Analisis Literasi Keuangan Pada Pelanggan Bengkel Jernih Palembang (Studi Kasus Mahasiswa STIE MDP)
Analisis Literasi Keuangan Pada Pelanggan
Bengkel Jernih Palembang
(Studi Kasus Mahasiswa STIE MDP)
1 2 3 Bayu Pamungkas , Idham Cholid , Kardinal
STIE MDP, Jalan Rajawali no.14 Palembang, Telp (0711)376400
Jurusan Manajemen, STIE MDP, Palembang 3 EmaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat literasi keuangan pelanggan
bengkel jernih palembang. Aspek yang diteliti adalah: pengetahuan tentang keuangan pribadi,
asuransi, perbankan, pasar modal dan literasi keuangan dan keputusan investasi. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua pelanggan bengkel jernih yang datang untuk memperbaiki
kendaraannya. Responden pada penelitian ini sebanyak 50 orang. Hasil penelitian
mengindikasikan bahwa pengetahuan rata-rata pelanggan bengkel jernih tentang asuransi
termasuk dalam katagori mencukupi, dalam beberapa hal kecil masih ada yang mencerminkan
kurangnya pengetahuan tentang bentuk-bentuk investasi jangka panjang yang memberikan
imbal hasil dan risiko yang lebih tinggi dari investasi menengah lainnya, serta keputusan untuk
asuransi kerusakan yang pengguna jasa nya sendiri belum paham dengan baik tentang
asuransiyang dimilikinya.Kata kunci: Literasi Keuangan, Status Sosial Ekonomi, Keputusan, Investasi.
Abstract
This research is aimed of determine how the level of customers financial literacy in Jernih
repair shop of Palembang. Aspect sexamined are knowledge of personal finance, insurance,banking, capital markets and financial literacy and investment decisions. The population in this
research are all of customers in Jernih repair shop who came to fix their vehicle. Respondents in this research is about fifty people. Results of this research indicated that the average knowledge of customers of Jernih repair shop about insurance is included in the sufficient category, because they seems like they don’t have enough knowledge about other forms of long- term investment yields and higher risks of other medium investments in many significant ways, such as their decisions about damages insurance that its own service users do not understand very well about their selve insurance.Keywords : Financial Literacy, Socio Economic Status, Decisions, Investment.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pengetahuan finansial merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan saat ini.
Kecerdasan finansial adalah Pengetahuan dalam mengelola aset pribadi (Widayati, 2012). Individu harus memiliki suatu pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola sumber keuangan pribadinya secara efektif demi ke-sejahteraannya. Pada umumnya masyarakat memiliki pengetahuan finansial berdasarkan aktifitas keseharian masing-masing, apabila seseorang yang bekerja pada bidang perbankan akan lebih mengetahui tentang produk-produk perbankan dibandingkan dengan orang yang bekerja dibidang pendidikan, tidak hanya demikian banyak sekali faktor yang dapat mempengarui pengetahuan finansial masyarakat, seperti penggunan jasa asuransi kerugian yang memiliki tujuan untuk meminimalisir tingkat resiko kerugian yang ia miliki agar dapat terhindar dari resiko tersebut, salah satu contohnya pengguna jasa asuransi yang berada dibengkel jernih palembang, adalah objek yang sangat berperan penting dalam penelitian ini, untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan finansial masyarakat yang telah sadar akan resiko kerugian yang suatu saat akan menimpanya.
1.2 Landasan Teori Literasi Keuangan
Menurut Manurung (2009, h.24)literasi keuangan adalah seperangkat keterampilan dan pengetahuan yang memungkinkan seorang individu untuk membuat keputusan dan efektif dengan semua sumber daya keuangan mereka.
Krishna, Rofaida, dan Sari (2010) menjelaskan bahwa literasi keuangan membantu individu agar terhindar dari masalah keuangan. Kesulitan keuangan bukan hanya fungsi dari pendapatan semata (rendahnya pendapatan). Kesulitan keuangan juga dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan (missmanagement) seperti kesalahan penggunaan kredit, dan tidak adanya perencanaan keuangan.
Menurut Lusardi & Mitchell tahun 2007 (dalam Rasyid, 2012) literasi keuangan dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan dengan tujuan mencapai kesejahteraan. Hal ini dapat dimaknai bahwa persiapan perlu dilakukan untuk menyongsong globalisasi, lebih spesifiknya globalisasi dalam bidang keuangan.
