134648 AKJ 2005 10 07 Minyak Tanah Yang Mahal Dan Sulit Dicari

NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul
Lokasi
Reporter & Camerawan
Tanggal Liptan
Sumber

: minyak tanah yang mahal dan sulit dicari
: pangkalan minyak tanah
: Intro
: 7 Oktober 2005
: KR, Kamis 6 Okt 2005, halaman 2

Kenaikan bahan bakar minyak (BBM)yang hampir bersamaan dengan datangnya bulan suci ramadhan/
banyak dikeluhkan oleh para pemilik pangkalan dan pengecer minyak tanah di wilayah Yogyakarta// Sejak
harga BBM di naikkan/ harga minyak tanah di pasaran mengalami kenaikan yang cukup signifikan// Bahkan
harga minyak tanah yang dulunya berkisar antara Rp.1.000,- sampai Rp.1.200,- per liter/ naik menjadi
Rp.2.800,- sampai Rp.3.200,- per liternya//
Sementara itu/ untuk harga minyak tanah yang sudah ditangan pengecer/ dipasarkan mencapai
Rp.3.000,- sampai Rp.3.200,- per liternya// Melambungnya harga yang melampaui Harga Eceran Tertinggi atau
HET tersebut berlangsung sejak kenaikan harga per 1 Oktober 2005 kemarin/ atau sebelum ditetapkan HET//

Beberapa pangkalan minyak tanah saat ditemui tim apa kabar jogja/ mengaku masih menjualnya sekitar
Rp2.500,- per liternya// Mereka menyatakan bahwa/ kebutuhan minyak untuk warganya/ sampai saat ini masih
mencukupi// Walaupun keadaannya/ setiap kali jatah minyak yang datang waktu itu/ langsung habis dibeli oleh
konsumen// Selain itu/ warga sekitar maupun yang membuka usaha kecil atau PKL/ mengantrikan jurigennya
jauh hari/ yang sudah ditandai dengan namanya masing – masing //
============statement===========
Ir. Tarso Dwi Atmojo  Pemilik pangkalan minyak tanah
Disetiap KK yang membutuhkan minyak tanah/ kini sudah tidak ada pembagian jatah/ untuk
mendapatkannya//
============statement===========
Ir. Tarso Dwi Atmojo  Pemilik pangkalan minyak tanah
Mahalnya harga minyak tanah dipasaran tidak hanya menjadi tanggung jawab pemilik pangkalan saja//
Namun perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi berbagai pihak/ termasuk pertamina / selaku pengambil
kebijakan// sebab mahalnya minyak tanah dipasaran secara tidak langsung disebabkan minimnya pengawasan
yang ada ditingkat pengecer//
Intro melaporkan untuk apa kabar jogja RBTV//

ACC

Redaktur


Narator

Editor

1