perda no 4 tahun 20061
SERI
:B
NOMOR :1
PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM
NOMOR:4TAHUN2006
TENTANG
PAJAK PARKIR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MATARAM,
Menimbans : a. bahwa dengan ditetapkannyaUndang - undang
Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas
Undang - undang Nomor 18 tahun 1997 tentang
PajakDaerahdan RetribusiDaerah,JuntoPeraturan
PemerintahNomor 65 tahun 2001 tentang Pajak
Daerah, semua PeraturanDaerah yang mengatur
pajak harusdisesuaikan;
bahwa untr.rk melaksanakanketentuan pasal 68
PeraturanPemerintahNomor 65 tahun2001 tentang
Pajak Daerah, maka Peraturan Daerah Nomor 2
tahun2000 tentangRetribusiTempatKhususParkir
sebagaimana
telah diubah denganPeraturanDaerah
Kota Mataram Nomor 7 tahun 2004, perlu
disesuaikanmenjadijenis pungutanPajakDaerah;
bahrva berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b diatas,perlu
membentukPeraturanDaerahtentangPajakParkir
Mengingat:
l. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang
Hukum Acara
Pidana (Lembaran Negara RI
Tahun 198i Nomor 76, Tambahan Lembaran
NegaraNomor 3258);
2. Undang - Undang Nomor 14 Tahun lgg2
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(LembaranNegara RI Tahun 1992 Nomor 49,
TambahanLembaranNegaraNomor 34g0);
3. Undang
Undang Nomor 4 Tahun lgg3
Tentang Pembentukan Kotamadya Daerah
Tingkat II Mataram (Lembaran Negara RI
Tahun 1993 Nomor 66, TambahanLembaran
NegaraNomor 3531);
4. Undang - Undang Nomor 34 Tahun 2000
Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246,
TambahanLembaranNegaraNomor 4049);
5. Undang - Undang Nomor l0 Tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan perundang _
Undangan (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 53, TambahanLembaranNegaraNomor
438e);
6. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
LembaranNegaraNomor 4437);
7. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126,
TambahanLembaranNegaraNomor 443g);
8 . Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988
Tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di
Daerah(LembaranNegaraTahun 1988Nomor 110,
TambahanLembaranNegaraNomor 3373);
9 . Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001
tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Tahun
200I Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara
Nomor4i38);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
Tentang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 110, Tambahan
LembaranNegaraNomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005
Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
PenyelenggaraanPemerintahanDaerah (Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
LembaranNegaraNomor a593);
12.PeraturanDaerahKota Mataram Nomor 14 Tahun
2000 tentang KewenanganKota Mataram sebagai
Daerah Otonom (Lembaran Daerah Kota Mataram
Nomor 5 Tahun2000 Seri D).
4
uanBersama
DenganPersetuj
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KOTA MATARAM
DAN
WALIKOTA MATARAM
MEMUTUSKAN
: PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK
Menetapkan
PARKIR
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal1
DaerahadalahKotaMataram;
Kota Mataram;
DaerahadalahPemerintah
Pemerintah
KepalaDaerahadalahWalikotaMataram;
Parkir adalahkeadaantidak bergeraksuatukendaraanyang
tidak bersifatsementara;
5. Pajak Parkir adalah pajak yang dikenakan atas
temPatParkir;.
penyelenggaraan
6. Tempat parkir adalah tempat yang disediakan untuk
parkir di luar badanjalan yangdisediakan
menyelenggarakan
1.
2.
3.
4.
5
oleh orang pribadi atau badan, baik yang disediakan berkaitan
denganpotot usahamaupun yang disediakansebagaisuatuusaha,
termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraanbermotor dan
garasikendaraanbermotor yang memungut bayaran;
7. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang
perpajakan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
8. Surat PemberitahuanPajak Daerah yang selanjutnyadisingkat
SPTPD adalah surat yang oleh wajib Pajak digunakan untuk
melaporkanperhitungandan atau,pembayalanpajak obyek pajak
dan tukan obyek pajak, dan atau harta dan kewajiban menurut
peraturanperundang-undangandaerah;
9. Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnyadisingkat SSPD
adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melakukan
pembayaran utuu penyetoran pajak yang terutang ke kas daerah
atauke tempatpembayaranlain yang ditunjuk oleh KepalaDinas;
10. Surat KetetapanPajak Daerah yang selanjutnyadisingkat SKPD
adalahsuratketetapanpajak yang menentukanbesarjumlah pokok
pajak;
11. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnyadisingkat STPD
adalah surat untut melakukan tagihan pajak dan I atau sanksi
administrasiberupabungadan ataudenda;
12. Surat KetetapanPajak Daerah Kurang Bayar yang selanjutnya
disingkat SKPDKP adalah Surat Ketetapan Pajak yang
jumlah
In.n*tukun besarnyajumlah pokok pajak, jumlah kredit,
kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi
administrasidanjumlah yang masihharusdibayar;
13. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yang
selanjutnya disingkat SKPDKBT adalah surat ketetapan pajak
6
yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah
ditetapkan;
14. Surat KetetapanPajak Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya
disingkat SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena
jumlah kredit pajak lebih bayar dari pada pajak yang terutang
terutang;
atautidak seharusnYa
15. SuratKetetapanPajakDaerahNihil yang selanjutnyadisingkat
SKPDN adalahsuratketetapanpajak yang menentukanjumlah
pokok pajak sama besarnl'adenganjumlah kredit pajak atau
pajak tidak terutangdan tidak adakredit pajak;
16. Badan adalah sekumpulan orang dan I atau modal yang
merupakankesatuanbaik yang melakukanusahamaupunyang
tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,
perseroankomaditer, perseroanlainnya, badan usaha milik
N.gutu atau Daerah dengannama dan bentuk apapun,firma'
kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,perkumpulan'
yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau
organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan
bentuk badanlainnYa;
lT.Pemeriksaan adalah serangkaiankegiatan untuk mencari,
mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan
lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan daerah dan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakandaerah;
18. Penyidikantindak pidana di bidang perpajakandaerahadalah
serangkaiantindakan yang dilakukan oleh penyidik pegaw'ai
negeri sipil yang selanjutnyadisebutpenyidik, gntuk mencari
serta mengumpulkanbukti yang dengan bukti itu membuat
7
terang tindak pidana di bidang perpajakan daerah yang terjadi serta
menemukantersangkanya.
BAB II
NAMA. OBYEK DAN SUBYEK PAJAK
Pasal2
Dengannama pajak parkir dipungut pajak atassetiappenyelenggaraan
tempatparkir.
Pasal3
(1) Obyek pajak adalah penl'elenggaraantempat parkir di luar
ketentuanparkir di tepi jalan umum.
(2) Tidak termasukbagian pajak sebagaimanadimaksuddalam ayat
(l) adalah:
a. Penyelenggaraan
tempat parkir oleh Pemerintah;
parkir oleh Kedutaan,Konsulat, Perwakilan
b. Penyelenggaraan
NegaraAsing dan Lembaga-LembagaInternatsionaldengan
asastimbal balik;
c. Penyelenggaraan tempat
PeraturanDaerah.
parkir
lainnya diatur
dengan
Pasal4
(l) Subyek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang melakukan
pembayaranatastempat parkir;
(2) Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang
menyelenggarakantempat parkir.
8
BAB III
DASAR PENGENAAN, TARIF
DAN CARA PERHITUNGAN PAJAK
Pasal5
Dasar Pengenaan pajak adalah jumlah pembayaran atau yang
seharusnyadibayar untuk pemakaiantempat parkir
Pasal6
Tarif pajak ditetapkan sebesar20 % (dua puluh persen) dari
penerimaanbersih
Pasal7
Besarnyapajak yang terutang dihitung dengancara mengalikan
tarif pajak sebagaimanadimaksud dalam pasal 6 dengan dasar
dimaksuddalampasal5.
pajak sebagaimana
pengenaan
BAB IV
WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal8
Pajak yang terutang dipungut di Wilayah Kota Mataram
9
BAB V
MASA PAJAK DAN SAAT PAJAK TERUTANG
Pasal9
Masa pajak adalahjangka waktu yang larnanyaSatu Bulan Talavim.
Pasal10
Pajak Terutangdalam masapajak terjadi pada saatpelayanandi lokasi
parkir
BAB VI
SURAT PEMBERITAHUAN
PAJAK DAERAII
PasalI 1
(1) SetiapWajib Pajakwajib mengisiSPTPD;
(2) SPTPD wajib diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta
ditandatanganioleh wajib pajak atau kuasanya;
(3) SPTPD wajib disampaikan kepada Kepala Daerah selambatlambatnya20 (dua puluh) hari setelahberakhirnya masapajak;
(4) Bentulq isi dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkan dengan
PeraturanKepala Daerah.