Menurut Hudson dan Bush tahun 2008 (dalam Widyawati, 2012) mengartikan bahwa literasi keuangan sebagai kemampuan untuk memahami kondisi keuangan serta konsep- konsep keuangan dan untuk merubah pengetahuan itu secara tepat kedalam perilaku.
Indeks Literasi Keuangan
Lusardi dan Mitchell (2007) memberikan batasan literasi keuangan atau melek keuangan sebagai pengetahuan keuangan dan kemampuan untuk mengaplikasinnya. Otoritas Jasa keuangan (2013) mendefinisikan literasi keuangan sebagai tingkat pengetahuan, keterampilan dan keyakinan masyarakat terkait lembaga keuangan serta produkdan jasanya, yang dituangkan dalam parameter atau ukuran indeks. pengungkapan indeksliterasi keuangan ini sangat penting dalam melihat peta sesungguhnya mengenai tingkatpengetahuan literasi.
Pihak Pelaku Usaha Jasa Keuangan diwajibkan membuat rencana penyelenggaraan pembelajaran literasi tersebut dalam program tahunan dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rencana pembelajaran literasi paling kurang mencakup:
1. Penetapan program kerja pembelajaran sesuai dengan sasaran, strategi dan kebijakan Pelaku Usaha Jasa Keuangan.
2. Evaluasi pelaksanaan rencana pembelajaran periode sebelumnya.
3. Penetapan kebutuhan biaya serta asumsi yang digunakan dalam penyusunan rencana pembelajaran.
Asuransi
Asuransi adalah perusahaan jasa yang melakukan perlindungan finansial , (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti , kesehatan, dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian , kehilangan , kerusakan , atau sakit. semakin tinggi jumlah kendaraan di dunia maka semakin dibutuhkan jasa asuransi bagi masyarakat yang ingin merasakan kenyamanan dalam berkendara, baik untuk kendaraan mereka, atau jiwa mereka (Herman Darmawi, 2004:2).
Asuransi adalah kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti/substitusi kerugian-kerugian besar yang belum terjadi.perusahaan jasa yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat dirabah, sehingga tertanggung akan merasakan baik atau buruknya jasa itu sendiri pada saat atau setelah menggunakan jasa tersebut. hal ini menunjukan bahwa kinerja dari perusahaan tersebut harus maksimal dalam melayani tertanggungnya, dikarenakan tertanggung akan selalu memakai jasa tersebut apabila tertanggung akan merasa puas dari kinerja perusahaan tersebut (Abbas Salim, 2007:1).
Asuransi Kerugian
Menurut William dan Heins yang dikutip oleh Djojosoedarso (2003 : 74) mendefinisikan suransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu :
1. Asuransi adalah suatu pengamanan terhadap kerugian keuangan yang dilakukan oleh penanggung.
2. Asuransi adalah suatu persetujuan antara dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian keuangan. Pengertian asuransi kerugian menurut Molengraaff seperti yang dikutip oleh Djojosoedarso (2003 : 74) : risiko kerugian keuangan yang dialami tertanggung mekanismenya adalah dengan Asuransi kerugian mendapatkan persetujuan dengan mana satu pihak penanggung mengikatkan diri terhadap yang lain untuk mengganti kerugian keuangan yang dapat diderita oleh tertanggung, karena terjadinya suatu peristiwa yang telah diberitahukan dan yang belum tentu terjadi secara kebetulan, dengan ketentuan tertanggung berjanji untuk membayar premi.
Menurut Salim (2001 : 1) “Asuransi kerugian ialah suatu tindakan untuk menetapkan kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai kerugian besar yang belum pasti. Dari pengertian tersebut diatas dapat diketahui bahwa orang bersedia membayar kerugian yang sedikit untuk masa sekarang agar bisa menghadapi kerugian – kerugian besar yang mungkin terjadi dimasa mendatang.
Prilaku Keuangan
Perilaku keuangan merupakan suatu ilmu yang mempelajaribagaimana manusia menyingkapi dan bereaksi atas informasi yang ada dalam upaya untukmengambil keputusan yang dapat mengoptimalkan tingkat pengembalian denganmemperhatikan resiko yang melekat di dalamnya (unsur sikap dan tindakan manusiamerupakan faktor penentu dalam berinvestasi) (Shefrin, 2000). Perilaku keuangan juga mencoba menjelaskan dan meningkatkan pemahaman tentang pola–pola dari alasan investor termasuk aspek emosional dan derajat dari aspek tersebut dalammempengaruhi proses pengambilan keputusan. Secara lebih spesifik behavioral finance mencoba mencari jawaban atas what, why and how keuangan dan investasi dari sudut pandang manusia.Adapaun tujuan dari perilaku keuangan adalah memahami dan memprediksi implikasi – implikasisistematis pasar keuangan dari sudut pandang psikologi.
2 HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Teknik Ananlisis Data
1
21.6 Berdasarkan hasil Kuesioner pada tabel 4.1, pendapat responden tentang pernyataan mengenai Pengetahuan Umum Keuangan Pribadi sebagian besar menyatakan 60,40% responden Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS), ini berarti pengetahuan umum keuangan pribadi pelanggan bengkel jernih termasuk dalam katagori baik. sedangkan 17.60% responden menjawab Sangat Tidak Setuju (STS) dan Tidak Setuju (TS) ini berarti sebagian kecil dari pelanggan bengkel jernih belum memiliki pengetahuan umum keuangan pribadi
8
38.
22.
3.6 14.
54 Persentase (%)
18 Responden 9 35 55 97
3 1 10 18
15 5. Saya menyiapkan perencanaan keuangan pribadi dengan membuat suatu project di masa depan
25
7
2
Sumber : Hasil Olah SPSS 17
1.3 Objek/Subjek Penelitian
5 13 23
3 20 19 8 3. Fungsi kartu kredit adalah untuk mempermudah proses belanja sesuatu yang tidak sanggup dibeli secara tunai
12 2. Menurut saya, memiliki banyak mobil merupakan aset likuid yang memadai
23
6
7
2
Kemampuan dalam mengelola keuangan pribadi dapat melindungi diri dari resiko penipuan keuangan
Alternatif Jawaban ST S TS KS S SS 1.
N o Daftar Pernyataan
Tabel 4.1 Hasil Review Jawaban Responden Mengenai Pengetahuan Umum Keuangan PribadiMenurut Moleong (2002: h.103) menyatakan bahwa analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang di olah menjadi deskripsi suatu data yang ditentukan dari nilai rata-rata (mean), median, standar deviasi, maksimum dan minimum. Statistik deskriptif merupakan deskripsi statistik yang mendeskripsikan data awal kemudian diolah menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami.
1.4 Teknik Analisis Data
Objek penelitian menurut Sugiyono (2010: 13), adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tetang sesuatu hal objek, valid dan reliable tentang suatu hal (variable tertentu). objek penelitiannya adalah Literasi keuangan, dan yang berlaku sebagai subjeknya adalah pelanggan bengkel jernih yang datang untuk memperbaiki kendaraannya dalam konteksnya mengetahui tingkat kesadaran atau pengetahuan keuangan.
9 4. Kemampuan dalam mengelolah keuangan dapat meningkatkan taraf finansial individu yang cukup baik.hal ini dikarenakan kurangnya disiplin pengaturan keuangan yang fungsinya bukan sekedar sebagai alat memenuhi kebutuhan.
Tabel 4.2 Hasil Review Jawaban Responden Mengenai AsuransiAlternatifJawaban N
DaftarPernyataan o SS STS TS KS S
Dengan menggunakan jasa Asuransi berarti
12
1. Anda telah terhindar dari segala macam resiko
4
4
19
11 kerugian keuangan Premi asuransi bukan merupakan sebuah
3 2.
1
9
14
23 catatan kecelakaan Asuransi berjangka merupakan pilihan
14 3.
1
3
9
23 investasi yang sangat baik Polisasuransi properti tidak menjamin
4 4.
5
7
16
18 kerusakan akibat bahan desain yang buruk Polis asuransi kendaraan TLO tidak menjamin
8 5. penuh sebesar apapun tingkat kerusakan
5
6
16
15 kendaraan
41 Responden
16
29
74
90 16,4
Persentase (%) 6,40 11,60 29,60 36,00
Sumber : Hasil Olah SPSS 17
Berdasarkan hasil Kuesioner pada tabel 4.2, pendapat responden tentang pernyataan mengenai Asuransi hanya terdapat 52,40%, sebagian dari total responden menjawab ( S dan SS) dan sebanyak 29,60% menjawab (KS) sisanya 18,00% menjawab (STS dan S) hal ini berarti sebagian pelanggan bengkel jernih memiliki pengetahuan tentang asuransi dan sebagian lagi belum memiliki pengetahuan tantang asuransi, hal ini sangat menarik karena rata-rata pelanggan bengkel jernih adalah pengguna jasa asuransi, dalam penelitian ini diketahui bahwa pengguna asuransi juga masih ada yang belum mengerti secara mendalam tentang asuransi itu sendiri , hal ini di karenakan kurangnya eksplorasi dari responden itu sendiri dan kurangnya informasi yang didapatkan baik itu dari perusahaan asuransi maupun media.
Tabel 4.3 Hasil Review Jawaban Responden Mengenai PerbankanAlternatifJawaban N
DaftarPernyataan o SS STS TS KS S
Penarikan dana deposito sebelum masa
11 1.
4
6
12
17 deposit akan dikenakan pinalti Kartu Kredit Gold memiliki limit sampai
5 2.
3
4
12
26 10 juta penggunaan dana Sumber : Hasil Olah SPSS 17 3.
Investasi dalam perbankan tidak hanyaberupa bunga yang di dapat dari tabungan saja
39 Persentase (%) 6,40 10,0 24,0 44,0
27 Persentase (%) 2,8 9,2 32, 45,
9 Responden 7 23 80 113
1 2 11 27
5 5. Perusahaan saham yang sering melakukan stock split nilai sahamnya merupakan target investasi saham yang sangat bagus
2 5 13 25
4 4. Anda perlu mengeluarkan premi saat membeli sebuah saham walaupun tidak menggunakan jasa broker
1 7 22 16
2 3. Tingkat pengembalian investasi reksadana tidak hanya berupa bunga yg diperoleh dari atas obligasi di reksadana
2 4 17 25
7 2. Reksadana adalah perusahaan penyalur dana dari investor untuk pembelian sekuritas
Apabila tingkat bunga mengalami penurunan, maka harga obligasi akan menurun 1 5 17 20
No DaftarPernyataan AlternatifJawaban ST S TS KS S SS 1.
Tabel 4.4 Hasil Review Jawaban Responden mengenai Pasar Modal15,60 Berdasarkan hasil Kuesioner pada tabel 4.3, pendapat responden tentang pernyataan mengenai Perbankan terdapat 59,60% responden menjawab (S dan SS) dan 16,40% responden menjawab (STS dan TS) berarti pelanggan bengkel jernih memiliki pengetahuan tantang perbankan , sebagian besar pelanggan bengkel jernih mengerti dan memahami apa tugas dan aktifitas serta manfaat yang didapatkan dari perbankan.sedangkan sisanya belum cukup memiliki pengetahuan tentang perbankan , hal ini disebabkan oleh kesadaran diri dari responden tentang manfaat yang didapatkan dari perbankan tentang bagaimana membagi setiap kebutuhan. Pada dasarnya setiap orang akan mementingkan kebutuhan pokok dan melupakan kebutuhan yang tidak terduga sehingga dapat merugikan bagi orang tersebut.
25 60 110
3
9
4
13
22
8 4. Menabung di bank membantu anda dalam mengelola keuangan anda
1
3
25
16
12 5. Perbankan adalah perusahaan jasa yang aktifitasnya tidak hanya menyimpan uang nasabah saja
5
8
14
20
3 Responden
2 10,8 Sumber : Hasil Olah SPSS 17
Berdasarkan hasil Kuesioner pada tabel 4.4, pendapat responden tentang pernyataan mengenai Pasar Modal terdapat 56,00% menyatakan setuju (S dan SS) ini berarti lebih dari sebagian pelanggan bengkel jernih memiliki pengetahuan tentang pasar modal dan sebanyak 12% dari total responden menyatakan tidak setuju (STS dan TS) ini artinya sebagian kecil dari pelanggan bengkel jernih tidak memiliki pengetahuan tentang pasar modal, hal ini dikarenakan minimnya informasi tentang pasar modal di indonesia, padahal pasar modal merupakan investasi yang cukup menjanjikan , dan juga presepsi tentang untuk berinvestasi di pasar modal harus memiliki modal yang besar sehingga masyarakat menjadi kurang tertarik untuk menggali informasi tentang pasar modal.
12 4. Investasi berbentuk fisik lebih terjamin dari pada investasi nilai
26,00 Berdasarkan hasil Kuesioner pada tabel 4.5, pendapat responden tentang pernyataan mengenai Literasi Keuangan dan Keputusan Investasi , terdapat 69,60% menyatakan Setuju
65 Persentase (%) 3,20 8,00 19,2 43,6
20 48 109
8
12 Responden
18
13
4
3
12 5. Tabungan belum tentu cukup melindungi keuangan pribadi tanpa melakukan investasi
28
6
3
1
21
Tabel 4.5 Hasil Review Jawaban Responden Mengenai Literasi Keuangan dan Keputusan Investasi17 2. Saya tidak tertarikdengan investasi yang memberi keuntungan tinggi dengan resiko yang rendah
No DaftarPernyataan AlternatifJawaban STS TS KS S SS 1.
Saya melakukan investasi untuk mengembangkan aset-aset dimasa mendatang
2
4
9
18
1
11
4
9
24
12 3. Literasi keuangan merupakan faktor yang sangat penting dalam mengelolah keuangan
1
5
(S dan SS) hampir 70% dari total responden memiliki pengetahuan tentang Literasi keuangan dan keputusan investasi yang baik . Sedangkan 11,20% menyatakan tidak setuju (STS dan TS) berarti hanya sebagian kecil dari total responden yang belum memiliki pengetahuan tentang literasi keuangan dan keputusan investasi yang baik. Sumber : Hasil Olah SPSS 17 Sumber : Hasil Olah SPSS 17
Tabel 4.6 Hasil Review Tingkat literasi Keuangan Secara Keseluruhan50 1.00 5.00 3.8800 1.09991 2. Literasi Keuangan Dan
50 1.00 5.00 3.5400 .93044 2. Pasar Modal
50 1.00 5.00 3.4200 .85928 3. Pasar Modal
50 1.00 5.00 2.9400 .93481 4. Pasar Modal
50 1.00 5.00 3.5200 .95276 5. Pasar Modal
50 1.00 5.00 3.8200 .84973 V.
1. Literasi Keuangan Dan Keputusan Investasi
Keputusan Investasi
50 1.00 5.00 2.8400 1.09470 IV.
50 1.00 5.00 2.1600 .95533 3. Literasi Keuangan Dan
Keputusan Investasi
50 1.00 5.00 3.7600 1.00122 4. Literasi Keuangan Dan
Keputusan Investasi
50 1.00 5.00 3.9400 .89008 5. Literasi Keuangan Dan
Keputusan Investasi
50 1.00 5.00 2.3600 1.12050
1. Pasar Modal
50 1.00 5.00 3.8800 .91785 5. Perbankan
Tingkat literasi keuangan pada pelanggan bengkel jernih dapat dilihat pada Tabel 4.6, cara perhitungan literasi keuangannya adalah dengan jawaban responden yang benar dibagi dengan total pertanyaan. Nilai terendah adalah 15.04% dan tertinggi adalah 59.60%. Hal ini
1. Asuransi
Pertanyaan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation I.
1. Pengetahuan Umum Keuangan 50 1.00 5.00 3.7200 1.10730 2.
Pengetahuan Umum Keuangan 50 1.00 4.00 2.6400 .82709 3.
Pengetahuan Umum Keuangan 50 2.00 5.00 3.7200 .88156 4.
Pengetahuan Umum Keuangan 50 1.00 5.00 4.0200 .89191 5.
Pengetahuan Umum Keuangan 50 1.00 5.00 3.9400 1.09563 II.
50 1.00 5.00 3.4600 1.18166 2. Asuransi
50 1.00 5.00 2.4400 1.05289 4. Perbankan
50 1.00 5.00 2.6400 .92051 3. Asuransi
50 1.00 5.00 3.9200 .94415 4. Asuransi
50 1.00 5.00 3.1800 1.10083 5. Asuransi
50 1.00 5.00 2.7000 1.18235 III.
1. Perbankan
50 1.00 5.00 3.5000 1.19949 2. Perbankan
50 1.00 5.00 3.5200 .99468 3. Perbankan
Valid N (listwise) 50 15.04% 59.60% 83.46% 24.98666%
3. S-1
1
3 - 5 Juta 22 84.182 23.8361 3. > 5 Juta 16 83.3125 24.23357
2.
86 IV.Penghasilan 1. < 3 Juta 12 82.2334 27.29544
1
2 67 33.94113 6. Lain-Lain
Wirausaha 9 84.1113 23.18137 4. BUMN 6 79.3333 25.47906 5. Tidak Bekerja
10 82.2 26.06163 2. Karyawan Swasta 22 86.273 21.17018 3.
74 III.Jenis Pekerjaan 1. PNS
Sumber : Hasil Olah SPSS 17
menunjukan bahwa dari 25 pertanyaan yang di ajukan ada responden yang hanya menjawab 4 pertanyaan yang benar (15.04%) dan ada juga responden yang mampu menjawab 14 pertanyaan dengan benar (59.60%) menurut Chen dan Volpe (1998) katagori literasi keuangan personal dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu < 60% yang berarti individu yang memiliki pengetahuan tentang literasi yang rendah, 60% – 79% yang berarti individu yang memilik pengetahuan literasi keuangan yang sedang, dan > 80% yang berarti individu yang memiliki pengetahuan literasi keuangan yang tinggi. Berdasarkan pengkatagorian tersebut, maka pada tabel 4.12 dapat dijelaskan secara keseluruhan tingkat rata-rata (mean) jawaban responden adalah 83.46% yang menunjukan bahwa tingkat literasi keuangan pada pelanggan bengkel jernih berada pada tingkat yang tinggi (>80%). Dan nilai standar deviasi dari rata- rata literasi keuangan bernilai 24.98666% dapat menunjukan bahwa jawaban dari responden sangat bervariasi. Berdasarkan hasil pembahasan diatas , dapat kita ketahui secara keseluruhan dengan melihat rata-rata tingkat literasi keuangan pelanggan bengkel jernih , dengan demikian kita akan lebih mengetahui secara spesifik tentang faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi sebuah pendukung seseorang dapat memiliki pengetahuan literasi keuangan dengan baik, maka dari itu pembahasan selanjutnya akan mengarah pada pemisahan jenis dan ciri-ciri umum responden agar spesifikasi dari nilai responden dapat kita tentukan satu per satu.
20 84.6 24.58232 4. S-2
10 83.1 28.08399 2. D-3 14 84.0713 21.19402
SMU
II.Pendidikan Terakhir 1.
2. Perempuan 28 84.2143 23.88366
Laki-Laki 22 82.503 26.272
Deviation I. Jenis Kelamin 1.
Katagori N Mean Std.
Tabel 4.23 Tingkat Literasi Keuangan Berdasarkan Karakteristik5 79.8 27.88093 5. S-3 Berdasarkan tabel 4.23 perbedaan yang tidak begitu signifikan antara laki laki dan perempuan, memiliki nilai mean yang tidak jauh berbeda sebanyak 82.503 laki-laki dan 84.2143 perempuan, mengartikan bahwa secara keseluruhan literasi keuangan jenis laki-laki dan perempuan memiliki literasi keuangan yang cukup baik, dan keduanya juga memiliki jawaban yang beragam dengan standar deviasi rata-rata sebesar 25.07783.
Lalu pada jenis pendidikan terlihat pada taraf pendidikan SMU,D-3, dan S-1 tingkat literasi keuangan yang dimiliki termasuk dalam katagori yang tinggi yaitu dengan rata-rata nilai 83.58565 dan tingkat keragaman jawaban yang tinggi dengan standar deviasi rata-rata sebesar 24.63901 sedangankan pada taraf pendidikan S-2 memiliki tingkat pengetahuan keuangan yang sedang, dan pada taraf pendidikan S-3 karena jumlah respondennya hanya 1 orang, maka belum dapat diberikan kesimpulan yang tepat.
Sedangkan pada jenis pekerjaan yang memiliki tingkat pengetahuan keuangan yang tinggi terdapat pada responden yang bekerja sebagai PNS, karyawan swasta, dan wirausaha, hal ini cukup wajar terjadi karena jenis pekerjaan tersebut sangat erat kaitannya dengan pengelolahan keuangan. Secara keseluruhan didapatkan nilai rata-rata sebesar 84.2365 dan tingkat keragaman jawaban dengan nilai standar deviasi rata-rata sebesar 23.61591. dan tingkat pengetahuan keuangan yang rendah dimiliki oleh orang yang belum atau tidak bekerja yaitu dengan nilai mean sebesar 67.
