04 KemenESDM Energi Skala Kecil

(1)

Jakarta, 29 April 2016

Dana Alokasi Khusus Bidang Energi Skala Kecil

TA. 2017

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

Sinkronisasi Program DAK Bidang Energi Skala Kecil

DAK

2017


(2)

NAWACITA

JOKOWI - JK

“ melanjutkan

reformasi bagi

percepatan

pembangunan

ekonomi yang

berkeadilan ”

*) Upaya Percepatan Pembangunan Daerah Perbatasan, Daerah Tertinggal, Daerah Terpencil, Daerah Terluar, dan Daerah Pesisir/Kepulauan


(3)

Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah, pada Pasal 91 ayat (4) butir e bahwa: Gubernur

sebagai wakil Pemerintah Pusat mempunyai tugas dan

wewenang memberikan rekomendasi kepada Pemerintah

Pusat atas usulan DAK pada Daerah kabupaten/kota di

wilayahnya.

Sesuai UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,

pada lampiran bagian cc Pembagian urusan pemerintah

bidang ESDM, maka diusulkan penerima DAK Bidang Energi

Perdesaan Tahun 2016 adalah Provinsi berdasarkan


(4)

DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA 1. DAK Bidang Pendidikan

2. DAK Bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana

3. DAK Bidang Infrastruktur Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi

DIMENSI SEKTOR UNGGULAN

4. DAK Bidang Kedaulatan Pangan 5. DAK Bidang Energi Skala Kecil

6. DAK Bidang Kelautan dan Perikanan

7. DAK Bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup

DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

8. DAK Bidang Transportasi

9. DAK Bidang Sarana Perdagangan dan Industri Kecil dan Menengah 10. DAK Bidang Prasarana Pemerintahan Daerah

Secara khusus, memanfaatkan sumber energi terbarukan setempat untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap energi modern.


(5)

OUTPUT OUTCOME

Terbangunnya pembangkit listrik dari

mikrohidro sebesar 9,7 MW;

Terbangunnya pembangkit listrik dari

tenaga surya sebesar 7,5 MWp;

Terbangunnya pembangkit listrik dari

tenaga hybrid surya – angin sebesar 0,8

MWp;

T

erbangunnya biogas dengan kapasitas

sebesar 6.500 m

3

/hari

Terpenuhinya produksi listrik sebesar

76.722.000 kWh yang mampu untuk

melistriki sejumlah 427.416 KK dan

Terpenuhinya produksi biogas sebesar

6.500 m

3

/hari yang mampu melayani

kebutuhan gas untuk 3.610 KK dengan

kapasitas digester 6 m

3

/KK.


(6)

SASARAN JANGKA MENENGAH (2015-2019) *):

NO KETERANGAN 2015 2016 2017 2018 2019

1. PLTMH (MW) 8 9,5 9,7 10 11 2. PLTS (MWp) 7 7,2 7,5 7,9 8,3 3. PLT Hybrid Surya-Angin (MWp) 0,2 0,5 0,8 1 1,2 4. Biogas (m3/hari) 6.000 6.000 6.500 7.000 7.000 5. Usulan Alokasi Anggaran (Milyar Rp) 1.144 1.247 1.312,3 1.385,7 1.483,7

RUANG LINGKUP

 Pembangunan PLTMH OFF Grid;

 Perluasan/peningkatan pelayanan tenaga listrik dari PLTMH Off Grid dan atau PLTS Terpusat Off Grid;

 Pembangunan PLTS Terpusat Off Grid dan/atau PLTS

Tersebar;

 Pembangunan PLTS Roof Top

 Pembangunan PLTS untuk Pompa Air

 Pembangunan PLT Hybrid Surya – Angin;

 Pemasangan Penerangan Lampu Jalan (PJU)

 Rehabilitasi PLTMH Off Grid dan/atau PLTS Terpusat

yang rusak;

 Pembangunan Instalasi Biogas skala rumah tangga;

 Rehabilitasi instalasi biogas.

