prosiding seminar hepi

AsesmenOtentikdalamlmplementasi
Pembelajaran
Aktif dan Kreatif
MffiJ

lSBN: 978-979-3262-0+8

HITPUf,IX EVATUISI

?g|DrDil(Ax ilrDorrSrrr

PROSIDING
SEII'IINARNASIONALPENDIDIKAN2011

ASESIT,IEN
OTENTIKDALAM IMPLEMENTASIPEMBELAJARAN
AKTIF DAN KREATIF

SteeringGommitee:
BahrulHayat,Ph.D.
Dr.BujangRahman,M.Si.(DekanFKIPUnila)

Editor:
Dr.Trijalmo,M.Si.
Dr.Agus Suyatna,M.Si.
Dr. Sri HastutiNoer,il.Si.
Dr.UndangRosidin,M.Pd.
PenyuntingPelaksana:
Viyanti,M.Pd

FKIP UNIVERSITASLAMPUNGDAN HEPI
29 Januari 2011

DAFTAR ISI

PRAKA'TA........
DAFTAR ISI
JADWAL SEMINAR PENDIDIKAN NASIONAL 2011

PENGEMBAI\GAIT PROGRAM PERKULIAIIAN ZOOLOGI
IIYVERTEBRATABERBASIS KETERAMPILAI{ BERPIKIR
KRITIS * KREATIT'

Adun Rusyana;Unigal Ciamis
TRAII\ING OF TRAIITER BERORIENTASI HIGHER ORDER
LEAR}TING SKILLS DAI{ PENGARTJHFIYA PADA PRESTASI SERTA
PERFORMANCE GT]RU
Alif Noor Hidayati; UPI

11

IDENTIFIKASI MATERI STJLIT UJIAI\ NASIONAL SMP PADA MATA
KI'LIAII IPA DI PROWNSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Amat Jaedun;UNY

20

MENIINGKATKAI\ KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALTII MODEL
COOPERATIW LEARNING
Asmaulkhair;UNILA

29


PROSES MERANCAI{G KEGIATAI{ PRAKTIKT]M MIKROBIOLOGI
PAIIGAIT DAII NDUSTRI BERBASIS PROYEK T]NTT]K MEI\INGKATKAI\
BERPIKIR KREATIF MAIIASISWA...........
Baiq Fatmawati;UPI
PENGEMBAI\GAI\I PROGRAM PERKTJLIAHAN PENGETAI{UAI\
LINGKT]NGAI\ BAGI CALON GT'RU BIOLOGI T'NTTJK MEMBENTT]K
LITERASI LINGKT]NGAI\............
Basuki H, Nuryani R.; UniversitasTanjungpura

$PLEVANSnIYA

36

43

Dr ERA MULTTLTTERAST 4e

IMPLEMENTASI ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN BERBASIS
PRAKTIKT'M KONSEP METABOLISME T'NTI]K MENINGKATKAN
KEMAMPUAI\ BERPIKIR KRITIS MAHASISWA...........

57
BertiYolida;UNILA

ASESMENAUTENTTKDAN RELEVANSTNYA
Dt ERA MULTIL|TERAS|")
BENIATILESTYARINI
Univercitas Negeri Yogyakart*
ABSTRACT
The paper attempts fo assess the relevance af authentic asssssrnsnt in the multiliteracies era. Mutiliteracyconcept firstly introducedby NewLondon Group in 1996 deals with
at leastfour domains: situatedpractice,oveft instruction,criticalframingof culturaland social
context,aN transformed practicefiaf rs reflectedon cpnventional readingand writing, digrtat
Iiteracy, visualliteracy, and critical literacy in classroompractice.
The paper, fhus, drscusses fhe assessmenf made to language leaming processes
especiallyin Faktual Wrrtingclass I in lndanesian Language and Literacy Edwation Program
at Yogyakarta Sfafe Universily. Ifie assessment was emphasfued on the sfudenfs'
pertormance and their writings through genre approach for faktual writing. The leaming
processes were done through genrc-based approach by using eleetronic media suci as
email and Faceoook, mass media ,bsour@s both printed and electronic, visitation, and
environmentalstudy.23 studenfsin their third sernesterwere made as the rcsearchsubject.
The data were obtained by document analysis,participant obseruation, and deep interuiew

