Hama dan Penyakit pada Bibit Anggrek Gejala dan Penanggulangannya

HAMA DAN PENYAKIT PADA BIBIT ANGGREK : GEJALA DAN
PENANGGT'LANGANNYA
Oleh:
Prof.Dr. Triani Hardiyati
Bunga anggrek merupakan bunga yang sangat indah, baik bentuk maupun warnanya,
oleh karena itu banyak digemari orang. Anggrek merupakan salah satu tanaman bunga yang
dapat tumbuh baik di Indonesia. Mengingat Indonesia adalah negara tropis yang mempunyai
kelembaban yang cukup tinggi, maka penyakit tanaman menjadi salah satu masalah.
Demikian pula untuk tanaman anggrek, tidak luput dari serangan penyakit. Berbagai macam
penyakit dz4 menyerang tanaman anggrek , disertai penanganan yang berbeda untuk
mengatasinya.

Berikut ini beberapa penyakit dan hama yang umum menyerang tanaman anggrek

:

PENYAKIT:

1.

Penyakit rebah kecambah

Merupakan pnyakit anggrek selama masih dalam persemaian. Penyebaran penyakit
ini lewat air. Gejalanya adalah semula berupa bercak kecil bening pada permukaan
daun, lalu melebar, menulari ke atas sampai pada titik tumbuh pada tunas serta ke
bawah hingga ujung akar. Kalau sudah sampai akar kecambah anggrek akan busuk
dan mati.

tidak menulari kecambah anggrek yang lain, maka kecambah
anggrek yang sakit dibuang dan dimusnahkan/dibakar. Pot dan kecarnbah anggrek
yang lain dikeringkan dan disemprot dengan fungisida.

Pengendaliannya

:

agar

2. Penyakit bercak coklat
Kecambah anggrek jenis Phalaenopsis sangat peka terhadap penyakit

ini


yang

disebabkan karena bakteri, terutama pada keadaan lembab. Infeksi melalui bekas luka
pada daun basah, lalu melebar, dan mudah menular pada daun yang sehat. Gejalanya
: bercak kecil bening pada pucuk daun dan dapat melebar. Penyakit ini sangat ganas,
karena cepat menular dan mematikan. Pengendaliannya : sangat sulit, pada serangan
yang parah tak ada jalan lain kecuali memusnahkan seluruh kecambah anggrek.

3.

Penyakit bercak hitam
Penyakit bercak hitam cepat menular melalui akar dan aiat yang tidak steril. Gejala :
timbul warna coklat kehitaman pada bagian tanaman yang terserang, mulai dari daun
sampai ke tunas dan ke bawah hingga ujung akar. Pertumbuhan kecambah terhambat,
dan menjadei kerdil. Pengendalian : Bagian yang terserang dipotong/dibuang atau

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id


disemprot fungisida.

Makalah disaiikan pada : " Pelatihan Budidaya Anggrek di PKH Banteran, I

I Ohober 2al l "

Penyakit busuk akar
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Ntizactania solani . Gejalanya pada leher
akar membusuk mencapai rhizoma dan umbi batang. Daun dan umbi batang
menguning, berkeriput dan bengkok, tanaman kerdil dan tidak sehat. Pengendalian :
semua bagian tanaman yang sakit dipotong bekasnya disernprot dengan fungisida
(Benlate).

). Penyakit layu

ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxyporium. Gejalanya mirip
dengan ungu. Pada serangan berat, seiuruh rhizoma menjadi ungu, diikuti

Penyakit


pembusukan pada umbi batang. Pengendaliannya : bagian yang terserang dipotong,
lalu bekas potongannya disemprot fungisida Benlate. Kecambah tanaman segera

dipindahkan ke media tanam yang baru.
6. Penyakit busuk

Penyebab penyakit busuk adalah cendawan Sclerotiutn rolfi;i. Gejalanya : terdapat
bintik-bintik kecil berwarna coklat pada bagian tanaman yang terkena penyakit.
Pengendaliannya : bagian tanaman yang terserang dipotong dan dibuang. Media
tanam dan seluruh pot didesinfectan dengan larutan formalin 4% atau

fungisida/antibiotik Natrippene 0,5oi selama
7. Penyakit busuk

I jam

lunak

disebabkan bakteri : Erwiniu cartovoro. Gejalanya daun dan akar
membusuk disertai bau. Penyakit ini cepat meluas namun khusus pada rhizoma dan

umbi batang. Penyebarannya agak lambat. Pengendaliannya: peralatan harus steril,
bagian yang sakit dipotong disemprot dengan Physan 20. Pot disernprot dengan
formalin 4%.

Penyakit

ini

8. Penyakit busuk daun

Penyakit busuk daun yang paling banyak menyerang tanaman anggrek bulan
(Phalaenopsis sp). Penyebabnya adalah bakteri Pseudomonas aeruginasa. Gejalanya
ditandai dengan timbulnya bercak berwarna lebih gelap dibandingkan daun yang
sehat. Selanjutnya daun menjadi lunak dan berair serta mengeluarkan bau yang khas.
Penyakit ini dapat menjalar kebagian pucuk tanaman sehingga tanaman mati.
Pengendaliannya dilalrukan pemotongan bagian daun yang sakit. Jika bercak masih

kecil dapat dihilangkan dengan mengolesi menggunakan larutan sublimat A,fA.

bio.unsoed.ac.id

bio.unsoed.ac.id

Dapat juga menggunakan consan-2O yang mengandung senyawa chlor sangat efektif
memberantas penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri.

9.

Penyakit busuk hitam
Penyebab penyakit ini cendawan Phytophtrsra onnivora. Gejalanya muncul warna
kehitaman pada pangkal daun, lalu melunak dan busuk, akhirnya daun mati.

Makalah disajikan pada ; " Pelalihan Budidaya Anggrek di PKH Banteran, 1I Oktaber 201 I

"

Pengendaliannya dengan menyemprotkan Benlate, Ferban, Truban atau Banrot. Utk
yg berbentuk bubuk gunakan dosis 2 graml2liter air

Hama
1.


:

Tungau/kutu perisai
Gejala menempel pada pelepah daun, berwarna kemerahan, jumlahnya banyak, bekas
serangan berupa bercak hitam dan merusak daun. Pengendaliannya : digosok dengan
kapas dan air sabun. Apabila serangan sudah parah harus disemprot insektisida
dengan dosis 2 mV liter.

2.

Semut
Gejala merusak akar dan tunas muda . Pengendalian :pot direndam dalam air atau pot
digantung

3. Belalang

Gejala : Pinggiran daun rusak dengan luka bergerigi tak beraturan. Pengendaliannya
dengan menyemprotkan insektisida kontak/yang sistemik. Bila jumlahnya sedikit
cukup dibunuhldimusnahkan

4.

Trips
Gejala : menempel pada buku-buku batang dan daun muda. Pengendalian : disemprot
dengan insektisida

Kutu Babi
Gejala seperti serangan semuttetapi tidak menyerang tunas daun. Pengendalian
dengan merendam pot dalam air
6. Keong

:

daun tidak utuh, karena dimakan. Pengendalian bila jumlah sedikit
dibuanldibunuh, bila banyak disemprot insektisida atau dijebak dengan pupuk prusi

Gejala

7.


Red Spinder
Gejala : bercak putih di bagran bawah daun, permukaan atas menjadi kuning
kemudian daun mati. Pengendalian , bila sedikit diambil, dibunuh, daun digosok
dengan alkohol, bila banyak semproy dengan inseklisida dengan bahan aktif diazinon

8.

Kumbang
Gejala : daun berlubang-lubang. Utk kumbang penggerek batang kerusakan di dalam
batang sehingga tidak tampak. Larva yang menetas merusak seluruh tanaman.
Penegndalian : dengan menyemprot insektisida sistemiksecara rutin, atau

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id

memindahkan ke pot yang baru
Makalah disajikan pada : " Pelatihan Budidnya Anggrek cli PKH Banteran, I I Oktober 20]

I"


Ulat daun
Gejala : menyerang atau memalkan daun dan tunas muda. Penegendalian : bila
sedikit cukup diambilldibunuh, bila banyak disemprot insektisida sistemik.
10.

Kepik
Gejala : menghisap cairan daun, menyebabkan bintik putih, lama-lama daun kering
dan mati. Pengendalian : disemprot inseklisida seperti untuk serangga lain seperti
semut, kumbang dan trips

11.

Kutu tudung

:

daunmenjadi kuning, kemudian coklat dan akhimya mati. Pengendalian
dengan menyemprotkan insektisida seperti utk menyemprot serangga yang lain

Gejala


STJMBER:
Dyah Widiastuti, Penyakit busuk daun pada anggrek bulan (Phalaenopsis ap). Puslitbang
Hortikultura Badan Litbang Pertanian.
http//tipspetani.blogspot.co.id/2013101/penyakit-pada-tanaman-anggrek-dan-cara-htmi
http/ltissuecultureandorchidologi.blogspolco.id/2Afifi3/penyakit-busuk-daun-pada-anggrek
-bulan.htmi

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id
Makalah disajikan pada : " Pelatihan Budidryta Anggrek di PKH Banteran, I I Oktober 201l

"