KOMUNIKASI ORGANISASI DIVISI DIRECT SALES CV.PUTMASARI PRATAMA CABANG KOTA MAGELANG (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Organisasi Antara Atasan dan Bawahan Divisi Direct Sales CV. Putmasari Pratama Cabang Magelang) - UMBY repository
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas landasan teori yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan penelitian ini, Sebelum masuk pada pembahasan di bab selanjutnya, peneliti akan memulai dari awal yang harus diketahui sebagai awal penelitian.
2.1 Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu comunis yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kesamaan antara dua orang atu lebih, pada dasarnya kata communis tersebut komunico yang berarti berbagi, di sebutkan bahwa komunikasi tersebut berasal comunicare yang berearti membuat sama antrara satu sama lain Istilah comunis tersebut adalah akar dari kata comunikasi yang merupakan akar kata latin yang menyarankan suatu pikiran, suatu makna, suatu pesan yang dianut secara sama. berdasarkan uraian serta pemaparan diatas bahwa dapat disimpulkan kalau komunikasi tersebut maknanya: a) komunikasi tersebut melibatkan pertukaran simbol atau tanda baik secara verbal maupun non verbal,
1 b)terbangunnya relasi antar komunikator dan komunikan.
1 Agus.” Teori Komunikasi “. Jakarta. Kencana Media Group, 2008. Hal 4
simbol atau tanda verbal atau seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan sementara bahasa nonverbal seperti mimik muka, serta gerak gerik dari anggota tubuh serta suara. Terbangun relasi kebersamaan ini bukan selalu sebagai hubungan yang positif seperti keakrapan , melainkan kontak hubungan antara pengirim pesan dan penerima pesan melalui pesan dan tanda- tanda tertentu yang bersifat perbal maupun nonverbal, aplikasi kontak simbol ini dilakukan dengan dirisendri maupun secara interperonal serta menjalin komunikasi dengan pihak lain, menerangkan bahwa ilmu komunikasi tersebut mencari untuk memahami dan mengenai produksi pemprosesan dua efek dari simbol serta signal dengan mengembangkan pengujian teori-teorimenurut hukum generalisasi guna menjelaskan fenomena yang berhubungan dengan produksi proses pesan dan efek.
Lawrence kincaid menerangkan bahwa komunikasi adalah suatu proses menerangkan dimana satu atau dua orang lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada akhir mereka memahami dan mendalami informasi yang diterima. Komunikasi tersebut membentuk interaksi pada manusia saling mempengaruhi satu sama lain sengaja atau tidak sengaja serta tak mempengarui bentuk terbatas dalam penyampaian pesain, pada bentuk komunikasi yang digunakan komunikasi verbal, juga dalam bentuk ekspresi muka,
2 lukisan, seni dan teknologi. Komunikasi merupakan suatu yang sangat esensial bagi individu dan relasi kelompok, organisasi dan masyarakat, dia merupakan garis yang menghubungkan manusia dengan dunia, komunikasi sebgai sarana manusia untuk mengekpresikan diri dan mempengaruhi orang lain. Oleh karna itu juka manusia tidak melakukan komuniksai maka dia tidak dapat menciptaka relasi dengan sesama dalam kelompok, organisasi dan masyarakat. Komunikasi dapat mengkoordinasikan semua kebutuhan dengan bersama orang lain.
2.1.1 Unsur komunikasi Komuniksi dalam pengantar ilmu komunikasi mengungkapkan bahwa komunikasi tersebut memiliki beberapa unsur utama dalam komunikasi adalah :
a. Komunikator
Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataan kepada komunikan, komunikasi tersebut bisa tunggal, kelompok atau organisasi pengirim berita.
Komunikator bertanggung jawab dalam mengirim berita dengan jelas, memilih media yang cocok untuk menyampaikan pesan tersebut.
b. Pesan
Pesan segala sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Suara, mimik dan gerak-gerik yang lazim yang digolongkan dengan pesan non verbal, sedangkan bahasa lisan dan tulisan di kelompokan dengan bahasa verbal.
c. Komunikan
Merupakan penerima pesan atau benda yang disampaikan oleh komunikator, dalam proses komunikasi penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan juga memberi umpan balik kepada pengirim pesan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti dengan sempurna
3 .
2.1.2 Faktor-Faktor komunikasi lancar : a.
Latar belakang
Latar belakang kedua belah pihak apakan memiliki latar belakang kehidupan baik secara budaya baik dari aspek yang mempengaruhi situasi psikolog.
b. Bahasa
Bahasa adalah simbol yang berisi makna yang jelas sangat penting dalam komunikasi yang harus di pertimbangkan, komunkas dapat berlangsung secara baik memalui pemaham bahasa masing-masing pihak.
c. Sikap
Sikap dari diri kita sendri sangat berpengaruh dalam menyampaikan sebuah pesan apalagi dengan melakukan komunikasi secara langsung dan tatap muka hal ini juga sangat berkaitan dengan etika berkomunikasi.
d. Waktu
3 Arifin , Anwar.” Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Ringkasan”. Jakarta. Rajawali, 1998. Hal 33
Waktu akan menunjukkan hubungan yang terjadi pasti mengalami perubahan dalam sebuah interaksi waktu pun juga sangat mempengaruhi pesan yang disampaikan, ketegangan yang disebabkan oleh banyak tugas dan sempit waktu untuk melakukan komunikasi.
e. Lingkungan
Lingkungan sangat menentukan sikap seseorang dalam menyampaikan pesan secara baik dan benar dimana lingkungan terlalu gaduh juga tidak akan efektik saat penyampaian pesan.
f. Melihat
Komunikasi melalui pendangan antara dua orang atau lebih yang berdekatan akan lebih efektif, pengaruh sangat luar biasa, hal ini disebabkan dalam tatap muka tidak hanya menerima pesan tidak efektif saja, melainkan menarik orang yang menyampaikan pesan .
g. Mendengar
Mendengar adalah proses aktif menerima ransangan telinga, mendengar yang efektif pengaruhnya terhadap kita dalam proses menyimak, mengingat, memahami merespon, mengevaluasi dan menafsirkan pembicaraan yang didengar.
h. Berbicara
Berbicara sebagai tindakan yang juga membutuhkan sebuah efektifitas agar respon dari lawan bicara dapat tersampaikan dengan baik, sebagai proses penyampain pesan, berbicara dalam bukan hanya mengeluarkan suara dari mulut saja tetapi juga harus memposisikan tubuh dan mengerakkan tangan serta menunjukkan wajah dengan mimik supaya bisa meyakinkan para audiece
4 .
Komunikasi didorong juga oleh beberapa faktor dalam aktifitasnya, selain faktor komunikasi tersebut juga didorong oleh suatu motif sehingga memiliki fungsi-fungsi tertentu, proses komunikasi tersebut juga sering berjalan dengan tidak baik hal ini disebabkan oleh gangguan. Gangguan adalah faktor yang mempengaruhi informasi yang disampaikan kepada penarima pesan menurur nurani terdapat gangguan dalam berkomunikasi ada 2 jenis :
1) Secara teknis ganguan yang menyangkut hambatan yang ada pada saluran komunikasi yang menjadi media antara komunikator dan komunikan yang menyebabkan pesan tidak sampai secara baik.
2) Secara sematik ganguan yang berkaitan dengan masalah pemahaman yang berbeda dengan tentang makna dari simbol atau isi pesan yang disampaikan, tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi penafsiran makna
4 Arifin , Anwar.” Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar Ringkasan”. Jakarta. Rajawali, 1998. Hal 38
antara anggota hanya lewat pentrasferan dari satu orang ke orang lain informasi atau gagasan yang dihantarkan.
2.2 Komunikasi Organisasi Komunikasi berperan penting dalam memegang organisasi jika tidak ada maka komunikasi tersebut akan berhenti seketika. Komunikasi dalam organisasi menghasilkan, menyalurkan dan menerima pesan-pesan dalam keseluruhan proses komunikasi, komunikasi dalam sebuah organisasi tersebut harus dapat komunikator yang mampu memberikan keakuratan pesan, proses penyampaian, dan ini sangat diharapkan sekali dalam keakuratan pesan yang disampaikan oleh pemberi pesan.komunikasi organisasi dibutuhkan sebagai sarana memecahkan ketidakpastian atau ketidakpahaman yang terjadi antara anggota organisasi di lingkungan organisasi. Dengan demikian proses komunikasi dibutuhkan untuk menciptakan pemahaman bersama antara pimpinan dan bawahan dalam sebuah
5
organisasi Sumber komunkasi adalah komunikator yang akan memberikan pesan kepada orang atau bagian lain dalam organisasi bisnis, modal utama komunikator tersebut adalah penguasaan informasi yang akan diberikan kepada bagian dalam keorganisasian, peran komunikasi dalam organisasi tersebut semua pesan maupun informasi yang akan disalurkan dalam mekanisme organisasi. Bagi komunikator harus dengan jelas maupun dengan tepat oleh karena itu pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut harus tepat dan jelas konsisten antara yang dikirim oleh komunikator dengan yang diterima komunikasi.
Komunikasi organisasi terjadi dalam organisasi, bersifat formal maupun bersifat informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Oleh karena itu Organisasi dapat diartikan sebagai kelompok dari kelompok-kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga kumunikasi diadik, komunikasi antar pribadi
2.2.1 Jenis komunikasi yang digunakan dalam organisasi a. pertama komunikasi kebawah berasal dari seseorang yang mempunyai posisi yang lebih tinggi kepada seseorng yang status lebih rendah, komunikasi ini berupakebijakan seringkali berupa kebijakan, petujuk,dan informasi yangkomunikasi ini dapat dilakukan melalui tatap muka telpon paparan buletin buku pedoman.
b.
Kedua komunikasi keatas merupakan kebalikan komunikasi kebawah.
Biasa berisi laporan pengaduan desas-desus (rumor) permohonan tuntutan dan keinginan. komunikasi ini dapat dilakukan lewat tatap muka, surat terbuka, surat kaleng dan sebagainya. Seorang pemimpin harus memperhatikan komunikasi keatas, agar dapat mengetahi apa yang dilakukan bawahannya baik. Namun,pemimpin harus mengendalikan komunikasi keatas ini dengan menggunakan jalur yang benar misalnya desas-desus kiranya dapat dicari penyebabnya dangan segera di selesaikan. Penggunaan cara demonstrasi dan surat kalengpun dapat mungkin dihindari. Ciptakan iklim keterbukaan agar cara ini tidak dimanfaatkan c. Ketiga komunikasi horizontal yaitu komunikasi antar status yang sama dalam organisasi dalam bisnis. Komunikasi horizontal mempunyai dua tujuan yaitu untuk mempercepat jalan komunikasi antar bagian yang memiliki status yang sama, dan dapat menyatukan organisasi secara sosial. Sebagai contoh, bagian pemasaran dapat berhubungan langsung dengan bagian keungan untuk meminta biaya trasport tanpa harus melewati direktur, jika lewat direktur maka jalur komunikasi yang ditempuh akan panjang dan akan menghambat jalannya orgnisasi secara keseluruhan. Jalur kontrol direktur bisa meminta
6 pertanggung jawaban bagian pemasaran dan bagian keuangan.
2.2.2 Bentuk organisasi: a.
Bentuk organisasi jamak adalah organisasi yang pucuk pimpinanya ada di tangan beberapa orang sebagai satu kesatuan. Sebutan jabatan yang digunakan antara lain presedium direksi direktoriaum dewan majelis . b.
Bentuk organisasi jalur adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan satuan-satuan organisasi dibawahnya. Dalam semua bidang pekerjaan baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan.
c.
Bentuk organisasi fungsional adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan organisasi di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.
d.
Bentuk organisasi jalur dan staf adalah organisasi yang berwewenang dari puncuk pimpinan kepada satuan organisasi dibawahnya dalam semua bidang pekerjaan baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan.
e.
Bentuk organisasi tunggal adalah organisasi yang pucuk kepemimpinan ada di tangan seorang. Sebutan jabatan bentuknya adalah presiden, direktur, kepala ketua. Di dalam struktur organisasi pemerintahan di kenal sebutan jabatan mentri, gubernur bupati, walikota, walikota madya, camat, lurah, dalam struktur komunikasi abri dikenal sebutan jabatan panglima dan komandan, Dalam struktur organisasi perguruan tinggi dikenal
7 sebutan jabatan dekan dan rektor.
7 Sutarto, “ Dasar-dasar organisasi”, Yogyakarta, Gajah Mada Pres, 2012. Hal 23
2.2.3 Kepemimpinan Dalam Organisasi a.
Konsep gaya kemimpinan Orientasi kepemimpinan itu dapat dipahamin secara sendiri-sendri dan dapat pula dipahami sebagai kesatuan yang disebut dengan dimensi kepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas, yaitu kepemimpinan yang lebih menaruh perhatian pada perilaku pemimpin yang mengarah pada penyusunan kerja, penetapan pola organisasi, adanya saluran komunikasi, metode kerja dan prosedur pencapaian yang jelas.
Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada manusia yaitu kepemipinan yang menaroh dan memberikan perhatian pada perilaku pemimpin yang mengarah pada hubungan kesejawatan, saling mempercayai dalang menghargai dan penuh kehangatan atara pimpinan dan stafnya.
Pimpinan mempengaruhi performasi kelompok dengan alat verbal atau gestur yang dikomunikasikan melalui pengarahan eveluasi dan sikap pemimpin terhadap anggota kelompok. Hal ini berkaitan dengan perilaku pemimpin dalam mempengaruhi perfomansi kelompok. Periku pemimpin mengacu pada tidak akan spesifik seorang pemimpin dalam mempengaruhi mengoordinasikan kerja anggota kelompok. Gaya kepemimpinan mengacu
8
pada struktur kebutuhanpemimpin yang memotivasi perilaku dan situasi antura pribadi. Intinya,gaya kepemimpinan merupakan karakteristik kepribadian, bukan perilaku.
b.
Komponen Gaya Kepemimpinan Ada beberapa karakteristik kepribadian pemimpin yang digambarkan oleh
Fiedle dalam Least Preferred Cowokers (LPC) yaitu : 1. pemimpin yang berorientasi hubungan pada bawahan ciri cirinya yaitu
Menyenangkan, Bersahabat, Menerima, Membantu, Bersemangat, Rileks, Kerjasama, Mendukung, Harmonis, Percaya diri, terbuka.
2. pemimpin yang berorientasi pada tugas yaitu ciri-cirinya, Kurang menyenangkan, Kurang bersahabat, Menolak membuat sesuatu, Kecewa,
Lesu tegang, Kurang kerja sama, Bertentangan, Mengbosankan, Suka
9
bertengkar, ragu-ragu kurang 3. Ciri-ciri dari karakteristik gaya kepemimpinan itu menggambarkan dari dilihat, Perangai (menyenangkan, periang, rilek, dan menarik ), Semangat
(bersemangat dan hangat), Ketebukanan (menerima dan terbuka),
8 Sutarto, “ Dasar-dasar organisasi”, Yogyakarta, Gajah Mada Pres, 2012. Hal 56
Kesejawatan (bersahabat dan dekat), Dipercaya (percaya diri membantu
10
mendukung) c. Karakteristik Bawahan
Karakteristik bawahan merupakan ciri-ciri kematangan, kemampuan kebutuhan pengalaman dan kepuasan yang dimiliki oleh pegawai disuatu organisasi, organisasi itu dapat dilakukan perusahaan, sekolah, universitas maupun lembaga pemerintahan harus memahami karakteristik bawahan sangat menentukan gaya kepemimpinan yang akan diterapkan instansi, sebagai contoh: bawahan yang memiliki kemampuan yang tinggi tidak cocok diterapkan gaya kepemimpinan direktif, tetapi dengan gaya yang sportif akan lebih cocok. Begitu sebaliknya bawahan yang berkemampuan rendah sangat meliki bantuan, bimbingan dan pengarahan dalam melaksanakan tugas dalam sehari- hari, sehingga cocok diterapkan gaya kepemimpinan yang direktif. Dengan demikian dapat diketahui bahwa karakteristik bawahan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin.Karakteristik bawahan mencakup lokus, kemampuan melaksanakan tugas, kebutuhan berprestasi,
10 Keith David.”Comunication Within Management”. New York. Personel, 1995. Hal 132
pengalaman dan kebutuhan akan kejelasan membagi karekteristik bahan menjadi dua yaitu :
1. Kerangka Acuan
Orang dapat menafsirkan komunikasi yang sama dengan cara berlain, yang bergantungan dengan pada pengalaman mereka sebelumnya. Hal ini di sebabkan dalam proses penyandian dan penguraian sandi, para ahli komunikasi berpendapat bahwa itu marupakan faktor yang penting menghambat kesamaan.
Jika proses penyandian dan penguraian sandi tidak sama komunikasi tersebut cendrung gagal oleh karena itu meskipun komunikator berbicara dalam bahasa yang sama dengan penerima, pesan itu bertentangan dengan cara penerima dalam menyusun pemahamannya, seringkali remaja memandang segala sesuatu dengan berbeda dari orang tua mereka, dan umpamaannya juga seorang dekan kampus memandang suatu masalah juga berbeda dengan para staff pengajarnya, orang-orang dalam berbagai fungsi organisasi menafsirkan dalam situasi yang sama dengan cara yang berbeda.
Cara pandang seseorang manejer pemasaranpun terhadap suatu masalah bisnis sangat berbeda dari maneger produksi dalam menilai maupun mengambil keputusan pada masalah yang mereka hadapi, akibatnya menyebabkan distorsi komunikasi yang tak di inginkan, ini tidak berarti bahwa suatu kelompok salah atau benar, dalam demikian orang akan memilih dalam sesuatu terdesak maka akan memilih pengalaman masalalunya sendiri dan berkaca dari itu berkaitan dengan masa sekarangnya yang dapat membantu pembentukan kesimpulan dan kata putus, ketidak samaan dalam penandian tersebut dapat memberikan pemahaman yang berbeda sehingga
11 komunikasi yang efektif tersebut tidak berjalan secara efektif .
2. Menyimak Selektif
Menyimak selektif merupakan bentuk persepsi yang selektif dimana kita cendrung menghambat informasi baru, terutama jika informasi itu bertentangan dengan apa kita yakini. Oleh karena itu kita terima pengarahan dari pimpinan yang kita perhatikan adalah yang kita perkuat keyakinan kita. hal-hal ini bertentangan dengan pendapat kita yang telah terbentuk sebelumnya, tidak akan kita perhatikan sama sekali atau kita usahakan agar hal itu memperkuat pendapat kita sebelumnya.
Contohnya, kepada semua departemen operasional diingatkan untuk memperkecil biaya agar perusahaan dapat meraih laba yang telah ditargetkan pada sebelumnya, komunikasi itu tidak mungkin mencapai sasaran yang di inginkan karena bertentangan dengan sebuah realita para penerima. Jadi para karyawan operasional mungkin mengabaikan atau merasa geli mendengar informasi semacam itu dalam hubungan besar gaji, uang perjalanan, dan rekening pengeluaran sebagai eksekutif, tidak jadi apakah soal itu benar atau tidak yang penting bahwa pendapat tersebut yang telah terbentuk sebelumnya
12
dapat berdampak kepada kemacetan dalam komunikasi 3. Kata Putus Nilai
Pada setiap situasi komunikasi dalam departemen, penerima kita dapat membuat putus nilai. Hal ini pada dasarnya menyangkut pada penilaian
13
menyeluruh atas sebuah pesan sebelum menerima seluruh komunikasi. Kata putus nilai dapat didasarkan atas penilaian panerima atas komunikator atau pengalaman dalam komunikator sebelumnya, atau atas arti pesan yang sudah digunkan pada sebelunya.
Contohnya administrator rumah sakit kurang memperhatikan memorandum dari pemeriksaan perawat “ karena dia selalu mengeluh segala sesuatu nya” seorang perguruan tinggi mungkin menganggap pertemuan evaluasi dengan ketua jurusan sebagai sekedar melakukan sesuatu karena staf pengajar tersebut menganggap katua jurusan tersebut kurang memiliki atau tidak memiliki kemampuan administrasi perguruan tinggi. Sebuah kelompok kerja yang kompak dapat membentuk kata putus nilai negatif atas segala tidakan pimpinan.
4. Kredibilitas Sumber
Kredibilitas sumber merupakan kepercayaan, keyakinan, dan pengakuan penerima terhadap perkataan dan tindakan komunikator pada giliran tersebut akan mempengaruhi pandangan dan reaksi penerima terhadap gagasan, perkataan dan tindakan komunikator.
Dengan demikian, bagaimana bawahan memandan komunikasi dari manegernya di pengaruhi oleh penilian mereka terhadapan maneger mereka tersebut. Hal ini tentusaja di pengaruhi oleh pengalaman mereka sebelumnya dengan maneger tersebut. Sekali lagi kita melihat yang dilakukan oleh
14
maneger kita dalam melakukan sesuatu dengan mengkomunikasikan itu benar atau tidak, sehingga dapat mempengaruhi kinerja bawahan serta atasan.
Contoh berikut, sekelompok staf medis rumah sakit menggap seorang adminstrator rumah sakit tersebut kurang jujur dalam memberikan sebuah data yang tidak valid dlam penyampaian data biaya rumah sakit perusahaan dia sering kali membuat curang, dan tidak dapat dipercaya. Cendrung membuat alasan yang berbelit jika data yang diberikan tersebut tidak valid terhadap pendatan yang diterima rumah sakit perbukanya, para pemimpin perusahaan dan bawahan yang berpendapat bahwa sebagai orang yang sering bohong dan tidak dapat dipercaya sama sekali, sehingga dengan kejadian tersebut dapat membuat ineg yang di berikan kepada orang bagian administrasi tersebut menjadi jelek.
5. Masalah Sematik
Komunikasi tersebut telah banyak yang mendefinisikan sebagai penyampain informasi dari mulut kemulut baik secara verbal maupun non verbal, yang sebenarnya kita dapat menyampaikan pengertiannya. Kita dapat harus memberikan informasi tersebut dengan baik mengunakan kata-kata, yang merupakan tanda yang serupa. Yang sayangnya kata-kata tersebut dapat memberikan tanda yang berbeda bagi orang lain yang melihat dan mendengarnya.
Karenanya kelompok lain tersebut dapat mengunakan kata lain atau dengan tanda yang berbeda, sehingga seringkali komunikasi tersebut tidak berjalan dengan baik yang dapat terjadinya gangguan, hal ini terutama benar kaitanya dengan kata- kata dan ungkapan abstrak atau istilah “telaah biaya maslahat” akan berarti dan mengerti dengan orang yang berurusan dengan urusan rumah sakit tetapi akan mungkin berubah juga artinya dengan staff konsep seperti kepercayaan, laba dan dokumen keuangan mungkin mempunyai arti kongkrit bagi eksekutif bank. Jadi karena harta tersebut mempunyai arti yang berbeda bagi setiap kelompok dan kalangan yang berbeda juga maka sebahagian komunikator tersebut dapat berbicara dangan bahasa yang sama.
6. Penyaringan Penyaringan filter biasanya terjadi pada komunikasi keatas dalam organisasi istilah ini mengacu kepada manipulasi informasi sehingga penerima memandang sebagai hal yang positif. Bawahan yang menutupi nutupi informasi yang kurang di sukai dalam pesan mereka kepada atasan.
Alasan dalam menyaring pesan tersebut tentunya jelas ini adalah arah keatas yang membawa informasi pengendalian kepada pimpinan, pimpinan tersebut wajib melaksanakan evaluasi wajib dalam mengenai memberikan kenaikin gaji, dan mempromosikan individu berdasarkan apa yang diterimnya melalui saluran keatas. Godaan untuk menyaring pada setiap tingkatan organisasi nampaknya kuat sekali.
7. Bahasa Kelompok Kita semua pasti mempunyai hubungan dengan para ahli seringkali menggunakan istilah yang secara teknis, yang sebenarnya hanyalah sebuah atau objek yang umum. Banyaknya mahasiswa diminta peneliti untuk melengkapi sebuah instrumen sebagai bagian dari penganan ekperimantal.
Seringkali kelompok ahli, profesional, dan sosial mengembangkan kata-kata atau ungkapan yang artinya hanya di ketahui oleh para anggota itu sendiri. Hal ini dapat menimbulkan perasaan memiliki, kepadauan, dan dalam banyak hal serta harga diri. Ungkapan tersebut juga dapat memperlancar komunikasi didalam sebuah kelompok akan tetapi dalam pemakaian bahasa kelompok, dapat juga mengalami kegagalan yang parah jika melibatkan dalam komunikasi tersebut orang lain atau kelompok lainya.
Ini terutama terjadi apabila kelompok tersebut menggunakan bahasa tersebut dalam kelompoknya dan hampir sama sehingga agak mudah mengerti bahasa yang diucapkan dan yang disampaikan oleh kelompok itu. Bukanya untuk mengirim informasi dan pengertian melainkan untuk mengkomunikasikan sesuatu yang bersifat rahasia tentang kelompok tersebut atau fungsinya.
8. Perbedaan Status
Organisasi kerapkali megungkapkan tingkat hirarrki memalui sejumlah simbol serta gelar, kantor, aparat dan sebagainya. Perbedaan status tersebut dapat dipandang oleh orang-orang yang bertingkat hirarrki yang lebih rendah, pada dianggap tidak mampu, seorang perawat lebih suka berdiam diri ketimbang mengemukakan pendapat dan menanyakan sesuatu kepada perawatlainya.
