GEGURIT AN BRA YUT
Milik Departemen P dan K
Tidak diperdagangkan
Untuk umum
Geguritan
Brayut
I Nengah Ardika
Departemen Pendid ikan dan Kebudayaan
GEGURIT AN BRA YUT
Milik Dep. P dan K
Tidak diperdagangkan
PPS/Bl/8179
Alih aksara dan alih bahasa
I NENGAH ARDIKA
PERPUSTAKAAN
OIT. TRAOl'.5 .f Q(T JEi Nl3SF
C:lE PS•JDPAR
· ~;).Cl
NO. INIJ
PEROLHA~
-
TGL
SANDI PUS!A~
-
;
·-~
~:
/
: '1 - Y-~
-'
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
PROYEK PENERBIT AN BUKU SASTRA
If'~DONESA
DAN DAERAH
Jakarta 1980
Diterbitkan oleh
Proyek Penerbitan Buku Sastra
Indonesia dan Daerah
Hak pengarang dilindungi undang-undang
KATA PENGANTAR
Bahagialah kita, bangsa Indonesia, bahwa hampir di setiap
daerah di seluruh tanah air hingga kini masih tersimpan karyakarya sastra lama, yang pada hakikatnya adalah cagar budaya nasional kita. Kesemuanya itu merupakan tuangan pengalaman jiwa
bangsa yang dapat dijadikan sumber pe_nelitian bagi pembinaan
dan pengembangan kebudayaan dan ilmu di segala bidang.
Karya sastra lama akan dapat memberikan khazanah ilmu
pengetahuan yang beraneka macam ragamnya. Penggalian karya
sastra lama yang tersebar di daerah-daerah ini, akan menghasilkan
ciri-ciri khas kebudayaan daerah, yang meliputi pula pandangan
hidup serta landasan falsafah yang mulia dan tinggi nilainya.
Modal semacam itu, yang tersimpan dalam karya-karya sastra
daerah, akhirnya akan dapat juga menunjang kekayaan sastra Indonesia pada umumnya.
Pemeliharaan, pembinaan, dan penggalian sastra daerah jelas
akan besar sekali bantuannya dalam usaha kita untuk membina
kebudayaan nasional pada umumnya, dan pengarahan pendidikan
pada khususnya.
Saling pengertian antar daerah, yang sangat besar artinya bagi
pemeliharaan kerukunan hidup antar suku dan agama, akan dapat
tercipta pula, bila sastra-sastra daerah yang termuat dalam karyakarya sastra lama itu, diterjemahkan atau diungkapkan dalam
bahasa Indonesia. Dalam taraf pembangunan bangsa dewasa ini
manusia-manusia Indonesia sungguh memerlukan sekali war:san
rohaniah yang terkandung dalam sastra-sastra daerah itu. Kita
yakin bahwa segala sesuatunya yang dapat tergali dari dalamnya
tidak hanya akan berguna bagi daerah yang bersangkutan saja,
melainkan juga akan dapat bermanfaat bagi seluruh bangsa Indonesia, bahkan lebih dari itu, ia akan dapat menjelma menjadi
sumbangan yang khas sifatnya bagi pengembangan sastra dunia.
Sejalan dan seirama dengan pertimbangan terse but di atas, kami
sajikan pada kesempatan ini suatu karya sastra daerah Bali, yang
berasal dari Fakultas Sastra Universitas Udayana, Denpasar,
dengan harapan semoga dapat menjadi pengisi dan pelengkap
dalam usaha menciptakan minat baca dan apresiasi masyarakat
kita terhadap karya sastra, yang masih dirasa sangat terbatas.·
Jakarta, 1980
Proyek Penerbitan Buku Sastra
Indonesia dan Daerah
6
TERJEMAHAN
1. Ada syair yang bertembang, bertembang pupuh sinom, diceriterakan orang yang beragama Buda, ia tak suka mengindahkan nasehat, penjudi dari sejak kecil, malas dan tak berdaya, anaknya sangat banyak, yang disusahkan suami istri, delapan belas, dengan yang masih ada dalam kandungan.
2. Susah menyusahkan diri, setiap pekerjaan sudah pernah diambil, sungguh dirinya boros, berdagang tak berlaba, sekarang tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga, rumahnya semua telah roboh, atapnya berlobang-lobang, semua
disisipi dengan kelopak pohon pinang, setiap hujan (kebocoran) terpaksa lari berteduh di bawah polong.
3 . la mempunyai seorang istri didapat dengan jalan memikat
hatinya, dengan kepandaiannya memainkan genggong ke
rumah tangga bernyanyi-nyanyi, kainnya dikenakan tak
teratur, dijahit dengan benang serabut, telah robek berlobang-lobang , bermacam-macam kain dipakai menam bal,
tak teratur, jahitannyaseperti kelabang.
