Tinjauan Tentang Pupuk Hijau 0

?r,
to/z')st
Tinjauan tentang Pupuk Ilijau
Oleh;
Dr. Elly Proklamasiningsih, M. P.

Pendahuluan
Pupuk hijau adalah bagian dari tanaman yang masih hidup dan diberikan
pada tanaman. Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang
dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari

familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumputrumputan (rumput
gajah). Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyalq daya serap
haranya lebih besar dan memprmyai bintil akar yang membantu mengikat nibogen
dari udara.

Pupuk hijau sebagai pupuk organik dari tumbuh-tumbuhao, ada yang

melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai, seperti
pelaprrkun sisa-sisa tanaman. Beberapa jenis tanaman seperti pohon Trembesi
(Samanea Saman), darm paitan (Tithonia diversifolia)dan daunlantoro (Leucaena

leucocephala) berpotensi sebagai pupuk hijau. Pupuk organik merupakan bahan

pembenah tanah yang paling baik dibanding bahan pembenah lainnya. Nilai

pupuk yang dikandrmg pupuk organik pada umumnya rendah dan

sangat

bervariasi, misalkan unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) tetapi juga
mengandung rmsur

miko

esensial lainnya. Pupuk organik membantu dalarn

mencegah terjadinya erosi dan mengurangi terjadinya retakan tanah. Nihogen dan

unsur hara lain yang dikandung oleh pupuk organik dilepaskan secara perlahan-

lahan. Penggunaan secara berkesinambungan akan banyak membantu dalam

membangun kesuburan tanah.

Ciri Ciri Tumbuhan untuk Bahan Pupuk
Semua

jenis tumbuhan hijau dapar digunakan sebagai bahan baku pupuk

organilq namun tidak semuanya bagus, hanya ada beberapa jenis yang memiliki

kandungan

zat

yarrLg

dibutuhkan tanaman. Bagian tumbuhan yang sering

digunakan sebagai pupuk organik adalah daun, tangkai, dan batangnya yang
masih muda. Bahan tersebut mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman


untuk tumbuh dan berkembang, yaitu utamanya nitrogen. Jenis tumbuhan yang

paling baik untuk bahan baku pupuk organik adalah tumbuhan yang akamya

memiliki hubungan saling menguntungkan dengan mikroorganisme pengtkat
nitrogen. Jenis tumbuhan seperti

itu dikenal

dengan nama tanaman legum.

Tumbuhan leguminosa biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk

organik dan biasanya juga ditanam sebagai taaaman sela atau tanaman rotasi

untuk memanfaatkan waktu kosong sehingga tanah tidak menganggur ketika
pergantian musim, misalnya kacang tanah, kedelai, kacang hijau yang ditanam
setelah musim tanam padi kedua untuk mengisi musim kemarau menunggu
musim hujan setiap tahunnya.


Berikut ioi adalah ciri-ciri tumbuhan yang biasa digunakan sebagai bahan
pembuat pupuk organik:

l.

Memiliki sistem perakaran yang dangkal dan berjenis akar serabut.

2. Pertumbuhannya

sangat cepat dan memiliki daun yang rimbun.

3. Mengandung banyak nitrogen.

4. Batang pohonnya tidak terlalu keras.
5. Tahan terhadap kondisi kering pada
6. Apabila untuk tanaman

sela"

saat musim kemarau.


dipilih jenis tanaman yang tidak merambat.

7. Memiliki tekstur daun yang lunak sehingga mudah dan cepat terurai oleh
mikroorganisme.

Dari ciri-ciri di atas dapat diketahui bahwa tanaman yang bagus untuk
pupuk organik di antaranya adalah tanaman kacang-kacangan, turi, lamtoro,
albasia (trembesi), dan pohon-pohon sejenisnya. Daun dari tumbuhan

di

atas

biasanya digunakan sebagai campuran pembuatan popok kompos dan jnga bisa
menjadi bahan utamanya.

Manfaat dan Tujuan Penggunaan Pupuk Hijau
Fupuk hijau memiliki tujuan dan keunggulan dalam penggunaannya. Tujuan


pemupukan hijau adalah: (1). Mempertinggi kandungan bahan organik dalam
tanah, sebagai pengganti yang telah habis diserap oleh tanaman, selama periode
pengolahan tanah.

(2).

Menambah nitrogen apabila yang dijadikan pupuk hijau.

(3). Mengurangi erosi vertikal.

(4).

Mengurangi penyakit akar pada kapas

terhadap phymatotrichum. Selain memiliki tujuan penggunaan pupuk hijau

memiliki keuntungan antara lain: (1). Mampu memperbaiki struktur dan tekstur
tanah serta irfilhasi air. (2). Mencegah adanya erosi. (3). Dapat membantu
mengendalikan hama dan penyakit. (4). Sangat bermanfaat pada daerah-daerah


yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk anorganik. Namun pupuk hijau juga

memiliki kekurangan yaitu tanaman hijau dapat sebagai kendala datam waktu,
tenag4 lahaq dan air pada pola tanam yang menggunakan rotasi dengan tanaman
legume dapat mengundang hama ataupun penyakit dapat menimbulkan persaingan
dengan tanaman pokok dalam hal tempat, air dan hara pada pola pertanaman
tumpang sari.

Penutup
Keberadaan keanekaragaman pupuk

ini

cenderung kurang diperhatikan,

oleh karena potensi keanekaragaman sumberdaya beberapa jenis tanaman sebagai

bahan utama pupuk hijau organik

ini


belum dimanfaatkan secara optimal,

terutama jenis pupuk yang belum populer. Pupuk Hijau Organik tidak hanya

berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan manusla sebagai sumber
an tanaman tetapi juga berpotensi sebagal komponen perbaikan

lingkungan sesuai dengan kondisi s€tempat.

Daftar Pustaka
Maspary, Suria Wiria 1986, Fungsi Unsur Hara Dalam Proses Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman,Gramedia Jakarta
Myung dan Lee, 200 1 , kandungan beberapa unsur kimia pada limbah indushi cair,
Terjemahan Gramedia Jakarta
Duke and Wain, 1981, Kandungan Unsur Hara Daun Trembesi, Venezuela
University
Suriadikarta dan Setyorini, Kandungan Unsur Hara Daun Lantoro, Andi
Yogyakarta
SK MENTAN No 02 Tahun 2006 "Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik"

Lab Pertanian Univ.Brawijaya 20l2,Komposisi Hara Dalam Tanah