PENGARUH PEMBERIAN JUS LIDAH BUAYA (ALOE VERA) TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA (Studi di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

  

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN JUS LIDAH BUAYA (ALOE VERA)

TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA

  (Studi di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang)

  

AKIDATUL ISNAINI

13.321.0069

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

“INSAN CENDEKIA MEDIKA”

JOMBANG

2017

  

PENGARUH PEMBERIAN JUS LIDAH BUAYA (ALOE VERA)

TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA

(Studi di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang)

  SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi S1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu

  Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang AKIDATUL ISNAINI

  13.321.0069

  

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

  

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sumenep pada tangga 20 April 1995 dari Bapak Drs.

  H. M. Kadar dan Ibu Hj. Warsini, orang tua penulis adalah seorang PNS, penilus merupakan anak ke dua dari dua bersaudara. Anak pertama Perempuan bernama Hj. Marini Latifatus Zuhra.

  Tahun 2007 penulis lulus dari SDN Kecer 1 Dasuk, melanjutkan sekolah menengah pertama di SMPN 3 Sumenep lulus tahun 2010, melanjutkan sekolah menengah pertama di SMAN 1 Sumenep lulus pada tahun 2013, dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk STIKes Insan Cendekia Medika (ICME) Jombang, penulis memilih program studi S1 Keperawatan dari tiga pilihan program studi yang ada di STIKes “ Insan Cendekia Medika” Jombang samapai akhirnya memyelesaikan studi akhir.

  Demikian Riwayat Hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

  Jombang, Mei 2017 Mahasiswa

  AKIDATUL ISNAINI 13.321.0069

  

MOTTO

  “HARAPAN ADALAH SALAH SATU BAHAN BAKAR UTAMA UNTUK TERUS BERTAHAN DALAM PERJUANGAN

  ”

  

PERSEMBAHAN

Dengan hati yang tulus saya ucapkan rasa syukur kepada Allah SWT .....

  Engkau telah memberikan kemudahan, kelancaran, kesabaran serta membukakan pintu pikiranku dalam penyusunan skripsi ini.

  Karya kecil ini saya persembahkan untuk : 1.

  Bapak dan ibu saya yang senantiasa memberikan kasih sayang, do’a, bimbingan serta dukungan moril maupun materil sehingga saya bisa sekarang ini, terima kasih. Saya sayang dan bangga memiliki orang tua seperti beliau.

  2. Dosen S1 Keperawatan yang selalu memberikan bimbingan, khususnya dosen pembimbing Endang Y, S.Kep, Ns, M.Kes dan Yunan Yusuf, S.kep., Ns terima kasih telah memberikan bimbingan dan waktunya selama ini.

  3. Terima kasih juga kepada mbak saya yang selalu memberikan motivasi, dan dukungan, baik dukungan moril maupun materil buat saya.

  4. Terima kasih juga untuk M. Hilmy Winiardy yang selalu mendo’akan saya, memberi nasehat, dan support. Terima kasih sudah membantu dan menemani sampai saya menyelesaikan skripsi ini.

  5. Sahabat dan teman-teman saya yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Sahabat-sahabat saya S1 Keperawatan STIKes ICMe Jombang yang senasip dan seperjuangan, terutama kelas B. Terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

KATA PENGANTAR

  Segala puji penulis panjatkan terhadap kahadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal dengan cepat dengan judul “Pengaruh Pemberian Jus Lidah Buaya (Aloe

  

Vera ) Terhadap Penurunan Kolesterol Total Pada Lansia (Studi di Unit

  Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang) ” tanpa adanya rintangan yang berarti. Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi S1 Keperawatan STIKes Icme Jombang.

  Penulis pengucakpan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada : H. Bambang Tutuko, S.H, S.Kep, Ns., M.H selaku ketua STIKes ICMe Jombang, Inayatur Rosyidah, S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua prodi S1 Keperawatan STIKes

  ICMe Jombang, Dr. Haryono, S.Kep., Ns., M.Kep selaku penguji utama; Endang Y, S.Kep, Ns, M.Kes selaku pembimbing utama yang memberikan arahan, masukan, waktunya selama bimbingan penyusunan skripsi ini dengan penuh rasa tanggung jawab; Yunan Yusuf, S.kep., Ns selaku pembimbing anggota yang memberikan masukan dan dukungan moral kepada peneliti.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan selama penyusunan skripsi ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik, karena masih belum sempurna.

  Jombang, Mei 2017 Penulis

  

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN JUS LIDAH BUAYA (ALOE VERA)

TERHADAP PERUBAHAN KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA

(Studi di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang)

  

Oleh :

Akidatul Isnaini

  Kolesterol adalah senyawa hasil pengelolaan lemak yang di produksi hati. Kolesterol merupakan lemak yang penting bagi tubuh tetapi jika jumlahnya berlebihan didalam darah dapat membahayakan kesehatan. Terapi yang dapat digunakan untuk mengontrol kolesterol total adalah mengkonsumsi jus lidah buaya (aloe vera) secara teratur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pemberian jus lidah buaya (aloe vera) terhadap perunahan kolesterol total pada lansia di unit pelaksanaan teknis pelayanan sosial tresna werda jombang.

  Desain penelitian adalah Pre Eksperimen menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan one group pre-post test design dengan simple . Populasi pada penelitian ini yaitu semua lansia yang memiliki

  ramdom sampling

  kolesterol total tinggi. Sampel penelitian ini berjumlah 10 sampel. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Data yang terkupul kemudian diolah dan dianalisis dengan spss 24 serta menggunakan uji wilcoxon.

  Hasil analisis ini menunjukkan bahwa ada pengaruh kolesterol total sebelum dan dan setelah pemberian jus lidah buaya (aloe vera). Sebelum pemberian jus lidah buaya (aloe vera) menunjukkan bahwa seluruhnya responden memiliki kolesterol total cukup sebanyak 9 orang (90%), sesudah pemebrian jus lidah buaya (aloe vera) menunjukkan bahwa seluruh responden mengalami perubahan dimana setengah responden memiliki kolesterol total normal sebanyak 5 orang (50%), setengah reponden memiliki kolesterol total cukup 5 orang (50%). Analisa data menggunakan uji wiloxon dengan perhitungan spss 24 didaptakana nilai 0,022 menunjukkan nilai p<0,05 sehingga H ditolak dan H

  1 diterima .

  Kesimpulan penelitian ini bahwa dapat dikatakan ada pengaruh pemberian jus lidah buaya (aloe vera) terhadap perubahan kolesterol total pada lansia di unit pelaksanaan teknis pelayanan sosial tresna werda jombang.

  Kata kunci : Jus lidah buaya (aloe vera), kolesterol total, lansia

  

ABSTRACT

THE EFFECT OF GIVING ALOE VERA JUICE TO SLOPE TOTAL

CHOLESTEROL ON ELDERLY

(Study At The Technical Implementation Unit Of Social Services Tresna

Werda Jombang)

  

By:

Akidatul Isnaini

Cholesterol is a compound that results in the production of fatty liver.

Cholesterol is a fat that is important for the body but if the amount is excessive in

the blood can harm health. Therapy that can be used to control total cholesterol is

to consume aloe vera juice regularly. The purpose of this research is to analyze

the effect of aloe vera juice on total cholesterol in elderly in technical

implementation unit of social service of tresna werda jombang.

  Design of the research is pre eksperimen uses quantitative approach with

one group pre-post test design. Sample of the research is 10 respondents with

simple ramdom sampling. Population of the research is all on elderly that is have

high cholesterol. Data collection uses observation sheet. Data that is collected

then processed and analysed with spss 24 along with use wilcoxon test.

  The results of this analysis indicate that there is the effect of total

cholesterol before and after aloe vera juice (aloe vera). Before giving the aloe

vera juice (aloe vera) showed that all of respondents had enough total cholesterol

as many as 9 people (90%), after aloe vera showed that all of respondents

experienced a change where half of respondents had normal total cholesterol as

many as 5 people (50%), almost half of the respondents had enough total

cholesterol of 5 people (5%). The data analysis showed that was calculated as

0.022 indicated p <0.05 so that H was rejected and H

  1 was accepted.

  The conclusion of this research that can be said there is effect giving of

aloe vera juice to total cholesterol changes on elderly in technical implementation

unit of social service of tresna werda jombang.

  Keywords: Aloe vera juice, total cholesterol, elderly

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAM JUDUL DALAM ......................................................................... ii PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ iii LEMBAR PERSEUJUAN ............................................................................ iv PENGESAHAN PENGUJI ........................................................................ v RIWAYAT HIDUP. ....................................................................................... vi MOTO. ............................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN. .......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix ABSTRAK ................................................................................................... x ABSTRACT .................................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii

DAFTAR LAMBANG DAN DINGKATAN . .............................................. xix BAB 1 PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

  1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3

  1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3

  1.3.1 Tujuan umum .............................................................................. 3

  1.3.2 Tujuan khusus ............................................................................. 3

  1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4

  1.4.1 Manfaat teoritis ........................................................................... 4

  1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................................... 4

  BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Lansia ..................................................................................................... 5

