S GEO 1001907 Chapter 5

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian telah diketahui bahwa faktor-faktor produksi
usahatani gula kelapa belum optimal. Diantaranya adalah lahan atau pohon
kelapa yang tidak dimiliki sendiri sehingga harus menyewa, pembayaran sewa
bisa dalam bentuk uang atau dalam bentuk gula kelapa, bila dalam jenis gula
kelapa system pembayarannya harian atau mingguan, hal ini menyebabkan hasil
produksi gula kelapanya menjadi tidak maksimal. Nira sebagai bahan baku yang
sangat bergantung terhadap kondisi cuaca sehingga tidak bisa diprediksi hasil
sadapan nira setiap harinya. Modal usaha yang selalu meminjam ke tengkulak
sehingga terikat hutang dan terjerat ijon. Alat olah yang masih tradisional
sehingga

membutuhkan waktu

yang

lama

untuk pengolahannya.


Dan

ketidaktahuan pengrajin mengenai jaringan pemasaran melainkan hanya
melibatkan tengkulak saja sehingga harga jual gula kelapa menjadi lebih rendah
dari yang berlaku dipasaran.
Tingkat kesejahteraan pengrajin gula kelapa menunjukkan bahwa sebagian
besar responden berada pada tingkat kesejahteraan tahap I, artinya responden
sudah bisa memenuhi empat indicator kebutuhan hidup minimal yaitu pangan,
sandang, papan, dan kesehatan namun belum memenuhi kebutuhan social
psikologis. Artinya pengrajin gula kelapa belum seluruhnya dapat memenuhi
kebutuhan hidup pangan, sandang, papan, agama, kesehatan, sosial, psikologis
dan pengembangannya. Kesejahteraan menunjukkan gaya hidup para pengrajin
gula kelapa, dengan adanya system ijon maka para pengrajin seolah dimanjakan
karena bisa meminjam uang dimuka selanjutnya pengrajin akan terjerat hutang.
System ijon seperti ini sulit untuk diputus.
Hasil analisis korelasi Spearman Rank dan Crosstab untuk mengetahui
hubungan hasil produksi dengan tingkat kesejahteraan nilai koefisien korelasinya
adalah -0,082 dengan arah negatif. Artinya bila variabel gula kelapa (X) semakin
tinggi maka variabel tingkat kesejahteraan (Y) akan semakin rendah, atau

112
Hanna Nuhasanah, 2014
Pengaruh usahatani gula kelapa terhadap tingkat kesejahteraan pengerajin gula kelapa di
kecamatan cikalong kabupaten tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

113

sebaliknya. Nilai Sig 0,468 lebih besar dari 0,05 artinya kedua variabel tidak
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara hasil produksi
gula kelapa dengan tingkat kesejahteraan. Maka kesimpulannya adalah Ha
ditolak, Ho diterima. Sedangkan hubungan pendapatan dengan tingkat
kesejahteraan dari hasil analisis korelasi menunjukkan nilai koefisien korelasi
pendapatan dengan tingkat kesejahteraan adalah 0,035 dengan arah positif,
artinya ada hubungan antara variabel pendapatan dengan tingkat kesejahteraan
namun tingkat hubungannya sangat lemah atau kecil. Nilai Sig 0,757 lebih besar
dari 0,05 menandakan bahwa hubungan variabel pendapatan dengan tingkat
kesejahteraan tidak signifikan. Maka kesimpulannya adalah Ha ditolak, Ho
diterima.
Hasil analisis statistic menunjukkan tidak pengaruh antara hasil produksi gula

kelapa dengan tingkat kesejahteraan. Namun bila dilihat secara keseluruhan,
usahatani gula kelapa adalah matapencaharian pokok yang memberikan
kontribusi langsung terhadap pendapatan dan pendapatan tersebut menjadi bahan
untuk pemenuhan kebutuhan. Sekalipun terjerat ijon, secara logika tidak mungkin
para pengrajin bisa membeli pakaian, membangun rumah, membeli kendaraan
tanpa memiliki hasil produksi gula kelapa yang bisa disetorkan. Hal ini
menunjukkan bahwa petani tetap bisa memenuhi kebutuhannya jika memiliki
hasil produksi gula kelapa untuk disetorkan kepada tengkulak. Maka secara tidak
langsung,

usahatani

gula kelapa

sangat

berpengaruh terhadap

tingkat


kesejahteraan pengrajin gula kelapa.
B. Saran
1. Bagi Pengrajin Gula Kelapa di Kecamatan Cikalong
a. Untuk meningkatkan produktivitas dan penghasilan yang diperoleh dari
usahatani gula kelapa maka perlu ditingkatkan faktor-faktor produksinya,
diantaranya dengan menanam pohon kelapa sendiri sehingga mengurangi
biasa sewa atau kontrak. Selain itu juga kurangi pembelian kayu bakar
karena kayu bakar bisa mencari dihutan atau dikebun untuk
meminimalisir pengeluaran.
Hanna Nuhasanah, 2014
Pengaruh usahatani gula kelapa terhadap tingkat kesejahteraan pengerajin gula kelapa di
kecamatan cikalong kabupaten tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

114

b. Hindari system ijon, karena ijon merupakan salah satu penyebab
kemiskinan pengrajin gula kelapa karena hasil produksi gula kelapa
dihargai jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran.
c. Dirikan komunitas pengrajin gula kelapa di Kecamatan Cikalong untuk

memudahkan pendataan jumlah pengrajin gula.
2. Bagi Pemerintah
a. Realisasikan pendirian pabrik olahan kelapa lanjutan sehingga menyerap
tenaga kerja di lingkungan sekitar, dan produk yang dihasilkan
Kecamatan Cikalong juga tidak hanya sebatas gula kelapa melainkan
juga olahan lanjutan untuk meningkatkan nilai jual.
b. Dirikan koperasi simpan pinjam untuk meringankan beban ekonomi
pengrajin gula kelapa dan menghindari system ijon.
3. Bagi yang tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai usahatani gula kelapa
di Kecamatan Cikalong semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebuah
rujukan.

Hanna Nuhasanah, 2014
Pengaruh usahatani gula kelapa terhadap tingkat kesejahteraan pengerajin gula kelapa di
kecamatan cikalong kabupaten tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu