didalam lingkaran DEPERNAS. Padahal tidak demikian halnja.
Kita menanggung segala akibatnja daripada pekerdjaan kita menurut sjarat-sjarat jang ditentukan oleh Undang-undang
DEPERNAS oleh Peraturan Pemerintah mengenai tjara kerdja
daripada DEPERNAS ini, jaitu kita seolah-olah bekerdja didalam
Laboratotium Pembangunan dan tidak mendjadi tukang dipinggir
djalan dengan memamerkan pekerdjaan jang belum selesai.
Tidak ………………..
-2-

Tidak demikian jang kita turut tjara kerdja, melainkan kita bertekad bulat akan menjelesaikan pekerdjaan dan mudah-mudahan pada
tanggal 10 Agustus tahun ini djuga akan diadakan sidang pleno istimewa di kota Bandung ini dan didalam sidang itu akan diserahkan kepada Paduka Jang Mulia Presiden segala pekerdjaan jang telah kita bulatkan dan boleh dikatakan dalam tahap pertama selesai dan pekerdjaan itu akan mempunjai nama: Dasar Undang-undang
Pembangunan, jaitu pembangunan nasional semesta dan berentjana.
Maka dasar Undang-undang pembangunan ini adalah pada hakekatnja dan juridis berisi haluan negara dibidang pembangunan dan bidang
sebagian besar perkembangan ekonomi ditanah-air. Dan menurut
Undang-undang Dasar, haluan-negara itu dimadjukan tidak kepada
Sidang Pleno Dewan Perwakilan Rakjat—sekarang Dewan Perwakilan
Rakjat Gotong-rojong—jang nanti sedikit hari lagi akan dilantik
seperti apa jang telah diutjapkan oleh Presiden dua hari jang
lampau, barangkali djuga tetap dengan djumlah angka-angka anggota D.P.R. Gotong-rojong jang lampau dan akan ditambah diatasnja

dari djumlah itu dan barangkali tjara menambahnja nanti minggu
depan akan diselesaikan oleh Pemerintah sendiri.
Djadi tidak dimaksudkan kepada D.P.R., melainkan menurut
Manifesto Politik tahun 1959 akan dimadjukan kepada M.P.R.S.
jang djuga para anggotanja akan segera disiarkan, sehingga kirakira pada bulan September tahun ini djuga dapatlah Pemerintah
memadjukan kepada M.P.R. itu Dasar Undang-undang Pembangunan berentjana dan semesta itu supaja mendapat persetudjuan M.P.R. jang menurut Manifesto Politik, selain M.P.R. maka tidak ada suatu kekuasaan jang dapat merubahnja lagi.
Demikian kata Manifesto Politik, djuga tidak oleh Presiden.
Maka kita sekarang ini mendekati taraf-taraf jang akan
langsung dalam Republik Indonesia.
Dan taraf-taraf itu menandakan sudah mulai timbul suasana
pembangunan.
Djadi revolusi kemerdekaan Indonesia akan meningkat kepada taraf revolusi rakjat jang tjoraknja istimewa jaitu melaksa
nakan pembangunan nasional, semesta dan berentjana, jang akan
dimulai setelah selesai pekerdjaan perentjanaan pembangunan jang
pertama jaitu hasil pekerdjaan daripada bekas Biro Perantjang
Negara jang akan habis waktunja pada bulan Desember 1960 ini.
Selesai pekerdjaan ini, maka dapat dipertimbangkan jaitu
kira-kira pada permulaan tahun 1961 akan dapatlah didjalankan
dasar Undang-undang Pembangunan jang dibuat didalam laboratoryum Depernas ini.
Didalam hal ini perlu pula saja kemukakan, bahwa pertama

pekerdjaan itu dapatlah berlangsung didalam taraf, didalam rangka waktu jang telah ditekad bulatkan oleh Depernas sendiri pada
tanggal 28-8-1959 seperti saja katakana tadi dan berkat sumbangan tenaga jang bekerdja disekeliling dan didalam
Skertariat ……………….
-3-

Sekertariat Depernas ini, sumbangan tenaga dan sumbangan pikiran
daripada seluruh Panitia-panitia dan seksi-seksi ini, sudah dapat
direalisasikan menurut harapan pada tahun jang lampau.
Maka perlu pula saja kemukakan seperti saja rintiskan dalam beberapa kalimat tadi jaitu berbalapan Depernas kiranja dengan harapan rakjat dan dengan kegiatan Pemerintah sendiri, dengan harapan rakjat jang mengharapkan supaja pembangunan ini selekaslekasnja dapat dilaksanakan jaitu supaja dengan pembangunan ini
mudah-mudahan terjapailah hendaknja dasar dan tudjuan daripada
revolusi Indonesia selain daripada membentuk dan memelihara kesatuan Republik Indonesia, jaitu membentuk pula masjarakat adil
dan makmur berdasarkan Panjasila atau dengan istilah sekarang
ini masjarakat Sosialis ala Indonesia atau dengan berhemat waktu dan perkataan masjarakat Sosialis Indonesia, berdasarkan adjaran Panjasila itu.
Maka pekerdjaan ini pun telah didjalankan setjara terbagibagi oleh beberapa Seksi, tapi dibulatkan pula oleh Panitia, istimewa untuk merumuskan langkah dengan pembangunan ini jang akan
ditempuh untuk membentuk masjarakat Sosialis Indonesia itu.
Djadi pembangunan ini adalah didalam pemandangan jang pertama, tidak sadja pembangunan an sich, jaitu selain daripada itu
djuga akan didjadikan alat untuk mentjapai tudjuan, jaitu masjarakat Sosial Indonesia itu.
Djadi beginilah dan nanti kita akan tjapai bahwa pembangunan itu djuga dibidang moneter atau keuangan akan mempunjai
tjorak jang istimewa jaitu mengerahkan pikiran kepada pembangunan an sich jaitu sebagai alat pelaksanaan masjarakat adil dan
makmur, tapi djuga akan ditinjau sampai kemana dapat dilaksanakan

projek-projek pembangunan untuk membeajai pembangunan itu
sendiri.
Nanti akan saja djelaskan garis besarnja didalam bidang
ini jaitu pekerdjaan jang kita hadapi pada hari ini, jaitu pekerdjaan jang sangat penting dan mudah-mudahan tidak jang sangat
berat didalam mengarahkan pikiran, jaitu tindjauan daripada keahlian terhadap kepada pembangunan non profit untuk membiajai pembangunan
Indonesia sendiri pada hari jang akan datang.
Tadi saja katakana, bahwa kita berbalapan atau berpatjuan
kuda dengan harapan rakjat terhadap kepada pelaksanaan pembangunan ini dan djuga mula-mulanja kita mendapat kemenangan terhadap
berbalapan dengan Pemerintah, tetapi pada hari ini Depernas dapat mentjatat kekalahan dalam berbalapan dengan Pemerintah, karena Pemerintah tidak sadja memikirkan, tetapi sudah sebagian
menjediakan persediaan untuk melaksanakan pembangunan ini. Dalam
beberapa hal persediaan itu telah berlangsung dan djuga tentjapai.
Jang ……………
-4-

