EFEKTIVITAS SENAM IRAMA UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK AZKIA SUKABUMI BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

  i EFEKTIVITAS SENAM IRAMA UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI DI TAMAN

  KANAK-KANAK AZKIA SUKABUMI BANDAR LAMPUNG SKRIPSI

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

  Oleh NUR AZMI

  NPM : 1411070188 Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

  FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1439 H / 2018 M ii EFEKTIVITAS SENAM IRAMA UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI DI TAMAN

  KANAK-KANAK AZKIA SUKABUMI BANDAR LAMPUNG SKRIPSI

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

  Oleh NUR AZMI

  NPM : 1411070188 Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

  Pembimbing I : Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd Pembimbing II : Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd

  FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1439 H / 2018 M iii ABSTRAK EFEKTIVITAS SENAM IRAMA UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI DI TAMAN

  KANAK-KANAK AZKIA SUKABUMI BANDAR LAMPUNG Oleh:

  NUR AZMI Kecerdasan kinestetik adalah gerakan mengkoordinasikan gerakan tubuh menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan bagian masalah.Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah efektivitas senam irama untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik anak usia dini di Taman kanak- kanak Azkia Sukabumi Bandar lampung”,

  Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas senam irama untuk mengembangkan Kecerdasan kinestetik Anak Usia dini di Taman Kanak-kanak Azkia Sukabumi Bandar Lampung.

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan subyek penelitian adalah guru dan siswa. Alat pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sudah penulis jabarkan sebelumnya maka penulis menyimpulkan bahwa Kecerdasan kinestetik anak belum berkembang secara maksimal dikarnakan dari tujuh Gerakan yang ada hanya Tiga gerakan yang bisa dilakukan oleh anak, Gerakan yang dilakukan oleh anak, pertama gerakan langkah kaki, kedua langkah biasa, langkah keseimbangan. Untuk langkah yang lain banyak anak yang tidak melakukan dikarnakan kebanyakan anak merasa letih ketika senam irama berlangsung sehingga anak tidak mampu menyelesaikan senam irama sampai selesai.

  Kata Kunci : senam irama, kecerdasan kinestetik ,anak usia dini

  iv MOTTO ....

  

ْمِهِسُفْنَأِب اَم اوُرِّيَغُي ىَّتَح ٍمْىَقِب اَم ُرِّيَغُي لا َ َّاللَّ َّنِإ ....

  A rtinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali

  1

  kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang pada diri mereka ” (Ar-Ra'd: 11).

1 Departemen Agama RI., Al-

  Qur’an dan Terjemahnya, Lembaga Pentahbis Al-Qur’an v

  

PERSEMBAHAN

  Teriring rasa tulus,ikhlas,dan syukur kepada Allah SWT,Kupersembahkan karya yang sederhana ini sebagai tanda bakti dan cintaku kepada orang yang selalu memberi makna dalam hidupku,Terutama: 1.

  Ibu dan Ayahku tercinta, Mursi dan Nilawati, yang telah mengasuh dan mendidikku dengan penuh kasih sayang, kesabaran dan ketulusan, serta tak pernah henti memberikan dukungan dan doa untukku.

  2. Adik-Adikku tersayang: Silvia Dan EfriJaya Saputra yang selama ini memberiku semangat dan motivasi.

  3. Sahabat-Sahabat Seperjuangan Ku (Nur amini,Yanti Agustina,febi,ika,leni mediana, Desti rahayu,Zaidah ) Serta Teman Seangkatan Khususnya PIAUD Kelas D Angkatan 2014 Dan Seluruh Teman kosan Pelangi ,Teman KKN kelompok 157, Teman PPL Kelompok, Kepala Sekolah Dan Guru TK AZKIA Sukabumi Bandar Lampung yang selalu memberi Semangat Dan motivasi .

  4. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung. vi

RIWAYAT HIDUP

  Penulis bernama NURAZMI, dilahirkan di desa gunung sugih Kecamatan Batu Brak , Kabupaten Lampung Barat 08 Agustus 1995, Anak pertama dari tiga bersaudara dengan nama orang tua Mursi dan Nama Ibu Nilawati.

  Pendidikan sekolah dasar ditempuh di SDN 2 Kembahang, Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat yang diselesaikan Pada tahun 2008.Kemudian melanjutkan kesekolah menengah tingkat Tsanawiyah di MTSN 1 liwa, Kabupaten lampung Barat, yang diselesaikan pada tahun 2011,sedangkan untuk pendidikan menengah atas penulis menempuh di SMKN 1 liwa, Kabupaten Lampung Barat dan diselesaikan pada tahun 2014.Kemudian ditahun yang sama penulis melanjutkan ke program S1 di UIN Raden Intan Lampung, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

  Bandar Lampung 2018 Penulis, NURAZMI NPM :1411070188 vii KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, segala puji syukur selalu terucap atas segala nikmat yang di berikan Allah SWT kepada kita, yaitu berupa nikmat iman, Islam dan ihsan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik walau di dalamnya masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Semoga sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pimpinan umat dan juga sebagai nabi terakhir yang di utus untuk menyempurnakan akhlak manusia di dunia dan menunjukkan jalan yang terang benderang.

  Skripsi ini penulis susun sebagai tulisan ilmiah dan diajukan untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan yang ada pada diri penulis. Penulis menyadari pula bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

  1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung beserta stafnya yang telah banyak viii membantu dalam proses menyelesaikan studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

  2. Dr. Meryati, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  3. Prof.Dr.Hj.Nirva Diana,M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Dr.Hj.Eti Hadiati M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pemikiran dan kesabaran dalam membimbing disela-sela kesibukan sehingga membantu penulis menyelasaikan penyusunan skripsi ini.

  4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan beserta para karyawan yang telah membantu dan membina penulis selama belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  5. Pimpinan perpustakaan baik pusat maupun fakultas yang telah memberikan fasilitas buku-buku yang penulis gunakan selama penyusunan skripsi.

  6. Epi Marlina,S.Pd selaku kepala Taman Kanak-Kanak Azkia Sukabumi Bandar Lampung, beserta dewan guru dan peserta didik yang telah membantu memberikan keterangan selama penulis mengadakan penelitian, sehingga selesainya skripsi ini.

  7. Sahabat-sahabatku angkatan 2014 Pendidikan Islam Anak Usia Diniterima kasih atas kebersamaan kita selama ini khususnya kepada teman-temanku di PIAUD D angkatan 2014, telah memberikan bantuan baik materi maupun moril terhadap penulis dalam menyelesaikan ini. ix

  8. Seluruh pihak yang turut serta membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Semoga bantuan yang ikhlas dari semua pihak tersebut mendapat amal dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian.

  Bandar Lampung, Mei 2018 Penulis, NURAZMI NPM :1411070188

  x

  DAFTAR ISI

  OUTLINE HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i ABSTRAK ............................................................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv MOTTO................................................................................................................. v PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... vii KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ............................................................................. 1 B. Identifikasi masalah .................................................................................. 11 C. Batasan masalah ....................................................................................... 12 D. Rumusan masalah...................................................................................... 12 E. Tujuan penelitian ....................................................................................... 12 F. Manfaat penelitian ..................................................................................... 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Perkembangan Kecerdasan kinestetik ....................................................... 15

  1. Pengertian Kecerdasan ......................................................................... 15 2. pengertian kecerdasan kinestetik........................................................... 19 3. manfaat kecerdasan kinestetik............................................................... 24 4.komponen kecerdasan kinestetik............................................................ 25 5.ciri-ciri kecerdasan kinestetik ................................................................ 25 6.stimulasi yang cocok terhadap kecerdasan kinestetik ............................ 26

  B. Senam irama .................................................................................................... 27 1. pengertian senam .......................................................................................... 27 2. pengertian senam irama ............................................................................... 27 3. gerakan dasar senam irama .......................................................................... 29

  4. manfaat senam .............................................................................................. 31

  C. Efektivitas Senam Irama Dalam Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik AUD ........................................................................... 32

  BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian................................................................ 39

  xi C.

  Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 41 D.

  Teknik Analisis Data ................................................................................. 44 E. Uji Keabsahan ........................................................................................... 47

  BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA A. Profil Sekolah TK Azkia sukabumi bandar lampung ................................ 52

  1. Sejarah Berdirinya Tk Azkia sukabumi bandar lampung ..................... 52

  2. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi TK Azkia sukabumi bandar lampung . 52

  3. Sumber Daya Manusia Tk azkia sukabumi bandar lampung ............... 53

  4. Kebijakan dan program ......................................................................... 53

  5. Pendanaan ............................................................................................. 54

  6. Kurikulum Sekolah ............................................................................... 55

  B. Struktur Organisasi Taman Kanak-Kanak Azkia Sukabumi Bandar Lampung ......................................................................................... 58

  C. Struktur Kurikulum Taman Kanak-Kanak Azkia Sukabumi Bandar Lampung ......................................................................................... 60

  D.Sarana Dan Prasarana Taman Kanak-Kanak Azkia Sukabumi Bandar Lampung .......................................................................................... 62

  E.Keadaan Guru Taman Kanak-Kanak Azkia Sukabumi Bandar Lampung ... 64 F.Keadaan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak Azkia Sukabumi Bandar Lampung .......................................................................................... 65 G.Analisis Data ................................................................................................ 66 H.pembahasan .................................................................................................. 71

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN A. Kesimpulan ................................................................................................ 84 B. Saran-saran ................................................................................................ 85 C. Penutup ...................................................................................................... 86 DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN

  xii

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1 : indikator tingkat pencapaian perkembangan kinestetik ......................... 8 Tabel 2 : Data awal perkembangan kecerdasan kinestetik.................................... 10 Tabel 3 : struktur organisasi Taman Kanak-Kanak azkia .................................... 59 Tabel 4 : Struktur Kurikulum Taman Kanak-Kanak Azkia .................................. 61 Tabel 5 : Daptar Sarana Prasarana Taman kanak-Kanak Azkia ........................... 64 Tabel 6 : Nama-Nama Guru Taman kanak-kanak Azkia ..................................... 65 Tabel 7 : Keadaan Peserta Didik Taman Kanak-Kanak Azkia ............................. 66

  xiii

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Dengan Guru Tk Azkia Sukabumi Bandar Lampung

  Lampiran 2 : Kisi-Kisi Efektivitas Senam Irama untuk mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini DI Taman Kanak-Kanak Azkia Sukabumi Bandar Lampung.

  Lampiran 3 : Instrumen Penelitian Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Azkia sukabumi Bandar lampung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang

  ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak siap memasuki

  1 pendidikan dasar.

  Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus terpenuhi, karena pendidikan bagi kehidupan manusia untuk membekali dirinya agar iya berkembang secara maksimal. Sebagaimana Firman Allah SWT:

  

          

 

  Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-

  benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan

  2 (QS. Ali-Imron: 102). dalam keadaan beragama Islam.

  Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28 Ayat (3) merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik 1 2 Mulyasa,Menejemen Paud,(Bandung :Rosdakarya,2014),h.44 Departemen RI, Al-

  Qur’an dan Terjemahnya Mushaf (Solo: Qomari Prima yang meliputi moral dan nilai agama, social emosional, kemandirian, kognitif,

  3 bahasa dan fisik motorik untuk memasuki sekolah dasar.

  Menurut Yuliani Nuraini Sujiono anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan

  4 fundamental bagi kehidupan selanjutnya.

  Anak usia dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan yang unik karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) terjadi bersamaan dengan golden age (masa peka). Golden age merupakan waktu paling tepat untuk memberikan bekal yang kuat kepada anak. Dimasa peka, kecepatan pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari keseluruhan perkembangan otak anak selama hidupnya, artinya golden age merupakan masa yang sangat tepat untuk

  5 menggali segala potensi kecerdasan anak sebanyak-banyaknya.

  Adapun lingkup perkembangan anak usia dini meliputi perkembangan nilai agama dan moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, dan fisik motorik.

  Melalui pendidikan anak usia dini, kemampuan fisik, kognitif, bahasa, seni, sosial emosional, disiplin diri, nilai-nilai agama, konsep diri, dan kemandirian dapat dikembangkan. Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi 3 Bambang Sudibyo,Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

  Nomor 58 Thun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anaka Usia Dini ,(Jakarta,2009),h.1 4 Jamal Ma’mur Asmani,Panduan Praktis Menejemen Mutu Guru Paud,(Yogyakarta, :Diva Press,2015),h.14 5 Arikunto,suharsimi,prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (jakarta:Rineka seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan, dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman belajar yang dip verolehnya dengan cara mengamati, meniru, bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak

  Menurut yusuf, perkembangan sebagai perubahan yang dialami oleh seorang individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan baik

  

6

menyangkut aspek fisik maupun psikis.

  Menurut Gardner ada 9 kecerdasan, namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu psikologi dan ilmu kejiwaan jenis kecerdasan bertambah menjadi 10 yaitu : kecerdasan liguistik (cerdas berbahasa), kecerdasan visual spasial (gambar), kecerdasan logika matematik (angka dan logika), kecerdasan musikal (cerdas musik), kecerdasan intrapersonal (cerdas mengenali potensi dan kelemahan diri sendiri), kecerdasan interpersonal (cerdas sosial), kecerdasan natural (cedas berhubungan dengan alam) kecerdasan spritual (cedas berhubungan dengan konsep ketuhanan dan keagamaan), kecerdasan ekensial (kemampuan menempatkan diri dalam dunia dan kehidupan), terakhir kecerdasan kinestetik, kecerdasan gerak kinestetik mempunyai lokasi di otak serebeum (otak kecil), basal ganglia (otak keseimbangan) dan motor korteks. Kecerdasan ini memiliki wujud relatif bervariasi, bergantung pada komponen- komponen kekuatan dan fleksibilitas serta dominan seperti tari dan olahraga

  7 dan senam irama.

