SKRIPSI USAHA PENGEMBANGAN KEHIDUPAN DEVOSI KEPADA KERAHIMAN ILLAHI MELALUI RENUNGAN BAGI UMAT PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA

  

USAHA PENGEMBANGAN KEHIDUPAN DEVOSI

KEPADA KERAHIMAN ILLAHI MELALUI RENUNGAN

BAGI UMAT PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN

YOGYAKARTA

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

  

Oleh :

Cloudina Bayu Asmara Riyanto

NIM : 991124014

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

  

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

  S K R I P S I USAHA PENGEMBANGAN KEHIDUPAN DEVOSI KEPADA KERAHIMAN ILLAHI MELALUI RENUNGAN BAGI UMAT PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA

  Oleh : Cloudina Bayu Asmara Riyanto

  NIM : 991124014 Telah disetujui oleh :

  Pembimbing Drs. HJ. Suhardiyanto, SJ. Tanggal 2 Maret 2007

  

USAHA PENGEMBANGAN KEHIDUPAN DEVOSI

KEPADA KERAHIMAN ILLAHI MELALUI RENUNGAN

BAGI UMAT PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN

YOGYAKARTA

  Di persiapkan dan ditulis oleh : Cloudina Bayu Asmara Riyanto

  NIM : 991124014 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 27 Maret 2007 dan dinyatakan memenuhi syarat

SUSUNAN PANITIA PENGUJI

  Nama Tanda tangan Ketua : Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, SJ, M. Ed.

  Sekretaris : F.X. Dapiyanta, SFK, M. Pd. Anggota : 1. Drs. H.J. Suhardiyanto, SJ 2. Dra. J. Sri Murtini, M. Si.

  3. Dr. C. Putranto, SJ

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada : Semua orang yang tergerak untuk mempelajari dan menekuni doa Devosi Kerahiman Illahi di manapun orang-orang tersebut berada, secara khusus Paguyuban Doa Devosi Kerahiman Illahi di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

  

M O T T O

  “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa” ( Roma 12 : 11 – 12 ).

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 27 Maret 2007 Penulis,

  Cloudina Bayu Asmara Riyanto

  

ABSTRAK

USAHA PENGEMBANGAN KEHIDUPAN DEVOSI KEPADA

KERAHIMAN ILLAHI MELALUI RENUNGAN BAGI UMAT PAROKI

HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA dipilih berdasarkan

  keprihatinan, karena tidak adanya usaha pengembangan kegiatan doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Pugeran. Doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Pugeran, sudah berjalan dengan rutin dan banyak umat yang mengikutinya. Paroki sudah menyediakan tempat, waktu, buku panduan dan tenaga, demi terlaksananya kegiatan doa Devosi Kerahiman Illahi. Doa devosi Kerahiman Illahi diadakan, untuk membantu umat dalam proses mengembangkan imannya. Diharapkan dengan adanya doa devosi Kerahiman Illahi, umat dapat terbantu dalam pergulatan menghadapi permasalahan hidupnya, sehingga tetap memiliki kekuatan untuk menjalankan hidup sesuai dengan kehendak Allah, apapun situasi hidup yang dialaminya.

  Oleh karena itu, dalam skripsi ini Penulis menguraikan tiga hal pokok. Pertama Penulis mengkaji secara sederhana mengenai pelaksanaan kegiatan doa devosi Kerahiman Illahi, di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta, melalui penelitian. Bagian kedua Penulis memaparkan idealitas dari kegiatan kerasulan doa devosi Kerahiman Illahi, berdasarkan pandangan para ahli. Penulis juga menggali dan mendalami doa devosi Kerahiman Illlahi dengan melakukan studi pustaka, untuk memperoleh masukan untuk direfleksikan, sehingga memperoleh gagasan-gagasan pengembangan, untuk disumbangkan bagi umat yang berdevosi kepada Kerahiman Illahi, untuk digunakan oleh tim doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta, dengan dilengkapi narasi pengalaman manusiawi.

  Penulis mengusulkan renungan naratif eksperiensial, karena model ini sederhana, mudah diterima dan mudah untuk dilaksanakan. Renungan naratif eksperiensial adalah renungan yang menggunakan sarana cerita bijak untuk memperdalam suatu bahan renungan, agar peserta terbantu untuk memahami maksud dan tujuan dari bahan atau tema. Untuk itulah Penulis menawarkan panduan renungan naratif eksperiensial, sekaligus penjabarannya.

  ABSTRACT

  THE EXISTENCE OF DEVOTION PRAY “KERAHIMAN ILLAHI” ACTIVITY DEVELOPMENT EFFORT IN HATI KUDUS YESUS PUGERAN PARISH YOGYAKARTA is chosen based on the concern since there is no devotion pray of God’s Mercy activity development effort in Pugeran Parish. The devotion pray of God’s Mercy in Pugeran Parish has been continuously endured and followed by the community. The Parish has arranged the place, time, guide book and human resources to support the implementation of devotion pray of God’s Mercy activity. It is hoped that the existence of devotion pray of God’s Mercy can help the community in their struggling of life problems, as a result they still have power to continue their life as God will in any kind of life circumstances.

