Panitia keahlian pembangunan Depernas bagian obat dan obat-obatan

P. K. P.
BAG
OBAT DAN OBAT
OBATAN
DEPERNAS.

328/V-Dep./60.-

-200PANITIA KEAHLIAN PEMBANGUNAN DEPERNAS BAGIAN OBAT DAN OBAT- OBATAN

(RISALAH – SEMENTARA)
Masa sidang ke : II th. 1960, Rapat ke : 1
Hari Rabu tanggal 27 April 1960
(Djam panggilan : 09.00)
Mengoreksi harap dilakukan dalam tempo 2 x 24 djam
Setelah risalah sementara ini diterima. Apabila dalam tempo 2 x 24 djam itu tidak dikembalikan, di
anggap tidak ada perubahan.

ATJARA

: P.K.P.bagian obat dan obat – obatan.


KETUA

: Prof . Mr H. Muhd. Yamin.

SEKRETARIS

: M. Hutasoit.

ANGGOTA JANG HADIR : 26 Orang.

1.Prof. Mr H.Muhd. Yamin, 2. Ir Ukar Bratakusumah, 3.
Brig. Djen. Dr suhardi, 4.Ir Sakirman, 5. Mr Elkana Tobing,
6. I,R. Lobo, 7. Kol. R. Wibujo 8. Mr . A. baramuli. 9. Dr Buntaran Martoadmodjo, 10. Mr I gusti Ktut
Pudja, 11. K.H Iman Zarkasji, 12. Prof. Ir H. Johannes, 13.
M. Hutasoit, 14.Drs Sunarto, 15. Let. Kol. Sri Amin, 16.
Drs Kusdarminto, 17. Prof.Sardjono, 18. R.S Nanni Djajawikarta, 19. J.Hutabarat,
20. Prof .Dr Ir Tajib
Hadiwidjaja, 21. Let. Kol.(P) Kamal, 22. Prof. Dr Darman ,
23. Prof. Dr Ir. Sumantri, 24. R. Moch. Ambyah Hardiwinoto,

25. Drs. Sarbini Suwawinata/F. Zahar, 26. Anwar Gelar St.
Saidi.
KETUA : Saudara – saudara, rapat saja buka. Rapat ini ialah
rapat jang pertama dari panitia keahlian pembangunan dibidang
industri obat-obatan jaitu bagian daripada bidang industri sandang dan pangan.
Maka pekerdjaan disini telah didahului oleh penjelidikan
dan pelaporan dari seksi industri perobatan(obat-obatan). Dan
maksudnja penjelidikan daripadaseksi in, ialah untuk memberi
dasar kepada projekpembangunan bidang obat-obatan jang nasional perentjana dan semesta.
Maka untuk mentjapai maksud saja sebutkan tadi itu,
pimpinan memerlukan beberapa djawaban atas pertanjaan – pertanjaandari pihak ahli,supaja dapat menjusun tripola
industri perobatan itu, jang nanti akan dilaksanakan kira-kira pada penghabisan bulan djuni 1960.
Jaitu………..

-2Jaitu dasar undang – undang pembangunan berentjana semesta dan nasional, jang akan disampaikan kepada pemerintah sebelum hari proklamasi, sehingga pada hari proklamasi tahun ini djuga paduka jang
mulia Presiden dapat menjapaikan kepada rakjat, bahwa dasar undang-undang pembangunan semesta berentjana dan nasional itu telah
dimiliki oleh pemerintah untuk rakjat jang menanti-nanti pekerdjaan daripada dewan Perantjang nasional pada tingkat jang pertama,
jaitu rentjana jang pertama, barangkali akan memakan waktu kirakira 6 tahun jaitu dari tahun 1961 sampai tahun 1966.
Kira-kira 6 tahun ini, ini belum bisa diputuskan.
Maka sudah dikandung maksud supaja perentjanaan ini akan

dapat dilaksanakan pada permulaan tahun 1961, segera sesudah perentjanaan jang sekarang berachir pada bulan Desember 1960 ini.
Pemerintah untuk melaksanakan ini telah memutuskan beberapa hal dan djuga akan diputuskan hal-hal jang lain dibidang pelaksanaan. Maka saja memberi pendjelasan sedikit. Pekerdjaan
dewan Perantjang nasional akan disampaikan pada permulaan bulan
Agustus 1960 kepada pemerintah dan pemerintah sendiri jang akan menjampaikan perentjanaan itu kepada majelis permusjawaratan rakjat
(M.P.R) sendiri jang segera disusun dan disiarkan setelah
paduka jang mulia presiden kembali dari perdjalananja pada permulaan bulan juni jang akan datang ini.
Maka jang perlu saja kemukakan ada beberapa hal jaitu bahwa pekerdjaan panitia keahlian pembangunan (P.K.P) telah beberapa kali berlangsung dengan baik dan itu pemerintah sangat menghargakan dan tentu pula pimpinan dewan Perantjang nasional sangat
menghargai pula dan oleh pemerintah penghargaan itu sudah dikonkritisir.
Gandjaran itu tidak dipikirkan seperti rapat interdepartemental, itu tidak dapat dipakai, karena pekerdjaan kita disini
bukan pekerdjaan ambtelijk tetapi pekerdjaan keahlian; maka gandjaran itu telah diputuskan oleh pemerintah tentan uang perdjalanan,
uang penginapan, uang betjak, maka untuk keahlian ini dibajar
(tidak banjak) jaitu Rp.10,-(lima puluh rupiah); diatas penghargaan rapat-rapat insterdepertemental jaitu sampai sekarang berlaku
dan ini diluar peraturan sama sekali. Bagaimana hal itu nanti
konkritnja akan dilaksanakan oleh saudara sekretaris djendral
dan dapat didengarkan pendjelasan jang lebih landjut sesudah rapat ini atau pada kesempatan lain.
Selain dari pada itu maka seperti biasa oleh karena djawabandjawaban diharapkan keachliannja, maka keachlian jang diberikan
disini adalah dianggap rahasia. Rahasia itu sebenarnja harus dipegang dengan deskundigen eed, saja rasa terlampau banjak bersumpah
tidak baik.

Tetapi…………


-3tetapi sjarat – sjaratnja nanti akan diandjurkan oleh saudara sekertaris djenderal setjara tertulis dan ditanda-tangani, dan tidak
perlu kita mengambil sumpah tetapi tjukup dengan menanda tanganinja sesudah rapat ini.
Selandjutnja jaitu supaja memberi djawaban keachlian dengan se-objektif-objektifnja dan tidak terikat kepada sjarat-sjarat jang lain. Tentu sadja buat jang bukan pegawai negeri tidak
begitu berat, akan tetapi buat jang pegawai negeri sebenarnja
adalah supaja djuga dalam objektifitet kita melepaskan diri dari
pada djawaban – djawaban jang bersifat ambtelijk.
Selain dari pada djawaban itu kita menjatakan bahwa apa
jang didengar dalam rapat ini akan dipergunakan oleh pemerintah untuk melaksanakan pembangunan semesta berentjana itu nanti
dan tidak boleh dipergunakan oleh anggota-anggota P.K.P untuk
kepentingan pribadi atau untuk kepentingan sesuatu bdan hukum
jang bersifat djuga kadang swasta atau pribadi. Tentu sadja hal
ini hanja untuk sementara waktu, kalau nanti sudah sampai kepada
pemerintah dan pemerintah itu akan menjiarkan keseluhnja maka
keseluruhanja itu akan dinjatakan bahwa pernjataan keachlian
itu sudah dapat dilepaskan sama sekali atau sebagian.
Inilah sjarat- sjarat jang saja kemukakan tidak buat mengikat tetapi buat ketentraman, apa lagi depernas ini sudah lanndjut pekerdjaannja dan oleh karena kita tidak berteriak –teriak
dipinggir djalan, tidak banjak terdengar keluar, karena sifat
depernas membangun itu adalah dalam ruangan tertutup hanja
sedikit-sedikit keluar. Seboleh-bolehnja pada permualaan Agustus

ini akan keluarlah hasil pekerdjaan kita ini,dan akan diketa
hui oleh rakjat, baru pada waktu itu dapat disiarkan menurut
peraturan undang-undang depernas dan penetapan presiden jang
berhubungan dengan pekerdjaan depernas.

Seperti----------

-4Seperti diketahui dewan prentjang nasional bekerdja menurut tekat jang bulat jang telah diambil oleh dewan perantjang nasional pada tanggal 28 agustus 1957, jaitu seboleh- bolehnja agar pekerdjaan ini selesai pada hari-hari sebelum proklamasi tahun 1960 ini. Sampai sekarang kita bekerdja menurut
djanka waktu jang telah kita tekadkan.
Maka dalam bidang ini nanti pimpinan membutuhkan beberapa
djawaban jang berhubungan dengan industri obat – obatan. jang
mendjadi pertanjaan inti atau kernvraag, jaitu :
Pertama : dari kantor statistik jang berhubungan dengan
import (export belum ada) dari pada obat-obatan dari luar negeri, matjam apa dan berapa volumenja dan berapa nilainja. Dan
djuga ada ditanah Indonesia.
Kedua : jaitu pimpinan mengharapkan pertanjaan, pendjelasan jang ahli mengenai situasi dan poduksi industri pabrik
kina di bandung, karena pabrik kina sekarang tidak lagi berhubungan dengan preparat kina sadja, tetapi djuga dengan beberapa matjam industri obat-obatan diluar kina.
Ketiga : jaitu pimpinan mengharapkan djawaban jang deskungdig tentang situasi ari pada institute Pasteur, djuga dalam produksi obat-obatan jang djuga dibuat oleh institut Pasteur
menurut rentjana jang telah disampaikan kepada pimpinan dan
bagaiman rentjana untuk kemungkinan mendjalankan produksi

jang telah berdjalan selandjutnja
Keempat : jaitu tentang import daripada obat-obatan untuk chewan dan unggas, sampai kemana umumnja industri dalam
negeri bidang obat-obatan untuk chewan dan unggas.
Selaindari pada itu jang kelima, jaitu membutuhkan bagaimana situasi dan produksi dan tjara distribusi dari djamu-djamu ditanah indonesia.
Karena hal ini sangat penting berhubungan dengan perkembangan industri didalam negeri dibidang obat-obatan.
Keenam : jaitu jang berhubungan dengan perkembangan perindustrian obat-obatan dibidang swasta.
Saja tidak mengetahui, bagaimana perkembangan adakah kemengkinan untuk meluaskan pada hari- hari jan akan datang?
Ketudjuh : sekeliling organisasi perusahaan – perusahaan, nijverheid obat-obatan pada hari jang akan datang, bagai mana baik untuk pemerintah,baik untuk swasta supaja pembangunan dapat berdjalan dengan lantjar dan teratur dan dalam rangka ekonomi terpimpin.

Inilah antjer2………….

-5Inilah antjer – antjer pertanjaan jang akan saja adjukan
satu persatu dan djuga beberapa pertanjaan nanti jang tidak
sentral, melainkan jang seolah-olah mendjadi sambungan daripada pertanjaan inti jang saja adjukan 7 buah tadi itu.
Maka tentu sadja pelaporan- pelaporan ini belum atau tidak dipeladjari oleh seksi, tetapi baik begitu karena maksud nja supaja pimpinan mendapat kesempatan, laporan seksi ini
dapat ditjek nilai dan betrouwbaarheidnja,dan evaluasinja
untuk dipergunakan sebagai dasar buat pembentukan projecten dibidang obat-obatan nanti dalam rangka overall planning.
Saudara ketua seksi itu ada disebelah saja, jaitu saudara, Dr.
Buntaran Martoatmodjodan nati djuga barangkali kami perlu
akan mengadjukan beberapa pertanjaan.

Ada dua hal yang tidak akan saja madjukan pertajaan
oleh karena ini berdiri diatas pembatas industri obat-obatan
jang mendekati industri chemicalien, jaitu tidak akak madjukan
didalam panitia keachlian pembangunan dibidang industri umumnja dan djuga jang mengenai
industri chemicalien.jang djuga
tidak akan saja ajukan disini awalupun sebenarnja penting sekali jaitu obata-obatan dari luar negeri untuk melandjutkan kedalam negeri meski kita tindjau pengaruh-pengaruh patent atau
octrooi. Dan ini nanti akan ditinjau berhubungan perkembangan
industri Indonesia, bagaimana pengaruhnja patent atau octrooi diluar negeri, ditanah Indonesia dibidang perkembangan
industri.
Djadi dua hal ini akan ditanjakan pada waktu pertanjaan
rapat-rapat seksi jang lain-lain.
Tjobalah saudara batjakansurat pertanjaan daripada keachlian itu.
SEKERTARIS DJENDERAL:(membatjakan surat pertanjaan keachlian).
KETUA: Sekarang dapat kita mulai jang mendjadi tugas pokok daripada kita, maka pertanjaan jang pertama itu saja arahkan kepada saudara dari biro pusat statistik, itu tentang
import daripada obat-obatan menurut negara-negara asal.
Jaitu obat- obatan bagi kesehatan manusia, obat-obatan
bagi kepentingan pemberantasan hama dan obat-obatan dibidang
ternak dan unggas. Adakah angka-angka ini menurut djenis-djenisnja?
F.ZAHAR : Saudara ketua, pemnbagian bahan-bahan, hasil-hasilkan dan preparat-preparat pharmacia dalam statistik dapat
dibedakan sebagai berikut :

I.dari statistik…………

-6I.
II.
III.
IV.

Dari statistik dapat memberikan djumlah import mengenai bahan – bahan pharmacia jang merupakan suatu perpi sahaan dari pos gabungan jang belum menjadi resmi.
Disamping itu statistik dapat memberikan import alkalviden.
Import preparaat – preparaat organo therapeutic.
Import preparaat – preparaat makanan, kimia seperti pepton, lecithine, nucleine dan sebagainja.

Ketua : Angka – angka jang menunjukan volumine atau nilai.
F. ZAHAR : Angka – angka jang menundjukkan baik berat maupun
nilainja. Disamping itu pla tersedia mengenai angka sera dan
vaccin dan achirnja adalah suatu pos gabungan jang meliputi
segala preparaat – preparaat pharmacia untuk pemakaian langsung.
KETUA : Tiap –Tiap Tahun Itu ?
F. ZAHAR : Ja, tahunan. Import baham –bahan pharmacia sebagai
suatu pos gabungan jang meliputi berdjenis – djenis matjam. Djenis – djenis itu kami telah memperintjinja untuk tahunan

1985. djumlah import untuk tahun 1957 – maafkan saudara ketua
karena import barang pharmacia baru dapat dipisahkan mulai tahun 1957.
Import tahun 1957 adalah
554.157 kilogram
,,
tahun 1958 ,,
816.750 kilogram
,,
tahun 1959 ,,
626.263 kilogram
Itu beratja.
Nilai C.I.F dalam rupiah adalah sebagai berikut :
Tahun 1957 24.981.853
,,
1958 29.218.034
,,
1959 22.711.463
disamping itu import alkaloiden jang merupakan morphine,
codeine, caffeine, theobromine, nicotine, dan garam – garamnja,
dalam keseluruhannja adalah untuk tahun :

1956 14.053 kilogram
1957 35.083 ,,
1958 55.828 ,,
1959 59.058 ,,
nilai c.i.f dalam rupiah :
1956 2.572.044
1957 5.370.573
1958 6.024.994
1959 4.647.796

peritjian……………

-7peritjian menurut djenisnja dapat diberikan. Untuk sementara djumlah import dari perparaat2 pharmacia jang meliputi
preparat organ therapontik preparat makanan kimia, serum dan
obat tjatjar serta biakan kuman – kuman dan preparat2 pharmacia lainnja untuk pemakaian langsung dalam djumlah import
itu untuk beratnja dalam kilogram :
Tahun 1956 1.693.224
,,
1957 1.812.609
,,

1958
921.312
,,
1959
737.315
Nilai c.i.f dalam rupiah
Tahun 1956 72.909.274
,,
1957 73.808.232
,,
1958 51.313.808
,,
1959 36.429.343
Itu adalah import dari obat – obatan dalam golongan besar.
Apabila dibutuhkan suatu perintjian dari alkaloiden kami pula
mempunjai nangka- angkanja.
KETUA : Ini pelaporan menjatakan bahwa nilai import c.i.f
turun dari tahun 1956 sampai 1959, djaitu dari djumlah 72.909.274
turun
mendjadi 36.429.343, djadi turun separo. Itu ada pendje lasannja dari kantor statistik ?
F. ZAHAR : Suatu penjelasan sangat sederhana.
Ternjata bahwa dalam import preparat pharmacia untuk pemakaian
langsung, diantaranja antibiotika dan sebagainja, memang turun
dari 71 djuta untuk tahun 1957 sampai 35 djuta untuk tahun 1959
jaitu jang mempunjaui pengaruh djumlah import daripada seluruhnja
preparaat – preparaat pharmacia itu.
KETUA : Saja harap supaja daftar angka – angka itu nanti diberikan, supaja dapat dipergunakan. Apa lagi jang akan ditambah mengenai angka – angkanja? Saja rasa perlu djuga menurut
djenis dan djuga menurut negara asal.
F.ZAHAR : Mengenai peritjinan menurut negara asal, belum
dibuat angkanja, tapi dapat dibuat.
KETUA : Kalau disempurnakan, beberapa lagi waktunja?
F.ZAHAR : Hal Ini Hendaknja Dapat Dibuat Di Djakarta Sadja.
KETUA : Membutuhkan waktu berapa lamanja?
F.ZAHAR : Selambat-lambatnja satu minggu.
KETUA : Djadi apa jang ada, itu harap disampaikan kepada seketariat
dan tambahannja itu djuga nanti kirimkan kepada sekretariat didalam waktu
jang agak pendek.apa angka –angka ada dikantor statistik ?
Kalau tidak…….

-8kalau tidak ada, nanti saja akan minta dari saudara Ambyah jaitu
devizen jang diperlukan untuk obat- obatan setiao tahun. Ini adalah
harga import dan volume import, tetapi devizen jang dibutuhkan untuk
import jang telah diajukan tadi, apa ada dikantor statisti atau
tidak?
F. ZAHAR : Angka – angka mengenai rentjana import tidak tersedia
pada kantor statistik.
KETUA : pada depattemen perdagangan bagai mana?
R.M.AMBYAH HADIWINOTO : Saudara ketua, mengenai rentjana
devizen jang disediakan untuk obat-obatan itu tiap –tiap tahun direntjanakan atau diputuskan oleh departemen perdagangan.
Tetapi dalam tahun- tahun jang lalu jang berkisar 100 djuta
devizen rupiah sadjalah angka – angkanja tidak tidak dibawa, nanti saja akan
sampaikan untuk tahun 1960 ini direntjanakan 700 djuta devizen rupiah.
KETUA : Harap angka itu tidak sadja untuk tahun 1960 tapi
untuk selama 5 tahun disampaikan kepada kami, sebab hal itu akan
kami susun.
Saja kira kita sudah mengirakan import begitu djuga volume
harga dan djuga devizen dan setjara konkrit kita mendapatkan dasar
jang lebih baik.
Apakah dikantor statistik dan departemen perdagangan,ada
pendjelasan itu atau tidak, bahwa turunnja nilai import jang dari
73 djuta mendjadi 36,5 djuta itu? Apakah itu tidak berhubungan dengan perkembangan industri obat-obatan dalam negeri atau tidak
atau karena disebabkan oleh faktor jain lain?
R.M.AMBYAH HADIWINOTO : Kalau persisi saja belum tahu. Tjuma
tiap – tiap import itu selalu dihubungkan dengan besarnja produksi
didalam negeri. Kalau perkembangan dalam negeri menaik, maka import
dapat dikurangi.
KETUA : Bagaimana tahun ini, berapa importnja?
R.M.AMBYAH HADIWINOTO : menurut rantjangan kementrian perdagangan ada 70 djuta rupiah.
KETUA : Dari departemen kesehatan, bagaimana faktor perkembangan industri dengan kurangnja nilai import dari luar negeri itu?
Apakah ada hubungannja? Kalau ada hubungannja, sampai dimana dengan perkembangan industri obat-obatan sekarang ini.
DRS SUNARTO : Saudara ketua, menurut pendapat kami mengenai
penurunan import obat-obatan itu tidak banjak, tjuma oleh karena
boleh kita katakan bahwa produksi dalam negeri itu hanja mengenai
kina sadja, djadi kalau menurut itu hanja karena penggeseran daripada
patent medicynen, kita robah mendjadi raw material.
Ketua : DJ…..

-9KETUA : Djadi hampir itu tidak ada pengaruhnja dari 70 djuta
mendjadi 36 djuta, itu dipengaruhi oleh apa?
DRS.SUNARTO : Menurut pendapat kami tiu tergantung kepada
devisen. Tidak ada devisen berarti tidak ada persediaan.
Kedua, djuga adanja penolakan dari biro devisen perdagangan.
Mungkin harganja terlalu tinggi dan memang prosedur pada waktu
itu agak sulit mungkin karena danja perubahan bea Exsport (B.E)
sehingga banjak mengalami stagnasi dalam bidang import.
Mengenai jang dikemukakan oleh saudara moch.Ambyah, mengnai 70 djuta rupiah itu sebetulnja tidak 70 djuta untu obatobatan sadja. Menurut angka – angka kami hanja 548, karena itu
termasuk alat – alat kedokteran.(instrumentalia).
Keadaan sekarang ini dalam bidang obat-obatan kurang sekali. Dari pihak kesehatan terserakh kepada kita untuk mentjukupi kebutuhan – kebutuhan dengan pemberiaan djumlah devisenjang
sangat terbatas. Oleh karena itu satu – satunja jalan ialah meng geser daripada patent dirubah mendjadi raw materialis.
KETUA: Tentang pemeliharaan kesehatan oleh departemen
kesehataan, bagaimana dasar hukumnja atau peraturan hukumnja.
DRS.SUNARTO: Sampai sekarang baru akan dimasukan dalam
undang – undang jaitu undang – undang pokok kesehatan, bahwa pemerintah wajib memelihara kesehatan masyarakat.
KETUA: Didalam batang tubuh undang – undang dasar, dalam
preambule disebutkan, membentuk satu pemerintah negara jang
melindungisegenap bangsa Indonesia untuk memajukan kesedjahtraan umum. Saja rasa ini belum dipertimbangkan oleh departemen kesehatan.
DRS.SUNARTO: kita masih memakai konsiderans jaitu bahwa
kita wadjib memelihara kesedjahteraan.
KETUA: kalau kewadjiban negara tidak tjukup dengan mukadimah saja.
Dengan penjelasan jang tingkat pertama ini untuk export
dan produksi dalam negeri dan penghasilannja, bolehlah kita sekarang
sampai
pertanja
jang
kedua
jaitu
tentang
situasi dan produksi pabrik kina dikota bandung ini.
LET.KOL.SRI AMIN : produksi dari pabrik kina tahun 1958
jang lalu telah meningkat sampai 140.000 ton, ini adalah kurang
lebih dua kali dari tahun 1957.
Selain dari pada kina, jang dibuat oleh pabrik kina, djuga
dibuat lain obat-obatan seperti vitamine, obat kapur, obat hati,
obat tjatjing, dan lain sebagainja, tetapi obat-obat jang lainnja tergantung daripada import bahan-bahan dari luar negeri.

