TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)PADA TAMBAK INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM SEMI BIOFLOK DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BPBAP)GELUNG – SITUBONDO, JAWA TIMUR PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN
TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)PADA
TAMBAK INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM SEMI
BIOFLOK DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU
(BPBAP)GELUNG- – SITUBONDO, JAWA TIMUR
PRAKTEK KERJA LAPANG
PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN
Oleh :
NUR FADILA
BONDOWOSO – JAWA TIMUR
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
RINGKASAN
NUIR FADILA. Teknik Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)
Pada Tambak Intensif Dengan Menggunakan Sistem Semi Bioflok di Balai
Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP), Gelung-Situbondo, Provinsi Jawa
Timur. Dosen Pembimbing Muhammad Arief, Ir.M.Kes.Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan ekonomis penting yang dapat dibudidayakan di Indonesia. Produksi udang vaname di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 415,7 ribu ton dan meningkat menjadi 639,59 ribu ton pada tahun 2013. Peningkatan produksi udang vaname secara intensif meningkatkan jumlah penggunaan pakan sehingga hal ini diimbangi dengan pemanfaatan bakteri probiotik untuk membentuk bioflok.
Praktek Kerja Lapang bertujuan adalah mengetahui dan mempraktekan secara langsung teknik pembesaran udang vaname menggunakan sistem semi bioflok, mengetahui masalah yang dihadapi dalam teknik pembesaran udang vaname dengan penerapan sistem semi bioflok dan mengetahui prospek dari teknik pembesaran udang vaname yang menerapkan sistem semi bioflok.
Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di Instalasi Pembenihan Udang-Balai Perikanan Budidaya Air Payau, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 12 Januari - 20 Februari 2015.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan pengambilan data dilakukan secara observasi, partisipasi aktif dan wawancara, serta jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Teknik pembesaran udang vaname dimulai dari persiapan tambak yang meliputi pembersihan, pengisian air, pengapuran, pemupukan, penebaran benur, pemberian pakan dengan penambahan probiotik kedalam pakan dan air. Kualitas air yang diukur meliputi suhu, DO, salinitas dan pH. Penanganan hama dan penyakit dengan pemasangan kawat setrum dan pemberian saponin. Pemanenan total dilakukan pada umur 90 hari. Prospek usaha pembesaran udang vaname layak dijalankan dengan Nilai R/C sebesar 1,4 dengan Break Event Point (BEP) harga Rp 26.960 dengan BEP produksi 15.000 kg atau 15 ton.
SUMMARY
NUR FADILA. Enlargement Technique of Vaname Shrimp (Litopenaeus
vannamei ) at Intensive Pound by using the Semi Biofloc System in Fisheries
Hall of Freshwater Aquaculture (BPBAP), Gelung-Situbondo, East java
Province. Academic Counsellor Muhammad Arief, Ir., M.KesVannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) is one of the economically important fisheries commodities that can be cultivated in Indonesia. Shrimp production in Indonesia in 2012 reached 415.7 thousand tons and increased to 639.59 thousand tons in 2013. This provides great opportunities for shrimp farmers to expand cultivation. Increased vaname intensive shrimp production increases the amount of feed use so that it is offset by the utilization of probiotic bacteria to form bioflok.
The objective of this Field Work Practice is to obtain a knowledge, experience and practice the techniques directly vaname shrimp enlargement by using a system of semi biofloc, to know the problems encountered in shrimp vaname enlargement techniques with the application of semi bioflok system, and determine the prospects of enlargement techniques that apply vaname shrimp semi biofloc system.
This Field Work Practice was done at the plant of shrimp Hall of
th th
Freshwater Aquaculture (BPBAP) gelung-Situbondo in January 12
- – February 6 2015. The Field Work Practice used descriptive method and collection of data through observation, active participation and interviews and the type of data used are primary data and secondary data.
Vaname enlargement techniques starting from the preparation of shrimp ponds, which includes cleaning, water replenishment, liming, fertilization, stocking practices, feeding with the addition of probiotics into feed and water. Water quality measured include temperature, DO, salinity and pH. Pest and disease management with a stun wiring and giving saponins. Total harvesting is done at the age of 90 days. Prospect of enlargement shrimp vaname viable Rated R/C of 1.4 to Break Event Point (BEP) BEP price of USD 26 960 with production of 15,000 kg or 15 tons.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Esa atas limpahan rahmat serta karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapang tentang Teknik Pembsaran Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Tambak Intensif dengan Menggunakan Sistem Semi Bioflok di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, Jawa Timur serta penyusunan laporannya dengan lancar.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang yang dilaksanakan pada tanggal 12 Januari
- – 6 Februari 2015. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi tambahan informasi bagi mahasiswa program S-1 Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.
Surabaya, Juni 2015 Penulis Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan Praktek Kerja Lapang ini tidak terlepas dari dukungan moril dan materil dari semua pihak. Melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya serta kepada :
1. Dr. Mirni Lamid, MP., drh selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.
2. Bapak Muhammad Arief, Ir., M.Kes. selaku dosen pembimbing Praktek Kerja Lapang yang telah memberikan bimbingan dan arahan sejak penyusunan usulan hingga selesainya penyusunan laporan ini.
3. Ibu Dr. Rr. Juni Triastuti, S.Pi., M.Si dan bapak Kustiawan Tri Pursetyo, S.Pi., M.Vet selaku dosen penguji.
4. Ibu Rahayu Kusdarwati, Ir., M.Kes. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan akademik kepada penulis mulai dari awal masuk perguruan tinggi hingga saat ini.
5. Seluruh staf pengajar dan staf pendidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan yang telah bersedia menyampaikan ilmunya kepada penulis.
6. Bapak Ir. Dwi Soeharmanto, M.M selaku Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo dan Bapak Didik Budi Nursanto, S.Pi selaku Kepala Koordinator Balai Perikanan Budidaya Air Payau Gelung-Situbondo yang telah memberikan izin dan menerima penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapang.
7. Bapak Agus Wahyu, A.Md selaku pembimbing lapang yang telah membimbing pemulis selama kegiatan Praktek Kerja Lapang.
8. Bapak Deni Sugianto,S.Pi., Bapak Wendi Tri P, S.Pi., dan Bapak Supardi selaku karyawan Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo yang telah membantu penulis selama kegiatan Praktek Kerja Lapang 9. Teman Praktek Kerja Lapang Nurul, Ilul, Iin, Ninik, Iit, Kokom, Stella, Dewi,
Ismi, Reny dan Linnya yang telah memberikan semangat dan dukunganselama penyusunan laporan Praktek Kerja Lapang.
10. Bapak, Ibu, Adik dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupu materil kepada penulis.
Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat-Nya dan membalas segala kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak kepada penulis, dan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan informasi kepada semua pihak, khususnya Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga guna kemajuan serta perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang perkanan.
Surabaya, Juni 2015 Penulis
DAFTAR ISI
HalamanRINGKASAN iv
SUMARRY v
KATA PENGANTAR vii
UCAPAN TERIMAKASIH viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
I PENDAHULUAN
1
1.1 LatarBelakangn
1
1.2 Tujuan
2
1.3 Manfaat
3 II TINJAUAN PUSTAKA
4
2.1 Biologi Udang Vaname
4
2.1.1 Klasifikasi Udang Vaname
4
2.1.2 Morfologi Udang Vaname
4
2.1.3 Habitat
5
2.1.4 Siklus Hidup
6
2.2 Pembesaran Udang Vaname pada Tambak Intensif
7
2.2.1 Lokasi Budidaya
7
2.2.2 Konstruksi Tambak Intensif
8
2.2.3 Persiapan Tambak
8
2.2.4 Padat Tebar
9
2.2.5 Pakan dan Cara Makan
10
2.2.6 Pengelolaan Kualitas Air
12
2.2.7 Penanganan Hama dan Penyakit
13 2.3 sistem Bioflok
15 2.3.1 pembentukan Bioflok
16
2.4 Permasalahan Budidaya Udang Vaname
18
2.5 Pemanenan dan Pemasaran
19
2.6 Prospek Pembesaran Udang Vaname
20
2.6.1 Prospek Usaha
20
2.6.2 Analisa Usaha
20 a. Net Present Value (NPV)
20 b. Net Benefit/Cost (Net B/C)
21 c. Internal Rate of Return (IRR)
22 d.
22 III PELAKSANAAN
Payback Periods (PBP)
3.1 Tempat dan Waktu
32 M. Seksi Sarana Pompa dan Air
29 E. Administrasi Gudang
30 F. Kebersihan
30 G. Transportasi
30 H. Satpam
30 I. Seksi Laboratorium
30 J. Seksi Induk
31 K. Seksi Larva dan Post Larva
31 L. Seksi Alga
32 N. Seksi Kelistrikan
29 C. Administrasi dan Keuangan
32 O. Bagian Pemasaran
32
4.1.4 Administras Kepegawaian
33
4.1.5 Visi dan Misi BPBAP
33
4.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi
34
29 D. Administrasi Produksi
28 B. Perekayasaan dan Pengembangan
24
25
3.2 Metode Kerja
24
3.3 Pengumpulan Data
24
3.3.1 Data Primer
24 A. Observasi
24 B. Wawancara
25 C. Partisipasi aktif
3.3.2 Data Sekunder
28 A. Koordinator Unit atau Instansi
25 IV HASIL DAN PEMBAHASAN
26
24
26
4.1.1 Latar Belakang Berdirinya Usaha
26
4.1.2 Letak Geografis
27
4.1.3 Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja
4.1 Keadaan Umum IPU-BPBAP, Gelung-Situbondo
4.1.7 Sarana dan Prasarana Umum
35
4.2 Sarana dan Prasarana pembesaran udang vaname
35
4.2.1 Sarana
35 A Tambak Pembesaran
35 B. Kincir
37 C. Bak Tandon
38 D. Sumber Energi
39 E. Anco
39
4.2.2 Prasarana
40 A. Gedung Penyimpan Pakan
40 B. Timbangan
40 C. Alat Pengukur Kecerahan (Secchi Disk)
40 D. Jala atau Jaring
41 E. Alat Transportasi
41
4.3 Pembesaran Udang Vaname pada Tambak Intensif
41
4.3.1 Persiapan Tambak
41 A. Pembersihan dan Pengeringan Tambak
41 B. Pengisian Air Tambak
42 C. Pemasangan Kincir
43 D. Pengapuran Air Tambak
44 E. Pemupukan Air Tambak
44
4.3.2 Penebaran Benur Udang Vaname
45
4.3.3 Pemberian Pakan
46 A. Pemberian Pakan Buatan
46 B. Waktu dan Jumlah Pemberian Pakan
47 C. Aplikasi Pakan Tambahan
48
4.3.4 Pengelolaan Kualitas Air
51
4.3.5 Penanganan Hama dan Penyakit
52
4.4 Penerapan Sistem Semi Bioflok
53
4.5 Pemanenan dan Pemasaran
55
4.6 Analisa Usaha
56 V SIMPULAN DAN SARAN
58
5.1 Kesimpulan
58
5.2 Saran
59 DAFTAR PUSTAKA
60 LAMPIRAN
65
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman1. Tenagakerja di IPU-BPBAP Situbondo
33
2. Luas petak tambak di IPU-BPBAP Gelung-Situbondo
37
3. Jenis, spesifikasi, dan frekuensi pemberian pakan buatan
47
4. Komposisi kultur probiotik
50
5. Biaya investasi dan penyusutan
71
6. Biaya tetap
72
7. Biaya variabel
73
8. Data estimasi
74
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman39
9. Terbentuknya flokdalamair tambak
55
8. Pengukuran volume flok
48
7. Pemberian pakan
43
6. Skema tata letak kincir
5. AlatPengontrol pakan udang (Anco)
1. Morfologi udang vaname
38
4. Menara air tawardan tandon air laut
37
3. Penggunaan kincirsecara sirkular
16
2.Pertumbuhan flok
5
55