jang tertjapai dalam politik keamanan, jaitu Pemerintah telah
memastikan, bahwa pada permulaan tahun 1961 keamanan diseluruh Indonesia sudah dapat dikatakan demikian rupa sehingga
pembangunan semesta berentjana ini dapat dilaksanakan. Pekerdjaan jang demikian sebenar-benarnja adalah mendjadi gangguan daripada pelaksanaan pembangunan. Pemberontakan P.R.R.I. dan permsta, pada waktu ini sedang menurun dan mudah-mudahan akan dapat
dimusnahkan sama sekali, sehingga kita mendapat taraf suasana
jang baik untuk melaksanakan pembangunan ini dan itu sudah dapat
dipastikan oleh Pemerintah, sehingga dasar dan suasana untuk

pelaksanaan pembangunan ini sudah dapat ditjapai.
Djuga bidang lain jang mengenai material sudah diadakan
persediaan oleh Pemerintah, jaitu dengan membentuk Bank Pembangunan Indonesia jang akan berpusat di Djakarta dan bertjabang dibeberapa Pulau, saja tidak mengatakan Daerah Swatantra
Tingkat I, tapi diberapa pulau didirikan tjabang-tjabang daripada bank Pembangunan Indonesia ini. Dan kedalamannja telah dibajarkan oleh pemerintah 10 miljard rupiah, sedangkan dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang daripada hasil-hasil
perusahaan-perusahaan negara, jaitu jang ditanam, jang disusun
diatas P.T.-P.T. Negara, akan menjerahkan 55% daripada hasil
perusahaan-perusahaan negara itu. Dan kalkulasi menurut harapan
adalah berdjumlah tiap-tiap tahun 4½ sampai 5 miljard rupiah.
Selain daripada itu djuga akan diadakan obligasi baik jang
umum ataupun jang tertudju kepada projecten pembangunan, sehingga
pada permulaan tahun 1961 sudah ada persediaan dari pihak Pemerintah, jaitu sedjumlah kira-kira 17 miljard rupiah fonds dalam negeri. Maka Bank Pembangunan Indonesia ini djuga akan bertjabang diluar negeri dengan nama Indonesia Bank for Development,
nama ini kurang tepat “Indonesia Bank” kalau “Bank” itu mesti dimulai
dengan “Bank” ini sebenarnja, tetapi sudah begitu peraturan negara
menetapkan, djadi Indonesia Bank For Development.
Dan ini akan bertjabang, seperti saja katakana: di New York,
London, Hamburg dan Tokyo. Pekerdjaannja terutama akan menampung fonds dollar jang sebagian hasil daripada pinjaman, jaitu long term kredit. Untuk pembangunan jang sekarang ini, dari
segala negara, sosialis atau non sosialis ada tawaran untuk memberi
sumbangan dan hal-hal itu djuga akan ditampung oleh Indonesian
Bank for Development tadi itu. Kita belum mengetahui berapa besarnja dollar jang kita butuhkan dari luar negeri dan djuga belum dikalkulasi setjara tepat berapa besarnja fonds rupiah. Boleh saja kabarkan disini setjara minimal jaitu pembangunan semesta nasional berentjana ini, jaitu harga nominal kira-kira
125 miljard rupiah atau dengan dollarnja kira-kira 2½ miljard

dollar kalau diturutkan rate daripada jang resmi pada waktu ini
jaitu 1 : 45,
Maka …………..
-5-

maka djuga perhitungan ini adalah minimal, saja katakana karena
dalam segala hal minimal. Tadi saja katakana 17 miljard fonds
rupiah jang telah disediakan oleh Pemerintah dan mungkin tiap
tahun fonds rupiah itu akan diperlukan tidak 17, tetapi 30 miljard rupiah, sedangkan dari luar belum dapat dikatakan tetapi
akan djuga memakan anggaran belandja jang tidak sedikit dan tidak dapat saja katakana kira-kira djuga tidak, berapa angkanja
itu. Maka djikalau rupiah ini dikalkuleer setiap tahun 30 miljard rupiah, djadi dalam djangka panjang mesti dikalikan 30
miljard. Dan perlu saja katakana disini bahwa Depernas tidak
memikirkan pelaksanaan perentjanaan ini untuk lima tahun, saja tidak mengetahui darimana sumbernja legende jang agak umum
diluar, jaitu seolah-olah rantjangan waktu ini lamanja lima tahun tidak demikian. Atas beberapa sebab dipertimbangkan akan
memakan waktu enam atau tudjuh tahun. Djadi kalau satu tahun
30 miljard, maka seluruh akan dibutuhkan 6 x 30 miljard rupiah
fonds, djadi 180 miljard, tetapi mesti diadakan koreksi kepada
angka-angka ini, jaitu djikalau mulai tahun 1961 maka tahun
1963 sudah mulai produksi dan produksi ini akan menekan angka jang
saja sebutkan tadi itu, jaitu dibawah 180 miljard rupiah.

Dan selain daripada itu timbul lagi pertanjaan jang
nanti akan kita tindjau, darimana fonds dollar (dan tidak perlu dollar fonds foreign currency) dan fonds rupiah ini akan
didapat dengan memperhitungkan bahwa beban rakjat pada waktu
ini sudah sedemikian rupa, sehingga pembangunan jang akan dilaksanakan ini djangan sekali-kali menambah beban rakjat itu.
Djalan-djalannja nanti akan kita tindjau sebaik-baiknja dengan
pemandangan keahlian daripada Saudara-saudara sekalian. Inilah
fikiran-fikiran jang mempengaruhi suasana dan semangat Pimpinan
Depernas ini. Tetapi makin mendekat tanggal 10 Agustus maka pekerdjaan dan tekanan kepada kita bertambah besar, tetapi ini
tidak dipandang sebagai suatu hal jang memberatkan jang harus
kita pikul, melainkan menimbulkan kewadjiban jang akan lebih
besar daripada jang disangka semula dan saja harapkan supaja
para pegawai disekeliling Sekertariat dan djuga kekeluargaan
Depernas djangan mendjadi gelisah menghadapi pekerdjaan itu
karena sungguh-sungguh rakjat itu menanti-nanti tentang hasil
pekerdjaan ini dan rakjat itu berharap untuk menerima penjelesaian daripada kemerdekaan jang telah diporklamirkan 15 tahun
jang lalu, jaitu kemerdekaan harus diisi dengan pembangunan dan
pembangunan itu akan dipakai diantaranja sebagai alat untuk
mentjapai dasar dan tudjuan revolusi kemerdekaan Indonesia jakni seperti kata Manifesto Politik tahun 1959, tidak sadja memelihara negara kesatuan Republik Indonesia tetapi djuga dengan
pembangunan membentuk masjarakat Sosialis Indonesia. Djadi diharapkan djang ada tekanan dalam melaksanakan perwudjudan
itu,

