Manfaat EVA Sebagai Predikator EPS (Studi Empiris Bank Umum Milik Pemerintah Periode 2011 - 2015)

  Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Vol.2, No.1, Febr uar i 2017 : 63 – 70 ________ ____________ ____________ ____________ _____ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ___________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _____ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ _____ ____ ____________ ____________ ____________ ___________ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ _

  ISSN 2527 - 7502 Manfaat EVA Sebagai Pr edikator EPS ( Studi Empir is Bank Umum Milik Pemer intah Per iode 2011 - 2015) Yohan Henr i W ibowo Fakultas Ekonomi Univer sitas Islam Att ahir iyah Jakar t a, Indonesia joe_akt @yahoo.co.i d

  Email Kor espondensi : Infor masi Ar tikel ABSTRACT

  Dr aft awal 11 Febr uar i 2017 The ai ms of t his st udy is t o find t he empiri cal evi dence, that t he

  Revisi 20 Febr uar i 2017 Economic Value Added posit ive (EVA> 0) can pr edict t he

  Dit er ima 25 Febr uar i 2017 Earnings per Shar e ( EPS). In t his st udy, t he collecting of dat a met hod is t he document at ive t he Annual Fi nanci al St at ement s

  Kata Kunci: have been audit ed (FS Audit ed) of all gover nment-owned commer cial bank). The appr oach in t his st udy is Descr iptive

  EVA , EPS.

  Quantit ative and Associati ve. The sampl e in t his st udy is t he 4 (four ) commer cial bank, whi ch BBRI, BBNI, Mandiri, and BBTN.

  found empir ical evi dence t hat EVA

  

The r esult s of r esear ch t hat

> 0 can pr edict t he EPS, This is r eveal ed in simpl e linear regression equation Y = 76.315 + 3,052X + ε, R Square = 0.981, Sig. 0,000.

  Diter bitkan oleh Fakultas

  Peneli tian ini ber tujuan untuk menemukan bukti empir i s,

  Ekonomi Univer sitas Isl am

  bahw a Economic Value Added posit if (EVA > 0) dapat

  Att ahi riyah

  mempr edi ksi Ear nings per Shar e ( EPS). Dalam peneliti an ini metode pengumpulan data dil akukan secar a dokumentat if ter hadap Lapor an Keuangan Tahunan yang t elah diaudit ( LKT Audited) dar i selur uh Bank Umum mili k Pemer intah. Pendekatan dalam penel itian ini yaitu Diskr iptif Kuantit at if dan Asosiati f. Sampel dalam peneliti an ini yai tu 4 (empat) Bank Umum, (BBRI, BBNI, Mandi r i, dan BBTN).

   Hasil peneliti an

  yaitu ditemukan bukti empir is bahwa EVA > 0 dapat mempr edi ksi EPS. Hal ini dit ampakkan pada per samaan r egr esi li ni er seder hana = 0,981, Sig.

  Y = 76,315 + 3,052X+ ε, R Square 0,000.

  1. Pendahuluan

  Abad ke- 21 yang dikenal sebagai “Mi leni um Ketiga” telah di mul ai pada tahun 2000. Duni a usaha ter kejut untuk sesaat. Untuk al asan Goi ng Concer n dan Good Cor por at e Gover nance (GCG), ber bagai enti tas ter ut ama yang ter daft ar (l ist ed) di pasar modal yang semula ber or ient asi pada maksimal isasi pr ofi t, dalam hal ini ter efleksikan dalam indi kator Ear ning befor e Tax ( EBT) dan

  

Ear ning aft er Tax (EAT), har us memper timbangkan par adigma bar u tentang alasan keber adaannya,

  di masyar akat, sebagai mana dikenalkan ol eh Van Hor ne dan Wachowicz (2000) yaitu:

  a. Meni ngkat kan value pemegang saham sepanjang w aktu, dan b. Maksi mal isasi value pemegang saham seir ing ber jalannya waktu.

  Secar a akunt ansi, par adi gma “value pemegang saham sepanjang dan sei r ing ber jalannya waktu”, di maknai sebagai pember ian apr esiasi lebih ter hadap EPS beser ta per t umbuhannya. Fenomena i ni menjustifikasi seti ap enti tas untuk mengadopsi alat ukur kiner ja yang l ebih r elevan di kaitkan dengan per tumbuhan dan maksimali sasi EPS.

  Economic value added at au EVA per tama kali dikenalkan ol eh Ster m Stew ar d & Co. (1993) dan dipublikasi kan dalam buku ”The EVA Challege Implementing Value Added i n an Or ganization” pada t ahun 2001 sebagai alat ukur kiner ja keuangan yang mengakomodir per hati an manajemen untuk lebih memfokuskan pada ”penciptaan” val ue secar a adi l ter hadap ekspekt asi setiap pemegang saham t er masuk kreditur . Menur ut Amien W. Tunggal (2001) dalam muTie_ciMuuT’s Bl og (2009) menyatakan, tent ang EVA sebagai sistem manajemen keuangan yang mengukur laba ekonomi sebuah enti tas; ”bahw a kesejaht er aan hanya dapat ter cipta ji ka entit as mampu memenuhi semua biaya oper asi dan biaya modal”.

  Bank umum t er ut ama (yang) l ist ed sebagai entitas yang memili ki akuntabi litas publi k yang luas sewajar nya mengakomodi r EVA di samping r asio likuiditas, solvabi litas, dan pr ofitabili tas sebagai alat ukur kiner ja fundament al. Untuk diket ahui, sur vey yang dil akukan ol eh Mc Kinsey (2002) menyi mpulkan (dengan efficient mar ket hypot hesi s) bahwa entit as yang l emah GCG- nya akan ber dampak pada pasar modal ber upa lebih r endahnya har ga saham mer eka. Ar tinya keputusan untuk mengakomodi r EVA sebagai alat ukur ki ner ja fundament al di pandang ol eh pasar modal sebagai r eflleksi kepatuhan pada GCG yang dihar apkan memuncul kan r espon positif di kal angan pemegang saham ter masuk kr edi tur , selanjut nya akan men- suppor t kestabilkan har ga saham, dan pada akhir nya akan meningkatkan EPS.

  Tidak saj a untuk kepentingan memuncul kan r espon posi tif di pasar modal, keputusan untuk mengakomodi r EVA (minimal) ber guna, yait u: a. Bentuk peer r eview yang member i tambahan assur ance atas pengakuan aspek

  3.fundament al enti tas. Ar tinya, ji ka EVA > 0 maka aspek fundament al sebuah entit as yang diukur dengan r asi o likuiditas, sol vabilitas, dan pr ofitabi lit as dapat diyakini bagus, b. Al at ukur untuk mempr edi ksi EPS yang akan dat ang, dengan car a mer egr esi kan EVA > 0 ter hadap EPS, Ar tinya semakin EVA > 0, maka semakin tinggi EPS- nya.

2. Kajian Pustaka

  Liabi litas 2.1.

  Menur ut St at ement of Fi nancial Account ing Concept (SFAC) nomor par agr aph (No. pr g.) 6.35 dalam Soewar djono (2008, 305) tentang Liabi litas, yaitu: “Liabil ities ar e pr obable fut ur e sacri fices of

  

economic benefit s arising fr om pr esent obligations of a par t icular entit y t o t r ansfer asset s or pr ovide

ser vice t o ot her entit i es in t he fut ur e as a r esult of past t r ansact i on or events”

  Menur ut Per nyat aan St andar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tentang Penyajian Lapor an Keuangan Par . 44 menyatakan “Suatu kewaji ban diklasifikasi kan sebagai kewajiban jangka pendek, jika a) di per kir akan akan di sel esaikan jangka waktu siklus nor mal oper asi per usahaan; at au b) jatuh t empo dalam jangka waktu dua belas bul an dar i tanggal ner aca. Semua kewaji ban l ai nnya har us diklasifi kasikan sebagai kew ajiban jangka panjang.”

  Par . 45 menyebut kan “Kewajiban jangka pendek dapat di kl asi fikasikan dengan car a yan g serupa dengan aset lancar . Beber apa kewaji ban jangka pendek, seper ti ut ang dagang dan biaya pegawai ser ta biaya oper asional lainnya membentuk sebagian modal ker ja yang digunakan dal am siklus oper asi nor mal per usahaan.” Par . 46, “Kewajiban jangka pendek lainnya lebih suli t untuk di kai tkan dengan siklus oper asi ber jal an meski pun akan jatuh tempo dal am j angka waktu dua bel as bul an sej ak t anggal ner aca. Misalnya bagian dar i kewaji ban ber bunga (int er est bear ing yang akan jatuh tempo dal am per iode ber jal an., cer ukan, utang divi den, pajak

  liabilities)

  penghasilan, dan ut ang selain ut ang dagang. Kew aji ban ber bunga jangka panjang yang di gunakan untuk membi ayai modal ker ja dan tidak jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan mer upakan kewajiban jangka panjang.” Par . 47, ”Kewajiban ber bunga jangka panjang t etap di kl asi fikasikan sebagai kew aji ban jangka panjang, w alaupun kew aji ban t er sebut akan jatuh t empo dalam jangka w aktu dua belas bulan sejak t anggal ner aca, apabil a: a) kesepakat an aw al per janjian pi njaman untuk jangka w aktu lebih dar i dua bel as bulan, b) per usahaan ber maksud membiayai kembali kew ajibannya dengan pendanaan jangka panjang dan, c) maksud t er sebut pada hur uf b) di dukung dengan per janjian pembi ayaan kembali atau penjadw al an kembali pembayar an yang r esmi disepakati sebelum lapor an keuangan disetujui”.

2.2. Ekui tas

  Menur ut PSAK No. 21 tent ang Akunt ansi Ekuit as Par . 02, yait u: “bagian hak pemili k dalam per usahaan, yaitu seli sih ant ar a aset dan kewaji ban yang ada, dan dengan demikian tidak mer upakan ukur an nilai jual per suahaan ter sebut.” Par . 04, “ekuitas ter di r i atas set or an pemil ik yang ser ing kali di sebut modal at au simpanan pokok anggot a untuk badan hokum koperasi, saldo laba, dan unsur lain” 2.3.

  Laba Menur ut for mat Lapor an Laba Rugi (Kompr ehensif) bentuk standar dikenal, 5 macam Laba, yai tu: (a) Laba Br uto.

  (b) Laba Sebelum Pajak atau Ear ning Befor e Taxes (menur ut par a ahli dalam belajar akunt ansi

  online ), yai tu: Laba ber sih yang belum dikur angi biaya atau beban pajak.

  (c) Laba Setelah Pajak, dan (d) Laba Kompr ensi f Lainnya menur ut SFAC No. 6 pr g. 70 dalam Soew ar djono (2008, 463) Laba disebut Laba Kompr ehensi f, yai tu:

  Compr ehensi ve Income is t he change in equit y of business ent er pr ise during a period fr om t r ansact ion and ot her event s and ci r cumst ances fr om nonowner sour ce. It i ncl udes all changes in equit y dur ing a per iod except t hose r esulting fr om invest ment by ow ner and dist ribut ions t o owner .

  (e) EPS EPS yait u bagian dar i tiap lembar saham biasa dar i suatu enti tas dar i laba atau r ugi enti tas pada per iode t er tent u. Menur ut Gibson (1996) EPS difor mulasikan EPS = ( EAT – Di vi den saham pr efer en) : r ata-r at a jumlah saham ber edar

2.4. EVA

  Net Operati ng Aft er Tax (NOPAT) pi njaman jangka panjang (cost of debt) ser ta setor an modal saham (cost of equit y) yang di ber ikan bobot sesuai dengan pr opor sinya dal am str uktur modal per usahaan, yang di for mulasikan WACC = (D x rD) x (1-tax) + (E x r E). Konsep EVA menj el askan 3 (tiga) ukur an yang dapat diasumsi kan unt uk menilai tingkat kesehat an keuangan entit as, yai tu: EVA > 0 ar tinya t er dapat nil ai tambah ekonomi ter hadap entitas selama kegiatan oper asional, EVA = 0 ar tinya posisi i mpas bagi enti tas, tidak ter dapat ni lai tambah ekonomi, tet api entitas mampu membayar li abil itas bai k pada pemegang saham dan kr editur , dan EVA < 0 ar tinya tidak ter dapat nilai tambah ekonomi ter hadap enti tas selama kegi at an oper asional .

  bookkeeping ent ries , seper ti bi aya penyusutan, yang difor mul asi kan NOPAT = EAT + Biaya Bunga. Cost of Capi tal (CoC)

  CoC menunjukkan seber apa besar kesempatan modal yang telah di investasikan oleh pemegang saham dan kr editur , yang difor mul asi kan CoC = IC x WACC.

   Invest ed Capi tal

  (IC). Menur ut Amin W. Tunggal (2001) IC, yai tu juml ah selur uh pinjaman enti tas di luar pi nj aman jangka pendek tanpa bunga, seper ti; ut ang dagang,, beban masih har us di bayar , utang pajak, uang muka pelanggan. yang di for mulasikan I C = Li abil itas + Ekuitas – Liabili tas jangka pendek tidak ber bunga.

   Wei gt hed Aver age Cost of Capit al (WACC). Menur ut Amin W. Tunggal (2001) WACC adalah

  jumlah bi aya dar i masi ng – masing komponen modal , mi sal nya pinjaman jangka pendek dan

  Economic Value Added (EVA) Menur ut Amin W. Tunggal (2001), EVA adalah laba yang ter t inggal setelah di kur angi dengan biaya modal (cost of capital) yang diinvestasi kan untuk menghasil kan laba ter sebut, yang di for mulasikan EVA = NOPAT – CoC

  Menur ut Amin W. Tunggal (2001) NOPAT, yaitu laba yang di per oleh dar i oper asi entitas set elah di kur angi pajak penghasil an, tetapi ter masuk biaya keuangan (fi nancial cost ) dan non- cash

2.3. Hubungan EVA terhadap EPS

  Secar a teor itis, hubungan ant ar a EVA dan EPS adalah ber banding lur us, ar tinya jika EVA > 0, maka di temukan adanya EPS.

   Raden Tinneke, (2007) meneli ti t entang Pengar uh EVA dan Faktor-Faktor

  Fundament al Per usahaan Lainnya ter hadap Ret ur n Saham, Peneli tian dil akukan pada perusahaan sektor industr i manufakt ur di BEJ per iode 2002 - 2005. Faktor fundamental diukur dengan ROE, PER, DER, dan PBV. Penel itian ini dil akukan sehubungan dengan r esear ch gap diantar a hasil-hasil peneliti an ter dahulu, yang sebagian menyatakan yai tu: Imam Ghozal i dan Ir wansyah (2002) dan Jogi yanto Har t ono dan Chendr aw ati (1999), bahw a EVA tidak ber pengar uh ter hadap Ret ur n Saham, sementar a sebagi an lain, yaitu: Lehn dan Mukhija (1996) menemukan bukti ber lawanan. Hasil peneliti an yaitu: PER ber pengar uh negatif secar a signifikan ter hadap Ret ur n Saham, PBV ber pengar uh positif secar a si gnifikan ter hadap Ret ur n Saham, EVA ber pengar uh posi tif tetapi tidak signi fikan ter hadap Ret ur n Saham, DER ber pengar uh positif tetapi ti dak signifi kan ter hadap Ret ur n Saham, dan ROE har us dikeluar kan dar i anali sis kar ena multi koli ni er dengan PBV.

  Ansor i (2015) meneli ti tentang Pengar uh EVA dan MVA ter hadap Ret ur n Saham. Peneli tian di lakukan pada perusahaan manufaktur yang ter daft ar di BEI per iode 2011-2013. Penelit ian i ni mer upakan ex post fact o dengan met ode kuanti tatif. Hasil penel itian yait u 1) EVA ber pengar uh positi f dan signifi kan ter hadap Ret ur n Saham, 2) MVA ber pengar uh posi tif dan signifi kan ter hadap

  Ret ur n Saham.

  Nor a, et al (2009) meneliti tentang Per bandi ngan EVA dan FVA sebagai Alat Ukur an Peni laian Kiner ja Keuangan. Penel itian dilakukan pada Industr i Per kebunan di Bur sa Efek I ndonesia. per iode 2004-2009. Hasil penel itian yai tu: 1) ent itas yang menggunakan EVA dapat menci ptakan nilai tambah ekonomi dan menunjukkan ki ner ja keuangan yang bagus, sementar a FVA mampu menciptakan nilai tambah keuangan yang bagus 2) EVA dan FVA ber beda secar a signifikan. Ismi Wenda Hidayati, Topowijono, dan M.G. Wi Endang N.P, (2009) meneliti tentang EVA dan FVA sebagai Alat Ukur Kiner ja Keuangan. Penel itian di lakukan pada PT. Panca Mi tr a Mult iper dana.

  (PMMP) per iode 2010-2014. Hasil penelit ian yait u: ber basis pada per hit ungan EVA, ki ner ja PMMP tdak bagus selama 4 (empat) tahun, pada sisi l ai n FVA member i kan hasil per hitungan yang fluktuati f.

  EVA EPS

  Gambar 1. Model Conceptual H0 : Diduga EVA < 0 ti dak dapat mempr edi ksi EPS, HA: Diduga EVA > 0 dapat mempr ediksi EPS,

  3. Metode Penelitian

  3.1 Pendekatan Peneli tian Pendekatan dalam penel itian ini adalah 1) diskr ikr iptif kuantit at if, yait u dilakukan pengukur an ter hadap data yang r elevan dalam for mulasi yang t elah ditentukan, dan 2) asosiatif untuk menemukan hubungan ant ar a 2 (dua) var iabel atau lebih, yait u di uji secar a stati st ik, yang mencakup uji asumsi kl asi k, r egr esi linier , uji beda mean (t - Test ) dan (f- Test).

  3.2 Pengukur an Var iabel Var iabel Dependen dal am peneli tian i ni adalah EPS ( Y), sementar a Var iabel independen dalam peneliti an i ni adal ah EVA (X).

  3.3 Metode Pengumpul an Dat a dan Tekni k Anali sis Metode pengumpulan dat a dalam penel itian ini adalah metode dokument asi, yaitu dengan mengumpulkan data yang ber asal dar i sumber t er tul is, yaitu data LKT Audit ed dar i Bank Umum yang di publikasikan dal am I ndonesi a St ock Exchange per iode 2011-2015. Tekni k analisi s yang di lakukan dalam penel itian ini adal ah Event St udies, dengan mengelimi nasi Bank Umum yang tidak menyampaikan LKT Audit ed.

  4. Hasil Penelitian

  Uji Nor mali tas Data Dalam peneli tian ini, Uji Nor mal itas Data dil akukan dengan 3 (ti ga) model , yaitu: Model Gr afi s (= Diagr am Histogr am), Model Plot of Regr esi on Standardi zed Residual (Model P Plot) dan Model

  (Model KS) sebagai syar at mut lak untuk dilakukan uji selanjutnya, yai tu

  Kolmogor o-Smi rnov

  Regr esi Lini er Seder hana. Ber ikut adalah hasil Uji Normal itas Data dengan menggunakan Model Gr afi s Gambar 2. Hasi l Uji Nor malitas dengan Hi stogr am Ber dasar kan Model Diagr am di ketahui bahwa dat a EVA sebagai var iabel independen dan EPS sebagai var iabel dependen di nyatakan ter distr ibusi secar a nor mal, kar ena data menyebar ke kanan dan ke ki r i secar a mer at a atau tampak membentuk kur va pada Mean sebesar 1,125E-15, Standar Deviasi sebesar 0,973 dan N sebesar 20.

