S IND 0908151 Chapter5
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang eksperimen mengenai penerapan teknik
kancing gemerincing dalam kegiatan berdiskusi terhadap kelas VIII SMP PGRI
Dago Pakar Bandung tahun ajaran 2014-2015 diperoleh simpulan dan saran
sebagai berikut.
A. Simpulan
Simpulan yang peneliti peroleh setelah melakukan penelitian mengenai
penereapan teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran berdiskusi adalah
sebagai berikut.
1) Berdasarkan hasil pengamatan di SMP Dago Pakar Bandung, kemampuan
berbicara siswa dalam pembelajaran diskusi belum sempurna. Hal tersebut
dapat terlihat dari hasi nilai rata-rata prates kelas eksperimen dan kontrol.
nilai rata-rata kelas ekperimen sebesar 63,90. Selain itu, hasil pengamatan
menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran berdiskusi siswa masih memiliki
kendala. Setelah melakukan prates, peneliti menerapkan teknik kancing
gemerincing dalam
pembelajaran
diskusi
ternyata
hasilnya
mampu
meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam diskusi pada kegiatan
pascates. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai rata-rata pascates eksperimen
yang mengalami kenaikan sebesar 19,8 menjadi 83,70. Berdasarkan hasil
tersebut, terbukti bahwa penerapan teknik kancing gemerincing dalam
pembelajaran berdiskusi di kelas eksperimen mengalami peningkatan yang
siginifikan.
2) Kemampuan berbicara siswa kelas kontrol pada awal pertemuan pun hampir
sama dengan kelas eksperimen. Siswa mengalami masalah terhadap
kepercayaan diri. Siswa malu mengungkapkan pendapatnya karena takut
salah atau takut ditertawakan oleh siswa yang lainnya. Hal tersebut terlihat
Intan Oktavianti, 2014
PENERAPAN TEKNIK KANCING GEMERINCING DALAM PEMBELAJARAN BERDISKUSI : Penelitian
Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP PGRI Dago Pakar Bandung Tahun Ajaran
2014/2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
137
dari nilai rata-rata seluruh siswa kelas kontrol sebesar 63,35. Setelah
melakukan
kegiatan
prates,
peneliti
melakukan
kegiatan
pascates
menggunakan teknik konvensional dalam pembelajaran berdiskusi. Hasilnya,
nilai rata-rata pascates mengalami kenaikan sebesar 16,75 menjadi 80,10.
Namun, peningkatan tersebut tidak sebesar peningkatan di kelas eksperimen
yang cukup signifikan.
3) Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh
9,97) >
(2,667).
Dengan demikian hipotesis yang peneliti ajukan “terdapat perbedaan yang
signifikan antara pembelajaran berbicara siswa kelas eksperimen sebelum dan
sesudah menggunakan teknik kancing gemerincing” dalam penelitian ini
dapat diterima. Dengan demikian, penggunaan teknik kancing gemerincing
terbukti efektif dalam pembelajaran berdiskusi.
B. Saran
Selain simpulan, peneliti akan mengemukakan beberapa saran yang
diharapkan dapat berguna bagi dunia pendidikan dan menjadi perbaikan pada
penelitian selanjutnya. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut.
1) Penggunaan teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran berbicara
dimaksudkan untuk mengajak siswa lebih aktif dalam pembelajaran
berbicara. Salah satu kelebihan dari teknik ini adalah untuk memberikan
kesempatan yang sama kepada siswa baik yang aktif maupun kurang aktif
dalam berpendapat. Hasil penelitian menyatakan bahwa penerapan teknik
kancing gemerincing terbukti efektif dalam pembelajaran berdiskusi. Oleh
karena itu, peneliti menyarankan penggunaan teknik kancing gemerincing
dalam pembelajaran berbicara sebagai alternatif pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa.
2) Guru hendaknya mengetahui karakteristik siswa dengan baik sebelum
melaksanakan teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran. hal tersebut
dimaksudkan agar guru tidak mengalami kesulitan ketika membagi siswa
yang heterogen ke dalam kelompok kecil pada saat proses diskusi
berlangsung.