  Therefor, in this the writer emphasizes three main points. First, the writer simply analyzes the implementation of devotion pray of God’s Mercy activity in Hati Kudus Yesus Pugeran Parish Yogyakarta, through a research. Second, the writer explains the idealistic of devotion pray of God’s Mercy apostolic activity based on the theologian viewpoint. The writer is exploring and obtaining the devotion pray of God’s Mercy by doing books research to obtain contribution to be reflected, as the result the writer is obtaining the development ideas to be contributed for the community who devote to God’s Mercy. Third, the writer explains the suggestion of devotion pray of God’s Mercy reflection material program, to be used by the devotion pray of God’s Mercy team in Hati Kudus Yesus Pugeran Parish Yogyakarta, completed with the narration of humanity experience. The writer suggests the experiential narrative reflection because this model is simple, acceptable and practicable. The experiential narrative reflection is the reflection that uses a witty to understand the aim and goal of material or theme. Therefore, the writer offers the experiential narrative reflection guide completed with the details.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab berkat rahmat dan kasih-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

  

Usaha Pengembangan Kehidupan Devosi Kepada Kerahiman Illahi Melalui

Renungan Bagi Umat Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

  Penulis memilih dan menulis judul tersebut, karena ingin membantu umat di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta, dalam usahanya mendalami dan menekuni doa Devosi Kerahiman Illahi dan sekaligus sebagai tanda cinta kasih penulis, karena umat di Paroki Pugeran Yogyakarta, telah memberikan banyak kepercayaan dan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu dan mengembangkan diri. Penulis berharap, dengan skripsi ini dapat memberikan sedikit sumbangan untuk Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta khususnya dan semua Gereja pada umumnya.

  Penulis mampu menulis skripsi ini sampai selesai, hanya karena kasih dan rahmat Tuhan, yang penulis alami dan rasakan melalui sesama. Dukungan yang diberikan oleh sesama kepada penulis, adalah dukungan dalam bentuk doa, semangat, kerjasama, dan perhatian yang baik. Menyadari semua itu maka pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada semua saja yang telah membantu penulisan skripsi ini , terutama kepada :

  1. Bapak dan ibu yang mau membimbing dan berkorban secara materiil dan spirituil bagi penulis.

  2. Romo Drs. H.J. Suhardiyanto, SJ, selaku dosen pembimbing skripsi atas kerelaan waktu, ketelitian, dan kesabarannya membimbing penulis selama masa penulisan skripsi ini.

  3. Ibu Dra. J. Sri Murtini, M.Si., selaku dosen penelitian, atas kerelaan waktu, perhatian dan kesabarannya dalam membimbing penulis, untuk mempersiapkan, melaksanakan dan mengolah hasil penelitian tentang kegiatan doa Devosi Kerahiman Illahi di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

  4. Romo Dr. C.B. Putranta, SJ; selaku dosen wali yang telah memperhatikan, membimbing dan mendampingi penulis, selama proses perkuliahan di IPPAK – USD.

  5. Para dosen, karyawan, petugas sekretariat, staf perpustakaan dan seluruh karyawan IPPAK – USD yang telah memberikan perhatian, dukungan, nasehat dan suasana persaudaraan selama proses perkuliahan.

  6. Para romo yang pernah berkarya di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta, atas waktu, perhatian, nasehat dan kerjasamanya, kepada penulis agar segera menyelesaikan skripsi ini.

  7. Paguyuban doa Devosi Kerahiman Illahi di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta, atas waktu, perhatian dan kerjasamanya, sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dengan baik.

  8. Rekan-rekan mahasiswa

  IPPAK angkatan 1999 / 2000, atas persaudaraan, perhatian, dukungan dan perjuangan bersama selama masa perkuliahan.

  9. Siapa saja yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas segala dukungan, perhatian, kerjasama, nasehat dan kebaikkannya yang telah diberikan kepada Penulis.

  Yogyakarta, 20 Februari 2007 Penulis

  Cloudina Bayu Asmara Riyanto

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL …………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………… ii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………… iii HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………… iv MOTTO ………………………………………………………………. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………… vi ABSTRAK …………………………………………………………… vii ABSTRACT ………………………………………………………….. viii KATA PENGANTAR ……………………………………………….. ix DAFTAR ISI …………………………………………………………. xii DAFTAR SINGKATAN …………………………………………….. xviii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..

  1 A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….

  2 B. Rumusan Masalah …………………………………………………

  5 C. Tujuan Penulisan ………………………………………………….

  5 D. Manfaat Penulisan ………………………………………………..

  6 E. Metode Penulisan …………………………………………………

  6 F. Sistematika Penulisan …………………………………………….

  7 BAB II DOA SEBAGAI PUSAT HIDUP ORANG BERIMAN ……

  10 A. Makna dan Peranan Doa Dalam Kehidupan Sehari-hari ………….

  11 1. Makna dari doa ………………………………………………..

  11

  2. Doa sebagai usaha untuk mengenal Tuhan ……………………

  13

  3. Hasil atau Buah dari Ketekunan Doa …………………………..

  48 F. Bentuk-bentuk doa devosi yang berkembang dalam Gereja Katolik … 50

  2. Peranan doa devosi Kerahiman Illahi dalam Kehidupan sehari-hari 58

  55

  1. Latar belakang doa devosi Kerahiman Illahi ……………………

  G. Latar belakang, bentuk, isi, dan peranan doa devosi Kerahiman Illahi …………………………………………. 54

  4. Devosi kepada Hati Yesus Yang Maha Kudus …………………. 53

  52

  3. Devosi kepada Sakramen Maha Kudus …………………………

  2. Devosi kepada Bunda Maria ……………………………………. 51

  1. Devosi kepada Roh Kudus ……………………………………… 50

  46 E. Hal-hal yang mendukung praktek doa Devosi yang sehat ………..

  17 B. Doa dan Devosi Menurut Kitab Suci ……………………………….

  42 D. Kedudukan devosi dalam penghayatan iman Kristiani …………….

  37 C. Kehidupan doa devosi pada zaman sekarang ………………………

  33 B. Sejarah dan Latar Belakang doa devosi ……………………………

  33 A. Makna dan Peranan doa devosi dalam kehidupan sehari-hari ………………………………………………

  29 BAB III DOA DEVOSI DALAM GEREJA KATOLIK …………….

  26 4. Kehidupan devosional dalam Kitab Suci ……………………..

  23 3. Yesus sebagai guru doa ………………………………………..

  20 2. Doa dalam tradisi Perjanjian Lama …………………………….

  20 1. Doa menurut Kitab Suci ………………………………………..

  3. Inti dari doa devosi Kerahiman Illahi ……………………………. 61 a. Gambar Yesus Yang Maha Rahim ………………………….. 61

  b. Pesta Kerahiman Illahi ……………………………………… 62

  c. Koronka atau Rosario Kerahiman Illahi ……………………

  63 d. Jam Kerahiman ……. ………………………………………..

  64

  e. Pengembangan doa devosi Kerahiman Illahi ………………

  65

  4. Bentuk dan isi doa devosi Kerahiman Illahi ……………………

  67 BAB IV KEGIATAN DOA DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA ………………………………………

  69 A. Gambaran Umum Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta

  70 1. Keadaan Geografis ………………………………………….

  70 2. Umat di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta ……..

  72

  a. Situasi Umat ………………………………………………

  73 b. Situasi Ekonomi, Sosial dan Budaya ……………………..

  74

  c. Kegiatan Pastoral …………………………………………

  76 B. GAMBARAN UMUM KEGIATAN DOA DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA …………………

  82 C. PENELITIAN DOA DEVOSI KERAHIMAN ILLAHI DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA

  84

  1. Tujuan Penelitian ……………………………………………

  85

  2. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………

  86

  3. Metode Penelitian ……………………………………………

  86 4. Responden Penelitian ……………………………………….

  86

  5. Instrumen Penelitian …………………………………………

  87

  6. Variabel Penelitian …………………………………………..

  88

  7. Hasil Penelitian ………………………………………………

  88 8. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………….

  98

  a. Identitas responden ………………………………………

  99

  b. Motivasi umat berdoa kepada Kerahiman Illahi ………… 100

  c. Hambatan dan Peranan doa devosi Kerahiman Illahi bagi umat di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta ………………………………………………… 101

  d. Kebutuhan Umat yang mengikuti doa devosi Kerahiman Ilalhi demi peningkatan mutu pelaksanaan doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta ………………………………………………… 102

  D. KONKLUSI ATAS HASIL PENELITIAN DOA DEVOSI KERAHIMAN ILLAHI DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA ……………………………………. 103

  BAB V USULAN PROGRAM RENUNGAN DOA DEVOSI KERAHIMAN ILLAHI DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA DENGAN MODEL RENUNGAN NARATIF EKSPERIENSIAL ……………………………………….. 105 A. Latar belakang Program ………………………………………….. 106 B. Latar belakang Pemilihan Tema …………………………………. 107 C. Penjabaran Tema dan Tujuan …………………………………… 108

  1. Untuk segenap umat manusia …………………………………. 108

  2. Untuk para imam-biarawan-biarawati ………………………… 109

  3. Untuk orang-orang saleh dan setia ……………………………. 111

  4. Untuk orang-orang yang belum percaya kepada Allah ……….. 111

  5. Untuk mereka yang memisahkan diri dari Gereja Katolik …….. 112

  6. Untuk anak-anak dan mereka yang lemah lembut dan rendah hati ………………………………………………… 113

  7. Untuk mereka yang menghormati dan memuliakan Kerahiman Tuhan …………………………………………………………… 115

  8. Untuk jiwa-jiwa di api penyucian ………………………………. 115

  9. Untuk orang-orang yang acuh tak acuh ………………………… 116

  D. Penjabaran Program ………………………………………………… 118

  E. Petunjuk Pelaksanaan Program …………………………………….. 125

  F. Contoh-contoh Persiapan Pelaksanaan Doa Devosi Kerahiman Illahi 126

  BAB VI PENUTUP ………………………………………………….. 218 A. KESIMPULAN …………………………………………………… 221 B. SARAN ……………………………………………………………. 222

  1. Sosialisasi tentang doa devosi Kerahiman Illahi ………………. 223

  2. Pendamping atau koordinator untuk pelaksanaan doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta ……………………………………………………. 223

  3. Bentuk dan metode dari doa devosi Kerahiman Ilalhi ………… 223

  4. Perlu persiapan bagi para tim doa devosi Kerahiman Illahi sebelum menjalankan tugasnya ……………………………….. 224 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 225 LAMPIRAN ………………………………………………………….. (227)

  1. Kuesioner pendapat umat yang mengikuti Doa Devosi Kerahiman Illahi …….…………………………... (228)

  2. Doa Koronka Devosi Kerahiman Illahi ……………………… (234)

  3. Doa Litani Kepada Kerahiman Illahi ………………………… (235)

  4. Teks lagu “Biar Kanak-Kanak” ………………………………. (237)

  5. Teks lagu “Belajarlah Pada-Ku” …………………………….. (238)

  6. Teks lagu “Yezu Ufam Tobie” ………………………………. (239)

  7. Teks lagu “Terpujilah Hati Yesus” ………………………….. (240)

DAFTAR SINGKATAN

  A. SINGKATAN KITAB SUCI

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru : dengan Pengantar dan Catatan Singkat.

  (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende : Arnoldus, 1984 / 1985, hal. 8.

  B. SINGKATAN DOKUMEN RESMI GEREJA

  SC : Sacrosanctum Concilium, Konstitusi Konsili Vatikan II tentang Liturgi Suci, 4 Desember 1963

  C. SINGKATAN LAIN

  ARDAS KAS : Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang BCH : Buku Catatan Harian Bdk : Bandingkan MPP : Mudika Paroki Pugeran No : Nomor PIA : Pendampingan Iman Anak PNS : Pegawai Negeri Sipil Sr : Suster WIB : Waktu Indonesia Bagian Barat

BAB I PENDAHULUAN Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Ibadat Harian menyatakan :

  “maka dari itu semua orang yang mendoakan Ibadat harian, menunaikan tugas Gereja, maupun ikut serta dalam kehormatan tentang Mempelai Kristus. Sebab seraya melambungkan pujian kepada Allah, mereka berdiri di hadapan takhta Allah atas nama Bunda Gereja.” ( SC art 85 ).

  Artikel tersebut menyatakan secara jelas, bahwa yang dinamakan doa atau ibadat harian penting untuk ditekuni. Doa menjadi sarana untuk melambungkan pujian kepada Allah dan menjadi bukti keikutsertaan sebagai warga Gereja yang baik.

  Gereja menyadari ketekunan menjalankan doa pribadi atau doa bersama, akan menjadi kekuatan dalam menghadapi berbagai macam problematika kehidupan manusia. Allah yang menjadi sumber kekuatan dan keselamatan, menjadi hidup di dalam hati manusia, apabila manusia mau tekun berdoa. Menyadari pentingnya peranan doa bagi umat manusia, maka Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta, mengambil bagian dalam karya kerasulan doa, dengan mengadakan doa Devosi Kerahiman Ilahi secara rutin.

  Skripsi ini memusatkan perhatian pada usaha peningkatan mutu doa devosi Kerahiman Illahi, yang sudah berjalan di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta. Maka pada bagian pendahuluan ini, secara berturut-turut Penulis akan menguraikan mengenai latar balakang penulisan, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode dan sistematika penulisan.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

  Di zaman yang modern ini sering terjadi bahwa hidup doa, belum menjadi sesuatu yang menarik apalagi menggairahkan untuk ditekuni. Walaupun sebagian besar orang sebenarnya tahu, bahwa doa sebenarnya merupakan usaha mengadakan hubungan yang pribadi dengan Allah, sebagai suatu sarana untuk semakin dekat dengan Allah Sang Pencipta, agar hidup manusia di dunia ini dapat mengalami kebahagiaan lahir dan batin. Namun pada kenyataannya sering dijumpai kegiatan-kegiatan doa, baik itu yang dilakukan secara pribadi maupun bersama-sama (kelompok), kurang mendapatkan perhatian dan minat untuk diikuti, apalagi untuk ditekuni.

  Pada awalnya kegiatan-kegiatan doa memang sangat semarak. Orang begitu antusias dan tekun untuk berdoa dan mampu menjalankan doa-doa, yang diyakininya mampu memberi semangat dan kekuatan dalam hidup ini, sekaligus juga diyakini mampu memecahkan segala macam problematika kehidupan manusia di dunia ini., namun pada akhirnya mereka berhenti berdoa. Banyak orang yang pada awalnya begitu antusias dan tekun berdoa, semakin lama semakin mengendor semangatnya, bahkan tidak menjalankan lagi doa-doanya.

  Menciptakan suasana doa yang baik, perlu adanya upaya peningkatan mutu dan makna hidup doa. Upaya peningkatan mutu dan makna hidup doa tersebut dapat dilakukan melalui penjelasan dan ajakan kepada semua orang untuk menyadari pentingnya doa. Doa yang sungguh dilakukan oleh orang beriman merupakan sarana berkomunikasi dengan Tuhannya, akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan sehari-hari masing-masing pribadi tersebut.

  Seseorang bisa menyadari dan mengalami peran serta Tuhan dalam kehidupannya melalui doa. Dengan tekun berdoa, manusia akan terbantu menghadapi kesibukan di dunia ini. Setidaknya dengan doa orang akan tetap memiliki arti dan arah hidup yang positif, meski di tengah-tengah suasana kehidupan hiruk-pikuk dunia modern ini.

  Upaya untuk meningkatkan mutu hidup doa dapat dilaksanakan melalui doa Devosi kerahiman Illahi. Doa devosi Kerahiman Illahi menjadi salah satu bentuk doa, yang bila dilaksanakan dengan tekun, mampu memberi kesegaran rohani bagi manusia, sehingga manusia memiliki kekuatan menghadapi segala macam tantangan dan problematikanya di dalam kehidupan sehari-hari.

  Doa devosi Kerahiman Illahi secara khusus mengajak manusia, untuk merenungkan sifat kerahiman yang dimiliki oleh Allah, yakni Allah Yang Maharahim, yang mau mengampuni dosa umat manusia yang mau bertobat. Sifat Allah Yang Maharahim, menuntut manusia untuk bisa juga membangun sikap rekonsiliasi dengan diri sendiri dan juga dengan semua orang. Dengan adanya sikap rekonsiliasi antar semua manusia, akan menciptakan suasana hidup yang damai.

  Doa-doa devosi juga hidup dan berkembang di Paroki Pugeran. Doa devosi tersebut sering disebut dengan doa novena. Ada 3 kelompok doa novena yang ada di Paroki Pugeran yakni Doa Novena Taize yang dilaksanakan setiap Minggu ke III pukul 20. 00 WIB, doa Novena Tiga Salam Maria, yang dilaksanakan setiap hari Rabu pukul 21. 00 WIB dan doa devosi Kerahiman Illahi setiap hari Jumat pukul 21.00 WIB. Begitu banyak kegiatan hidup doa umat, sehingga begitu banyak kelompok doa devosi yang berkembang di sana. Penulis ingin mengetahui latarbelakang umat mengikuti doa devosi tersebut. Penulis akan mengambil salah satu bentuk doa devosi yang berkembang di Paroki Pugeran yakni doa devosi kepada Kerahiman Illahi, karena banyak yang mengikuti doa devosi tersebut. Agar dapat mengetahui motivasi umat mengikuti doa devosi Kerahiman Illahi tersebut, maka dapat diajukan beberapa pertanyaan untuk dijadikan bahan permenungan yakni : Apakah umat di Paroki Pugeran sungguh mengetahui apa yang dikerjakan ? Apakah doa ini dapat membawa mereka kepada perubahan sikap hidup yang semakin positif ? atau apakah mengikuti Doa Devosi ini hanya karena ikut-ikutan saja ataukah ada alasan lainnya yang melatarbelakangi mereka ikut Doa Devosi tersebut ?

  Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penulis ingin memberikan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif permenungan baik secara pribadi maupun kelompok, sekaligus juga ingin memberikan sumbangan-sumbangan pemikiran bentuk doa devosi Kerahiman Illahi. Maka dari itu penulis menyusun skripsi ini dengan judul : USAHA

PENGEMBANGAN KEHIDUPAN DEVOSI KEPADA KERAHIMAN

  YESUS PUGERAN YOGYAKARTA. Semoga dengan berjalannya kehidupan doa devosi Kerahiman Illahi ini, mereka semakin mampu menghadapi tantangan- tantangan hidupnya sehari-hari.

  B. RUMUSAN MASALAH

  1. Dimanakah letak pentingnya doa yang dilaksanakan secara rutin dalam kehidupan sehari-hari umat Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta ?

  2. Model-model renungan macam apakah yang dapat digunakan dan dikembangkan oleh umat Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta, agar dapat membantu pengembangan doa devosi Kerahiman Illahi ?

  3. Usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan oleh umat di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta dalam upaya meningkatkan mutu kehidupan doanya ?

  C. TUJUAN PENULISAN

  1. Membantu umat agar dapat semakin memahami pentingnya doa yang dilakukan secara rutin, sehingga memotivasi umat untuk tetap tekun berdoa

  2. Menemukan model-model renungan yang dapat digunakan dalam doa devosi Kerahiman Illahi yang perlu dikembangkan, agar dapat meningkatkan mutu kehidupan doa devosi Kerahiman Illahi bagi umat di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta, tanpa mengubah doa-doa yang sudah baku.

  3. Membantu tim doa Devosi Kerahiman Illahi, menemukan pokok-pokok praksis doa novena Kerahiman Illahi yang perlu dikembangkan, agar dapat meningkatkan mutu kehidupan doa devosi Kerahiman Illahi bagi umat di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

  4. Memenuhi salah satu persyaratan kelulusan sarjana strata I di IPPAK- USD.

  D. MANFAAT PENULISAN

  1. Tersediannya acuan untuk mengembangkan kehidupan doa bersama umat di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta, dalam usaha meningkatkan mutu hidup doanya, melalui doa devosi Kerahiman Illahi.

  2. Tersediannya acuan untuk mengembangkan suasana dan model doa bersama, sehingga bentuk dan suasana hidup doa devosi Kerahiman Illahi yang sudah berjalan dapat mengalami perkembangan.

  E. METODE PENULISAN

  Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analistis yaitu metode yang menggambarkan dan menganalisa data-data yang diperoleh baik melalui pengalaman maupun melalui studi pustaka. Namun demikian, penulis juga menggunakan metode reflektif untuk mengungkapkan hasil refleksinya atas pengalaman-pengalaman yang terjadi, berhubungan dengan pengalamannya terlibat secara langsung sebagai umat yang mengikuti doa Novena Kerahiman Illahi dan usahanya dalam membantu tim untuk meningkatkan mutu doa devosi Kerahiman Illahi.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

  Judul skripsi yang dipilih adalah : USAHA PENGEMBANGAN KEHIDUPAN DEVOSI KEPADA KERAHIMAN

  ILLAHI MELALUI RENUNGAN BAGI UMAT PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA. Judul ini akan diuraikan dalam 6 bab sebagai berikut :

  BAB I adalah pendahuluan. Dalam bab pendahuluan ini, penulis menguraikan mengenai latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

  BAB II penulis membahas tentang doa sebagai pusat hidup orang beriman. Bagian pertama membahas tentang Makna dan peranan doa dalam kehidupan sehari-hari, yang meliputi makna dari doa, doa sebagai usaha untuk mengenal Tuhan, dan hasil atau buah dari ketekunan doa. Bagian kedua membahas tentang doa dan Devosi menurut Kitab Suci yang meliputi doa menurut Kitab Suci, doa dalam tradisi Perjanjian Lama, Yesus sebagai guru doa, dan Kehidupan Devosional dalam Kitab Suci.

  Bab III penulis membahas tentang doa devosi dalam Gereja Katolik. Bab ini dibagi dalam delapan bagian. Bagian pertama membahas tentang makna dan peranan doa devosi dalam Gereja Katolik. Bagian kedua membahas tentang sejarah dan latar belakang doa devosi dalam Gereja Katolik. Bagian ketiga membahas tentang kehidupan doa devosi pada zaman sekarang. Bagian keempat membahas tentang kedudukan devosi dalam penghayatan iman Kristiani. Bagian kelima membahas tentang hal-hal yang mendukung praktek doa Devosi yang sehat. Bagian keenam membahas tentang bentuk-bentuk doa Devosi yang berkembang dalam Gereja Katolik, terdiri dari : Devosi kepada Roh Kudus, Devosi kepada Bunda Maria, Devosi kepada Sakramen Maha Kudus dan Devosi kepada Hati Yesus Yang Maha Kudus. Bagian ketujuh membahas tentang latar belakang, bentuk, isi dan peranan doa Devosi Kerahiman Illahi, terdiri dari : latar belakang doa Devosi Kerahiman Illahi, Peranan doa Devosi Kerahiman Illahi dalam kehidupan sehari-hari, Inti dari doa Devosi Kerahiman Illahi, terdiri dari : gambar Yesus Yang Maharahim, Pesta Kerahiman Illahi, Koronka atau Rosario Kerahiman Illahi, Jam Kerahiman Illahi dan Pengembangan doa devosi Kerahiman Illahi. Dan bagian terakhir membahas tentang bentuk dan isi doa Devosi Kerahiman Illahi.

