Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Analisis Kimia Proksimat Batubara
PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ANALISIS KIMIA
PROKSIMAT BATUBARA
Oleh:
Iudhi Oki Prahesthi, Fitro Zamani
Sub Bidang Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi
SARI
Penentuan proksimat merupakan metode awal dalam penentuan kualitas batubara
yang meliputi penentuan kandungan kadar air, zat terbang, abu dan karbon
tertambat. Standard Operation Prosedur (SOP) analisis proksimat diperlukan untuk
memberikan acuan bagi analis untuk menghasilkan nilai hasil uji yang presisi dan
akurat. Penyusunan SOP analisis kimia proksimat baik instrumen dan manual
batubara telah dilakukan melalui penulusuran dan mengadopsi metode baku
dengan menggabungkan instruksi kerja alat melalui pembahasan sehingga
menghasilkan prosedur baku analisis proksimat batubara. Uji banding antara dua
metode analisis (proksimat instrumen dan manual) dilakukan untuk melihat adanya
keberterimaan diantara kedua metode dengan menggunakan statistik uji T. Dari uji
T menunjukkan bahwa kedua metode baik instrumen dan manual tidak menunjukan
adanya perbedaan yang signifikan, sehingga kedua metode dapat digunakan di
laboratorium.
dilakukan analisa kimia pada batubara
PENDAHULUAN
Potensi sumber daya batubara
di
Indonesia
sangat
melimpah,
terutama di Pulau Kalimantan dan
Pulau
Sumatera.
Nasional
masih
Badan
memperkirakan
memiliki
120,53
Geologi
Indonesia
miliar
ton
di
laboratorium
berupa
analisis
yang
diantaranya
proksimat,
analisis
ultimat dan nilai kalor.
Penentuan
merupakan
penentuan
proksimat
metode
kualitas
awal
dalam
batubara
yang
sumber daya batubara dan 31,35 miliar
meliputi penentuan kandungan kadar
ton cadangan batu bara. Kualitas suatu
air, zat terbang, abu dan karbon
batubara dapat ditentukan dengan cara
tertambat
analisa parameter tertentu baik secara
mengetahui kadar air dan abu dapat
fisik maupun secara kimia. Umumnya,
memperkirakan berapa nilai kalori dari
untuk menentukan kualitas batubara
batubara dimana semakin tinggi kadar
dalam
batubara.
Dengan
air dan abu akan menghasilkan kalori
manual book alat analisis proksimat
yang rendah. Zat terbang juga salah
yang digunakan di laboratorium. Conto
satu pengotor dalam batubara dan
batubara dari daerah Muara Enim,
dapat
menentukan
range
Sumatera Selatan dan daerah Banten
selain
nilai
Keberadaan
terbang
kalor.
yang
menyebabkan
batubara
tinggi
batubara
zat
dianalisis
dapat
intrumen
terbakar
dengan sendiri (self burning). Karena
proksimat
atau
dibandingkan
menggunakan
manual,
selanjutnya
kedua
hasilnya
menggunakan uji T.
sangat pentingnya parameter proksimat
dalam
batubara
diperlukan
analisis
STANDAR
OPERASIONAL
yang presisi dan akurat dalam metode
PROSEDUR (SOP) ANALISIS KIMIA
analisisnya.
PROKSIMAT BATUBARA
Penyusunan SOP analisis kimia
Standar Operasional Prosedur (SOP)
proksimat batubara diperlukan untuk
Analisis Kimia Proksimat Batubara ini
memberikan
standar
acuan
bagi
atau
pedoman
meliputi dua metode, yaitu metode
analis
dalam
analisis proksimat batubara dengan
mengevaluasi,
menggunakan instrumen dan metode
memonitor
analisis proksimat batubara dengan
mengidentifikasi,
mengembangkan
dan
kegiatan analisis tersebut baik secara
instrumen
atau
manual
mengurangi
tingkat
kesalahan
metode manual.
untuk
dan
ACUAN
kelalaian (human error) serta dapat
Acuan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Standar Operasional Prosedur (SOP)
dari
Analisis Kimia Proksimat Batubara ini
pekerjaan
tersebut.
Dalam
yang
dipergunakan
penyusunan ini juga dibandingkan dua
adalah sebagai berikut :
metode, proksimat instrumen dengan
ASTM
D
2013/D
untuk
2013M-09
manual menggunakan analisis statistik
Standard Practice for Preparing
uji T.
Coal Samples for Analysis
ASTM D5142-09 Standard Test
METODOLOGI
Methods for Proximate Analysis of
Penyusunan SOP Analisis Proksimat
the Analysis Sample of Coal and
conto batubara secara instrumen dan
Coke by Instrumenal Procedures
manual dilakukan dengan mempelajari
(Withdrawn 2010)
dan mengadopsi metode baku baik dari
ASTM dan ISO, kemudian dimodifikasi
dengan
penambahan
materi
dari
ASTM D7582-10 Standard test
Methods for Proximate Analysis of
Coal
and
Coke
by
macro
900oC untuk proksimat manual selama
Thermogravimetric Analysis
ISO
11722:1999
Solid
Mineral
fuels – Hard Coal – Determination
7 menit. Temperatur untuk kadar abu
750oC
adalah
untuk
proksimat
o
of Kadar air in the general analysis
instrumen dan 815 C untuk proksimat
test sample by drying in nitrogen
manual.
ISO 562 : 1998 Hard Coal and
–
Coke
950oC untuk proksimat instrumen dan
Determination
of
Zat
SOP ANALISIS KIMIA PROKSIMAT
terbang Matter
BATUBARA
ISO 1171:1997 Solid Mineral Fuels
INSTRUMEN
– Determination of Ash Content
Alat dan Bahan: Batubara 212 µm,
ASTM
Standard
neraca analitik, alat TGA 601, gas
Practice for Proximate Analysis of
oksigen, gas nitrogen, dan udara tekan.
Coal and Coke
Prosedur / Cara Kerja: Nyalakan
D3172-07a
Manual
Book
Instrument
DENGAN
METODE
instrumen TGA 601. Buka gas oksigen,
Thermogravimetry Analysis TGA
gas
nitrogen
dan
udara
tekan.
601
Masukkan no analisa dan 1 gram
conto batubara ke dalam cawan yang
berada diposisi tengah (tanda dot/titik).
RUANG LINGKUP
SOP
Proksimat
Batubara
meliputi
Tekan next, furnace akan menutup dan
analisis kadar air (moisture), kadar zat
cawan
akan
terbang (volatile matter), kadar abu
otomatis.
ditiimbang
Ulangi
secara
untuk
conto
(fixed
selanjutnya. TGA akan running pada
carbon) dari conto batubara dengan
temperatur 105-110oC untuk analisis
menggunakan
(ash)
dan karbon
secara
tertambat
TGA
dan
kadar air selama 90 - 120 menit
menggunakan
alat
Selanjutnya tekan next, tutup furnace
instrumen
manual
terbuka, pasang tutup
Carbolite.
masing-masing
cawan.
cawan pada
TGA
akan
o
PRINSIP
running pada temperatur 950 C untuk
Prinsip dari analisis proksimat adalah
kadar zat terbang. Setelah 60 menit
secara gravimetri yaitu pengukuran
alat ini akan berbunyi, tekan next
berdasar
sehingga tutup furnace terbuka. Ambil
dilakukan
perbedaan
berat
pemanasan.
setelah
Pemanasan
tutup
cawan.
Selanjutnya
adalah
untuk analisis kadar air dilakukan pada
analisis kadar abu pada temperatur
temperatur 105 – 1100C, sedangkan
750oC selama 60 menit. Setelah
untuk zat terbang pada temperatur
selasai, TGA akan mengitung secara
otomatis data karbon tertambat (fixed
Perbedaan yang diijinkan untuk analisis
carbon) dan data hasil analisis secara
proksimat dengan metode instrumen
keseluruhan.
dapat
dilihat
pada
tabel
1.
Tabel 1. Perbedaan yang diijinkan analisis proksimat dengan metode instrumen
Parameter
Kadar air
Kadar zat terbang
Kadar abu
-
Repeatability
Reproducibility
0.20 + 0.012 Ý
0.29 + 0.014 Ý
0.07 + 0.029 Ý
0.24 + 0.034 Ý
0.62 + 0.047 Ý
0.14 + 0.023 Ý
SOP ANALISIS KIMIA PROKSIMAT
dan letakkan di atas lempengan
BATUBARA
logam sambil ditutup. Biarkan selama
DENGAN
METODE
10
MANUAL
SOP Analisis Penentuan Kadar Air
Alat dan Bahan: Oven (minimum free
space oven), Cawan timbang dengan
tutup, neraca analitik, penjepit cawan,
desikator, gas nitrogen, batubara 212
µm.
Prosedur / Cara Kerja: Atur suhu
oven pada temperatur 105C sampai
110oC
sambil
mengalirkan
menit,
kedalam
selanjutnya
pindahkan
Timbang
desikator.
bila
sudah dingin. Bila pemanasan belum
sempurna ulangi pemanasan 30
menit dan perbedaan penimbangan
tidak lebih dari 1 mg.
Perhitungan:
batubara
Kadar
dapat
air
dihitung
conto
dengan
menggunakan persamaan berikut :
gas
nitrogen. Timbang 1,0000 gram conto
Dengan :
batubara
timbang
Mad adalah kadar air lembab dari
beratnya.
conto batubara (%), m1 adalah berat
timbang
cawan dan tutup (gram), m2 adalah
dibawah masing–masing botol tsb.
berat cawan dan tutup + conto
Masukkan botol timbang berisi conto
sebelum
kedalam
adalah berat cawan dan tutup + conto
yang
kedalam
telah
Tempatkan
botol
diketahui
tutup
oven.
botol
Panaskan
botol
dipanaskan
(gram),
m3
timbang berisi conto selama 1 ½ - 3
setelah dipanaskan (gram)
jam.
Perbedaan
Angkat botol timbang berisi conto
analisis kadar air metode manual
yang sudah kering dari dalam oven,
sesuai
yang
dengan
diijinkan
tabel
dalam
2
Tabel 2. Perbedaan yang diijinkan analisis kadar air metode manual
Kadar air
Repeatability
Reproducibility
Batubara dengan kadar air lembab < 5 %
0,10
-
Batubara dengan kadar air lembab 5 %
0,15
-
SOP Analisis Penentuan Kadar Zat
Letakkan
cawan
dalam
keadaan
Terbang
tertutup di atas dudukan. Masukkan
Muffle furnace,
dudukan tadi ke dalam muffle furnace,
cawan silika bertutup, dudukan kawat
panaskan 900C selama tepat 7
baja sebagai tempat cawan, stop
menit. Angkat dudukan dari furnace,
watch, lempengan logam aluminium,
dinginkan di atas lempengan logam
neraca
ketelitian
selama 5 menit dan lanjutkan di
0,1 mg, tang penjepit, batubara 212
dalam desikator. Timbang cawan bila
µm.
sudah dingin.
Prosedur / Cara Kerja: Letakan
Perhitungan:
cawan silika dan tutupnya dalam
conto batubara dapat dihitung dengan
dudukan kawat baja, lalu panaskan
menggunakan persamaan berikut.
Alat dan Bahan:
analitik
dengan
Kadar
zat
terbang
pada suhu 900 C selama 7 menit.
Angkat dudukan dan cawan dari
dalam furnace lalu dinginkan di atas
lempengan logam selama 5 menit,
kemudian
desikator.
masukkan
Setelah
ke
dingin
dalam
timbang
cawan dengan tutupnya. Timbang
1,0000 gram conto batubara dalam
cawan tersebut. Ratakan permukaan
conto
dengan
ngetukan
dasar
cara
mengetuk-
cawan
perlahan.
secara
Dengan :
m1 : berat cawan dan tutup (gram),
m2 : adalah berat cawan dan tutup +
contoh sebelum pemanasan (gr)
m3 : berat cawan dan tutup + contoh
setelah pemanasan (gram),
Mad : kadar air ( % )
Perbedaan
yang
diijinkan
dalam
analisis kadar zat terbang secara
manual
sesuai
dengan
tabel
3.
Tabel 3. Perbedaan yang diijinkan analisis kadar zat terbang metode manual
Jenis contoh
Repeatability
Reproducibility
- Batubara kadar VM < 10 %
- Batubara kadar VM 10 %
0,30 % absolut
3 % dari hasil
rata-rata
0,5 % absolut
0.5 % absolut atau 4 % dari hasil ratarata yang lebih besar
SOP Analisis Penentuan Kadar Abu
masukkan
Alat dan Bahan: muffle furnace,
timbang setelah dingin (temperatur
cawan silica, neraca analitik dengan
kamar).
ketelitian
desikator,
sempurna, panaskan kembali cawan
lempengan logam aluminium dan tang
+ abu 15 menit pada 815C dan
penjepit, batubara 212
perbedaan penimbangan tidak lebih
Prosedur / Cara Kerja: Panaskan
dari 1 mg.
cawan pada 815C 10C selama 15
Perhitungan:
menit, angkat, dinginkan lalu timbang.
batubara
Timbang
menggunakan persamaan berikut :
0,1
1,0000
mg,
gram
contoh
kedalam
Bila
desikator,
pembakaran
Kadar
dapat
kurang
abu
dihitung
conto
dengan
batubara ke dalam cawan yang telah
diketahui beratnya. Panaskan conto
tersebut dalam muffle furnace pada
Dengan :
temperatur
m1 : berat cawan dan tutup kosong
ruangan
kemudian
dinaikkan sampai temperatur 500C
dalam waktu 60 menit dan biarkan
pada suhu ini selama 30 menit.
Pemanasan
mencapai
dilanjutkan
temperatur
sampai
815C
dan
(gram)
m2 : berat cawan dan tutup dengan
contoh (gram)
m3 : berat cawan dan tutup ditambah
abu (gram).
biarkan pada temperatur ini paling
sedikit 60 menit. Setelah pembakaran
dianggap
sempurna,
pindahkan
cawan dari furnace. Letakkan diatas
Perbedaan
yang
diijinkan
dalam
analisis kadar zat terbang secara
manual
sesuai
dengan
tabel
4.
lempengan logam selama 10 menit
Tabel 4. Perbedaan yang diijinkan analisis kadar abu metode manual
Jenis conto
repeatability
reproducibility
- Batubara dengan abu < 10 %
0,2 % absolut
0.3 % absolut
- Batubara dengan abu 10 %.
2 % dari hasil rata-rata
3 % dari hasil rata-rata
SOP Analisis Penentuan Karbon
HASIL PENGUJIAN / ANALISIS
Tertambat
Conto - conto yang diperoleh dari
Penentuan kadar karbon tertambat
hasil uji petik di lokasi selanjutnya
dengan perhitungan sbb :
dianalisis
% Karbon tertambat = 100 – (kadar
menggunakan metode dari ASTM dan
air + kadar zat terbang + kadar abu)
ISO pada Tabel 5.
proksimat
dengan
PERBANDINGAN
PROKSIMAT
INSTRUMEN
METODE
Dari data diatas, T hitung yang
DAN
dihasilkan sebesar 1.1, Sedangkan T
MANUAL
TGA
601
SECARA
tabel 2.36.
STATISTIK MENGGUNAKAN UJI-T
Karena t hitung (1.1) < t tabel (2.36),
Perhitungan
maka disimpulkan perbedaan hasil
statistik
metoda
analisis
berbeda
dilakukan
untuk
proksimat
untuk
dua
yang
melihat
kedua metode tidak signifikan.
Kadar zat terbang
adanya keberterimaan diantara kedua
Perbandingan
metode tersebut menggunakan uji T.
dengan menggunakan dua metode
Kadar air
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Perbandingan nilai kadar air dengan
menggunakan
dua
metode
KODE CONTOH
dapat
TGA-601 (%)
Manual(%)
1
5.27
5.24
2
5.39
5.32
3
5.32
5.05
4
5.37
5.35
5
5.42
5.24
6
5.41
5.41
7
5.43
5.54
8
5.44
5.52
Dengan menggunakan
perhitungan
statistik uji –T excel diperoleh data
: BYH 3-7000
Manual(%)
1
24.60
24.95
2
24.76
24.70
3
24.56
24.94
4
24.40
24.91
5
24.57
24.60
6
24.63
24.76
7
24.63
24.56
8
24.67
24.40
Dengan menggunakan
perhitungan
statistik uji –T excel diperoleh data
sbb:
t-Test: Paired Two Sample for Means
sbb:
Variable 1
t-Test: Paired Two Sample for Means
Variable 1
Variable 2
Mean
5.38125
5.33228396
Variance
0.003498
0.025308601
Observations
8
8
Pearson
Correlation
0.709408
Hypothesized
Mean Difference
0
df
7
t Stat
1.113989
P(T
PROKSIMAT BATUBARA
Oleh:
Iudhi Oki Prahesthi, Fitro Zamani
Sub Bidang Laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi
SARI
Penentuan proksimat merupakan metode awal dalam penentuan kualitas batubara
yang meliputi penentuan kandungan kadar air, zat terbang, abu dan karbon
tertambat. Standard Operation Prosedur (SOP) analisis proksimat diperlukan untuk
memberikan acuan bagi analis untuk menghasilkan nilai hasil uji yang presisi dan
akurat. Penyusunan SOP analisis kimia proksimat baik instrumen dan manual
batubara telah dilakukan melalui penulusuran dan mengadopsi metode baku
dengan menggabungkan instruksi kerja alat melalui pembahasan sehingga
menghasilkan prosedur baku analisis proksimat batubara. Uji banding antara dua
metode analisis (proksimat instrumen dan manual) dilakukan untuk melihat adanya
keberterimaan diantara kedua metode dengan menggunakan statistik uji T. Dari uji
T menunjukkan bahwa kedua metode baik instrumen dan manual tidak menunjukan
adanya perbedaan yang signifikan, sehingga kedua metode dapat digunakan di
laboratorium.
dilakukan analisa kimia pada batubara
PENDAHULUAN
Potensi sumber daya batubara
di
Indonesia
sangat
melimpah,
terutama di Pulau Kalimantan dan
Pulau
Sumatera.
Nasional
masih
Badan
memperkirakan
memiliki
120,53
Geologi
Indonesia
miliar
ton
di
laboratorium
berupa
analisis
yang
diantaranya
proksimat,
analisis
ultimat dan nilai kalor.
Penentuan
merupakan
penentuan
proksimat
metode
kualitas
awal
dalam
batubara
yang
sumber daya batubara dan 31,35 miliar
meliputi penentuan kandungan kadar
ton cadangan batu bara. Kualitas suatu
air, zat terbang, abu dan karbon
batubara dapat ditentukan dengan cara
tertambat
analisa parameter tertentu baik secara
mengetahui kadar air dan abu dapat
fisik maupun secara kimia. Umumnya,
memperkirakan berapa nilai kalori dari
untuk menentukan kualitas batubara
batubara dimana semakin tinggi kadar
dalam
batubara.
Dengan
air dan abu akan menghasilkan kalori
manual book alat analisis proksimat
yang rendah. Zat terbang juga salah
yang digunakan di laboratorium. Conto
satu pengotor dalam batubara dan
batubara dari daerah Muara Enim,
dapat
menentukan
range
Sumatera Selatan dan daerah Banten
selain
nilai
Keberadaan
terbang
kalor.
yang
menyebabkan
batubara
tinggi
batubara
zat
dianalisis
dapat
intrumen
terbakar
dengan sendiri (self burning). Karena
proksimat
atau
dibandingkan
menggunakan
manual,
selanjutnya
kedua
hasilnya
menggunakan uji T.
sangat pentingnya parameter proksimat
dalam
batubara
diperlukan
analisis
STANDAR
OPERASIONAL
yang presisi dan akurat dalam metode
PROSEDUR (SOP) ANALISIS KIMIA
analisisnya.
PROKSIMAT BATUBARA
Penyusunan SOP analisis kimia
Standar Operasional Prosedur (SOP)
proksimat batubara diperlukan untuk
Analisis Kimia Proksimat Batubara ini
memberikan
standar
acuan
bagi
atau
pedoman
meliputi dua metode, yaitu metode
analis
dalam
analisis proksimat batubara dengan
mengevaluasi,
menggunakan instrumen dan metode
memonitor
analisis proksimat batubara dengan
mengidentifikasi,
mengembangkan
dan
kegiatan analisis tersebut baik secara
instrumen
atau
manual
mengurangi
tingkat
kesalahan
metode manual.
untuk
dan
ACUAN
kelalaian (human error) serta dapat
Acuan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Standar Operasional Prosedur (SOP)
dari
Analisis Kimia Proksimat Batubara ini
pekerjaan
tersebut.
Dalam
yang
dipergunakan
penyusunan ini juga dibandingkan dua
adalah sebagai berikut :
metode, proksimat instrumen dengan
ASTM
D
2013/D
untuk
2013M-09
manual menggunakan analisis statistik
Standard Practice for Preparing
uji T.
Coal Samples for Analysis
ASTM D5142-09 Standard Test
METODOLOGI
Methods for Proximate Analysis of
Penyusunan SOP Analisis Proksimat
the Analysis Sample of Coal and
conto batubara secara instrumen dan
Coke by Instrumenal Procedures
manual dilakukan dengan mempelajari
(Withdrawn 2010)
dan mengadopsi metode baku baik dari
ASTM dan ISO, kemudian dimodifikasi
dengan
penambahan
materi
dari
ASTM D7582-10 Standard test
Methods for Proximate Analysis of
Coal
and
Coke
by
macro
900oC untuk proksimat manual selama
Thermogravimetric Analysis
ISO
11722:1999
Solid
Mineral
fuels – Hard Coal – Determination
7 menit. Temperatur untuk kadar abu
750oC
adalah
untuk
proksimat
o
of Kadar air in the general analysis
instrumen dan 815 C untuk proksimat
test sample by drying in nitrogen
manual.
ISO 562 : 1998 Hard Coal and
–
Coke
950oC untuk proksimat instrumen dan
Determination
of
Zat
SOP ANALISIS KIMIA PROKSIMAT
terbang Matter
BATUBARA
ISO 1171:1997 Solid Mineral Fuels
INSTRUMEN
– Determination of Ash Content
Alat dan Bahan: Batubara 212 µm,
ASTM
Standard
neraca analitik, alat TGA 601, gas
Practice for Proximate Analysis of
oksigen, gas nitrogen, dan udara tekan.
Coal and Coke
Prosedur / Cara Kerja: Nyalakan
D3172-07a
Manual
Book
Instrument
DENGAN
METODE
instrumen TGA 601. Buka gas oksigen,
Thermogravimetry Analysis TGA
gas
nitrogen
dan
udara
tekan.
601
Masukkan no analisa dan 1 gram
conto batubara ke dalam cawan yang
berada diposisi tengah (tanda dot/titik).
RUANG LINGKUP
SOP
Proksimat
Batubara
meliputi
Tekan next, furnace akan menutup dan
analisis kadar air (moisture), kadar zat
cawan
akan
terbang (volatile matter), kadar abu
otomatis.
ditiimbang
Ulangi
secara
untuk
conto
(fixed
selanjutnya. TGA akan running pada
carbon) dari conto batubara dengan
temperatur 105-110oC untuk analisis
menggunakan
(ash)
dan karbon
secara
tertambat
TGA
dan
kadar air selama 90 - 120 menit
menggunakan
alat
Selanjutnya tekan next, tutup furnace
instrumen
manual
terbuka, pasang tutup
Carbolite.
masing-masing
cawan.
cawan pada
TGA
akan
o
PRINSIP
running pada temperatur 950 C untuk
Prinsip dari analisis proksimat adalah
kadar zat terbang. Setelah 60 menit
secara gravimetri yaitu pengukuran
alat ini akan berbunyi, tekan next
berdasar
sehingga tutup furnace terbuka. Ambil
dilakukan
perbedaan
berat
pemanasan.
setelah
Pemanasan
tutup
cawan.
Selanjutnya
adalah
untuk analisis kadar air dilakukan pada
analisis kadar abu pada temperatur
temperatur 105 – 1100C, sedangkan
750oC selama 60 menit. Setelah
untuk zat terbang pada temperatur
selasai, TGA akan mengitung secara
otomatis data karbon tertambat (fixed
Perbedaan yang diijinkan untuk analisis
carbon) dan data hasil analisis secara
proksimat dengan metode instrumen
keseluruhan.
dapat
dilihat
pada
tabel
1.
Tabel 1. Perbedaan yang diijinkan analisis proksimat dengan metode instrumen
Parameter
Kadar air
Kadar zat terbang
Kadar abu
-
Repeatability
Reproducibility
0.20 + 0.012 Ý
0.29 + 0.014 Ý
0.07 + 0.029 Ý
0.24 + 0.034 Ý
0.62 + 0.047 Ý
0.14 + 0.023 Ý
SOP ANALISIS KIMIA PROKSIMAT
dan letakkan di atas lempengan
BATUBARA
logam sambil ditutup. Biarkan selama
DENGAN
METODE
10
MANUAL
SOP Analisis Penentuan Kadar Air
Alat dan Bahan: Oven (minimum free
space oven), Cawan timbang dengan
tutup, neraca analitik, penjepit cawan,
desikator, gas nitrogen, batubara 212
µm.
Prosedur / Cara Kerja: Atur suhu
oven pada temperatur 105C sampai
110oC
sambil
mengalirkan
menit,
kedalam
selanjutnya
pindahkan
Timbang
desikator.
bila
sudah dingin. Bila pemanasan belum
sempurna ulangi pemanasan 30
menit dan perbedaan penimbangan
tidak lebih dari 1 mg.
Perhitungan:
batubara
Kadar
dapat
air
dihitung
conto
dengan
menggunakan persamaan berikut :
gas
nitrogen. Timbang 1,0000 gram conto
Dengan :
batubara
timbang
Mad adalah kadar air lembab dari
beratnya.
conto batubara (%), m1 adalah berat
timbang
cawan dan tutup (gram), m2 adalah
dibawah masing–masing botol tsb.
berat cawan dan tutup + conto
Masukkan botol timbang berisi conto
sebelum
kedalam
adalah berat cawan dan tutup + conto
yang
kedalam
telah
Tempatkan
botol
diketahui
tutup
oven.
botol
Panaskan
botol
dipanaskan
(gram),
m3
timbang berisi conto selama 1 ½ - 3
setelah dipanaskan (gram)
jam.
Perbedaan
Angkat botol timbang berisi conto
analisis kadar air metode manual
yang sudah kering dari dalam oven,
sesuai
yang
dengan
diijinkan
tabel
dalam
2
Tabel 2. Perbedaan yang diijinkan analisis kadar air metode manual
Kadar air
Repeatability
Reproducibility
Batubara dengan kadar air lembab < 5 %
0,10
-
Batubara dengan kadar air lembab 5 %
0,15
-
SOP Analisis Penentuan Kadar Zat
Letakkan
cawan
dalam
keadaan
Terbang
tertutup di atas dudukan. Masukkan
Muffle furnace,
dudukan tadi ke dalam muffle furnace,
cawan silika bertutup, dudukan kawat
panaskan 900C selama tepat 7
baja sebagai tempat cawan, stop
menit. Angkat dudukan dari furnace,
watch, lempengan logam aluminium,
dinginkan di atas lempengan logam
neraca
ketelitian
selama 5 menit dan lanjutkan di
0,1 mg, tang penjepit, batubara 212
dalam desikator. Timbang cawan bila
µm.
sudah dingin.
Prosedur / Cara Kerja: Letakan
Perhitungan:
cawan silika dan tutupnya dalam
conto batubara dapat dihitung dengan
dudukan kawat baja, lalu panaskan
menggunakan persamaan berikut.
Alat dan Bahan:
analitik
dengan
Kadar
zat
terbang
pada suhu 900 C selama 7 menit.
Angkat dudukan dan cawan dari
dalam furnace lalu dinginkan di atas
lempengan logam selama 5 menit,
kemudian
desikator.
masukkan
Setelah
ke
dingin
dalam
timbang
cawan dengan tutupnya. Timbang
1,0000 gram conto batubara dalam
cawan tersebut. Ratakan permukaan
conto
dengan
ngetukan
dasar
cara
mengetuk-
cawan
perlahan.
secara
Dengan :
m1 : berat cawan dan tutup (gram),
m2 : adalah berat cawan dan tutup +
contoh sebelum pemanasan (gr)
m3 : berat cawan dan tutup + contoh
setelah pemanasan (gram),
Mad : kadar air ( % )
Perbedaan
yang
diijinkan
dalam
analisis kadar zat terbang secara
manual
sesuai
dengan
tabel
3.