Bahan-bahan………

-10Bahan – bahan dari dalam negeri hanja kina sadja, karena pohonpohon kina itu tjukup untuk 15 sampai 20 tahun.
Minjak janguntuk extraheren dapat kita ambil dari bandjarmasin, zwavelzuur kita kumpulkan dari sepandjang , norit
jang kita bikin dapat kita buat sendiri. Kita masih ada beberapa
bahan ketjil –ketjilan jang terpaksa harus diimport dari luar negeri.
Pada permulaan tahun 1958 untuk produksi kina antara lain
saringan telah dapat dibuat didalam negeri sendiri, akan tetapi berhubungan dengan adanja aksi sandang/pangan lalu bahan bahan
untuk
menjaring
ini
terpaksa
harus
diimport
lagi
dari luar negeri.
Ketjuali untuk obat malaria, pada waktu ini produksi kina dipergunakan djuga untuk memberantas influenza dan sekarang sedang diadakan penjelidikan dapatnja dari kina djuga
untuk obat tuberculose tetapi tarafnja baru sampai kepada penjelidikan sadja, sedangkan penjelidikan belum dapat diselesaikan, karena alat-alat untuk research belum dapat didatangkan dari luar negeri.
Demikian
denga
singkat
keadaan
produksi
kina pada
waktu sekarang ini.
KETUA : itu situasi kina dahulu, ada djuga exsport kina
bast?
LET.KOL.SRI AMIN : kinabast pada waktu itu diexsport terutama ke hamburg dan antwerpen.
KETUA : ada angka-angka dari exsport kinabast beberapa dan
beberapa nilainja ?dipabrik kina ada?
LET.KOL.SRI AMIN : Ada
F. ZAHAR : exsport kulit kina jang terbagi atas dua djenis
jaitu kulit kina pharmaceutisch dan exsport kina lainnja adalah
Pertama……….

-11Pertama,

kulit

kina

pharmaceutisch

dalam

kilogram

untuk:
Tahun 1956 9.364
Tahun 1957 6.993
Tahun 1958 3.233
Tahun 1959 nihil
Untuk nilai F.O.B dalam rupiah untuk kina pharmaceutisch :
Tahun 1956 22.461
Tahun 1957 15.518
Tahun 1958 6.812
Tahun 1959 nihil
Export kulit kina jang lainnja berat dalam kilogram
Tahun 1956 1.523.144
Tahun 1957 3.702.430
Tahun 1958 4.115.882
Tahun 1959 2.621.708
Nilai dalam rupiah :
Tahun 1956 4.849.260
Tahun 1957 9.764.213
Tahun 1958 11.023.157
Tahun 1959 7.230.440
KETUA: Itu export dari pada kulit kina itu dengan melalui
pabrik kina atau tidak?
LET.KOL.SRI AMIN : langsung dari pusat perkebunan negara
baru (P.P.N. baru).
KETUA : Kalau demikian angka –angka di P.P.N baru?
LET.KOL.SRI AMIN : Lebih baik mendapatkan angka –angka
ini dari kina biro Djakarta.
KETUA : Itu kwalitet daripada kinabast Indonesia
internasiona masuk kategori mana, tinggi atau rendah.?

dipasaran

LET.KOL.SRI AMIN : paasaran kulit kina pada waktu ini kirakira antara 6% sampai 7% dan jang paling tinggi adalah dari
congo(?) jang mengandung kira – kira 9%.
KETUA : Bagaimana kwalitet dari kinabast?
LET.KOL.SRI AMIN : sekarang pada pabrik kina ada dua
matjam
kulit kina, jaitu kina dari perkebunan dan kulit
kina dari rakjat.
KETUA : Itu kina rakjat sekarang masih?
LET.KOL.SRI AMIN : Masih ! kulit kina rakjat dan perkebunan, jang kami djelaskan adalah kina rakjat. Kina rakjat
ini adalah jang ditanam sendiri oleh rakjat dan oleh karena
pemeliharaan kurang baik,
Lalu…………..

-12Lalu sedemikian menurun nilainja, akan tetapi didalam waktu – waktu
jang lampau
ini, rakjat ini menigkat lagi. Kina rakjat mendapatkan area-area dimana disitu ada bibit-bibit jang baik, sehingga kulit dari kina rakjat sekarang djuga ada tendens untuk
menarik sampai 6 – 7 % djuga.
KETUA : djadi sekarang masih dibawah 6%.
LET.KOL.SRI AMIN : kira – kira rata – rata 5%.
KETUA : 5%, djuga akan naik kemungkinan sama dengan kina
perkebunan. Kebutuhan kepada kin bast Indonesia ini, sangat menurun angka –angkanja, baik produksinja maupun harga. Itu dipengaruhi oleh apa itu?
LET.KOL.SRI AMIN : Disini dapat kami adjukan angka-angka
jaitu pada tahun 1957 waktu belum diambil alih pabrik kina oleh
pemerintah. Produksi kina berdjumlah 80 ton. Tahun 1959 sudah didalam tangan pemerintah produksi adalah 140 ton dan pabrik tidak
memproduksi kine poeder djika tidak apat didjual. Djadi dalam
hal ini, didalam dua tahun jang lampau ini, produksi dapat kita
katakan telah bertambah dengan 100%.
KETUA : Kebutuhan didunia internasional pada
dari Indonesia berkurang itu dipengaruhi tidak oleh kian buatan.

klit

kina,

LET.KOL.SRI AMIN : kebutuhan kulit kina dari kita menurun
itu tentu dipengaruhi oleh obat malaria sisntesis.
KETUA : Paberik kina disini djuga membuat beberapa bahanbahan jang lain.
LET.KOL.SRI AMIN : vitaminen, sulfaniden, obat-obat besi,
obat
kapur,
obat-obat
hati,
obat-obat
tbc,
joodkali-pillen,
obat-obat tjatjing dan lain-lainnja.
KETUA :Djadi berapa matjam?
LET.KOL.SRI AMIN : seluruhnja ada 140 matjam.
KETUA : Bagaimana sekarang, meningkat atau menurun produksinja.
LET.KOL.SRI AMIN : kalau dibanding dengan tahun 1950
selaruhnja naik.
KETUA: Sekarang organisasi daripada pabrik kina itu sudah
berlaianan bukan? Bagaimana itu sekarang dalam organisasi pengaruhnja kepada produksi. Bertambah baik, atau bertambah kurang
baik kapatisnja.
LET.KOL.SRI AMIN………

LET.KOL.SRI AMIN : produksi dan keadaan didalam pabrik
pada waktu ini adalah sesudahnja diambil alih oleh pemerintah
ini, terbukti bahwa lebih banjak arbeidsvengde.
kina
tidak?

KETUA : Kemungkinan –kemungkinan pada hari depan dari pabrik
ini untuk meluaskan atau dilebarkan itu ada rentjana atau
LET.KOL.SRI AMIN : rentjana sudah ada.
KETUA : Memakan waktu beberapa lamanja?
LET.KOL.SRI AMIN : memakan waktu tergantung dari uangnja.
KETUA : kira – kira rentjana berapa tahun ?