  Menurut Amstrong kecedasan kinestetik didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan seluruh tubuh (fisik) untuk mengekspresikan ide dan perasaan (dalam bentuk berpantomim, menari, berolahraga) dan 6 7 Mulyasa, Manajemen PAUD (Bandung : Rosdakarya, 2014), h. 17.

  ketrampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu (membuat kerajinan, membuat patung, menjahit). Cerdas kinestetik berarti belajar serta berpikir dengan tubuh. Kecerdasan ditunjukkan dengan

  8 ketangkasan tubuh dalam memahami perintah otak.

  Menurut Faruq Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan menyelaraskan pikiran dengan badan sehingga apa yang dikatakan oleh pikiran akan tertuang dalam bentuk gerakan, terdiri dari 5 macam gerakan dasar yaitu: koordinasi tubuh kelincahan, kekuatan, keseimbangan, serta koordinasi mata dengan tangan dan kaki.

  Menurut Safrin Kecerdasan ini berkaitan erat dengan gerak tubuh/motorik tubuh tidak hanya teratas pada pergerakan itu sendiri melainkan terrmasuk bagaimana kemampuan untuk menghasilkan dan mengontrol pergerakan tersebut. Selain itu, gerak tubuh-kinestetik juga berhubungan dengan merasakan sesuatu dengan menggunakan indra

  9 perabany.

  Menurut Gardner Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan untuk menggabungkan antara fisik dan pikiran sehingga menghasilkan gerakan yang 8 Musfiroh,Tadkiroatun,Pengembangan Kecerdasan Majemuk (Jakarta:Universitas

  Terbuka,2008)h.3.6 9 Erni Paslandika,” naskah publikasi tentang upaya meningkatkan

kecerdasankinestetik melalui senam irama pada anak kelompok b tk patisah pajang

kecamatan laweyan kota surakarta tahun ajaran 2014 / 2015 ”,skripsi universitas

muhammadiyah surakarta,2015,h.11

  sempurna. Jika gerak sempurna yang bersumber dari gabungan antara pikiran dan fisik tersebut terlatih dengan baik, apapun yang dikerjakan orang tersebut akan berhasil dengan baik, bahkan sempurna. Pada masa anak usia dini, stimulasi yang paling baik diberikan kepada anak adalah salah satunya yaitu melalui senam irama. Karena anak-anak sangat suka bergerak apalagi diikuti dengan irama musik dan lagu yang semangat dan riang gembira akan dapat mengekspresikanm dirinya dan dapat melupakan kesedihan atau kejadian yang tidak menyenangkan sebelumnya. Oleh karena itu peran guru sangatlah penting bagi anak untuk mengenalkan dan mempraktekkan salah satunya dengan senam irama. Untuk itu peneliti mencoba menerapkan penggunaan senam irama, senam irama adalah olahraga yang diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik. Apalagi jika senam irama tersebut dibawakan oleh anak

  • –anak seusianya dan diikuti dengan gerakan–gerakan tubuh yang sederhana dapat dirasakan bersama-sama akan semakin mudah anak belajar menyadari tubuhnya sendiri, untuk merasakan setara dengan

  10 hakikat dalam dirinya sendiri.

  menurut Frianarifdarmas Secara sederhana, senam irama diartikan sebagai gerakan senam yang diiringi dengan musik. Senam yang dikenal dengan nama senam ritmik ini pada dasarnya memiliki gerakan yang kurang lebih sama dengan jenis senam biasa. Letak perbedaannya hanya pada 10 Martinis Yamin & Jamilah Sabri Sanan, Panduan Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: penambahan fitur musik yang bagi beberapa orang semakin membuat semangat untuk melakukan senam. Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik, atau latihan

  

11

bebas yang dilakukan secara berirama.

  Senam irama atau juga disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik,atau lebih berirama,senam ritmik dapat dilakukan dengan alat ataupun tanpa alat.alat yang sering digunakan alah ganda,simpai,tongkat,bola,pita dan topi.

  Unsur

  • – unsur yang perlu digunakan dalam senam irama adalah ,kelentukan keseimbangan,keluwesan fleksibalitas,kontinuitas,ketepatan dengan irama Kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani .Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh ,kebugran dan kekuatan.Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu : a.

  Ketepatan musik/irama.

  b.

  Kelentukan (fleksibalitas).

  12 c.

  Kontinuitas gerakan .

11 Elizabeth. B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, terj. Istiwidayanti dan

  Soejarwo, Erlangga, Jakarta, 1991, h. 27 12

  Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa Kecerdasan kinestetik pada anak usia dini dapat dikembangkan dengan berbagai cara, meliputi bermain, menari, berolahraga, senam, jalan berirama, lari, merangkak yang salah satu tersebut dapat diwujudkan melalui senam irama kecerdasan kinestetik anak dapat berkembang secara optimal, senam irama atau juga disebut senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dalam irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama, karena senam

  

irama menuntut anak untuk bergerak aktif dan energik. Anak akan banyak

  belajar dari kegiatan senam irama, belajar bagaimana cara mengatur keseimbangan tubuh, menggerakkan anggota tubuh, mengatur kelenturan tubuh.

  Ada beberapa indikator perkembangan tentang pengembangan kecerdasan kinestetik anak dalam metode senam irama.

  

Tabel 1

Indikator tingkat pencapaian perkembangan kinestetik

13 anak usia 5-6 tahun berdasarkan PERMENDIKBUD 137 tahun 2014. Aspek Indikator pencapaian perkembangan kinestetik anak usia 5- perkembangan 6 tahun 1.

  Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan.

  Perkembangan 2.

  Melakukan koordinasi gerakan mata-kaki-tangan-kepala

  kinestetik dalam menirukan tarian atau senam.

  3. Melakukan permainan fisik dengan aturan.

  4. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri

  Sumber : PERMENDIKBUD 137 tahun 2014

  Dari data awal yang penulis kumpulkan selama melakukan survei dan observasi awal, diketahui bahwa pengembangan kecerdasan kinestetik hanya satu bentuk pengembangan dari senam irama. Senam irama juga terkait dengan keberanian anak-anak mengambil keputusan, membangun rasa percaya diri anak dan kerja sama dengan teman-teman. Mengenai kemampuan fisik memang faktor utama yang muncul pada saat senam irama berlangsung namun ini tidak terpisah dengan kemampuan mental-emosional anak. Dengan memiliki kecerdasan kinestetik anak diharapkan memiliki raga yang sehat dan 13 juga mental yang tangguh. Dari gambaran di atas maka menarik untuk

  Permendikbut 137 tahun 2014 meneliti pengembangan kecerdasan kinestetik anak melalui senam irama di TK Azkia.

  Hal ini dapat dipahami bahwa perkembangan kinestetik anak usia 5-6 tahun di TK AZKIA Sukabumi Bandar Lampung masih sangat rendah. Hal tersebut dilihat dari masih banyaknya anak yang belum menunjukakan sikap kecerdasan kinestetiknya nya selama penulis melakukan proses pengamatan.

  Penulis melihat masih banyak anak yang perkembangan sosial nya masih tergolong belum berkembangan (BB) dengan presentase 20% dengan jumlah 3 anak, dan yang tergolong mulai berkembang (MB) 40% dengan jumlah 6 anak. Sedangkan hanya 40 % dengan jumlah 6 anak saja yang tergolong berkembang sesuai harapan (BSH), dan 0 % dengan anak (BSB) . Hal ini dimungkinkan karena para guru di TK AZKIA masih belum menggunakan metode yang tepat untuk meningkatkan kinestetik anak.

  Berdasarkan temuan permasalahan-permasalahan tersebut dan mengingat betapa pentingnya kecerdasan kinestetik anak usia dini, maka penulis termotivasi untuk mengadakan penelitian dengan judul “Efektivitas senam irama untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak AZKIA sukabumi Bandar Lampu ng”.

  

Tabel 2

Data awal perkembangan kecerdasan kinestetik

anak usia 5-6 tahun di TK Azkia Sukabumi Bandar Lampung

  6. Kaira MB MB MB BSH MB 7. fachrie BSB BSB BSB MB BB

  14. Vineka BSH BSH BSH MB BSH

  13. Varell BB MB MB MB BSH

  12. Restu BB BB MB BB MB

  11. Silva BSB BSB BSB MB BSH

  10. Siva MB MB MB BB BSH

  9. Galih BB BSB MB BB MB

  8. Rio MB MB MB BSB MB

  5. Fitri BB BB BB BSH BB

  No Nama Indikator Keterangan

  4. Destia MB BSB BSB BSB MB

  3. Andree MB BHS BSH BSH BSH

  2. Aurel BB MB BSH BSH MB

  1. Ahmad MB MB BB MB BB

  4

  3

  2

  1

  15. Aliva BB BB BB MB BSH Keterangan: BB : Belum Berkembang MB : Mulai Berkembang BSH : Berkembang Sesuai Harapan BSB : Berkembang Sangat Baik

  Keterangan : 1.

  Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan

  2. Melakukan koordinasi gerakan mata-kaki-tangan-kepala dalam menirukan tarian atau senam

3. Melakukan permainan fisik dengan aturan 4.

  Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri B.

   Identifikasi Masalah

  Dari latar belakang diatas permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah adanya kenyataan bahwa kinestetik anak dalam senam irama yang selama ini kurang optimal dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya dapat dilihat dari kenyataan bahwa:

  1. Masih kurangnya anak usia dini dalam mengembangkan gerak tubuh, menyelaraskan antara pikiran dan tubuh (koordinasi tubuh),mengembangkan kelincahan dan keseimbangan tubuh serta mengkoordinasi mata dengan tangan dan kaki, dan mata.

  2. Masih belum optimalnya gerak anak, padahal gerak adalah salah satu cara efektif dalam mengembangkan bahasa tubuh. Anak dapat mengekspresikan perasaannya melalui aktivitas gerakan. Salah satunya dalam melakukan

  3. Masih kurangnya anak dalam mengontrol dan menghasilkan pergerakan senam.

  C. Batasan masalah

  Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan mudah dilaksanakan maka permasalahan dibatasi pada Efektivitas senam irama untuk mengembangkan

  kecerdasan kinestetik anak usia dini di Taman Kanak-Kanak Azkia Sukabumi Bandar lampung. Metode yang digunakan pada penelitian ini

  hanya terbatas pada metode senam irama dengan musik dan lagu atau vidio yang telah disediakan.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pembatasan masalah yang telah peneliti kemukakan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimanakah

  Efektivitas senam irama untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik anak usia dini di Taman Kanak-Kanak Azkia Sukabumi Bandar lampung ” E.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Untuk mengetahui Efektivitas senam irama untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik anak usia dini di Taman Kanak- Kanak Azkia Sukabumi Bandar lampung ”.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi Anak

  a. Anak dapat mengembangkan kecerdasan kinestetiknya dengan senam irama sebagai bekal untuk jenjang selanjutnya.

  b. Untuk meningkatkan kemampuan sosial dan sportivitas.

  c. Membangun rasa percaya diri anak dan harga diri.

  d. Meningkatkan motivasi belajar anak.

  e. Dapat menyehatkan tubuh.

  f. Meningkatkan prestasi anak khususnya olahraga.

  2. Manfaat bagi Guru

  a. Memberi wawasan pada guru bahwa melalui penerapan senam irama dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik anak.

  b. Dapat dijadikan suatu pola dan strategi pembelajaran bagi guru dalam proses meningkatkan kecerdasan kinestetik anak.

  c. Dapat dijadikan suatu alternatif pembelajaran dalam meningkatkan kecerdasan kinestetik anak usia dini.

  3. Manfaat bagi Taman Kanak

  • –kanak

  1. Sebagai bahan masukan bagi para pengelola TK, dalam merencanakan, melaksanakan, menempatkan dan mengevaluasi

  2. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk memfasilitasi guru dalam merumuskan konsep dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik anak usia dini di masa yang akan datang.

  3. Dapat menjadikan sekolah lebih maju dan berkembang dengaen adanya peningkatan guru dalam pembelajaran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kecerdasan Kecerdasan Kinestetik 1. Pengertian kecerdasan Masalah kecerdasan telah digariskan secara tegas dalam Islam

  melalui wahyu al- Qur‟an. Dalam salah satu surat di dalam al-Qur‟an, umat Islam diajak untuk senantiasa membaca dan mengajarkan manusia melalui perantaraan kalam, yakni mengajarkan kepada manusia apa yang sebelumnya tidak diketahuinya.

   

  Artinya: “(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (5) Dia mengajarkan kepada

  1 manusia apa yang tidak diketahui” (QS. Al-„Alaq: 1-5).

  Dalam ayat di atas jelas bahwa Islam mengajak para pemeluknya 1 untuk senantiasa membaca dan mengajarkan kalam agar manusia

  Departemen Agama RI, Al- Qur‟an dan Terjemahnya, Lembaga Penerjemah Al-Qur‟an, memiliki pengetahuan dan kecerdasan. Islam membekali para penganutnya agar tidak menjadi bodoh melainkan senantiasa mengajarkan untuk membaca dan mengetahui.

  Dalam surat lain al- Qur‟an juga menegaskan perihal jalan yang terang dan pelajaran yang baik. Hal ini ditegaskan dalam surat An-Nur

  .

  ayat 34 yang berbunyi

  





  Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang- orang yang bertaqwa”

  2 (QS. An-Nur: 34).

  Gardner menyatakan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah,menciptakan produk yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya masyarakat.Ia memiliki pandangan yang pluralistik mengenai pemikiran .Menurutnya,pandangan tentang kecerdasan harus mengakui bahwa setiap orang mempunyai kekuatan 2 berbeda dan gaya pemahaman yang kontras.Titik tekan Teori kecerdasan jamak adalah pada kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan untuk menciptakan suatu produk atau karya.Secara lebih terperinci Gardner menyatakan bahwa kecerdasan merupakan : a.