  2.1.1 Proses menua .............................................................................. 5

  2.1.2 Teori proses menua .................................................................... 6

  2.1.3 Gejala-gejala kemunduran fisik ................................................. 8

  2.2.9 Cara menghindari bahaya kolesterol ........................................... 22

  BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

  2.3.10 Dosis pemberian jus lidah buaya (aloe vera) . ............................ 30

  2.3.9 Efek samping mengonsumsi lidah buaya (aloe vera) ................ 30

  2.3.8 Manfaat lain lidah buaya (aloe vera) .......................................... 29

  2.3.7 Manfaat lidah buaya (aloe vera) bagi kecantikan ...................... 28

  2.3.6 Manfaat lidah buaya (aloe vera) ................................................ 27

  2.3.5 Kelebihan tanaman lidah buaya (aloe vera) .............................. 27

  2.3.4 Bagian-bagian lidah buaya (aloe vera) yang umumnya dimanfaatkan .............................................................................. 25

  2.3.3 Kandungan lidah buaya (aloe vera) untuk menurunkan kolesterol LDL dan HDL ........................................................... 24

  2.3.2 Kandungan lidah buaya (aloe vera) ........................................... 23

  2.3.1 Kandungan kimiawi lidah buaya (aloe vera) .............................. 23

  2.3 Lidah buaya (alue vera) .......................................................................... 22

  2.2.8 Ciri-ciri penderita kolesterol tinggi ............................................. 21

  2.1.4 Gejala-gejala kemunduran kognitif ........................................... 9

  2.2.7 Fungsi kolesterol ......................................................................... 21

  2.2.6 Sumber kolesterol ...................................................................... 21

  2.2.5 Faktor-faktor penyebab tingginya kolesterol .............................. 19

  2.2.4 Kegunaan kolesterol ................................................................... 19

  2.2.3 Manfaat kolesterol ..................................................................... 18

  2.2.2 Kadar kolesterol ......................................................................... 18

  2.2.1 Pengertian kolesterol ................................................................... 17

  2.2 Kolesterol ............................................................................................... 17

  2.1.8 Kebutuhan Lemak Lansia. ......................................................... 15

  2.1.7 Rincian Anjuran Kecukupan Gizi Bagi Lansia .......................... 15

  2.1.6 Perubahan patofisiologis ............................................................ 12

  2.1.5 Perubahan fisiologis pada lansia ................................................ 9

  3.1 Kerangka Konseptual.............................................................................. 31

  3.2 Hipotesis ................................................................................................. 32

  BAB 4 METODE PENELITIAN

  4.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 33

  4.2 Desain Penelitian .................................................................................... 33

  4.3 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 34

  4.3.1 Waktu penelitian ........................................................................ 35

  4.3.2 Tempat penelitian ...................................................................... 35

  4.4 Populasi, Sampel dan Sampling ............................................................. 35

  4.4.1 Populasi ..................................................................................... 35

  4.4.2 Sampel ....................................................................................... 35

  4.4.3 Sampling .................................................................................... 36

  4.5 Kerangka Kerja ....................................................................................... 37

  4.6 Variabel dan Definisi Operasional ......................................................... 38

  4.6.1 Variabel ...................................................................................... 38

  4.6.2 Definisi Operasional ................................................................... 38

  4.7 Pengumpulan dan analisa data ................................................................ 39

  4.7.1 Instrumen penelitian ................................................................... 39

  4.7.2 Teknik pengumpulan data ........................................................... 40

  4.7.3 Pengolahan data .......................................................................... 41

  4.7.4 Analisa data ................................................................................. 42

  4.8 Etika Penelitian ....................................................................................... 44

  4.8.1 Informed Consent ........................................................................ 44

  4.8.2 Anonimity (tanpa nama) .............................................................. 44

  4.8.3 Confidentiality (kerahasiaan) ...................................................... 45

  BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  5.1 Hasil Penelitian. ......................................................................................... 46

  5.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian. ............................................ 46

  5.1.2 Data umum. ................................................................................. 46

  5.1.3 Data khusus. ................................................................................ 48

  5.1.4 Data hasil uji statistik. ................................................................. 50

  5.2 Pembahasan. ............................................................................................... 52

  5.2.1 Kolesterol total lansia sebelum pemberian jus lidah buaya (aloe vera). .................................................................................. 52

  5.2.2 Kolesterol total lansia sesudah pemberian jus lidah buaya (aloe vera). .................................................................................. 55

  5.2.3 Pengaruh pemberian jus lidah buaya (aloe vera) terhadap perubahan kolesterol total pada lansia di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang. ..................... 56

  5.2.4 Penurunan kolesterol total pada lansia setelah pemberian jus lidah buaya (aloe vera) di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang................................... 57

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

  6.1 Kesimpulan. ............................................................................................... 60

  6.2 Saran. .......................................................................................................... 61

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 One group Pra-Post tes Design .................................................... 34Tabel 4.2 Definisi operasional pengaruh pemberian jus lidah buaya (aloe

  vera ) terhadap penurunan kolesterol pada lansia di Unit

  Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang ......................................................................................................

  39 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin lansia di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang .......................................................................... 47

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur lansia di Unit

  Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang .................................................................................................... 47

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan aktivitas lansia di

  Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang ..................................................................................... 48

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kolesterol total sebelum pemberian jus lidah buaya (aloe vera) di Unit

  Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang .................................................................................................... 48

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kolesterol total sesudah pemberian jus lidah buaya (aloe vera) di Unit

  Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang .................................................................................................... 49

Tabel 5.6 Tabulasi silang pengaruh pemberian jus lidah buaya (aloe vera) terhadap perubahan kolesterol total ppada lansia di Unit

  Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang .................................................................................................... 50

Tabel 5.7 Penurunan kolesterol total pada lansia setelah pemberian jus lidah buaya (aloe vera) di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan

  Sosial Tresna Werda Jombang .................................................. 51

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian pengaruh pemberian jus lidah buaya (aloe vera) terhadap penurunan kolesterol terhadap

  lansia ..........................................................................................

  31 Gambar 4.1 Kerangka kerja pengaruh pemberian jus lidah buaya (aloe ) terhadap penurunan kolesterol pada lansia di Unit

  vera

  Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang

  37

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Lembar Permohonan Menjadi Responden 2. Lembar Pernyataan Menjadi Responden 3. Sop 4. Lembar Angket 5. Lembar Cheklist 6. Lembar Pernyataan Dari Dinkes Jombang 7. Lembar Surat Studi Pendahuluan, Presurvey dan Penelitian 8. Lembar Judul 9. Surat Keterangan Penelitian 10.

  Hasil Lab 11. Tabulasi 12. Format Pembimbing Skripsi 13. Jadwal Kegiatan 14. Pernyataan Bebas Plagiat

DAFTAR LAMBANG SINGKATAN DAFTAR LAMBANG 1.

  H1 : Hipotesis Alternatif 2. % : Persentase

DAFTAR SINGKATAN

  STIKes: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

  ICMe : Insan Cendekia Medika UPT : Unit Pelaksanaan Teknis PSTW : Pelayanan Sosial Tresna Werda LDL : Low Density Lipoprotein HDL : High Density Lipoprotein

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Kolesterol total darah meningkat sejalan dengan proses penuaan. Peningkatan kolesterol mengalami puncak pada usia kurang lebih 60 tahun pada pria, serta 70 tahun pada wanita. Kolesterol merupakan salah satu dari golongan lipid. Kolesterol bersifat aterogenik atau sangat mudah menempel yang kemudian membentuk plak pada dinding pembuluh darah.

  Kadar kolesterol yang terlalu tinggi dan berlebihan di dalam darah akan sangat berbahaya bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Adanya penumpukan jumlah deposit lemak pada dinding pembuluh darah dapat menyebabkan suatu sumbatan pada pembuluh darah atau yang dikenal dengan aterosklerosis (Rando F. Mamitoho, dkk, 2016).

  Proporsi penduduk lanjut usia dari total penduduk dunia akan naik dari 10% pada tahun 1998 menjadi 15% pada tahun 2025, dan meningkat hampir mencapai 25% pada tahun 2050. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang juga mengalami peningkatan populasi penduduk lanjut usia dari 4,48% (5,3 juta jiwa) pada tahun 1971 menjadi 9,77% (23,9 juta jiwa) pada tahun 2010. Bahkan pada tahun 2020 diprediksi akan terjadi ledakan jumlah penduduk usia pertengahan sebesar 11,34% atau sekitar 28,8 juta jiwa (Rando F. Mamitoho, dkk). Sedangkan jumlah lansia yang terdapat di kabupaten jombang pada bulan desember 2016 sebanyak 182096 lansia, dan di Blimbing Gudo pada tahun 2016 sebanyak 7392 lansia (Dinkes, 2016). Dari hasil studi pendahuluan pada tanggan 16 maret 2017 yang dilakukan di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang di dapatkan jumlah lansia sebanyak 70 orang yang terdiri atas 56 perempuan dan 14 laki-laki, dengan jumlah lansia yang kolesterol tinggi sebanyak 20 orang berdasarkan data dari klinik Unit Pelaksaan Teknis

  Banyak perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia di antaranya perubahan komposisi tubuh, otot, tulang dan sendi, sistem kardiovaskular, respirasi dan kognisi.

  Perubahan yang kompleks pada lanjut usia sering menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya peningkatan kadar kolesterol darah. Kolesterol total dalam darah meningkat sejalan dengan proses penuaan. Faktor yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah disamping diet adalah keturunan, umur, jenis kelamin, stress, alkohol. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profil lipid diantaranya adalah asupan kolesterol tinggi, asupan serat yang rendah, kegemukan, kebiasaan olah raga, kebiasaan merokok, laki-laki, wanita menopause dan adanya penyakit penyerta (DM). Faktor lain yang menyebabkan tingginya kolestero , makanan, berat badan, tingkat kegiatan fisik, umur dan jenis kelamin, kondisi kesehatan secara keseluruhan, sejarah keluarga, merokok (Titin, 2012).