Tabel 3. Perbedaan yang diijinkan analisis kadar zat terbang metode manual
Jenis contoh
Repeatability
Reproducibility
- Batubara kadar VM < 10 %
- Batubara kadar VM 10 %
0,30 % absolut
3 % dari hasil
rata-rata
0,5 % absolut
0.5 % absolut atau 4 % dari hasil ratarata yang lebih besar
SOP Analisis Penentuan Kadar Abu
masukkan
Alat dan Bahan: muffle furnace,
timbang setelah dingin (temperatur
cawan silica, neraca analitik dengan
kamar).
ketelitian
desikator,
sempurna, panaskan kembali cawan
lempengan logam aluminium dan tang
+ abu 15 menit pada 815C dan
penjepit, batubara 212
perbedaan penimbangan tidak lebih
Prosedur / Cara Kerja: Panaskan
dari 1 mg.
cawan pada 815C 10C selama 15
Perhitungan:
menit, angkat, dinginkan lalu timbang.
batubara
Timbang
menggunakan persamaan berikut :
0,1
1,0000
mg,
gram
contoh
kedalam
Bila
desikator,
pembakaran
Kadar
dapat
kurang
abu
dihitung
conto
dengan
batubara ke dalam cawan yang telah
diketahui beratnya. Panaskan conto
tersebut dalam muffle furnace pada
Dengan :
temperatur
m1 : berat cawan dan tutup kosong
ruangan
kemudian
dinaikkan sampai temperatur 500C
dalam waktu 60 menit dan biarkan
pada suhu ini selama 30 menit.
Pemanasan
mencapai
dilanjutkan
temperatur
sampai
815C
dan
(gram)
m2 : berat cawan dan tutup dengan
contoh (gram)
m3 : berat cawan dan tutup ditambah
abu (gram).
biarkan pada temperatur ini paling
sedikit 60 menit. Setelah pembakaran
dianggap
sempurna,
pindahkan
cawan dari furnace. Letakkan diatas
Perbedaan
yang
diijinkan
dalam
analisis kadar zat terbang secara
manual
sesuai
dengan
tabel
4.
lempengan logam selama 10 menit
Tabel 4. Perbedaan yang diijinkan analisis kadar abu metode manual
Jenis conto
repeatability
reproducibility
- Batubara dengan abu < 10 %
0,2 % absolut
0.3 % absolut
- Batubara dengan abu 10 %.
2 % dari hasil rata-rata
3 % dari hasil rata-rata
SOP Analisis Penentuan Karbon
HASIL PENGUJIAN / ANALISIS
Tertambat
Conto - conto yang diperoleh dari
Penentuan kadar karbon tertambat
hasil uji petik di lokasi selanjutnya
dengan perhitungan sbb :
dianalisis
% Karbon tertambat = 100 – (kadar
menggunakan metode dari ASTM dan
air + kadar zat terbang + kadar abu)
ISO pada Tabel 5.
proksimat
dengan
PERBANDINGAN
PROKSIMAT
INSTRUMEN
METODE
Dari data diatas, T hitung yang
DAN
dihasilkan sebesar 1.1, Sedangkan T
MANUAL
TGA
601
SECARA
tabel 2.36.
STATISTIK MENGGUNAKAN UJI-T
Karena t hitung (1.1) < t tabel (2.36),
Perhitungan
maka disimpulkan perbedaan hasil
statistik
metoda
analisis
berbeda
dilakukan
untuk
proksimat
untuk
dua
yang
melihat
kedua metode tidak signifikan.
Kadar zat terbang
adanya keberterimaan diantara kedua
Perbandingan
metode tersebut menggunakan uji T.
dengan menggunakan dua metode
Kadar air
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Perbandingan nilai kadar air dengan
menggunakan
dua
metode
KODE CONTOH
dapat
TGA-601 (%)
Manual(%)
1
5.27
5.24
2
5.39
5.32
3
5.32
5.05
4
5.37
5.35
5
5.42
5.24
6
5.41
5.41
7
5.43
5.54
8
5.44
5.52
Dengan menggunakan
perhitungan
statistik uji –T excel diperoleh data
: BYH 3-7000
Manual(%)
1
24.60
24.95
2
24.76
24.70
3
24.56
24.94
4
24.40
24.91
5
24.57
24.60
6
24.63
24.76
7
24.63
24.56
8
24.67
24.40
Dengan menggunakan
perhitungan
statistik uji –T excel diperoleh data
sbb:
t-Test: Paired Two Sample for Means
sbb:
Variable 1
t-Test: Paired Two Sample for Means
Variable 1
Variable 2
Mean
5.38125
5.33228396
Variance
0.003498
0.025308601
Observations
8
8
Pearson
Correlation
0.709408
Hypothesized
Mean Difference
0
df
7
t Stat
1.113989
P(T