4. Ia sungguh terlalu tak tahu malu, seperti tak menghiraukan,
kotoran badannya sangat tebal, sangat kotor, badannya
kering tak berminyak , rambutnya merah dan jarang, kusut
dan tak teratur, hanya susunya diikat dengan kain, seperti
salang waluh, .hanya urat kelihatan tak teratur.
5. Ditakdirkan mempunyai anak banyak, jarang ia tidak mengandung, belum menghentikan menyusui telah mengandung, perutnya sudah berisi (mengandung) tak sempat akan
menggulung benang dan menenun , sekarang hanya diam
di dalam rumah, anaknya banyak bergelantingan, tidur
bangun, badannya sangat payah.
6 . Bila hari raya Galuugan, hanya suaminya yang bekerja ,
sibuk bergadang di dapur, mengambil air dan memasak ,
7
membuat sajen, kacang komak ikan telur, sayur kacicang
dan belandingan, sambal tumbuk kelapa dan kecambah,
daun kacarum, pelasnya seperti lempengan gender.
7. Sudah selesai dan diatur, sajiannya yang kecil-kecil, ada lagi
yang bersate calon, adonan urab merah dan putih; dagjng
babi sama-sama seiris, tulang dan dedeleg marus, sirih samasama satu tinting, tapai, pisang, kue, uli, sekepal kue abug,
tumpeng sama-sama satu dandan (6 buah).
8. Sebelumnya sudah siap sedia, menjahit lamak sudah kemarin, ukiran gigi barong, dipakai hiasan pada pinggiran, yang
di tengah di ukir, seperti daun paku muda, tela4 tersusun
rapi, caniga ratna, daun kayu kakerikan.
9. Pergi mandi ke permandian, pagi-pagi buta berkeramas dan
membersihkan gigi, barn datang menuju ke dapur, lalu mengambil api, dupa harum dan setanggi, kayu bakar dapdap dan majegau, mempunyai selendang satu lembar, yang
dimuliakannya sekarang, telah luntur, itulah yang dikenakan.
10. Tak diceriterakan telah selesai menghaturkan sajiannya,
mengambil air suci dan memerciki, dan saJian di tempayan
tempat air, tak diceriterakan yang di langki, di dapur sebelah pintu, di atap dan bakul tempat beras, pada air dan
batu penggilas sambal, hingga ke kandang sapi, lampu dan
lesung (alat penumbuk), akhirnya pada tempat sirih.
11. Istrinya tidak mengetahui, ia masih tidur nyenyak, bergeletakan napasnya bersuara, menghembus embus, anaknya
banyak bergelantingan, ada yang tidur miring, ada yang rrienengadah dan merangkak, ada yang mengha
Tidak diperdagangkan
Untuk umum
Geguritan
Brayut
I Nengah Ardika
Departemen Pendid ikan dan Kebudayaan
GEGURIT AN BRA YUT
Milik Dep. P dan K
Tidak diperdagangkan
PPS/Bl/8179
Alih aksara dan alih bahasa
I NENGAH ARDIKA
PERPUSTAKAAN
OIT. TRAOl'.5 .f Q(T JEi Nl3SF
C:lE PS•JDPAR
· ~;).Cl
NO. INIJ
PEROLHA~
-
TGL
SANDI PUS!A~
-
;
·-~
~:
/
: '1 - Y-~
-'
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
PROYEK PENERBIT AN BUKU SASTRA
If'~DONESA
DAN DAERAH
Jakarta 1980
Diterbitkan oleh
Proyek Penerbitan Buku Sastra
Indonesia dan Daerah
Hak pengarang dilindungi undang-undang
KATA PENGANTAR
Bahagialah kita, bangsa Indonesia, bahwa hampir di setiap
daerah di seluruh tanah air hingga kini masih tersimpan karyakarya sastra lama, yang pada hakikatnya adalah cagar budaya nasional kita. Kesemuanya itu merupakan tuangan pengalaman jiwa
bangsa yang dapat dijadikan sumber pe_nelitian bagi pembinaan
dan pengembangan kebudayaan dan ilmu di segala bidang.
Karya sastra lama akan dapat memberikan khazanah ilmu
pengetahuan yang beraneka macam ragamnya. Penggalian karya
sastra lama yang tersebar di daerah-daerah ini, akan menghasilkan
ciri-ciri khas kebudayaan daerah, yang meliputi pula pandangan
hidup serta landasan falsafah yang mulia dan tinggi nilainya.
Modal semacam itu, yang tersimpan dalam karya-karya sastra
daerah, akhirnya akan dapat juga menunjang kekayaan sastra Indonesia pada umumnya.
Pemeliharaan, pembinaan, dan penggalian sastra daerah jelas
akan besar sekali bantuannya dalam usaha kita untuk membina
kebudayaan nasional pada umumnya, dan pengarahan pendidikan
pada khususnya.
