MATERI LAPORAN BERKALA UNIT

(1)

Oleh :

Bagian Perencanaan dan Evaluasi

Direktorat Umum dan Operasional


(2)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Latar Belakang

Kewajiban setiap pimpinan suatu organisasi

adalah menyampaikan laporan berkala tepat

pada waktunya, sesuai mekanisme yg telah

ditetapkan serta mengikuti pedoman atau

acuan yg berlaku

Tujuan Panduan

Tujuan Panduan

Sebagai acuan bagi unit kerja di lingkungan RSUP

Dr. Sardjito dlm menyusun laporan berkala


(3)

DASAR HUKUM

1.

Peraturan Presiden No. 29 tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

2.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 1674/Menkes/PER/XII/2005

tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

3.

SK Menkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM RS

4.

Permenpan & RB RI No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja

5.

Perdirjen PB Kemenkeu No. PER-36/PB/2016 tentang Pedoman

Penilaian Kinerja Satuan Kerja BLU Bidang Yankes


(4)

Lanjutan …

6.

RSB Revisi I RSUP Dr. Sardjito Tahun 2015-2019

7.

SK Direktur Jenderal Yankes Kemenkes RI No.

HK.02.03/I/0173/2016 tentang Pedoman Tehnis Penilaian

IKI

8.

SK Dirut no HK.02.03/IV/58/2017 ttg Kebijakan Sistem dan

Mekanisme Pelaporan Data/Kegiatan dan Kinerja Satuan

Kerja di Lingkungan RSUP Dr. Sardjito

9.

SK Dirut no HK.02.03/IV/7235/2017 ttg Kebijakan

Pemberlakuan Panduan Penyusunan Laporan Berkala

Unit Kerja di RSUP Dr. Sardjito


(5)

LAPORAN BERKALA

SIAPA YANG WAJIB MENYUSUN?

1. Unit kerja

unsur

manajemen baik

struktural maupun

fungsional

di bwh

Direktorat yg mempunyai

tugas melaksanakan

kegiatan sesuai dgn

tusinya

2. RSUP Dr. Sardjito

sbg

satker UPT Vertikal

KAPAN DISUSUN ?

1. Semester I

kurun waktu 1 Januari – 30 Juniunit kerja dikumpulkan

selambat-lambatnya 15 Juli tahun berjalan

RS diupload selambat-lambatnya 31

Juli tahun berjalan 2. Tahunan

kurun waktu 1 Januari – 31

Desember

unit kerja dikumpulkan

selambat-lambatnya 15 Januari tahun berikutnya

RS diupload selambat-lambatnya 31

Januari tahun berikutnya

Mrpkan laporan pelaksanaan tugas dan

fungsi dari unit kerja yg memuat

perkembangan dan hasil pencapaian kinerja

baik kegiatan maupun anggaran dlm kurun

waktu semester maupun tahunan


(6)

SISTEMATIKA LAPORAN BERKALA

UNIT/SATUAN KERJA

A. Sampul depan

B. Halaman pengesahan C. Kata pengantar

D. Daftar isi

E. Ringkasan eksekutif F. BAB I Pendahuluan

1. Latar belakang

2. Maksud dan tujuan laporan 3. Ruang lingkup laporan

G. BAB II Analisis situasi awal tahun 1. Hambatan tahun lalu

2. Kelembagaan

3. Sumber daya (SDM, sarpras dan dana)

H. BAB III Tujuan dan sasaran kerja 1. Dasar hukum

2. Tujuan 3. Sasaran 4. Indikator

I. BAB IV Strategi pelaksanaan

1. Strategi pencapaian tujuan dan sasaran

2. Hambatan dlm pelaksanaan strategi 3. Upaya tindak lanjut

J. BAB V Hasil Kerja

1. Pencapaian target kinerja

2. Pencapaian kinerja mutu dan manfaat 3. Realisasi anggaran

K. BAB VI Penutup L. Lampiran

SK Dirut no HK.02.03/IV/7235/2017 ttg Kebijakan Pemberlakuan Panduan Penyusunan Laporan Berkala Unit Kerja di RSUP Dr. Sardjito


(7)

PENJELASAN SINGKAT SISTEMATIKA

LAPORAN BERKALA UNIT/SATUAN KERJA


(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

Contoh RENCANA KERJA DAN

HASIL PENGUKURAN

PENCAPAIAN

1. Realisasi Rencana Kerja


(15)

Lanjutan….

2. Realisasi Kebutuhan SDM

3. Realisasi Kebutuhan Investasi


(16)

DATA-DATA

YG DIPERLUKAN U/ MENYUSUN

LAPORAN BERKALA TAHUNAN

DAN LAKIP RUMAH SAKIT

TAHUN 2017


(17)

Data Laporan

Berkala dan LAKIP

Data Laporan

Berkala dan LAKIP

No.

Data

Satuan Kerja

1. Jml SDM berdasarkan kualifikasi/jenis pendidikan, jabatan (struktural dan fungsional), tenaga yg baru diangkat (CPNS), tenaga yg pensiun pd tahun

laporan serta pegawai Non-PNS.

Bagian SDM

2. Laporan Aplikasi SIMAK-BMN Bagian Umum c.q Unit Inventaris

3. Alokasi dana u/ kegiatan/program sesuai dgn Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Bagian PEAng

4. Pencapaian Target penerimaan Rumah Sakit Bagian Akuntansi dan Verifikasi

5. Data Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Darurat, dan Rawat Inap


(18)

Lanjutan

Lanjutan

No.

Data

Satuan Kerja

6. Promotif Preventif Bagian Hukmas dan UPKRS 7. GIB/Gerakan Indonesia berseri ISLRS

8. Realisasi SAI Bagian PEAng dan Bagian Akuntansi dan verifikasi 9. Neraca SAI, Laporan Operasional, Laporan

Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas.

Bagian Akuntansi dan Verifikasi

10. Pencapaian hasil penilaian keuangan “Wajar Tanpa Pengecualian” (WTP)

Bagian Akuntasni dan Verifikasi

11. Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)


(19)

Indikator Kinerja berdasarkan

Indikator Kinerja

Terpilih

(Kontrak Kinerja IKT antara Direktur Utama RSUP Dr.

Sardjito dengan Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu

RI nomor PRJ-31/PB/2017 tanggal 8 Februari 2017)

Indikator Kinerja berdasarkan

Indikator Kinerja

Terpilih

(Kontrak Kinerja IKT antara Direktur Utama RSUP Dr.

Sardjito dengan Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu


(20)

Indikator Kinerja Terpilih

Indikator Kinerja Terpilih

NO

INDIKATOR

STANDAR

PIC

1 Kelengkapan dan Ketepatan Rekam

Medik Dalam Waktu 24 Jam

80%

ICM

2 Rasio PNBP Terhadap Biaya

Operasional (PB)

65%

Bagian Akuntansi dan

Verifikasi

3 Ketepatan Jam Visite Dokter

Spesialis

80%

IRNA 1, IRNA 2, IRNA

3, IRNA 4, IRNA 5

4 Sistem Antrian Pasien Rawat Jalan

(

Online

/SMS)

100%

Ka. INSTI

5 Informasi Ketersediaan Tempat Tidur

100%

Ka. INSTI

6 Modernisasi Pengelolaan BLU

(penerapan Aplikasi BLU

Integrated

Online System

/BIOS)


(21)

Indikator Kinerja berdasarkan

Indikator Kinerja

Individu Direktur

Utama

(SK Direktur Jenderal Yankes Kemenkes RI No.

HK.02.03/I/2630/2016 Tentang Perubahan Keputusan

Dirjen Yankes No. HK.02.03/I/0173/2016 tentang

Pedoman Tehnis Penilaian IKI)

Indikator Kinerja berdasarkan

Indikator Kinerja

Individu Direktur

Utama

(SK Direktur Jenderal Yankes Kemenkes RI No.

HK.02.03/I/2630/2016 Tentang Perubahan Keputusan

Dirjen Yankes No. HK.02.03/I/0173/2016 tentang


(22)

IKI Direktur Utama

IKI Direktur Utama

PELAYANAN KATEGORI JUDUL INDIKATOR

MEDIS Kepatuhan Terhadap Standar Kepatuhan terhadap clinical pathway

PELAYANAN KATEGORI JUDUL INDIKATOR

MEDIS Kepatuhan Terhadap Standar Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (FORNAS) Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ)

PELAYANAN KATEGORI JUDUL INDIKATOR

MEDIS Kepatuhan Terhadap Standar Penerapan keselamatan operasi

Bidang Yanmed

Instalasi Farmasi


(23)

Lanjutan …

Lanjutan …

PELAYANAN KATEGORI JUDUL INDIKATOR

MEDIS Pengendalian Infeksi RS

Infeksi Daerah Operasi (IDO)

Ventilator Associated pneumonia ( VAP ) Cuci Tangan (Hand Hygiene)

PELAYANAN KATEGORI JUDUL INDIKATOR

MEDIS Kepatuhan Terhadap Standar Prosentase Kejadian pasien jatuh Akreditasi Ketepatan Identifikasi Pasien

Komite PPI


(24)

PELAYANAN KATEGORI JUDUL INDIKATOR

MEDIS Capaian Indikator Medik Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium

PELAYANAN KATEGORI JUDUL INDIKATOR

MEDIS Capaian Indikator Medik Kematian pasien di IGD

Ketepatan Waktu Pelayanan Emergency Response Time 2 (ERT)

PELAYANAN KATEGORI JUDUL INDIKATOR

MEDIS Ketepatan Waktu Pelayanan Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ)

IRJ

IGD

ILK

Lanjutan …

Lanjutan …


(25)

PELAYANAN KATEGORI JUDUL INDIKATOR

MEDIS Kepuasan Pelanggan Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK)

PELAYANAN KATEGORI JUDUL INDIKATOR

KEUANGAN Keuangan Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya operasional (PB)

Hukmas

Instalasi Radiologi

PELAYANAN KATEGORI JUDUL INDIKATOR

MEDIS Ketepatan Waktu Pelayanan Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE)

Instalasi Rawat Inap

Lanjutan …

Lanjutan …


(26)

PELAYANAN KATEGORI JUDUL INDIKATOR

KEUANGAN Keuangan Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya operasional (PB)

PELAYANAN KATEGORI JUDUL INDIKATOR

MEDIS Ketepatan Waktu Pelayanan Pengembalian Rekam Medik Lengkap dlm waktu 24 jam (PRM)

ICM

Bagian Akuntansi

Lanjutan …

Lanjutan …


(27)

Indikator Kinerja berdasarkan

Rencana Strategis

Bisnis

dan

Indikator

BLU (Kemenkes)

(Rencana Strategis Bisnis Revisi I Tahun 2015 –

2019 RSUP Dr. Sardjito)

(Perjanjian Kinerja Tahun 2017 antara Direktur

Jenderal Yankes dengan Direktur Utama RSUP Dr.

Sardjito tanggal 6 Januari 2017)

Indikator Kinerja berdasarkan

Rencana Strategis

Bisnis

dan

Indikator

BLU (Kemenkes)

(Rencana Strategis Bisnis Revisi I Tahun 2015 –

2019 RSUP Dr. Sardjito)

(Perjanjian Kinerja Tahun 2017 antara Direktur

Jenderal Yankes dengan Direktur Utama RSUP Dr.


(28)

IBS


(29)

KOMITE PPI


(30)

INST. RADIOLOGI

INST. LAB. KLINIK


(31)

IPSRS

INST. SANITASI LINGKUNGAN RS


(32)

IP2KSDM


(33)

INST. CATATAN MEDIK


(34)

INST.

TI

BAG. AKUNTANSI &

VERIFIKASI


(35)

Indikator Kinerja berdasarkan

Indikator BLU

(Kemenkeu)

(Perdirjen PB Kemenkeu No. PER-54/PB/2013

Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Satuan Kerja BLU

Bidang Yankes)

Indikator Kinerja berdasarkan

Indikator BLU

(Kemenkeu)

(Perdirjen PB Kemenkeu No. PER-54/PB/2013

Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Satuan Kerja BLU

Bidang Yankes)


(36)

No.

Indikator

Bobot

1 Rasio Keuangan

19

a. Rasio Kas (Cash Ratio)

2

b. Rasio Lancar (Current Ratio)

2,5

c. Periode Penagihan Piutang (Collection Period)

2

d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover)

2

e. Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Asset)

2

f. Imbalan Ekuitas (Return on Equity)

2

g. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

2

h. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional

2,5

i. Rasio Subsidi Biaya Pasien

2


(37)

No.

Indikator

Bobot

b. Laporan Keuangan Berdasarkan SAK

2

1. Laporan Keuangan TW I

2. Laporan Keuangan Semester 1

3. Laporan Keuangan TW III

4. Laporan Keuangan Tahunan

5. Audit Laporan Keuangan Tahunan

6. Audit Laporan Keuangan Bidang Layanan Kesehatan

d.Tarif Layanan

1

e. Sistem Akuntansi

1

1. Sistem Akuntansi Keuangan

2. Sistem Akuntansi Biaya

3. Sistem Akuntansi Aset Tetap


(38)

No.

Indikator

Bobot

2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU

11

a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif

2

1. Skor untuk Jadwal Penyusunan

2. Skor untuk kelengkapan

• Ditandatangani oleh Pimpinan BLU

• Diketahui oleh Dewan Pengawas atau Pejabat yang

ditunjuk oleh Menteri/Pimpinan Lembaga jika BLU tidak

mempunyai Dewan Pengawas

• Disetujui dan ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan

Lembaga

• Kesesuaian Format dengan PMK No. 92/PMK.05 /2011


(39)

No. Indikator Bobot c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU (SP3B BLU) 2 a. SP3B BLU TW I

- Penyampaian

- Saldo kas telah sesuai b. SP3B BLU TW II

- Penyampaian

- Saldo kas telah sesuai c. SP3B BLU TW III

- Penyampaian

- Saldo kas telah sesuai d. SP3B BLU TW IV

- Penyampaian

- Saldo kas telah sesuai

f. Persetujuan Rekening 0,5 1. Rekening Pengelolaan Kas

2. Rekening Operasional 3. Rekening Dana Kelolaan

g. Standard Operating Procedure (SOP) Pengelolaan Kas 0,5 h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5 i. SOP Pengelolaan Utang 0,5


(40)

No.

Indikator

Bobot

j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa

0,5

No.

Indikator

Bobot

k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris

0,5

Bagian ULPBJ 1


(41)

No. Indikator Bobot

1 Layanan 35

a. Pertumbuhan Produktivitas 18

1) Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan / Hari 2 2) Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat / Hari 2 3) Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap (HP) 2

4) Pemeriksaan Radiologi / Hari 2

5) Pemeriksaan Laboratorium / Hari 2

6) Rata-rata Operasi / Hari 2

7) Rata-rata Rehab Medik / Hari 2

b. Efektivitas Pelayanan 14

1) Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai pelayanan 2

2) Pengembalian Rekam Medik 2

3) Angka Pembatalan Operasi 2

4) Angka Kegagalan Hasil Radiologi 2 5) Persentase Penulisan Resep sesuai Formularium 2 6) Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 2

7) BOR 2


(42)

No. Indikator Bobot 2 Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat 35

a. Mutu Pelayanan 14

1) Emergency Response Time 2 2) Waktu Tunggu Rawat Jalan 2

3) LOS (Length of Stay) 2

4) Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 2 5) Waktu Tunggu Sebelum Operasi 2 6) Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 2 7) Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2

b. Mutu Klinik 12

1) Angka Kematian di Gawat Darurat 2 2) Angka Kematian/Kebutaan ≥ 48 jam 2 3) Post Operative Death Rate 2 4) Angka Infeksi Nosokomial 4 a, Dekubitus

b, Phlebitis

c, Infeksi saluran kemih d, Infeksi Luka Operasi

5) Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit 2


(43)

No. Indikator Bobot

c. Kepedulian Kepada Masyarakat 4

1) Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan Lain 1

3) Rasio Tempat Tidur Kelas III 2


(44)

No.

Indikator

Bobot

1 Layanan

35

8) Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran

2

9) Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan

2

c. Pertumbuhan Pembelajaran

3

1) Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan

1

2) Persentase Dokdiknis yang Mendapat TOT

1


(45)

No.

Indikator

Bobot

3) Program Reward dan Punishment

1

No.

Indikator

Bobot

c. Kepedulian Kepada Masyarakat

4

2) Penyuluhan Kesehatan

1

Bagian SDM


(46)

No.

Indikator

Bobot

e. Kepedulian Terhadap Lingkungan

3

1) Kebersihan Lingkungan (Hasil Penilaian Rumah Sakit

Berseri)

2

2) Proper Lingkungan (KLH)

1

No.

Indikator

Bobot

d. Kepuasan Pelanggan

2

1) Penanganan Pengaduan/Persentase Pengaduan

1

2) Kepuasan Pelanggan

1

ISLRS


(47)

Indikator Kinerja Sesuai

Standar Pelayanan

Minimal (SPM)

(SK Menkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang

SPM RS)

Indikator Kinerja Sesuai

Standar Pelayanan

Minimal (SPM)

(SK Menkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang

SPM RS)


(48)

(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

6. Pelayanan Rawat Intensif


(55)

8. Pelayanan Laboratorium (Pat. Klinik)


(56)

10. Pelayanan Farmasi


(57)

12. Pelayanan Transfusi Darah


(58)

14. Pelayanan Pengeloaan Limbah

15. Pelayanan Adminis. & Majanemen


(59)

16. Pelayanan Adminis. & Majanemen

(Bag. Akuntasi & Verifikasi)

17. Pelayanan Adminis. & Majanemen

(Bag. Perbendaharaan dan Mob. Dana)


(60)

18. Pelayanan Adminis. & Majanemen

(Bagian Umum)


(61)

20. Pelayanan Keluarga Miskin


(62)

22. Pelayanan Pemeliharaan Sarana RS

23. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian

Infeksi (PPI)


(63)

Rekapitulasi Laporan SIRS

(Permenkes Nomor 1171/Menkes/Per/VI/2011

tentang Sistem Informasi Rumah Sakit)

Rekapitulasi Laporan SIRS

(Permenkes Nomor 1171/Menkes/Per/VI/2011

tentang Sistem Informasi Rumah Sakit)


(64)

1. Data RL diperlukan u/ bahan

update

data SIRS Kemenkes yg dikelola oleh

ICM

2. Berdasarkan Permenkes No. 1171/

2011 tentang Sistem Informasi

Rumah Sakit (RS) perlu dilaporkan

data yg terinci sbb :


(65)

RINCIAN DATA RL

No. Formulir RL Uraian Satuan Kerja Jenis/Waktu Pelaporan 1 1.2 Data Dasar Rumah Sakit Bagian PE Updated 2 1.3 Indikator Pelayanan Rumah Sakit ICM Tahunan

3 2 Fasilitas Tempat Tidur ICM Tahunan

4 3.1 Ketenagaan Bagian SDM Tahunan

5 3.2 Kegiatan Pelayanan Rawat Inap ICM Tahunan 6 3.3 Kegiatan Pelayanan Rawat Darurat ICM Tahunan 7 3.3 Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut IRJ (Poliklinik Gigi dan

Mulut serta Bedah Mulut)

Tahunan

8 3.4 Kegiatan Kebidanan IMP Tahunan

9 3.4.4 Abortus IRJ (Poliklinik Obsgyn) Tahunan

10 3.5 Kegiatan Perinatologi IMP Tahunan


(66)

No. Formulir RL Uraian Satuan Kerja Jenis/Waktu Pelaporan

12 3.7 Kegiatan Radiologi Instalasi Radiologi Tahunan 13 3.8 Pemeriksaan

Laboratorium

ILK Tahunan

14 3.9 Pelayanan Rehabilitasi Medik

IRM Tahunan

15 3.10 Kegiatan Pelayanan Khusus

IRJ (Poli Elektromedik) Tahunan IRJ (Poli Jantung, Poli Penyakit

Dalam, Poli Wijaya Kusuma), IRNA I, INSKA, IRNA III, IRNA V IRJ (Poli Elektromedik)

IRJ (Poli Jantung, Poli Penyakit Dalam, Poli Wijaya Kusuma), IRNA I, INSKA, IRNA III, IRNA V


(67)

No. Formulir RL Uraian Satuan Kerja Jenis/Waktu Pelaporan

15 3.10 Kegiatan Pelayanan Khusus

IBS Tahunan

Instalasi Dialisis Instalasi Radiologi IRJ (Poli Bedah) Pungsi :

-Pungsi Bone Merow = INSKA, IRNA I, IRNA III, IRNA V

-Pungsi Pleura : IRJ(Poli Paru), INSKA, IRNA I, IRNA III, IRNA V -Pungsi Perikat = ICCU


(68)

No. Formulir RL Uraian Satuan Kerja Jenis/Waktu Pelaporan

15 3.10 Kegiatan

Pelayanan Khusus

IRJ (Poli Paru) Tahunan IRJ (Poli Kulit dan Kelamin)