wrth qualitative interprefiveanalysr.s,Validity and reliability was achieved by member check
and outsider eheck.
The resultsof this research show that by implementingmultiliteraciesin Faktual Writing
C/ass by using genre-based appoach and authenfib assessrnent as ffs altemativa
assessmenf, sfudenfs become more progressrve,creative, and innovative, and flle class
becomes more enjoyable for sfudenfs. Thus multiliteracies awareness as a response fo
global societywould be nurturedwith authenfibassessmenf.
Key words: assessme/rt, authentic, multil iteracies
PENDAHULUAT{
Kesadaranterhadap keberagamanmasyarakatsebagai dampak laju mobilisasiyang,
tidak lagi mengenalbatasruangdan waktumembawakonsekuensilogisbagi kelangsungan
hidup manusia.Setidaknya,ada dua sisi pandangyang muncul. Bagi pribadi yang kurang
dinamis dalam mengikutiperkembanganzaman, pribadi tersebut akan merasa semakin
terasingdengankehidupannya
karenabanyakhal baruyang munculnamuntidak diimbangi.
dengan pengetahuan tentang hal-hal baru tersebut maupun keingintahuan untuk
mempelajari perubahan-perubahanyang terjadi di sekitarnya. Kedua, bagi pribadi yang
progresifmemanfaatkan
peluang-peluang
mobilisasimasyarakatglobal,hal ini akan menjadi

tantanganmenarik untuk senanilasamengembangkanpotensi dirinya melalui pergaulan
dunia yang sekarangini telah terfasilitasidengan baik. Era digital dengan berbagaiproduk
Iayanannyamenjadijalan yang efektif bagi perubahancara berkomunikasidengan seluruh
masyarakatdi seluruh penjurudunia (Borsheim,Merrit,dan Reed, 2008; Williams,2008;
Graham, Benson, Fink, 2010)- Hal ini secara praktis dapat diamati dari banyaRnya
penggunaanakses internetuntuk memperolehpengetahuansekaligusberbagipengetahuan
baik mefalui buku elektronik(eBook),jurnal elektronik,blog, wiki, Facebook,dan fasilitasfasilitaslainnya.
Perubahancara berkomunikasi
sepertipada uraiandi atas tidakdapatdilepaskandari
global.
(baca-tulis)
konsepliterasi
di era
Pandangantradisionalmengisyaratkan
bahwateks
merupakan simboUtulisanyang tercetak (lcrinted feks). Sementara itu, dengan berbagai
fasilitasyang ada sekarang,teks bukan hanyatulisanyang tercetaknamuntullsanyang ada

di internet,gambar,film,videodapatdipandangsebagaiteksyangtentusaja dalamkegiatan
interpretasinya, konteks harus senantiasa diperhatikan. Hal ini menjadi dasar bagi

munculnyakonsepmultimodaldalamdunia pendidikan(multimodaleducation)yang dirintis
oleh lVew London Group (1996) dan diikuti oleh be$agai peneliti atau organisasidengan
asumsi pada banyaknyabahan (modal)yang dapat digunakanuntuk menyelenggarakan
proses pembelajaran(Hassettdan Curwood,2009; Borsheim,Merit, dan Reed, 2008;
Williams,20O8;Graham,Benson,Fink, 2010; Chun, 2009; Liu, 2009; Crafton,Brennan,dan
Silvers,2007;Giampapa,2010).Paradigmapembelajaranyang telah lama dikenalkanoleh
Dewey, Freire maupun Vygotsky(Crafton,Brennan,dan Silvers, 2007) yang kemudian
dalam konteksbahasadiperkuatoleh Fairclaugh(1992)dengan Critial DiscourseAnalysis
(CDA) dan CriticalLanguageAwareness(ClAl, Gee (1992)dengankonsepbahasa,ideologi
dan praktiksocial, kemudianKress (1995) dengan konsep literasidi era media menjadi
kajian dan bahan dasar munculnyakonsep yang dikenalkanoleh New London Group
tersebut.
Konsep multimodal dalam pendidikanyang mengacu pada banyaknyajenis bahan
yang dapat digunakandalam pembelajaranliterasi berimplikasipada muculnyakonsep
muftiltterasi.Konsep ini merupakanwujud kesadaranterhadap beragamnyacara manusia
untukberkomunikasi
dan melakukanaktivitasbacadan tulis maupunjenis bahanatau medlia
untuk kegiatanbaca dan tulis yang sekaligusberimplikasipada luasnyaanalisiskritisyang
harus dilakukan untuk menginterpretasiteks. Ada empat aspek dalam kajian multiliterasi,
yakni sffuated practice, overt instruction, critical framing af cultural and srcial cantext,

transformedpracticeyang tercermindalam conventionalreading and writing,digital literacy,
visual literacy, dan criticalliteracy dalam praktik multiliterasidi kelas. Hal ini menjadi kaiian
yang sangat menarik bagi dunia bahasa dan pemerhatibahasa pada khususnyakarena
dinamikaperkembanganilmu bahasa integraldengan perkembanganjaman dan bahasa
dapat dipandangsebagairepresentasimanusiapada momentertentuyang menjadiartifak
budaya masyarakat.Artinya, kegiatan berbahasa yang mencakup baca dan tulis dapat
meniadisimboldari era peradabanmanusia.
Aplikasi dari teori multiliterasidalam pembelajaransudah banyak dilakukandalam
sepuluh tahun terakhir (Hassett dan Cunrood, 2009; Borsheim, Merrit, dan Reed, 2008;
Williams,2008;
Graham,Benson,Fink,2010;Chun,2009;Liu,2009;Crafton,Brennan,dan
Silvers,2007).Sebagaiperintisdari konsepmuhiliterasi,New LondonGroup(2006)dalam
Pedagogyof Multiliteraclbsmenyatakanbahwa selain adanya konsep conventional reading
and writing, digital literacy, visual literacy, dan critical literacy menjadi aspek penting dalam
praktikmultiliterasidi kelas.Selain prosespembelajaranyang lebih berfokuspada peserta
didik, pemahamanterhadapbahasa sebagai konstruksisosial juga akan lebih dipahami
denganbaik sehinggadiharapkandapat lebih meningkatkanresponsmahasiswa terhadap
fenomenadisekitar.
Praktikpembelajaran
bahasaIndonesiayang meliputiketerampilanbahasadan sastra

tndonesiahendaknyarelevandengankonteksmasyarakat.Kesadaranterhadapmultiliterasi
semestinyaterintegrasidalam proses pembelajaran.Guru atau dosen maupun siswa atau
mahasiswa dapat memanfaatkanberbagai media pembelajaranyang relevan dengan.
konteks kehftJupanmereka sekaligus mengembangkanpemikirankritis agar pemanfaata*
tersebutdapatmemberikannilaiguna baik bagi pribadisiswaatau mahasiswadan guruatau
dosen. Harapannya,denganmodel pembelajaranmultiliterasi,siswa atau mahasiswaakan
belaiartebihkomprehensifmengenaikonteksmasyarakatdisekitar merekabaik yang terkait
bidang sosial, ekonomi,budaya,maupun politik,memahamikonsep,dan pada akhirnya
pemikirankritis dan nilai-nilaimultikulturyang dipahamidari proses
mengaktualisasikan
pembelaiaran.
Praktikpembelajaran
multiliterasitentunya
menyatudengancara penilaianyangtepat
yangdilakukan.Mengingatbanyaknya
untukmelihatbagaimanakualitaspembelajaran
yang digunakansesuaidengankonsepmultiliterasi,
perfomamahasiswa,
modal/sumber
serta produkyang dihasilkan,maka penilaiandenganasesmenautentikdapatmenjadi

asesmenalternatifdalampraktikpembelajaranmullilterasi.Asesmenautentikerat kaitannya
denganasesmenperformayangdapatyang meliputibanyakhalterkaitdenganbuktinyata
yangdilakukanatau diketahuiolehpesertadidik(Dorn,Madeja,Sabol,2004).Asesmen

50

Prosiding Seminar Nqsional Pendidikan 2011 Kerjasamq FKIP Unila-HEPI

autentiksepertiyangdikemukakan
oleh Valencia,Hiebert,and Afflerbach( Paris& Ayres,
1995)meliputiempataspekutamasebagaiberikut.
1. Authenticassessmenfr.sconsr.sfe
nt with classroompractices.
2. Authentic assess/nent collects dnrerse evidence of sfudenfs' leaming ftom multiple
activities. Rather than relying on single fesfs or naffow samp/es of students'
knowledge,authenticassessrnentinvolvesgatheringevidenceover time from many
differentacademicactivrlrbs(Calfee& Hiebert,199A)
3. Authentic assessrnentpromotes leaming and teaching among the participants.
Assessmentis functional,pragmatic,and beneficial.
4. Authenticassessmentreflectslocalvalues, standards,and control.

Secaravisual,konsepautentikasesmendapatdigambarkandalambaganberikut.

Collectevidencefrom
muftipleactivities

Reflectlocalvalues,
standard,and control
Promotesfdamingand
teachingamongthe
participants

Bagan konsep asesmenautentik
Jika dicermati,konsep dalam asesmen autentiksesuai dan seiring dengan model
pembelajaranyang menekankankesaradan multiliterasi.Keduanya selaras dalam hal
kemandiriandan keaktifanmahasiswa,banyaknyavariasi aktivitaspembelajaran,variasi
sumberdan produkbelajar,serta kesadarankulturaldan lokal dengantetap berdasarpada
standar kompetensiyag ditentukan.Bahkan,dalam konteksasesmeninternasionalyang
difakukan oleh PISA khususnya dalam kompetensiliterasi membaca, sekarang lebih
mengedepankanreadingengagemenfpesertadidik daripadalatar belakangsosial ekonomi
sebagai bahan dasar penentuan/evels of reading proficiency (OEDC, 2000, 2004, 2006,
2009). Laporan PISA menekankan bahwa indikator kunci untuk kompetensi membaca
adalah keberagamanjenis kemampuanmembaca.Artinya, konsep multliterasimenjadi
bagian penting dari penilaiankompetensimembaca internasional.Pengenalanterhadap
berbagaibentukgenre berbahasadan berkomunikasiyangsekaranginijuga dikenalsebagai
pendekatangenre(Knappdan Watkins,2005)tidakterlepasdari konsepmultiliterasikarena
dalam pendekatanini, teks memilikigenre tertentuyang kemudiandilihat relevansidan
praktiknyapadakonteksnyata,baikdalammediacetakmaupunelektronik
Bagaimana asesmen autentik dapat dilakukan dalam praktik pembelajaran
multiliterasi?Bagaimanaresponsmahasiswaterhadappembelajaranmultiliterasidengan
asesmen autentik sebagai dasar penilaian kompetensi mahasiswa sekaligus kualitas
pembelajaran?Hal inilah yang sampaisekarangmenjadihal yang harus dikaji lebihjauh
mengingatkonsepmultiliterasisendirimerupakan
sebuahparadigmayang cukupbarudalam
pembelajaran
bahasadan sastra.Hal ini pulalahyang mendorongpenelitiuntukmenerapkan
asesmen autentik dalam pembelajarandi kelas Menulis Faktual yang difakukan dengaR
pendekatangenre (genre-basedapproach) karena dalam perkuliahanMenulis Faktual
mahasiswadituntutpekaterhadapfakta-faktayang erat kaitannyadengankehidupanseharihari mereka untuk diiadikan bahan inspirasi menulis dan tetap meningkatkandaya kritis
untuk melihat segala fenomenayang ada di sekitar termasuk didialamnyapenggunaan
berbagaimedia yang relevan.Oleh karenaada berbagaigenre teks, dalam penelitianini
genre difokuskanpada empat genre teks, yakni genre narasi, genre deskripsi,genre
proseduraf, dan recount.
Denganmengadopsikonseptentang"modes"(makna)dalam multiliterasioleh New
LondonGroup(1996)dan Graham,Benson,dan Fink(2010),Beck(2009),Keilty,LaRocco,

