Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
L APORAN AKUNT KEMENDIKBUD ABILIT AS KINERJ A KEMENTERIAN PENDIDIKAN D AN KEB UD A Y AAN T AHUN 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014
LAKIP 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA L KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN AKIP “Melayani semua dengan Amanah”
TAHUN 2013 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud Kata Pengantar uji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkat dan rahmat-
P Nya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013.
Laporan akuntabilitas kinerja ini merupakan bagian dari upaya Kemendikbud
dalam rangka penguatan sistem akuntabilitas kinerja dan pemenuhan kewajiban kementerian seperti tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini
merupakan bentuk pertanggungjawaban Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan atas penetapan kinerja yang telah diperjanjikan maupun
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam membantuPresiden Republik Indonesia, menyelenggarakan pemerintahan di bidang
pendidikan dan kebudayaan.Laporan ini menyajikan tingkat pencapaian sasaran strategis Kemendikbud
sebagaimana tertuang dalam penetapan kinerja Kemendikbud tahun 2013.
Tingkat pencapaian sasaran strategis tersebut diukur dengan Indikator Kinerja
Utama (IKU). Dengan tercapainya target kinerja yang telah ditetapkan diharapkan enam misi Kemendikbud dapat tercapai.Melalui kerja keras serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan,
secara umum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah berhasil
merealisasikan target kinerja yang ditetapkan dengan baik. Kemendikbud pada
tahun 2013 melaksanakan sepuluh program pembangunan pendidikan dan
kebudayaan.Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud Kemendikbud menyadari meskipun telah banyak capaian yang dihasilkan
namun tantangan pembangunan di bidang pendidikan dan kebudayaan masih
cukup banyak dan memerlukan kerja lebih keras pada tahun–tahun mendatang,
seperti membentuk insan Indonesia yang berkarakter dan beradab, tercapainya
opini WTP atas laporan keuangan Kemendikbud dari BPK, penyediaan sarana dan
prasarana pendidikan disemua jenjang pendidikan, peningkatan kualitas pendidik
dan tenaga kependidikan, peningkatan kualitas pendidikan, penerapan kurikulum
2013 dan pelestarian dan pengembangan bahasa dan budaya Indonesia. Dengan
dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak, diharapkan tantangan dan
masalah yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik.Melalui laporan akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat memberikan
gambaran objektif tentang kinerja tahun 2013 yang telah dihasilkan
Kemendikbud dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Selain itu, semoga
laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan penilaian keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan program, bahan evaluasi, penyempurnaan dokumen
perencanaan dan sebagai bahan masukan dalam perbaikan dalam perumusan
kebijakan bidang pendidikan dan kebudayaan.Akhir kata saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan akuntabilitas kinerja
tahun 2013 Kemendikbud.Jakarta, Maret 2014, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
DAFTAR ISI HALAMAN
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................................... v
IKHTISAR EKSEKUTIF ..................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA KEMDIKBUD ...........................
9 A. PERENCANAAN KINERJA .................................................................................
9 B. PERJANJIAN KINERJA ......................................................................................
32 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA KEMDIKBUD .........................................................
33 A. CAPAIAN KINERJA PROGRAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN ...................................................................................................
33
1. CAPAIAN KINERJA PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL (PAUDNI) ..........................................
34
2. CAPAIAN KINERJA PROGRAM PENDIDIKAN DASAR .......................
46
3. CAPAIAN KINERJA PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH ..............
68
4. CAPAIAN KINERJA PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI .......................
77
5. CAPAIAN KINERJA PROGRAM PENGEMBANGAN SDM
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN (PSDMPK dan PMP)........................................................ 1076. CAPAIAN KINERJA PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (LITBANG) ............................................................... 131
7. CAPAIAN KINERJA PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA ............................................................................ 150
8. CAPAIAN KINERJA PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA ................................. 163
9. CAPAIAN KINERJA PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR .................................. 171
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
10. CAPAIAN KINERJA PROGRAM PELESTARIAN BUDAYA .................. 180
B. CAPAIAN KINERJA KEUANGAN .................................................................... 201
C. CAPAIAN KINERJA PROGRAM STRATEGIS KEMENDIKBUD ...................... 206
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 230
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 233Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
DAFTAR SINGKATAN APBN
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara APBN-P Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara-Perubahan APK Angka Parsitipasi Kasar APM Angka Parsitipasi Murni APS Angka Putus Sekolah BALITBANG Badan Penelitian dan Pengembangan BAN-SM Badan Akreditasi Nasional - Sekolah dan Madrasah BHMN Badan Hukum Milik Negara BHP Badan Hukum Pendidikan BINDIKLAT Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan BLU Badan Layanan Umum BIPA Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing BMN Barang Milik Negara BOMM Bantuan Khusus Murid Miskin BOP Badan Operasional Pendidikan BOS Bantuan Operasional Sekolah BPK Badan Pemeriksa Keuangan BPKP Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPPAUDNI Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal BPSDMPK dan PMP
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Penddidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan BSNP Badan Standar Nasional Pendidikan D-2 Diploma 2 D-3 Diploma 3 D-4 Diploma 4 DAK Dana Alokasi Khusus DARING Dalam Jaringan DIKDAS Pendidikan Dasar DIKLAT Pendidikan dan Pelatihan DIKMEN Pendidikan Menengah DIKTI Pendidikan Tinggi DITJEN Direktorat Jenderal DIPA Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DPR Dewan Perwakilan Rakyat DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPT Dewan Pendidikan Tinggi EFA Education For All EfSD Education For Sustainable Development GNP-PBA Gerakan Nasional Percepatan – Pemberantasan Buta Aksara HaKI Hak Kekayaan Intelektual
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
IMSO International Mathematics And Science Olympiad
ISO International Standard Organization
IPTEK Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
IPM Indeks Pembangunan Manusia
IOI International Olympiad In Informatics IphO International Physics Olympiad
INPRES Instruksi Presiden
INEPO International Environmental Project Olympiad
INAP Indonesia National Assessment Program
IMO International Mathematics Olympiad
HAM Hak Asasi Manusia
IKU Indikator Kinerja Utama
IKK Indikator Kinerja Kegiatan
IJSO International Junior Science Olympiad
ICT Information And Communication Technology
ICPC International Collegiate Programming Contest
ICDE International Council Of Distance Education IchO International Chemistry Olympiad
IBO International Biology Olympiad
IAO International Astronomy Olympiad
ITJEN Inspektorat Jenderal JUKNIS Petunjuk Teknis KBK Kurikulum Berbasis Kompetensi KBU Kelompok Belajar Usaha KEMENDIKBUD Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan KEPRES Keputusan Presiden KKG Kelompok Kerja Guru KKKS Kelompok Kerja Kepala Sekolah KKN Kuliah Kerja Nyata KKPS Kelompok Kerja Pengawas Sekolah KLK Kelas Layanan Khusus KNIU Komite Nasional Indonesia Untuk Unesco KPK Komisi Pemberantasan Korupsi KPPS Kelompok Kerja Pengawas Sekolah KRCI Kontes Robot Cerdas Indonesia KRI Kontes Robot Indonesia KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LHKPN Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara LKBH Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum LPMP Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPTK Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LSM Lembaga Swadaya Masyarakat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
MA Madrasah Aliyah MAK Madrasah Aliyah Kejuruan MBS Manajemen Berbasis Sekolah MenPAN RB Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran MI Madrasah Ibtidaiyah MKKS Musyawarah Kerja Kepala Sekolah MKPS Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah MDGs Millenium Development Goals MTs Madrasah Tsanawiyah MA Madrasah Aliyah MAK Madrasah Aliyah Kejuruan NIGN Nomor Induk Guru Nasional NISN Nomor Induk Siswa Nasional NPSN Nomor Pokok Sekolah Nasional NILEM Nomor Induk Lembaga NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia NUPTK Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan OSN Olimpiade Sains Nasional O2SN Olimpiade Olahraga Siswa Nasional P2PAUDNI Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
P4TK Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan Dan Tenaga
Kependidikan PAUD Pendidikan Anak Usia Dini PAUDNI Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal Dan Informal PK Penetapan Kinerja PKBG Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender dan Anak PKBM Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKG Pemantapan Kerja Guru PKH Pendidikan Kecakapan Hidup PLB Pendidikan Luar Biasa PLK Pendidikan Layanan Khusus PLPG Pendidikan dan Latihan Profesi Guru PLS Pendidikan Luar Sekolah PNBP Penerimaan Negara Bukan Pajak PP Peraturan Pemerintah PRODI Program Studi PSBG Pendidikan Sekolah Berwawasan Gender dan Anak PSPSL Pemberian Sertifikat Pendidik Secara Langsung PT Perguruan Tinggi PTK Pendidik dan Tenaga Kependidikan PTN Perguruan Tinggi Negeri PTS Perguruan Tinggi Swasta
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
PUG Pengarusutamaan Gender RA Raudhatul Athfal RBI Reformasi Birokrasi Internal RKB Ruang Kelas Baru RKP Rencana Kerja Pemerintah RKT Rencana Kerja Tahunan RPJM Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJP Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPPNJP Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang RSBI Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional S-1 Strata 1/Sarjana S-2 Strata 2/Pascasarjana S-3 Strata 3/Pascasarjana SABMN Sistem Akuntansi Barang Milik Negara SAI Sistem Akuntansi Instansi SAK Sistem Akuntansi Keuangan SAKIP Sistem Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah SBI Sekolah Bertaraf Internasional SD Sekolah Dasar SDLB Sekolah Dasar Luar Biasa SDM Sumber Daya Manusia SEA SPF South East Asia School Principal Forum SEAMEO South East Asia Ministers Of Education Organization SEAMOLEC Southeast Asian Ministers Of Education Organization For Regional Open
Learning Center SETJEN Sekretariat Jenderal SKB Sanggar Kegiatan Belajar SKL Standar Kompetensi Lulusan SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah SLB Sekolah Luar Biasa SM Sekolah Menengah SMA Sekolah Menengah Atas SMALB Sekolah Menengah Atas Luar Biasa SMK Sekolah Menengah Kejuruan SMP Sekolah Menengah Pertama SMP-LB Sekolah Menengah Pertama - Luar Biasa SNP Standar Nasional Pendidikan SPI Sistem Pengendalian Intern SPM Standar Pelayanan Minimal TBM Taman Bacaan Masyarakat THES Times Higher Education Supplement TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi TIMSS Trends In International Mathematics And Science Study
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
TK Taman Kanak-Kanak TLD Tenaga Lapangan Dikmas (Pendidikan Masyarakat) TPSDP Technological And Professional Development Project TUK Tempat Uji Kompetensi TVE Televisi Edukasi UKBI Ujian Kemahiran Bahasa Indonesia UKS Usaha Kesehatan Sekolah UN Ujian Nasional UPBJJ Unit Pendidikan Belajar Jarak Jauh UPT Unit Pelaksana Teknis USB Unit Sekolah Baru UUD Undang-Undang Dasar WDP Wajar Dengan Pengecualian WTP Wajar Tanpa Pengecualian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
Ikhtisar Eksekutif
aporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013 merupakan pemenuhan kewajiban dari mandat yang diamanatkan
L
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tahun 2013 ini merupakan laporan kinerja tahun keempat atas pelaksanaan rencana strategis (Renstra) Kemendikbud tahun 2010--2014. Laporan akuntabilitas kinerja ini melaporkan tingkat pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) tahun 2013 Kemendikbud yang telah diperjanjikan.
Renstra tahun 2010--2014 Kemendikbud menetapkan enam misi yaitu:
Misi Kemendikbud NO MISI
1
Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan dan Kebudayaan
2Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan dan Kebudayaan
3 Meningkatkan Kualitas Layanan Pendidikan dan Kebudayaan 4 Mewujudkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan danKebudayaan 5 Menjamin Kepastian/Keterjaminan Memperoleh Layanan Pendidikan 6 Mewujudkan Kelestarikan dan Memperkukuh Kebudayaan Indonesia
Keenam misi tersebut dijabarkan dalam tujuan dan sasaran strategis. Masing- masing sasaran strategis yang ditetapkan mempunyai indikator kinerja sebagai alat untuk mengukur tingkat ketercapaiannya. Setiap tahun indikator kinerja diukur tingkat ketercapaiannya. Uraian lebih terinci mengenai target dan tingkat ketercapaian indikator kinerja dapat dilihat pada Bab III Akuntabilitas Kinerja Kemendikbud.
Berdasarkan pengukuran kinerja outcome, rata-rata capaian IKU Kemendikbud tahun 2013 adalah sebesar 108,24%. Dari sebanyak 66 IKU Kemendikbud, sebanyak 36
IKU (55%) capaian kinerjanya memuaskan, 19 IKU (29%) capaian kinerjanya sangat baik, 5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
3 5% Berdasarkan pengukuran kinerja keuangan, rata-rata capaian kinerja keuangan
V Capaian < 55% Kurang - -
IV 55% ≤ Capaian < 70% Cukup - -
5 50%
III 70% ≤ Capaian < 85% Baik
≤ Capaian < 100% Sangat Baik 5 50%
II 85%
I Capaian ≥ 100% Memuaskan - -
Urutan Rentang Capaian daya serap anggaran Kategori Capaian Jumlah Program %
Berikut tabel rekapitulasi tingkat pencapaian kinerja keuangan di sepuluh program Kemendikbud selama tahun 2013.
Kemendikbud tahun 2013 adalah sebesar 87,12%. Dari sebanyak 10 program Kemendikbud, sebanyak 5 (50%) program capaian kinerja keuangannya sangat baik, 5 (50%) program capaian kinerja keuangannya baik,
V Capaian < 55% Kurang
IKU (8%) capaian kinerjanya baik, 3 IKU (5%) capaian kinerjanya cukup, dan 3 IKU (5%) capaian kinerjanya kurang.
3 5%
IV 55% ≤ Capaian < 70% Cukup
≤ Capaian < 85% Baik 5 8%
III 70%
19 29%
II 85% ≤ Capaian < 100% Sangat Baik
36 55%
I Capaian ≥ 100% Memuaskan
Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian Jumlah IKU %
Berikut tabel rekapitulasi tingkat pencapaian IKU selama tahun 2013.
Terhadap IKU belum mencapai target, dilakukan evaluasi untuk mengetahui penyebab kegagalan dan permasalahan yang dihadapi sehingga ke depan dilakukan langkah-langkah perbaikan sehingga target dapat tercapai. Selain menyajikan tingkat pencapaian sasaran strategis seperti tercantum dalam penetapan kinerja tahun 2013, LAKIP Kemendikbud juga menyampaikan capaian kinerja lain yang berhasil dicapai berkaitan dengan program-program strategis yang dilaksanakan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
Meskipun telah banyak kinerja dihasilkan di tahun 2013, namun masih banyak permasalahan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan yang perlu segera diselesaikan, seperti implementasi kurikulum 2013, peningkatan mutu dan relevansi pendidikan, pengelolaan ujian nasional yang lebih berkualitas, pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel, penyediaan sarana dan prasanana pendidikan khususnya penyediaan sarana dan prasana di daerah tertinggal, terdepan dan terpencil, banyaknya sarana dan prasarana sekolah yang rusak, rendahnya kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan, pelestarian dan pengembangan budaya dan bahasa.
Melihat permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut beberapa program atau kebijakan yang dijalankan Kemendikbud antara lain program rehabilitasi ruang kelas rusak berat, pemberian beasiswa kepada siswa miskin dan berprestasi, pemberian bantuan operasional sekolah (BOS) untuk semua jenjang pendidikan, program pengabdian sarjana pendidik untuk berpartisiapasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah tertinggal, terpencil dan terdepan, program pendidikan universal, pemberian tunjangan kepada pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan, dan pelestarian dan pengembangan budaya.
Dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak, semoga Kemendikbud dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dan dapat melaksanakan program pembangunan pendidikan dan kebudayaan secara baik dan akuntabel, sehingga visi
“Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan dan Kebudayaan Untuk Membentuk
Insan Indonesia Yang Cerdas dan Beradab” dapat tercapai.Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
BAB I PENDAHULUAN
alam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara D
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa, sejalan dengan Pembukaan UUD 1945, batang tubuh konstitusi
tersebut pada pasal 20, pasal 21, pasal 28 c ayat (1), pasal 31 dan pasal 32mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistim pendidikan nasional dan memajukan kebudayaan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sertaakhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur
dalam undang-undang. Dengan amanat UUD 1945, Kementerian Pendidikandan Kebudayaan menyelenggarakan pendidikan, meliputi ketersediaan,
memberikan layanan pendidikan yang merata di seluruh wilayah, karena
pendidikan merupakan hak asasi manusia dimana setiap warga negara berhakmemperoleh pendidikan yang bermutu dan berhak memperoleh layanan
pendidikan yang terjangkau dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan
masyarakat tanpa adanya diskriminasi. Pembangunan kebudayaan
diselenggarakan dalam rangka peningkatan sosial budaya dan kehidupan
beragama yang terkait erat dengan pengembangan kualitas hidup tercapainyasuasana kehidupan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya dan beradab secara harmonis dalam berkehidupan yang sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, Kemendikbud mempunyai
tugas menyelenggarakan urusan di bidang pendidikan dan kebudayaan dalampemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.Dalam melaksanakan tugas tersebut Kemendikbud mempunyai fungsi, yaitu:
1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan
dan kebudayaan;2. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di daerah; dan5. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 1 Tahun 2012 tentang organisasi dan
tata kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemendikbud mempunyai susunan organisasi sebagai berikut:1. Sekretariat Jenderal
2. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
3. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
4. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
5. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
6. Direktorat Jenderal Kebudayaan
7. Inspektorat Jenderal
8. Badan Penelitian dan Pengembangan
9. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
10. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan11. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
12. Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat
13. Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan
14. Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional
15. Staf Ahli Bidang Hukum
16. Staf Ahli Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan
17. Staf Ahli Bidang Kerjasama Internasional
18. Staf Ahli Bidang Organisasi dan Manajemen; dan 19. Staf Ahli Bidang Budaya dan Psikologi pendidikan.
Struktur organisasi Kemendikbud sesuai Permendikbud Nomor 1 Tahun
2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, digambarkan sebagai berikut:Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
Bagan Struktur Organisasi Kemendikbud
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
Bagan Struktur Organisasi Kemendikbud
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
Mengacu pada Undang--Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010—2014, dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005--2025, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005--2025.
Kemendikbud menjabarkan RPPNJP menjadi empat tema pembangunan pendidikan, yaitu tema pembangunan I (2005--2009) dengan fokus pada peningkatan kapasitas dan modernisasi; tema pembangunan II (2010--2015) dengan fokus pada penguatan pelayanan; tema pembangunan III (2015--2020) dengan fokus pada penguatan daya saing regional; dan tema pembangunan IV (2020--2025) dengan fokus pada penguatan daya saing internasional. Dengan adanya pergeseran orientasi dari berdasarkan sisi pasokan (supply oriented) bergeser menjadi berdasarkan kebutuhan
(demand oriented), Kemendikbud telah merencanakan pembangunan pendidikan
secara komprehensif dengan cara memberikan layanan kebutuhan siswa, pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua. Ilustrasi pembangunan pendidikan secara komprehensif dapat dilihat pada gambar di bawah ini. KEWIRA Pendidikan PT USAHAAN
‐Social Enterprenuer ‐Business Enterpr. ‐Gov’t Enterpreneur
PM
IF
IT AS T E RD E MP PD C O K KARAKTER PD: Pendidikan Dasar Pendidikan PAUD: Pendidikan Anak Usia Dini
PAUD BANGSA PM: Pendidikan Menengah PT: Pendidikan Tinggi 8 Rencana Pembangunan Pendidikan II (2010--2014) dengan fokus pada
penguatan pelayanan telah memasuki tahun keempat. Beberapa capaian kinerja yang telah dihasilkan sampai dengan tahun 2013 antara lain seperti APK PAUD
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
Kemendikbud sebesar 68.10, APM SD/SDLB/Paket A sebesar 86.03%, APM SMP/SMLB/Paket B sebesar 65.10%, APK SMA/SMK/SMLB/MA/Paket C sebesar 75.7%, APK PT dan PTA sebesar 29.87, menurunkan jumlah penduduk tuna aksara menjadi sebesar 4.03% dan masih banyak lagi. Meskipun telah banyak capaian yang dihasilkan, namun masih banyak permasalahan dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam bidang pendidikan dan kebudayaan yang harus dihadapi dan diselesaikan di masa datang. Beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian tersebut diantaranya memenuhi komitmen global untuk pencapaian sasaran-sasaran
Millenium Development Goals (MDGs), Education for All (EFA) dan Education for
Sustainable Development (EfSD), akuntabilitas pengelolaan di bidang keuangan
(diperolehnya opini WTP dari BPK), dan akuntabilitas kinerja (diperolehnya predikat “A”), pendidikan karakter, penerapan kurikulum 2013, pelaksanaan Ujian Nasional pelestarian budaya, pemberian layanan pendidikan di daerah terpencil, perbatasan, terluar, daerah bencana, dan lain-lain.
Guna melanjutkan pembangunan pendidikan yang belum tercapai pada Rencana Pembangunan Pendidikan I (2005--2009) dan juga untuk merealisasikan Rencana Pembangunan II yang berfokus pada penguatan pelayanan, Kemendikbud telah menyusun rencana strategis 2010--2014. Layanan pendidikan yang difokuskan pada: 1. tersedianya pendidikan secara merata diseluruh pelosok nusantara, bahwa pendidikan harus dinikmati oleh seluruh warga negara Indonesia yang berada di wilayah tanah air Indonesia dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan;
2. terjangkaunya pendidikan oleh seluruh lapisan masyarakat, bahwa pendidikan merupakan hak setiap warrga negara Indoneias oleh karena itu pendidikan harus dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat status sosial maupun gender dan pemerintah wajib menyediakan pendidikan yang terjangkau sampai pelosok negeri;
3. berkualitas/bermutu dan relevan pendidikan dengan kebutuhan kehidupan bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia industri artinya pemerintah harus terus
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan dan lulusan yang dihasilkan sesuai dengan dunia kerja; 4. setara bagi warga negara dalam memperoleh pendidikan berkualitas, bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama mendapatkan pendidikan berkualitas; 5. menjamin kepastian bagi warga negara Indonesia mengenyam pendidikan dan meyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri, bahwa pemerintah wajib memberikan jaminan kepastian bagi setiap warna negara memperoleh pendidikan yang bermutu dan relevan.
Sejalan dengan pemberian layanan dalam bidang pendidikan, Kemendikbud berupaya melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan dengan dilaksanakannya reformasi birokrasi di lingkungan Kemendikbud. Reformasi birokrasi yang dilakukan bertujuan agar setiap layanan bidang pendidikan dan kebudayaan yang diberikan dapat lakukan dengan lebih baik, lebih murah dan lebih cepat. Reformasi yang dilakukan Kemendikbud mencakup delapan area perubahan, yaitu Manajemen Perubahan, Penataan Peraturan Perundang-undangan, Penataan dan Penguatan Organisasi, Penataan Tata Laksana, Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (layanan satuan pendidikan, layanan peserta didik, layanan pendidik dan tenaga kependidikan, layanan substansi pendidikan). Reformasi tersebut juga dirancang untuk dapat melaksanakan enam misi Kemendikbud yaitu ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi, kesetaraan dan kepastian memperoleh layanan pendidikan, kebahasaan dan kebudayaan dengan cara seefisien dan seefektif mungkin.
