084557 AKJ 2005 11 22 Tradisi Sedekah Lalaban

Tradisi sedekah lalaban
Panggang / gunung kidul
Yogi piskonata
News
Narasi :
Banyak cara yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok masyarakat / dalam usaha untuk
mengaktualisasikan wujud rasa syukur / terhadap sang pencipta // sementara itu / sarana yang dipakai
pun / sangatlah bervariasi // khususnya masyarakat yang tinggal di pedesaan / terutama yang tinggal di
daerah kapur seperti gunung kidul / wujud syukur atas karunia yang telah diberikan / diwujudkan dengan
berbagai upacara / meskipun media yang dipakai sangatlah bervariasi // namun / makna dan arti yang
terkandung dalam upacara tersebut hanya satu / yaitu ungkapan puji syukur terhadap sang pencipta //
Sementara itu / kebiasaan yang sudah menjadi rutinitas dilakukan ini / seolah-olah sudah melekat
pada kehidupan masyarakatnya // melekatnya upacara yang dilakukan berulang kali / menjadikan upacara
yang sudah mentradisi / bagi mereka // merekapun beranggapan bahwa / tradisi ini / merupakan tinggalan
dari leluhurnya / yang seyogyanya / perlu diteruskan / dan dilestarikan // mereka sadar // bahwa tradisi /
tentunya tidak bisa digabungkan atau disamakan dengan unsur agama // biarlah itu jalan sendiri-sendiri //
mereka inipun hanya berusaha untuk meneruskan dan tetap melestarikan / apa yang telah ditinggalkan
para leluhurnya //
Sebagai masyarakat pedesaan / dalan menjalankan kegiatan / tentunya mempunyai aturan yang
harus dilakukan // sebagai contoh // ketika akan bekerja / merekapun mempunyai aturan / yang berbeda
satu dengan yang lainnya // selain dituntut untuk dapat melaksanakan kewajibannya sebagai petani /

namun / mereka juga dituntut untuk tetap ingat kepada sang maha pencipta / yang telah memberikan
rakmatnya // Kegagalan-kegagalan yang mereka terima / merupakan salah satu cobaan yang diberikan
sang pencipta / sebagai tanda bahwa / mestinya di dalam melakukan aktivitasnya / dituntut untuk lebih
giat //
Untuk itulah / sebagai masyarakat yang hidupnya / tergantung pada pertanian / dalam
mengungkapkan rasa syukur / telah diberi kebahagiaan / mereka wujudkan dengan suatu upacara
selamatan // tidak hanya sampai di situ saja // seiring dengan perjalanan waktu / maka selamatan inipun
berkembang // seperti kerja bakti misalnya // mereka yang tinggal di pedesaan / tentunya unsur
kegotongroyongan dalam melakukan aktivitas / ini sangatlah kentara dan sudah melekat // ketika akan
melaksanakan dan sesudahnya / mereka bersama sama mengadakan selamatan // selamatan ini
dimaksudkan / apa yang telah mereka lakukan dari awal sampai akhir di kala kerjanya / tidak mengalami
hambatan / dan gangguan apapun // ungkapan syukur inilah / kemudian mereka manifestasikan ke dalam
bentuk upacara selamatan //
Salah satu upacara selamatan yang sampai saat ini / masih mereka lakukan / dan mereka
lestarikan / di kalangan masyarakat gunung kidul / khususnya daerah panggang / adalah upacara
selamatan lalaban // atau yang sering disebut dengan sedekah lalaban // tradisi ini pun mereka lakukan /
ketika musim hujan tiba // ketika tanaman sudah tumbuh dengan suburnya / kemudian masyarakat
pendukungnya / mengadakan selamatan //
sedekah lalaban // itulah kata yang muncul dari mereka // kata lalaban / bisa diartikan dengan daun
muda / yang bisa di buat untuk lalapan makan //

Seperti yang terjadi di desa girisekar / panggang / gunung kidul // dalam rangka mengucapkan puji
syukur kepada sang pencipta / mereka melakukan sedekah lalaban // selain itu / mereka berusaha untuk
tetap melestarikan tinggalan leluhurnya // tradisi yang sudah turun temurun inipun tetap mereka jaga / dan
mereka lestarikan // bertempat di telaga thowet inilah tradisi lalaban mereka gelar // sebelum acara ini di
mulai / terlebih dahulu / mereka bersama sama melakukan kerja bakti / bersih-bersih telaga // baik orang

tua maupun muda / dengan semangatnya / memikul batu putih untuk diletakkan di tepi telaga / yang
berfungsi sebagai terasering // sesekali / ada diantara mereka yang menyempatkan diri untuk istirahat
sejenak // kepedulian mereka sangat kelihatan / akan keberadaan telaga yang dimilikinya // beralatkan
cangkul / linggis dan arit / mereka berusaha untuk mempercantik telaganya //
Ketika sedang santai / tampak dari kejahuan / sekelompok orang sedang berjalan / menuruni jalan
bebatuan / sambil memikul barang // ternyata / kelompok lain dari mereka / baik bapak-bapak maupun
ibu-ibu / yang mendapat tugas sebagai penyaji makanan sudah datang // bergegaslah mereka untuk
berkumpul semua / di tepi telaga / di bawah pohon bulu yang rindang // sebelum diadakan upacara
selamatan / terlebih dahulu / mereka berdoa / semoga apa yang telah mereka lakukan / mendapat
perlindungannya // berbagai macam umbo rampe telah mereka siapkan / seperti ingkung / masi / kembang
/ telor / dan sebagainya // yang menarik disini // ada salah satu jenis umbo rampe / yang diberi nama uleruleran // makanan khas yang terbuat dari tepung beras / dicampur dengan parutan kelapa muda / dibuatlah
bentuk yang mirip dengan uler atau ulat //
Menurut salah satu masyarakat yang sempat ditemui oleh tim apa kabar jogja / yaitu bapak cipto
winarso / mengatakan bahwa tradisi lalaban seperti ini sudah mereka lakukan sejak dulu // walaupun / 5

tahun terakhir ini / tradisi lalaban mulai ditinggalkan orang // namun sebagai pelestari budaya / apa yang
telah ditinggalkan oleh leluhurnya / haruslah dilestarikan // dan / ketika disuruh untuk menceritakan asal
muasal adanya tradisi lalaban yang ada di daerahnya / cipto winarso / dengan lantang dan bersemangat /
mengatakan bahwa tradisi ini sudah dimulai sejak dulu //
----state---cipto winarso
masyarakat komunitas telaga thowet
tc :
sejarahnya //
----state---cipto winarso
masyarakat komunitas telaga thowet
tc :

seiring dengan perjalanan waktu / tanaman kapas kemudian beralih pada tanaman pokok //
----state---cipto winarso
masyarakat komunitas telaga thowet
tc :

hamapun berganti // yaitu uler //
----state---cipto winarso
masyarakat komunitas telaga thowet

tc :
dengan adanya sedekah lalaban / diharapkan / hama seperti uler / belalang dan sebagainya / tidak
merusak tanaman mereka //
----state---cipto winarso
masyarakat komunitas telaga thowet
tc :

sebagai seseorang yang dituakan / cipto winarso / menghimbau kepada generasi muda untuk
melestarikan tradisi yang sudah ada //
----state---cipto winarso
masyarakat komunitas telaga thowet
tc :
Bagaikan seorang algojo / sekelompok orang / baik laki-laki-maupun perempuan / segera
membagikan hidangan yang telah dipersiapkan // sungguh nikmat / ketika tim apa kabar jogja / diberi
kesempatan untuk bergabung di dalamnya / sambil menyantap masakan mereka //
Tidak sampai disini saja // sebagai penerus tradisi leluhur nenek moyang / seyogyanya belajar –
dan belajar dari apa yang telah dilakukan orang yang lebih tua dari kita / dalam usahanya melestarikan
budaya tinggalan leluhur // sebagai penerus budaya / tentunya dituntut dan mampu untuk memberikan
gambaran kepada anak cucu di kelak kemudian hari / betapa pentingnya melestarikan budaya / hasil cipta
para leluhurnya //

demikian yogi piskonata melaporkan untuk apa kabar jogja rbtv ///