PERBUP NO 5 A TAHUN 2009 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PENGGUNAAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA DI KAB PACITAN

BUPATI

PACITAN

PERATURAN BUPATI PACITAN
NOMOR S"/^ TAHUN 2009
TENTANG
PEMBANGUNAN DAN PENGGUNAAN

MENARA T E L E K O M U N I K A S I

BERSAMA

DI KABUPATEN PACITAN
DENGAN R A I I M A T T U I I A N YANG M A I I A ESA
BUPATI PACITAN
Menimbang

:

Mengingat


:

a. bahwa menara Telekomunikasi merupakan salah satu infrastruktur dalam
penyelenggaraan telekomunikasi yang vital dan memerlukan ketersediaan
lahan, bangunan dan ruang udaraywutrponligfeaXTSMK
;
1
b. bahwa dalam rangka efektivitas dan efisiensi penggunaan menara
Telekomunikasi harus memperhatikan faktor keamanan lingkungan, kesehatan
masyarakal dan estetika lingkungan;
c. bahwa berdasarkan penimbangan sebagaimana dimaksud dalam humf a dan
b, maka perlu menetapkan Pembangunan dan Penggunaan Menara
Telekomunikasi Bersama di Kabupaten Pacitan dalam suatu Peraturan.
i

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3881);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun . 2004 tentang Pemeriniahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125. Tambahan
• . L e m b a r a n
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 132);
\
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68. Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan

Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 9, T ambahan Lembara Negara Republik Indonesia Nomor 4075);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan
Lembara Negara Republik Indonesia Nomor 4146);
:
9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 5 Tahun 2004 tentang Kawasan
;
Keselamatan Operas! Penerbangan di sekitar Bandar Udara ;
Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 8 Pacitan Kode Pos 63512
Jawa Timur
Telp. (0357) 881032 Fax. (0357) 882472

BAB I I I
PEMBANGUNAN MENARA
PasalywutrponligfeaXTSMK
4
Pembangunan menara dapal dilaksanakan oleh :
a. Penyelenggara Telekomunikasi;
b. Penyedia Menara; dan/atau

c. Kontraktor Menara.
Pasal 5
(1) Pembangunan menara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagai bentuk
bangunan dengan fungsi khusus merupakan bidang usaha yang tertutup untuk
penanaman modal asing;
(2) Penyelenggara Telekomunikasi, Penyedia Menara, dan/atau Kontraktor
Menara yang bergerak dalam bidang usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah badan usaha Indonesia yang seluruh modalnya atau
kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pelaku usaha dalam negeri;
(3) Penyelenggara Telekomunikasi yang menaranya dikelola oleh pihak ketiga
harus menjamin bahwa pihak ketiga tersebut memenuhi kriteria sebagai
Pengelola Menara dan/atau Penyedia Menara sebagaimana dimaksud pada
ayat(2);
(4) Penyelenggara Telekomunikasi yang pembangunannya dilakukan oleh pihak
ketiga harus menjamin bahwa pihak ketiga tersebut memenuhi kriteria
Kontraktor Menara sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
PasalywutsrponmlkihecbaTSRQPLKJIHEDB
6
(1) Bentuk bangunan menara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat ( I )
diklasifikasikan menjadi 2 (dua) yaitu:

a. Menara Tunggal (Monopole): dan
b. Menara Rangka (SelfSupporting Tower).
(2) Desain menara tunggal dan menara rangka sebagaimana dimaksud pada
ayat ( I ) diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
a. Menara Kamuflase;
b. Menara Non Kamuflase.
Pasal 7
Standar Baku pembangunan menara adalah sebagai berikut:
a. Ketersediaan lahan minimal adalah 15 meter x 15 meter dengan rekomendasi
20 meter x 20 meter;
b. Kelinggian menara adalah maksimal 72 meter, dengan memperhatikan pula
tata'guna lahan secara khusus, misalnya Kawasan Keselamatan Operas!
Penerbangan (KKOP) area bandar udara {airport), area miiiter, area wisata
dan kawasan kepadatan tinggi;
c. Struktur menara dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk menara tunggal (monopole) secara teknis harus mampu
menampung minimal 12 antenna sector yang setara dengan 3 (tiga) telco
operator dan single system ;
2. Untuk menara rangka (SST) secara teknis harus menampung minimal 24
(dua puluh empat) antenna sector yang setara dengan 8 (delapan) telco

operator dengan single system atau 2 (dua) telco operator full system dan
2 (dua) telco operator single system.
d. Rangka Struktur Menara dan Pondasi Menara hams memperhatikan daya
dukung menara bersama;
e. Menara harus mampu menahan kekuatan angln minimal hingga kccepatan
120 km/jam.

Pasal 8
(1) Pembangunan menara wajib dilengkapi dengan sarana pendukung dan
identitas hukum yang jelas sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
(2) Sarana pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat { ] ) harus sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara Iain :
a. Kabel pentanahan (cable grounding);
b. Penangkal petir;
c. Catu daya ;
!
d. Lampu Halangan Penerbangan (Aviation Obstruction Light);
!
e. Marka Halangan Penerbangan (Aviation Obstruction Marking);

f. Pagar pengamanan.
(3) Ideniilas luikum terhadap menara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara
Iain:
a. Nama pemilik menara ;xwvutsrponmlkjigfedcbaVUTSRPONMKJIHGFECBA
i
b. Lokasi menara;
c. Tinggi menara;
d. Tahun pembuatan/pemasangan menara;
e. Kontraktor Menara;
f. Beban maksimum menara ; dan
g. Identitas penyewa
i
Pasal 9
Penyedia menara atau pengelola menara bertanggung jawab terhadap
pemeriksaan berkala bangunan menara dan/atau kerugian yang timbul akibat
runtuhnya seluruh dan/atau sebagian menara.
BAB I V
; PEMBANGUNAN MENARA D I K A W A S A N TERTENTU

'


Pasal 10
Pembangunan menara di kawasan lertentu harus memenuhi ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku di kawasan tersebut.
|
Pasal 11
Kawasan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 merupakan kawasan
yang sifat dan pcruntukannya memiliki karakteristik tertentu antara lain :
a. Kawasan bandar udara/pelabuhan ;
;
b. Kawasan pengawasan miiiter ;
c. Kawasan cagar budaya;
d. Kawasan karsi
e. Kawasan pariwisata;
f. Kawasan huian lindung; atau
g. Kawasan yang karena fungsinya memiliki/memerlukan tingkat keamanan dan
!
kerahasiaan tinggi.
Pasal 12
(1) Pembangunan menara di kawasan lertentu dengan penimbangan teknis dan

kondisi lingkungan harus berupa menara kamuflase ;
(2) Selain di kawasan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
pertimbangan teknis dan kondisi lingkungan, pada pusat-pusat keramaian,
perdagangan, permukiman padat penduduk seita area yang memerlukan
estetika dan keamanan tersendiri harus berupa menara kamuHase.

10. Peraturan
Menteri
Komunikasi
dan
Informaiika
Nomor
02/PER/M xwvutsrponmlkjigfedcbaVUTSRPONMKJIHGFECBA
.KOMrNFO/3/2008
tentang
Pedoman
Pembangunan
dan
Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi;
11. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri

Komunikasi dan Informatika dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor
18 Tahun 2009, Nomor : 07/PRT/M/2009, Nomor :
19/PER/M.KOMINFO/03/2009. Nomor : 3/P/2009 tentang Pedoman
Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi;
12. Peraturan Gubemur Jawa Timur Nomor 61 Tahun 2006 tentang Pemanfaatan
Ruang pada Kawasan Pengendalian Ketat Skala Regional Propinsi Jawa Timur;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 12 Tahun 2000 tentang Reiribusi
Izin Gangguan (Lembaran Daerah Kabupalen Pacitan Tahun 2000 Nomor 12
Seri B) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan
Nomor 4 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2009
Nomor 12);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2007 tentang Izin
Mendirikan Bangunan (Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan Tahun 2007
Nomor 17);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 5 Tahun 2009 tentang Izin
Pembangunan Menara Telekomunikasi (Lembaran Daerah Kabupaten Pacitan
Tahun 2009 Nomor 13).
MEMUTUSKAN
PERATURAN BUPATI PACITAN TENTANG PEMBANGUNAN DAN