  Kemampuan untuk menciptakan suatu produk yang efektif atau menyumbangkan pelayanan yang bernilai dalam suatu budaya.

  b.

  Sebuah perangkat keterampilan menemukan atau menciptakan bagi seseorang dalam memecahkan permasalahan dalam hidupnya.

  c.

  Potensi untuk menemukan jalan keluar dari masalah-masalah yang melibatkan penggunaan pemahaman baru.

  Menurut Bandler dan Grinder kecerdasan merupakan ungkapan dari cara berpikir seseorang yang dapat dijadikan modalitas belajar,hampir semua yang cendrung pada salah satu modalitas belajar yang berperan sebagai saringan untuk pembelajaran,pemrosesan dan komunikasi ;sedangkan markova meyakini bahwa orang tidak tidak hanya cendrung pada satu modalitas,mereka juga memanfaatkan kombinasi

  3 modalitas tertentu yang memberi mereka bakat kekuranag alami tertentu.

  Menurut Sujiono Kecerdasan merupakan ungkapan dari cara 3 berpikir seseorang yang dapat dijadikan modalitas dalam belajar.

  Yuliani Nuraini Sujiono,Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,(jakarta :

  Kecerdasan bagi seseorang memiliki manfaat yang besar selain bagi dirinya sendiri dan juga bagi masyarakat. Melalui tingkat kecerdasan yang tinggi seseorang akan semakin dihargai dimasyarakat apalagi ia mampu berkiprahdalam menciptakan hal-hak baru yang bersifat

  4 fenomenal.

  Menurut Gardner sebagaimana yang dikutip oleh Thomas R.Hoerr,mengatakan kecerdasan adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan sesuatu yang bernilai dalam suatu budaya.mengaju pada pendapat ini sudah tentu setiap orang bisa dikatakan cerdas manakala ia mampu menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi meskipun cara yang digunakan berbeda-beda .Hal ini bearti setiap orang pasti memiliki kecerdasan,meskipun hanya satu yang paling

  5 dominanan.

  Menurut Gardner kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, menciptakan produk yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya masyarakat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ

  • –organ tubuh yang lain. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan,
  • 4 tentunya otak merupakan organ yang penting dibandingkan dengan organ 5 Hurlock, Elizabeth, Perkembangan Anak (jakarta :Erlangga jilid 2 edisi ke enam,1978).h.89.

      yang lain, karena fungsi otak itu sendiri sebagai pengendali tertinggi (executive control) dan hampir aktivitas manusia.

      Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar anak. Semakin tinggi intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orang tua, dan lain sebagainya. Sebagai faktor psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru atau guru professional,

      6 sehingga mereka dapat memahami tingkat kecerdasan anak.

    2. Pengertian kecerdasan kinestetik

      Martini Jamaris menjelaskan bahwa kinestetik adalah perkembangan kemampuan mengkoordinasikan gerakan tubuh dan motorik terdiri dari tiga dimensi berikut .

      a.

      Posture yaitu kemampuan mengkoordinasikan persepsi visual dan dan persepsi motorik secara tepat sehingga individu dapat memposisikan tubuhnya diantara objek- 6 objek sekitarnya. b.

      Laterality,yaitu kemampuan dalam menggerakkan otot kasar dan halus sesuai dengan arah yang dituju.

      c.

      Perpaduan posture dan laterality merupakan prasyarat dalam melakukan koordinasi gerakan tubuh dan otot atau motorik ,gerakan tubuh yang melibatkan otot kasar,seperti berjalan ,melompat,berlari,menarik ,mendorong,dan lain- lain,maupun gerakan tangan dan jari-jari tangan yang melibatkan koordinasi otot halus,seperti menulis meronce,memahat,melukis,dan lain-lain.

      7 Kecerdasan kinestetik adalah suatu kecerdasan dimana saat

      menggunkannya kita mampu melakukan gerakan-gerakan yang bagus,berlari,menari, membangun sesuatu,semua seni dan hasta karya.Banyak orang yang berbakat secara fisik dan “terampil menggunakan tangan

      “tidak menyadari bahwa mereka menunjukkan bentuk kecerdasan yang tinggi.Kecerdasan yang sama nilainya dengan kecerdasan yang lain.

      8

    7 Martini Jamaris,pengukuran kecerdasan jamak,Ghalia indonesia,2017,h 6-7.

      8

      Sedangkan Kecerdasan kinestetik (bodily/kinesthetic inteligence) adalah gerakan yang dapat dirangsang melalui

      9 gerakan,tarian olah raga,dan terutama gerakan tubuh.