 Penyusunan Studi Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Energi Terbarukan (FS dan DED) *)

Keterangan:

*) besaran Sasaran TA.2015-2019 dapat berubah tergantung pada jumlah pendanaan yang dialokasikan

Sumber: RKP Tahun 2015

Keterangan:


(7)

MEKANISME PENGALOKASIAN DAK TA. 2017

Penetapan Bidang/Subbidang/ Menu kegiatan dan format/template Usulan DAK Pemberitahuan Bidang/Subbidang/ Menu kegiatan dan format/template Usulan

DAK kepada daerah

Penyusunan dan Penyampaian Usulan DAK oleh

daerah

Verifikasi dan Penilaian Usulan

DAK oleh K/L, Bappenas, dan

Kemenkeu

Sinkronisasi & harmonisasi perencanaan DAK antar

kab./kota dan antara kab./kota dengan provinsi

berdasarkan RKPD dan RPJMD serta RKP dan

RPJMN, dengan memperhatikan masukan

dari DPD dan DPR

Penentuan pagu per Bidang/

subbidang/subjenis berdasarkan kebutuhan daerah dan ketersediaan pagu DAK

dalam RAPBN

Penghitungan alokasi sementara DAK per Bidang/Subbidang/ Subjenis per Daerah

Pertimbangan

DPD atas arah

kebijakan DAK

Pembahasan RUU APBN (Panja Transfer

Ke Daerah dan Dana Desa)

Penetapan

Alokasi DAK per

Daerah

Agustus

Awal Mei Mei- Awal Juni

Juni-Juli Akhir Juli

Agustus-September April


(8)

(9)

(10)

10

1. mempunyai dokumen perencanaan

(FS&DED) yang meliputi:

a) nama kegiatan, letak lokasi yang meliputi : desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi;;

b) data pemanfaatan energi antara

lain jumlah rumah, fasilitas umum, dan kegiatan produktif;

c) daya atau kapasitas instalasi

pemanfaatan energi terbarukan;

d) gambar/desain pembangkit;

e) nama lembaga pengelola

instalasi pemanfaatan energi terbarukan; dan

f) rencana anggaran biaya.

2. ketersediaan

lahan pembangunan

yang bukan

merupakan

kawasan

terlarang

atau

konflik

kepentingan.

3. adanya

kesiapan masyarakat

selaku calon penerima

manfaat


(11)

Kegiatan

perluasan/peningkatan

pelayanan tenaga listrik dari PLTMH

dan/atau PLTS Terpusat adalah untuk

PLTMH dan/atau PLTS Terpusat yang

masih

beroperasi dengan baik

, tetapi:

1)

memiliki

kelebihan daya

, sementara

perlu penambahan jaringan distribusi

akibat

bertambahnya

jumlah

pelanggan;

2)

masih

ada potensi energi atau

ketersediaan

lahan

yang

dapat

dimanfaatkan

untuk

menambah

kapasitas pembangkit;

3)

perlu

perubahan fasa

dari 1 (satu)

fasa menjadi 3 (tiga) fasa dalam

rangka mendukung kegiatan produktif

yang akan dikembangkan; atau

4)

perlu peningkatan

kualitas instalasi

.

5)

Dilengkapi

dokumen perencanaan/


(12)

1) Lokasi yang letaknya jauh dari jangkauan listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik lainnya.

2) PLTS Terpusat diprioritaskan untuk pelayanan listrik kepada masyarakat

pengguna/penerima yang tinggal

berkelompok atau jarak antara rumah satu dengan lainnya berdekatan dan jumlahnya minimal 30 (tiga puluh) rumah termasuk fasilitas umum.

3) PLTS Tersebar akan diprioritaskan untuk

masyarakat yang tinggal berjauhan satu dengan lainnya atau jumlahnya kurang dari 30 (tiga puluh) rumah dalam satu wilayah (desa/dusun).


(13)

d) Hybrid Controller, terdiri dari: 1) Bidirectional Inverter

2) System Command Unit

e) Battery Bank, digunakan untuk menyimpan energi pada siang dan malam hari yang berasal dari "Energi Solar Array dan Energi Angin" yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan sesuai permintaan pada Sistem Management Energy yang ada pada Hybrid Power Controlle

1. Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Surya-Angin, adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan gabungan antara tenaga matahari dan tenaga angin sebagai sumber energinya dengan memanfaatkan cahaya (teknologi fotovoltaik) dan kecepatan angin.