Seringkali terjadi dalam usaha menggunakan waktunya secara efisien para penyelia membuat hambatan ini semakin suka dia atasi. Pejabat pemerintahan atau direktur bank hanya mungkin dapat di temui dengan janji yang sebelumnya melalui pemeriksaan yang teliti melalui sekretarisnya. Ini merupakan memperlebar kesengajaan komunikasi antara atasan dan bawahan.
9. Tekanan Waktu Tekanan waktu merupakan hambatan penting dalam berkomunikasi.
Masalah yang jelas tampak adalah bahwa maneger tidak punya waktu untuk sering berkomunikasi dengan bawahan akan tetapi tekanan waktu sering dapat menimbulkan masalah yang serius lainnya. Jalan pintasnya berupa kegagalan sistem komunikasi yang ditentukan secara formal yang sering timbul karna tekanan waktu, ini terbukti terjadi karena ada seseorang yang tidak di ikutkan dalam saluran komunikasi formal sedangkan orang tersebut di ikut sertakan.
Contohnya andaikan seorang winariaga memerlukan pesan kilat untuk seorang pelanggan yang penting, dan ia langsung menghubungi maneger produksi untuk mengajukan permintaan karena maneger tersebut pernah merasa marah dan jengkel terhadap kejadian tersebut merasa bahwa tidak diperlakukan secara adil dan baik serta pilih kasih, yang lalu melaporkan kejadian tersebut kepada maneger penjualan.
Jelas-jelas maneger penjualan tersebut tidak mengetahui apa yang terjadi sebenarnya terhadap transaksi diatas jelas jelas menger penjualan tersebut telah dilampaui, akan tetapi dalam beberapa kasus yang hampir serupa berurusan dengan secara formal ini lebih mahal sehingga dapat membengak pembiayayan.
a.
Meningkatkan Komunikasi Dalam Organisasi Para maneger yang berusaha keras untuk menjadi komunikator yang baik memeliki tugas yang terpisah mereka lakukan:
Yang pertama mereka harus menigkatkan pesan yang mereka sampaikan kepada bawahan nya Yang kedua mereka harus berusaha menigkatkan pemahaman tentang apa yang ingin di komunikasikan orang lain kepada mereka.
Artinya mereka harus pembuat dan pengurai sandi yang baik, mereka harus berusaha keras tidak saja untuk dipahami melainkan juga harus memahami yang diberikan dan yang akan diberikan kepada bawahan.
1. Melakukan Tindak lanjut
Teknik ini mengandaikan anda di salah pahamkan, sebagaimana dapat diketahui arti selalu terdapat pada pikiran penerima. Umpamanya seorang pemimpin bagian keuangan di kantor pemerintahan mengumumkan kepada para anggota staff akuntansi tantang lowongan dikantor lain. Para karyawan lama mungkin menartikan hal ini sebagai maksud baik. Tetapi karyawan baru berarrti menilai sebagai penilain prestasti yang kurang baik dan dianjurkan untuk pindah kantor.
2. Mengatur Arus Informasi Teknik ini meliputi pengaturan komunikasi guna menjamin arus informasi yang optimal kepada maneger, hingga meniadakan hambatan, komunikasi diatur dalam kaitannya dengan mutu dan jumlah, gagasan ini dalam prinsip pengecualian maneger yang mengatakan penyimpangan penting dari kebijaksanaan dan prosedural yang harus diperhatikan oleh atasan.
Dalam kaitan ini dengan komunikasi formal berarti atasan tersebut perlu dikomunikasikan dalam dengan kejadia yang bersifat luar biasa dan bukan sekedar komunikasi itu sendiri.
3. Memanfaatkan Balikan Dalam komunikasi tatapmuka, dimungkinkan adanya balikan langsung akan tetapi komunikasi kebawah sering terjadi ketidak akuratannya karna kemungkinan memorandum yang berisi kebijaksanaan penting telah disampaikan kepada semua karyawan, hal ini tidak menjamin telah terjadinya komunikasi.
Orang mungkin berharap komunikasi balikan dalam bentuk komunikasi keatas akan lebih didorong dalam komunikasi keatas dan ditemukan dalam banyak disain organisasi yang berbeda. Organisasi yang sehat memerlukan komunikasi yang arahnya keatas dan efektif, yang dimaksud dengan ini adalah mekanisme yang mengembangkan dan mendorong balikan itu terlibat lebih dalam dari pada sekedar menidak lanjutkan komunikasi.
4. Empati
Yang dimaksud dengan empati merupakan komunikasi yang berorientasi pada penerima dan bukan berorientasi kepada komunikator, empati komunikasi harus menempatkan dirinya dalam peran pada kedudukan penerima sehingga dapat memperkirakan bagaimana penguraian sandi pesan yang akan disampaikan.
Sandi sangat penting bagi seorang maneger untuk memahami dan memahami penguraian sandi, empati merupakan kemapuan untuk menempatkan diri kepada orang lain dan mengandaikan sudut pandang serta emosi orang tersebut, empati juga dapat mengurangi hambatan dalam
5. Pengulangan.
Pengulangan adalah prinsip belajar yang telah di terima, mencakup unsur peluang atau redundasi kedalam komunkasi dan menjamin seandainya satu bagaian pesan yang tidak dimengerti, bagian lain yang akan membawa pesan yang sama, karyawan baru seringkali dilengkapi dengan informasi dasar yang sama dalam beberapa bentuk yang berbeda ketika baru dia bekerja dalam
15 perusahaan.
6. Mendorong Terciptanya Rasa Saling Percaya Kita tahu bahwa tekanan waktu sering memperkecil kemungkinan bahwa maneger akan mampu menindak lanjut komunikasi dan mendorong penyampaian balikan atau komunikasi keatas setiap kali mereka berkomunikasi. Dalam keadaan semacam itu adanya saling percaya antara maneger dan bawahan yang dapat memperlancar komunikasi.
Bawahan menilai sendiri mutu hubungan dengan atasanya sesuai dengan persepsinya. Maneger yang berusaha mengembangkan suasana yang saling percaya akan lebih mudah melakukan tindak lanjut komunikasi dan tidak akan terjadi salah paham dikalangan bawahan karena ketidak mampuan mereka tindak lanjut atas setiap komunikasi.
7. Penetuan Waktu dan Efektif Setiap orang menghargai ribuan pesan banyak diantara pesan ini tidak pernah di uraikan sandinya atau tidak diterima karana tidak mungkin menampung seluruh pesan itu. Para maneger penting mengetahi bahwa setiap saat mereka berusaha berkomunikasi dengan seorang penerima pesan lainnya diterima sekaliagus. Jadi pesan yang dikirim oleh maneger mungkin tidak didengar pesan itu dapat dimengerti jika pesan itu tak bersaing dengan pesan lain.
Banyak organisasi mengadakan rapat khusus di suatu tempat untuk menyusun kebijaksanaan atau melaksanakan perubahan penting. Sekelompok eksekutif mengadakan rapat khusus ditempat peristirahatan untuk
16 menggulangi issu kebijakan perusahaan yang penting.
8. Menyederhanakan Bahasa Bahasa yang rumit merupakan hambatan utama bagi komunikasi yang afektif. Para mahasiswa sering mengalami kesulitan dalam mengajar menggunakan istilah yang rumit. Para maneger harus ingat bahwa komunikasi yang efektif meliputi pemahaman dan juga informasi. Jika penerima tidak paham sebenarnya tidak terjadi komunikasi, sebenarnya banyak teknik yang dibicarakan di bagian ini mempunyai tujuan utama yang meningkatkan pesan mereka dalam kata kata himbauan dan simbol yang mempunyai arti bagi mereka.
9. Menyimak secara efektif
Telah dikemukakan bahwa untuk menigkatkan komunikasi maneger harus berusaha di pahami dan memahami. Ini berarti semua maneger harus menyimak. Salah satu cara yang didorong seseorang untuk mengungkapkan perasaan, keinginan, dan emosinya yang sebenarnya ialah dengan menyimak.
Hanya dengan mendengar orang tidak cukup, orang harus mendengarkan dengan pemahaman.
Pedoman oleh maneger seperti bersifat biasasaja dalam mengemukakan argumentasi dan memberikan kritik dengan tenang serta nada yang rendah sehingga dapat dipahami dalam rapat denganbawahan serta jajaran petinggi sebuah perusahaan. Kesadaran dalam komunikasi yang efektif menyangkut soal dipahami dan memahami, mungkin jauh lebih penting dari pedoman itu, pedoman tersebut hanya ada denagn manfaat landasantersebut.