& Casell (2009) asesmenautentikdalarn penelitianini digunakanuntuk melihatkompetensi
linguistik,kompetensispasial,kompetensivisual,
kompetensiaudio,dan kompensigestural.
Secara garis besar, kompetensi linguistik mahasiswa berkaitan dengan pemikiran kritis
teftadap unsur-unsurkebahasaandan hubungannyadengan konteks masyarakatglobaL
Kompetensi spasial berkaitandengan kesadaranspasial yang dapat dimanfaatkanuntuk
lebih memahamisumber materi dan berkarya secara inovatif. Kompetensivisual melihat
bagaimana respons kritis mahasiswadalam rnencermatifenomena-fenomenayang teriadi di
sekitiaryang dapat dimanfaatkanuntuk sumber dan media perkuliahanbahasa dan sastra
lndonesia. Kompetensi audio berkenaan dengan kepekaan auditif mahasiswa untuk
mencermatibahasayang dilisankanmaupunyang unsureaudioyang dituliskan.Kompetensi
gestunalberkaitandengan praktik perkuliahanyang mengedepankangestur, misalnyasaja,
presentasi,pembacaanpidatodan sebagainya
Studi ini penting sebagai kajian dasar yang komprehensifuntuk melihat bagaimana
asesmenautentikdirerapkandalam pembelajaranmultiliterasi.Beberapastudi menyatakan
bahwa rekonstruksipembelajarandi Indonesiaperlu dilakukan.Semestinya,upaya tersebut
mempertimbangkan
dimensi kompetensiyang dikembangkansesuai dengan paradigma
keilmuan yakni dalam hal penguasaan terhadap kognitif keilmuan, respon afektiF,
sensorimotor,dan sosial sebagaimanakonsep taksonomi Bloom-terevisi(Dattner, 2000).
Asesmenautentikyang dilakukanmencobamengelaborasikebutuhanpenilaianterhadap
aptikasi pembelaiaran multiliterasi khususnya dalam perkuliahan bahasa dan sastra
Indonesiamata kuliahMenulisFaktual.
METODEPENELITIAN
Penelitianinidilaksanakandi UiversitasNegeriYogyakartaselamaenam bulan,mulal
bufanSeptember2010sampaijanuarizAfi . Sebjekdalampenelitianini adalahmahasiswa
kelas I semester3 prodi PendidikanBahasadan Sastra Indonesiasebanyak23 mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualtitatif interpretif. Data yang
dikumpulkanberkaitandengankompetensilinguistik,kompetensispasial,
kompetensivisual,
kompetensiaudio, dan kompensigestural. Data mengenai proses pembelajarandiperoleh
melalui observasi partisipatiorisdengan rekan tim dosen yang dilengkapi dengan lembar
observasidan catatan anekdotal.Hasil karya tulis mahasiswamenjadi data penelitiandan
kemudiandilakukananalisisdokumen.Analisisyang dilakukanmengacu pada penilaian
kompetensi menulis berdasarkangenre teks yang ditulis. Sementara itu, respon mahasiswa
mengenai pembelajaran multiliterasi yang dinilai bukti autentiknya diperoleh melalui
wawancaramendalamdengan mahasiswa.Validitasdan reliabilitasdata dicapai melalui
memberchek yakni cek terhadapmahasiswadan outsidercheck,yakniteman mahasiswa.
HASIL DAN PEIIBAHASAN
HasilPenelitian
Hasil penelitian berkenaan dengan pembelajaranmultiliterasiyang dinilai dengan
asesmenautentlkyang meliputibeberapakompetensiterkaitmultiliterasi,yakni kompetensi
linguistik,kompetensispasial,kompetensivisual, kompetensiaudio, dan kompetensigestural..
Komponen-komponenasesmen autentik dafam masing.masing kompetensi serta hasilnya
dapat disajikansecara ringkaspadatabel berikut.

analisisdokumenkarya
tulis, meliputielemen
dalamgenreteks yang
ditulis(genrenarasi,
deksripsi,prosedual,
recount\

dilakukanmelaluipendekatangenredengan
melakukankaiian kritis terhadap genre-genreteks dari
berbagaimedia,seperti:Koran,majalah,artikelintemet,
karyanarasifaktual.Karyatulis dipublikasikandi facebook
(rnfes dan tag semuatemansekelasdan dosen,email
dosen, dan pernbuatanbuku)
Secaraumum,elemen-elemenretorikamasing-masinggenre
teks sudahterlihatjelas dalam karyatulis, namunkadang
tindihienis genrc. Refleksidan revisi

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2017 Kerjasama FKIP Unita-HEPI

Spasial

Denulisan
dilakukanuntukmemoerielas
oemahaman.
Pemanfaatanunsurspasial Mahasiswamelakukanstudidi lingkungankampus,refleksi
pengalaman
pribadi,dan hasilkunjunganke percetakandan
untukide penulisan
penerlcitanuntuksumberinspirasimenulis.Responsspasial
juga terlihatdari karyatulis mahasiswaterkaitunsurspasial
yangdigunakan.
Pemanfaatanunsurespasialsesuaidenganelemenretorik
genreteks narnunbelumdimanfaatkandetil lnformasinya
secaramaksimal.

Visual

Pemanfaatan
unsurvisual
literasidalammenulis

Pembelajarandilakukandenganmediaaudiosepertipemanfaatan
foto-fotoyang diunduhdari intemet,majalah.Koran,dan lain{ain
untuksumberinspirasimenulisdeskdpsi-Juga denganaudio-visual
video musicserta kunjunganke penerbit& percetakan.
Pemanfaatanunsurevisualuntukbahanmenulistrelihatjelas dari
diskusisekaligusdari karyatulis mahasiswamengenaielemenvisual
dalam foto-toto yang relevan dengan konteks, m'lsalnyaletusan
merapi,banjirdi beberapakota,pengamatan ketika kunjungan,
serta settino video music tentano oerano Palestina

Audio

Pemanfaatan
unsuraudio
dalam proses
pembelajarandan karya
tulis

Gestural

Pemanfaatan
unsur
gesturaldalamproses
pembelajaran

Responsaudiodiperolehmelaluihasildiskusi,menyimak
dosen,menyimakvideomusicdan menyimakpenjelasan
direkturdan staf penerbitdan peroetakanserta aplikasinya
dalampenulisan.
Pemanfaatanresponaudiotercermindalamdiskusikelompok
dan dalamkaryatulis mahasiswa-Secaraumum,
pemanfaatan
unsureaudioterlihatjelas melaluidiskusi
kelompokdan karvatulis dan cukuobaik.
Pembelajaranuntukgenreproceduraldilaksanakandengan
demonstrasitulisandan atau produkyang dituliskan.
Mahasiswamenjelaskandengankonsepaudiensyang
diciptakansendiri,misal;untukmahasiswa,
anak-anak,atau
forumsosialtertentu.Berbagaikaryamahasiswaterlihat
sangatkreatifdan inovatif.

Wawancaradilakukanterhadap mahasiswasecara terbuka dan mendalamdalam
forum "pernberianfeedback" antara dosen dan mahasiswa.Secarcrumurn, mahasiswa
meresponbaik terhadappembelajaranmultiliterasiserta sistem penilaianyang dilakukan.
Menurutmereka,metodeyang digunakandalam perkuliahanbanyakvariasinyasehingga
tidak membuat mereka meniadi bosan. Perkuliahantidak monoton dan tidak "melulu"
ceramah. Pemanfaatanberbagai media elektronik dapat memudahkankoordinasidan
menambahwawasan.Apalagi dalam studi langsungyang dilakukan,dapat menambah
pengalamanhidupdan menjadibekaldangambaranarea kerjayangdapatdipilih.
Pembahasan
1. Asesmen Autentik dalam KegiatanMenulis Faktualdengan PendekatanGenre
Pendekatangenre (genre-basedapproach)menekankanpada konsep bahasa yang
dibangunmelalui praktik cultural,ragam bahasa, latar bahasa, dan kesesuaiankonsep
cultural.Dalam praktik pembelajaranMenulis Faktual,genre penulisanditekankanpada'
genre narasi dan deskripsi. Dengan pertimbangkankompetensi Menulis Fatual yang
berdasarpada sifat "faktual"bahan yang ditulis, genre proseduraldan genre recount juga
dijadikan materi Menulis Faktual. Masing-masinggenre memiliki struktur retorik yang
berbeda satu sama lain. Genre narasi terdiri dari orientasi (orientation), bagian peristiwa
(sequenceof events),pemecahanmasalah (resolution),dan koda (coda). Struktur retorik
genre deskripsi meliputi identifikasi (identification),dan deskripsi (description). Genre
proceduralmenekankanpadakejelasanproseduryang sehinggapembacadapatmemahami
dan melakukansesuatusesuai denganproseduryang ditulis. Recountmerupakanjenis teks
yang menekankanpadapengalamanfaktualpribadisebagaibahanmenulis.
Pemanfaatanberbagaimedialiterasidigunakandalampembelajaran,
sepertiteksdari
koran, majalah, intemet, buku, foto, maupun video. Asesmen autentik yang dilakukan
berkaitandenganberbagaigenrekaryatulis mahasiswayang ditulisdalammediafacebook,
dokumentertulis,dan buku. Pengalamandan kehidupanmahasiswasehari-harimenjadi
situated practice yang dikembangkan. Facebook dipilih sebagai salah satu media

pembelajarankarenamedia ini sudah menjadi"bagianhidup"mahasiswa.Disini,facebook
tidak dianggap sebagai penghambatatau pengganggu proses pembelajarannamun
sebaliknyamenjadibagianintegralyang justru bisa dimanfaatkandan juga sejalandengan
konsepvisualdandigitallitency. Tanggapankritistemandapatditampungdi "comment"dan
diskusiberlangsung.Penerbitanbuku dilakukansebagaiwujudkerja kreativitasmahasiswa.
Buku ini merupakan kumpulan karya tulis mahasiswa pada masing*masinggenre.
Transformedpracticeini dilakukanagar mahasiswadapattermotivasiuntuk aktif menulisdan
menjadikanmenulissebagaibagiandari kehidupansehari-harimereka.
Dari hasil penilaianterhadapkaryatulis mahasiswa,terkadangmasihterjaditumpang
tindihjenis genre karenasecarakonseptualmemangsatujenis genretidak bisa dipisahkan
secarategasdengangenreyang lain.Misalnyasaja,dalamgenrenarasipastiada deskripsi,
mengenaisuatu tempat,karaktertokoh, dan sebagainya.Dalam recount,pasti ada unsur
narasidan deskripsi.Refleksidan revisi penulisankemudiandilakukanuntuk memperjelas
pemahamandan menekankankarakteristikdari masing-masinggenre penulisan.Namun
secara umum, kompetensimahasiswadalam menulisfaktual sesuai dengan elemen retorik
genre.
masing-masing
2. Eksplorasi Kompetensi Spasial, Visual, Audio, dan Gestural dalam Kegiatan
Menulis
Kompetensispasial,visual,dan audio berkaitandenganpemanfataanelemen-elemen
kompetensi tersebut yang dapat digunakan untuk kegiatan menulis. Untuk mencapai
kompetensiini, beberapakegiatandilakukanuntuk menstimulasikepekaanspasial,visual,
dan audio antara lain studi lingkungankampus, kunjunganke penerbitdan percetakan,
menuliskanrefleksi pengalamanpribadi menganalisisvideo musik, mendeskripsikandan
menganalisfoto-foto,diskusi kelompok,diskusi kelas, menyimakpenjelasan.Kepekaan
spasial,visual, dan audio ini direfleksikandalam karya tulis mahasiswa,dimana unsurunsurnyaterlihatdari deskripsipada karyatulis. Untukkunjungan,mahasiswamenulishasil
kunjunganke dalamsebuahgenre penulisanmenurutpilihanmahasiswasendirikemudian
dibuatsebuahlaporanperjalanankolektil.
Kompetensigesturalterkaitdengandemonstrasiyangdilakukanoleh mahasiswauntuk
teks proceduralyangditulis.Mahasiswasatu per satu mendemonstrasikan
isiteks, misalnya
saja teks proceduralmengenaicara membuathiasanatau makanan,Dari hasildiskusi, ada
beberapa mahasiswayang memang menjalankanbisnis menjual hiasan seperti bros,
gantungan kunci, kotak kado, dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan konsep autentik
asesmendimana aktualisasidalam kehidupansehari-haripentinguntuk dijadikansumber
penilaian.Namun perlu digaris bawahi bahwa pada genre prosedural,penilaiantetap
ditekankanpada hasil tulisan,bukanhanyapada karya kreatifmahasiswaHasil penilaiansecara umum menunjukkanbahwa kompetensispasial,visual,audio,
dan gesturalmahasiswayang tercermindalam karya tulis mahasiswabaik dan meskipun
elemen-elemenkompetensitersebut masih perlu ditingkatkanlagi penggunaannyasecara
maksimal.Kepekaanmahasiswaterhadapelemenspasial,visual,audio,dan gesturalakan
lebih tereksplorasidenganbaik jika mahasiswamenambahreferensipengetahuanmelalui.
kegiatanmembacasehinggadapatdielaborasikan
dengankegiatanmenulis.
3. Respons Kesadaran llllultiliterasi melalui Asesmen Autentik
Kesadaran terhadap multiliterasitidak terlepas dari aspek-aspek mulitiliterasi.
Kompetensi muttiliterasi menjadi dasar bagaimana penilaian autentik dilakukan.
Dokumentasiterhadapkarya tulis mahasiswayang bervariasidengansumber pembalajaran
yang bervariasipula menjadibahandalamasesmenautentikyang dilakukan.Convenstional
literacy, digital literacy, visual literacy, maupun citical literacy dilihat dari beberapa
kompetensi yang dikembangkanyakni lingusitik, spasia{ visual, audio, dan gestura/. Disini
jelas bahwa asesmenautentikmemangdiperlukandan relevanuntuk kebutuhanpenilaian
mengingatkonsepmultiliterasisendirimenekankanpada kesadaranpada berbagaisarana
literasi yang dapat dimanfaatkandalam proses pembelajaran.Disampingpenilaian ini
dilakukansecara komprehensifdan sesuai kontekssosiokultural,mahasiswamenjadilebih
aktif,progresif,dan kreatifmengembangkan
karya.