10
BAB VII
TATACARAPERHITUNGANDANKETETAPANPAJAK
Pasal12
dimaksudayat (1) pasal 11
(1) BerdasarkanSPTPD sebagaimana
menerbitkan
Kepala Daerahmenetapkanpajak terutangdengan
SKPD;
dimaksud ayat (1) tidak atau
(2)
, ' Apabila SKPD sebagaimana
(tiga puluh)
kurang bayar setelahiewat waktu paling lama 30
sanksi
hari J.;ui SKPD diterima, wajib pajak dikenakan
o/o
sebulan
persen)
(dua
administrasiberupa bunga sebesar2
dan ditagih denganmenerbitkanSTPD;
dengan
(3) Bentuk isi STPD dimaksud ayat (2) ditetapkan
PeraturanKePalaDaerah'
-Pasal
13
SPTPD
(1) Untuk wajib pajak yang -Te.mbayar sendiri'
untuk
sebagaimanadimaksud ayat (1) Pasal 12 digunakan
sendiri
pajak
menghitung, memperhitungkandan menetapkan
yang terutang.
(2) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudahsaat terutangnya
pajak, KepalaDaerahdapatmenerbitkan:
a. SKPDI(B;
b. SKPDKBT;
c. SKPDN.
ayat (2)
(3) SKPDKB sebagaimanadimaksud dalam huruf a
diterbitkan:
keterangan
a. apabila berdasarkanhasil pemeriksaan atau
baYar'
lain Pajak Yang terutang tidak atau kurang
l1
(dua
dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar2%
terlambat
atau
persen)sebulandihitung dari pajak yang kurang
iiOuy* untuk sejak saatterhutangnyapajak'
jangka waktu yang
b. Apabila STPD tidak disampaikan dalam
diientukan dan telah ditegur secaratertulis, dikenakan sanksi
administrasi berupa bunga sebesar2Yo (dua persen) sebulan
dihitungdaripajakyu''gk.''*gatauterlambatdibayaruntuk
-paling
lama 24 (dua puluh empat) bulan
jangka-waktu
terhitung sejak terutangnyapajak'
c.ApabilakewajibanmengisiSPTPDtidakdipenuhi,pajak
te'rutang dihitung secara jabatan, dan dikenakan sanksi
adminiitrasi berupa kenaikan sebesar25Yo (dua puluh lima
persen)dari pokok pajak ditambah sanksiadministrasi berupa
pajak
tu'gu.sebesar 2% (dua persen) sebulandihitung dari
jangka
waktu
yang kurang atau terlambat dibayar untuk
paring|ama}4(duapuluhempat)bulanterhitungsejaksaat
terutangnYaPajak.
(4)SKPDKBTsebagaimanadimaksuddalamhurufbayat(2)
diterbitkanapabiladitemukandatabaruataudatayangsemula
jumlah pajak yang
terungkap yang menyebabkan penambahan
kenaikan
terutJng, ukun- diken.akansanksi administrasi berupa
jumlah
kekurangan pajak
sebesai 100% (seratus persen) dari
dimaksud.
(5) SKPDN sebagaimanadimaksud dalam huruf c ayat (2) diterbitkan
jumlah
apabilajumlah pajak yang terutang samabesarnyadengan
pajak.
kredit pu.lut atau pajak tidak terutangdan tidak ada kredit
pajak terutang dalarn SKPDJB dan
(6)
' ' Apabila kewajiban membayar
b ayat
SKPDKBT sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf
yang
jangka
waktu
(2) tidak atau tidak sepenuhnyadibayar dalam
ditambah
ieiah ditentukan, ditagih dengan menerbitkan STPD
t2
dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2yo (dua
persen)sebulan.
(7) Penambahan jumlah pajak yang terutang sebagaimana
dimaksud dalam ayat (4) tidak dikenakan apalila wajib pajak
melaporkansendiri sebelumdilakukantindaian p.*.iikruun.
BAB VIII
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal14
(1) Pembayaranpajak dilakukan di kas daerahatau tempat lain
).ang ditunjuk oleh Kepala Daerah sesuai waktu yang
ditentukandalam SKPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STpD;
(2) Apabila pembayaran pajak dilakukan di tempat lain yang
ditunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetor ke kas daerah
selambat-lambatnuyaI x 24 jam atau dalam jangka waktu
yang ditentukan denganPeraturanKepala Daerah;
(3) Pembayaranpajak sebagaimanadimaksuddalam ayat (r) dan
ayat (2) dilakukan denganmenggunakanSSpD.
Pasal15
(1) Pembayaranpajak harusdilakukansekaligusataulunas;
(2) Kepala Daerah dapat memberikan persetujuankepada wajib
pajak untuk mengangsur pajak terutang dalam kurun waktu
tertentu, setelahmemenuhi persyaratanyang ditentukan;
(3) Angsuran pembayaran pajak sebagaimanadimaksud dalam
ayat (2), harus dilakukan secara teratur dengan dikenakan
13
jumlah pajak yang
bunga sebesar2% (&n persen) sebulan dari
belum atau kurang dibaYar;
wajib pajak
(4) Kepala Daerah dapat memberikanpersetujuankepada
yang
waktu
untuk menunda pembayaran pajak sampai batas
ditentukan dengan
ditentukan setelah-memenuhi persyaratanyang
dikenakanbungasebesar2o/o(dtlapersen)sebulandarijumlah
pajak yang belum ataukurang dibayar;
mengangsur dan menunda pembayaran
(5)
" Persyaratanuntuk dapat
dalam ayat (2)
ungrur* dan pen,rndaansebagaimanadimaksud
Daerah'
dai ayat (4) ditetapkandenganperaturanKepala
Pasal16
dalam pasal 15
(1) Setiap pembayaranpajak sebagaimanadimaksud
dalam bukti
diberikan tanda U"tii pernbiyaran dan dicatat
penerimaan;
dan bukti
(2) Bentuk, jenis, isi, ukuran tanda bukti pembayaftn
ayat (1)
penerimaan pajak sebagaimana dimaksud dalam
iitetapkan denganPeraturanKepala Daerah'
BAB IX
PAJAK
PENAGIHAN
TATA CARA
Pajak 17
peringatan atau surat lain yang sejenis
(1)
' ' Surat teguran atau surat
pajak dikeluarkan 7
sebagaiiwal tindakan pelaksanaanpenagihan
(tujuh) hari sejak saatjatuh tempo pembayaran;
t4
setelah tanggal surat
(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari
yang sejenis' w-ajib
teguran atau peringatan atau surat lain
pajak harusmelunasi Pajakterutang;
surat lain yang sejenis
(3) Surat teguran atau surat peringatan atau
pejabat'
dimaks,rl ddu* ayat (1) dikeluarkan oleh
Pasal18
dibayar tidak dilunasi
(1)
Apabila jumlah pajak yang masih harus
' 'dalam
surat
jangka *uktt'-sebagaimana ditentukan dalam
lain yang sejenis'
teguran atau surat peringatan atau surat
surat paksa;
j,ri"fun pajak yang harus dibayar ditagih dengan
(dua
surat paksa segera setelahlewat 21
(2)
-' Pejabat menerbitkan
teguran atau surat
p.ri*t, satu) hari sejak tanggal surat
peringatanatau surat lain yang sejenis'
Pasal19
dilunasi dalam waktu 2 x
Apabila pajak yang harus di.balar,tidak
surat paksa' Pejabat segera
i[ iu*r.ruautt ta'jrggalpembgri.tahuan
penyitaan.
menerbitkansuratperintah melaksanakan
Pasal20
Setelahdilakukanpenyitaandanwajibpajakbe-luljuga'melunasi
(sepuluh) hari.sejak tanggal
hutang pajaknya ,"t"iutt lewat 10
penyitaan, Pejabat
pelaksanaan surat- perintah melaksanakan
pelelangan kepada
mengajukan permintaan penetapan tanggal
Kantor Lelang Negara'
15
Pasal2l
Sete l a h Ka n t o rL e l a n g N e g a ra me n etapkanhar
i,tanggal,jamdan
segera
dengan
sita memberitahukan
tempatp.tut runu*ftTung,lu*
...utu ternrliskepadawajib pajak'
Pasal22
yangdipergunakanuniut
:B
NOMOR :1
PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM
NOMOR:4TAHUN2006
TENTANG
PAJAK PARKIR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MATARAM,
Menimbans : a. bahwa dengan ditetapkannyaUndang - undang
Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas
Undang - undang Nomor 18 tahun 1997 tentang
PajakDaerahdan RetribusiDaerah,JuntoPeraturan
PemerintahNomor 65 tahun 2001 tentang Pajak
Daerah, semua PeraturanDaerah yang mengatur
pajak harusdisesuaikan;
bahwa untr.rk melaksanakanketentuan pasal 68
PeraturanPemerintahNomor 65 tahun2001 tentang
Pajak Daerah, maka Peraturan Daerah Nomor 2
tahun2000 tentangRetribusiTempatKhususParkir
sebagaimana
telah diubah denganPeraturanDaerah
Kota Mataram Nomor 7 tahun 2004, perlu
disesuaikanmenjadijenis pungutanPajakDaerah;
bahrva berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b diatas,perlu
membentukPeraturanDaerahtentangPajakParkir
Mengingat:
l. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang
Hukum Acara
Pidana (Lembaran Negara RI
Tahun 198i Nomor 76, Tambahan Lembaran
NegaraNomor 3258);
2. Undang - Undang Nomor 14 Tahun lgg2
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(LembaranNegara RI Tahun 1992 Nomor 49,
TambahanLembaranNegaraNomor 34g0);
3. Undang
Undang Nomor 4 Tahun lgg3
Tentang Pembentukan Kotamadya Daerah
Tingkat II Mataram (Lembaran Negara RI
Tahun 1993 Nomor 66, TambahanLembaran
NegaraNomor 3531);
4. Undang - Undang Nomor 34 Tahun 2000
Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246,
TambahanLembaranNegaraNomor 4049);
5. Undang - Undang Nomor l0 Tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan perundang _
Undangan (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 53, TambahanLembaranNegaraNomor
438e);
6. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
LembaranNegaraNomor 4437);
7. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126,
TambahanLembaranNegaraNomor 443g);
8 . Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988
Tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di
Daerah(LembaranNegaraTahun 1988Nomor 110,
TambahanLembaranNegaraNomor 3373);
9 . Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001
tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Tahun
200I Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara
Nomor4i38);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
Tentang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 110, Tambahan
LembaranNegaraNomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005
Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
PenyelenggaraanPemerintahanDaerah (Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
LembaranNegaraNomor a593);
12.PeraturanDaerahKota Mataram Nomor 14 Tahun
2000 tentang KewenanganKota Mataram sebagai
Daerah Otonom (Lembaran Daerah Kota Mataram
Nomor 5 Tahun2000 Seri D).
4
uanBersama
DenganPersetuj
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KOTA MATARAM
DAN
WALIKOTA MATARAM
MEMUTUSKAN
: PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK
Menetapkan
PARKIR
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal1
DaerahadalahKotaMataram;
Kota Mataram;
DaerahadalahPemerintah
Pemerintah
KepalaDaerahadalahWalikotaMataram;
Parkir adalahkeadaantidak bergeraksuatukendaraanyang
tidak bersifatsementara;
5. Pajak Parkir adalah pajak yang dikenakan atas
temPatParkir;.
penyelenggaraan
6. Tempat parkir adalah tempat yang disediakan untuk
parkir di luar badanjalan yangdisediakan
menyelenggarakan
1.
2.
3.
4.
5
oleh orang pribadi atau badan, baik yang disediakan berkaitan
denganpotot usahamaupun yang disediakansebagaisuatuusaha,
termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraanbermotor dan
garasikendaraanbermotor yang memungut bayaran;
7. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang
perpajakan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
8. Surat PemberitahuanPajak Daerah yang selanjutnyadisingkat
SPTPD adalah surat yang oleh wajib Pajak digunakan untuk
melaporkanperhitungandan atau,pembayalanpajak obyek pajak
dan tukan obyek pajak, dan atau harta dan kewajiban menurut
peraturanperundang-undangandaerah;
9. Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnyadisingkat SSPD
adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melakukan
pembayaran utuu penyetoran pajak yang terutang ke kas daerah
atauke tempatpembayaranlain yang ditunjuk oleh KepalaDinas;
10. Surat KetetapanPajak Daerah yang selanjutnyadisingkat SKPD
adalahsuratketetapanpajak yang menentukanbesarjumlah pokok
pajak;
11. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnyadisingkat STPD
adalah surat untut melakukan tagihan pajak dan I atau sanksi
administrasiberupabungadan ataudenda;
12. Surat KetetapanPajak Daerah Kurang Bayar yang selanjutnya
disingkat SKPDKP adalah Surat Ketetapan Pajak yang
jumlah
In.n*tukun besarnyajumlah pokok pajak, jumlah kredit,
kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi
administrasidanjumlah yang masihharusdibayar;
13. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yang
selanjutnya disingkat SKPDKBT adalah surat ketetapan pajak
6
yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah
ditetapkan;
14. Surat KetetapanPajak Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya
disingkat SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena
jumlah kredit pajak lebih bayar dari pada pajak yang terutang
terutang;
atautidak seharusnYa
15. SuratKetetapanPajakDaerahNihil yang selanjutnyadisingkat
SKPDN adalahsuratketetapanpajak yang menentukanjumlah
pokok pajak sama besarnl'adenganjumlah kredit pajak atau
pajak tidak terutangdan tidak adakredit pajak;
16. Badan adalah sekumpulan orang dan I atau modal yang
merupakankesatuanbaik yang melakukanusahamaupunyang
tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,
perseroankomaditer, perseroanlainnya, badan usaha milik
N.gutu atau Daerah dengannama dan bentuk apapun,firma'
kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,perkumpulan'
yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau
organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan
bentuk badanlainnYa;
lT.Pemeriksaan adalah serangkaiankegiatan untuk mencari,
mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan
lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan daerah dan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakandaerah;
18. Penyidikantindak pidana di bidang perpajakandaerahadalah
serangkaiantindakan yang dilakukan oleh penyidik pegaw'ai
negeri sipil yang selanjutnyadisebutpenyidik, gntuk mencari
serta mengumpulkanbukti yang dengan bukti itu membuat
7
terang tindak pidana di bidang perpajakan daerah yang terjadi serta
menemukantersangkanya.
BAB II
NAMA. OBYEK DAN SUBYEK PAJAK
Pasal2
Dengannama pajak parkir dipungut pajak atassetiappenyelenggaraan
tempatparkir.
Pasal3
(1) Obyek pajak adalah penl'elenggaraantempat parkir di luar
ketentuanparkir di tepi jalan umum.
(2) Tidak termasukbagian pajak sebagaimanadimaksuddalam ayat
(l) adalah:
a. Penyelenggaraan
tempat parkir oleh Pemerintah;
parkir oleh Kedutaan,Konsulat, Perwakilan
b. Penyelenggaraan
NegaraAsing dan Lembaga-LembagaInternatsionaldengan
asastimbal balik;
c. Penyelenggaraan tempat
PeraturanDaerah.
parkir
lainnya diatur
dengan
Pasal4
(l) Subyek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang melakukan
pembayaranatastempat parkir;
(2) Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang
menyelenggarakantempat parkir.
8
BAB III
DASAR PENGENAAN, TARIF
DAN CARA PERHITUNGAN PAJAK
Pasal5
Dasar Pengenaan pajak adalah jumlah pembayaran atau yang
seharusnyadibayar untuk pemakaiantempat parkir
Pasal6
Tarif pajak ditetapkan sebesar20 % (dua puluh persen) dari
penerimaanbersih
Pasal7
Besarnyapajak yang terutang dihitung dengancara mengalikan
tarif pajak sebagaimanadimaksud dalam pasal 6 dengan dasar
dimaksuddalampasal5.
pajak sebagaimana
pengenaan
BAB IV
WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal8
Pajak yang terutang dipungut di Wilayah Kota Mataram
9
BAB V
MASA PAJAK DAN SAAT PAJAK TERUTANG
Pasal9
Masa pajak adalahjangka waktu yang larnanyaSatu Bulan Talavim.
Pasal10
Pajak Terutangdalam masapajak terjadi pada saatpelayanandi lokasi
parkir
BAB VI
SURAT PEMBERITAHUAN
PAJAK DAERAII
PasalI 1
(1) SetiapWajib Pajakwajib mengisiSPTPD;
(2) SPTPD wajib diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta
ditandatanganioleh wajib pajak atau kuasanya;
(3) SPTPD wajib disampaikan kepada Kepala Daerah selambatlambatnya20 (dua puluh) hari setelahberakhirnya masapajak;
(4) Bentulq isi dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkan dengan
PeraturanKepala Daerah.
10
BAB VII
TATACARAPERHITUNGANDANKETETAPANPAJAK
Pasal12
dimaksudayat (1) pasal 11
(1) BerdasarkanSPTPD sebagaimana
menerbitkan
Kepala Daerahmenetapkanpajak terutangdengan
SKPD;
dimaksud ayat (1) tidak atau
(2)
, ' Apabila SKPD sebagaimana
(tiga puluh)
kurang bayar setelahiewat waktu paling lama 30
sanksi
hari J.;ui SKPD diterima, wajib pajak dikenakan
o/o
sebulan
persen)
(dua
administrasiberupa bunga sebesar2
dan ditagih denganmenerbitkanSTPD;
dengan
(3) Bentuk isi STPD dimaksud ayat (2) ditetapkan
PeraturanKePalaDaerah'
-Pasal
13
SPTPD
(1) Untuk wajib pajak yang -Te.mbayar sendiri'
untuk
sebagaimanadimaksud ayat (1) Pasal 12 digunakan
sendiri
pajak
menghitung, memperhitungkandan menetapkan
yang terutang.
(2) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudahsaat terutangnya
pajak, KepalaDaerahdapatmenerbitkan:
a. SKPDI(B;
b. SKPDKBT;
c. SKPDN.
ayat (2)
(3) SKPDKB sebagaimanadimaksud dalam huruf a
diterbitkan:
keterangan
a. apabila berdasarkanhasil pemeriksaan atau
baYar'
lain Pajak Yang terutang tidak atau kurang
l1
(dua
dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar2%
terlambat
atau
persen)sebulandihitung dari pajak yang kurang
iiOuy* untuk sejak saatterhutangnyapajak'
jangka waktu yang
b. Apabila STPD tidak disampaikan dalam
diientukan dan telah ditegur secaratertulis, dikenakan sanksi
administrasi berupa bunga sebesar2Yo (dua persen) sebulan
dihitungdaripajakyu''gk.''*gatauterlambatdibayaruntuk
-paling
lama 24 (dua puluh empat) bulan
jangka-waktu
terhitung sejak terutangnyapajak'
c.ApabilakewajibanmengisiSPTPDtidakdipenuhi,pajak
te'rutang dihitung secara jabatan, dan dikenakan sanksi
adminiitrasi berupa kenaikan sebesar25Yo (dua puluh lima
persen)dari pokok pajak ditambah sanksiadministrasi berupa
pajak
tu'gu.sebesar 2% (dua persen) sebulandihitung dari
jangka
waktu
yang kurang atau terlambat dibayar untuk
paring|ama}4(duapuluhempat)bulanterhitungsejaksaat
terutangnYaPajak.
(4)SKPDKBTsebagaimanadimaksuddalamhurufbayat(2)
diterbitkanapabiladitemukandatabaruataudatayangsemula
jumlah pajak yang
terungkap yang menyebabkan penambahan
kenaikan
terutJng, ukun- diken.akansanksi administrasi berupa
jumlah
kekurangan pajak
sebesai 100% (seratus persen) dari
dimaksud.
(5) SKPDN sebagaimanadimaksud dalam huruf c ayat (2) diterbitkan
jumlah
apabilajumlah pajak yang terutang samabesarnyadengan
pajak.
kredit pu.lut atau pajak tidak terutangdan tidak ada kredit
pajak terutang dalarn SKPDJB dan
(6)
' ' Apabila kewajiban membayar
b ayat
SKPDKBT sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf
yang
jangka
waktu
(2) tidak atau tidak sepenuhnyadibayar dalam
ditambah
ieiah ditentukan, ditagih dengan menerbitkan STPD
t2
dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2yo (dua
persen)sebulan.
(7) Penambahan jumlah pajak yang terutang sebagaimana
dimaksud dalam ayat (4) tidak dikenakan apalila wajib pajak
melaporkansendiri sebelumdilakukantindaian p.*.iikruun.