138
3) Desain penelitian dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol ini hendaknya
dapat diujicobakan dalam penelitian berikutnya dengan tujuan agar
pemanfaatan dari teknik kancing gemerincing ini bisa mencapai peningkatan
yang lebih baik.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang eksperimen mengenai penerapan teknik
kancing gemerincing dalam kegiatan berdiskusi terhadap kelas VIII SMP PGRI
Dago Pakar Bandung tahun ajaran 2014-2015 diperoleh simpulan dan saran
sebagai berikut.
A. Simpulan
Simpulan yang peneliti peroleh setelah melakukan penelitian mengenai
penereapan teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran berdiskusi adalah
sebagai berikut.
1) Berdasarkan hasil pengamatan di SMP Dago Pakar Bandung, kemampuan
berbicara siswa dalam pembelajaran diskusi belum sempurna. Hal tersebut
dapat terlihat dari hasi nilai rata-rata prates kelas eksperimen dan kontrol.
nilai rata-rata kelas ekperimen sebesar 63,90. Selain itu, hasil pengamatan
menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran berdiskusi siswa masih memiliki
kendala. Setelah melakukan prates, peneliti menerapkan teknik kancing
gemerincing dalam
pembelajaran
diskusi
ternyata
hasilnya
mampu
meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam diskusi pada kegiatan
pascates. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai rata-rata pascates eksperimen
yang mengalami kenaikan sebesar 19,8 menjadi 83,70. Berdasarkan hasil
tersebut, terbukti bahwa penerapan teknik kancing gemerincing dalam
pembelajaran berdiskusi di kelas eksperimen mengalami peningkatan yang
siginifikan.
2) Kemampuan berbicara siswa kelas kontrol pada awal pertemuan pun hampir
sama dengan kelas eksperimen. Siswa mengalami masalah terhadap
kepercayaan diri. Siswa malu mengungkapkan pendapatnya karena takut
salah atau takut ditertawakan oleh siswa yang lainnya. Hal tersebut terlihat
Intan Oktavianti, 2014
PENERAPAN TEKNIK KANCING GEMERINCING DALAM PEMBELAJARAN BERDISKUSI : Penelitian
Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMP PGRI Dago Pakar Bandung Tahun Ajaran
2014/2015
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
137
dari nilai rata-rata seluruh siswa kelas kontrol sebesar 63,35. Setelah
melakukan
kegiatan
prates,
peneliti
melakukan
kegiatan
pascates
menggunakan teknik konvensional dalam pembelajaran berdiskusi. Hasilnya,
nilai rata-rata pascates mengalami kenaikan sebesar 16,75 menjadi 80,10.
Namun, peningkatan tersebut tidak sebesar peningkatan di kelas eksperimen
yang cukup signifikan.
3) Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh
9,97) >
(2,667).
Dengan demikian hipotesis yang peneliti ajukan “terdapat perbedaan yang
signifikan antara pembelajaran berbicara siswa kelas eksperimen sebelum dan
sesudah menggunakan teknik kancing gemerincing” dalam penelitian ini
dapat diterima. Dengan demikian, penggunaan teknik kancing gemerincing
terbukti efektif dalam pembelajaran berdiskusi.
B. Saran
Selain simpulan, peneliti akan mengemukakan beberapa saran yang
diharapkan dapat berguna bagi dunia pendidikan dan menjadi perbaikan pada
penelitian selanjutnya. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut.
1) Penggunaan teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran berbicara
dimaksudkan untuk mengajak siswa lebih aktif dalam pembelajaran
berbicara. Salah satu kelebihan dari teknik ini adalah untuk memberikan
kesempatan yang sama kepada siswa baik yang aktif maupun kurang aktif
dalam berpendapat. Hasil penelitian menyatakan bahwa penerapan teknik
kancing gemerincing terbukti efektif dalam pembelajaran berdiskusi. Oleh
karena itu, peneliti menyarankan penggunaan teknik kancing gemerincing
dalam pembelajaran berbicara sebagai alternatif pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa.
2) Guru hendaknya mengetahui karakteristik siswa dengan baik sebelum
melaksanakan teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran. hal tersebut
dimaksudkan agar guru tidak mengalami kesulitan ketika membagi siswa
yang heterogen ke dalam kelompok kecil pada saat proses diskusi
berlangsung.
138
3) Desain penelitian dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol ini hendaknya
dapat diujicobakan dalam penelitian berikutnya dengan tujuan agar
pemanfaatan dari teknik kancing gemerincing ini bisa mencapai peningkatan
yang lebih baik.