  Peningkatan kolesterol selain dengan mengonsumsi obat, biasa juga dengan merubah pola hidup dan diet. Salah satu diet yang dapat dilakukan untuk menurunkan kolesterol adalah lidah buaya (Aloe vera). Kandungan lidah buaya (Aloe vera) yang dapat menurunkan kolesterol adalah serat larut air yaitu glukomanan, antioksidan, vitamin C, zinc, selenium, magnesiun, flavonoid, dan niacin. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji lebih jauh mengenai pengaruh pemberian jus lidah buaya (Aloe vera) terhadap kolesterol pada lansia (Yulika & Muflihah, 2012).

  1.2 Rumusan Masalah

  Apakah ada pengaruh pemberian jus lidah buaya (aloe vera) terhadap penurunan kolesterol total pada lansia di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang ?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Menganalisis pengaruh pemberian jus lidah buaya (aloe vera) terhadap penurunan kolesterol total pada lansia di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang.

1.3.2 Tujuan khusus 1.

  Mengidentifikasi kolesterol total pada lansia sebelum diberikan jus lidah buaya (aloe vera ) di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang.

2. Mengidentifikasi kolesterol total pada lansia sesudah diberikan jus lidah buaya (aloe vera ) di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang.

  3. Menganalisis pengaruh pemberian jus lidah buaya (aloe vera) terhadap penurunan kolesterol total pada lansia di Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werda Jombang.

1.4 Manfaat Penelitian

  1.4.1 Manfaat teoritis Menambah informasi dan referensi ilmiah untuk penelitian, serta menambah dan memberikan pengetahuan keperawatan tentang kandungan lidah buaya (aloe vera) dan pengaruh pemberian jus lidah buaya (aloe vera) terhadap penurunan kolesterol total pada lansia.

  1.4.2 Manfaat Praktis Pemberian jus lidah buaya (aloe vera) terhadap penderita kolesterol pada lansia dapat digunakan sebagai pengobatan atau terapi nonfarmakologi yang efektif dalam mengatasi kolesterol total pada lansia dan dapat dilakukan sendiri rumah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lansia

  Lansia adalah proses alami yang tidak dapat dihindari dan berjalan terus yang ditandai dengan kemunduran biologis dan kognitif. Proses menua didalam hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar dan akan dialami oleh semua semua orang. Hanya lambat cepatnya proses penuaan bergantung pada masing-masing individu (Padila, 2013).

  Menurut badan kesehatan dunia atau WHO, 2000 penggolongan dewasa lanjut atau lansia dibagi menjadi tiga kelompok yakni usia pertengahan (middle age) kelompok usia 45- 59 tahun, lanjut usia (elderly) antara 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) antara 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun (Padila, 2013).

  Definisi lansia adalah usia kronologis lebih atau sama dengan 65 tahun di negara maju, tetapi di negara sedang berkembang disepakati bahwa kelompok usia lanjut adalah usia sesudah melewati atau sama dengan 60 tahun (Oenzil, 2012).

2.1.1 Proses menua

  Proses menua merupakan proses sepanjang hidup yang dimulai dari suatu waktu ke waktu sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tahap-tahap kehidupannya, yaitu neonatus, toddler, pra school, remaja, dewasa, dan lasia. Tahap berbeda ini dimualai baik secara biologis maupun psikologis (Padila, 2013).

  Proses ini berawal sejak selesainya pertumbuhan pada usia 25 tahun. Beberapa orang menyadari dimulainya proses penuaan (diluar rambut yang menjadi putih) dan tidak menimbulkan permasalahan. Kemudian proses penuaan terjadi semakin cepat dan perubahan fisiologis semakin jelas. Kerapuhan akibat perubahan fisiologis tidak selalu mudah dibedakan

2.1.2 Teori proses menua

  Teori-teori digolongkan menjdi dua kelompok, yaitu teori biologis dan teori psikososial (Padila, 2013).

1. Teori biologis a.

  Teori jam genetik 1)

  Teori cross-linkage (rantai silang) Kolagen merupakan unsur penyusun tulang diantara susunan molekuler, lama kelamaan akan meningkat kekuatannya (tidak elastis) karena sel-sel sudah tua dan reaksi kimianya menyebabkan jaringan sangat kuat. 2)

  Teori radikal bebas Radikal bebas merusak membran sel sehingga menyebabkan kerusakan dan kemunduran secara fisik.

  b.

  Teori genetik Menua terjadi akibat perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul/ DNA dan setiap sel pada saatnya akan dimutasi.

  c.

