S BIO 1100286 Bibliography

65

DAFTAR PUSTAKA
Amien, M. (1979). Apakah Metode Discovery-Inquiry itu?. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Atsnan, M F., dan Gazali, R Y. (2013). Penerapan Pendekatan Scientific Dalam
Pembelajaran Matematika Smp Kelas Vii Materi Bilangan (Pecahan). ISBN.
54. 429-436.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta:
Rineka Cipta.
Alhajjah. (2012). Perbandingan Penggunaan LKS Teks, Gambar, dan Video
terhadap KPS. S1 Skripsi, Universitas Indonesia.
Basuki, I dan Hariyanto. (2014). Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Bhakti, A S. (2013). Pengembangan Model Penilaian Autentik Berbasis
Kurikulum 2013. [Online]. Diakses dari: http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikel2B5157FBA171A8046A8FBCAD73267
BA6.pdf.
Dianita, S. (2015). Analisis Kualitas Desain Kegiatan Laboratorium Materi
Pencemaran Lingkungan Jenjang SMP dan SMA. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Firmanto, H., et al. (2014). Seminar Nasional Pendidikan Sains. Yogyakarta: PPS

UNY.
Gilbert S,W. (2011). Models-based Science Teaching . Virginia: National Science
Teachers Association Press.
Hofstein, A dan Lunetta V. (2003). The laboratory in science education:
foundations for the twenty-first century. International Science Education.
10 (2). 28-54.
Lederman, J.S., Lederman, N.G., Bartos, S.A., Bartels, S.L., Meyer, A.A and
Schwartz, R.S. (2013). Meaningful assessment of learners’ understandings
about scientific inquiry—theviews about scientific inquiry (vasi)
questionnaire. Science Education Journal Of Research In Science Teaching .
51(1). 65–83.
Kemendikbud. (2013). Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Aghnia Rahmawati, 2015
Pengembangan Asesmen Autentik Untuk Menilai Keterampilan Proses Sains (Kps)
Terintegrasi Pada Pembelajaran Inquiry Lab
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

66


Kemendikbud. (2014). Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan
Dasar Dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Koentjaraningrat. (1997). Metode-metode Penelitian Masyarakat . Jakarta:
Gramedia Pestaka Utama.
Kurniasih, W. (2012). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Inquiry Lab terhadap
Pemahaman Konsep dan Sikap Ilmiah Siswa pada Materi Daur Ulang.
(Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.
Mueller, J. F. (2005). The Authenthic Assessment Toolbox: Enhanching Student
Learning through Online Faculty Development. Journal of Learning and
Teaching. (1).
Nurgiyantoro, B dan Suyata, P. (2009). Pengembangan model Asesmen otentik
dalam pembelajaran bahasa. Cakrawala Pendidikan. 28 (3). 224-237.
Pantiwati, Y. (2013). Hakekat Asesmen Autentik Dan Penerapannya Dalam
Pembelajaran Biologi. JEMS (Jurnal Edukasi Matematika dan Sains. 1 (1).
1-10.
Putri, D H dan Sutarno M. (2012). Model Kegiatan Laboratorium Berbasis

Problem SolvingPada Pembelajaran Gelombang Dan Optik UNtuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa. Jurnal Exacta . 10
(2). 1-8.
Ramdani, D. (2012). Perbandingan Peningkatan Keterampilan Proses Sains
Terintegrasi dengan Penguasaan Konsep Siswa Melalui Pembelajaran
Kontekstual dan Saingtemas. (Tesis). Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.
Rustaman, N., et al. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM
Press.
Rustaman, N. (2006). Penilaian Otentik (Authenthic Assessment) dan
penerapannya dalam pendidikan sains. Universitas Pendidikan Indonesia
(FPMIPA)
Rustaman, N. (2010). Keterampilan Proses Sains. Universitas Pendidikan
Indonesia.
Sidiq, B. (2012). Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam. [Online]. Diakses dari:
eprints.uny.ac.id/.../3/bab%202%2008312244049.pdf.

Aghnia Rahmawati, 2015
Pengembangan Asesmen Autentik Untuk Menilai Keterampilan Proses Sains (Kps)
Terintegrasi Pada Pembelajaran Inquiry Lab

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

67

Scholtz, A. (2007). An analysis of the impact of an authentic assessment strategy
on student performance in a technology- mediated constructivist classroom:
A study revisited. International Journal of Education and Development
using Information and Communication Technology (IJEDICT). 3 (4). 42-53.
Sheeba, M. N. (2013). An Anatomy of Science Process Skills In The Light Of The
Challenges to Realize Science Instruction Leading To Global Excellence in
Education. Educa tionia Confa b. 4 (2). 108-123.
Supadmiyati. (2013). Peningkatan KPS dengan Performance Assessment .
(Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu . Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wenning, C. J. (2005). ―Levels of inquiry: Hierarchies of pedagogical practices
and inquiry processes‖. Journal of Physics Teacher Education Online , 2(3),
3-11.
Wenning, C. J. (2006). ―A generic model for inquiry-oriented labs in
postsecondary introductory physics‖. Journal of Physics Teacher Education
Online, 3(3), 24-33.

Wenning, C. J. (2010). ―Levels of inquiry: Using inquiry spectrum learning
sequences to teach science‖. Journal of Physics Teacher Education Online ,
5(4), 11-19.
Wenning, C. J. (2011). ―The Levels of Inquiry Model of Science Teaching‖.
Journal of Physics Teacher Education Online , 6(2), 2-9.
Wulan, A R. (2000). Penilaian Kinerja dan Portofolio pada Pembelajaran
Biologi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Zaman, B. (2012). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Ha kikat Sains terhadap
Persepsi Siswa tentang Hakikat Sains dan Kemampuan KPS. S1 Skripsi,
Universitas Indonesia.

Aghnia Rahmawati, 2015
Pengembangan Asesmen Autentik Untuk Menilai Keterampilan Proses Sains (Kps)
Terintegrasi Pada Pembelajaran Inquiry Lab
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu