Kata-kunci : Card Sort, PAIKEM, Penguasaan Hukum Bacaan Nun MatiTanwin dan

  Penelitian Tindakan Kelas

  CARD SORT DAN PAIKEM UNTUK KOLABORASI

MENINGKATKAN PENGUASAAN HUKUM BACAAN NUN

MATI/TANWIN DAN MIM MATI PESERTA DIDIK KELAS VII

SMPN 1 PURWOREJO

  

Tatik Pudjiani, S.Ag., M.S.I.

Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 1 Purworejo, Peserta Program

Peningkatan Kompetensi dan Wawasan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

  

Ditjen Pendidikan Agama Islam, yang diselenggarakan FITK UNSIQ

kerjasama dengan Kementrian Agama RI

Abstrak nun Peserta didik setingkat SMP harus sudah menguasai konsep tajwid seperti hukum bacaan mati/tanwin dan mim mati sebagai bekal untuk membaca al Qur’an dengan benar. Namun fakta

di lapangan mengungkapkan pada membelajarkan pokok bahasan Hukum Bacaan Nun

Mati/Tanwin dan Mim Mati, menemukan berbagai permasalahan, antara lain; motivasi peserta

didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih rendah, ini dilihat dari sedikitnya peserta

didik yang bertanya atau menjawab pertanyaan guru; Peserta didik kurang percaya diri untuk

membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati serta

mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan, hal ini nampak ketika guru

meminta untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati

peserta didik tidak segera menindak lanjuti permintaan guru; dan hasil tes formatif hanya 60%

peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar, jadi masih ada 40% yang belum tuntas untuk

pokok bahasan tersebut.

  Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut peneliti menggunakan kolaborasi model

pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM. Model pembelajaran card sort yaitu suatu

model pembelajaran yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk

menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran.

Adapun pendekatan PAIKEM dititik beratkan pada keaktivan peserta didik terlibat dalam

pembelajaran, kreatif mencari contoh-contoh Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati

dalam Juzz Amma, efektif dalam penggunaan waktu pembelajaran dan membuat suasana

menyenangkan. Penggunaan model pembelajaran card sort dipadukan dengan pendekatan

  Nun Mati/Tanwin dan PAIKEM diharapkan dapat lebih mempercepat penguaaan konsep Hukum mim Mati.

  Nun Mati/Tanwin dan

  Kata-kunci : Card Sort, PAIKEM, Penguasaan Hukum Bacaan

  Mim Mati

  PENDAHULUAN A. Latar belakang

  Al- Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang pembacaanya merupakan ibadah. (Manna Khalil al-Qatan, 2004:17).

  Oleh karena itu membaca dan memahami isinya sesuai dengan kemampuan masing-masing sudah menjadi kewajiban setiap muslim dan muslimah termasuk anak- anak. (Abdullah Yusuf Ali, 1996:IX). Abdullah Ibn Mas’ud, salah seorang sahabat Rasulullah mengibaratkan al-

  Qur’an sebagai ma’dubatullah atau hidangan Allah. (Ahmad Syarifuddin, 2004: 40). Agar dapat menikmati hidangan Allah tersebut, kaum muslimin harus dapat membaca, mengkaji dan memahami al-

  Qur’an sehingga mampu menikmatinya. Berkaitan dengan pentingnya membaca, mengkaji dan memahami al-

  Qur’an tersebut, maka peserta didik setingkat SMP harus sudah menguasai konsep tajwid seperti hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati sebagai bekal untuk membaca al-

  Qur’an dengan baik dan benar. Namun pengalaman nyata guru dalam proses kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam, pada kelas VII di SMP Negeri 1 Purworejo ketika membelajarkan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati, menemukan berbagai permasalahan. Permasalahan- permasalahan tersebut yaitu;

  1. Aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih rendah, ini dilihat dari sedikitnya peserta didik yang bertanya atau menjawab pertanyaan guru pada saat tahap umpan balik.

  2. Peserta didik kurang percaya diri untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati serta mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan, hal ini nampak ketika guru meminta untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati dan mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan peserta didik tidak segera menindak lanjuti permintaan guru.

  3. Hasil tes formatif yang diperoleh peserta didik, hanya 60% yang mencapai ketuntasan belajar, jadi masih ada 40% yang belum tuntas untuk pokok bahasan tersebut. Jika permasalahan-permasalahan ini tidak segera diatasi, maka kriteria ketuntasan minimal untuk pokok bahasan tersebut tidak tercapai dan akan berpengaruh terhadap ketidak tuntasan Kompetensi Dasar al-

  Qur’an. Karena itulah, Guru mesti mencoba melakukan pendekatan lebih intensif, pada peserta didik untuk menggali informasi, salah satunya melalui kegiatan interview terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Dari hasil interview ditemukan beberapa penyebab rendahnya aktivitas dan daya serap peserta

  Nun Mati/Tanwin dan Mim didik, terhadap penguasaan konsep Hukum Bacaan Mati. Pertama, peserta didik menganggap sulit konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati. Kedua, peserta didik kurang dilibatkan secara aktif karena guru masih menguasai kegiatan belajar mengajar di dalam kelas ( teacher centered), jadi peserta didik kurang menguasai konsep sehingga tidak percaya diri. Ketiga peserta didik lebih banyak mendengar, mencatat dan menghafal materi yang disampaikan guru walaupun tidak menguasai konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati sehingga sulit untuk mengerjakan soal-soal tes formatif.

B. Rumusan masalah

  Berdasar pada latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

  Penelitian Tindakan Kelas

  1. Bagaimanakah kolaborasi card sort dan PAIKEM dapat meningkatkan penguasaan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati?

  2. Seberapa besar peningkatan hasil belajar peserta didik setelah digunakan kolaborasi card sort dan PAIKEM?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.

  Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan meningkatkan

  Nun Mati/Tanwin dan penguasaan konsep pokok bahasan Hukum Bacaan Mim Mati pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Purworejo, melalui card sort dan pendekatan kolaborasi penggunaan model pembelajaran PAIKEM.

  2. Manfaat Adapun manfaat yang akan didapat dari Penelitian Tindakan Kelas ini, diantaranya adalah sebagai berikut: a.

  Bagi peserta didik; melalui pembelajaran dengan model pembelajaran card sort, akan terbiasa untuk aktif dalam pembelajaran, dapat mengklasifikasikan ayat-ayat al-

  Qur’an dalam hukum bacaan dan meningkatkan motivasi belajar.

  b. Bagi guru; penelitian ini dapat memberikan masukkan, tentang perlunya penggunaan variasi model pembelajaran terutama untuk Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati. penguasaan konsep Hukum Bacaan

  c. Bagi sekolah; penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi sekolah melalui peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik dan meningkatkan kinerja sekolah dengan mengoptimalkan kinerja guru.

KAJIAN TEORI

A. Model Pembelajaran card sort

  Card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan. (Ahmad Syarifuddin, 2004: 40). Menurut Ismail SM, (2008:88-89), Card sort dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  1. Guru mempersiapkan kartu berisi materi pokok sesuai SK 2.

  Seluruh kartu diacak/dicampur 3. Bagikan kartu kepada murid

  4. Mintalah peserta didik untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori tersebut.

  5. Peserta didik dengan kategori sama diminta menempelkan hasilnya di papan secara urut

  6. Lakukan koreksi bersama

  7. Penanggung jawab kelompok menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok lain.

8. Berikan apresiasi 9.

  Lakukan klarifikasi.

  B. PAIKEM

  PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Istilah Aktif, maksudnya pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Inovatif, maksudnya pembelajaran memberi inspirasi pada peserta didik untuk dapat melakukan inovasi-inovasi. Kreatif, memiliki makna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreativitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti. Efektif, berarti bahwa model pembelajaran apapun harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.

  Menyenangkan, maksudnya bahwa proses pembelajaran harus berlangsung

  dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan sehingga akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif. (Ismail SM, 2008: 46-47). Penggunaan model PAIKEM dalam penelitian ini meliputi: 1.

  Aktif yaitu peserta didik aktif mencoba, dan mau memanfaatkan media belajar.

  2. Inovatif yaitu peserta didik berani melakukan kegiatan yang inovatif dan menantang

  3. Kreatif yaitu peserta didik memiliki banyak cara untuk melakukan sesuatu, tidak cepat putus asa, selalu ingin berbuat terus dan menumbuhkan motivasi, percaya diri, serta kritis 4. Efektif yaitu dapat memanfaatkan waktu yang ada, dan mengoptimalkan panca indera.

  5. Menyenangkan yaitu kelas tidak membosankan, belajar sambil bermain dan bernyanyi

  C. Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati

  Salah satu ilmu tajwid yang harus dikuasai peserta didik adalah hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati

  1. Hukum bacaan nun mati ( ) atau tanwin ( )

  ْ ن ْ ٍْْْْْْْْ ً ْْ

  Nun mati/tanwin apabila bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah hukum bacaannya ada empat macam, yaitu: Idhhar (jelas), idgham (memasukkan atau melebur), iqlab (membalik atau mengganti), dan ikhfa (menyamarkan/menyembunyikan).

  2. Hukum bacaan Mim Mati ( )

  ْ م

  Penelitian Tindakan Kelas Mim mati atau mim sukun ( ) apabila bertemu dengan salah satu huruf

  م

  ikhfa syafawi (adalah hijaiyah maka memiliki tiga hukum bacaan, yaitu idghom mimi menyembunyikan atau menyamarkan huruf mim), idhar syafawi (bunyi mim disuarakan

  (menyuarakan mim rangkap ) dan dengan terang dan jelas). (Multahim dkk, 2007:130-137).

METODE PENELITIAN

  A. Seting penelitian

  Penelitian ini dilakukan dari tanggal 4 Februari sampai dengan 25 Maret 2012, dengan lokasi penelitian di SMPN 1 Purworejo, Kabupaten Purworejo, pada tahun pelajaran 2011/2012. Adapun subyek penelitian ini adalah Peserta didik kelas VII E sebanyak 28 orang.

  B. Indikator keberhasilan

  Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini, dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Minimal 80% peserta didik aktif menyortir kartu hukum bacaan.

  2. Minimal 75% peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi hasil penyortiran kartu.

  3. Minimal 80% peserta didik mendapat nilai di atas batas ketuntasan.

  C. Gambaran umum penelitian (siklus tindakan)

  Penelitian dilaksanakan secara bersiklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.Siklus pelaksanaan tindakan ini dapat dilukiskan sebagai berikut (Mulyasa, 2010:112).

  Gambar Alur PTK

  

Planning Ackting

Reflecting Observing

  Langkah tindakan yang akan dilakukan adalah: 1.

  Siklus Pertama; Langkah-langkah pada siklus I sebagai berikut: Planning, Ackting, Observing, Reflecting 2.

   Siklus Kedua, Langkah-langkah pada siklus I sebagai berikut; Planning,

  Ackting, Observing, Reflecting

  3. Siklus Ketiga, Langkah-langkah pada siklus I sebagai berikut; Planning, Ackting, Observing, Reflecting

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal:

  Secara umum kondisi awal peserta didik kelas VII E SMPN 1 Purworejo, Kabupaten Purworejo pada tahun pelajaran 2011/2012, dapat digambarkan sebagai berikut:

  1. Aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih rendah, ini dilihat dari sedikitnya peserta didik yang bertanya atau menjawab pertanyaan guru pada saat tahap umpan balik.

2. Peserta didik kurang percaya diri untuk membedakan macam-macam

  Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati serta mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan, hal ini nampak ketika guru meminta untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati dan mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan peserta didik tidak segera menindak lanjuti permintaan guru.

  3. Hasil tes formatif yang diperoleh peserta didik, hanya 60% yang mencapai ketuntasan belajar, jadi masih ada 40% yang belum tuntas untuk pokok bahasan tersebut.

B. Deskripsi Tiap Siklus 1.

  Guru menyiapkan syair lagu tentang Hukum Nun Mati/Tanwin dan Nun Mati b. Guru menyiapkan beberapa kartu induk dan potongan ayat-ayat al- Qur’an yang sesuai dengan pokok bahasan c. Semua peserta didik diberikan satu kartu d.

  Guru membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar.

  Siklus I

  Anak mencari contoh

  Anak presentasi hasil sortir kartunya g.

  f.

  Peserta didik yang telah berhasil menyortir kartu diminta untuk menempelkan di depan/papan tulis.

  e.

  Guru memberikan motivasi agar peserta didik menyortir kartu yang dipegangnya.

  d.

  c.

  Anak diminta untuk menyortir kartu.

  Guru membagikan 28 kartu induk dan potongan ayat-ayat al- Qur’an.

  b.

  Perencanaan Tindakan a.

  Anak mencari contoh Hukum Bacaan Nun a.

  Anak diminta untuk menempelkan kartu yang telah disortir di depan g. Anak presentasi hasil sortir kartunya h.

  f.

  Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan saat menyortir kartu.

  e.

  Anak menyanyikan lagu tentang Hukum Nun Mati/Tanwin dengan irama lagu Gundul-Gundul Pacul.

  Penelitian Tindakan Kelas

  Mati/Tanwin dan Mim Mati i. Peneliti melaksanakan refleksi bersama guru kolabor atas penerapan model pembelajaran yang telah dilaksanakan.

  Hukum Bacaan nun Mati/Tanwin dan Mim Mati.

  h.

  Melaksanakan evaluasi Pengamatan Refleksi a.

  Peserta didik Nampak bergembira saat menyanyikan lagu dan berekspresi b.

  Peserta didik aktif menyortir kartu c.

  Beberapa peserta didik nampak bingung dengan model d. Waktu yang digunakan melonjak dari alokasi waktu yang ditetapkan e. Masih banyak beberapa peserta didik yang keliru menyortir kartu f. Karena pengaturan tempat duduk yang berjajar, membuat gerak anak saat menyortir kartu menjadi terhambat g. Saat presentasi belum semua anak mendengarkan atau menanggapi presentasi temannya h. Beberapa anak tidak mau mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati dalam Juz Amma a.

  Guru menjelaskan langkah-langkah card sort dengan rinci b. Guru lebih mengatur waktu agar waktu yang digunakan dapat efektif c. Guru lebih intensif membimbing peserta didik yang belum benar menyortir kartu d.

  Diusahakan meletakkan tempat duduk di pinggir atau pindah di ruang lain yang tidak memakai tempat duduk e. Guru mengkondisikan suasana kelas agar semua dapat mendengarkan dan aktif menanggapi presentasi f. Guru lebih memotivasi anak agar mau mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati g.

  Masih ada 14 anak yang belum tuntas belajar

  Hasil observasi dapat dilihat data yang masuk sebagai berikut:

  

Tabel 01

Tindakan Peserta didik siklus I

No Butir pengamatan Jml (%)

1 Peserta didik aktif menyortir kartu.

  20 71,43

  2 Peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi. 22 78,57 Adapun hasil tes peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut:

  

Tabel 02

Rekapitulasi Hasil Tes Peserta didik Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I

  1 Rerata Nilai peserta didik 66,428

  2 Nilai tertinggi

  90

  3 Nilai terendah

  50

  4 Jumlah peserta didik yang tuntas belajar

  14

  5 Jumlah peserta didik yang belum tuntas belajar

  14

  6 Persentase peserta didik yang tuntas belajar 50%

  7 Persentase peserta didik yang belum tuntas belajar 50% Keterangan : KKM Materi pelajaran al-

  Qur’an: Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati kelas VII SMP Negeri 1 Purworejo tahun Pelajaran 2011/2012 adalah 75.

  Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa setelah menggunakan model cardsort dengan pendekatan PAIKEM diperoleh rerata nilai peserta didik 66,428. Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Peserta didik yang mendapat nilai prestasi belajar sama dengan atau lebih tinggi dari KKM berjumlah 14 anak atau 50% Sedangkan peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM juga sebanyak 14 anak atau 50%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I sudah ada peningkatan sebesar 2,50%, namun belum maksimal karena nilai komulatif yang diperoleh peserta didik baru 66,428%. Hanya saja ada beberapa kelemahan antara lain belum semua terlibat dalam kegiatan presentasi, alokasi waktu pembelajaran yang digunakan masih belum digunakan secara efektif sehingga perlu pengaturan lebih ketat. Untuk itu tindakan dilanjutkan pada siklus II

  Penelitian Tindakan Kelas

  Hanya sedikit anak yang tidak mencari contoh hukum bacaan

a.

  Pengamatan Refleksi a.

  Jumlah peserta didik yang aktif menyortir kartu bertambah b.

  Peserta didik sudah tidak bingung dengan model card sort c.

  Waktu masih melonjak dari alokasi waktu yang ditetapkan d.

  Masih ada peserta didik yang keliru menyortir kartu e.

  Saat presentasi masih ada anak yang belum mendengarkan/menanggapi f.

  Guru harus kembali mengatur waktu agar waktu yang digunakan dapat efektif dan efisien

b.

  Presentasi hasil sortir kartu h. Peserta didik diminta mencari contoh Hukum Bacaan nun Mati/Tanwin dan

  Guru harus lebih intensif membimbing peserta didik yang belum benar menyortir kartu

c.

  Guru memotivasi peserta didik agar mau mendengarkan dan aktif menanggapi presentasi

d.

  Guru lebih memotivasi anak agar mau mencari contoh hukum bacaan

e.

  Ada 7 anak yang belum tuntas belajar

  Secara rinci, hasil observasi dapat dilihat data yang masuk sebagai berikut:

  Tabel 03 Tindakan Peserta didik siklus II No Butir pengamatan Jml (%) 1 Peserta didik aktif menyortir kartu.

  Mim Mati dalam juz amma i. Melaksanakan evaluasi

  g.

  2. Siklus II

  Guru lebih memotivasi anak agar mau mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati dalam Juz Amma a.

  Perencanaan Tindakan a.

  Pembelajaran pindah ke serambi mushala b.

  Guru menjelaskan langkah-langkah model card sort dengan rinci c.

  Guru lebih mengatur waktu agar dapat efektif dan efisien d.

  Guru lebih intensif membimbing peserta didik yang belum benar menyortir kartu e.

  Guru mengkondisikan suasana kelas agar pada saat presentasi, semua dapat mendengarkan dan aktif menanggapi presentasi f.

  Pembelajaran dilaksanakan di serambi musholla b.

  Anak yang telah berhasil menyortir kartu menempelkan di depan/papan tulis.

  Anak menyanyikan lagu Hukum Mim Mati dengan irama lagu Cucak Rawa c.

  Guru membagikan 28 kartu induk dan potongan ayat-ayat al- Qur’an.

  d.

  Guru membantu anak dalam melakukan kegiatan belajar dengan card sort.

  e.

  Guru memberikan motivasi agar peserta didik menyortir kartu yang dipegangnya.

  f.

  28 100 2 Peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi. 24 85,71 Adapun analisis melalui tes maka diperoleh data sebagai berikut:

  Tabel 04 Rekapitulasi Hasil Tes Peserta didik Pada Siklus II

No Uraian Hasil Siklus II

  1 Rerata Nilai Peserta didik 81,428

  2 Nilai Tertinggi 100

  3 Nilai Terendah

  70

  4 Jumlah Peserta didik yang Tuntas Belajar

  21

  5 Jumlah Peserta didik yang Belum Tuntas Belajar

  7

  6 Persentase Peserta didik yang Tuntas Belajar

  75

  7 Persentase Peserta didik yang Belum Tuntas Belajar

  25 Tabel tersebut menggambarkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM diperoleh rerata nilai peserta didik 81,428% meningkat dari siklus I sebanyak 14,64%. Nilai tertinggi mencapai angka 100 dan nilai terendah 70. Peserta didik yang tuntas belajar berjumlah 21 anak atau 75 %, meningkat 25% Sedangkan peserta didik yang belum tuntas belajar sebanyak 7. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus kedua hasil belajar peserta didik meningkat, namun dirasa belum maksimal karena ada yang memperoleh nilai di bawah KKM. Pada siklus ini tindakan sudah lancar, terdapat peningkatan tindakan peserta didik, namun masih ada peserta didik yang belum tuntas belajar yang mengindikasikan belum semua menguasai konsep Hukum Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati. Oleh karena itu akan dimantapkan dalam siklus III dengan perbaikan-perbaikan tindakan.

3. Siklus III

  Perencanaan Tindakan

  Penelitian Tindakan Kelas a.

  Waktu yang digunakan sesuai dengan alokasi yang ditetapkan c. Hanya ada satu peserta didik yang keliru menyortir kartu d. Presentasi sudah berjalan dengan baik dan lancer.

  

Tabel 05

Tindakan Peserta didik siklus III

No Butir pengamatan Jml (%)

1 Peserta didik aktif menyortir kartu.

  Secara rinci, hasil observasi dapat dilihat data yang masuk sebagai berikut:

  Seluruh anak tuntas belajar

  f.

  Mati/tanwin dan Mim Mati.

  Presentasi berjalan lancar, peserta didik merasa senang d. Guru memotivasi peserta didik agar aktif menanggapi presentasi e. Peserta didik mencari contoh hukum bacaan Nun

  Pelaksanaan sortir kartu berjalan lancar c.

  b.

  Pembelajaran sudah aktif.

  Seluruh anak semangat mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati a.

  e.

  Peserta didik aktif menyortir kartu b.

  Guru lebih mengatur waktu agar dapat efektif dan efisien b. Guru intensif membimbing peserta didik yang salah menyortir kartu c. Guru mengkondisikan suasana kelas agar pada saat presentasi, aktif menanggapi presentasi d.

  Melaksanakan evaluasi Pengamatan Refleksi a.

  Anak mempresentasikan hasil sortir kartu f.

  e.

  Anak yang telah berhasil menyortir kartu menempelkan di papan tulis.

  d.

  Guru memberikan motivasi agar anak menyortir kartu yang dipegangnya.

  c.

  Guru membantu anak melakukan kegiatan belajar dengan card sort.

  b.

  Peserta didik menyanyikan lagu Hukum Nun Mati/Tanwin dan Nun Mati yang syairnya telah diganti.

  Guru lebih memotivasi anak agar mau mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati dalam Juz Amma a.

  28 100 2 Peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi. 27 96,42 Analisis melalui hasil tes maka diperoleh data sebagai berikut:

  Tabel 06 Rekapitulasi Hasil Tes Peserta didik Pada Siklus III No Uraian Hasil Siklus III

  1 Rerata Nilai peserta didik 86,071

  2 Nilai tertinggi 100

  3 Nilai terendah

  80

  4 Jumlah peserta didik yang tuntas belajar

  28

  5 Jumlah peserta didik yang belum tuntas belajar

  6 Persentase peserta didik yang tuntas belajar 100 %

  7 Persentase peserta didik yang belum tuntas belajar 0 % C.

   Pembahasan Antar Siklus 1.

  Peningkatan Tindakan Peserta Didik

  Tabel 07 Peningkatan Tindakan Peserta Didik Siklus I-III

No Butir pengamatan Siklus I Siklus II Siklus III

1 Peserta didik aktif menyortir kartu.

  20

  28

  28 2 Peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi.

  22

  24

  27 Penelitian ini berakhir pada siklus III dan disimpulkan bahwa tindakan telah berhasil sebab dengan berpedoman pada indikator keberhasilan, maka setelah diadakan tindakan dengan menggunakan card sort dengan pendekatan PAIKEM telah mencapai prosentase minimal. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut: Penelitian Tindakan Kelas

  Tabel 08 Perbandingan Indikator Kinerja Kualitatif dan pencapaian Tindakan

  21

  3. Nilai terendah pada siklus I meningkat menjadi 60, selanjutnya pada siklus II sudah berada pada angka 70 dan pada siklus III nilai terendah ada pada posisi 80.

  2. Nilai tertinggi pada siklus I dapat memperoleh angka 90 adapun siklus II dan III, angka tertinggi mencapai 100.

  Nilai hasil belajar rata-rata peserta didik selalu meningkat, diawali siklus I meningkat 7,497% selanjutnya siklus II meningkat 7.5% dan pada siklus III mencapai 86,071

  7. Persentase Peserta didik yang Belum Tuntas Belajar 50% 25 0 % Dilihat dari tabel di atas bahwa: 1.

  6. Persentase Peserta didik yang Tuntas Belajar 50% 75 100 %

  7

  14

  5. Jumlah Peserta didik yang Belum tuntas Belajar

  28

  14

  No Indikator Keberhasilan Pencapaian Tindakan a. Minimal 80% peserta didik aktif menyortir kartu 100% peserta didik aktif menyortir kartu.

  4. Jumlah Peserta didik yang Tuntas Belajar

  80

  70

  60

  3. Nilai Terendah

  2. Nilai Tertinggi 90 100 100

  1. Nilai Hasil Belajar Rata-Rata 73,925 81,425 86,071

  Tabel 09 Tingkat Hasil Belajar Rata-rata dan Ketuntasan Belajar Peserta didik No. Indikator Siklus I Siklus II Siklus III

  2. Peningkatan Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Peserta didik Hasil belajar dan tingkat ketuntasan belajar dapat dilihat pada tabel berikut.

  b. Minimal 75% peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi 96,42% peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi

  4. Dalam hal ketuntasan belajar, jumlah peserta didik yang tuntas belajar pada siklus I, 14 (50%) meningkat 7,15%, pada siklus II mencapai 21 anak (75%) meningkat 25% dan pada siklus III seluruh peserta didik (100%) dapat tuntas belajar. Tingkat ketuntasan belajar peserta didik dapat dilihat dalam grafik berikut:

  Gambar 04 : Ketuntasan Belajar Peserta didik Siklus 1-3 NILAI TES SIKLUS 1-3 150 ka 100 g n

  50 a

  

1

  2

  3 nilai rata-rata 69.28571429 81.42857143 86.07142857 nilai tertinggi 85 100 100 nilai terendah

  

50

  70

  80

  card sort dengan pendekatan PAIKEM) Hasil Angket ( Tanggapan tentang

  

No Indikator Respon Peserta didik Siklus Siklus II Siklus

(%)

  III (%) I (%)

  1. Adanya kegiatan menyortir kartu? Sangat Menarik 17,85 21,43 32,14 Menarik 42,85 60,71 67,86 Kurang Menarik 39,3 17,86 Tidak Menarik

  2. Adanya kegiatan presentasi Sangat senang 25 28,57 32,14 Senang 53,57 60,71 64,28 Kurang senang 21,42 10,72 3,57 Tidak senang

  3. Model pembelajaran card sort dengan Sangat Setuju 42,85 57,14 100 pendekatan PAIKEM memudahkan untuk Setuju 46,42 35,72 menguasai konsep Hukum Bacaaan Nun

  Mati/Tanwin dan Mim Mati? Kurang Setuju 10,71 7,14 Tidak Setuju

  Penelitian Tindakan Kelas

  4. Model pembelajaran card sort dengan Sangat Setuju 67,86 71,43 100 pendekatan PAIKEM menumbuhkan Setuju 25 21,42 motivasi belajar dan membuat selalu aktif terlibat dalam pembelajaran Kurang Setuju 7,14 7,14

  Tidak Setuju

  Kesimpulan dan Saran

  A. Simpulan

  Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran card sort dipadukan dengan pendekatan PAIKEM dapat disimpulkan bahwa:

  1. Model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM yaitu dengan menyanyikan lagu bertema Hukum Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati serta kegiatan menyortir kartu dengan mengklasifikasikan kartu potongan ayat al-

  Qur’an ke dalam hukum bacaannya dapat meningkatkan penguasaan konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati yaitu keaktivan peserta didik mencapai 100% dan hasil belajar peserta didik meningkat sehingga tuntas 100%.

  2. Model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik yaitu siklus I, 14 (50%) meningkat 7,15%, pada siklus II mencapai 21 anak (75%) meningkat 25% dan pada siklus III seluruh peserta didik (100%) dapat tuntas belajar.

  B. Saran-saran 1.

  Untuk meningkatkan kemampuan penguasaan konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati guru hendaknya mempertimbangkan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar. Pembelajaran lebih bermakna apa bila peserta didik terlibat secara aktif, mandiri, dan dapat membina kebersamaan dalam rangka menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks kehidupan sehari-hari.

  2. Penggunaan strategi yang tepat dan menarik, pengalokasian waktu dan pengorganisasian peserta didik perlu diperhatikan dalam rangka efisiensi dan efektifitas pencapaian hasil belajar peserta didik. Salah satu yang dapat digunakan adalah menerapkan model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM

DAFTAR PUSTAKA

  Ali, Abdullah Yusuf. 1996, al- Qur’an: Terjemahan dan Tafsirnya, ter. Ali Audah, Jakarta: Pustaka Firdaus. al-Qatan, Manna Khalil. 2004, Studi Ilmu-Ilmu al-

  Qur’an,ter. Mudzakir, Cet.8, Jakarta:Litera Antar Nusa. Aminah. 2009, “Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta didik Kelas VII-A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak Di MTs Negeri Batu”, Malang: Skripsi.

  Kartono, Kartini. 1990, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju. Moleong, Lexy. J. 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.

  Mulyasa. 2010, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, S.Tt, Metode Research Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2006, Metode penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif da R & D, Bandung: Alfabeta.

  , Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al- Syarifuddin, Ahmad. 2004 Qur’an, Jakarta: Gema Insani.

  Strategi Pembelajaran Aktif, Jogjakarta: Pustaka Insan Madani. Zaini, Hisyam. 2008,