PENGGUNAAN MENARA T E L E K O M U N I K A S I BERSAMA
BAB I
KETENTUAN U M U M
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati Ini yang dimaksud dengan :
1. Bupati adalah Bupati Pacitan ;
2. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran. pengiriman dan / atau penerimaan
dari setiap informasi dalam bentuk landa-tanda, isyarat, tulisan. gambar, suara
dan bunyi inelalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik
lainnya;
3. Penyelenggaraan Telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan
telekomunikasi sehlngga tnemungkinkan terselenggaranya telekomunikasi;
4. Menara adalah bangunan khusus yang berfungsi sebagai sarana penunjang
untuk; menempatkan peralatan telekomunikasi yang desain atau bentuk
konstruksinya disesuaikan dengan keperluan penyelenggaraan telekomunikasi;
5. Menara Bersama adalah menara yang digunakan secara bersama-sama oleh
penyelenggara telekomunikasi, lebih dari 1 (satu) operator;
6. Penyelenggara Telekomunikasi adalah perseorangan. koperasi, badan usaha
milik daerah, badan usaha milik negara, badan usaha swasta, instansi
pemerintah dan instansi pertahanan keamanan negara;
7. Penyedia Menara adalah badan usaha yang membangun, memiliki,
menyediakan serta menyewakan Menara telekomunikasi untuk digunakan
bersama olch Penyelenggara Telekomunikasi;
8. Pengelola Menara adalah badan usaha yang mengelola atau mengoperasikan
menara yang dimiliki pihak Iain ;
9. Kontraktor Menara adalah penyediajasa orang perseorangan atau badan usaha
yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang jasa konstruksi pembangunan
menara yang mampu menyelenggarakan kegiatan untuk mewujudkan suatau
hasil perencanaan menara untuk pihak lain ;

10. Badan Usaha Indonesia adalah orang perseorangan atau badan hukum yang
didirikan dengan hukum Indonesia, mempunyai tempat kedudukan di Indonesia
serta beroperasi di Indonesia ;xwvutsrponmlkjigfedcbaVUTSRPONMKJIHGFECBA
i
11. Gambar Teknis adalah gambar konstruksi dari bangunan menara
telekomunikasi meliputi pekerjaan pondasi sampai pekerjaan konstruksi bagian
atas dalam bentuk gambar arsitektural dan gambar sipll / struktur konstruksi
yang dapat nienggambarkan teknis konstruksi maupun estetika arsitekluralnya
secara jelas dan tepat;
12. Menara Kamuflase adalah menara dengan desain tertentu untuk diselaraskan
dengan lingkungan sekitamya ;
'
13. Menara Telekomunikasi TunggalywutrponligfeaXTSMK
(Monopole) adalah menara telekomunikasi
yang bangunannya merupakan rangka / bahan baja tunggal;
M.Menara Telekomunikasi Rangka {Self Supporting Tower) adalah menara
telekomunikasi yang bangunannya merupakan rangka baja yang diikat oleh
berba'gai simpul untuk menyatukannya ;
IS.Titik Lokasi Menara (Cell Planning) adalah titik-titik lokasi menara yang telah
ditentukan untuk pembangunan Menara Telekomunikasi Bersama dengan
memperhatikan aspek-aspek kaidah perencanaan jaringan selular yaitu
ketersedian coverage area pada area potensi generated trafik dan ketersediaan
kapasitas trafik telekomunikasi selular;
Id.lzin Mendirikan Bangunan yang seianjutnya disebut 1MB adalah ijin yang
diberikan kepada seseorang atau badan usaha yang akan melakukan kegiatan
mendirikan Bangunan;
17.1zin Mendirikan Menara yang seianjutnya disebut I M M adalah izin mendirikan
bangunan menara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
18.Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di alas dan atau di
dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi tidak sebagai tempat manusia
melakukan kegiatan.
BAB I I
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal2 iI
I
i

Penataan dan Pembangunan
Menara Telekomunikasi Bersama yang
diselenggarakan dengan menata menara-menara eksisting maupun menara-menara
baru, mengatur posisi-piosisi penempatan menara bersama dan mengendalikan
pembangunan menara telekomunikasi sesuai dengan masterplan Menara
Telekomunikasi Bersama di Pacitan.
Pasal3
Penataan dan Pembangunan Menara Telekomunikasi Bersama dengan spesifikasi
menara Bersama diselenggarakan dengan tujuan :
a. Memberikan kepastian hukum kepada Penyelenggara Telekomunikasi dan
Pengelola Menara dalam mendapatkan lahan dan ijin mendirikan bangunan
i
khusus yaitu menara telekomunikasi bersama ;
b. Memenuhi kebutuhan penyedia menara untuk pengembangan coverage dan
kapasitas trafik layanan telekomunikasi di Pacitan ;
c. Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang jasa layanan
telekomunikasi;
,
d. Mampu mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintah daerah.

BAB V
PENEMPATAN L O K A S I M E N A R A
Pasal 13
(1) Penempatan lokasi menara dibagi dalam wilayah dengan memperhatikan
potensi ruang yang tersedia dan kepadatan pemakaian jasa telekomunikasi
dengan mempertimbangkan kaidah penataan ruang. tala bangunan, struktur
perwilayahan, estetika dan keamanan lingkungan serta kebutuhan
telekomunikasi pada umumnya termasuk kebutuhan luasan area menara.; ;
(2) Penempatan lokasi menara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai
dengan tilik - titik cell planing dengan toleransi radius maksimal 500 meter;
(3) Peta Cell Planing dan Koordinat Lokasi Cell Plan sebagaimana tertuang
dalam Lampiran I dan H Peraturan ini.
BAB V I
PENGGUNAAN MENARA

!
'

Pasal 14
(1) Untuk efisiensi dan efektivitas penggunaan ruang, maka menara harus
digunakan secara bersama dengan tetap memperhatikan keseimbangan
pertumbulian industri telekomunikasi.
!
(2) Penggunaan menara secara bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
minimal untuk 2 (dua) Penyelenggara Telekomunikasi (Telco Operator).
Pasal 15 iI
I

Penyelenggara Telekomunikasi atau Penyedia Menara yang memiliki menara
atau Pengelola menara harus memberikan kesempatan yang sama tanpa
diskriminasi kepada para Penyelenggara Telekomunikasi lain untuk
menggunakan menara miliknya secara bersama-sama sesuai kemampuan teknis
menara.
Pasal 16
Calon pengguna menara dalam mengajukan surat permohonan untuk penggunaan
menara harus memuat keterangan ;
a. nama penyelenggara telekomunikasi dan penanggung jawabnya;
b. izin penyelenggaraan telekomunikasi;
c. maksud dan tujuan penggunaan menara yang diminia dan spesifikasi teknis
perangkat yang digunakan;
d. kebutuhan akan ketinggian, arah, jumlah atau beban menara.
Pasal 17
(1) Penggunaan menara oleh penyelenggara telekomunikasi dilarang
menimbulkan interferensi yang merugikan ;
(2) Dalam
hal terjadi
interferensi yang merugikan, Penyelenggara
Telekomunikasi yang menggunakan menara harus saling berkoordinasi;
(3) Dalam hal koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
menghasilkan
kesepakatan,
Penyelenggara
Telekomunikasi
yang
menggunakan menara, Penyelenggara Telekomunikasi yang memiliki menara
dan/atau Penyedia Menara dapat meminta untuk dilakukan mediasi kepada
Bupati/Pejabat yang berwenang.

Pasal 18
(1)

Penyelenggara Telekomunikasi yang memiliki menara, Penyedia Menara
dan/atau Pengelola Menara harus memperhatikan ketentuan hukum tentang
larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat;

(2)

Penyelenggara Telekomunikasi yang memiliki menara. Penyedia Menara
dan/atau Pengelola Menara harus menginformasikan ketersediaan kapasitas
menaranya kepada calon pengguna menara secara transparan.
Penyelenggara Telekomunikasi yang memiliki menara, Penyedia Menara
dan/atau Pengelola Menara harus menggunakan sistem anlrian dengan
mendahulukan calon pengguna menara yang lebih dahulu menyampaikan
permintaan penggunaan menara dengan tetap memperhatikan kelayakan dan
kemampuan.

(3)

Pasal 19
Penggunaan menara antara Penyelenggara Telekomunikasi, antar Penyedia
Menara dengan Penyelenggara Telekomunikasi, atau antar Pcngelola Menara
dengan Pen) elenggara Telekomunikasi harus dituangkan dalam perjanjian
tertulis.
BAB V I I
BIAVA
Pasal 20
(1) Penyelenggara Telekomunikasi yang memiliki menara, Penyedia Menara
dan/atau Pengelola Menara berhak memungut biaya penggunaan menara
kepada Penyelenggara Telekomunikasi yang menggunakan menaranya.
(2) Biaya penggunaan menara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
olch Penyelenggara Telekomunikasi yang memiliki menara atau Penyedia
Menara atau Pengelola Menara dengan harga yang wajar berdasarkan
perhitungan biaya investasi. operasl, pengembalian modal dan keuntungan.
BAB V I I I
PERIZINAN PEMBANGUNAN MENARA
Pasal 21
(1) Pembangunan menara telekomunikasi bersama harus memiliki izin
Mendirikan Menara Bersama Telekomunikasi dan Izin Gangguan (HO).
(2) Pemberian Izin Mendirikan Menara Bersama Telekomunikasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib memperhatikan ketentuan tentang Penataan
Ruang.
(3) Untuk mcmperoleh Izin Mendirikan Menara Telekomunikasi Bersama
sebagaimana ayat ( I ) pemohon mengajukan permohonan tertulis kepada
Bupati/Pejabat yang berwenang dengan melampirkan ;
a. Izin Priiisip
b. Gambar teknis dan perhitungan konstruksi yang telah diklariflkasl oleh
Dinas PU Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan;
c. Bukti kepemilikan tanah dan / atau perjanjian sewa-menyewa ;
d. Gambar lokasi dan Rencana Tata Tapak Bangunan (RTI U) ;
e. Izin Mendirikan Bangunan (1MB) gedung apabila pendirian menara
telekomunikasi di atas gedung ;
f. Dokumen UKL dan UPL;
g. Infonnasi rencana penggunaan menara bersama.
h. Menyetorkan uang jaminan pembongkaran
menara sebesar 2 % dari
nilai bangunan kepada bank yang ditunjuk.

1
i

L A M P I R A N I : PERATURAN BUPATI P A C I T A N
:xwvutsrponmlkjigfedcbaVUTSRPO
17 A T A H U N 2009'
NOMOR
T A N G G A L :ywutrponligfeaXTSMK
X
- 2.-2009'
PETA C E L L PLANING L O K A S I PEMBANGUNAN D A N PENGGUNAAN
M E N A R A T E L E K O M U N I K A S I BERSAMA D I KABUPATEN PACITAN ywutsrponmlkihecbaTSRQPLKJIHEDB

fimitHTKHKllB HCirjlH

wutrponlkigfedaWUTSRQ

peTA

. . . . 1—

-.1

""fn-*

_. i . .

. i . .-

LOKASI REN CAN A
T OWER BTS T ERPADU
KABUPATEN PACITAN

\, .

I

ri
KetcrariQan:


-/.-••

i-T^—7-1—r

^-^K

"

\ .V'-^.i.Jir"-A

'v^-:.



rljifUI

' Rencana Lokasi Tow er

J'rinoan Jalan taB
/\/BataB
DesalKeiurahan
y \ r Bat as Kabupaten
y\/
Bat as Kecamat ao
/ y Bat as Propinsi
/V'

Gerk Kontut (CI :
Jorlnfw i Saagai

n.dpaQ

BUPATI PACITAN

l-Ui
H . SUJONO

Pasal 22
Informasi rencana penggunaan menara bersama sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 ayat (3) huruf g, harus dilakukan dengan perjanjian tertulis antar
Penyelenggara Telekomunikasi,
Pasal 23
(1) Penyelenggara dapat memulai kegiatan pembangunan setelah memperoleh
Izin Mendirikan Menara Telekomunikasi Bersama.
(2) Izin Mendirikan Menara Telekomunikasi Bersama sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang kembali
selama bangunan dinilai masih layak^
Pasal 24
(1) Penyelenggara Telekomunikasi atau Penyedia Menara atau Pengelola Menara
wajib mengamankan aset-aset menara dan mengasuransikan menaranya serta
masyarakat sekitar dengan radius ketinggian menara.
(2) Penyelenggara Telekomunikasi atau Penyedia Menara atau Pengelola Menara
harus menyelesaikan pelaksanaan pembangunan menara yang dimohon secara
keseluruhan pada waktu yang telah ditentukan.
Pasal 25
(1) Operator tower telekomunikasi harus bersedia dievaluasi oleh Tim Perijinan
Kabupaten Pacitan.
(2) Monitoring ijin telekomunikasi dilaksanakan minimal l(satu) kali dalam 1
(satu) tahun oleh Tim Perijinan.
BAB I X
KERJASAMA PEMBANGUNAN M E N A R A T E L E K O M U N I K A S I
BERSAMA
Pasal 26
(1) Dalam rangka pembangunan menara telekomunikasi. Penyelenggara
Telekomunikasi atau Penyedia Menara atau Pengelola Menara melakukan
kerjasama dengan Pemerintah Daerah.
(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam perjanjian.
BAB X
JAMINAN KESELAMATAN
Pasal 27
(1) Penyelenggara Menara' Telekomunikasi Bersama wajib mengadakan
Sosialisasi kepada masyarakat sekitamya pada saal sebelum pembangunan
menara dilaksanakan dengan melibatkan aparat desa atau keliirahan setempal;
(2) Penyelenggara Menara Telekomunikasi Bersama bersedia menerima Operator
yang ingln bergabung dengan menara telekomunikasi Bersama dengan
mempertimbangkan kapasitas menara telekomunikasi bersama tersebut;
(3) Penyelenggara Menara Telekomunikasi Bersama wajib menjamin keamanan,
dan kelesiarian lingkungan di sekitar bangunan menara;
(4) Segala gangguan dan kerusakan yang ditimbulkan akibat pengoperasian
Menara Bersama, Penyelenggara Menara Telekomunikasi Bersama wajib
memberikan ganti rugi sesuai dengan besamya kerugian yang diderita;

1
i

(5) Penyelenggara Menara Telekomunikasi Bersama wajib melaporkan secara
berkala setiap tahun tentang keberadaan menara telekomunikasi kepada
Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk.

BAB X I
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 28
(1) Pengawasan Penyelenggaraan serta Pengoperasian menara Telekomunikasi
guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan sesuai dengan pasal 2 dan 3
Peraturan Bupati ini dilakukan oleh Kepala Daerah atau Pejabat yang
ditunjuk.
(2) Pengendalian rencana bangunan fisik menara Telekomunikasi dilakukan oleh
Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk;
(3) Pemeriksaan dan pencegahan segala kegiatan pembangunan menara
telekomunikasi yang bertentangan dengan Peraturan Bupati ini dilakukan oleh
satuan Polisi Pamong Praja Kab. Pacitan dengan dibantu oleh Camat / Lurah
setempat.

BAB X I I
SANKSI
Pasal 29
(1) Menara yang tidak memiliki izin dan/atau Antena Telekomunikasi yang
dipasang pada menara yang tidak memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan
dikenakan sanksi adm ini strati f.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Paksaan Pemerintah berupa penghentian pembangunan. penghentian
operasional dan /atau pembongkaran;
b. Pencabutan Izin.

BAB X I I I
KETENTUAN P E R A L I I I A N
Pasal 30
(1) Penyelenggara Telekomunikasi atau Penyedia Menara yang telah memilikt
Izin Mendirikan Menara Telekomunikasi Bersama dan telah membangun
menaranya sebelum peraturan in! ditetapkan, harus menycsuaikan dengan
ketentuan-keteniuan dalam peraturan ini paling lama 2 (dua) tahun sejak
peraturan ini berlaku.
(2) Penyelenggara Telekomunikasi atau Penyedia Menara yang telah memiliki
Izin Mendirikan Menara Telekomunikasi Bersama namun belum membangun
menaranya sebelum peraturan ini ditetapkan, harus menyesuaikan dengan
ketentuan-ketentuan dalam Peraturan ini

BAB X I V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Pacitan Nomor
27 Tahun 2007 tentang Pembangunan dan Penataan Menara Telekomunikasi di
Kabupaten Pacitan dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. wutrponlkigfedaWUTSRQPONLKJIGEDCBA
r

Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupalen Pacitan. xwvutsrponmlkjigfedcba
i

Ditetapkan di Paciian
Pada tanggal
; ywutsrponmlkihecbaTSRQPLKJIH
L
-rljifUI
5 . - 2009
BUPATI PACITAN

H.SU J O N O

[

LAMPIRANH:PERATURAN BUPATI PACITAN
NOMOR :xwvutsrponmlkjigfedcbaVUTSRPONMKJIHGFE
5" A TAHUN 2009
TANGGAL:
3- - .2 - 2009
KOORDINAT TITIK CELL PLAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMArljifUI
j
f
D I KABUPATEN PACITAN
'
No ywutsrponmlkihecbaTSRQPLKJIHEDB
y
I
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13 iV
14
IS
16
17
18
19
20
21
22
23
24
23
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51

'


^
'
^

'
V

-•
'
'
^

'

^
:


-



.
'

'




>

1

498568
495593
492400
492289
499119
489646
494493
501873
497246
507382
535258
537023
533501
500330
502864
498127
503746
504737
507822
504406
506389
506168
502423
498458
506828
510686
507711
510354
513107
512888
511565
514649
512666
509914
509032
513218
508701
508261
513880
518065
515751
518062
514868
521039
518503
524013
525772
531174
525999
534371
537458

9105674
9104363
9094174
9099255
9102991
9095332
9093094
9100488
9097513
9107892
9107720
9110654
9115735
9096815
9098268
9I01I1I
9101373
9104177
9102703
9095722
9096749
9093097
9091483
9093913
9090228
9101948
9098780
9093169
9093925
9097727
9093799
9092449
9092212
9099115
9094094
9096050
9091985
9096212
9099073
9095707
9094337
9088226
9089816
9096295
9091339
9096024
9090187
9097042
9101196
9100328
9104318

Kade

dnrjl
dnrj2
diirj3
diirj4
dnriS
dnri6
dnrj7
PiRl
png2
PI1E3
tglombS
tgiombO
tglomblO
piig4
pngS
png6
pnE7
pngS
prkkl
prkk2
prkk3
pri

*

52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86 iV
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102

:

'
!


-


;


'
.
'

:

^
i

^

^


'
'

'
'

533485
529079
528089
529302
535245
531502
529626
537890
538115
537676
536020
532161
534031
541850
541082
541194
538436
541967
543501
538994
516194
516195
522034
520934
513772
512781
513553
513II0
519059
520607
519728
514547
520390
519394
517744
518073
522041
525679
528322
527658
529316
530744
525342
524464
539448
532504
529750
536585
530849
527103
535369

9095004
9094268
9096640
9099135
9091664
9094015
9088497
9093894
9098433
9101228
9096531
9091465
9088239
9088259
9090842
9093212
9088321
9095290
9087050
9096322
9101082
9103631
9104057
9107826
9106050
9109873
9112209
9102647
9101948
9115815
9120264
9116440
9122686
9112223
9121705
9116574
9118597
9120734
9116372
9112931
9120569
9113809
9108214
9115306
9111472
9108488
9109702
9113742
9104946
9105332
9109535

tlkn7
tlkn8
Ilkii9
tlknlO
uRTil
nsri2
iiGji3

fim4
ngriS
nKn6
nari?
ngriO
sdmrl
sdmr2
sdmrS
sdnir4
sdmrS
sdmr6
sdmr?
arisrl
arisi2
arjsrS
arisr4
arisrS
arjsrt
arisr?
arisrS
arisr9
nwgnl
nwgn2
nwgn3
nwgnS
nwgn5
nwgn6
nwgn?
nwgnS
bandarl
bandar2
baiidar3
bandar4
bandars
bandarb
bandar?
tglombl
tglonib2
tg!omb3
talomb4
tgiombS
tglombb
tgiomb?

I

BUPATI P A C I T A N

>

H.SUJONO

mp pctn49
mp pctnSO
mp pctn5l
mp pctn52
mp pctn53
mp pcm54
mp pctn55
mp pctn56
mp pctn57
mp pctn58
mp pcln59
mp pctn60
mp pctn6t
mp pctn62
mp pctn63
mp pctn64
mp pcln65
mp pctn66
mp pctn67
mp pctn68
mp pcm69
mp pctn70
mp pctn7i
mp pctn72
mp pctn73
mp pctn74
mp pctn75
mp pcm76
mp pctn77
mp pctn78
mp pcln79
mp pctnSO
mp pctnSi
mp pctn82
mp pctn83
mp pctn84
mp pctn85
mp pctn86
mp pctn87
mp pctn88
mp pctn89
mp pctn90
mp pctn9l
mp pctn92
mp pctn93
mp pctn94
mp pctn95
mp pctn96
mp pctn97
mp pctn98
mp pctn99 rljifUI

'