  Teori immunologi Sistem immune kurang efektif mempertahankan diri, regulasi dan responsibilitas.

  d.

  Teori stress-adaptasi Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasanya digunakan tubuh, regenerasi jaringan tidak bisa mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.

  e.

  Teori wear and tear (pemakaian dan rusak) Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.

  2. Teori psikososial a.

  Teori integrita ego Teori perkembangan ini mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dicapai dalam tiap tahap perkembangan.

  b.

  Teori stabilitas personal Kepribadian dibentuk pada masa anak-anak dan tetap bertahan secara stabil. Perubahan radikal pada usia tua bisa mengidentifikasi penyakit otak.

  3. Teori sosiokultural a.

  Teori pembebasan (disengagement theory) Teori ini menyatakan bahwa bertambahnya usia seseorang berangsur-angsur melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya sehingga mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, dan terjadi kehilangan ganda meliputi :

  1) Kehilangan peran

  2) Hambatan kontak sosial

  3) Berkurangnya komitmen b.

  Teori aktifitas Teori ini menyatakan bahwa penuaan yang sukses tergantung bagaiman seorang usia lanjut merasakan kepuasan dalam beraktifitas dan mempertahankan aktifitas selam mungkin.

  4. Teori konsekuensi fungsional Teori ini mengatakan tentang konsekuensi fungsional usia lanjut berhubungan dengan perubahan-perubahan karean usia dan faktor resiko tambahan.

2.1.3 Gejala-gejala kemunduran fisik 1.

  Kulit mulai mengendur dan wajah mulai keriputserta garis-garis yang menetap 2. Rambut kepala mulai memutih atau berubah.

2.1.4 Gejala-gejala kemunduran kognitif 1.

  2. Sulit menerima ide-ide baru.

  Elastis dinding aorta menurun b. Lemak sub endocardmenurun ; fibrosis, menebal, sclerosis c. Penurunan jumlah sel pada pace maker d. Penurunan elastisitas pada dinding vena

  Perubahan pada kardiovaskuler a.

  4. Ingatan tentang masa lalu lebih baik dari pada hal-hal yang baru dilaksanakan (Padila, 2013).

  3. Sering disorientasi waktu, tempat dan orang.

  Suka lupa, ingatan tidak berfungsi dengan baik.

  3. Gigi mulai lepas (ompong).

  9. Pola tidur berubah (Padila, 2013).

  8. Gerakan lambat dan kurang lincah.

  7. Penciuman mulai berkurang.

  6. Nafsu makan menurun.

  5. Mudah lelah dan mudah jatuh.

  4. Penglihatan dan pendengaran berkurang.

2.1.5 Perubahan fisiologis pada lansia 1.

  2. Perubahan gastrointestinal a.

  Terjadi artropi mukosa b. Artropi dari sel kelenjar, sel parietal dan sel chief akan menyebabkan sekresi asam lambung, pepsin dan faktor intrinsik berkurang c.

  Ukuran lambung pansia menjadi lebih kecil sehingga daya tampung makanan menjadi berkurang.

  3. Perubahan system respiratori a.

  Perubahan seperti hilangnya sillia dan menurunnya refleks batuk dan muntah mengubah keterbatasan fisiologis dan kemampuan perlindungan pada sistem pulmonal.

  b.

  Atrofi otot-otot pernafasan dan penurunan kekuatan otot-otot pernafasan dapat meningkatkan resiko berkembangnya keletihan otot-otot pernafasan pada lansia.

  Perubahan fisiologis yang ditemukan pada lansia yaitu alveoli kurang elastis dan lebih berserabut serta berisi kapiler-kapiler yang kurang berfungsi sehingga kapasitas penggunaan menurun karena kapasitas difusi paru-paru untuk oksigen tidak dapat memenuhi permintaan tubuh.

  4. Perubahan system muskuloskeletal a.

  Menurunnya kekuatan otot yang disebabkan oleh penurunan masssa otot (atropi otot) b.

  Kekuatan atau jumlah daya yang dihasilkan oleh otot menurun dengan bertambahnya usia c.

  Kekuatan otot ekstrimitas bawah berkurang 40% antar usia 30-80 tahun 5. Perubahan system endokrin

  Perubahn yang terjadi pada sistem endokrin yang dialami oleh dewasa lanjut atau sekesinya tidak berubah, pertumbuhan hormon pituitary ada tetapi rendah dan hanya ada di pembuluh darahdan berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH, dan LH, menurunnya produksi aldosteron, sekresi hormon gonads, progesteron, estrogen, testosteron, defisiasi hormon dapat menyebabkan hipotirodism.