Tonometri dan Topografi : IRJ (Poli Mata)

IRJ (Poli Jantung) IRJ (Poli Akupuntur)

-IRJ (Poli Herbal) 16 3.11 Kegiatan

Kesehatan Jiwa

IRJ (PoliJiwa) dan IRNA IV Tahunan 17 3.12 Kegiatan Keluarga

Berencana

IKR Tahunan

18 3.13 Pengadaan Obat, Penulisan dan Pelayanan Resep

Instalasi Farmasi Tahunan


(69)

No. Formulir RL Uraian Satuan Kerja Jenis/Waktu Pelaporan

19 3.14 Kegiatan Rujukan ICM dan Inst. Penjaminan

Tahunan

20 3.15 Cara Bayar ICM Tahunan

21 4a Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap

ICM Tahunan

22 4a Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap Penyebab Kecelakaan

ICM Tahunan

23 4b Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan

ICM Tahunan

24 4b Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan Penyebab Kecelakaan

ICM Tahunan

25 5.1 Pengunjung Rumah Sakit ICM Bulanan 26 5.2 Kunjungan Rawat Jalan ICM Bulanan 27 5.3 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap ICM Bulanan 28 5.4 Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan ICM Bulanan


(70)

(71)

NO

TAHAPAN/URAIAN KEGIATAN

WAKTU

KETERANGAN

PENJELASAN/

1 Batas akhir upload laporan ke web Dirjen Yankes Kemenkes .

31 Januari

2 Membuat surat (undangan sosialisasi penyusunan LAPTAH dan LAKIP) Desember12

1. Powerpoint SK Dirut Nomor

HK.02.03/IV/7235/2017 2. Sistematika LAKIP

3. Jenis-Jenis Data yang Dibutuhkan

3 Membuat dan mengedarkan surat ke seluruh satker terkait data indikator dan laporan kinerja.

14 Desember

Panduan ada di web sardjitohospital.co.id (tercantum dalam surat) 4 Satker mengirimkan IK dan laporan tahunan ke PE 5 s/d 10 Januari


(72)

Lanjutan …

NO TAHAPAN/URAIAN KEGIATAN WAKTU KETERANGANPENJELASAN/

6 Membuat SK Tim tentang Penyusunan LAPTAH/LAKIP RSUP Dr Sardjito 5 - 10 Des Bilamana dirasa perlu 7 Penyusunan draft awal LAPTAH dan LAKIP 5 Des s/d 29 Jan Tim/ Sub. Bag. EP 8 Pembahasan draft awal LAPTAH/LAKIP dgn Satker/Tim (rapat) 15 Januari Tim

9 Penyempurnaan data akhir IK dari Satker 19 Januari

10 Penyusunan konsep akhir LAPTAH dan LAKIP RSUP Dr. Sardjito 22 s/d 26 Januari Ka.Bag / Ka.Sub. Bag Perencanaan / Ka.Sub. Bag EP / Tim 11 Print out konsep akhir LAPTAH/LAKIP dan penyampaian kepada Direksi 26 s/d 29 Januari

12 Penyempurnaan konsep LAPTAH/LAKIP akhir masukan Direksi 29 Januari 13 Penyampaian LAPTAH/LAKIP akhir ke Direksi untuk di tandatangani 30 Januari


(73)

NO TAHAPAN/URAIAN KEGIATAN WAKTU PENJELASAN/KETERANGAN 14 Upload LAPTAH/LAKIP akhir ke web Dirjen Yankes Kemenkes Januari31

15 Penggandaan dan pencetakan buku

LAPTAH/LAKIP RSUP Dr. Sardjito Februari5 Dikirimkan ke Dewas, Direksi, SPI, Dirjen Yankes, Ses Dirjen Yankes, Ka.Bag PI, Ses Dirjen Yankes, Pusdatin, Biro

Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, dan perpustakaan RSUP Dr. Sardjito.

16 Membuat surat pemberitahuan ke seluruh satker dgn tembusan Direksi, Dewas, dan SPI bhw LAPTAH/LAKIP RSUP Dr. Sardjito sudah bisa di

download via web sardjitohospital.co.id

5 Februari

17 Proses kegiatan selesai Februari5


(74)

(75)

BAB I. Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yg sedang dihadapi organisasi

BAB II. Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan BAB III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sbb :

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

3. Membandingkan realisasi kinerja sd tahun ini dgn target jangka menengah yg terdapat dlm dokumen perencanaan strategis organisasi


(76)

4. Membandingkan realisasi kinierja tahun ini dgn standar nasional (jika ada)

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yg telah dilakukan

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan pencapaian pernyataan kinerja

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV PENUTUP

Pada sub bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya

Lampiran :

1. Perjanjian Kinerja


(77)

(78)

Tabe 1. Indikator SPM : Pelayanan Laundry

Sesuai dgn Permenkes No. 129/2008 u/ jenis pelayanan

Laundry terdapat 2 (dua) indikator kinerja berikut standar

layanannya. Dari Tabel 1. di atas, terlihat bahwa pada SM I

Tahun 2017 capaian indicator

“tidak ada kejadian linen yg

hilang”

baru mencapai 99,5 % dibanding standar 100 %. Angka

ini lebih tinggi sedikit dibanding periode yg sama pada tahun

2016 sebesar 99,3 %.


(79)

Lanjutan …

Beberapa faktor penyebab terjadi kehilangan

linen diantaranya adalah:

1.Dibawa/terbawa oleh pasien

2.Terikut jenazah

3.Perpindahan linen antar ruangan yang

tidak tercatat


(80)

Lanjutan …

Sementara indikator

“Ketepatan waktu

penyediaan linen untuk ruang rawat inap”

sdh

mencapai 100%. Pencapaian 100% thd

indikator ini sdh sejak tahun 2015. Oleh

karena itu, sesuai dgn ketentuan dan juga

masukan surveyor JCI diminta semua

indikator yg tlh mencapai 100%

(selama

periode wkt tertentu)

maka RS atau satker

seyogianya menetapkan indikator baru,

sesuai dgn permasalahan dan tantangan yg

dihadapi sbg dasar u/ mengukur kinerja.


(81)

Tabel 2. Indikator SPM: Pelayanan Gizi

Dari Tabel 2. di atas sesuai dgn Permenkes No. 129/2008 tentang SPM RS u/ jenis pelayanan gizi terdapat 3 (tiga) indikator kinerja berikut standar layanannya. Pada SM I Tahun 2017 capaian indicator

“Ketepatan waktu pemberian makanan pada pasien” sdh mencapai 96.37% dibanding standar > 90%. Angka ini lebih tinggi dibanding periode yg sama pada tahun 2016 sebesar 93,09 %.

Sedangkan u/ indikator “Sisa makanan yang tidak dimakan pasien < 20%” sdh mencapai angka 11.15% pada SM I tahun 2017. Angka ini di samping sdh di bwh standar (≤ 20%) juga lbh rendah dibanding capaian pada tahun 2016 semester yg sama. U/ indikator ketiga, yaitu “Tidak ada kejadian salah pemberian diet” juga sdh mencapai angka 100%, baik pada SM I tahun 2017 maupun tahun 2016.


(82)

Lanjutan …

Nilai capaian tiga indikator sebagaimana Tabel 2 di atas sdh

berlangsung sejak 2015. Oleh karena itu, sesuai dgn ketentuan dan juga

masukan

surveyor

JCI diminta semua indikator yg tlh mencapai 100%

(selama periode wkt tertentu),

Rumah Sakit atau Satker seyogianya

menetapkan indikator baru, sesuai dgn permasalahan dan tantangan yg

dihadapi sbgi dasar u/ mengukur kinerja.

(Khusus u/ Pelayanan Gizi sdh mengusulkan tambahan indikator

Kelengkapan pengisian asuhan gizi di rekam medik

”, dengan nilai

standar ≥ 90 % yg dilengkapi dgn

definisi operasional

dll).


(83)

Ruang Jan Feb Mar Apr Mei Juni Total Ayodya 1 81,61 87,47 87,13 86,16 84,74 83,03

Ayodya 2 81,43 80,33 81,35 82,2 85,74 84,45

Amarta 1 84,07 85,76 84,58 84,83 91,61 84,99

Amarta 2 84,73 82,21 84,42 80,56 82,56 85,26


(84)

Lanjutan …

Dari hasil pengukuran didapatkan hasil rata2 di IRNA III SM I tahun 2017

adlh 83,83 %, dibandingkan dgn target yg ditetapkan oleh Kemenkes (>

90%), pencapaian di atas blm memenuhi target. Tetapi pencapaian di SM I

tahun 2017 meningkat dibandingkan periode yg sama di tahun sebelumnya,

yaitu 82,08%.


(85)

Dari analisis kuesioner terbuka kepuasan pelanggan yg disampaikan

dlm bentuk saran / kritik al. mengenai :

1.Medis dan keperawatan: Peningkatan Mutu Pelayanan, Koordinasi

dan komunikasi antar pemberi pelayanan

2.Administrasi : Antrian kamar u/ masuk ke VVIP terlalu lama,

Pengurusan BPJS lama

3.Fasilitas dan Sarana: Kebersihan & kenyamanan kamar inap/kamar

mandi perlu ditingkatkan, Penambahan kamar rawat inap selain Suite

Room, Penambahan lahan/fasilitas parkir

4.Hubungan dgn unit lain : Peningkatan mutu gizi (variasi makanan

disesuaikan dgn kondisi penyakit pasien), menu makan u/ penunggu

pasien, dan pelayanan di IGD lama


(86)

5. Dari data-data tsb di atas, instalasi berkoordinasi dgn satuan kerja

yg lain seperti bagian CS, Instalasi Gizi, Unit Admisi, Bagian

Keuangan, Instalasi Penjaminan dan Bagian Hukmas u/ mengatasi

masalah komplain dari pelanggan. Rapat tim dgn beberapa DPJP

u/ koordinasi dan membahas pasien dgn kasus rumit dan pasien

yg rawan komplain. Rumah sakit jg tlh mununjuk Kepala

Pelayanan medik IRNA III sbg

Case Manager

u/ pengelolaan

pasien yg lebih baik.

6. Koordinasi dgn bagian Tehnik/IPSRS dan bagian Sanitasi u/

memperbaiki dan

maintenance

fasilitas yg sering rusak seperti:

a. Pembasmian rayap terutama di ruang Ayodya 1 dan 2

b. Perbaikan plafon yg rapuh dan runtuh krn dimakan rayap di

Ayodya 2

c. Saluran air yg tidak lancar dan bau di kamar mandi

d. Fasilitas AC yg sering rusak


(87)

Visite dokter spesialis adlh kunjungan dokter spesialis

setiap hari kerja sesuai dgn ketentuan waktu kepada setiap

pasien yg menjadi tanggung jawabnya yg dilakukan antara

jam 08.00 sd 14.00. Capaian SM I tahun 2017 sebesar

71,41 % menurun dibandingkan SM I tahun 2016 sebesar

89,26 % dan di bwh target 100 %.