      Menurut suryadi Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan untuk menggabungkan antara fisik dan pikiran sehingga menghasilkan gerakan yang sempurna. Jika gerak sempurna yang bersumber dari gabungan antara pikiran dan fisik tersebut terlatih dengan baik, maka apapun yang dikerjakan orang tersebut akan

      10 berhasil dengan baik.

      Menurut Amstrong berpendapat bahwa kecerdasan kinestetik atau kecerdasan fisik adalah suatu kecerdasan dimana saat menggunakannya seseorang mampu atau terampil menggunakan anggota tubuhnya untuk melakukan gerakan seperti, berlari, menari, membangun sesuatu, melakukan kegiatan seni, untuk mengekspresikan ide dan perasan (dalam bentuk berpantomim, menari, berolahraga) dan keterampilan

      11 menggunakan tangan.

      Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengolah objek,respons ,dan refleks.motorik

      12 dan keseimbangan .

      Menurut Faruq Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan 9 menyelaraskan pikiran dengan badan sehingga apa yang dikatakan

      Martinis Yamin,Panduan Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta : Gaung Persada,2010),h.286. 10 11 Musfiroh, T, Cerdas Melalui Bermain, PT Grasindo, Jakarta, 2008, h. 50.

      Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2010, h. 4. 12 oleh pikiran akan tertuang dalam bentuk gerakan, terdiri dari 5 macam gerakan dasar yaitu: koordinasi tubuh kelincahan, kekuatan, keseimbangan, serta koordinasi mata dengan tangan dan kaki.

      Menurut Safrin Kecerdasan ini berkaitan erat dengan gerak tubuh/motorik tubuh tidak hanya teratas pada pergerakan itu sendiri melainkan terrmasuk bagaimana kemampuan untuk menghasilkan dan mengontrol pergerakan tersebut. Selain itu, gerak tubuh- kinestetik juga berhubungan dengan merasakan sesuatu dengan

      13 menggunakan indra perabanya.

      Menurut Chatib dan said Kinestetik adalah gemar menyentuh sesuatu yang dijumpainya,menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar,banyak gerakan fisik koordinasi tubuh yang baik,saat membaca menunjuk kata-katanya dengan jari tangan,unggul dalam olahraga dan keterampilan tangan,dan menggunakan gerakan tubuh saat mengungkapkan sesuatu.Konsekuensi dasar gaya belajar kinestetik adalah sulit mempelajari yang abstrak,siswa tidak bisa duduk dalam diam saat belajar,dan energi geraknya cukup tinggi,kita

      13 publikasi tentang upaya meningkatkan

      Erni Paslandika,”naskah

    kecerdasankinestetik melalui senam irama pada anak kelompok b tk patisah pajang

    kecamatan laweyan kota surakarta tahun ajaran 2014 / 2015

      ”,skripsi universitas sering menyebut anak aktif yang tak bisa diam sehingga jika tak

      14 disalurkan dapat berpengaruh pada konsentrasi belajarnya.

      Menurut Paul Kecerdassan kinestetik memiliki kemampuan yang menonjol diantaranya mudah berekspresi dengan tubuh, mengaitkan pikiran dan tubuh, main drama, main peran, aktif bergerak, olahraga dan menari, koordinasi dan fleksibitas tubuh yang tinggi”. Anak-anak yang memiliki kecerdasan kinestetik yang menonjol memiliki kesadaran tubuh yang tinggi. Mereka menyukai gerakan-gerakan fisik seperti memeluk, menari, membuat sesuatu dengan tangan dan gemar bermain peran. “Gerakan mereka bukan tanpa tujuan justru mereka memiliki kemampuan mengontrol dan

      15 memgokoordinasi tubah dengan baik.

Dokumen yang terkait

SENAM IRAMA DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK KARYA YOSEF

1 1 9

PENGGUNAAN TEKNIK MOZAIK DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAKKANAK BHAYANGKARI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 4 101

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI METODE KARYAWISATA DI TAMAN KANAK-KANAK AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 76

PENGARUH METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMA WANITA SUKARAME BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

1 7 169

METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK USIA DINI DI PAUD SAKURA WAY HALIM BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 115

ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN DRUMBAND DI TAMAN KANAK-KANAK KARTIKA II-26 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 94

UPAYA GURU MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR MELALUI GERAK MANIPULATIF DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA SUKARAME BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 122

MENGEMBANGKAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI TAMAN KANAK-KANAK ASSALAM 1 SUKARAME BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 3 95

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN OUTBOUND USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PEMBINA KOTAAGUNG TANGGAMUS - Raden Intan Repository

0 2 146

PENERAPAN PERMAINAN BALOK DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN VISUAL SPASIALANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK AL-AZHAR 14 LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 1 111