  6. Perubahan system integument Perubahan yang terjadi pada dewasa lanjut yaitu kulit keriput akibat hilangnya jaringan lemak, kulit kering dan kurang keelastisitasnya karena menurunnya cairan dan hilangnnya jaringan adipose, kelenjar-kelenjar keringat mulai tidak bekerja dengan baik, sehingga tidak begitu tahan panas dan temperatur yang tinggi, kulit pucat, terdapat bintik-bintik hitam akibat penurunan aliran darah , dan menurunnya sel-sel produsi pigmen aliran darah dalam kulit menurun sehingga menyebabkan luka-luka baik, kuku jari tangan dan kaki tebal dan rapuh dan temperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang menurun.

  7. Perubahan systen neurology Perubahan yang terjadi pada sisten saraf dewasa lanjut atau lanjut usia yaitu berat otak menurun, persyarafan cepat menurun, lambat merespon dan waktu berfikir, berkurangnnya penglihatan dan pendengaran, mengecilnya saraf penciuman dan perasaan lebih sensitif terhadap perubahan suhu, ketahanan terhadap dingin, kurang sensitif sentuhan, reflek tubuh semakan berkurang, membuat dewasa lanjut cepat mengalami kepikunan.

  8. Perubahan system genetourinari Dengan bertambahnya usia, ginjal akan kurang efisien dalam memindahkan kotoran dari saluran darah. Kondisi kronik seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.

9. Perubahan system sensory (panca indra)

  Karena mengalami proses penuaan (aging) sel mengalami perubahan bentuk maupun komposisi sel tidak normal. Secara otomatis fungsi indera pun akan mengalami penurunan (Padila, 2013).

2.1.6 Perubahan patofisiologis 1.

  Perubahan dan konsekuensi system kardiovaskuler a.

  Hipertensi b. Penyakit jantung koroner c. Disritmia d. Penyakit vaskuler perifer e. Penyakit katup jantung 2. Perubahan dan konsekuensi system respirstori a.

  Gerakan pernafasan : dangkal, sesak nafas, otot lemah b. Distribusi gas : penumpukan udara dalam alveolus c. Volume dan kapasitas paru menurun d. Gangguan transportasi gas e. Imobilisasi : efusi pleura, pneumothorak, tumor paru f. Penyakit yang terjadi : pneumonia, tuberkolosis paru, penyakit paru obstruksimenahun (PPOM), karsinoma paru .

3. Perubahan dan konsekuensi system gastrointestinal a.

  produksi saliva menurun b. fungsi ludah sebagai pelicin berkurang c. penurunan fungsi kelenjar pencernaan d. intoleransi terhadap makanan terutama lemak f. gangguan motilitas otot polos esofagus atau refluks disease (refluks isi lambung ke esofagus) pada usia 60-70 tahun.

  g.

  Penyakit yang sering diderita : gastritis, ulkus peptikum h. Gejala : biasanya tidak spesifik, penurunan berat badan, mual-mual, dan perasaan tidak enak pada perut i.

  Tingkat komplikasi (perforasi), cukup tinggi kurang lebih 50% pada usia diatas 70 tahun.

4. Perubahan dan konsekuensi system musculokeletal a.

  Penyakit sendi degeneratif (PSD) b. Nyeri leher dan punggung c. Nyeri bahu d. Nyeri bokong e. Nyeri tungkai dan lutut f. Nyeri pada kaki 5. Perubahan dan konsekuensi system penglihatan a.

  Lensa mata kehilangan elastisitas dan kaku, otot penyangga lensa lemah dan kehilangan tonus b.

  Ketajaman penglihatan dan daya akomodasi dari jarak jauh atau dekat berkurang c. Lensa sering terjadi presbiopi (old sight) d. Gangguan pendengaran 6. Perubahan dan konsekuensi system integument a.

  Kulit mengalami atrofi, kendur, tidak elastis, kering dan berkerut.

  b.

  Atrofi glandula sebasea dan sudorifera c. Lapisan epidermis

  7. Perubahan dan konsekuensi system neurology Perubahan dari sistem persyarafan dapat di picu oleh gangguan dari stimulasi dan inisiasi terhadap respon dan pertambahan usia

  8. Perubahan dan konsekuensi system genetourinari a.

  Tonus otot pada vesika berkurang b. Hipertrofi prostat pada lansia pria diatas usia 50 tahun 9. Perubahan dan konsekuensi system sensori a.

  Penurunan kemampuan penglihatan b. ARMD (Age- related macular degeneration) c. Glukoma 10. Perubahan dan konsekuensi system endokrin Osteopprosis sering terjadi pada lansia baik jenis primer maupun sekunder.

  Terutama pada wanita yang pasca menopouse oleh karena penurunan mendadak hormon estrogen. Pada usia lebih tua, kejian pada pria juga meningkat karena faktor inactivitas, asupan kalsium kurang, produk Vitamin D yang menurundan faktor hormonal (Padila, 2013).

