S PKR 1105596 Chapter5

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan seperti yang dijabarkan sebagai berikut :
1.

Gambaran komitmen di SMK Kencana Bandung, yang terdiri dari tiga
dimensi

yaitu

komitmen

afektif

(affective

commitment),

komitmen


berkelanjutan (continuance commitment) dan komitmen normatif (normative
commitment). Ketiga dimensi tersebut berada pada kategori tinggi. Hal
tersebut membuktikan bahwa setiap dimensi dari komitmen sudah
mencerminkan tingkat yang tinggi. Berdasarkan dimensi yang menjadi kajian
dalam penelitian, diketahui bahwa dimensi komitmen afektif (affective
commitment) memiliki tingkat persentase tertinggi, sedangkan dimensi
komitmen normatif (normative commitment) memiliki tingkat persentase
terendah.
2.

Gambaran motivasi berprestasi di SMK Kencana Bandung, yang diukur oleh
lima dimensi yaitu tanggung jawab, umpan balik (feedback), resiko
pengambilan keputusan, kreativitas serta rasa ingin tahu. Kelima dimensi
tersebut berada pada kategori tinggi. Hal ini membuktikan bahwa setiap
dimensi dari motivasi berprestasi sudah mencerminkan tingkat yang tinggi.
Berdasarkan dimensi yang menjadi kajian penelitian ini, diketahui bahwa
dimensi tanggung jawab memiliki tingkat persentase tertinggi dan dimensi
rasa ingin tahu memiliki tingkat persentase terendah.


3.

Gambaran kinerja guru di SMK Kencana Bandung, memiliki enam dimensi
kemampuan menyusun rencana pembelajaran, kemampuan melaksanakan
pembelajaran, kemampuan mengadakan hubungan antarpribadi, kemampuan
melaksanakan penilaian hasil belajar, kemampuan melaksanakan pengayaan,

R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK
KENCANA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 1

kemampuan melaksanakan remedial. Keenam dimensi tersebut berada pada
kategori tinggi. Berdasarkan dimensi yang menjadi kajian penelitian ini,
diketahui bahwa dimensi komampuan menyusun rencana pembelajaran
memiliki persentase tertinggi dan dimensi kemampuan melaksanakan
pengayaan memiliki tingkat persentase terendah.
4.


Komitmen memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
guru di SMK Kencana Bandung yang ditunjukkan oleh hasil perhitungan dan
analisis data bahwa komitmen yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu komitmen
afektif (affective commitment), komitmen berkelanjutan (continuance
commitment) dan komitmen normatif (normative commitment), memiliki
pengaruh yang tinggi antara variabel komitmen terhadap kinerja guru.

5.

Motivasi berprestasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kinerja guru di SMK Kencana Bandung yang ditunjukkan oleh hasil
perhitungan dan analisis data bahwa motivasi berprestasi memiliki lima
dimensi, yaitu tanggung jawab, umpan balik (feedback), resiko pengambilan
keputusan, kreativitas serta rasa ingin tahu. Memiliki pengaruh yang tinggi
antara variabel motivasi berprestasi terhadap kinerja guru.

6.

Komitmen dan motivasi berprestasi memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kinerja guru SMK Kencana Bandung yang ditunjukkan
oleh hasil perhitunan dan analisis data bahwa komitmen yang terdiri dari tiga
dimensi,

yaitu komitmen afektif (affective

commitment), komitmen

berkelanjutan (continuance commitment) dan komitmen normatif (normative
commitment) dan motivasi berprestasi yang memiliki lima dimensi, yaitu
tanggung jawab, umpan balik (feedback), resiko pengambilan keputusan,
kreativitas serta rasa ingin tahu, memiliki pengaruh yang tinggi antara
variabel komitmen dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru, dengan
analisis korelasi tinggi.

R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK
KENCANA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


Page 2

5.2 Saran
1. Dalam penelitian ini variabel komitmen dipersepsi memiliki hasil yang
menunjukkan tingkat yang tinggi. Namun masih terdapat dimensi yang
rendah dari komitmen yaitu komitmen normatif (normative commitment). Hal
ini menjadi perhatian sekolah untuk meningkatkan komitmen organisasi
seperti yang dikemukakan oleh Sweeney dan McFarlin (2002, hlm. 61) yaitu,
berusaha untuk memberikan kepercayan agar dapat meningkatkan loyalitas
guru dan membangun keterpaduan visi dan misi sebagai dasar nilai dan sikap
sekaligus tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah. Misalnya dengan
memberikan pendidikan bagi seluruh guru mengenai norma atau aturan yang
berlaku di sekolah.
2. Dalam penelitian ini variabel motivasi berprestasi dipersepsi memiliki hasil
yang menunjukkan tingkat yang tinggi. Pada variabel ini, dimensi rasa ingin
tahu menunjukkan hasil terendah. kebebasan dalam berkarya, kepandaian
dalam mengatur waktu merupakan indikasi dari variabel motivasi berprestasi
yang rendah. Cara untuk meningkatkan dorongan untuk berprestasi seperti
yang dikemukakan oleh Stoner dan Freeman (1994, hlm. 199) yaitu dengan
memberikan pengakuan, yang pada dasarnya berupa pemberian penghargaan

dan pengakuan yang tepat dan wajar kepada guru atas prestasi kerja yang
dicapai. Misalnya, dengan mengadakan perlombaan membuat karya tulis
untuk guru dan hadiah yang akan diberikan berupa uang tunai.
3. Dalam penelitian ini variabel Kinerja Guru dipersepsi memiliki hasil yang
menunjukkan tingkat yang tinggi. Pada variabel ini, dimensi kemampuan
melaksanakan pengayaan menunjukkan hasil terendah. Cara meningkatkan
kinerja guru seperti yang dikemukakan oleh Moekjizat (2003, hlm. 67) yaitu
dengan diberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) agar para guru dapat
mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara
rasional, agar para guru dapat mengembangkan keterampilan sehingga
R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK
KENCANA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 3

pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efektif, dan agar para
guru dapat mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerja
sama dengan sesama guru dan dewan pengurus sekolah. Misalnya, dengan

mengadakan pendidikan dan pelatihan menyusun program belajar pengayaan,
agar para siswa dapat menguasai kompetensi dan materi pokok bahan
pelajaran dengan cepat.

R Rina Permatasari, 2015
PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK
KENCANA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 4