Supaja ………………
-6-

supaja kita djangan gelisah, melainkan menimbulkan beberapa hal
jang akan menguntungkan kita, memanggil supaja kewadjiban itu
lebih tegas lagi dikerdjakan.
Waktu Paduka Jang Mulia Presiden beberapa hari jang lampau kembali dari pengedaran di 17 negara disekeliling dunia,
maka beliau disambut oleh bekas Pedjabat presiden Saudara Ir
Djuanda, dengan kata-kata bahwa pekerdjaan Depernas telah demikian djauhnja sehingga penjelesaian itu dapat diharapkan dalam waktu jang pendek. Ini djuga menimbulkan kewadjiban jang
lebih mendesak lagi, tetapi segalanja itu, djuga seluruh rak
jat bersama-sama dengan Depernas harus menebus segala perkataan-perkataan jang telah diutjapkan, jakni mudah-mudahan insjaAllah kepada P.J.M. Presiden sehingga nanti tanggal 17 Agustus
pada hari proklamasi P.J.M. Presiden dalam pidato proklamasinja
dapat menjapaikan kepada rakjat dan kepada dunia Internasional
bahwa pekerdjaan telah diterima dari Depernas.
Semuanja tentu djuga bias bersegi optimisme dan pessimisme, tetapi buat Depernas sendiri tidak ada segi pessimisme sama
sekali, melainkan didalam hal ini terlihat tjahaja gemilang dengan optimisme karena dengan sepenuh hati dapat memberi sumbangan kepada
pekerdjaan jang diharuskan kepada kita jang bergelora dalam revolusi Indonesia ini, jaitu pesan-pesan jang telah tergores dalam Undang-undang Dasar 1945 jang telah kembali mendjadi dasar
Republik Indonesia sedjak 5 Djuli tahun jang lampau. Pendapat
jang lain jaitu Manifesto Politik tahun 1959 dan dasar jang ketiga jaitu Amanat Presiden dibidang pembangunan jang telah diutjapkan dan ditulis djuga kepada kita. Kita mendjalankan
tugas atas dasar-dasar jang saja sebutkan tadi itu dan itu pula

jang memberi inspirasi kepada kita untuk melaksanakan pekerdjaan ini.
Buat Depernas sendiri tidak mempunjai malam atau siang,
dalam hal ini bekerdja sebaik-baiknja dalam rantjangan waktu
dan sangat bergembira djikalau dapat memberi sumbangan pada
penjempurnaan pekerdjaan jang ditekad-bulatkan oleh Depernas
sendiri sedjak tanggal 28 Agustus tahun jang lampau.
Dengan kata-kata ini rasanja dapatlah saja menggoreskan
kepada Saudara-saudara dari Panitia Keahlian Pembangunan dibidang Keuangan ini, membawa kedalam suasana taraf pekerdjaan
Depernas pada waktu ini jang telah dimasuki dan akan ditjapai,
pada tanggal 10 Agustus, apakah semuanja itu dapat ditjapai
dengan bulat dengan sempurna ataukah dimana ada kekurangan.
Inilah ……………..
- 7 -

Inilah jang saja berikan pemandangan sedikit untuk maksud jang
telah saja tuliskan tadi itu.
Saja meningkat kepada intisari pekerdjaan kita. Tetapi sebelumnja saja adjukan beberapa pertanjaan kepada beberapa Anggota daripada
P.K.P. ini karena disini tjuma mendjawab pertanjaan, dan kesempatan
untuk memberi pemandangan umum itu ditempat lain, itu sudah berlangsung dan djuga nanti akan diadakan dalam rapat pleno untuk para Anggota jang 67 orang itu. Djadi ini tjuma mendjawab pertanjaan jang berisi keahlian jang kita butuhkan untuk membentuk projekten jang akan
direntjanakan bulan ini djuga akan selesai pada tanggal 20 Djuli
seluruhnja. Sebelumnja saja mengadjukan pertanjaan itu, ada beberapa
hal jang saja harapkan keterangan dari Saudara F. Zahar dari Kantor
Statistik jang pada sidang P.K.P. industri barat jang baru lampau
ini tidak dapat hadir kami mengharapkan angka-angka daripada import
barang-barang barat dan djuga membutuhkan angka-angka export dalam
beberapa hal logam, djadi export dari bauxite itu berapa, dan import
dari aluminium berapa. Kemudian import dari segala barang besi atau
besi badja berapa, dan import barang-barang nickel berapa dan export
dari timah, volumena timah putih, karena export timah hitam belum berlangsung. Demikian djuga berapa logam jang lain: kwikzilver dan terutama lagi export daripada minjak bumi, baik jang mengenai volumenja
maupun jang mengenai harga dengan foreign currency atau dengan rupiah.
Ini angka-angka boleh Saudara bulatkan dan mendjawab setjara tertulis.
Dan tentu sadja angka-angka ini pada waktu ini tidak ada, tetapi
harap disempurnakan dikantor Statistik dan kapan Saudara menjampaikan kepada Depernas ?
P. ZAHAR : Saudara Ketua, pertanjaan-pertanjaan jang diadjukan
kepada Bureau Pusat Statistik, meliputi pertanjaan statistik jang harus didjawab dan oleh karena itu harus diolah, sehingga memakan waktu
tetapi kami akan berusaha untuk mengumpulkan dan membentuk angka-angka
itu setjepat mungkin sehingga Depernas dapat menggunakannja. Minta djangka waktu 2 minggu, apakah itu dapat ?
KETUA : Ja, tetapi itu maximal.
Saudara sampaikan sadja kepada Sekertariat dikota Bandung ini.
Djuga batubara, logam-logam jang lain, emas dan perak; kalau
intan saja kira tidak perlu karena tidak diexpor.
Djadi dalam dua-minggu dapat diharapkan oleh Pimpinan.
Jang kedua, jaitu kepada Saudara Mr Tan Tjing Leng, kami mengharapkan djawaban tertulis jang berhubungan dengan kedudukan octrooi
dengan ……………...
- 8 -

dengan memperhitungkan apa keuntungannja dan apa ruginja kita memasuki perdjandjian-perdjanjian octrooi dan auteur.
Selain daripada itu bagaimana mestinja di Republik Indonesia
ini tentang kedudukan octrooi jang mengenai barang-barang jang akan
masuk ke Indonesia dan jang mungkin djuga akan diolah di Indonesia
sendiri.
Segala pertanjaan jang penting buat Indonesia jang berhubungan
dengan octrooi dan auteur, sekarang namanja Hak Tjipta, itu ditambah
lagi dengan apa jang dianggap perlu oleh Saudara dibidang ini.
Kami akan sangat menghargai hal ini kalau saja mendapat memorandum setjara tertulis dan pertanjaan saja ini tertentu akan disusun
dengan baik dan pembuatan ini akan makan waktu berapa lama? Lepas
daripada waktu djam jang diperlukan untuk perdjalanan Bandung-Makasar
pulang pergi.
MR TENG TJING LENG: Untuk mendjawab setjara umum, Saudara Ketua,
saja bersedia, makan waktu empat-hari, hanja saja kira perlu bahanbahan jang saja dapatkan dari Djakarta jaitu dari Departemen Kehakiman. Dan saja harapkan pada hari Senin saja akan mendapatkannja.
KETUA : Apakah akan Saudara kerdjakan di Departemen Kehakiman
di Djakarta, karena memang lektur ada disitu, sebab disitu ada djuga
bekas Menteri Kehakiman.
MR TENG TJING LENG: Saja kerdjakan di Makasar, hanja bahan-bahan
itu saja akan diselidiki di Departemen Kehakiman di Djakarta.
KETUA: Untuk perhubungan dengan Saudara Menteri Kehakiman akan
disampaikan interlokal hari ini djuga oleh Sekretariat kepada Departemen Kehakiman, bahwa Saudara akan mengumpulkan bahan-bahan dan akan
menjelidiki literature di Departemen Kehakiman.
Dan sesudah itu akan selesai berapa hari?
MR TENG TJING LENG: Dalam dua hari sesudahnja itu akan saja sampaikan.
KETUA: Djadi lebih pendek daripada 15 hari, dengan jang saja akan
dapat diterima dari Saudara F. Zahar. Terima kasih
Dan ada lagi industri dibidang assembling, baik assembling auto
atau mesin djahit atau radio dan mesin-mesin jang lain, terutama
assembling daripada mesin-mesin pembangunan tenaga listrik dan mesin-mesin jang lain djuga.
Saja harapkan dari Saudara jang terhormat A.C. Manoppo supaja
tertulis djuga didalam suatu memorandum tentang arti industri assembling di Indonesia.
Selama …………………..
- 9 -

selama kita belum menghasilkan besi daripada kekajaan Indonesia sendiri,
itu
bagaimana
industri
assembling
ini
dan
apa
keuntungannja buat Republik Indonesia industri ini diperkembangkan selama
besi belum diprodusir oleh Indonesia sendiri.
Djadi buatlah sebaik-baiknja dan itu djuga akan kami pakai didalam mempertimbangkan projek-projek industri pada hari jang akan
datang.
Saja harapkan supaja Saudara Manoppo dalam hal ini bersedia membuatnja dan sekarang saja bertanja, makan waktu berapa lama?
A.C. MANOPPO: Saudara ketua jang terhormat, karena Saudara menanjakan tentang assembling seluruhnja artinja djuga diluar bidang kami, jaitu perkara mobil, itu djuga saja akan bersedia, tapi memakan
waktu.
Tentang assembling mobil, oleh karena itu ada didalam bidang
saja, itu akan agak lekas, tapi kalau diminta assembling seluruhnja termasuk naaimachines dan lain-lain, saja rasa ini paling kurang
dua minggu, Saudara Ketua.
KETUA: Lebih baik Saudara bagi pekerdjaan jang pertama dulu dibidang assembling auto dan kemudian kalau sudah selesai ini, Saudara
saja harapkan supaja mengerdjakan djuga assembling daripada mesinmesin jang lainnja seperti jang saja sebutkan tadi itu.
Djadi ini diutamakan untuk dikerdjakan.
Dan djuga harap ditindjau assembling itu, karena sekarang ini
beberapa perusahaan mendapat izin untuk assembling ini, tapi itu didalam praktek menimbulkan pertanjaan: kenapa dia dapat saja tidak?
Apakah tidak dapat didjadikan assembling vital?
Apa untungnja dan ruginja, djika didjadikan vital assembling?
Djuga mengenai assembling dipihak Swasta
Djadi hal ini harus ditindjau setjara effektif.
Dan seluruh memorandum ini buat sementara Saudara rahasiakan karena belum sampai kepada Pemerintah.
Djadi didalam waktu dua minggu dapat diselesaikan assembling diseluruh bidang seperti jang saja sebutkan tadi itu dan dibidang communication jang berupa auto itu dapat diberikan didalam waktu jang
pendek, bukan?
A.C. MANOPPO: Dapat, Saudara Ketua.
KETUA: Djuga jang berhubungan dengan djalan-djalan, supaja Saudara berikan pemandangan-pemandangan, assembling jang dibutuhkan
auto apa. Dan mengapa dibutuhkan beberapa djenis auto dari Djerman
Barat, Amerika dan lain-lain, itu apa hubungannja dengan djalan-djalan jang ada disini, karena djalan disini tidak seluruhnja sempurna,
Sebab ………………
- 10 -

sebab ada beberapa djenis auto jang tidak baik dipakai, ada jang
kurang baik djika dipergunakan. Djadi harap semuanja ini ditjatatkan menurut pemandangan Saudara sendiri.
Saja utjapkan terima kasih, dengan demikian, ada tiga pekerdjaan, tidak berupa huiswerk, tapi jang sangat diperlukan
oleh Pimpinan Depernas didalam pembentukan projek didalam bulan ini dan
didalam bulan jang akan datang.

Sekarang ………………..

- 11 -

Sekarang kita melandjutkan pekerdjaan, jaitu menamai
kita kepada approaching daripada bidang moneter bagi pembangunan ini, jang hampir seluruhnja penting, tetapi saja tjuma
akan mengambil beberapa pokok sadja jang dibutuhkan untuk dapat membulatkan pemandangan didalam menjelenggarakan projec
ten daripada industri dan projek pembangunan jang lain.
Jang pertama, jaitu jang berhubungan dengan pendapatan
nasional, atau jang dinamai dalam istilah resmi internasional, jaitu “national income”. Ini akan saja adjukan pertanjaan kepada Saudara-saudara Prof. Mr Kertonogoro dari Universitas Gadjah Mada, kepada Saudara Drs. Muljatno, kepada
Saudara Zahar dan kepada Saudara Siauw Giok Tjan.
Dalam tahapan jang pertama nanti dilebarkan dengan Saudarasaudara jang lain, usaha jang berhubungan dengan national incomon ini.
Dalam beberapa penerbitan diadakan perkiraan daripada
national income ini, jang pertama dari pihak Pemerintah sendiri, seperti telah diketahui oleh anggota Parlemen jang telah
dibubarkan
dan
djuga
tjalon
Anggota
Parlemen
GotongRojong, Saudara Siauw Giok Tjan, bahwa Pemerintah didalam Nota Keuangan tahun 1960, menaksir national income Indonesia
untuk tahun 1960 sedjumlah 180 miljard rupiah.
Kedua, berhubungan dengan national income ini, ada karangan dalam tahun jang lalu, jang berasal daripada S.D. Neuenbach, jang disiarkan dalam majalah Ekonomi dan Keuangan Indonesia, sedangkan sebelum perang ada perhitungan pendapatan
nasional jang berasal dari J.J. Polak, jaitu dalam buku jang
bernama “The National Income Of Netherland Indish dari tahun
1921 sampai 1939. sekarang setjara ahli dan deskundig bagaimana pendapat dari Saudara-saudara jang saja sebutkan tadi itu,
jaitu dari Saudara Prof. Kertonegoro, Saudara Drs Muljatno
dan Saudara Siauw Giok Tjan, dari Saudara Zahar tjuma saja butuhkan angka-angka dari national income dalam waktu jang lampau, kalau ada tahun 1960, jang dalam nota keuangan ada, tahun
1959 bagaimana, tahun 1958 bagaimana, apa jang ada dikantor
statistik.
Djadi pertanjaan saja kepada Saudara jang bertiga ini,
jaitu bagaimana penilaian Saudara-saudara terhadap kepada kalkulasi perkiraan Pemerintah jang saja sebutkan tadi itu.
Saja …………………….
- 12 -