2.1.7 Rincian Anjuran Kecukupan Gizi Bagi Lansia 1.

  Kebutuhan energi akan menurun mulai usia 0-9 tahun sekitar 5% dan pada usia 50-65% karena banyak mengandung vitamin, serat, dan mineral.

2. Sebaiknya lansia mengkonsumsi lemak nabati dari pada lemak hewani, untuk mencegah penumpukan lemak tubuh.

  3. Tingkat asupan makanan sumber vitamin A, D, dan E untuk mencegah penyakit degeneratif, serta vitamin b12, asam folat, vitamin B1, dan vitamin C untuk mencegah penyakit jantung.

  4. Tingkat konsumsi makanan sumber besi (Fe), zinc (Zn), selenium (Se), dan Kalsium (Ca) untuk mencegah anemia dan osteoporosis, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

  5. Tingkatkan asupan gizi mikro: fosfor (P), kalium (K), natrium (Na), dan magnesium (Mg) untuk metabolisme dalam tubuh.

  6. Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari untuk melancarkan proses metabolisme tubuh, dan mengeluarkan sisa pembakaran energi dalam tubuh, serta tingkatkan konsumsi serat agar buang air besar lancar, mencegah penyerapan kolesterol, dan menghindari penumpukan kolesterol total dalam tubuh (Fatmah, 2010).

2.1.8 Kebutuhan Lemak Lansia.

  1. Lemak jenuh adalah lemak yang dalam struktur kimianya mengalami asam lemak jenuh. Konsumsi lemak jenis ini berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida yang merupakan komponen-komponen lemak di dalam darah yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan makanan yang banyak mengndung lemak jenuh adalah lemak hewan, lemak susu, lemak mentega, keju, krim, santan, minyak kelapa, margarin, kue-kue yang terbuat dari bahan tersebut, dll (Fatmah, 2010).

  2. Lemak tak jenuh merupakan lemak yang memiliki ikatan rangkap yang terdapat dalam minyak (lemak cair) dan dapat berada dalam dua bentuk yaitu isomer cis dan trans (Fatmah, 2010). Jenis lemak tak jenuh : a.

  Lemak tak jenuh tunggal memiliki sedikit pengaruh terhadap peningkatan kadar kolesterol darah. Bahan makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal adalah minyak zaitun, minyak biji kapas, minyak biji wijen dan minyak kelapa sawit.

  b.

  Minyak tak jenuh ganda dapat mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida darah.

  Lemak ini terdapat banyak dalam minyak kedelai, minyak zaitun dan minyak ikan. Dari uraian diatas, diketahui bahwa tidak semua lemak berbahaya bagi kesehatan, karena asam lemak tak jenuh melindungi jantung dan pembuluh darah dengan cara menurunkan kolesterol dan trigliserida darah.

2.2 Kolesterol

2.2.1 Pengertian kolesterol

  Kolesterol merupakan lipin amfipatik yang penting untuk pengaturan permeabilitas dan fluiditas membran, juga sebagai lapisan luar lipoprotein plasma. Kolesterol mempunyai fungsi ganda yaitu di satu sisi diperlukan dan di sisi lain membahayakan,tergantung seberapa banyak terdapat di dalam tubuh (Botham dan Mayes, 2012). Kolesterol adalah senyawa hasil pengelolaan lemak yang di produksi hati. Kolesterol merupakan lemak yang penting bagi tubuh tetapi jika jumlahnya berlebihan didalam darah dapat membahayakan kesehatan (Titin, 2012).

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PEMBERIAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA) DAN TEMU LAWAK (CURCUMA XANTHORHIZA ROXB) TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PRIMER

0 1 7

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA LANSIA (Studi di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan Kabupaten Lamongan) Anita Rahmawati STIKES Insan Cendekia Medika Jombang ABSTRAK - PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP P

0 1 9

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP SIKAP LANSIA DALAM MENGUNJUNGI POSYANDU LANSIA (Studi di Desa Jabon Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 12

HUBUNGAN STATUS GRAVIDA DENGAN DEPRESI POSTPARTUM (Studi di RSIA Muslimat Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 13

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN HIPERTENSI PADA PRA LANSIA USIA 45-55 TAHUN (Studi di Kelurahan Kaliwungu kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 101

EFEKTIFITAS SENAM TAI CHI TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA (Di Dusun Mojongapit Desa Mojongapit Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 88

PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA (Studi di Posyandu Lansia Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 3 126

PENGARUH JUS MELON TERHADAP PENURUNAN HIPERTENSI PADA LANSIA (Studi di Posyandu Lansia Desa Plandi Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 106

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 (Studi Kasus di Puskesmas Mojoagung Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

1 2 85

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DENGAN KEJADIAN DIARE (Studi di Desa Kedunglumpang Kec. Mojoagung Kab. Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 136