LET.KOL.SRI AMIN : tiga tahun, paling lambat lima tahun,
asaja anggap sudah selesai.
KETUA : akan meningkat peroduksi menurut rentjana ini berapa
prosen?
LET.KOL.SRI AMIN : 300%
KETUA : 300% dan djenis – djenis preparaten djuga akan bertambah?
LET.KOL.SRI AMIN : makin dapat bertambah.
KETUA : Itu ada angkanja, daftarnja?
LET.KOL.SRI AMIN : Sudah ada.
KETUA : Harap supaja diberikan rentjana ini kepada sekertariat. Itu memakan beaja berapa, pengeluaran itu pada tahun 1961
jang akan datang.
LET.KOL.SRI AMIN : kalau nilai sekarang kira- kira
150.000.000,- rupiah. Itu untuk sebagian – sebagian, tidak mungkin
untuk menghabiskan 150 djuta didalam 1 tahun. Itu untuk djangka
3 tahun. Nilai tahun 1961 kami tidak bisa menerangkan.
KETUA : Djadi berikanlah angka itu dan harap disampaikan,
recommendatie untuk meluaskan pabrik kina dari ahli-ahli, kalau
ada harap disampaikan, untuk pelaksanaan, kegiatan dari perentjanaan tahun jang akan datang.
LET.KOL.SRI AMIN : Mengenai rentjana pengluasan kami telah
berhubungan dengan institut teknologi di bandung dan jang telah
mengerdjakannja seluruh rantjangan atas petundjuk – petundjuk jang
kami berikan. Djadi tentang rantjangan ini seluruhnja sudah verantwoord. Kemudian jang kami harus selesaikan ialah didalam
bidang organisasinja kertas, jaitu disini berhubungan urusan – urusan
pengambil-alihan dan jang sampai sekarang belum dapat diselesaikan sama sekali,
Oleh………….

-14oleh karena sampai sekarang nasionalisasi-besluit untuk pabrik
kina itu belum ada, jang ada hanjalah nasionalisasi – besluit jang
umum. Ini tergantung kepada kabinet dan sampai sekarang belum
keluar.
Djadi didalam hal ini jang mendjadi kesukaran ialah bagaimana kalau pabrik kina ini sudah diperbaik, menghadapi pemilik
jang lama, apakah tuntutan mereka itu mentjangkut paut dengan
perbaikan – perbaikan itu atau tidak?
KETUA : Dalam tahun 1959 pabrik kina mentjadi P.T.
(perseroan terbatas) negara?
LET.KOL.SRI AMIN : status lebih biasa, de facto sadja.
KETUA : Djadi bagaimana argumentasinja supaja ditentukan
tugasnja jang tegas?
LET.KOL.SRI AMIN : itu masuk bidang menteri kesehatan.
KETUA : Mentri kesehatan mentri produksi?
LET.KOL.SRI AMIN : Mentri kesehatan!
KETUA : Bagaimana saudara sunarto tentang situasi itu?
Kita persilakan untuk mendjelaskan tentang situasi pabrik
kina jang ada di bandung sekarang ini, apakah sedang direntjanakan atau sudah ada didalam peraturan / keputusan jang konkrit, tapi belum disiapkan.
KOLONEL DR AMBYAH : mengenai perusahaan jang ada dibawah
pengawasan baphar, undang – undang mengenai nasionalisasinja sudah
keluar,hingga
status
dari
perseroan
terbatas-perseroan
terbatasnegara sekarang tinggal menjesuaikan dengan rentjana penguasa
perang pusatjang akan dibuat mengenai perusahaan –perusahaan negara pada
umumnja.
KETUA : pabrik kina jang ada di bandung ini, menurut pendapat
saudara, apakah itu perseroan terbatas negara.
KOLONEL DR AMBYAH : Ja, itu perseroan terbatas negara dan
undang – undangnja pun sudah keluar. Jang telah disampaikan baru
rantjangan jang telah disetudjui.
KETUA : Menurut peraturan pemerintah pengganti undang – undang,
maka segala perseroan terbatas negara harus didjadikan perusahaan
negara. Kalau demikian halnja, maka pabrik kina mesti didjadikan perusahaan negara.
KOLONEL DR AMBYAH :keputusan penguasa perang pusat ini
sifatnja umum.
KETUA………

-15KETUA : Ini bukan penguasa perang pusat, tetapi keputusan
pemerintah/kabinet.jaitu
peraturan
pemerintah
pengganti
undang – undang mendjadikan segala perseroan terbatas negara mendjadi perusahaan negara.
KOLONEL DR AMBYAH: Itusifatnja masih umu dan didalam nja
masih diberi bermatjam – matjam kesempatandan kalau tidak salah
ada 4 matjam bentuk dari perusahaa negara jang dimungkin oleh
peraturan pemerintah pengganti undang – undang ini, sehingga menteri kesehatan masih harus menetapkan lagi status jang tertentu untuk
memilih diantara ke-empat kemungkinan itu.
KETUA : Djadi masih pasti akan didjadikan perusahaan negara?
KOLONEL DR AMBYAH : Sudah! Tapi djenisnja belum tahu dan
belum ditetapkan.
KETUA : kira –kira masuk djenis jang mana, kalau menurut pengetahuan saudara statusnja perusahaan negara itu?
KOLONEL DR AMBYAH : mendjadi perusahaan negara, itu sudah
pasti.
KETUA : Djenisnja bagaimana ?
KOLONEL DR AMBYAH : Hanja sadjamentri kesehatan harus memilih diantara 4 bentuk atau matjam itu, umpamanja kartel, trust
dan sebagainja.
KETUA : Kalau kartel dan trust itu termasuk dalam ekonomi liberal,
malahan djuga masuk ekonomi imprialis/kapitalis!
KOLONEL DR AMBYAH : Dan dapat dimungkinkan perusahaan berdiri sendiri, seperti Radjapharm (dulu J.Van Gorkom). Dan djuga
paberikannja disurabaja dapat berdiri sendiri sebagai badan hukum
sendiri, akan tetapi djuga ada kemungkinan merupakan tjabangtjabang dari masing – masing perusahaan besar dan ini dimungkinkan
oleh peraturan pemerintah pengganti undang – undang. Antara dua
uitersten itu ada tussenphase jang tadi saja katakan sematjam
kartel, trust, dapat dimungkinkan bentuk sematjam itu.
KETUA : Tjuma sekarang ini andaikata pabrik kina itu dalam
rentjana ini dimasukan dalam overall planning, bagaimana harus
diperluas jang lebih besar, didalam perentjanaan lima tahun. Apa
jang dibutuhkan untuk itu.
Ini sangat perlu kalau dapat dimasukan dalam overall planning dengan meninggikan produksi untuk menambahkan produksi dalamnegeri.

LETNAN………….

-16LETNAN KOLONEL SRI AMIN : Ini terserah kepada planning dari –
pada kementrian kesehatan. Apakah ini akan ditentukan agar dapat
menambah produksi dalam negeri.
Jang dapat ditambahkan adalah membuat bahan-bahan obat-obatan
jang mungkin mempergunakan bahan-bahan jang asalnja dari dalam negeri ialah seperti membuat caffeine dariialah seperti afval the, jang sekarang
hanja dibuang – buang sadja. Itu dapat dimulai, caffeine seluruhnja
sekarang diimport.
KETUA : Saudara dari kementrian kesehatan bagaimana?
Kalau pabrik kina ini diperbesar, dimasukkan dalam overall
planning jang lebih besar. Maka handaknja ditinjau obat – obatan
mana jang dapat ditambah fabricage-nja jang dapat ditambah 4 misalnja coffine seperti jang baru sadja diutjapkan oleh saudara – saudara letnan kolonel sri amain.
DRS SUNARTO : Saja kira dari departement kesehatan sudah mempunjai rantjangan mengenai pabrik kina di bandung ini.
KETUA : Saja harap supaja rantjangan ini disempurnakan dan diserahkan kepada sekretariat. Dan supaja bisa dipertimbangkan oleh
pemerintah didalam meluaskan rentjana pabrik kina, untuk meninggikan
produksi, supaja kita lama- lama dalam obat-obatan ini sama sekali mendjadi selfsupporting.
DRS SUNARTO : kami hanja mengambil jang uitvoerbaar sadja,
oleh karena semuanja akan tergantung dari keuangan, baik jang berupa devizen ataupun rupiah.
KETUA : itu jang ambetelijk, karena pembiajaan nanti akan berlainan kalau masuk overall planning dan akan diputuskan oleh madjelis permusyawaratan rakjat. Persediaan uang untuk itu sudah ada.
Tidak perlu fantastis tetapi jang konkrit untuk meluaskan pabrik
kina ini, didalam rangka overall planning. Djadi haraplah dibuat blueprintnja dan supaja disampaikan supaja dapat dipertimbangkan
KOLONEL. DR AMBYAH : Saudara ketua, mengenai perindustrian
obat –obatan dalam rentjana kementrian kesehatan maka semua urusan
fabricage
obat
jang
ditangan
pemerintah
itu
akan
disentralisir
dipabrik kina tadi. Djadi industri obat-obatan dari PT-PT, jang
dikuasai oleh departemen kesehatan itu dalam rentjana akan disentralisir dipabrik kina ini, seperti N.V rathkamp dan van corkom jang
mempunjai pabrik obat – obatan itu akan disentralisir dipabrik kina
ini.
Kemudian
kita
merentjanakan
uitbreiding
dari
pabrik-pabrik
jang sudah ada, djadi dengan sendirinja uitbreding dari pabrik
kina,
dan
didalam
perentjanaan
fabricage
obat-obatan
ini,
akan
meretjanakan pabrik – pabrik jang dapat merendjanakan bahan – bahan
Dengan ………..

-17dengan tidak tergantung pada industri lainnja, seperti extraheren
dari caffeine jang tadi dapat diuraikan itu dapat dikerdjakan dengan
tidak tergantung kepada chemicalien dari pabrik jang besar-besar
jang sekarang belum ada di Indonesia .
akan tetapi mengenai pembuatan obat ini tebtu tidak terbatas sampai
itu sadja. Kalau itu mengingat buatan acctodal, sulfasreparation, itu
semua tergantung daripada heavy chemical industry jang pada waktu
sekarang ini belum ada di Indonesia. Djadi perentjanaan nanti tergantung kepada rentjana adanja heavy chemical industry Indonesia.
KETUA : Realisasi Dari rantjangan departemen kesehatan itu memakan waktu berapa lama ?
LET.KOL. SRI AMIN : Seperti telah diuraikan oleh saudara sunarto kalau didepartemen itu tergantung kepada budget, tetapi kalau
dewan perantjangan nasional penghendaki planning dengan tidak mengingat budgetnja atau budgetnja sudah dimasukan, diatur dalam planning
itu, kita dapat memasukan planning jang sebenarnja sudah ada.
KETUA : Baik. Saja tidak minta sekarang, tetapi bersiap- siaplah departemen kesehatan, dalam bulan mei segala departemen, semua
menteri jang bersangkutan akan diundang untuk segala projecten kepada dewan Perantjang nasional, kami rasa itu sudah mungkin unrtuk rantjangan pertama. Nanti dapat dipertimbangkan sampai berapa perentjanaan-perentjanaan itu dapat dimasukkan kedalam overall planning dewan
perantjangan nasional.
LET.KOL. SRI AMIN : saja kira tu sangat dibutuhkan.
KETUA : Itu berhubungan dengan kesedjahteraan dan menaikan
tingkatan hidup, tidak sadja kesehatan mental dan kesehatan physic
dari pada bunga Indonesia menurut rantjangan jang planmatig.
Saja minta bersiap-siap departemen kesehatan, bulan depan
diharapkan pertimbangan supaja bagian ini keseluruhnja dimasukkan dalam overall planning dibidang kesehatan.
DRS KUSDARMINTO : kita institut Pasteur dipandang sebagai badan jang memprodusir vaccin dan cerum. Kalau kita melihat, untuk vaccin, saja kira sudah dapat mentjukupi kebutuhan jang dipakai disini.

Kalau………..

-18Kalau melihat apa jang dikeluarkan ini dan dibandingkan dengan djumlah penduduk, menurut pendapat kami masih sangat rendah. Andaikata
seluruh rakjat memakainja, maka pembuatan vaccin ini masih sangat
kurang. Tetapi dalam rangka technis membuatnja kita sudah dapat.
Djadi hanja sekedar menambah tenaga untuk --- memproduksi bahan
itu tadi. Itu jang mengenai vaccin.
Kalau kita lihat jang mengenai cara, mengenai cara disini ada
perbandingan sesuatu jang dibuat oleh lembaga Pasteur, itu kita mulai dari permulaanja tidak assembleren.
KETUA : Tempatnja di bandung ?
DRS KUSDARMINTO : ja, dibandung!
KETUA : Ada tempat lain atau tidak ?
DRS KUSDARMINTO : Tidak ada, tjuma di bandung sadja.
Dus untuk cara itu, kalau kita lihat barang jang dapat kita
buat dan kita dibandingkan dengan jang diminta, kira- kira kita bisa
memenuhi 40%. Tetapi ada beberapa product jang karena demikian murninja kita belum dapat mengedjar, tetapi menurut pendapat kami pada
tahun 1969 ini sudah akan memulai kita buatkan. Dus standart ini djuga tidak kita biarkan.
Tentang nilai dari cara atau vaccin dari Pasteur selalu dikontrol. Kemungkinan pada perluasannja, kalau lebih diperluasalat-alatnja,
menurut pendapat kami akan madju. Kesukaran
lain jang
kina lihat pada lembaga Pasteur lainnja,
datangnja barang – barang
tambahan jang kita butuhkan memurnikan atau menumbuhkan zat-zat
jang kita pakai. Ini untuk kita merupakan suatu kesukaran. Pada rentjana vaccin tersebut kita djuga mentjoba, apakah di Indonesia itu
perlu diadakan massa vaccinatie polio. Hal ini
djuga pernah
kita
tjoba,
tetapi
statistiknja
iru
baru
masuk
hasil
kota-kota, sedang dari daerah-daerah itu belum. Tetapi kita lihat
jang dari kota-kota itu, ternjata kekebalan itu sudah ada. Rentjana
dari lembaga padsteur itu, djuga sudah ada kita adjukan kepaa depernas.
KETUA : Itu di lembaga Pasteur ada rentjana lima tahun ?
DRS. KUSDARMINTO : Ada.
KETUA : Itu sudah berdjalan atau akan berdjalan ?
DRS. KUSDARMINTO : Seperti diadjukan disini menurut rentjana,
kita akan mentjoba dan berusaha sedapat mungkin ialah sesuatu penicilin pilot plan.
Ketua…………

-19KETUA : Ini perentjanaan lima tahun bukan ? itu sudah dimadjukan kepada Djawatan mana? Dan sudah mulai didjalankan?
DRS KUSDARMINTO : Sudah mulai didjalankan, saja kira sudah
satu tahun.
KETUA : Satu tahun. Saudara ambyah mengetahui tentang perentjanaan lima tahun dari Pasteur ini dan sudah berdjalan satu tahun. Bagaiman itu sebenarnja situasi rentjana a lima tahun dari pasteur ini ?
KOL. DR. AMBYAH : boleh saja mendjawab sedikit mengenai si tuasi institut Pasteur. Pasteur sebagai pembuat dari pada cara
dan vaccin itu merupakan suatu perusahaan negara jang berbentuk individueel bedrijf. Djadi individueel bedrijf itu budgettering 100%
ditangan pemegang keuangan, hanja kebutuhan – kebutuhan dari perusahaan ini diadjukan kepada kementrian kesehatan jang mengadakan
pembelian dari luar negeri.
KETUA : jang dibeli diluar negeri itu apa ?
KOL. DR AMBYAH : Aparat – aparatnja dari bahan-bahan jang diperlukanuntuk pembuatan cera dan vaccin ini. Akan tetapi oleh karena budget dari departemen kesehatan itu sebenarnja tidak termasuk kebutuhan Pasteur, hingga lalu ada kesukaran mengenai mendapatkannja bahan – bahan ini dari institut Pasteur. Sebenarnja didalam
budgettering itu segala kebutuhan institut pasteuir ini dipenuhi
oleh kementrian keuangan. Akan tetapi hingga sekarang jang diberi kan itu djauh dibawah kebutuhan.
KETUA : Mengenai perentjanaan itu, saudara mengetahui budgetnja?
KOL.DR AMBYAH : kami tidk tahu, oleh karena itu sebenarnja bukan kementrian kesehatan jang memberi budget. Djadi kementerian kesehatan sekedar menjediakan bahan-bahan itu jang dibutuhkan
oleh Pasteur dan Pasteur mambajar kepada kementrian kesehatan.
KETUA : Tetapi itu
mengenai penicillin itu tadi.