Saja harapkan jang pertama kali dari Saudara Prof.
Kertaonegoro dalam memberi djawaban jang berisi penilaian
daripada perkiraan Pemerintah tadi itu. Silakan Saudara.
PROF. MR KERTONEGORO: Saudara Ketua, untuk menentukan djumlah National Income buat tahun 1959, itu tentunja
harus ada perlengkapan jang selengkap-lengkapnja untuk
mengumpulkan segala angka-angka jang diperlukan guna menjusun National Income itu. Untuk saja, karena saja berada di Djokja djauh daripada sumber-sumber jang mengumpulkan angka-angka itu, maka jang dapat saja perbuat
hanja untuk mengumpulkan angka-angka dari instansi-instansi resmi diantaranja data dari Biro Pusat Statistik,
Departemen
Keuangan, Agraria,
Perindustrian,
Perdagangan,
dan Bank Indonesia. Berkat bantuan instansi-instansi tersebut didalam memberikan angka-angka jang mereka miliki
mengenai djangka waktu 1959 dan 1958 maka dapatlah perkiraan ini didasarkan atas djumlah besar data resmi. Meskipun demikian bantuan tersebut harus dianggap kurang tjukup djuka dipergunakan untuk suatu perkiraan jang sangat
teliti,
lebih-lebih
mengenai
data
perindustrian,
harga
dan hasil-hasil industri serta sebagian dari sector pertanian. Disamping itu sebagian dari bahan-bahan jang tersedia tidak tersusun sedemikian rupa sehingga memudahkan
perhitungan penghasilan nasional, melainkan sekadar untuk
memberikan gambaran global dari masing-masing sector sadja.
Keterangan-keterangan
mengenai
djumlah-djumlah
produksi jang tidak disertai keterangan baru daripada harga, sangatlah sukar kita menentukan penghasilannja. Berhubung dengan itu terpaksa kami didalam perkiraan mempergunakan
berbagai
indicator
sadja
melalui
indicator-indicator tersebut berusaha mendapat djumlah-djumlah jang
kami perlukan. Adapun approach jang kita adakan adalah
jang dinamakan adalah jang dinamakan income approach.
djadi kita djumlah penghasilan-penghasilan jang didapat
dari berbagai-bagai factor produksi jang telah menjumbangkan usahanja untuk membentuk hasil nasional. Barangkali
ini sebagai kebetulan, baik djuga saja kemukakan bahwa disamping saja duduk Saudara Drs Muljatno jang djuga
Menghitung ………………

- 13 -

menghitung penghasilan nasional, tetapi menurut product
approach. Kedua-duanja ini dapat saling mengontrol antara
satu sama lain. Karena jang dipeladjari itu hal jang sama,
ialah penghasilan nasional. Hanja approachnja jang dilakukan itu berlainan. Saja menggunakan income approach,
Saudara Drs Muljatno menggunakan product approach, tetapi mestinja karena jang dipeladjari itu hal jang sama
itu alhasilnja djuga harus sama.
Menurut angka jang dapat sebagai alhasil dari
penjelidikan mengenai penghasilan nasional dengan menggunakan income approach, saja sampai pada angka-angka
gross national income 204,5 miljard. Sedangkan saja dengar dari Saudara Drs Muljatno jang menggunakan product
approach sampai pada angka-angka 204 miljard rupiah.
Djadi boleh dikatakan hanja perbedaan ½ miljard,

hal mana ………………….

- 14 -

hal mana boleh dikatakan merupakan suatu ketjotjokan baik mengenai net
national income jang saja sebutkan tadi dan gross national income.
Mengenai net national income, saja sampai kepada net national
income menurut harga pasar tahun 1959 jaitu 190,4 miljard. Kalau menurut harga pasar 1958 jaitu 152 miljard. Mengenai hal net national
income belum ditjotjokan dengan angka-angka jang didapat oleh Saudara
Drs. Muljatno. Hal ini nanti Saudara Drs Muljatno dapat mengemukakan
tentunja. Inilah jang menurut penjelidikan jang kami dapat dengan
menggunakan angka-angka jang kami dapat dari berbagai instansi Pemerintah dan dengan demikian kiranja saja telah mendjawab pertanjaan
jang diadjukan oleh Saudara Ketua.
KETUA: Saja mengutjapkan terima kasih tentang angka-angka jang
diadjukan dan diberikan dengan explanation. Djadi itu ada jang diatas 180 dan jang dibawah 180 miljard, menurut pengiraan Pemerintah. Djadi perkiraan Pemerintah ini tidak begitu djauh daripada pendapat jang diadjukan oleh Saudara Prof. Kertonegoro.
Kemudian saja mengharapkan dari Saudara Drs Muljatno dan istimewa pula supaja diadjukan pemandangan jang lain, oleh karena dari
Saudara Prof. Kertonegoro hasilnja hampir sama, sebagai hasil daripada
Saudara sendiri.
Saja persilakan Saudara Drs Muljatno.
DRS MULJATNO: Saudara Ketua, sebenarnja jang kompeten menghitung
pendapatan nasional itu adalah Biro Pusat Statistik. Kami dari Biro
Finec hanja setjara kebetulan menghitung angka-angka ini, sekedar untuk keperluan-keperluan ekonomi pembangunan dan untuk mendjawab salah
satu questionair dari United Nations.
Seperti tadi sudah diterangkan oleh Prof. Kertonegoro bahwa soal
pendapatan nasional ini memang sebetulnja harus dilakukan dengan penjelidikan jang lebih teliti, karena pendapatan nasional itu merupakan suatu analisa kwantitatif jang berdasarkan angka-angka statistik.
Djadi kalau angka-angka statisitik jang dipergunakan itu kurang baik
mutunja maka saja kira pendapatan nasional itu djuga kurang dapat
dipertanggung-djawabkan penggunaannja. Tetapi sekedar untuk gambaran
saja kira bias diadakan taksiran-taksiran dan seperti tadi sudah diterangkan djuga oleh Prof. Kertonegoro, bahwa perhitungan pendapatan
nasional dapat dilakukan melalui income approach dan djuga dapat dilakukan melalui production approach, dan sebetulnja ada satu lagi tjara jang dapat dipergunakan ialah melalui approach pengeluaran-pengeluaran expenditure approach.
Didalam ………………….