Dan pada penghasilan, dilihat secara umum dari semua katagori penghasilan, semuanya memiliki tingkat pengetahuan keuangan yang baik dengan nilai mean rata-rata sebesar 83.2077 dan tingkat keragaman jawaban dengan nilai standar deviasi rata-rata sebesar 25.26577, dapat disimpulkan pada tabel 4.23 dari hasil penelitian yang berpengaruh pada tingkat pengetahuan keuangan dalam penelitian ini adalah jenis perkerjaan yang pelanggan bengkel jernih miliki.
1.5 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan kelompok literasi keuangan menurut Chen dan Volpe (1998) responden memiliki literasi keuangan yang tinggi yaitu > 80 % dilihat dari akumulasi rata-rata total pertanyan yang di ambil dari 50 jawaban responden, pada tingkat pengetahuan umum keuangan pribadi dan pengetahuan literasi keuangan dan keputusan investasi memiliki literasi yang sedang yaitu 60%-80%. Sedangkan tingkat pengetahuan asuransi, pasar modal dan perbankan memiliki literasi yang rendah <60% , namun pada hal ini status literasi yang rendah disini pada taraf hampir memasuki katagori sedang hal ini disebabkan oleh masih banyaknya jawaban pelanggan yang ragu atas pengetahuan yang dimilikinya.
Saran Akademisi
Memperbanyak jumlah variabel dan responden sehingga penelitian dapat dikembangkan, variabel penelitian dimaksud yaitu seperti demografi dan ragam jenis responden yang dapat di teliti, sedangkan jumlah responden bertujuan agar penelitian dapat lebih memperlihatkan kenyataan hasil yang lebih valid agar dapat lebih dipahami atas kondisi yang terjadi.
Pada penelitian ini peneliti hanya meneliti literasi keuangan pada pelanggan bengkel jernih atau pelanggan suatu perusahaan, diharapkan peneliti selanjutnya dapat menambah sampel yang diteliti atau menggunakan sampel dan populasi yang berbeda sehingga penelitian akan lebih bervariasi.
Praktisi
Pemerintah diharapkan dapa memberikan program-program yang dapat meningkatkan literasi keuangan masyarakat indonesia, seperti penyebaran informasi lewat media, pembelajaran masal untuk masyarakat umum karena kesejatraan warga negara tidak sepenuhnya tergantung pada seberapa besar pendapatan yang diperoleh, namun disebabkan juga oleh miss management dalam mengelola pendapatan
Universitas diharaplan tidaksekedar memberikan pendidikan literasi keuangan secara teori namun juga secara praktik sehingga mahasiswa dapat lebih mengerti tata cara menerapkan ilmu literasi keuangan yang baik pada manajemen keuangan mereka.
Daftar Pustaka
Gadinasyin, Valent Pelangi 2014, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Menabung: Studi pada Kalangan Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dari http://www.ejurnal.co.id dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia,
Maski, Ghozali 2010, Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Komponen
dan Model Logistik Studi pada Bank Syariah di Malang Diakses 29 Maret 2016, dari http://journal.um.ac.idKrishna, Ayu., Sari, Maya., Rofaida, Rofi 2012, Analisis Tingkat Literasi Keuangan di
Kalangan Mahasiswa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Survey pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia), Diakses 21 Maret 2016, dari http://www.ejurnal.co.idKrishna, A, Rofaida. & Sari 2010, Analisis Tingkat Literasi Keuangan di Kalangan
Mahasiswa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Survey pada thMahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia . Proceedings of The 4 International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010
Shefrin, H 2007 Behavioral Corporate Finance: Decision That Create Value. McGraw-
Hill/Irwin, Diakses pada 5 April 2016, dari http://jurnalmanajemen.petra.ac.id Susanti 2013, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Literasi Keuangan MahasiswaFakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, Jurnal Ekonomi dan Bisnis dari Vol. 18 Universitas Negeri Malang, Malang.
Pratiwi, Dian 2014, Praktik Literasi Media di Lingkungan Keluarga (Studi Tentang
Praktik Literasi Media oleh Ibu-ibu Rumah Tangga Binaan Mayarakat Peduli Media (MPM) Pasca Program Pendidikan Literasi Media Untuk Televisi di Kelurahan Wirobrajan Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta), Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial d an Politik Universitas Gajah Mada Yogyakarta.