Hal ini disebabkan pada SM ini, kepatuhan dan

pemahaman DPJP ttg pentingnya dilakukan visite

menurun, dan sebagian pasien yg mulai dirawat pada hari

libur atau se-blm hari libur, beberapa DPJP akan

visite

saat

hari kerja berikutnya. Blm semua DPJP tahu dan mau u/

visite di hari sabtu dan libur.

JAM VISITE DOKTER


(88)

Lanjutan

Standar visite dokter spesialis pk.08.00

– 14.00, mengandung makna yang

berbeda pada IKT:

1.Bila visite antara ≤ pk. 12.00 nilai

100

2.Bila visite > pk.12.00 – 14.00 nilai 50

3.Bila visite ≥ pk.14.00 nilai 0


(89)

• Jml kematian pasien rawat inap di IRNA III stlh 48 jam mengalami

penurunan dibanding SM I tahun 2016, dari 4,32% mjd 3,35%,

tetapi msh lbh tinggi dari target ≤ 0,24%. Hal ini disebabkan krn

pasien yg dirawat di IRNA III kebanyakan adlh pasien dgn

keganasan stadium akhir dgn perawatan paliatif dan penyakit

metabolik yg sdh mengalami komplikasi termasuk pasien infeksi

sistemik. RSUP Dr Sardjito merupakan RS tipe A sbg pusat

rujukan PPK tingkat III dan banyak merawat pasien dgn

perbaikan kondisi pada pasien keganasan dgn kondisi terminal

dgn tujuan perawatan paliatif, pasien dgn

severity level III

rujukan

dari fasilitas kesehatan tingkat II, maupun pasien - pasien dgn

komplikasi penyakit metabolik yg dirujuk ke RSUP Dr Sardjito dari

PPK tingkat II dgn kondisi umum pasien dpt dikatakan buruk.

KEMATIAN PASIEN RANAP > 48 JAM

IRNA III AYODYA AMARTA


(90)

1. Jml kematian pasien rawat inap di IRNA III stlh 48 jam

mengalami penurunan dibanding SM I tahun 2016, dari 4,32 %

mjd 3,35 %, tetapi msh lbh tinggi dari target ≤ 0,24%. Hal ini

disebabkan krn pasien yg dirawat di IRNA III kebanyakan adl

pasien dgn keganasan stadium akhir dgn perawatan paliatif dan

penyakit metabolik yg sdh mengalami komplikasi termasuk

pasien infeksi sistemik.

2. RSUP Dr Sardjito merupakan RS tipe A sbg pusat rujukan PPK

tingkat III dan bnyk merawat pasien dgn perbaikan kondisi pd

pasien keganasan dgn kondisi terminal dgn tujuan perawatan

paliatif, pasien dgn

severity level III

rujukan dari fasilitas

kesehatan Tk. II, maupun pasien2 dgn komplikasi penyakit

metabolik yg dirujuk ke RSUP Dr Sardjito dari PPK tingkat II dgn

kondisi umum pasien dpt dikatakan buruk.

KEMATIAN PASIEN RANAP > 48 JAM

IRNA III AYODYA AMARTA


(91)

3. Perawat dan dokter bangsal sdh mendapat pelatihan

BHD, PPGD dan ACLS u/ dokter yg menjadi dasar dlm

melakukan penanganan kegawatan pasien di rawat inap.

Tim

Code Blue Primer

akan menangani kegawatan pasien

dgn target waktu 0 menit dipimpin oleh dokter bangsal

maupun dokter jaga. Tim Code Blue sekunder sesuai area

akan datang dlm waktu 5 menit apabila sewaktu-waktu

dipanggil. Area Tim

Code Blue

sekunder u/ IRNA III adl

ICU dgn pesawat extensi 737.


(92)

Tabel : Jumlah Kematian Pasien > 48 Jam SM I tahun 2017

Tabel di atas adalah jml kematian >48 jam secara keseluruhan u/

masing2 ruang di IRNA III Ayodya & Amarta. Dari data di atas terlihat

jml kematian >48 jam di IRNA III selama SM I tahun 2017 adl 32

pasien.

Bulan

Ruang

Ayodya 1

Ayodya 2

Amarta 1

Amarta 2

Januari

3

0

0

6

Februari

3

1

0

2

Maret

1

1

0

3

April

1

0

3

0

Mei

1

1

2

2

Juni

0

2

0

0

JUMLAH

9

5

5

13


(93)

IRNA III sdh melakukan analisa mengenai penyebab kematian pasien2 tsb

di atas. Hasilnya adlh sbb:

1.Penyebab kematian karena sepsis : 12 pasien

2.Penyebab kematian karena

end stage :

7 pasien

3.Penyebab kematian karena ARDS : 9 pasien

4.Proses Intrakranial : 3 pasien

5.Infark Miocard : 1 pasien

Jika ditilik dari kondisi pasien2 di atas saat masuk, pasien rerata masuk

melalui pintu masuk IGD, dgn kondisi ESI level 2 / 3.