2. Dengan komponen yg terdiri dari:

a) Photovoltaic Array adalah rangkaian dari beberapa modul fotovoltaik, yang pada siang hari akan menghasilkan energi listrik, kemudian disimpan dalam baterai sehingga sewaktu-waktu dapat dipergunakan.

b) Wind Turbine adalah turbin yang mengkonversi energi angin menjadi energi gerak yang diubah generator menjadi energi listrik.

c) Solar Charge Controller berfungsi untuk mengatur pengisian baterai dari input Solar Array agar baterai terkontrol pengisiannya sehingga tidak akan terjadi over charge yang dapat mengakibatkan kerusakan pada baterai..


(14)

Rehabilitasi dapat dilakukan setelah terlebih dahulu berkoordinasi dengan

pemilik aset. PLTMH atau PLTS Terpusat dimaksud adalah pembangkit listrik yang dioperasikan oleh masyarakat atau non-komersil, dengan syarat:

1) pernah beroperasi tetapi rusak karena bencana alam seperti banjir, Tanah longsor, gunung meletus atau gempa bumi yang berakibat kerusakan baik pada bangunan sipil, peralatan pembangkit, maupun jaringan distribusi dan dibuktikan dengan foto-foto instalasi PLTMH atau PLTS Terpusat yang mengalami kerusakan;

2) pernah beroperasi tetapi mengalami kerusakan pada bagian tertentu pada operasi normal, atau akibat umur teknisnya yang sudah terlampaui; atau

3) masih beroperasi namun sebagian atau keseluruhan bangunan sipil mengalami kerusakan yang mengganggu unjuk kerja operasional PLTMH atau PLTS Terpusat.

4) dilengkapi dokumen perencanaan/desain mengenai item yang direhab


(15)

F.

Pembangunan Instalasi Biogas

Pembangunan perangkat peralatan biogas

baru untuk rumah tangga dengan volume

4 m

3

- 6 m

3

;

Syarat user, memiliki hewan ternak paling

sedikit 2 ekor sapi / 7 ekor babi (untuk

digester 4m

3

) dan 3 ekor sapi / 10 ekor

babi (untuk digester 6m

3

)

Biodigester tipe fixed dome . Dapat

menggunakan tipe fiber glass untuk

daerah tertentu

Syarat kontraktor pelaksana, memiliki

tenaga ahli di bidang pembangunan unit

biogas yang ditandai adanya

sertifikat/surat keterangan mengikuti

pelatihan

G. Rehabilitasi Unit Biogas

Kegiatan memperbaiki bagian unit biogas

yang rusak dan sudah tidak berfungsi lagi.

Status aset milik daerah dan digunakan oleh

masyarakat / non-komersil

Syarat 1, pernah beroperasi tetapi rusak

karena bencana alam

Syarat 2, pernah beroperasi tetapi rusak

akibat sudah lewat umur teknisnya

Syarat 3, masih beroperasi namun rusak

pada bagian tertentu sehingga mengganggu

operasional


(16)

www.ebtke.esdm.go.id

Pegangsaan Timur Street No. 1A Cikini, Jakarta 10320; Phone/Fax : +6221-31924540 e-mail: bahan_ebtke@yahoo.com

MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES


(1)

11

Kementerian ESDM Republik Indonesia

Kegiatan

perluasan/peningkatan

pelayanan tenaga listrik dari PLTMH

dan/atau PLTS Terpusat adalah untuk

PLTMH dan/atau PLTS Terpusat yang

masih

beroperasi dengan baik

, tetapi:

1)

memiliki

kelebihan daya

, sementara

perlu penambahan jaringan distribusi

akibat

bertambahnya

jumlah

pelanggan;

2)

masih

ada potensi energi atau

ketersediaan

lahan

yang

dapat

dimanfaatkan

untuk

menambah

kapasitas pembangkit;

3)

perlu

perubahan fasa

dari 1 (satu)

fasa menjadi 3 (tiga) fasa dalam

rangka mendukung kegiatan produktif

yang akan dikembangkan; atau

4)

perlu peningkatan

kualitas instalasi

.

5)

Dilengkapi

dokumen perencanaan/


(2)

1) Lokasi yang letaknya jauh dari jangkauan listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik lainnya.

2) PLTS Terpusat diprioritaskan untuk pelayanan listrik kepada masyarakat pengguna/penerima yang tinggal berkelompok atau jarak antara rumah satu dengan lainnya berdekatan dan jumlahnya minimal 30 (tiga puluh) rumah termasuk fasilitas umum.

3) PLTS Tersebar akan diprioritaskan untuk

masyarakat yang tinggal berjauhan satu dengan lainnya atau jumlahnya kurang dari 30 (tiga puluh) rumah dalam satu wilayah (desa/dusun).


(3)

13

Kementerian ESDM Republik Indonesia

d) Hybrid Controller, terdiri dari: 1) Bidirectional Inverter

2) System Command Unit

e) Battery Bank, digunakan untuk menyimpan energi pada siang dan malam hari yang berasal dari "Energi Solar Array dan Energi Angin" yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan sesuai permintaan pada Sistem Management Energy yang ada pada Hybrid Power Controlle

1. Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Surya-Angin, adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan gabungan antara tenaga matahari dan tenaga angin sebagai sumber energinya dengan memanfaatkan cahaya (teknologi fotovoltaik) dan kecepatan angin.

2. Dengan komponen yg terdiri dari:

a) Photovoltaic Array adalah rangkaian dari beberapa modul fotovoltaik, yang pada siang hari akan menghasilkan energi listrik, kemudian disimpan dalam baterai sehingga sewaktu-waktu dapat dipergunakan.

b) Wind Turbine adalah turbin yang mengkonversi energi angin menjadi energi gerak yang diubah generator menjadi energi listrik.

c) Solar Charge Controller berfungsi untuk mengatur pengisian baterai dari input Solar Array agar baterai terkontrol pengisiannya sehingga tidak akan terjadi over charge yang dapat mengakibatkan kerusakan pada baterai..


(4)

Rehabilitasi dapat dilakukan setelah terlebih dahulu berkoordinasi dengan

pemilik aset. PLTMH atau PLTS Terpusat dimaksud adalah pembangkit listrik yang dioperasikan oleh masyarakat atau non-komersil, dengan syarat:

1) pernah beroperasi tetapi rusak karena bencana alam seperti banjir, Tanah longsor, gunung meletus atau gempa bumi yang berakibat kerusakan baik pada bangunan sipil, peralatan pembangkit, maupun jaringan distribusi dan dibuktikan dengan foto-foto instalasi PLTMH atau PLTS Terpusat yang mengalami kerusakan;

2) pernah beroperasi tetapi mengalami kerusakan pada bagian tertentu pada operasi normal, atau akibat umur teknisnya yang sudah terlampaui; atau

3) masih beroperasi namun sebagian atau keseluruhan bangunan sipil mengalami kerusakan yang mengganggu unjuk kerja operasional PLTMH atau PLTS Terpusat.

4) dilengkapi dokumen perencanaan/desain mengenai item yang direhab


(5)

15

Kementerian ESDM Republik Indonesia

F.

Pembangunan Instalasi Biogas

Pembangunan perangkat peralatan biogas

baru untuk rumah tangga dengan volume

4 m

3

- 6 m

3

;

Syarat user, memiliki hewan ternak paling

sedikit 2 ekor sapi / 7 ekor babi (untuk

digester 4m

3

) dan 3 ekor sapi / 10 ekor

babi (untuk digester 6m

3

)

Biodigester tipe

fixed dome

. Dapat

menggunakan tipe

fiber glass

untuk

daerah tertentu

Syarat kontraktor pelaksana, memiliki

tenaga ahli di bidang pembangunan unit

biogas yang ditandai adanya

sertifikat/surat keterangan mengikuti

pelatihan

G. Rehabilitasi Unit Biogas

Kegiatan memperbaiki bagian unit biogas

yang rusak dan sudah tidak berfungsi lagi.

Status aset milik daerah dan digunakan oleh

masyarakat / non-komersil

Syarat 1, pernah beroperasi tetapi rusak

karena bencana alam

Syarat 2, pernah beroperasi tetapi rusak

akibat sudah lewat umur teknisnya

Syarat 3, masih beroperasi namun rusak

pada bagian tertentu sehingga mengganggu

operasional


(6)

www.ebtke.esdm.go.id

Pegangsaan Timur Street No. 1A Cikini, Jakarta 10320; Phone/Fax : +6221-31924540 e-mail: bahan_ebtke@yahoo.com

MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES