- Bagian Perencanaan ContohTOR2011

KEMENTERI AN DALAM NEGERI REPUBLI K I NDONESI A

I NSTI TUT PEMERI NTAHAN DALAM NEGERI
1.

Jl . Ray a Jat i n an g o r Km . 2 0 Tel p . ( 0 2 2) 7 7 9 8 25 2 - 77 9 8 2 5 3 Fax ( 0 2 2 ) 7 7 9 8 25 6
Ko d e p o s 4 5 3 6 3

2.

Jl . Am p er a Ray a, Ci l an d ak Ti m u r Tel p . ( 0 2 1 ) 7 8 0 50 8 8 , 7 8 06 9 4 4, 7 8 0 6 60 2
Fax . ( 0 2 1) 7 8 2 41 5 7 Ko d e Po s 1 25 0 6

JATI NANGOR – SUMEDANG

JAKARTA SELATAN

KERAN GKA ACUAN KEGI ATAN ( TERM OF REFEREN CE)
PEN YELEN GGARAAN PROGRAM PEN D I D I KAN KEPAM ON GPRAJAAN D AN
AD M I N I STRASI PAD A I PD N KAM PUS M AKASSAR
TAH UN 2 0 1 1

Kementerian Negara/ Lembaga

: Kementerian Dalam Negeri

Unit Eselon I

: Sekretariat Jenderal

Program

: Program Pendidikan Kepamongprajaan

Hasil

: Tersedianya Kader Aparatur Pemerintahan Dalam
Negeri yang Profesional dan Berkualitas pada
Derajat Program Vokasi, Akademik dan Profesi

Unit Eselon I I / Satker


: I PDN Kampus Makassar

Kegiatan

: Penyelenggaraan Pendidikan Kepamongprajaan
dan Administrasi Kampus I PDN Makassar

I ndikator Kinerja Kegiatan

: Jumlah pegawai yang terbayar gaji, tunjangan,
honorarium, vakasi, lembur dalam 1 tahun;
Jumlah penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran dalam 1 tahun; Jumlah
kegiatan penyelenggaraan administrasi umum dan
pengelolaan keuangan; Jumlah kegiatan
pengelolaan akademik dan kerjasama pendidikan;
Jumlah kegiatan pengelolaan administrasi
keprajaan dan penyelenggaraan kemahasiswaan

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran


: Layanan, laporan, dokumen, unit, buku dan
buletin

Volume

: 7

I . LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/ Kebijakan
 Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;






Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;




Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

1



Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;




Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah,



Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga;



Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah;



Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;




Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2004 diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggabungan Sekolah Tinggi
Pemerintahan Dalam Negeri Ke Dalam I nstitut I lmu Pemerintahan menjadi
I nstitut Pemerintahan Dalam Negeri (I PDN);



Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2009 tentang Organisasi
dan Tata Kerja I nsitut Pemerintahan Dalam Negeri.



Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2009 tentang Statuta
I nstitut Pemerintahan Dalam Negeri;



Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2009 tentang Pembinaan
Praja I nstitut Pemerintahan Dalam Negeri;




Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2009 tentang Peraturan
Disiplin Praja I nstitut Pemerintahan Dalam Negeri;



Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Kompetensi Pengasuh;



Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman
Tata Kehidupan Praja.



Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2009 tentang Kurikulum
Program Diploma I V I nstitut Pemerintahan Dalam Negeri.


Cara

45 Tahun 2009 tentang Standar

2. Gambaran Umum
Kampus I PDN di daerah sejak tahun 2009 telah melaksanakan
operasional pendidikan dengan kapasitas Praja 100 Praja setiap kampus
dengan penetapan Jurusan/ Program Studi yaitu: pertama, Kampus I PDN di
Kab. Agam menyelenggarakan Program Studi Keuangan Daerah, Kampus I PDN
di Kab. Rokan Hilir menyelenggarakan program studi pembangunan daerah,
Kampus I PDN di Kab. Gowa menyelenggarakan Program Studi Pemberdayaan
Masyarakat, sedangkan kampus I PDN di Minahasa
direncanakan
menyelenggarakan Program Studi Kependudukan dan Catatan Sipil.
Mulai
tahun
2010
kebijakan
Pendidikan
Kepamongprajaan

dikonsentrasikan pada Program Diploma I V (D-I V) pada semester I , I I , I I I , I V,
V dan VI setelah masuk semester VI I dan VI I I dilaksanakan penjurusan dan
pengalihan ke Program Strata Satu (S-1). Pada Kampus I PDN di Cilandak
Jakarta diselenggarakan Program Pascasarjana Strata Dua (S-2) dan Strata
Tiga (S-3), program profesi kepamongprajaan serta kegiatan penelitian dan
pengabdian masyarakat. Pendidikan di Kampus I PDN daerah berfungsi
melaksanakan sebagian tugas I PDN di bidang program vokasi dengan
penyiapan kurikulum, SAP dan GBPP dan Modul pembelajaran dilakukan secara
terpusat di Kampus I PDN pusat (Jatinangor).

2

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Insitut Pemerintahan Dalam Negeri Pasal
106 ditetapkan I PDN Kampus Daerah merupakan unsur pelaksana akademik
I PDN yang melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi I PDN untuk
menyelenggarakan program Diploma. Selanjutnya dijelaskan Pasal 108 I PDN
Kampus di Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan kepamong
prajaan program diploma, sedangkan fungsinya diatur dalam Pasal 109 yaitu:
a. pelaksanaan pengajaran, pelatihan,

pengabdian kepada masyarakat;

pengasuhan

,

penelitian,

dan

b. pembinaan tenaga kependidikan, praja; dan
c. pelaksanaan administrasi dan manajemen I PDN Kampus di Daerah.
Lingkup kegiatan yang akan dilakukan dalam penyelenggaraan kegiatan
penyelenggaraan pendidikan kepamongprajaan dan administrasi di I PDN
Kampus Makassar, sebagai berikut: Pembayaran gaji, honorarium, vakasi dan
tunjangan; Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran;
Peningkatan
fasilitas pelayanan
umum
dan

operasional,
termasuk
perpustakaan;
Penyelenggaraan
Publikasi
ilmiah,
termasuk
pencetakan/ penerbitan/ penggandaan/ laminasi bahan cetakan lainnya serta
akreditasi;
Operasional pengajaran dan pelatihan program
vokasi;
Penyelenggaraan
laboratorium
(termasuk
Teknologi
Tepat
Guna);
Penyelenggaraan ceramah/ diskusi/ seminar/ workshop/ sosialisasi; Penelitian dan
pengkajian;
Perjanjian
kerjasama
pendidikan;
Kegiatan
pengabdian
masyarakat;
Kegiatan
pembinaan
administrasi
kepegawaian
dan
pengembangan tenaga kependidikan (sertifikasi, Diklat dan Penilian Angka
Kredit dosen ); Dokumen perencanaan dan anggaran (Renstra, Renja, RKA-KL,
DI PA dan POK, serta monitoring dan evaluasi); Pengelolaan administrasi
praja/ kemahasiswaan; Operasional pengasuhan; Kegiatan pembinaan praja
(termasuk Komdis, Pusat Bantuan Hukum, Bimbingan dan Konseling Praja);
Kegiatan ekstrakurikuler praja (penalaran, seni, budaya, organisasi, seni
dan olahraga serta pengabdian masyarakat).
Dalam lingkup pelaksanaan tugas dan fungsi IPDN Kampus Makassar,
terdapat beberapa permasalahan antara lain:
1. Penyediaan Biaya Operasional Pendidikan antara lain penyediaan
operasional dalam pelaksanaan diploma, untuk dukungan proses belajar
mengajar, dan tenaga pendidikan dalam pelaksanaan pendidikan, belum
seluruhnya terisi dan terdukung.
2. Seluruh fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia di Kampus Bukittinggi
saat ini menggunakan sebagian gedung dan bangunan Diklat regional
Manadodengan kapasitas daya tampung asrama hanya 100 orang;
3. Dukungan peralatan kantor dalam operasional pendidikan masih
menggunakan Diklat Regional Makassar, sedang dilakukan pentahapan
pembangunan.

II.

PENERI MA MANFAAT
Penerima manfaat pelaksanaan kegiatan ini adalah praja, tenaga kependidikan
(pegawai, dosen, pelatih, pengasuh), Pemerintah Daerah, dan masyarakat
setempat.

3

III.

STRATEGI PENCAPAI AN KELUARAN
a.
Matode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan metode pelaksanaan anggaran,
metode pelelangan, metode swakelola, metode penunjukan langsung.

b.

Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Rapat dan pembentukan panitia;
2. Mengajukan rencana kebutuhan dan kegiatan;
3. Melaksanaan kegiatan;
4. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan;
5. Menyusun laporan dan evaluasi kegiatan.
Matrik waktu pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:

No
1
2
3
4
5

Uraian kegiatan

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Bulan
Jul

Agt

Sep

Okt

Nov

Rapat dan pembentukan
panitia
Mengajukan rencana
kebutuhan dan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan
Mempertanggungjawabkan
pelaksanaan kegiatan
Pembuatan laporan
evaluasi pelaksanaan

I V.

WAKTU PENCAPAI AN KELUARAN
Penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Kepamongprajaan program vokasi di I PDN
Kampus Makassar dilaksanakan selama 1 (satu) tahun pada Tahun 2011.

V.

BI AYA YANG DI PERLUKAN
Rencana kebutuhan anggaran untuk terselenggaranya Pendidikan
Kepamongprajaan Diploma I V di I PDN Kampus Makassar tahun 2011 adalah
sebesar Rp. ……………. yang bersumber dari APBN yang tergambar pada RAB
terlampir.

Makassar,

16 NOVEMBER 2010

DI REKTUR
I PDN KAMPUS MAKASSAR

……………………………….
NI P

4

Des

KERAN GKA ACUAN KEGI ATAN ( TERM OF REFEREN CE)
KEGI ATAN SEMI NAR NASI ONAL
I PD N KAM PUS M AKASSAR
TAH UN 2 0 1 1
Kementerian Negara/ Lembaga

: Kementerian Dalam Negeri

Unit Eselon I

: Sekretariat Jenderal

Program

: Program Pendidikan Kepamongprajaan

Hasil

: Tersedianya Kader Aparatur Pemerintahan Dalam
Negeri yang Profesional dan Berkualitas pada
Derajat Program Vokasi, Akademik dan Profesi

Unit Eselon I I / Satker

: I PDN Kampus Makassar

Kegiatan

: Penyelenggaraan Pendidikan Kepamongprajaan
dan Administrasi Kampus I PDN Makassar

I ndikator Kinerja Kegiatan

: Jumlah kegiatan pengelolaan akademik dan
kerjasama pendidikan

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran

: Kegiatan/ laporan,

Volume

: 1

I.

LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum Tugas Fungsi/ Kebijakan


Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;





Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;



Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;



Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;



Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah;



Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2004 diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggabungan Sekolah Tinggi
Pemerintahan Dalam Negeri
Ke Dalam I nstitut I lmu Pemerintahan
menjadi I nstitut Pemerintahan Dalam Negeri (I PDN);



Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja I nsitut Pemerintahan Dalam Negeri.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

b. Gambaran Umum
Kampus I PDN di daerah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 39 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja I PDN ditetapkan:
Kampus I PDN Manado, Kampus I PDN Kampus Makassar, Kampus I PDN
Pekanbaru, dan Kampus I PDN Bukittinggi, yang selanjutnya berdasarkan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 892.1-829 Tahun 2009 ditetapkan

5

lokasi pembangunan kampus I PDN di daerah yaitu: di Kabupaten Minahasa
Provinsi Sulawesi Utara, di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, di
Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, dan di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera
Barat, serta pada saat ini sedang dipersiapkan pengembangan Kampus I PDN di
Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat, Kampus I PDN di Mataram di Provinsi
Nusa Tenggara Barat dan Kampus I PDN di Jayapura Provinsi Papua.
Kampus I PDN di daerah sejak tahun 2009 telah melaksanakan
operasional pendidikan dengan kapasitas Praja 100 Praja setiap kampus
dengan penetapan Jurusan/ Program Studi yaitu: pertama, Kampus I PDN di
Kab. Agam menyelenggarakan Program Studi Keuangan Daerah, Kampus I PDN
di Kab. Rokan Hilir menyelenggarakan program studi pembangunan daerah,
Kampus I PDN di Kab. Gowa menyelenggarakan Program Studi Pemberdayaan
Masyarakat, sedangkan kampus I PDN di Minahasa
direncanakan
menyelenggarakan Program Studi Kependudukan dan Catatan Sipil.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Insitut Pemerintahan Dalam Negeri Pasal
106 ditetapkan I PDN Kampus Daerah merupakan unsur pelaksana akademik
I PDN yang melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi I PDN untuk
menyelenggarakan program Diploma. Selanjutnya dijelaskan Pasal 108 I PDN
Kampus di Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan kepamong
prajaan program diploma, sedangkan fungsinya diatur dalam Pasal 109 yaitu:
a. pelaksanaan pengajaran, pelatihan,
pengabdian kepada masyarakat;

pengasuhan

,

penelitian,

dan

b. pembinaan tenaga kependidikan, praja; dan
c. pelaksanaan administrasi dan manajemen I PDN Kampus di Daerah.
Pasal 3 Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, mengamanatkan bahwa tujuan Pendidikan Nasional
bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggungjawab. Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan
tersebut, penyelenggaraan pendidikan tinggi sejatinya tidak hanya fokus pada
kegiatan akademik dalam bentuk perkuliahan semata, tetapi perlu ada
diversifikasi kegiatan ilmiah dalam bentuk lain.
Pasal 10 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi, menyatakan bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan
tinggi dapat dilakukan dalam bentuk kuliah, seminar, symposium, diskusi panel,
lokakarya, praktika, dan kegiatan ilmiah lainnya. Diversifikasi kegiatan ilmiah
dalam berbagai bentuk lain dalam penyelenggaraan akademik dapat menjadi
media alternatif bagi peserta didik untuk memperkaya dan memperluas
cakrawala pandang, sehingga dengan demikian peserta didik dapat akomodatif
dan adaptif dengan perkembangan dinamika akademik terutama pada tema –
tema yang membahas isu – isu
yang sifatnya khusus, aktual, dan
kontemporer.
Penyelenggaraan seminar nasional dalam lingkup institusi I PDN,
merupakan salah satu diversifikasi kegiatan ilmiah dalam penyelenggaraan
akademik dilingkungan I PDN. Tentunya, tema yang diagendakan dalam
seminar nasional adalah tema yang terkait
dengan nomenklatur
kepemerintahan lingkup nasional dalam upaya memperkuat kompetensi

6

pendidikan, dan memberi bobot peran I PDN sebagai unsur pelaksana dalam
penyelenggaraan pendidikan kepamongprajaan.
Kegiatan seminar nasional, selain diikuti oleh masing–masing jurusan
yang ada di I PDN, pemerintah pusat, pemerintah darah dan perwakilan
beberapa perguruan tinggi. Pelibatan beberapa perguruan tinggi, diharapkan
selain dapat menjadi wadah intreraksi antara praja dengan mahasiswa lain,
juga untuk menunjukkan bahwa I PDN bukan merupakan lembaga pendidikan
yang eksklusif, tetapi senantiasa membuka diri dengan berbagai kalangan
civitas akademika dari perguruan tinggi lain.
Dalam lingkup pelaksanaan tugas dan fungsi I PDN kampus di daerah,
terkait Kegiatan seminar nasional, terdapat beberapa permasalahan antara lain:
1. Aspek Akademik
a. proses belajar mengajar belum sepenuhnya dalam kondisi ideal;
b. produktivitas, mutu dan relevansi penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat belum sepenuhnya menunjang terwujudnya pendidikan
tinggi kepamongprajaan terkemuka;
c. lulusan I PDN pada tingkat nasional dan internasional masih perlu
ditingkatkan kualitas, kapasitas serta kompetensi dibidang ilmu, seni
dan praktek pemerintahan;
d. pendidikan yang berorientasi pada pembelajaran oleh Praja (Studentbased learning) belum dilaksanakan secara utuh;
e. kurikulum pendidikan profesi berbasis kompetensi belum tersedia.
2. Aspek Kemampuan dan Kinerja Kelembagaan
a. organisasi yang mantap dan bersinergi antar berbagai unit administratif
dan akademis dilingkungan I PDN belum terlaksana secara optimal;
b. belum berfungsinya
kepamongprajaan;

sistim

penjaminan

mutu

pendidikan

tinggi

c. standar mutu pelaksanaan dan pelayanan pendidikan belum memadai,
d. organisasi kelembagaan belum kondusif
pengelolaan yang efisien dan produktif.

bagi

penerapan

sistem

3. Sumberdaya Keuangan
a. sumberdaya keuangan Perguruan Tinggi belum memadai
mendukung penyelenggaraan semua kegiatan Perguruan Tinggi;

untuk

b. pendanaan pemerintah untuk biaya yang diperlukan pengelolaan
Perguruan Tinggi masih belum memadai;
c. pendanaan yang bersumber dari Pemda belum dapat diharapkan;
d. unit PNBP Perguruan Tinggi belum dapat dimanfaatkanuntuk membantu
kekurangan dalam biaya yang diperlukan kegiatan.

II.

PENERI MA MANFAAT
Penerima manfaat pelaksanaan kegiatan ini adalah praja, tenaga kependidikan
(pegawai, dosen, pelatih, pengasuh).

I I I . STRATEGI PENCAPAI AN KELUARAN
a. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan metode pelaksanaan anggaran.

7

Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan
pengajaran dan pelatihan adalah Kegiatan seminar nasional.

operasional

b. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Rapat dan pembentukan panitia;
2. Mengajukan rencana kebutuhan dan kegiatan;
3. Melaksanaan kegiatan;
4. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan;
5. Menyusun laporan dan evaluasi kegiatan.
Matrik waktu pelaksanaan kegiatan, sebagai berikut:
No

Bulan September

Bulan Oktober

Minggu Ke

Minggu Ke

Uraian Kegiatan
I

1

Rapat dan pembentukan panitia

2

Mengajukan rencana kebutuhan dan kegiatan

4
5

Pelaksanaan kegiatan
Mempertanggungjawabkan pelaksanaan
kegiatan

6

Pembuatan laporan evaluasi pelaksanaan

I V.

II

III

IV

I

II

III

WAKTU PENCAPAI AN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan di I PDN Kampus Makassar. Kegiatan dilaksanakan
selama 12 (dua belas) bulan di I PDN Kampus Makassar pada Tahun 2011.

V.

BI AYA YANG DI PERLUKAN
Rencana kebutuhan anggaran untuk terselenggaranya Kegiatan seminar
nasional dalam penyelenggaraan Pendidikan Kepamongprajaan I PDN Kampus
Makassar tahun 2011 adalah sebesar Rp. ………,- (………………………….. rupiah)
yang bersumber dari APBN yang tergambar pada RAB terlampir.

Makassar,

16 NOVEMBER 2010

DI REKTUR
I PDN KAMPUS MAKASSAR

……………………………….
NI P

8

IV