Sejalan dengan reformasi birokrasi, Kemendikbud telah menetapkan zona bebas korupsi pada setiap unit kerja di lingkungan Kemendikbud, hal ini menandakan adanya kemauan Kemendikbud untuk melakukan pelayanan bidang pendidikan dan kebudayaan tanpa adanya pungutan biaya dalam memberikan layanan. Capaian kinerja Kemendikbud tahun 2014 tetap ditingkatkan semaksimal mungkin khususnya pada program-program kegiatan pemerintah yang perlu perhatian khusus.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA KEMENDIKBUD A. PERENCANAAN KINERJA Untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun rencana pembangunan
pendidikan yang akan dilaksanakan baik rencana jangka panjang, jangka menengah maupun jangka pendek.
Pembangunan pendidikan dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010—2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005—2025. Berdasarkan RPJPN tersebut, Kementerian Pendidikan Nasional telah menyusun Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005—2025, seperti yang tertuang di dalam Permendiknas Nomor 32 Tahun 2005, tentang Rencana Strategis (Renstra) Kemdiknas Tahun 2005—2009. RPJMN Tahun 2010—2014 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian. RPJMN Tahun 2010—2014 tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010—2014.
RPJMN Tahun 2010--2014 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya perekonomian. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010--2014, seperti ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
Kebudayaan Tahun 2010--2014 dalam penyusunannya telah mengacu pada RPJMN Tahun 2010--2014. Dalam perjalanannya Renstra Kemendikbud tahun 2010--2014 yang telah dilakukan beberapa kali reviu. Reviu dilakukan sebagai akibat adanya perubahan- perubahan yang terjadi seperti adanya perubahan organisasi. Reviu renstra bertujuan agar rumusan renstra menjadi lebih sempurna sehingga dapat dijadikan pedoman bagi unit kerja di lingkungan Kemendikbud dalam menyusun renstra unit kerja secara baik.
1. Rencana Strategis
Renstra Kemendikbud mencakup visi, misi, tujuan strategis, sasaran strategis, kebijakan pokok, program jangka menengah, dan indikator kinerja. Renstra Kemendikbud berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam waktu lima tahun ke depan, yaitu kurun waktu tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Didalamnya juga memperhitungkan berbagai potensi, peluang, dan kendala yang mungkin timbul dalam rentang waktu tersebut. Selain itu, Renstra Kemendikbud juga menjadi acuan bagi uit kerja eselon I, eselon II, Unit Kerja Pelaksana Teknis di lingkungan Kemendikbud dan SKPD pemerintah provinsi, kabupaten/kota.
a. Visi, Misi, dan Tata Nilai
Visi yang ingin dicapai Kemendikbud pada tahun 2025 adalah
Menciptakan
Insan Indonesia Cerdas Komprehensif dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan
Paripurna).Visi Kemendikbud ini lebih menekankan pada pendidikan transformatif, yang menjadikan pendidikan sebagai motor penggerak perubahan masyarakat dari keterbelakangan menuju kondisi masyarakat yang modern dan beradab.
Dari sisi hasil, visi Kemendikbud menekankan pada paradigma pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Konsep manusia seutuhnya itu meletakkan manusia sebagai subjek yang memiliki potensi untuk mengaktualisasikan dirinya secara optimal. Potensi yang dikembangkan mencakup tiga aspek paling elementer. Pertama, aspek afektif, yang tercermin pada kualitas keimanan dan ketakwaan, etika dan estetika, serta akhlak mulia dan budi pekerti luhur. Kedua, aspek kognitif, yang tercermin pada kapasitas pikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan ilmu
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
pengetahuan, serta menguasai teknologi. Ketiga, aspek psikomotorik, yang tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis dan kecakapan praktis.
Terkait hal itu, maka pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mengembangkan seluruh potensi kecerdasan manusia secara komprehensif. Didalamnya mencakup pengembangan kecerdasan otak kiri yang lebih dikenal dengan kecerdasan intelektual (kemampuan kognitif), dan kecerdasan otak kanan yang akhir-akhir ini dikenal dengan sebutan kecerdasan spiritual, sosial, emosional, estetis, dan kinestetis.
Pembangunan pendidikan nasional juga diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan bagi peserta didik. Ini merupakan landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pemerintah mempunyai kewajiban konstitusional untuk memberikan layanan pendidikan yang dapat dijangkau oleh seluruh warga negara. Oleh karena itu, upaya peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas merupakan mandat yang harus dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Upaya ini juga sejalan dengan komitmen Education for All (EFA) dari UNESCO.
Mendikbud sedang melakukan kunjungan kerja dalam rangka memastikan berjalannya program rehabilitasi sekolah di Kronjong‐Tangerang
Laporan
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
Makna Insan Indonesia Cerdas dan Kreatif Makna Insan Makna Insan Indonesia Cerdas Indonesia Kompetitif Cerdas Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu Berkepribadian unggul Spriritual untuk menumbuhkan dan memperkuat dan gandrung akan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia keunggulan termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian Bersemanggat juang unggul tinggi
Mandiri Cerdas Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk Pantang menyerah Emosional meningkatkan sensitivitas dan apresiativitas Pembangun dan dan Sosial akan kehalusan dan keindahan seni dan pembina jejaring budaya, serta kompetensi untuk Bersahabat dengan mengekspresikannya. perubahan
Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial Inovasi dan menjadi
yang (a) membina dan memupuk hubungan
agen perubahantimbal balik; (b) demokratis; (c) empatik dan
Produktifsimpatik; (d) menjunjung tinggi hak asasi
Sadar mutumanusia; (e) ceria dan percaya diri; (d)
Berorientasi global menghargai kebhinekaan dalam Pembelajaran sepanjang bermasyarakat dan bernegara; (e) hayatberwawasan kebangsaan dengan kesadaran
Menjadi rahmat bagi akan hak dan kewajiban warga negara semesta alam Cerdas Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk intelektual memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif, inovatif dan imajinatif. Cerdas Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk kinestetis mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas. Aktualisasi insan adiraga.
Dalam periode perencanaan jangka menengah tahun 2010-2014, Kemendikbud menetapkan visi yang akan dicapai pada tahun 2014, yaitu:
“Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan dan Kebudayaan
untuk Membentuk Insan Indonesia Yang Cerdas dan Beradab”
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 Kemendikbud
Yang dimaksud dengan layanan prima pendidikan dan kebudayaan adalah layanan yang: a. tersedia secara merata di seluruh pelosok Nusantara;
b. terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat;
c. berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan kehidupan bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia industri; d. setara bagi warga negara Indonesia dalam memperoleh pendidikan berkualitas dengan memperhatikan keberagaman latar belakang sosial-budaya, ekonomi, geografi, dan gender;
e. menjamin kepastian bagi warga negara Indonesia untuk dapat mengenyam pendidikan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri.
f. melestarikan dan memperkukuh kebudayaan Indonesia.
Untuk mewujudkan visi yang akan dicapai, Kemendikbud menetapkan enam misi, yaitu:
Misi Kemendikbud
NO MISI
1 Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan dan Kebudayaan
2 Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan dan Kebudayaan
3 Meningkatkan Kualitas Layanan Pendidikan dan Kebudayaan
4 Mewujudkan
Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan dan
Kebudayaan5 Menjamin
Kepastian/Keterjaminan Memperoleh Layanan Pendidikan
6 Mewujudkan
Kelestarikan dan Memperkukuh Kebudayaan Indonesia
Kemendikbud menyadari bahwa visi dan misi tersebut dapat terwujud apabila didukung dengan penerapan tata nilai yang sesuai dan mendukung usaha-usaha pelaksanaan misi dan pencapaian visi. Tata nilai merupakan dasar sekaligus arah bagi sikap dan perilaku seluruh pegawai dalam menjalankan tugas. Tata nilai juga akan menyatukan hati dan pikiran seluruh pegawai dalam usaha mewujudkan layanan prima pendidikan. Tata nilai yang dimaksud adalah amanah, profesional, visioner, demokratis, inklusif, dan berkeadilan.