B1J010029 11.
III. METODE PENELITIAN
A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Materi Penelitian
1.1
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih lepas
induk lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) yang merupakan
hasil pemijahan dari satu set induk, pakan kecambah kacang hijau,
kecambah kedelai dan pelet udang.
1.2
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak fiber, pompa
sirkulasi, airator, akuarium ukuran 30x 30 x 20 cm3, seser, jangka
sorong dengan ketelitian 0,05 mm, timbangan digital ketelitian 0,01 g,
dan oven.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di stasiun percobaan Program Studi D3 Biologi
PSDPK (Pengelolaan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan) dan
Laboratorium Biologi Akuatik, Fakultas Biologi Universitas Jenderal
Soedirman dan dilaksanakan pada bulan Juni – Desember 2014.
B. Metode Penelitian
1.
Rancangan Percobaan
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Perlakuan yang
dicobakan adalah 3 jenis pakan yang diberikan secara tunggal dan kombinasi
2 jenis pakan. Pakan yang dicoba berupa kecambah kacang hijau, kecambah
kacang kedelai dan pelet D1.Perlakuan diulang 4 kali dan disusun dalam
bio.unsoed.ac.id
rancangan acak lengkap (RAL).
Perlakuan yang dicobakan adalah sebagai berikut:
A. Pelet
B. Kecambah kacang hijau
C. Kecambah kacang kedelai
D. Pelet +Kecambah kacang hijau
E. Pelet + Kecambah kacang kedelai
7
2.
Variabel dan Parameter yang Diamati
Variable utama yang diamati adalah laju pertumbuhan spesifik, kelulusan
hidup, dan efiensi pakan. Variabel pendukung yang diamati yaitu temperatur,
pH, O2terlarut, dan CO2 bebas. Parameter yang diukur adalah bobot tubuh,
panjang total, jumlah lobster yang hidup, jumlah pakan yang tersisa dan
frekuensi moulting.
3. Cara kerja
3.1 Persiapan Alat dan Bahan
Akuarium dicuci dahulu dengan air kemudian
disucihamakan
menggunakan chlorin dan dibilas . Akuarium yang telah bersih diisi air
setinggi ± 20 cm dan didiamkan selama 3 hari. Airator dipasang secara
seri dan diatur agar tiupan udara baik dan merata. Benih hasil
pemijahan dipindahkan kedalam akuarium dengan perlakuan padat
penebaran 10 ekor per akuarium. Benih diaklimasi selama 7 hari.
3.2 Pemeliharaan
Benih diberi pakan pada pagi hari pukul (05.00 – 07.00 WIB), sore
hari pukul (16.00 – 17.00 WIB), dan malam hari pukul (19.00 – 21.00
WIB) berupa pelet, kecambah kacang hijau, dan kecambah kacang
kedelai. Jumlah pakan yang diberikan 5% dari bobot tubuh, masingmasing sebanyak 25% di pagi hari, 37,5% sore hari dan 37,5% malam
hari. Selama pemeliharaan dilakukan penyiponan setiap hari untuk
membuang kotoran dan sisa pakan. Sisa pakan diambil dari akuarium
dengan cara menyiponnya menggunakan selang plastik, ditampung
dalam wadah untuk kemudian disaring dengan kertas saring dan
dikeringkan dalam oven pada temperatur 60° C selama 48 jam,
kemudian ditimbang untuk perhitungan efisiensi pakan. Sampling
bio.unsoed.ac.id
dilakukan setiap 2 minggu sekali selama 2 bulan dengan total sampling
4 kali, pengukuran ikan uji 50% dari jumlah total benih pada masingmasing akuarium. Ikan uji kemudian ditimbang menggunakan
timbangan digital dan diukur panjangnya menggunakan jangka sorong.
8
3.3 Pengamatan
1. Kelulusan Hidup
Kelulusan hidup (sintasan) benih dihitung menurut Effendi (2002)
S = Nt/No x 100%
Keterangan :
S = Kelulushidupan benih (%)
Nt = Jumlah benih akhir penelitian
No = Jumlah benih awal penelitian
2. Laju Pertumbuhaan Spesifik
Laju Pertumbuhan Spesifik dihitung menurut Zonneveld (1991)
SGR = (lnWt – lnWo) / t ) x 100%
Keterangan :
SGR = Laju pertumbuhan Spesifik
Wt = Bobot benih akhir penelitian
Wo = Bobot benih awal penelitian
3. Efisiensi Pakan
Efisiensi pakan dihitung menurut Zonneveld (1991)
EP = (Wt – Wo / F) x 100%
Keterangan :
EP = Efisiensi Pakan
Wt = Bobot benih akhir penelitian
Wo = Bobot benih awal penelitian
F
= Jumlah pakan yang dikonsumsi
4. Faktor Lingkungan
Tabel 3.1 Pengamatan kualitas air
No. Parameter
Alat/Metode
1
Temperatur
Thermometer
2
pH
Kertas pH
Co2 bebas
Metode Winkler
3
4
bio.unsoed.ac.id
O2 terlarut
Metode Winkler
9
C. Diagram Alir Penelitian
Benih lobster air tawar
(Cherax quadricarinatus)
Dipelihara selama 2 bulan
Diberi pakan 3 kali
sehari
Dilakukan penyiponan
setiap hari
Dilakukan sampling
setiap 2 minggu
Pengamatan
Pengukuran bobot tubuh dan
panjang lobster dilakukan
setiap 2 minggu sekali
1. Temperatur
2. pH
3. O2 terlarut
4. CO2 bebas
Jumlah lobster yang hidup dan
Jumlah sisa pakan dilakukan
setiap hari
Hasil
D.
Metode Analisis
Data kelulusan hidup, laju pertumbuhan spesifik dan efisiensi pakan benih
dianalisis secara statistik menggunakan uji “F” dan apabila terdapat perbedaan
bio.unsoed.ac.id
yang nyata dilanjutkan dengan uji BNT.
10
A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Materi Penelitian
1.1
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih lepas
induk lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) yang merupakan
hasil pemijahan dari satu set induk, pakan kecambah kacang hijau,
kecambah kedelai dan pelet udang.
1.2
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak fiber, pompa
sirkulasi, airator, akuarium ukuran 30x 30 x 20 cm3, seser, jangka
sorong dengan ketelitian 0,05 mm, timbangan digital ketelitian 0,01 g,
dan oven.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di stasiun percobaan Program Studi D3 Biologi
PSDPK (Pengelolaan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan) dan
Laboratorium Biologi Akuatik, Fakultas Biologi Universitas Jenderal
Soedirman dan dilaksanakan pada bulan Juni – Desember 2014.
B. Metode Penelitian
1.
Rancangan Percobaan
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Perlakuan yang
dicobakan adalah 3 jenis pakan yang diberikan secara tunggal dan kombinasi
2 jenis pakan. Pakan yang dicoba berupa kecambah kacang hijau, kecambah
kacang kedelai dan pelet D1.Perlakuan diulang 4 kali dan disusun dalam
bio.unsoed.ac.id
rancangan acak lengkap (RAL).
Perlakuan yang dicobakan adalah sebagai berikut:
A. Pelet
B. Kecambah kacang hijau
C. Kecambah kacang kedelai
D. Pelet +Kecambah kacang hijau
E. Pelet + Kecambah kacang kedelai
7
2.
Variabel dan Parameter yang Diamati
Variable utama yang diamati adalah laju pertumbuhan spesifik, kelulusan
hidup, dan efiensi pakan. Variabel pendukung yang diamati yaitu temperatur,
pH, O2terlarut, dan CO2 bebas. Parameter yang diukur adalah bobot tubuh,
panjang total, jumlah lobster yang hidup, jumlah pakan yang tersisa dan
frekuensi moulting.
3. Cara kerja
3.1 Persiapan Alat dan Bahan
Akuarium dicuci dahulu dengan air kemudian
disucihamakan
menggunakan chlorin dan dibilas . Akuarium yang telah bersih diisi air
setinggi ± 20 cm dan didiamkan selama 3 hari. Airator dipasang secara
seri dan diatur agar tiupan udara baik dan merata. Benih hasil
pemijahan dipindahkan kedalam akuarium dengan perlakuan padat
penebaran 10 ekor per akuarium. Benih diaklimasi selama 7 hari.
3.2 Pemeliharaan
Benih diberi pakan pada pagi hari pukul (05.00 – 07.00 WIB), sore
hari pukul (16.00 – 17.00 WIB), dan malam hari pukul (19.00 – 21.00
WIB) berupa pelet, kecambah kacang hijau, dan kecambah kacang
kedelai. Jumlah pakan yang diberikan 5% dari bobot tubuh, masingmasing sebanyak 25% di pagi hari, 37,5% sore hari dan 37,5% malam
hari. Selama pemeliharaan dilakukan penyiponan setiap hari untuk
membuang kotoran dan sisa pakan. Sisa pakan diambil dari akuarium
dengan cara menyiponnya menggunakan selang plastik, ditampung
dalam wadah untuk kemudian disaring dengan kertas saring dan
dikeringkan dalam oven pada temperatur 60° C selama 48 jam,
kemudian ditimbang untuk perhitungan efisiensi pakan. Sampling
bio.unsoed.ac.id
dilakukan setiap 2 minggu sekali selama 2 bulan dengan total sampling
4 kali, pengukuran ikan uji 50% dari jumlah total benih pada masingmasing akuarium. Ikan uji kemudian ditimbang menggunakan
timbangan digital dan diukur panjangnya menggunakan jangka sorong.
8
3.3 Pengamatan
1. Kelulusan Hidup
Kelulusan hidup (sintasan) benih dihitung menurut Effendi (2002)
S = Nt/No x 100%
Keterangan :
S = Kelulushidupan benih (%)
Nt = Jumlah benih akhir penelitian
No = Jumlah benih awal penelitian
2. Laju Pertumbuhaan Spesifik
Laju Pertumbuhan Spesifik dihitung menurut Zonneveld (1991)
SGR = (lnWt – lnWo) / t ) x 100%
Keterangan :
SGR = Laju pertumbuhan Spesifik
Wt = Bobot benih akhir penelitian
Wo = Bobot benih awal penelitian
3. Efisiensi Pakan
Efisiensi pakan dihitung menurut Zonneveld (1991)
EP = (Wt – Wo / F) x 100%
Keterangan :
EP = Efisiensi Pakan
Wt = Bobot benih akhir penelitian
Wo = Bobot benih awal penelitian
F
= Jumlah pakan yang dikonsumsi
4. Faktor Lingkungan
Tabel 3.1 Pengamatan kualitas air
No. Parameter
Alat/Metode
1
Temperatur
Thermometer
2
pH
Kertas pH
Co2 bebas
Metode Winkler
3
4
bio.unsoed.ac.id
O2 terlarut
Metode Winkler
9
C. Diagram Alir Penelitian
Benih lobster air tawar
(Cherax quadricarinatus)
Dipelihara selama 2 bulan
Diberi pakan 3 kali
sehari
Dilakukan penyiponan
setiap hari
Dilakukan sampling
setiap 2 minggu
Pengamatan
Pengukuran bobot tubuh dan
panjang lobster dilakukan
setiap 2 minggu sekali
1. Temperatur
2. pH
3. O2 terlarut
4. CO2 bebas
Jumlah lobster yang hidup dan
Jumlah sisa pakan dilakukan
setiap hari
Hasil
D.
Metode Analisis
Data kelulusan hidup, laju pertumbuhan spesifik dan efisiensi pakan benih
dianalisis secara statistik menggunakan uji “F” dan apabila terdapat perbedaan
bio.unsoed.ac.id
yang nyata dilanjutkan dengan uji BNT.
10