- 16 -

atau dalam teori pendapatan nasional itu dinamakan national
income net factor cost, jang berdasarkan pembiajaan factorfactor productie dan angka 204 miljard ini bukan gross jang
saja katakana, tetapi netnja dan biasanja untuk menghitung
gross, net ditentukan, kita tambahkan dengan 3% daripada gross
itu. Djadi 3% jang kita maksudkan disini ialah potongan untuk
penjusutan, depressiation, afschrijvingen dan sebagainja itu.
Djadi untuk tahun 1959 disini 204 miljard itu adalah net nasional income jang berdjalan pada tahun 1959. disamping itu
saja djuga memperhitungkan menurut harga jang berdjalan jang
sering kita namakan pendapatan nasional in real team, djadi
menurutkan harga jang constant dan dalam hal ini B.P.N. (Biro
Perantjang Negara) jang dulu mengambil harga-harga tahun 1955
sebagai harga patokan, sehingga untuk tahun 1959 itu saja telah mendapatkan 2 matjam angka ialah angka pendapatan nasional
menurut harga-harga jang berdjalan dan harga-harga pada tahun
1955. djadi untuk tahun 1959 menurut harga jang berdjalan itu
204 miljard dan menurut harga 1955 saja tetapkan 112,2 miljard. Djadi selisihnja itu merupakan tingkatan inflasi harga
tahun 1959 kalau dibandingkan dengan harga 1955.
Saja kira buat sementara ini tjukup sekian.
KETUA: Penindjauan dari jang mengenai national income
oleh Biro Finec sudah tertulis?
DRS MULJATNO: Ini sebetulnja dulu dimaksudkan sebagai djawaban terhadap quesionner dari United Nation, tetapi ditulis
dalam bahasa Inggris. Saja hanja mempunjai 1 exemplar.
KETUA: Dapat Saudara menjampaikan satu copi kepada Pimpinan?
(DJAWAB: bisa)
Dan djuga di bekas Biro Perentjang Negara dulu djuga ada
beberapa peninjauan. Itu Saudara mengetahui, tertulis atau
tidak? Dari bekas Biro Perantjang Negara, djadi bukan dari
Biro Finec.
(DJAWAB: Ini sebetulnja hasil dari
Biro Perantjang Nasional dulu).
Saja harap supaja disampaikan dan saja rasa, itu tidak
perlu melalui Jang Mulia Menteri Pertama. Karena saja djuga
Anggota dari Dewan Ekonomi Pembangunan Monetair itu, djadi
ini hal dapat disampingkan djuga kepada Pimpinan Depernas.
Kemudian ……………..

- 17 -

Kemudian terhadap pertanjaan ini, saja djuga mengharapkan pandangan jang deskundig daripada Saudara Siau Giok Tjan.
SIAUW GIOK TJAN: Saudara Ketua jang terhormat, setelah
ada djawaban dari 2 orang sardjana dari ilmu economi mengenai
national income, ini saja rasa tidak perlu menambah.
KETUA: Saja perlu pandangan dari Saudara.
SIAUW GIOK TJAN: Memang, sedjak Dewan Perwakilan Rakjat
menghadapi banjak pembangunan 5 tahun jang pertama jang disusun oleh Biro Perantjangan Negara, itu memang dikemukakan beberapa matjam angka dan ditindjau tentang National Income dalam
usaha mempertinggi national income buat melaksanakan pembangunan, tetapi Saudara Ketua, angka-angka jang dikemukakan baik
dalam masalah tentang rentjana pembangunan lima-tahun jang dibuat oleh Biro Perantjangan Negara maupun kemudian direntjanakan
oleh Pemerintah dalam Nota Keuangannja, itu sangat disangsikan kebenarannja, seperti djuga dikemukakan tadi disebabkan
untuk menjesuaikan atau menentukan national income dibutuhkan
angka-angka jang dapat dipertjaja.
Dalam hal ini ternjata sekali bahwa Biro Pusat Statistik, sekalipun mempunjai kemauan baik untuk menjusun angkaangka jang dapat dipertjaja, didalam pengalaman di Dewan Perwakilan Rakjat terasa menghadapi kesulitan-kesulitan buat mengumpulkan angka-angka jang betrouwbaar buat menentukan angkaangka jang dapat dipertjaja.
Ini perlu sekali diperhatikan dari DEPERNAS dalam menjusun rentjana ini karena dengan angka-angka statistik untuk menentukan national income jang sekarang, akan dihadapi kesulitan-kesulitan dan dalam hubungan ini tentu akan berupa kesulitan karena nilai uang rupiah selama tahun belakangan ini
djuga mengalami perobahan jang sangat berpengaruh kepada national income.
Perlu Saudara Ketua hendaknja menilai angka-angka Pemerintah untuk national income ini.
Saja rasa tjukup sekian Saudara Ketua.
KETUA: Kita tjuma mau bertanja lebih landjut, itu pekerdjaan national income waktu membitjarakan perentjanaan buatan
Biro Perantjang Nasional itu, djuga waktu membitjarakan sekarang mendjadi Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang
Anggaran Belandja apakah djuga ditindjau dalam Seksi atau tidak.
SIAUW GIOK TJAN: ………………
- 18 -

