PERBUP NO 27 TAHUN 2007 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN
PERATURAN BUPATI PACITAN
NOMOR 27 TAHUN 2007
TENTANG
PEMBANGUNAN DAN PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI
DI KABUPATEN PACITAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PACITAN,
Menimbang :

a. bahwa dewasa ini semakin berkembang kegiatan usaha
telekomunikasi yang menggunakan sarana pendukung berupa
bangunan menara telekomunikasi ;
b. dalam rangka penataan wilayah, keamanan lingkungan,
kesehatan masyarakat, efektifitas dan efisiensi dalam
pembangunan dan penggunaan infrastruktur telekomunikasi,
maka perlu mengatur Pembangunan dan Penataan Menara
Telekomunikasi di Kabupaten Pacitan dalam Peraturan Bupati.

Mengingat


:

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Timur (Lembaran Negara tahun 1950 nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3839);
2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan dan
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4048);
3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437);

5. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 26, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4275);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3980);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Spektrum
Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3981);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4138);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4139);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 12 Tahun 2000
tentang Izin Gangguan;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2007

tentang Izin Mendirikan Bangunan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :

PERATURAN BUPATI PACITAN TENTANG PEMBANGUNAN
DAN
PENATAAN
MENARA
TELEKOMUNIKASI
DI
KABUPATEN PACITAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Pacitan.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pacitan.
3. Kepala Daerah adalah Bupati Pacitan.
4. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan atau
penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda,

isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat,
optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.
5. Menara telekomunikasi, yang selanjutnya disebut menara,
adalah bangunan yang berfungsi sebagai penunjang jaringan
telekomunikasi yang desain/bentuk konstruksinya disesuaikan
dengan keperluan jaringan telekomunikasi.

6. Menara Bersama adalah menara telekomunikasi yang dapat
digunakan secara bersama-sama oleh para penyelenggara
telekomunikasi.
7. Penyedia menara adalah perusahaan yang menyediakan menara
telekomunikasi yang tidak memiliki afiliasi/hubungan dengan
penyelenggara telekomunikasi, untuk dapat digunakan bersama
oleh penyelenggara telekomunikasi dan telah mendapat
persetujuan dan ijin dari pemerintah daerah.
8. Penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi,
badan usaha milik daerah, badan usaha milik negara, badan
usaha swasta, instansi pemerintah, dan instansi pertahanan
keamanan negara.
9. Izin pengusahaan adalah izin penyediaan infrastruktur yang

diberikan oleh Kepala Daerah kepada Badan Usaha yang
ditetapkan melalui pelelangan.
10. Izin operasional adalah izin yang diberikan kepada
penyelenggara menara telekomunikasi untuk mengopeasikan
menara telekomunikasi dalam wilayah Daerah;
11. Pemohon adalah pemohon izin sebagaimana diatur dalam
Peraturan ini.
BAB II
PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI
Pasal 2
(1) Pembangunan menara telekomunikasi dapat dilakukan oleh
perorangan atau Badan Hukum.
(2) Dalam upaya peningkatan efisiensi, efektifitas infrastruktur
telekomunikasi, dan penataan wilayah yang lebih tertata dan
memenuhi estetika wilayah maka bangunan menara dapat
digunakan secara bersama.
(3) Penggunaan menara bersama sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) disediakan oleh penyedia menara.
Pasal 3
Penggunaan menara bersama antar penyelenggara telekomunikasi

dan penyedia menara dituangkan dalam perjanjian tertulis.
Pasal 4
(1) Pembangunan menara harus sesuai dengan sebaran titik-titik
zona penetapan lokasi.
(2) Sebaran titik-titik zona sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

BAB III
KONSTRUKSI
Pasal 5
(1) Menara Telekomunikasi yang dibangun harus memenuhi syarat
teknis konstruksi dengan maksud untuk memberikan rasa aman.
(2) Syarat teknis konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi kuat dan stabil untuk menerima pembebanan yang
diakibatkan oleh berat sendiri dan beban luar antara lain
perangkat, angin, gempa dan pergerakan tanah.
Pasal 6
(1) Menara Telekomunikasi harus memenuhi syarat teknis untuk
menjamin keselamatan lingkungan.
(2) Syarat teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi

pemberian jaminan rasa aman terhadap penduduk di sekitar
menara dalam radius setinggi menara, dan pemberian ganti rugi
yang layak terhadap penduduk yang tertimpa musibah akibat
dari keberadaan menara.
Pasal 7
(1) Bangunan menara pada kawasan tertentu dan yang bersifat
khusus, dapat menggunakan menara dengan desain
khusus/tersendiri.
(2) Yang dimaksud dengan kawasan tertentu pada ayat (1)
merupakan kawasan yang sifat dan peruntukannya memerlukan
pengaturan keselamatan dan atau estetika.
(3) Yang termasuk kawasan tertentu antara lain : kawasan
keselamatan operasi penerbangan, kawasan cagar budaya,
kawasan pariwisata, kawasan pertambangan, kawasan
pengawasan militer.
Pasal 8
(1) Bangunan menara pada kawasan keselamatan operasi
penerbangan harus memenuhi syarat keselamatan penerbangan.
(2) Pembangunan bangunan menara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus mendapat rekomendasi dari pemilik otoritas

kawasan keselamatan penerbangan.
(3) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 9
(1) Menara yang telah ada sebelum berlakunya Peraturan ini tetap
dapat digunakan sampai dengan masa berlaku ijin yang
dimiliki.
(2) Untuk keamanan dan keindahan maka menara yang tidak
dipergunakan/difungsikan, harus segera dibongkar oleh
pemiliknya.
(3) Apabila dalam waktu 1 (satu) tahun tidak dilakukan
pembongkaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Pemerintah Daerah dapat melakukan pembongkaran sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini akan
ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.
Pasal 11
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam
Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan di Pacitan
Pada tanggal 11 - 09 - 2007
BUPATI PACITAN

H. S U J O N O