BAB III METODE PENELITIAN - PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN DAN KEBERHASILAN TERAPI DI BP SENTRA MEDIKA KECAMATAN LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL - repository perpustakaan

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

  penelitian pra experimental dengan desain penelitian one group pretest

  

posttest design . Penelitian ini tidak menggunakan kelompok pembanding

  namun hanya satu kelompok penelitian yang diberikan pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan. (Notoatmodjo, 2010)

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest Postest Design Pretest Perlakuan Postest

  O1 x O2 B.

   Variabel Penelitian 1.

  Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah home pharmacy care yang diberikan pada pasien DM tipe II Prolanis.

2. Variabel Terikat

  Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah tingkat kepatuhan dan keberhasilan terapi.

C. Definisi Variable Operasional 1.

  Home pharmacy care

  Home pharmacy care atau pelayanan kefarmasian yang

  dilakukan oleh apoteker dirumah pasien. Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi rumah pasien setiap waktu sesuai dengan yang sudah ditentukan yaitu sebanyak empat kali dengan rentang tiap kunjungan 1 minggu sekali di rumah pasien yang sudah menandatangani lembar persetujuan sebagai responden. Hal-hal yang diberikan dalam kegiatan ini antara lain review pengobatan pasien , melakukan konseling dan monitoring terhadap pengobatan pasien serta pemberian edukasi terkait diabetes melitus dan cara pengobatannya yang baik dan mengatasi efek samping serta tujuan dan manfaat dari pengobatan tersebut untuk membantu pasien dalam melakukan pengobatan

2. Tingkat Kepatuhan

  Kepatuhan dinilai menggunakan 2 alat ukur, yaitu menggunakan instrumen kuisioner (pretest-postes design) dan Metode pill count (menghitung sisa obat pasien). Perhitungan sisa obat dilakukan secara langsung setiap datang ke rumah pasien dengan cara meminta responden untuk menunjukkan sisa obat yang dimiliki yang kemudian akan dihitung oleh peneliti. Kategori kepatuhan:

  Patuh : Responden dikatakan masuk kedalam kategori patuh jika hasil pengukuran kepatuhan dengan MMAS-8 masuk kedalam kategori tinggi/sedang (skor 6-8) dan hasil % pill count = / > 80 %. Tidak Patuh : Responden dikatakan masuk kedalam kategori tidak patu jika hasil pengukuran kepatuhan dengan MMAS-8 masuk ke dalam kategori sedang/rendah(skor ≤ 7) dan hasil % pill count < 80 %.

3. Tingkat Keberhasilan Terapi

  Tingkat keberhasilan terapi berupa kontrol kadar gula darah pasien yang dilihat dari gula darah pre-test sebelum pemberian home

  pharmacy care dan gula darah post-test setelah pemberian home pharmacy care . Kadar gula darah diukur sebanyak 1 kali pada setiap

  kunjungan menggunakan alat glucometer (cek gula darah ) yang dilakukan oleh apoteker. Kategori keberhasilan terapi : 1.

  Terkontrol : pasien dapat mempertahankan kadar gula darah puasa <126 mg/dl dan kadar gula darah sewaktu <200 mg/dl

  2. Tidak terkontrol : Pasien tidak dapat mempertahankan kadar gula darah puasa ≥ 126 mg/dl dan kadar gula darah sewaktu <200 mg/dl

  (ADA, 2015)

  D. Waktu penelitian dan Tempat Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Juni 2017 yang bertempat di Bp Sentra Medika Kecamatan Lebaksiu dan di rumah masing-masing responden.

  E. Alat dan Bahan a.

  Alat 1.

  Kuisioner Kuisioner digunakan sebagai metode untuk mengukur tingkat kepatuhan pasien terhadap pengobatan yang sedang ia jalani.

  Kuisioner di berikan pada saat awal dan akhir penelitian. Kuisioner berisi pertanyaan-pertanyaan terkait pengobatan pasien selama menjalani pengobatan yang harus dijawab oleh pasien. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah MMAS- 8.

  Kuisioner ini masing

  • – masing terdiri dari 7 pertanyaan skala guttman (ya/tidak) dan 1 pertanyaan skala likert( memilih salah 1 jawaban) . Jika reponden menjawab setiap pertanyaan dengan benar (jawaban no 1- 7 “tidak” kecuali no 5 jawaban “ya” dan jawanban no 8 “ tidak pernah/sangat jarang ”) maka diberi skor 1 dan jika salah maka diberi skor 0. Sehingga nantinya perhitungan skor akan dibagi menjadi 3 kategori kepatuhan, antara lain dikatakan kepatuhan tinggi jika total skor = 8, kepatuhan sedang jika total skor = 6-7, dan kepatuhan rendah jika total skor = < 6. Kusioner ini digunakan sebagai alat ukur pertama untuk menilai apakah selama pengobatan penyakit diabetes responden patuh atau tidak dalam mengkonsumsi obat. Kuisioner ini digunakan sebanyak 2 kali yaitu diawal penelitian sebagai pretes dan diakhir penelitian sebagai postest.

  Untuk keuntungan dari kuisioner antara lain singkat, mudah dihitung dan sesuai untuk beberapa jenis pengobatannya sedangkan kerugiannya adalah bisa dimanipulasi oleh pasien. (Osterberg dan Blaschke, 2005)

  2. Data sosiodemografi Data sosiodemografi merupakan data-data yang berhubungan dengan karakteristik pasien. Data tersebut bisa meliputi nama, umur, alamat , nomer telepon yang dapat di hubungi, pekerjaan serta tingkat pendidikan. Data sosiodemografi diisi oleh peneliti dengan metode wawancara bebas langsung dengan pasien. Data ini dapat di peroleh bersamaan saat melakukan penandatangan formulir persetujuan responden.

  3. Metode Pill count Metode ini digunakan untuk mengukur kepatuhan responden dengan cara menghitung sisa obat responden. Adapun rumus yang digunakan adalah :

  Hasil = Dari hasil perhitungan akan didapatkan dua kategori yaitu jika hasil perhitungan <80% termasuk kategori tidak patuh dan jika hasil perhitungan 80-100% termasuk kategori patuh. (Vik dkk, 2005) Keuntungan dari metode pill count antara lain mudah, objektif, dan kuantitatif namun kekurangannya adalah dapat dengan mudah diubah oleh pasien (pill dumping). (Osterberg dan Blaschke, 2005) 4. Alat cek kontrol gula darah ( glucometer)

  Alat ini digunakan untuk mengetahui kontrol gula darah responden apakah gula darah terkontrol atau tidak.

  Prosedur Pengukuran Kadar Gula Darah (Glucotest)

  Alat dan Bahan : Alat periksa gula darah digital (glucotest (Easy Touch multicheck))

  • Glucotest strip
  • Jarum penusuk (lancet)
  • Alat penusuk/pendorong lancet (lancing device)
  • Alkohol -

  Kapas/tisu

  • Sarung tangan
  • Prosedur : 1.

  Menyiapkan glucotest digital - Masukan batere dan nyalakan mesin.

  • Atur jam,tanggal dan tahun pada mesin.
  • Ambil salah satu chip masukan ke dalam mesin untuk cek mesin.
  • Jika layar muncul "error" berarti mesin rusak.
  • Jika layar muncul "OK" berarti mesin siap digunakan.

  2. Atur posisi yang nyaman bagi pasien

  3. Gunakan sarung tangan bersih

  4. Siapkan glucotest digital didekat anda. Lalu masukan chip gula dan strip gula terlebih dahulu. Maka, pada layar akan muncul angka/kode sesuai pada botol strip. Setelah itu akan muncul gambar tetes darah dan kedip- kedip.

  5. Masukkan jarum penusuk (lancet ) kedalam lancing device (alat tembak yang berbentuk pen ) dan atur kedalaman jarum.lalu tarik pen sampai berbunyi klik. Pastikan bahwa jarum yang dipakai masih baru dan steril. Jarum penusuk hanya digunakan sekali pakai

  6. Pilih dan pegang ujung salah satu jari pasien yang akan ditusuk. Sebaiknya menggunakan ujung jari yang berbeda

  • –beda setiap kali test agar tidak menimbuljan pengerasan kulit. Gunakan jari tengah, telunjuk atau jari manis untuk pengambilan sampel. Jangan gunakan kelingking atau ibu jari.

  7. Lakukan desinfeksi (untuk mencegah infeksi ) pada ujung jari yang akan ditusuk dengan mengusapkan kapas beralkohol.

  8. Tusuk ujung jari dengan cara menembakkan jarum (memencet tombol yang ada di pen). Biarkan bulatan kecil darah terbentuk diujung jari. Tekan perlahan jari agar darah keluar. Jangan menekan jari terlalu kuat agar cairan otot tidak bercampur dengan sampel darah. Hal ini dapat membuat kacau hasil pengukuran.

  9. Sentuhkan darah pada strip dan bukan di tetes diatas strip. Sentuh pada bagian garis yang ada tanda panah. Darah akan langsung meresap. Tunggu sampai sampel darah memadai sampai ujung strip dan bunyi beep.

  Bahan 1.

