S SEJ 0802718 Abstract

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul "Pengembangan Permukiman Kumuh di Jakarta dari tahun 1960 sampai
1969." Masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana daerah kumuh ini
ada di Jakarta, dan bagaimana pemerintah telah memecahkan masalah ini. Metode yang
digunakan adalah metode historis yang merupakan proses meiuji dan menganalisis secara kritis
data dan kenang-kenangan historis dalam empat langkah seperti, heuristik, kritik, interpretasi dan
historiografi. Teknik penelitian yang digunakan adalah pendekatan interdisipliner yang
ditempatkan sejarah sebagai pengetahuan disiplin utama. Temuan penelitian menunjukkan
bahwa sejarah daerah kumuh di Jakarta dari 1960-1969 terjadi di tengah-tengah membangun
Jakarta yang sedang mempersiapkan untuk Asian Games 1962. Bangunan, Kompleks Olahraga,
Patung dan Jalan disiapkan untuk acara itu. Jakarta mengalami besar berubah pada saat itu. Pada
saat yang sama, urbanisasi terbang itu secara besar-besaran meningkat. Orang-orang dari desa
yang pindah ke kota karena kemiskinan. Hal ini menyebabkan jumlah penduduk di Jakarta
meningkat. Ada tiga juta orang di Jakarta pada tahun 1961. Orang-orang perlu tempat
penampungan untuk tetap hidup. Beberapa orang yang memiliki cukup uang membangun tempat
penampungan yang memadai. Di sisi lain, orang-orang yang tidak memiliki cukup uang dan juga
gelandangan hanya bisa membangun tempat penampungan tidak kekal terbuat dari kayu, bambu
atau bahkan karton. Mereka bekerja sebagai pengusaha, pedagang kecil dan pengendara taksi,
dan sektor informal lainnya yang tidak menghasilkan keuangan yang memadai. Sampai tahun
1965, daerah kumuh terus berkembang di Jakarta. Pemerintah daerah belum mampu
memecahkan masalah ini karena pengaruh politik dari otoritas nasional. Pengembangan kawasan

kumuh adalah akibat dari ledakan penduduk yang tidak terkendali di kota-kota besar, baik oleh
urbanisasi atau tingkat terkendali lahir. Dengan demikian, masalah ini membuat
ketidakseimbangan antara penduduk dengan kemampuan pemerintah untuk menyediakan daerah
tempat tinggal baru dan memadai. Oleh karena itu, orang-orang memilih untuk tinggal di daerah
kumuh sebagai alternatif untuk bertahan hidup di kota. Adanya daerah kumuh, daerah yang
terlihat tumbuh masalah kota yang menyebabkan perilaku seperti: masalah sosial kejahatan, dan
lainnya. Umumnya, masalah yang biasanya tumbuh di daerah kumuh yang bangunan sempit dan
tidak cocok dengan rumah yang memadai standar, jarak dekat bangunan yang dapat dengan
mudah memicu kebakaran, akses yang tidak memadai jalan, dan tidak adanya sistem drainase,
kurangnya air segar dan bersih, berantakan jaringan listrik dan fasilitas kebersihan yang buruk.
Di sisi lain, pemerintah daerah belum memberikan tempat yang cukup bagi mereka. Efeknya
adalah daerah kumuh yang tersebar di seluruh kota. Pemerintah setempat telah berusaha
memecahkan masalah ini yang memicu masalah lain seperti kejahatan dan prostitusi.

Fajar Gunawan, 2015
PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KUMUH DI JAKARTA TAHUN 1960-1969
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT
This research paper entitled “The Development of Slum Area in Jakarta from 1960 to 1969.” The

main problem that was discussed in this research was how this slum area exist in Jakarta, and
how the government has been solving this problem. The method that was used was a historic
method that was a process of tested and analysed critically data and historical memento in four
steps such as, heuristic, critic, interpretation and historiography. The research technique that was
used was an interdisciplinary approach which placed history as a main discipline knowledge. The
finding of the research showed that the history of slum area in Jakarta from 1960-1969 happened
in the middle of the build of Jakarta that was preparing for Asian Games 1962. Buildings, Sports
Complex, Statues and Roads were prepared for that event. Jakarta experienced massive changed
at that time. At the same time, the urbanization flew was massively increased. People from the
village were moving to the city due to the poverty and separated movement happened across the
country. Those reasons made the number of people in Jakarta increased. There have been three
million people in Jakarta in 1961. Those people need shelters to stay alive. Some people who
have enough money built an adequate shelters. On the other hand, people who didn’t have
enough money and also vagrants could only build impermanent shelters made from wood,
bamboo or even carton. They worked as blue collars, small merchants and Pedi cab rider, and
other informal sectors which didn’t generate adequate financial result. Until 1965, the slum area
kept developing in Jakarta. The local government hasn’t able to solve this problem due to the
political influence from the national authority. The development of slum area was a result of an
uncontrolled inhabitant explosion in big cities, either by urbanization or uncontrolled rate of
birth. Thus, this problem made unbalance between inhabitant addition with government ability to

provide new and adequate residence area. Hence, those people chose to live in slum area as an
alternative to survive living in the city. The existence of slum areas, the areas which were seen to
grow city problems which led to misbehaviour such as: crime, and other social problems.
Generally, problems that usually grew in slum area were narrow buildings and didn’t fit with the
standard adequate house, close quarters buildings which can easily trigger fire, inadequate access
of road, and inexistence of drainage system, lack of fresh and clean water, mess electrical
network and bad hygiene facility. On the other hand, the local government hasn’t provide the
adequate place for them. The effect was the slum areas spread across the city. The Local
government had been trying solving this problem which triggered other problems such as crimes
and prostitution. Trough historical method, this research paper tried to describe those problems.

Fajar Gunawan, 2015
PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KUMUH DI JAKARTA TAHUN 1960-1969
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu