this file 982 3913 1 PB

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI
KERJA
(Studi pada Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)
Khusnul Khotimah
Mochammad Al-Musadieq
M. Soe’oed Hakam
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Email : khusnulchubie@yahoo.com
Abstract

The purpose of this study was to describe the influence of Promotion Office and Incentives, simultaneously
and partially on work Motivation. This type of research is explanatory research with a quantitative approach.
The sample in this study as many as 56 employees who are employees working at PT. PLN (Persero)
Distribution of East Java, Malang area. Analysis of the data used in this research is descriptive analysis,
linear regression. Engineering samples are used is saturated sample technique. The results showed that the
promotion positions and incentive simultaneously influence on work motivation on employee PT. PLN
(Persero) Distribution of East Java, Malang Area by 68.3%. Position promotion has partial effect on work
motivation of 0.048, and Incentives has a partial effect on work motivation of 0.386. From the overall results
it can be concluded that the independent variables Promotion Office and incentives has a significant influence
on work motivation simultaneously and partially, and of the two independent variables that have a dominant

influence on work motivation is the incentive for having beta coefficient and t the greatest.
Keyword : Promotion Office, Incentives, Work Motivation

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh Promosi Jabatan dan Insentif, secara simultan dan
parsial terhadap Motivasi Kerja. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan
pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 karyawan yang merupakan karyawan yang
bekerja pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif, linier berganda. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik sampel
jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Promosi Jabatan dan Insentif mempunyai pengaruh secara
simultan terhadap Motivasi Kerja pada karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang
sebesar 68,3%. Promosi Jabatan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap Motivasi Kerja sebesar 0,048,
dan Insentif mempunyai pengaruh secara parsial terhadap Motivasi Kerja sebesar 0,386. Dari hasil
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Promosi Jabatan dan Insentif mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Motivasi Kerja secara simultan dan parsial, dan dari kedua variabel bebas tersebut yang
mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Motivasi Kerja adalah Insentif karena mempunyai nilai
koefisien beta dan t hitung paling besar.
Kata Kunci : Promosi Jabatan, Insentif, Motivasi Kerja

PENDAHULUAN

Semakin banyaknya kompetisi bisnis saat ini
memaksa perusahaan atau organisasi untuk
memberdayakan dan mengoptimalkan sumber

daya yang dimiliki guna kelangsungan hidup
perusahaan. Sumber daya yang dimiliki terbatas
sehingga perusahaan harus mengelola secara

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

1

efektif dan efisien. Banyaknya perusahaan kecil
dan besar berguguran tidak lepas dari pengelolaan
sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki
dengan cara kurang baik. Berbagai macam jenis
sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi
atau perusahaan, SDM
tetap menempati

kedudukan paling strategis dan sangat penting di
antara sumber daya yang lain. SDM-lah yang
mengelola sumber daya lain. Berlimpahnya
sumber daya alam tanpa didukung SDM yang
berkualitas dan profesional proses produksi tidak
akan berjalan efektif dan efisien. Sebaliknya
terbatasnya sumber daya alam, apabila didukung
SDM yang berkualitas maka organisasi dapat
bertahan dari ketatnya persaingan bisnis. Oleh
sebab itu SDM harus dikelola secara profesional.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditandai
dengan industrialisasi yang meningkat, dimana
kesejahteraan
karyawan
tergantung
dari
kedudukan dan gaji karyawan. Peningkatan
keterampilan maupun keahlian karyawan akan
memudahkan seorang karyawan dalam pencapaian
untuk menduduki posisi tertentu dalam suatu

perusahaan. Pada dasarnya keinginan untuk maju
dalam mencapai keadaan yang lebih baik
merupakan dasar bagi setiap manusia untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik dan untuk
memperbaiki kualitas kehidupan.
Adanya promosi jabatan pada suatu
perusahaan pada dasarnya digunakan untuk
memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dan
berprestasi. Dalam melaksanakan program
promosi jabatan maka perlu diadakan kriteriakriteria terlebih dahulu. Kriteria tersebut
hendaknya dijadikan sebagai standar dalam
menetapkan
siapa
yang
berhak
untuk
dipromosikan. Promosi jabatan dinilai sebagai
perpindahan yang memperbesar wewenang, serta
tanggung jawab karyawan ke jabatan yang lebih
tinggi di dalam suatu organisasi. Dengan

pelaksanaan promosi jabatan, kebutuhan akan
adanya jenjang karir yang lebih baik akan
terwujud.
Selain adanya promosi jabatan, insentif juga
mempunyai peranan yang sangat besar dalam
memotivasi karyawan dalam bekerja. Menurut
Wibowo (2011:355) “pengupahan insentif
dimaksudkan untuk memberikan upah atau gaji
yang berbeda karena prestasi kerja yang berbeda”.
Tujuan insentif biasanya dilakukan untuk
meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam
mencapai tujuan-tujuan organisasi. Insentif juga
dapat mendorong karyawan bekerja lebih baik
sehingga prestasi kerja dapat meningkat dan tujuan

perusahaan dapat tercapai. Karyawan akan
memiliki motivasi kerja yang tinggi jika insentif
dilakukan secara adil, layak dan memadahi.
Dengan adanya insentif diharapkan seseorang
dapat bekerja lebih baik sehingga mendapatkan

hasil yang baik pula.
Motivasi
merupakan
sesuatu
yang
menimbulkan dorongan atau semangat kerja hal
ini dikemukakan oleh Susadya (2011:52) dalam
setiap pengembangan kebijakan manajemen,
struktur dan praktik imbalan di perusahaan selalu
didasarkan pada asumsi mengenai cara terbaik
untuk memotivasi agar orang memberikan prestasi
terbaiknya. Motivasi yang ditimbulkan perusahaan
sangat dibutuhkan karyawan yang bertujuan untuk
menunjang keberhasilan suatu perusahaan.
PT. PLN (Persero) Malang adalah perusahaan
yang bergerak dibidang pelayanan kebutuhan
listrik masyarakat. Salah satu perusahaan BUMN
ini mempunyai peranan
penting dalam
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran

rakyat, serta mendorong kegiatan perekonomian
negara pada khususnya. Listrik memudahkan
segala aktivitas baik rumah tangga, industri
maupun pemerintahan.
Untuk dapat menghasilkan karyawan yang
sesuai dengan keinginan perusahaan maka
perusahaan dapat memotivasi karyawan dengan
memberikan promosi jabatan dan insentif.
Promosi jabatan dan insentif diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan hidup karyawan dan
membangun motivasi kerja sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Berdasarkan latar belakang, perlu diteliti
bagaimana pengaruh promosi jabatan dan insetif
terhadap motivasi kerja. Sehingga diputuskan
untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Promosi Jabatan dan Insentif Terhadap
Motivasi Kerja (Studi Pada Karyawan PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)”.
KAJIAN PUSTAKA

1. Motivasi Kerja
a. Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Hariandja (2009:321), “Motivasi
diartikan
sebagai
faktor-faktor
yang
mengarahkan dan mendorong perilaku atau
keinginan seseorang untuk melakukan suatu
kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha
yang keras atau lemah”. Sedangkan menurut
Hasibuan (2005:95), mendefinisikan bahwa
“motivasi adalah pemberian daya penggerak
yang menciptakan gairah kerja seseorang”.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

2


Menurut Samsudin (2009:281) “motivasi adalah
proses mempengaruhi atau mendorong dari luar
terhadap seseorang atau kelompok kerja agar
mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah
ditetapkan”.
kesimpulannya bahwa motivasi kerja
merupakan suatu keadaan atau kondisi yang
menggerakkan
seseorang
(karyawan)
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan dengan
didorong oleh kebutuhan individual.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Kerja
Hasibuan (2005:142) menjelaskan “terdapat
empat faktor yang mempengaruhi motivasi
kerja yaitu :
1) The desire to live, artinya keinginan untuk
hidup merupakan keinginan utama dari

setiap orang. Manusia bekerja untuk dapat
makan, dan untuk dapat melanjutkan
hidupnya.
2) The desire for possesion, artinya keinginan
untuk memiliki sesuatu merupakan
keinginan manusia yang kedua, dan ini
salah satu sebab mengapa manusia mau
bekerja.
3) The desire for power, artinya keinginan
akan kekuasaan merupakan keinginan
selangkah diatas keinginan untuk memiliki,
mendorong orang mau bekerja.
4) The desire for recognation, artinya
keinginan akan pengakuan merupakan jenis
terakhir dari kebutuhan dan juga
mendorong orang untuk mau bekerja.
Dengan demikian, jelas bahwa setiap
pekerja mempunyai motif tertentu dan
mengharapkan kepuasan dari hasil
pekerjaannya.

Motivasi
karyawan
ditentukan oleh perangsangnya, perangsang
yang
dimaksud
merupakan
mesin
penggerak motivasi tenaga kerja sehingga
menimbulkan pengaruh perilaku individu
tenaga kerja yang bersangkutan”.
c. Teori Motivasi
Menurut Hariandja (2009:332) “Ada tiga
kelompok kebutuhan manusia yaitu :
a) Eksistensi (existence)
Teori ini berhubungan dengan kebutuhan
untuk mempertahankan seseorang dalam
hidupnya. Dikaitkan dengan penggolongan
dari Maslow, ini berkaitan dengan
kebutuhan fisik dan keamanan”.

b) Keterkaitan (relatedness)
Teori keterkaitan ini berhubungan dengan
kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang
lain. Dikaitkan dengan penggolongan dari
Maslow, ini meliputi kebutuhan sosial dan
pengakuan”.
c) Pertumbuhan (Growth)
Teori ini berhubungan dengan kebutuhan
pengembangan diri, yang identik dengan
kebutuhan self- actualization yang
dikemukakan oleh Maslow”.
2. Promosi Jabatan
a. Pengertian Promosi Jabatan
Swasto (2011:45) menyatakan bahwa
“promosi merupakan perpindahan dari satu jabatan
ke jabatan lain yang lebih tinggi sebagai imbalan
karena prestasi kerjanya yang baik, masa kerjanya
yang lama dan lainnya”, sedangkan Siagian
(2010:169) menyebutkan bahwa “promosi ialah
apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu
pekerjaan ke pekerjaan yang lain yang tanggung
jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam hierarki
lebih tinggi dan penghasilanpun lebih besar pula”.
Dari beberapa pengertian promosi, dapat
disimpulkan bahawa promosi adalah pepindahan
dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi yang
diikuti dengan tanggung jawab yang lebih besar
serta peningkatan gaji/upah.
b. Tujuan Promosi Jabatan
Menurut Fatoni (2006:169) “tujuan promosi
adalah :
1) Untuk memberikan pengakuan, jabatan dan
imbalan jasa yang semakin besar kepada
karyawan yang berprestasi kerja tinggi.
2) Kesempatan promosi dapat menimbulkan
keuntungan berantai dalam perusahaan karena
timbulnya lowongan berantai.
3) Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan
yang tepat, semangat, kesenangan, dan
ketenangan dalam bekerja semakin meningkat
sehingga produktivitas kerjanya meningkat.
4) Untuk mempermudah penarikan pelamar
sebab dengan adanya kesempatan promosi
merupakan daya pendorong, serta perangsang
bagi pelamar-pelamar untuk memasukkan
lamarannya.
5) Promosi akan memperbaiki status karyawan
dari karyawan sementara menjadi karyawan
tetap setelah lulus dalam masa percobaan.
6) Untuk mengisi kekosongan jabatan karena
pejabatnya berhenti. Agar jabatan itu tidak
lowong maka dipromosikan karyawan lainnya.
berpengalaman dan terpintar”.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

3

3. Insentif
a. Pengertian Insentif
Pemberian insentif dilakuakan berdasarkan
prestasi kerja yang mampu dicapai oleh karyawan.
Secara teoritis terdapat dua pengertian insentif
yaitu :
1) Insentif sebagai suatu sitem pengupahan
2) Insentif sebagai prangsang atau motivator
bagi karyawan agar bekerja dengan baik..
Pada penelitian ini pengertian insentif yang
digunakan adalah daya perangsang atau tambahan
jasa yang sengaja diberikan pada para karyawan
supaya dalam diri mereka tumbuh motivasi kerja
yang lebih besar untuk berprestasi dalam rangka
mencapai produktivitas dan hasil kerja yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Jadi, insentif
sebenarnya lebih merupakan perluasan atau
pelengkap dari sistem upah yang diberikan
perusahaan kepada karyawan.
b. Tujuan Insentif
Rivai (2011:767) mengemukakan bahwa
“tujuan utama dari insentif adalah untuk
memberikan tanggung jawab dan dorongan
kepada karyawan dalam rangka meningkatkan
kualitas dan kuantitas hasil kerjanya,
sedangkan
bagi
perusahaan,
insentif
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah explanatory research
(penjelasan). Singarimbun dan Effendi (2006:5)
menyatakan bahwa “untuk data yang sama, peneliti
menjelaskan hubungan yang kausal antara
variabel-variabel melalui pengujian hipotesis,
maka penelitian tersebut dinamakan penelitian
pengujian atau penelitian explanatory research”.
2. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
karyawan yang bekerja pada PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur Area Malang sebanyak 72
karyawan.Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Dari
hasil penelitian yang dilakukan, jumlah karyawan
yang berada di tempat dan dapat mengisi kuesioner
sejumlah 56 karyawan, sehingga kuesioner yang
bisa dianalisis sejumlah 56 sesuai dengan jumlah
karyawan yang mengisi kueisioner.
3. Definisi Operasional
a. Variabel Promosi Jabatan Karyawan
menggunakan indikator sebagai berikut :
1) Kesesuaian Jabatan menggunakan item :

merupakan strategi untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi perusahaan dalam
menghadapi persaingan yang semakin ketat
dimana produktivitas menjadi satu hal yang
penting”.
c. Jenis-jenis Insentif
Suwatso (2011:235) mengemukakan jenisjenis insentif ada dua, yaitu insentif finansial
dan non finansial. insentif finansial terdiri dari:
a) Bonus
b) Komisi
c) Profit Sharing
d) Kompensasi yang ditangguhkan
e) Jaminan Sosial
Sedangkan insentif non finansial meliputi :
a) Pemberian gelar (title) secara resmi.
b) Pemberian tanda jasa atau medali.
c) Pemberian piagam penghargaan.
d) Pemberian pujian lisan atau tulisan.
e) Pemberian hak untuk menggunakan
sesuatu atribut dan fasilitas perusahaan.
f) Pemberian perlengkapan khusus pada
ruang kerja.
g) Pemberian hak untuk apabila meninggal
dimakamkan pahlawan.
h) Ucapan terima kasih secara formal
maupun informal.
Kesesuaian jabatan dengan jabatan yang
dipromosikan
2) Kecakapan menggunakan item :
Kecakapan dalam melaksanakan tugastugas
3) Tanggung Jawab menggunakan item :
Tanggung jawab terhadap posisi jabatan
b. Insentif Finansial dan Non Finansial
menggunakan indikator sebagai berikut :
1) Uang menggunakan item :
a) Pemberian Bonus
b) Pemberian Komisi
2)
Jaminan Sosial menggunakan item :
a) Santunan Kecelakaan kerja
b) Santunan kematian
3)
Penghargaan menggunakan item :
a) Mendapatkan
Pujian
atas
terlaksanakannya pekerjaan
b) Mendapatkan promosi jabatan atau
kenaikan jabatan
c) Mendapatkan piagam penghargaan atas
kinerja yang baik
4)
Keadaan Pekerjaan menggunakan item :
a) Kenyamanan pada ruang kerja
b) Kesesuaiaan kebutuhan kerja dengan jam
kerja