  Sampel adalah kelompok yang mewakili populasi serta berperan sebagai responden ( Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini sampel diambil dengan metode purposive sampling dimana sampel diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti berdasarkan tujuan penelitian, sehingga sampel yang diambil pada

  Populasi Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian atau objek yang di teliti (Notoatmodjo,2010). Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah pasien Diabetes Melitus yang terdaftar dalam program PROLANIS di Bp Sentra Medika di Kecamatan Lebaksiu dengan jumlah ± 70 orang.

  kefarmasian dirumah oleh apoteker dengan tujuan untuk mencapai tujuan terapi obat meliputi review pengobatan pasien, konseling, pemberian edukasi dan monitoring pengobatan pasien.

  Home pharmacy care berisi pendampingan pelayanan

  Pedoman home pharmacy care

  b.

  10.Tunggu sebentar,hasil akan keluar beberapa detik pada layar.

  16. Catat hasil pengukuran yang tertera dilayar alat dan Matikan alat glucotest.

  15. Perhatikan masa expired pada setiap strip.

  14. Tutup rapat botol strip jika tidak digunakan lagi.

  13. Lepas sarung tangan dan buang . Bila perlu cuci tangan hingga bersih.

  12. Cabut jarumnya dari lancing serta stripnya dari alat test digital dan buang.

  11.Usap dan tekan ujung jari yang berdarah dengan kapas beralkohol untuk menghentikan pendarahan

F. Populasi dan Sample Penelitian 1.

2. Sampel

  penelitian ini merupakan pasien diabetes melitus yang datang bertepatan dengan waktu kontrol pasien PROLANIS yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria eksklusi yang sudah di tentukan oleh peneliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini minimal 30 subyek penelitian karena penelitian ini termasuk penelitian eksperimental. (Taniredja, 2011)

  3. Kriteria Inklusi a.

  Pasien PROLANIS DM b. Usia ≥ 50 tahun c. Menderita DM ≥ 2 tahun d. Kadar Gula Darah tidak terkontrol e. Pasien dengan pengguna antidiabetik oral f. Bersedia menjadi responden 4. Kriteria Eksklusi a.

  Memiliki gangguan bicara dan pendengaran b. Berprofesi sebagai tenaga kesehatan c. Tidak bersedia menjadi responden d. Memiliki komplikasi lebih dari 2 penyakit G.

   Cara Penelitian

  Cara penelitian yang dilakukan meliputi beberapa tahap, antara lain:

  1. Tahap Perizinan melakukan penelitian Perizinan penelitian diperlukan sebagai prosedur resmi untuk melakukan penelitian. Perizinan penelitian diawali dengan mengurus Ethical Clearance (EC) di Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman . Setelah itu surat izin penelitian pertama diajukan kepada Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kab. Tegal , lalu dilanjutkan ke Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Tegal dari BAPPEDA ke Kepala/Dokter Bp yang akan digunakan untuk penelitian.

  2. Tahap Etika Penelitian Etika penelitian merupakan suatu prosedur persetujuan antara peneliti dengan responden dengan memberikan lembar persetujuan.

  Lembar persetujuan ini diberikan sebelum melakukan penelitian untuk meminta kesediaan menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan yang kemudian akan di tandatangani oleh pasien yang bersedia menjadi resdponden. Tahap etika penelitian ini sebagai wujud kesopanan dan merupakan bukti bahwa pasien tersebut bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

  3. Menentukan jadwal visit (Home pharmacy care) Untuk penentuan jadwal visit tiap responden dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Dalam penentuan ini, peneliti menentukan daftar hari pelaksanaan penelitian dan kemudian responden diminta untuk memilih hari sesuai keinginan hingga didapatkan kesepakatan jadwal visit antara peneliti dan responden.

  4. Tahap pengumpulan data Pengambilan data dilakukan dengan mengamati terhadap keadaan yang belum terjadi dan yang akan terjadi ( Follow up

  research ). Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data primer

  dan data sekunder. Data primer dapat diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien yang bersedia menjadi responden dan telah menandatangani lembar persetujuan menjadi responden ( informed

  content ). Kemudian untuk data sekunder dapat diperoleh dari resep pasien,data sosiodemografi pasien dan data hasil pretest-postest.

  Data yang dikumpulkan merupakan hasil dari pengukuran tingkat kepatuhan dan kontrol gula darah. Pengukuran tingkat kepatuhan menggunakan kuisioner dan metode pill count , sedangkan untuk pengukuran kontrol gula darah menggunakan alat glucometer setiap kali kunjungan.

  Langkah-langkah dalam pengumpulan data pada penelitian ini dapat di simpulkan sebagai berikut : a.

  Pasien diminta kesediaannya untuk menjadi responden dalam penelitian. Jika pasien menyetujui, maka pasien akan menandatangani lembar persetujuan yang selanjutnya akan dilakukan pencatatan data demografi responden, nilai kontrol gula darah terakhir dan dijelaskan mengenai teknis pelaksanaan home pharmacy care beserta jadwalnya.

  b.