sekarang

sudah berdjalan

satu

tahun

DRS KUSDARMINTO : Itu djuga sudah didjalankan kira – kira
satu tahun.
KETUA : Tjuma dibidang penicillin, lain tidak?
DRS KUSDARMINTO : bidang kami adalah vaccin dancera, diusahakan dapat mentjapai kira-kira kebutuhan. Kami memadjukan kebutuhan aka alat –alat kira –kira dua djuta rupiah.

Ketua………
-20KETUA : Alat – alat untuk penicillin ?
DRS KUSDARMINTO : Alat –alat untuk cera kira- kira dua djuta
rupiah. Dus kira- kira ada sedikit penggantian kita setiap tahun
itu kira-kira 20 atau 25 kuda.
KETUA : Itu kuda untuk apa?
DRS KUSDARMINTO: Ekor kuda itu
Djadi memang kalau mengenai keuangan itu agak lain.

untuk

ceranja.

KETUA : djadi perentjanaan lima tahun ini sama sekali tidak
hanja mengenai penicillin, djuga mengenai cera dan vaccin dan lain
lain.
DRS KUSDARMINTO : mengenai cera dan vaccin.
Menghadapi organisasi jang begini ini, jang sulit bukan proses pharmaceuticalnja tetapi proses controlnja jang lebih sulit, sehingga
kalau kita lihat nanti, dimana letaknja perusahaan ini, jaitu
akan ketjil terselip diantara laboratoria jang akan kita gunakan
ini.
KETUA : begini, saja djuga menerima dari directeur perusahaan negara Pasteur, jang ditandatangani oleh saudara Dr soemiatno tentang perentjanaan 5 tahun.
Dan saudara boleh membatja, apakah ada lain rumusanja jang lebih
mendalam dan meluas.
DRS KUSDARMINTO : Dalam surat jang diadjukan sudah diperintji dalam 8 bagian .
KETUA : Djadi boleh saudara membatja, kalau memang ada kekuranganja, boleh ditabah supaja dapat dipertimbangkan sampai
dimana rentjana bisa diambil oleh overall-planning dengan pelaksanaannja sekali.
Sekarang oleh karena kita terlampau banjak berputar di
bandung sadja, jaitu pada institut Pasteur, kita pindah kepada
bagian kehewanan. Itu obat-obatan untuk hewan dan unggas jang mungkin dapat dapat dilaksanakan dalam suatu rentjana jang akan datang dalam
negeri, meliputi obat- obatan apakah, bagaimana pengharapan, dan
pertanjaan ini saja tundjukan kepada saudara hutabarat.
J.HUTABARAT: saudra ketua jang terhormat, mengenai obatobatan hewan dan unggas ini bisa dikatakan, bahwa kita sebetulnja.

Hampir……….

-21Hampir hanja mengenai obat-obatan massaal, tidak begitu
banjak obat-obatan individueel dan didalam hal ini kita berpidjak
kepada beberapa peraturan, jaitu kita kenal penjakit penjakit jang
dimasukkan dalam peraturan pemerintah dalam undang – undang, berdasarkan staatblad 1912 no.432, misalnja tertjantum penjakit-penjakit
jang ini hari danggap bersifat menular masih ditambah satu penjakit jaitu penjakit abortus untuk tahun 1959. djadi didalam hal
penjakit jang menular ini maka kita bersandar kepada balai penjelidikan pusat penjakit chewan di bogor jang menjediakan vaccin dan
cera jang dibutuhkan terhadap penjakit jang bersifat specifiek. Disamping itu masih ada satu balai penjelidikan di Surabaja, jaitu
balai penjelidikan penjakit mulut dan kuku jang sajang sampai sekarang belum mempunjai productic jang dilepaskan kepada masjarakat.
KETUA : Itu sudah didirikan 1 tahun, bukan ?
J. HUTABARAT : Rentjana bangunan mulai didirikan pada tahun
1953, tetapi sampai sekarang belum mempunjai productic jang dilepaskan kepada masjarakat.
Menurut jang kita dengar dari pimpinan jang baru di surabaja, meraka itu sekarang sedang dalam tahap pertjobaan mengenai
vaccin jang sedang diselidiki dan dibikin oleh mereka itu.
Djadi di dalam hal pemberantasan massal ini, maka vaccin
dan serum jang dikirimkan dari bogor buat penjakit-penjakit jang
bersangkutan, memang agak lumajan,. Artinja tidak pernah kita kekurangan vaccin, sehingga penjakit itu tidak bisa diberantas karena
tidak ada vaccin dari bogor itu.
Buat penjakit mulut dan kuku, biasanja, vaccinnja itu harus
dikirimkan dari Surabaja, tetapi sekarang terpaksa harus di import dari luar negeri, jaitu dari Amsterdam dan mulai tahun 1955 dari djerman barat.
KETUA : Berapa djumlah jang dimport dari Amsterdam dan
Djerman barat itu?
J.HUTABARAT : Tentang banjaknja vaccin jang diimport itu,
kita tidak mempunjai angka-angkanja, oleh karena saja hanja praktek
ini sadja, tetapi hal itu bisa ditjari ?
KETUA : Apa ada dikantor statistik ?
F. ZAHAR : Tentang import serum dan obat tjatjar, itu tidak
beda-bedaka importnja mengenai pemakaian, sehingga angka –angkanja keseluruhan itu ada.
KETUA………

-22KETUA : Apakah dari negeri Belanda tidak ada lagi ?
J. HUTABARAT : Tidak ada lagi, tapi sekarang diimport dari
Djerman barat.
KETUA : vaccin apa?
J. HUTABARAT : pembuatan vaccin untuk penjakit –penjakit jang
lain, sebagai supplement daripada vaccin jang diproduksi dari bogor.
Disamping itu ada penjakit jang lain jang dimasukan didalam undang – undang itu jang harus diberantas setjara massa, djuga
jang tidak membutuhkan vaccin dan serum, tapi membutuhkan chemicalien biasa.
Dan
masih
ada
penjakit
jang
lain
seperti
penjakit darah jang membutuhkan alat-alat chemicalien dan semuanja ini
masih harus kita import dari luar negeri.
Djadi tentang angka – angka dan sebagainja saja tidak bisa mengerti,
tapi bisa ditjari.
KETUA : Apa itu tidak ada rentjana dibuat didalam negeri?
J. HUTABARAT : Rentjana untuk membuat obat- obatan ini didalam
negeri, tidak ada.
KETUA : Tapi dibutuhkan atau tidak ?
J. HUTABARAT : kalau untuk memprodusir ini sadja kira ini akan
meminta keahlian alat-alat sekian banjaknja, tapi hal ini toch tjukup didatangkan dari luar negeri sadja, karena tidak mengenai penjakit jang banjak, artinja hanja satu segi penjakit, jaitu penjakit
darah sadja.
KETUA : Apa tidak terikat kepada patent dari luar negeri ?
J. HUTABARAT : ja, patent dari luar negeri jang kita pakai
dan disamping penjakit –penjakit ini masih ada penjakit jang lain
jang djuga memakai banjak obat – obatan itu dari luar negeri

Tetapi……….

-23Tetapi bisa seperti jang saja kemukakan tadi, bahwa pengobatan kepada chewan ini hampir terbatas kepada
massale
bestrijding
dan
tidak
kepada
individuele
bestrijding. Dan dalam hal ini tidak akan banjak obat-obatan
jang dibutuhkan dan banjak kita memakai obat-obatan jang
sama dengan keperluan manusia.
Mengenai
penjakit
unggas,
penjakit
ini
belum
dimasukkan dalam undang – undang dan ada satu penjakit jang paling kedjam, sampai sekarang jaitu … atau pseudo vogel
past atau new castle deseas. Terhadap penjakit ini dibogor sudah
menjediakan vaccinnja dan sudah dipraktekkan sedjak tahun
1950. Memang dari sana sini ada djuga terdengar suara jang
tidak
begitu
menjenangkanterhadap
hasil2
penjelidikan
ini,
tetapi disamping kemungkinan –kemungkinan jang lain, bisa
djuga dimungkinkan bahwa soal-soal ketidak mampuan vacci
natie
mungkin
terletak
kepada
tjara-tjara
pengangkutan
dan
terutama pentjimpanan vaccin dalam praktek, maklumlah, bahwa
djarak – djarak jang begitu jauh diinfdonesia ini dan alatalat jang ada pada orang-orang dari pada Djawatan kechewaan jang mendjalankan pemberantasan begitu sumier dan sederhana,
sehingga
seperti
pentjimpanan
obat-obatan
didalam
termos
sudah hampir bisa dikatakan uitgesloten.
Dikemudian
hari
tentang
penjakit
ini
bisa
diperbaiki
lalu diadakan rentjana jang sudah tertentu buat pemberantasan penjakit new castle deseas ini.
Penjakit – penjakit jang lain dapat sadja kemukan disini,
ialah
penjakit
tjatjing.
Djuga
membutuhkan
obatobatan tertentu dari luar negeri dan mungkin djuga dikemudian hari , jang sudah didjalankan sekarang oleh beberapa
perusahaan
umpamanja
sebagai
supplement
untuk
menambah
tjepatnja tumbuhnja produksi ajam dan babi.
Demikian sadja penerangan dari saja.
KETUA : Terima kasih.
Sekarang
saja
mengadjukan
pertanjaan
kepada
saudara
Prof. Dr Ir Tajib jang berhubungan dengan obat – obatan dibidang tanaman. Itu apa jang mungkin ditanam atau dibuat
industri dibidang jang saja sebutkan tadi itu di Indonesia.

PROF…….

-24PROF. DR IR TAJIB HADIWIDJAJA :
Saudara ketua jang terhormat, djuga untuk mememnuhi permintaan jang pada rapat seksi pangan telah dikemukakan,
saja sudah membuat nota jang akan saja sampaikan nanti mengenai mengusahakan obat-obatan untuk pertanian dan perkebunan di Indonesia untuk rentjana djangka pendek. Disini
saja kemukakan, bahwa untuk rentjana djangka pendek. Disini
saja kemukakan, bahwa untuk sementara kita mendirikan dulu
blending-plan jaitu mendirikan paberik2 jang masih membutuhkan import bahan-baku dari luar negeri. Karena pembuatan
bahan- bahan baku untuk sementara belum dapat direntjanakan ;
sebab ini harus menunggu sampai berdirinja pabrik2 kimia.
Disamping itu djuga didalam fabrikasinja disini djuga ada
rahasia2 jang perlu diselidiki lebih landjut oleh kita sendiri.
Dilain
pihak,
kalau
bahan-bahan
pemberantasan
untuk
hama-hama dan penjakit ini sampai sekarang ini dilakukan
dengan
bahan-bahan
seperti
DDT
atau
preparat-preparaat
jang mengandung DDT, sebaiknja djuga untuk mengusahakan
kembali
obat-obatan
alamiah,
seperti
derris,
bangkuang,
dilitrum dan lain-lain.
Sebetulnja
seperti
derris,
sebelum
lama diusahakan. Waktu datang DDT lantas ada concurharga. Djadi sebetulnja mengenai derris pengertahuan
sebelum perang sudah tjukup.

perang

sudah
rentie
kita

Menenai
bidji
bangkuan
sekarang
sedang
didalam
fase penjelidikan. Jang mulai keluar dari laboratorium, umpamanja sadja didalam pemberantasan ulat artona pada kelapa,
di djawa tengah sekarang sedang ditjoba djuga mempergunakan
tepung
bangkuang
ini.
Penjelidikan
ini
dilakukan
fakultas pertanian di bogor dan menurut ahli jang mengerdjakannja dan lebih – lebih bila nanti dengan bantuan jang chusus
lagi, dalam waktu 1 a 2 tahun sudah akan selesai sehingga
nanti persoalan fabriekage dan penerapan nilai dari rotenone
dari bangkuang, itu sudah bisa dikerdjakan.
Selandjutnja
mengenai
bahan-bahan
pemberantasan
hama-hama perlu diperbanjak pabrik – pabrik jang sekarang
sebagai
penjamur,
seperti
untuk
keperluan
pemberantasan
penjakit teh.
Djuga
belirang
banjak
dibutuhkan
didalam
pemberantasan hama-hama, dan belerang jang dihasilkan didalam negeri

Masih ……….

-25masih
kurang
kwalitetnja
berhubungan
dengan
fijnheid-nja
dan masih keringnja, sehingga apabila dipergunakan fijne verstuiving memang kurang baik, sehingga masih harus mengimport dari jepang.
Mengenai
rentjana
djangka
pandjang
dapat
saja
kemukakan bahwa dengan adanja blending-plant, kita usahakan
djuga
untuk
membuat
bahan
bakunja
sendiri.
Disamping
itu karena penggunaan bahan – bahan organik sematjam DDT
menimbulkan
resistentie
pada
insecta-insecta
ini,
sehingga
harus
selalu
kita
mentjari
bahan-bahan
organis
lain
umpama sadja penggunaan dildrine atau aldrine. Hal ini belum pernah terdjadi dengan bahan – bahan alami seperti derris,
sehingga disamping kita memperkembangkan insdustri bahan bahan
organik
djuga
perlu
kita
teruskan
research
dalam
mentjari bahan – bahan alami seperti derris dan bangkuang ini,
jang mungkin dengan tjara tertentu masih akan dapat bertahan mengenai harganja dibandingkan denga bahan-bahan kimia
itu.
Ini bukan sadja mengenai blending – plan, tetapi terutama mengenai umpanja sadja dalam tanaman padi, beberapa
jang dibutuhkan berapa hasil jang didapat dan apakah ini
economisch verantwoord atau tidak.
KETUA : Kemudian pertanjaan jang lain kepada saudara Prof. Dr. Darman jaitu prasaran – prasaran jang dapat
disadjikan
untuk
membina,
membentuk
industri
obat-obatan
jang berasal dari tanaman – tanaman dan sebagainja jang dari tahan
Indonesia.
PROF. DR DARMAN : Sebenarnja agak sukar mendjawabnja, karena kami tidak mem-plan, akan tetapi saja serahkan
sadja ini untuk ditudjukan kepada mereka jang tersangkut
dalam planning itu.
Dengan
djamu
itu
dimaksudkan
jaitu
suatu
gecomplisierde
samenstelling dari beberapa simplitia
jang tidak diumumkan
dan hanja diterangkan pemakaianja untuk beberapa penjakit.
Kalau saja sekarang memakai kata “djamu”, itu dalam
arti simplitia tumbuh – tumbuhan atau zat-zat jang