BAB VIII
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal14
(1) Pembayaranpajak dilakukan di kas daerahatau tempat lain
).ang ditunjuk oleh Kepala Daerah sesuai waktu yang
ditentukandalam SKPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STpD;
(2) Apabila pembayaran pajak dilakukan di tempat lain yang
ditunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetor ke kas daerah
selambat-lambatnuyaI x 24 jam atau dalam jangka waktu
yang ditentukan denganPeraturanKepala Daerah;
(3) Pembayaranpajak sebagaimanadimaksuddalam ayat (r) dan
ayat (2) dilakukan denganmenggunakanSSpD.
Pasal15
(1) Pembayaranpajak harusdilakukansekaligusataulunas;
(2) Kepala Daerah dapat memberikan persetujuankepada wajib
pajak untuk mengangsur pajak terutang dalam kurun waktu
tertentu, setelahmemenuhi persyaratanyang ditentukan;
(3) Angsuran pembayaran pajak sebagaimanadimaksud dalam
ayat (2), harus dilakukan secara teratur dengan dikenakan
13
jumlah pajak yang
bunga sebesar2% (&n persen) sebulan dari
belum atau kurang dibaYar;
wajib pajak
(4) Kepala Daerah dapat memberikanpersetujuankepada
yang
waktu
untuk menunda pembayaran pajak sampai batas
ditentukan dengan
ditentukan setelah-memenuhi persyaratanyang
dikenakanbungasebesar2o/o(dtlapersen)sebulandarijumlah
pajak yang belum ataukurang dibayar;
mengangsur dan menunda pembayaran
(5)
" Persyaratanuntuk dapat
dalam ayat (2)
ungrur* dan pen,rndaansebagaimanadimaksud
Daerah'
dai ayat (4) ditetapkandenganperaturanKepala
Pasal16
dalam pasal 15
(1) Setiap pembayaranpajak sebagaimanadimaksud
dalam bukti
diberikan tanda U"tii pernbiyaran dan dicatat
penerimaan;
dan bukti
(2) Bentuk, jenis, isi, ukuran tanda bukti pembayaftn
ayat (1)
penerimaan pajak sebagaimana dimaksud dalam
iitetapkan denganPeraturanKepala Daerah'
BAB IX
PAJAK
PENAGIHAN
TATA CARA
Pajak 17
peringatan atau surat lain yang sejenis
(1)
' ' Surat teguran atau surat
pajak dikeluarkan 7
sebagaiiwal tindakan pelaksanaanpenagihan
(tujuh) hari sejak saatjatuh tempo pembayaran;
t4
setelah tanggal surat
(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari
yang sejenis' w-ajib
teguran atau peringatan atau surat lain
pajak harusmelunasi Pajakterutang;
surat lain yang sejenis
(3) Surat teguran atau surat peringatan atau
pejabat'
dimaks,rl ddu* ayat (1) dikeluarkan oleh
Pasal18
dibayar tidak dilunasi
(1)
Apabila jumlah pajak yang masih harus
' 'dalam
surat
jangka *uktt'-sebagaimana ditentukan dalam
lain yang sejenis'
teguran atau surat peringatan atau surat
surat paksa;
j,ri"fun pajak yang harus dibayar ditagih dengan
(dua
surat paksa segera setelahlewat 21
(2)
-' Pejabat menerbitkan
teguran atau surat
p.ri*t, satu) hari sejak tanggal surat
peringatanatau surat lain yang sejenis'
Pasal19
dilunasi dalam waktu 2 x
Apabila pajak yang harus di.balar,tidak
surat paksa' Pejabat segera
i[ iu*r.ruautt ta'jrggalpembgri.tahuan
penyitaan.
menerbitkansuratperintah melaksanakan
Pasal20
Setelahdilakukanpenyitaandanwajibpajakbe-luljuga'melunasi
(sepuluh) hari.sejak tanggal
hutang pajaknya ,"t"iutt lewat 10
penyitaan, Pejabat
pelaksanaan surat- perintah melaksanakan
pelelangan kepada
mengajukan permintaan penetapan tanggal
Kantor Lelang Negara'
15
Pasal2l
Sete l a h Ka n t o rL e l a n g N e g a ra me n etapkanhar
i,tanggal,jamdan
segera
dengan
sita memberitahukan
tempatp.tut runu*ftTung,lu*
...utu ternrliskepadawajib pajak'
Pasal22
yangdipergunakanuniut