  Semua responden yang terdaftar dalam penelitian ini diberi pelayanan home pharmacy care di rumah masing-masing responden sebanyak 4 kali dengan jarak tiap kunjungan 1 minggu. Pelayanan kepada responden dilakukan oleh apoteker yang sudah menyetujui untuk membantu dalam penelitian ini yang dibantu oleh peneliti.

  c.

  Tahap awal pelayanan dilakukan pretest untuk menilai kepatuhan pasien selama pengobatan dan selanjutnya dilakukan review pengobatan pasien ,konseling ,monitoring serta pemberian edukasi. Selain itu cek kontrol gula darah dilakukan tiap kunjungan dan metode pill count untuk menilai kepatuhan selanjutnya. Pada akhir penelitian diberikan postest untuk membantu menilai pengobatan pasien selama penelitian.

5. Alur Penelitian

  Mengurus Perizinan Penelitian Menentukan jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi

  Menentukan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi Meminta persetujuan responden yang memenuhi kriteria untuk menjadi responden

  • – masing responden Analisis Data Menarik Kesimpulan

Gambar 3.1 Alur Penelitian

  Pasien yang bersedia menjadi responden penelitian diminta untuk menandatangani lembar persetujuan Mencatat data demografi pasien dan hasil pemeriksaan kontrol gula darah

  

Pretest

  Pelayanan Home pharmacy care di rumah masing

  

Postest

  Cek kadar gula darah

H. Pengolahan Data

  a. Seleksi data (Editing) Editing adalah mengorek data yang meliputi kelengkapan pengisian atau jawaban yang tidak jelas. Editing ini dilakukan di lapangan supaya bila terjadi kesalahan atau kekurangan data dapat segera dilakukan perbaikan (Notoatmodjo, 2010) b. Pemberian kode (Coding)

  Setelah semua kuisioner diedit, selanjutnya dilakukan peng”kodean“ atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian kode ini sangat gerguna dalam memasukkan data .

  c. Pengelompokkan data (Tabulating) Setelah dilakukan persisihan data, langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah mengelompokkan data ke dalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki dengan tujuan penelitian dalam mengidentifikasi data.

  d. Memasukan (Entry) Memasukan data penelitian kedalam komputer dengan menggunakan aplikasi program SPSS.

I. Analisis Data

  Data yang di peroleh dalam penelitian ini diolah secara kuantitatif dengan menggunakan paket statistik ilmu sosial (SPSS).

  a.

  Analisa data univariat Analisa univariat dilakukan pada suatu variabel dari hasil penelitian, yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2010).

  b.

  Analisis data Bivariat Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2010).Data dasar dan data akhir studi di evaluasi dan dibandingkan untuk pasien intervesi. Uji yang digunakan adalah uji T-test untuk mengetahui adanya perbedaan proporsi yang bermakna antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada variabel Numerik . Jika syarat uji T-test tidak terpenuhi alternatif uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Uji kedua yaitu menggunakan uji McNemar untuk mengetahui adanya perbedaan proporsi yang bermakna antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada variabel kategorik Data dikatakan signifikan secara statistik jika nilai p≤ 0.05.

Dokumen yang terkait

PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN DAN KEBERHASILAN TERAPI DI BP SENTRA MEDIKA LEBAKSIU TEGAL

0 0 6

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN PERAWATAN DIABETES MELLITUS TIPE II PADA LANSIA DI WILAYAH DESA LEDUG KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2014 - repository perpustakaan

0 0 16

PENERAPAN SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA KELOMPOK PROLANIS DIABETES MELLITUS TIPE II

0 0 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPATUHAN DIET PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 CILONGOK KAB. BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 15

KARAKTERISTIK CAREGIVER PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGREJA KABUPATEN PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 1 16

PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN DAN KEBERHASILAN TERAPI DI BP SENTRA MEDIKA KECAMATAN LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL

0 1 16

BAB III METODE PENELITIAN - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DENGAN TATALAKSANA TERAPI DIARE DI RUMAH PADA BALITA DI KECA MATAN KALIBAGOR KABUPATEN BANYUM - repository perpustakaan

0 0 11

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN INFORMASI OBAT DI BALAI PENGOBATAN ( BP ) DI BANDINGKAN DENGAN PUSKESMAS DI KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 10

PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN DAN KEBERHASILAN TERAPI DI BP SENTRA MEDIKA KECAMATAN LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN DAN KEBERHASILAN TERAPI DI BP SENTRA MEDIKA KECAMATAN LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL - repository perpustakaan

0 0 18