SIAUW GIOK TJAN: Ja, ditindjau.
KETUA: Apakah dalam rapat pleno djuga?
SIAUW GIOK TJAN: Ja, dalam rapat pleno djuga.
KETUA: Saja harapkan para anggota Seksi dan daripada rapat
pleno mempeladjari djawaban Pemerintah itu. Tetapi saja rasa tidak
begitu susah, karena sekarang ini sudah mendapatkan minimal
berapa. Dan kalau diambil 180 miljar, boleh dikatakan maximal
dan minimal 120 miljar, dan kalau setjara adil boleh kita
mengambil angka optimum, djadi tidak mendjadi pegangan tetapi
mengarahkan pikiran kita, karena penting dengan pembangunan
ini, kita mau menaikkan tingkat living standard, djadi berapa persen. Angka-angka ini dapat kita pergunakan dalam pertimbangan untuk melaksanakan pembangunan itu. Ini angka
antara minimal dan maximum.
Saja mengutjapkan terima kasih atas djawaban jang diberikan oleh Saudara Siauw Giok Tjan jang mempunjai status dobel,
jaitu bekas anggota Parlemen dan tjalon anggota Parlemen Gotong-rojong. Dan walaupun djawabannja itu kadang-kadang diplomatis tetapi saja rasa dapat memperkuat rochani kita dalam
menaikkan nasional income dan menaikkan living standar dengan
pembangunan ini.
Sekarang kita sampai kepada pertanjaan jang kedua, tapi
sajang Saudara Ir Susilo tidak hadir.
Dari Saudara Zahar, tadi saja harapkan angka-angka jang
berupa national income jang ada pada Kantor Statistik pada
djaman jang lampau, bias 10 tahun jang lampau jaitu dari tahun
1950 sampai tahun 1960, kalau tidak ada, apa jang ada sadja.
Pertanjaan jang kedua, akan saja adjukan kepada Saudara
Drs Zakaria Raib dan saja Saudara Ir Susilo Hardjoprakoso
tidak dapat datang dan saja harapkan selandjutnja djawaban
dari Saudara Kolonel Suhardi dan dari Saudara Siauw Giok Tjan
lagi, jaitu menghadapi satu pertanjaan, jang akan saja chek,
sampai kemana dapat diterima dan dipergunakan didalam membagibagi pembangunan ini didalam 2 bidang, jaitu projek disektor pertanian, kemudian projek didalam sector non agriculture.
Menurut perhitungan dan pemikiran, maka perbandingan
dari sector pertanian dan sector bukan pertanian (non agriculture) buat tahun 1957 adalah perbandingan antara 57 : 44,
maka didalam angka 44 tadi itu termasuk djuga mining 2,3%
dan industri 10,5%.
Sekarang timbul ……………….
- 19 -

Sekarang timbul pertanjaan, perbandingan 57 : 44 disektor agriculture dan disektor non agriculture tahun 1959-1960,
bagaimana perbandingannja itu, masih tetap atau sudah berobah?
Berhubung dengan itu djuga, jaitu jang mengenai sektor
pertambangan dan industri, bagaimana itu, menundjukkan kemadjuan, ja atau tidak dan kalau mengenai kemunduran, hendaklah ditundjukkan apa sebab-sebabnja maka terjadi kemunduran
itu?
Djuga berhubungan dengan perbandingan tadi itu, timbullah pula soal berapa % dari modal untuk pembangunan akan kita untukkan bagi sector agriculture dan berapa % untuk sector
non agriculture.
Maksudnja ialah supaja kita dengan merobah struktur daripada national income jang telah kita persoalkan djawabkan
tadi, dari bidang agriculture jang mendjadi tjorak daripada
Indonesia pada waktu itu, lama-lama djuga mendapatkan tjorak industriil, maka djuga mengenai djawaban ini, jaitu bagaimana nasehat-nasehat jang berupa keahlian melewati fase
industrialisasi daripada agriculture menudju kepada face nanti, jaitu agriculture dengan industry.
Inilah jang saja harapkan pemandangan-pemandangan dari
Saudara Drs Zakaria Raib, kemudian dari Saudara Kolonel Suhardi, dari Saudara Siauw Giok Tjan dan Saudara Zahar jang
mengetahui tentang perkiraan working group di Biro Statistik.
Saja mulai dengan Saudara Zakaria Raib supaja dapat memberi pemandangan-pemandangan tanpa terikat oleh suasana Djawatan Departemen Pembangunan.
DRS. ZAKARIA RAIB: Saudara Ketua, untuk mendjawab pertanjaan itu setjara tepat adalah saja kira sangat sukar pada saat sekarang, berhubung dengan kekurangan angka-angka, jang
sebagian berada pada pihak Statistik dan djuga ditindjau dari pihak Djawatan masih dalam pengumpulan di Kementrian kami. Maka hanja sebagian dari pertanjaan itu bisa
kami djawab.
Hubungan dari pihak agriculture dengan industry didalam bidang kehutanan, pada saat sekarang adalah bersifat
penggergadjian dan keadaan pada tiap penggergadjian menghadapi kemunduran, disebabkan soal perkajuan. Dan kedua
terhentinja buat sementara waktu landjutan-landjutan pembangunan jang mempergunakan kaju, akibat daripada keadaan
keuangan, terutama dari pihak swasta, sulit mendapat kaju,
ialah disebabkan hampir seluruh daripada penggergadjian ini
semata-mata mempergunakan kaju djati.
Tetapi pihak ………………
- 20 -

Tetapi pihak perindustrian dan djuga pandangan sendiri, adalah sangat sajang dari pihak penggergadjian
ini hanja selalu tertudju kepada penggunaan daripada kaju
djati, jang sebetulnja suatu hasil deviesen.
Oleh sebab itu mengadjurkan menukar kaju djati sebagai
bahan bangunan di Indonesia, atau untuk terutama jang banjak
digunakan dalam bidang meubilair, supaja merubah pengertian
jang salah, bahwa Indonesia hanja kenal dua matjam kaju, jaitu kaju djati dan jang lain wildhout. Sedangkan letaknja
adalah banjak pada wildhout, dengan perubahan technis pengawetan daripada kaju jang dinamakan kaju jang tidak berwalitet tinggi itu (jang sebetulnja masih diragukan, kebenaran
pendapat ini) sehingga sector kaju djati dapat semata-mata
ditudjukan kepada sector ekspor.
Dengan kesulitan-kesulitan mendapat kaju ini, pihak-pihak penggeradjian dapat setudju, djika djuga dari pihak
pertanian, terutama disini pihak kehutanan, melakukan suatu
pekerdjaan pembukaan hutan-hutan. Dan keadaan hutan-hutan
di Indonesia pada umumnja, terutama bersifat jang tidak gecultiveerd dan ada sebagian ketjil jang gecultiveerd.
Sedangkan dari fihak jang gecultiveerd, terutama bidang pinus itu kajunja hendaknja ditudjukan kepada projek industri
jang lain, jaitu industri kertas. Djadi fihak jang tidak gecultiveerd itu didalam pembukaannja supaja dimasukkan rentjana gecultiveerd sehingga dalam waktu jang tertentu kita
mendapat satu continuiteit dan matjam tjorak kaju jang sama
untuk mendjamin kelandjarannja industri. Perluasan daripada
penggergadjian dapat dikerdjakan lebih landjut dengan penjediaan tjuku devisen dan pembikinan alat-alat mesin jang dapat dikerdjakan di Indonesia, mengingat rantjangan pembangunan rentjana daripada housing centre dalam pembangunan
rumah-rumah daerah dan desa. Djuga dapat ditambahkan dengan
hasil penggergadjian, ditudjukan kepada bidang export. Dengan
melakukan penggergadjian, meminta investment jang tidak besar
dan hanja memerlukan devisen jang cenmalig jaitu pendatangan
mesin-mesin sadja, maka menurut pendapat kami penanaman modal
didalamnja tidaklah begitu besar dibandingkan dengan sectorsektor industri lain, sedangkan sifatnja industri kaju ini
adalah sangat quick-yielding sehingga dalam waktu singkat
dapat memberikan hasil jang njata.
Djuga dari bidang industri kaju, disamping seperti jang kami
kemukakan pengawetan kaju, djuga perlu penambahan daripada
industri penjediaan kaju jang meliputi bidang pembungkus
jang dinamakan triplex
Dan jang lain ……………….
- 21 -

dan jang lain untuk keperluan rumah-tangga.
Saja kira jang mengenai bidang hubungan kehutanan dengan fihak industri pada saat ini, selain daripada mengenai
bidang penggergadjian, djuga kita didalam pembukaan hutanhutan baru ini, ditjakupkan projek-projek industri kimia dan
bisa menghasilkan bahan-bahan kimia baru. Dan pada industri
hutan ini merupakan bijproduct, tetapi pada industri kimia
kelandjutan merupakan hoofdproduct untuk produksinja.
Saja kira untuk sementara dari itu sudah kami djawab dan
seperti saja kemukakan tadi, karena tidak adanja angka-angka
jang tepat pada kami pada saat sekarang ini, akan kami susulkan setjara tertulis dari Djakarta, mengingat banjak angkaangka itu masih ada di Djakarta, karena pada panggilan rapat
ini pada permulaan kami tidak mengetahui pertanjaan apa jang
akan adjukan sehingga persiapan-persiapan untuk djawabannja
tidak dapat kami adakan pada saat sekarang. Sekian.
KETUA: Saja mengutjapkan terima kasih atas djawaban jang
diberikan walaupun dalam beberapa hal sudah ketularan daripada penjakit jang dimulai oleh Saudara Siauw Giok Tjan jaitu
memberi djawaban jang setjara diplomatis.
Setjara kongkrit perbandingan tahun 1956 hingga tahun
1957 sekarang bagaimana kira-kira tahun 1959 – 1960 ini.
Sudah ada penggeseran perbandingan ini, ja atau tidak. Setjara
pemandangan umum bias djuga, ini tidak perlu setjara kongkrit.
Akan tetapi bagaimana itu?
DRS ZAKARIA RAIB: Seperti saja kemukakan tadi pada saat
sekarang menurun dari fihak industri kaju, terketjuali kalau
segera diadakan perbaikan-perbaikan seperti saja kemukakan
tadi perubahan daripada penggunaan djati dengan kaju-kaju
jang lain, mengingat taraf pembukaan-pembukaan tanah jang sekarang berdjalan berada terutama didaerah transmigrasi di Lompong dimana pada kenjataannja kaju-kaju ditebang tidak dipergunakan atau diolah dalam penggergadjian, tetapi umumnja
setjara sangat tidak dapat dipertanggung-djawabkan dilakukan
pembakaran-pembakaran jang bersifat merugikan.
Dan djuga factor pengangkutan mempengaruhi dapatnja terlaksananja pendatangan kaju-kaju dari luar Djawa ke Djawa, dimana
umumnja penggergadjian itu sangat menurun.
Mengenai tjara kerdja dapat diambil kesimpulan, bahwa
pada saat sekarang penggergadjian kaju, didalam pengumpulan
angka-angka jang kami dapat,
Sekarang bekerdja ………………..

- 22 -

sekarang bekerdja kurang lebih 40 prosen daripada djalannja
pada masa jang lalu, dan dengan sendirinja dapat kita lihat
perbandingan jang sebetulnja sangat kunstmating ditimbulkan
tidak lagi 56 : 44, djadi sudah menurun. Tetapi sebetulnja
ini bias sekurang-kurangnja dapat dipertahankan djika, seperti dikemukakan tadi, dilakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki persediaan kaju bagi penggergajian ini. Karena
dari tahun 1957 sampai saat ini didalam potentieel capaciteit penggergadjian tidak ada tambahan satupun djuga, mengingat tidak tersedianja devisen untuk pendapatan mesinmesin. Djadi untuk meningkatkan perbandingan ini bias dilakukan dengan tjara penambahan persediaan kaju atau mengganti
persediaan kaju matjam lain dan penambahan mesin-mesin untuk
mempertinggi potensi daripada penggergadjian tersebut.
KETUA: Terima kasih saja utjapkan kepada tambahan daripada explanation ini.
Sekarang saja meminta pendjelasan dari Saudara Kolonel
Suhardi tentang perkembangan industri dalam taraf sekarang
dan nanti dengan meninggalkan bidang agriculture dan menambah kepada bidang industri dan istimewa saja minta perhatian
dalam hal ini bagaimana tempatnja industri berat pada waktu
sekarang dan pada waktu nanti menurut rentjana 3 tahun dari
Departemen Pertanian.
KOLONEL SUHARDI: Saudara Ketua, mengenai pertanjaan
pertama bagaimana perbandingan pengeluaran dalam sector industri pertanian dan sector industri non-pertanian, saja tidak dapat mendjawab, memang tidak pernah memperhatikan.
Mengenai pertanjaan kedua, berapa perbandingan jang
harus diadakan didalam pengeluaran-pengeluaran jang akan datang dan investasi-investasi dihari depan untuk merubah
negara kita dari negara agraria kenegara industri, dengan
sendirinja kita harus berpidjak pada kenjataan pada saat ini,
dan bagaimana dihari-hari depan tingkat-tingkat jang harus
kita lalui. Pada saat ini sebetulnja pendapatan negara terutama djuga dibidang mendapatkan deviezen sangat tergantung
atau boleh dikatakan seluruhnja, ketjuali minjak dan beberapa sector pertambangan, terletak dibidang pertanian, dan dalam hal ini adalah karet. Djadi kita harus disamping uang jang
akan kita keluarkan terutama kita harus memikirkan kapasitet
daripada tenaga kita untuk dialihkan dari sector pertanian
kesektor industri.
Djadi ………………..

- 23 -

Djadi tidak hanja digantungkan kepada kekuatan membajar mesinmesin untuk mengalihkan sector pertanian kepada sector industri, tetapi kita harus djuga memikirkan akan kapasitas daripada universitasuniversitas dan sekolah-sekolah jang ada pada kita untuk
mendapatkan tenaga untuk mengalihkan itu.
Memang didalam waktu jang lalu (rapat jang lalu), kita sudah mengatakan bahwa kita djuga ingin sekali mendjadi negara jang sangat kuat,
dalam industrinja progressif dan supaja Bangsa Indonesia djangan
terlalu sloom seperti sekarang. Seperti perbandingan, di Amerika umpamanja, 16% dari penduduknja bias memberikan makanan kepada seluruh
rakjatnja, malahan murah-murah, tetapi Indonesia 70% dissector pertanian disini beras sadja tiap tahun masih mengimport 100 djuta dollar,