Pertemuan 1 sistem switching dan evolusinya Compatibility Mode

TEKNIK SWITCHING

OVERVIEW SISTEM SWITCHING
DAN EVOLUSINYA

Hubungan langsung (tanpa switching)
Contoh sederhana : hubungan komunikasi dua buah pesawat telepon secara langsung

Telephone

Telephone

Hubungan dengan N pelanggan : N-1 saluran/pelanggan atau N(N-1)/2 saluran

Hubungan melalui switching (sentral)
Hubungan sejumlah pelanggan telepon yang banyak secara langsung tidak efisiean karena dibutuhkan
saluran yang besar jumlahnya dan jaringan akan menjadi rumit
System switching dibangun dan diletakan diantara pelanggan-pelanggan tersebut yang dikenal sebagai
suatu sentral atau exchange
Untuk N pelanggan hanya diperlukan N saluran untuk menghubungkan pelanggan, penambahan satu
pelanggan cukup dengan menghubungkan pelanggan tersebut ke sentral


Telephone

sentral
Telephone

Telephone

Telephone

Telephone

Sistem Sentral
Dengan adanya sentral maka diperlukan :
MDF (Main Distribution Frame) atau RPU (Rangka Pembagi Utama) untuk fleksibilitas sambungan kabel
dengan peralatan switching (sentral)
Penandaan atau penomoran komponen secara logic dan fisik. Setiap pelanggan diterminasi (ditambatkan)
pada suatu SLTU yang mempunyai nomor fisik peralatan tertentu yang disebut Equipment Number (EN).
Setiap pelanggan mempunyai nomor kabel tertentu (nomor kabel primer, RK, Kabel sekunder maupun
Distribution Point/DP).

Setiap pelanggan mempunyai nomor panggilan tertentu yang disebut dengan Directory Number (DN) yang
terlepas dari penomoran EN maupun penomoran kabel
Translasi (penerjemahan) antara DN dan EN dilakukan secara wired logic pada sentral elektromekanik atau
secara software pada sentral Stored Programme Control (SPC).
MDF

sambungan
permanen
pair saluran

Kawat
Jumper

Sentral
Lokal

Kabel

Klem
Vertikal


Klem
Horizontal

Fungsi Sentral
Fungsi sentral secara luas ( FTP Nasional 2000) adalah :
Fungsi Switching
Menyambungkan dan memutuskan terminal masukan dan keluran
Fungsi Kontrol
Menngendalikan (mengontrol) penyambungan panggilan atas dasar instruksi
pensinyalan yang datang dari luar ataupun atas data yang disimpan di dalam
sentral itu.
Fungsi Interface
Sebagai unit akses dalam kaitannya dengan dengan akases dari pelanggan dan
interkoneksi dengan jaringan lain.
Fungsi Pembebanan
Untuk penghitungan dan pencatatan pemakaian panggilan

Sentral Lengkap
Bagian-bagian dari sentral lengkap


Line Interface

User Term inal

Line Circuit

Sentral
Lain

Trunk Circuit

Sentral
OAM Rem ote

OAM Circuit

Line Circuit
Trunk Circuit
OAM Circuit

secara

Switching
Network

Ancillary
Function

Main
Controller

: Pengamat dan pengontrol dari local loop
: Pengamat dan pengontrol trunk network
: Pengamat dan pengontrol OAM (Operation, Administration and Maintenance)

remote.
Switching Network : Pengaturan, pembentukan dan pembubaran transfer komunikasi.
Main Controller
: Pusat pengaturan sentral
Ancillary Function : Fungsi-fungsi selain bagian-bagian tadi, mis : Signalling dan Catu Daya


Sentral tidak lengkap
Terdapat sentral “Tidak Lengkap”. Pada suatu tempat hanya ada sebagian dari sentral “Lengkap”

LTG
(Line Trunk Group)

Controller
Subscriber

LTGA

SN
Subscriber
Interface

Digital
Interface

PCM Link


Junction

(switching Network)
LTGB

LTGC

CP

Digital Line Unit
International
Trunk

(coordination Processor)
LTGD

EWSD

Switching Network

Elemen penyambungan Switching/Switching Network
Switching network (elemen gandeng) merupakan lintasan sinyal pembicaraan antar
pelanggan
Swithing network ini terdiri dari kumpulan kotak-kotak yang disebut titik gandeng
(crosspoint) yang berfungsi untuk meneruskan sambungan pada tempat gandeng.

Jalan Keluar (outlet)

Jalan Mas uk (inlet)

SN
SN = Switching Network (Elem en Gandeng)

Bentuk-bentuk Switching Network
Selektor
Digunakan pada sentral step-by-step (strowger)
Selektor mempunyai sepuluh kontak yang diatur setengah lingkaran dengan 1 kontak wiper
yang dapat berputar untuk menghubungkan inlet dengan satu dari sepuluh kontak outlet
yang dikehendaki


1
2
outlet

inlet
10
Motor Lis trik
Contact Bank

Bentuk-bentuk Switching Network
Reed Rele
RelayReed relay adalah piranti yang bekerja berdasarkan arus listrik yang mengalir melalui
kumparan, sehingga menghasilkan electromagnet dengan polaritas yang berlawanan.
Didalam kumparan ditempatkan dua batang strip yang akan terinduksi magnet bila
kumparan tersebut dialiri listrik.
Reed rele tersebut disusun dalam formasi matrik untuk membentuk suatu Switching
network.
Matriks reed rele
Prinsip kerja reed rele


inlet N

outlet M

Reed Rele
Rele Elektrostatis

Rele Elektromagnetis

Rele Termo

Rele Cahaya / LDR

Transistor
SCR

Jenis-jenis matrik
Matrik Konsentrasi
Jumlah inlet lebih besar dari jumlah outlet, contoh matrik konsentrasi dengan konsentrasi 10x8


1

1

2
3

2

inlet

NxM

1
2

(N > M)
M

10
N

1 2 3
outlet

8

Jenis-jenis matrik
Matrik Distribusi
Bila jumlah inletnya = jumlah outletnya, contoh :

Matrik Ekspansi
Bila jumlah inletnya lebih kecil dari jumlah ouletnya.
1

1
2

NxM

1
2

2
1
2

(N =M)
N

Nx M
(N < M)

M

Konfigurasi Elemen Dasar Switching

N

M

Berkas saluran
Dalam suatu elemen gandeng (switching network) :
Saluran masuk bersama-sama membentuk berkas saluran masuk
Saluran keluar bersama-sama membentuk berkas saluran keluar

Berkas masuk = N saluran
Berkas keluar = M saluran
g = elemen gandeng

g
N

M
1

Berkas sempurna (full availability)

3

Bila setiap saluran dari berkas
keluar dapat dicapai oleh setiap
saluran dari berkas masuk, maka
berkas tersebut disebut berkas
sempurna (full availability)

1

2

4

M=5

2
3

5
N

4
N
1

2

3

4

M=5

Daya sambung (availability) = k
jumlah dimana saluran masuk dapat
mencapai saluran keluar

Setiap saluran keluar 1,2,3,4 dan 5 dapat dicapai oleh setiap
saluran masuk, sehingga Daya sambung k = 5

5

Berkas saluran
Berkas tak sempurna (Limited availability)
Bila hanya sebagian saja dari berkas keluar yang dapat dicapai oleh saluran-saluran dari berkas masuk.

1
2
I

3
1/2N

4

M=5
k =7

N1

M=7
k =5

5
6
7
II
1/2N
N2

1

2

3

4

5

6

7

Perkembangan Teknologi Switching Network
Perkembangan Teknologi Switching Network
Elektromekanik

SN analog dan digital mengacu pada “kondisi”
trafik atau informasi sinyal saat berda di SN.
Sentral Analog

Analog

Elektromagnetik
(crossbar)

SN
analog

Electronic Crosspoint

A/D
D/A

Teknologi SN

Frame Relay
Digital

Sentral Digital
A/D
D/A

"Non - Frame Relay"
SMDS = Switch Multi-Megabit Digital Switch
STM = Synchronous Transfer Mode
ATM = Asynchronous Transfer Mode

SN
digital

SMDS

STM

ATM

Manual Switch Board
inlet

Prinsip

plug

Putar engkol (paling kuno) menyebabkan
terjadinya perubahan status ditandai dengan
bell di sentral
Angkat handset (sentral manual sudah
dilengkapi dengan line circuit)
Calling station station terhubung dengan
operator di inlet, terjadi komunikasi called
number
Outlet dikirim ringing tone oleh sentral
Terjadi hubungan inlet dan outlet oleh operator
Clearing calling station harus putar engkol
untuk memberi tahu operator supaya
memutuskan hubungan

Sifat
•Penyambungan relative lambat
•Security bergantung pada operator
•Keberhasilan sambungan bergantung operator

.....

jack

.....

Switching network dari sentral manual berupa
switch board ;
Terdapat operator yang bertugas dalam
penyambungan
Calling Station, memulai dengan memberikan
suatu “sinyal off-hook” dengan cara :

outlet

Manual Switch Board

Manual Switch Board
Elektromagnetic Switch Crosspoint
Electromagnetic switch crosspoint merupakan evolusi dari
switching manual.
Operator tidak lagi menggunakan jack untuk
menghubungkan antara inlet dan outlet tetapi sudah
menggunakan switch-switch elektromagnetik.
Switch-switch elektromagnetik tersebut disusun dalam
bentuk matriks-matriks.

Power Feeding
Local Batere

X
Central Batere

X = electromagnetic switch (normally open),
akan di-closed-kan oleh operator untuk
hubungan inlet/outlet tertentu

Pada sentral manual, pencatuan pada umumnya adalah
local batere, dimana pencatuan daya dilakukan pada
telepon (pemanggil harus memutar engkol yang ada di
teleopon untuk memberi tahu sentral/operator),
sedangkan sentral-sentral pada masa sekarang
pencatuan dilakukan disentral.

Switching Network Elektromekanik
Konsep
Sentral berkapasitas 10N , N menunjukan banyaknya selector

Sudah ada line circuit
Switching otomatis
Calling station dihubungkan ke inlet
Called station dihubungkan ke
outlet
Proses switching : Wiper digerakan
oleh motor listrik ke posisi oulet
yang sesuai dengan called number.

outlet
inlet

Motor Lis trik
Contact Bank

Penyambungan dilakukan oleh motor listrik yang
menggerakkan wiper sesuai sinyal nomor sehingga inlet
tertentu terhubung ke outlet tertentu

contoh :
kapasitas sentral 1000 = 103 = N = 3
sentral tersebut mempunyai 3 selektor.

Calling

Selektor
Awal

Group
Selektor

Selektor
Akhir

Called

Pergerakan selector dilakukan step by step, pulsa nomor dari calling
station harus decadik
pada contoh tersebut maka nomor dari pelanggan = 3 digit maka
call number (yang dikirim oleh calling station) akan menggerakan
selector (direct controlled : penyambungan dikontrol langsung
oleh pelanggan)
pergerakan selector dilakukan step by step
digit 1
: Menggerakan selector awal (line finder = Pre-selektor)
digit 2
: Menggerakan group selector
digit 3
: Menggerakan selector akhir (final slector = Line
selector)
susunan selector menyerupai matriks

Switching Network Elektromekanik
Call Setup
Sentral

on hook

off hook

Line circuit bekerja

PS (LF) siap

dial tone dikirim
Digit I (dial)

PS (LF)

GS 1

Digit II (dial)

PS (LF)

GS 1

GS n

Digit terakhir

PS (LF)

GS 1

GS n

LC (FS)

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI
call clear down
release
off hook

on hook

semua selektor memutuskan hubungan
line circuit bekerja

Switching Network Elektromekanik

Switching Network Elektromekanik

Switching Network Elektromekanik
Selektor Elektromekanik Switch

!
"

Switching Network Elektromekanik

Crosspoint Switch
Merupakan evolusi dari electromagnetic manual switch
Perkembangan :
Crossbar > non-electronic crosspoint > electronic crosspoint switch
inlet

.....
X

.....
...

outlet

- electromagnetic switch (pada crossbar),
- Pergerakan ‘open’ dan ‘closed’ dari X dikontrol oleh main controller

Contoh electromagnetic switch :
- electromagnetic relay mis : ARK, ARF (1955)
- electric switch (pada non electronic crosspoint switch) mis : Metaconta (1975)
- dioda/Thyristor (pada electronic switch) mis : PRX 1977
- TTL (IC), mis : ESS No. 2 s.d. No. 4

Crosspoint Switch
Crossbar Switch

Crosspoint Switch

Crosspoint Switch

Crosspoint Switch

Crosspoint Switch

Crosspoint Switch

Crosspoint Switch

Digital Frame Relay Switch
Konsep
memory switch ---- circuit switch (1 kanal hanya untuk 1 terminal)

" digitalized speech" : setiap
terminal menduduki alamat
tertentu

#

A
A

#$ %

B
B

..
.

&
Switching
'isi' alamat A1 = 'isi' alamat B0
'isi' alamat B1 = 'isi' alamat A0
'digitized speech'
dengan switched address
(alamat yang sudah dipindahkan)
B
A
A
B

#$ ' %

&
&$ %

#

&$ ' %

Digital Frame Relay Switch

Digital Frame Relay Optic Switch/Fotonik Switch
Konsep
: memory switch
Komponen : serat optic
Electronic Based >>> Optic Based

Opto-mechanical switched

Prism based
Mirror based

Proses switch

Electro-optic switched

Digital Frame Relay Optic Switch/Fotonik Switch
Acusto-optic switched

Magneto-optic switched

Optic-optic switched

ATM Switch
- Komponen optic
- Konsep
1. packet switching >> virtual
2. “Error data transmission” >> free
3. Asinkron
4. Bit rate relative tinggi
Datagram
paket-paket yangberasal dari kelompok yang sama
atau terminal yang sama ‘dimungkinkan menempuh
channel/path/circuit yang berbeda

Circuit switch

. . . . . .

Saat terjadi komunikasi, tiap channel/timeslot/path
akan di holded oleh switch terminal tertentu, sampai
hubungan selesai
Packet switch
Format paket (tipikal)
Header

text/informasi

Error
Control

Format Paket ATM (sel)

Virtual Connection
Sebelum switching berlangsung untuk satu kelompok
message maka dipastikan/dipesan path tertentu yang
akan digunakan

Header

text/informasi

5 byte

48 byte

Setiap paket akan menggunkan channel/path/circuit/timeslot
yang saat dia dilayani sedang idle (kosong/tak dipakai)
Sinkron (transmisi sinkron)
sinkronisasi dilakukan per karakter
Asinkron
sinkronisasi per text (kelompok karakter)

ATM Switch

IP Telephony Network

Gatekeeper

IP
Network
PSTN

ISDN
PRI
Gateway

R
T
R
T

R
T
R
T

Gateway

Gateway :
Gatekeeper :

Bridge between PSTN & IP Networks
Admission control for network
Bandwidth control and management
Address translation (E.164 IP address)
Call Management

T1/E1
Gateway

PSTN

Next Generation Network (NGN)

Multi-service Next Gen Switching
GR-317,
GR-394/444
(BICC)

Tekelec 3000

100BaseT/
GB Ethernet

Data

PSTN

WAN
VoIP

SS7 / C7 / PTS / PRI

IP
Phone

Tekelec 8000

V5/GR-303

MEGACO/H.248+

ATM or IPMEGACO/H.248+
Backbone

Tekelec 8000

Data
100BaseT/
GB Ethernet

SIP

Voice

PRI,PTS
SIP

ATM UNI

2G/3G/Wireless Access

Application Servers
Data
VoDSL

WAN

• IP Telephony (T-1000) Video
• Transaction Services
• Mobility Manager

Cable

Data

VoIP