54

Prosiding Seminar Nasional Pendidikon 2017 Kerjasama FKIP Unilq-HEPI

KESIMPULAN
Simpulanyangdapatditarikdarihasilpenelitian
iniyakni:
1. Asesmenautentikdalam pembelajaranmultiliterasikhususnyadalam pembelajaran
menulisdapat dilakukanmelaluipenilaianterhadapbukti autentikkarya tulis yang
menekankanpadakompetensilingusitik,spasial,visual,audio,gestural.
2. Praktik pembelajaranmultiliterasidengan asesmen autentik sebagai alternative
penilaian direspons baik oleh mahasiswa dan menjadikan mahasiswa progesif dan
kreatifyang harapannyadapatdiaktualisasikan
dalamkehidupansehari-harisebagai
bagiandari makluklokaldan global.
DAFTARRUJUKAN
Beck,SarahW. 2009."lndividualGoalsand AcademicLiteracy:Integrating
Authenticityand
Explicitness",
dalamEnglish Education.www.proquest.
umi.pqd/web
Borsheim,Carlin,KellyMerritt,& DawnReed.2008.'BeyondTechnologyforTechnologt's
Sake:AdvancingMultiliteraciesin the Twenty-FirstCentury"dalam The ClearingHouse
November-Desember.
www.proquest.umi.pqdAreb
Chun.2009."CriticalLiteraciesand GraphicNovelsfor English-Language
Learners:
TeachingMaus"dalamJoumalof Adolescent& Adult Literacy53 (2) Oktober.
InternationalReadingAssociation.
www.proquest.
umi.pqd/web
Crafton,LindaK., Mary Brennan,& PennySilvers.2007."CriticalInquiryand Multiliteracies
in a First-GradeClassroom"dalamLanguageArfs,Juli, 84, 6.
www.proquest.umi.pqd/web
Dettmer,Peggy.2006."NewBloomsin EstablisedFields:Four Domainsof Learningand
Doing"dalam RoeperReview,28, 2. www.proquest.
umi.pqdlweb
Dorn,CharlesM, StanleyS. Madeja,F. RobertSabol.2004.AssessingExpressive
Learning:
A Practical Guide for Teacher-DirectedAuthentic Assessmenfin K-12 Visual Arts
Education.London:LawrenceErlbaumAssociates.
Fairclaugh,N. 1989.Languageand Pawer.NewYork:Longman.
Fairclaugh,Norman.1992.CriticalDiscourseAnalysis:The CriticalStudyof Language.USA:
LongmanGee, J. 1992.The Socra/Mind:Language,ldeology,and Socra/Practice.New York: Begin&
Garvey.
Giampapa,Frances-2010."Multiliteracies,Pedagogy,and ldentity:Teacherand Student
Voicesfrom a TorontoElementarySchool"dalam CanadianJoumalof Education33,2.
Graham,MeadowSherril,SheilaBenson,LisaStormFink.2010."A SpringboardRather
Thana Bridge:Divinginto MultimodalLiteracy"dalam EnglishJoumal(High School
Edition)Urbana:November,vol 200, 153.
Hasset,DawneneD., dan Jen ScootCurwood.2009."Theoriesand Practiceof Multimodal
education:The Instructiional
Dynamicsof PictureBookand PrimaryClassroom"dalam
The ReadingTeacher63.4- lntemationalReadingAssociation.
www.proquest.umi.pqdArveb
Knapp,Peter& MeganWatkins.2A05.Genre,Text,and Grammar.Sidney,NSW: New South
Wales UniversityPress,LtdKeilty,Bonnie,DianaJ. LaRocco,FayeBlankerCasell.2009."EarlyInterventionists'
Reports
of AuthenticAssessmentMethodsThroughFocusGroup Research"dalam Reportof
A uthentic Assessment Methods vol 28, 2. http://lesce.sagepub.com.
Kress, G. 1995. Making Srgnsand Making Sub"pbcfs;
The English Cuniculum and Social
Futures.London:Universityof London.
Kress,G. 2003. Literacyin te NewMediaEra. London:Routledge.
Liu,Yu. 2009."TeachingMultiliteracies
in ScientificDiscourse:lmplications
from Symbolic
of Chemistr,/'.Makalahdalam3d lnternational
Construction
RedesigningPedagogy
Conferenceat Nationallnstituteof Education,Singapore,Juni 2009.
New LondonGroup.1996.'A Pedagogyof Multiliteracies:
DesigningSocialFutures"dalam
HaruardEducationalReview.66.

Organisationfor EconomicGooperationand Development(OECD).2004. Messagefrom
PISA2000.Paris.OECD.
Paris,Scott G. & LindaR. Ayres. 1995.BecomingReflectiveSfudenfsand Teacherswith
Portofolioand Authenfic Assessmenf.American PhychologicalAssociation.
Williams,BronwynT. 2008. "Tomorrowwill not be like today'':Literacyand ldentityin a World
of Multiliteracies./nfemational ReadrngAssociation. www.proquest.umi.oqdA,veb

56

Prosiding Seminar Nasionql Pendidikan 2071 Kerjasams FKIP Unila-HEPI