Beberapa pasien adlh rujukan dari PPK II dgn kondisi

severe

sepsis, pasien

dlm kondisi penurunan kesadaran, pasien dgn keganasan masuk rawat

inap dlm kondisi terminal, yg akhirnya berujung pada kematian pasien.

Pada saat terjadi kondisi

apneu

ataupun

arrest

sdh dilakukan tindakan

sesuai prosedur, akan dilihat pasien dinyatakan DNR atau tidak, u/ pasien

yg tidak dinyatakan DNR maka akan dilakukan resusitasi sesuai prosedur,

termasuk memanggil bantuan Tim

Code Blue

Sekunder dari ICU.


(94)

(95)

TINDAK LANJUT PERTEMUAN

1.

Satker diharapkan mengirim segera

capaian indikator (yang menjadi

kewajibannya) termasuk analisa/uraian

deskripsi ke Bagian PE

(selambat-lambatnya 10 Januari 2018).

2.

Angka 1 akan dikompilasi oleh Bagian PE

untuk menyusun Laporan Berkala

Tahunan RSUP Dr. Sardjito dan LAKIP

2017 (yang wajib dikirim ke Kemenkes 31

Januari 2018).


(96)

lanjutan

3. Bagi Satker yang tidak memiliki

indicator kinerja RS (baik IKI, IKT, SPM,

Indikator Kinerja BLU, RL, Indikator

Kinerja BLU Bid. Kesehatan/Ditjen PB),

tetap mengukur capaian indicator

kinerja sesuai yang telah ditetapkan

satker masing-masing atau RKT.

4. Tabel-table yang isinya banyak dan

panjang, disarankan menjadi lampiran

dari laporan (contoh: table Laporan SM I

IRNA III dan Profil Kesehatan Indonesia)


(1)

3. Perawat dan dokter bangsal sdh mendapat pelatihan

BHD, PPGD dan ACLS u/ dokter yg menjadi dasar dlm

melakukan penanganan kegawatan pasien di rawat inap.

Tim

Code Blue Primer

akan menangani kegawatan pasien

dgn target waktu 0 menit dipimpin oleh dokter bangsal

maupun dokter jaga. Tim Code Blue sekunder sesuai area

akan datang dlm waktu 5 menit apabila sewaktu-waktu

dipanggil. Area Tim

Code Blue

sekunder u/ IRNA III adl

ICU dgn pesawat extensi 737.


(2)

Tabel : Jumlah Kematian Pasien > 48 Jam SM I tahun 2017

Tabel di atas adalah jml kematian >48 jam secara keseluruhan u/ masing2 ruang di IRNA III Ayodya & Amarta. Dari data di atas terlihat jml kematian >48 jam di IRNA III selama SM I tahun 2017 adl 32 pasien.

Bulan Ruang

Ayodya 1 Ayodya 2 Amarta 1 Amarta 2

Januari 3 0 0 6

Februari 3 1 0 2

Maret 1 1 0 3

April 1 0 3 0

Mei 1 1 2 2

Juni 0 2 0 0

JUMLAH 9 5 5 13


(3)

IRNA III sdh melakukan analisa mengenai penyebab kematian pasien2 tsb di atas. Hasilnya adlh sbb:

1.Penyebab kematian karena sepsis : 12 pasien 2.Penyebab kematian karena end stage : 7 pasien 3.Penyebab kematian karena ARDS : 9 pasien 4.Proses Intrakranial : 3 pasien

5.Infark Miocard : 1 pasien

Jika ditilik dari kondisi pasien2 di atas saat masuk, pasien rerata masuk melalui pintu masuk IGD, dgn kondisi ESI level 2 / 3.

Beberapa pasien adlh rujukan dari PPK II dgn kondisi severe sepsis, pasien dlm kondisi penurunan kesadaran, pasien dgn keganasan masuk rawat inap dlm kondisi terminal, yg akhirnya berujung pada kematian pasien. Pada saat terjadi kondisi apneu ataupun arrest sdh dilakukan tindakan sesuai prosedur, akan dilihat pasien dinyatakan DNR atau tidak, u/ pasien yg tidak dinyatakan DNR maka akan dilakukan resusitasi sesuai prosedur, termasuk memanggil bantuan Tim Code Blue Sekunder dari ICU.


(4)

(5)

TINDAK LANJUT PERTEMUAN

1.

Satker diharapkan mengirim segera

capaian indikator (yang menjadi

kewajibannya) termasuk analisa/uraian

deskripsi ke Bagian PE

(selambat-lambatnya 10 Januari 2018).

2.

Angka 1 akan dikompilasi oleh Bagian PE

untuk menyusun Laporan Berkala

Tahunan RSUP Dr. Sardjito dan LAKIP

2017 (yang wajib dikirim ke Kemenkes 31

Januari 2018).


(6)

lanjutan

3. Bagi Satker yang tidak memiliki

indicator kinerja RS (baik IKI, IKT, SPM,

Indikator Kinerja BLU, RL, Indikator

Kinerja BLU Bid. Kesehatan/Ditjen PB),

tetap mengukur capaian indicator

kinerja sesuai yang telah ditetapkan

satker masing-masing atau RKT.

4. Tabel-table yang isinya banyak dan

panjang, disarankan menjadi lampiran

dari laporan (contoh: table Laporan SM I

IRNA III dan Profil Kesehatan Indonesia)