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

4

c. Motivasi Kerja Karyawan menggunakan
indikator sebagai berikut :
1) Eksistensi menggunakan item :
a) Kebutuhan dasar karyawan
b) Rasa aman dalam bekerja
2) Keterkaitan menggunakan item :
a) Hubungan antar karyawan dengan
karyawan
b) Hubungan antar karyawan dengan atasan
3) Pertumbuhan menggunakan item :
a) Kemampuan mengembangkan potensi
b) Peluang dalam mengembangkan karir
4. Teknik Analisis
a. Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk memberikan
gambaran
tentang
karakteristik
dan
sebagaimana adanya serta menyusun tabel
distribusi frekuensi dengan menggunakan data
kuesioner yang telah diberikan kepada
responden.
b. Analisis Inferensial
Uji-uji yang dilakukan pada analisis inferensial
antara lain :
a) Uji Normalitas
b) Uji Heteroskedastisitas
c) Uji Multikolinieritas
d) Uji Autokorelasi
c. Analisis Linier Berganda
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Variabel Promosi Jabatan
Berdasarkan perhitungan analisis statistik
deskriptif dari variabel Promosi Jabatan , mayoritas
responden cenderung setuju mengenai program
Promosi Jabatan yang diberikan oleh PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang. Hal
ini ditunjukkan dengan rata-rata pada variabel
Promosi Jabatan sebesar 3,83. Promosi Jabatan
memiliki pengaruh yang positif terhadap Motivasi
Kerja, yang artinya jika Promosi Jabatan
mengalami peningkatan maka Motivasi Kerja juga
meningkat, tetapi peningkatan yang diberikan oleh
Promosi Jabatan terhadap Motivasi Kerja tidak
terlalu signifikan atau mengalami peningkatan
yang kecil.
b. Variabel Insentif
Berdasarkan perhitungan analisis statistik
deskriptif dari variabel Insentif , mayoritas
responden cenderung setuju dengan program
Insentif yang diberikan PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur Area Malang. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai rata-rata pada variabel
Insentif sebesar 3,52. Insentif merupakan strategi
perusahaan untuk meningkatkan produktivitas
karyawan. Insentif juga merupakan daya
perangsang yang diberikan perusahaan kepada
karyawannya, agar karyawan lebih berprestasi
dalam bekerja. Dengan adanya pemberian Insentif
diharapkan sesesorang karyawan memiliki
Motivasi Kerja yang tinggi sehingga mendapatkan
hasil yang maksimal.
c. Variabel Motivasi Kerja
Berdasarkan perhitungan analisis statistik
deskriptif dari variabel Motivasi Kerja, mayoritas
responden cenderung setuju dengan kebutuhan
dasar karyawan, rasa aman dalam bekerja,
hubungan antar karyawan dengan karyawan, dan
lain-lain. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata
pada variabel Motivasi Kerja sebesar 3,79.
Berdasarkan analisis statistik deskriptif
tersebut
yang
menggambarkan
atau
mendeskripsikan variabel-variabel bebas terhadap
variabel terikat, semuanya terletak pada posisi
positif (kuat) karena berada pada interval kelas >
3,41 - 4,2 yang berarti rata-rata responden setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa Program Promosi
Jabatan, Insentif dan Motivasi Kerja di PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang
dikategorikan baik.
2. Analisis Inferensial
a. Pengaruh Secara Simultan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diketahui bahwa variabel Promosi Jabatan dan
Insentif secara bersama-sama memiliki pengaruh
terhadap variabel Motivasi Kerja. Hasil penelitian
ini diperkuat oleh penelitian terdaulu yang
dilakukan oleh Purba (2014) di dalam jurnalnya
yang mengatakan, Pemberian insentif sangat
memiliki peranan penting, yaitu bagi perusahaan
maupun karyawan itu sendiri dan pentingnya
promosi jabatan ini akan menyadarkan pemimpin
perusahaan untuk tetap menghargai dan mengakui
kemampuan kinerjanya dalam meningkatkan
semangat kerja karyawan.
Besarnya pengaruh dari variabel bebas secara
bersama-sama dapat dilihat dari nilai R Square
yaitu sebesar 0.683. hal ini berarti bahwa variabel
Promosi Jabatan dan Insentif secara bersama-sama
memberikan pengaruh terhadap variabel Motivasi
Kerja sebesar 68,3% sedangkan sisanya 31,7%
dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti diluar
dua variabel bebas seperti program pelatihan kerja
dan lingkungan kerja. Hal ini dikemukakan oleh
Habibi (2005) dalam jurnalnya yang menyatakan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

5

bahwa “Motivasi merupakan antusiasme dan
persistensi dengan apa seseorang melaksanakan
tugas tertentu”. Kemampuan di lain pihak
berhubungan dengan kompetensi tugas seseorang.
Untuk itu guna meningkatkan motivasi kerja maka
diadakan pelatihan kerja secara rutin. Hal ini
dilakukan untuk menghadapi perubahan dan
mengantisipasi perkembangan perusahaan. Begitu
pula dengan Lingkungan kerja yang kondusif.
Seorang karyawan akan memiliki motivasi kerja
yang tinggi bila didukung oleh lingkungan kerja
yang baik dan nyaman.
b. Pengaruh Secara Parsial
1) Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap
Motivasi Kerja
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
menunjukkan
bahwa
Promosi
Jabatan
menghasilkan koefisien regresi sebesar 0,048 ini
berarti apabila setiap kenaikan variabel bebas
sebesar 100% maka akan diikuti kenaikan variabel
terikat sebesar 4,8%. Hal ini berarti variabel
Promosi Jabatan berpengaruh secara parsial dan
pengaruh positif terhadap variabel Motivasi Kerja,
tetapi pengaruh yang dihasilkan sangat kecil. Hal
ini diperkuat oleh Mangkunegara (2006) yang
menyatakan bahwa “motivasi merupakan kondisi
atau energy yang menggerakkan diri karyawan
yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
organisasi perusahaan”. Hal ini menunjukkan
bahwa promosi jabatan dapat meningkatkan
semangat kerja, menimbulkan pengalaman dan
pengetahuan baru bagi karyawan serta akan
membangkitkan kemampuan untuk maju pada
karyawan itu sendiri.
2) Pengaruh Insentif Terhadap Motivasi
Kerja
Variabel Insentif memiliki koefisien regresi
sebesar 0,386 maka setiap kenaikan 100% akan
diikuti kenaikan variabel terikat sebesar 38,6%.
Hal ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif
antara variabel Insentif terhadap variabel Motivasi
Kerja. Sehingga apabila terjadi kenaikan pada
variabel Insentif maka variabel Motivasi Kerja
akan meningkat pula. Hal ini diperkuat oleh
Simamora (2004) yang menyatakan bahwa “pada
saat kinerja dikaitkan dengan imbalan, orang-orang
dengan produktivitas tinggi akan termotivasi untuk
bekerja”.
Hasil analisis regresi dalam penelitian ini
dapat diketahui bahwa variabel yang mempunyai
pengaruh dominan terhadap Motivasi Kerja adalah
variabel Insentif. Pengaruh dominan ini diketahui
berdasarkan koefisien beta tertinggi yaitu sebesar

0,813 dan t tertinggi yaitu sebesar 8,190 dan
signifikan 0,000 (α =< 0,05), dibandingkan dengan
variabel Promosi Jabatan yang memiliki koefisien
beta sebesar 0,022, t sebesar 0,218 dan signifikan
0,828.
Variabel Insentif mempunyai pengaruh yang
lebih dominan dibandingkan dengan Promosi
Jabatan dikarenakan program Insentif pada
karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur Area Malang dapat memberikan semangat
kerja bagi karyawan dan meningkatkan motivasi
kerja, yang bertujuan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
variabel mana sajakah yang mempunyai pengaruh
pada Motivasi Kerja. Dalam penelitian ini variabel
bebas yang digunakan adalah variabel Promosi
Jabatan dan Insentif Finansial dan Non Finansial
sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah
Motivasi Kerja. Berdasarkan pada perhitungan
analisis regresi linier berganda, dapat diketahui :
1. Pengaruh secara simultan (bersama-sama) tiap
variabel bebas terhadap Motivasi Kerja
dilakukan dengan pengujuan F-test. dari hasil
analisis regresi linier berganda diperoleh nilai
Fhitung sebesar 57,079, sedangkan Ftabel pada
taraf signifikan 0,05 menunjukkan nilai
sebesar 3,17. Hal tersebut berarti bahwa Fhitung
> Ftabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima,
yang berarti variabel bebas mempunyai
pengaruh yang signifikan secara simultan
terhadap Motivasi Kerja. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengujian terhadap
hipotesis yang menyatakan bahwa adanya
pengaruh secara bersama-sama (simultan)
variabel bebas yaitu Promosi Jabatan dan
Insentif terhadap variabel Motivasi Kerja
dapat diterima.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial
variabel bebas Promosi Jabatan dan Insentif
terhadap Motivasi Kerja yang dilakukan
dengan pengujian t-test. Berdasarkan pada
hasil uji t didapatkan bahwa salah satu variabel
ada yang tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Motivasi Kerja yaitu variabel
Promosi Jabatan sedangkan variabel Insentif
berpengaruh secara signifikan terhadap
Motivasi Kerja
3. Berdasarkan pada hasil uji t diperoleh bahwa
variabel Insentif mempunyai nilai t hitung dan
koefisien beta yang paling besar, sehingga
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

6

variabel Insentif mempunyai pengaruh yang
paling kuat dibandingkan dengan yang
lainnya, maka variabei Insentif mempunyai
pengaruh yang dominan terhadap Motivasi
Kerja.
2. Saran
Berdasarkan
kesimpulan
yang
telah
dipaparkan, dapat dikemukakan beberapa saran
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan
maupun bagi pihak-pihak lain.
1. Palaksanaan Promosi Jabatan pada PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang
agar lebih ditingkatkan pada tahun-tahun yang
akan datang. Hal ini dalam rangka
meningkatkan kemampuan teknis, konseptual
dan moral agar Motivasi kerja karyawannya
lebih baik dan mencapai hasil yang optimal.
2. Mengingat Insentif mempunyai pengaruh
positif terhadap motivasi kerja pada karyawan
DAFTAR PUSTAKA
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan
Sumber Daya Manusia . Cetakan Pertama.
Jakarta : Rineka Cipta.
Habibi, Beni. 2005. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Motivasi Kerja. Semarang :
Universitas Nergeri Semarang.

3.

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area
Malang, maka diharapkan perusahaan dapat
memberikan Insentif yang sesuai dengan
prestasi karyawan terhadap perusahaan.
sehingga Motivasi Kerja karyawan dapat
meningkat dan tujuan perusahaan dapat
tercapai.
Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini
merupakan hal yang sangat penting dalam
mempengaruhi Motivasi Kerja diharapkan
hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan
bagi
peneliti
selanjutnya
untuk
mengembangkan penelitian ini dengan
mempertimbangkan variabel-variabel lain
diluar variabel yang sudah masuk dalam
penelitian ini. Variabel – variabel lain yang
dimaksud misalnya variabel Pelatihan Kerja
dan variabel Lingkungan Kerja.

Singarimbun, Masri, dan Effendi. 2006. Metode
Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.
Swasto, Bambang. 2011. Manajemen Sumber
Daya Manusia . UB Press : Malang.
Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Edisi 3-4.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Hariandja, Marihot Tua Effendi. 2009. Manajemen
Sumber Daya Manusia . Jakarta : Grafindo.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber
Daya Manusia . Jakarta : Bumi Aksara.
Purba, Patriot. 2014. Pengaruh Pemberian Insentif
dan Promosi Jabatan Terhadap Semangat
Kerja Karyawan. Medan : Universitas Negeri
Medan.
Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2006.
Manajemen
sumber
Daya
Manusia
Perusahaan. Bandung : Bumi Aksara.
Rivai, Veithzal . 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan (Dari
Teori
ke Praktik). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Samsudin, Sadili. 2009. Manajemen sumber daya
Manusia . Bandung : CV. Pustaka Setia.
Siagian, Sondang. 2010. Manajemen Sumber Daya
Manusia . Jakarta : Bumi Aksara.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta : STIE YKPN.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

7