Saling pengertian antar daerah, yang sangat besar artinya bagi
pemeliharaan kerukunan hidup antar suku dan agama, akan dapat
tercipta pula, bila sastra-sastra daerah yang termuat dalam karyakarya sastra lama itu, diterjemahkan atau diungkapkan dalam
bahasa Indonesia. Dalam taraf pembangunan bangsa dewasa ini
manusia-manusia Indonesia sungguh memerlukan sekali war:san
rohaniah yang terkandung dalam sastra-sastra daerah itu. Kita
yakin bahwa segala sesuatunya yang dapat tergali dari dalamnya
tidak hanya akan berguna bagi daerah yang bersangkutan saja,
melainkan juga akan dapat bermanfaat bagi seluruh bangsa Indonesia, bahkan lebih dari itu, ia akan dapat menjelma menjadi
sumbangan yang khas sifatnya bagi pengembangan sastra dunia.
Sejalan dan seirama dengan pertimbangan terse but di atas, kami
sajikan pada kesempatan ini suatu karya sastra daerah Bali, yang
berasal dari Fakultas Sastra Universitas Udayana, Denpasar,
dengan harapan semoga dapat menjadi pengisi dan pelengkap
dalam usaha menciptakan minat baca dan apresiasi masyarakat
kita terhadap karya sastra, yang masih dirasa sangat terbatas.·
Jakarta, 1980
Proyek Penerbitan Buku Sastra
Indonesia dan Daerah
6
TERJEMAHAN
1. Ada syair yang bertembang, bertembang pupuh sinom, diceriterakan orang yang beragama Buda, ia tak suka mengindahkan nasehat, penjudi dari sejak kecil, malas dan tak berdaya, anaknya sangat banyak, yang disusahkan suami istri, delapan belas, dengan yang masih ada dalam kandungan.
2. Susah menyusahkan diri, setiap pekerjaan sudah pernah diambil, sungguh dirinya boros, berdagang tak berlaba, sekarang tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga, rumahnya semua telah roboh, atapnya berlobang-lobang, semua
disisipi dengan kelopak pohon pinang, setiap hujan (kebocoran) terpaksa lari berteduh di bawah polong.
3 . la mempunyai seorang istri didapat dengan jalan memikat
hatinya, dengan kepandaiannya memainkan genggong ke
rumah tangga bernyanyi-nyanyi, kainnya dikenakan tak
teratur, dijahit dengan benang serabut, telah robek berlobang-lobang , bermacam-macam kain dipakai menam bal,
tak teratur, jahitannyaseperti kelabang.
4. Ia sungguh terlalu tak tahu malu, seperti tak menghiraukan,
kotoran badannya sangat tebal, sangat kotor, badannya
kering tak berminyak , rambutnya merah dan jarang, kusut
dan tak teratur, hanya susunya diikat dengan kain, seperti
salang waluh, .hanya urat kelihatan tak teratur.
5. Ditakdirkan mempunyai anak banyak, jarang ia tidak mengandung, belum menghentikan menyusui telah mengandung, perutnya sudah berisi (mengandung) tak sempat akan
menggulung benang dan menenun , sekarang hanya diam
di dalam rumah, anaknya banyak bergelantingan, tidur
bangun, badannya sangat payah.
6 . Bila hari raya Galuugan, hanya suaminya yang bekerja ,
sibuk bergadang di dapur, mengambil air dan memasak ,
7
membuat sajen, kacang komak ikan telur, sayur kacicang
dan belandingan, sambal tumbuk kelapa dan kecambah,
daun kacarum, pelasnya seperti lempengan gender.
7. Sudah selesai dan diatur, sajiannya yang kecil-kecil, ada lagi
yang bersate calon, adonan urab merah dan putih; dagjng
babi sama-sama seiris, tulang dan dedeleg marus, sirih samasama satu tinting, tapai, pisang, kue, uli, sekepal kue abug,
tumpeng sama-sama satu dandan (6 buah).
8. Sebelumnya sudah siap sedia, menjahit lamak sudah kemarin, ukiran gigi barong, dipakai hiasan pada pinggiran, yang
di tengah di ukir, seperti daun paku muda, tela4 tersusun
rapi, caniga ratna, daun kayu kakerikan.
9. Pergi mandi ke permandian, pagi-pagi buta berkeramas dan
membersihkan gigi, barn datang menuju ke dapur, lalu mengambil api, dupa harum dan setanggi, kayu bakar dapdap dan majegau, mempunyai selendang satu lembar, yang
dimuliakannya sekarang, telah luntur, itulah yang dikenakan.
10. Tak diceriterakan telah selesai menghaturkan sajiannya,
mengambil air suci dan memerciki, dan saJian di tempayan
tempat air, tak diceriterakan yang di langki, di dapur sebelah pintu, di atap dan bakul tempat beras, pada air dan
batu penggilas sambal, hingga ke kandang sapi, lampu dan
lesung (alat penumbuk), akhirnya pada tempat sirih.
11. Istrinya tidak mengetahui, ia masih tidur nyenyak, bergeletakan napasnya bersuara, menghembus embus, anaknya
banyak bergelantingan, ada yang tidur miring, ada yang rrienengadah dan merangkak, ada yang mengha