  Bab IV penulis membahas tentang kegiatan doa di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta. Bab ini dibagi dalam empat bagian. Bagian pertama membahas gambaran umum Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta, terdiri dari Keadaan geografis dan umat di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta, terbagi dalam : situasi umat, situasi ekonomi, sosial dan budaya dan kegiatan pastoral. Bagian kedua membahas tentang gambaran umum kegiatan doa di paroki Pugeran Yogyakarta. Bagian ketiga membahas tentang penelitian doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Pugeran Yogyakarta, terdiri dari tujuan penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, responden penelitian, instrumen penelitian, variabel penelitian, hasil penelitian dan pembahsan penelitian, terdiri dari : Identitas responden, motivasi umat berdevosi kepada Kerahiman Illahi, hambatan dan peranan doa Devosi Kerahiman Illahi dan kebutuhan umat yang mengikuti doa Devosi Kerahiman Illahi demi peningkatan mutu pelaksanaan doa Devosi Kerahiman Illahi di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta. Dan bagian terakhir membahas tentang Konklusi atas Hasil Penelitian doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

  Bab V penulis membahas usulan program doa devosi Kerahiman Illahi di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta dengan model renungan naratif eksperiensial. Bab ini dibagi dalam enam bagian. Bagian pertama tentang latar belakang penyusunan program. Bagian kedua tentang Latar belakang pemilihan tema. Bagian ketiga penjabaran tema dan tujuan. Bagaian keempat tentang Penjabaran program. Bagian kelima tentang petunjuk pelaksanaan program. Bagian keenam tentang contoh-contoh persiapan pelaksanaan doa devosi Kerahiman Illahi.

  Bab VI adalah Penutup. Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari seluruh hasil yang telah penulis uraikan dalam bab I sampai dengan bab V.

BAB II DOA SEBAGAI PUSAT HIDUP ORANG BERIMAN Doa yang ditekuni dan dihayati dengan sungguh-sungguh, dapat membawa

  dampak pada kedewasaan iman. Kedewasaan iman dapat menciptakan kebahagiaan dalam kehidupan manusia, karena iman yang dewasa membawa manusia semakin dekat kepada Allah Sang Sumber Kebahagiaan sejati.

  Kebahagiaan dan kedamaian diinginkan dalam setiap peristiwa kehidupan manusia. Jika manusia ingin hidup damai dan bahagia, salah satunya adalah melalui doa. Menyadari hal ini maka Gereja mencoba memberi penjelasan tentang doa yang dapat membuahkan kedamaian dan kebahagiaan.

  Penjelasan dari Gereja tentang doa yang benar, diharapkan dapat membantu semua umatnya untuk mengetahui doa yang baik dan benar, kemudian pengetahuan yang baik dan benar tersebut, diwujudkan dalam doa pribadi, agar dekat dengan Allah. Maka pada bab II ini penulis ingin memberikan sedikit penjelasan tentang makna dan peranan doa dalam kehidupan sehari-hari dan makna dan peranan doa menurut Kitab Suci.

  Penulis berharap dengan penjelasan tersebut, dapat membantu semua orang untuk meningkatkan mutu doa pribadinya, sehingga hubungan antar pribadi dengan Allah dapat terjalin dengan baik. Hubungan yang baik dengan Allah, dapat menciptakan suasana kebahagiaan dalam kehidupan manusia.

A. Makna dan Peranan Doa dalam kehidupan sehari-hari Setiap pribadi umumnya mengetahui yang dinamakan dengan doa.

  Dalam kehidupan sehari-hari masing-masing pribadi memiliki cara dan pemahaman masing-masing tentang doa dan memiliki alasan yang berbeda-beda bila mereka berdoa. Ada yang ingin mengucapkan syukur, ada yang memohon anugerah tertentu dan yang lainnya lagi ingin berjumpa dengan Tuhan secara pribadi. Maka dari itu bagi sebagian besar orang, doa sering dipahami sebagai suatu cara untuk berbicara dengan Tuhan secara pribadi.

  Apakah Tuhan menghendaki supaya manusia berhubungan dengan-Nya secara Pribadi ? jawabannya adalah ya. Masalahnya sejauh mana manusia mau menanggapi dan memenuhi kehendak Tuhan tersebut. Tuhan menghendaki manusia melibatkan-Nya dalam setiap peristiwa kehidupan manusia, agar dalam segala macam peristiwa kehidupan yang seperti apapun yang dialami, manusia tetap dapat menghadapinya secara benar sehingga akan mengalami kebahagiaan pada akhir hidupnya.

1. Makna dari doa

  …. Dalam hal ini Tom Jacobs (2004 : 15-17) mengatakan : Doa berarti menghayati hidup dalam hubungannya dengan Allah.” Maka dari itu makna terdalam dari doa adalah berkomunikasi secara pribadi dengan Allah. Jika masing-masing pribadi mengetahui makna dari doa yang sesungguhnya, hal ini akan memacu semangat pribadinya untuk tekun berdoa, karena masing-masing pribadi sudah merasakan doa itu sebagai suatu kebutuhan secara pribadi.

  Sebaliknya jika seseorang belum menyadari peranan doa dalam kehidupan sehari-hari, sebagai manusia yang masih berjuang di tengah dunia ini, ia akan mudah putus asa dan loyo dalam menghadapi setiap tantangan hidupnya karena peran serta Allah tidak dirasakan. Sebagai akibatnya manusia merasa hidup dan berjuang sendiri. Mereka kurang menyadari bahwa segala macam usaha yang berhasil, tidak lepas dari peran serta Allah. Manusia menjadi “robot” dalam menjalani setiap peristiwa kehidupan. Lebih parah lagi manusia menjadi mudah frustasi dalam kehidupan sehari-hari.

  Dalam syahadat iman katolik, orang Katolik mengakui imannya kepada Allah. Sebagai manusia Kristiani, kita menyebut Allah dengan sebutan Bapa. Dalam hal ini berarti kita mengakui bahwa Allah berhubungan secara pribadi dengan kita masing-masing. Bahkan hubungan yang ingin dibangun antara manusia dengan Allah seperti hubungan seorang anak dengan bapaknya. Oleh karena itu Allah menghendaki manusia tetap berkomunikasi dengan-Nya seperti seorang anak dengan Bapaknya, Allah menghendaki dalam setiap peristiwa kehidupan, manusia selalu melibatkan Allah sehingga bantuan Allah dapat dimanfaatkannya. Inilah wujud kasih Allah kepada manusia. Rahmat kasih Allah kepada manusia inilah, yang perlu digunakan untuk landasan dasar manusia dalam membangun hidup doanya dan dalam hubungannya dengan sesama.

  Allah yang penuh kasih dan pengampun telah menyapa dan mengasihi manusia terlebih dahulu. Bahkan bersedia menjadi manusia yang hina dan menderita. Maka sebagai manusia yang lemah dan penuh dosa, sudah sepantasnyalah mau menanggapi kasih Allah tersebut. Wujud konkret sebagai manusia yang mau mananggapi kasih Allah, adalah mau membangun hubungan pribadi dengan Allah seperti seorang anak dengan Bapak, dan manusia dapat membangun hubungan secara pribadi dengan Allah, salah satunya adalah melalui doa yang sungguh-sungguh dan kontinyu.

  Jika manusia menyadari rahmat kasih Allah tersebut, maka ia akan dapat memahami makna dari doa. Doa yang dilakukan secara rutin, tidak akan membuatnya jenuh untuk menjalaninya, atau orang tersebut tetap akan tekun berdoa walaupun dalam situasi kehidupan seperti apapun. Atau orang tersebut tetap terlihat tabah dan bersemangat dalam berhubungan dengan Allah, walaupun kesulitan-kesulitan menghimpitnya, karena orang tersebut sudah menyadari peran dan kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari.

2. Doa sebagai usaha untuk mengenal Tuhan

  Kehidupan dan kegiatan doa belum begitu diminati untuk ditekuni, salah satu penyebabnya mungkin karena doa yang dilakukan dirasakan hanya sebagai suatu kewajiban saja. Belum sebagai suatu sarana membangun komunikasi dengan Allah, baru dialami sebagai suatu kewajiban belaka, yang mungkin karena takut dianggap bukan orang beriman bila tidak berdoa. Jika doa dilakukan hanya karena kewajiban, seseorang akan cepat jenuh menekuni doanya, karena doa hanya dilaksanakan sebatas suatu rutinitas sehari-hari saja. Maka disaat kesibukan di dunia ini bertambah, karena tugas-tugasnya, hidup doa juga menjadi terbengkalai, bahkan terlupakan. Akibatnya segala macam kegiatan hidup sehari-hari yang sudah dilakukan, terasa tidak punya makna, hidup menjadi tidak berarti. Hidup dirasa hanya sebagai suatu rutinitas saja. Orang yang bersangkutan akan menjadi loyo dalam menghadapi rutinitas hidupnya.

  Lebih berbahaya lagi jika ini dapat mengakibatkan seseorang menjadi tidak peduli peran serta Allah dalam kehidupannya. Orang kemudian akan menjadi sombong karena dianggap bahwa semua usaha berhasil, karena perjuangannya sendiri dan tidak memerlukan peran serta dari Allah.

  Sebaliknya jika orang yang bersangkutan mau untuk menjalankan kehidupan doa secara teratur dan rutin maka akan memiliki kedewasaan iman atau orang tidak akan menjadi sombong apabila tengah mengalami keberhasilan dan juga tetap akan tabah apabila mengalami kegagalan dalam hidupnya, karena Allah dihayati berperan serta didalam kehidupannya. Jadi apapun situasi hidup yang dialami, ia merasa didampingi Allah.

  Sebenarnya jika seseorang mampu menghayati dengan sungguh- sungguh makna dari doa, yakni sebagai sarana untuk membangun komunikasi secara pribadi dengan Allah, hal ini akan sangat membantu seseorang untuk tetap menekuni doanya. Doa yang sudah dirasakan sebagai suatu kebutuhan, akan memacu semangat orang untuk selalu berdoa, dalam situasi apapun. Suasana seperti apapun mungkin sibuk dalam tugas, sakit, doa yang belum dikabulkan (dan masih banyak lagi), tidak akan membuat seseorang berhenti dalam menekuni doanya. Karena doa sudah dirasakan manfaatnya, seseorang merasa peran serta Allah ada dalam setiap situasi hidupnya dan peran serta Allah dapat dihayati antara lain melalui doa.