  Ber ikut adal ah hasil Uji Nor mali tas Data dengan menggunakan Model P Plot Gambar 3. Hasi l Uji Nor malitas dengan p-p plot Ber dasar kan Model P Plot diketahui bahw a data EVA sebagai var iabel i ndependen dan EPS sebagai var i abel dependen dinyat akan ter di str ibusi secar a nor mal , kar ena dat a t ampak menyebar di seki tar kur va dan mengi kuti kur va

  Regresi Linier Sederhana

  Ber ikut adal ah hasil Uji Regr esi Lini er Seder hana

  b

  Tabel . Model Summar y Adjust ed R Std. Er r or of

  Model R R Squar e Squar e t he Estimat e Dur bi n-Watson

  a

  1 .990 .981 .980 43.22735 .794

  a. Pr edictor s: (Constant), EVA

  b. Dependent Var i able: EPS

  a

  Tabel 2. Coefficients Unstandar dized Standardized Coll inear it y

  Coeffi cients Coefficient s Stati stics Model B Std. Er r or Bet a T Sig. Toler ance

  VIF 1 (Constant) 76.315 18.189 4.196 .001 EVA 3.052E-5 .000 .990 30.42 .000 1.000 1.000

  6

  a. Dependent Var iabl e: EPS Ber dasar kan Uji Regr esi Linier Seder hana t er hadap dat a EVA sebagai var i abel independen dan EPS sebagai var iabel dependen, maka disimpulkan hipot esis al ter nati f (HA) yang menyatakan EVA > 0 dapat mempr edi ksi EPS,

  terbukti, kar ena

  a. Didapatkan dar i t abel Model Summar y, R Squar e = 0,981 ar tinya kemampuan EVA untuk menjel askan EPS mencapai 0,981.

  b. Didapatkan dar i Tabel Coefficient s, b.1. Per samaan Regr esi Y = 76,315 + 3,052X+ ε.

  Dimana, Y = EPS , X = EVA Ar tinya ter dapat hubungan ber bandi ng lur us, bahwa kenaikan EVA sebesar 1, dipr ediksikan pada tahun ber i kutnya (r at a-r ata) EPS sebesar 79,367 diseder hanakan 79,37 dan b.2. Sig. 0,000 < tar af si gnifikasi 0,05.,

  5. Keter batasan dan Agenda Penelitian Mendatang

  Peneliti an i ni memili ki keter batasan, antar a l ai n : (1) pemili han objek peneliti an yang di khususkan pada Bank Umum membawa konsekuensi pada jumlah sampel peneliti an yang ter lalu sedikit, tidak dapat di jadi kan benchmar k untuk ti ngkat nasional . (2) EVA mer upakan al at ukur kiner ja yang ter for mulasikan secar a r umit dan memil iki banyak pendekat an yang ber agam, sehingga beda pendekat an yang di gunakan akan member i kan ni lai yang beda. Sar an untuk penel itian mendatang, antar a lain : (1) menetapkan jumlah sampel peneliti an yang lebih banyak, sehingga lebih dapat di jadi kan benchmar k untuk ti ngkat nasional. (2) Untuk mendapat kan bukt i empir is tentang manfaat EVA sebagai pr edi kator EPS dengan meng- compare antar a satu pendekat an dengan pendekat an yang lain, misalnya untuk mengukur IC dapat dilakukan dengan pendekatan oper asi,dimana IC mer upakan penjumlahan dar i kas setar a kas, modal ker ja, dan aset tetap.

  6. Kesimpulan

  Ber dasar kan hasil temuan empir i s, maka di temukan bahwa nil ai EVA > 0 dapat mempr edi ksi EPS pada Bank Umum Mi lik pemer i ntah. Hal ini ber dampak kepada aspek-aspek fundamental sebuah enti tas mel al ui pendekatan r asio (li kuiditas, solvabilit as, dan pr obabi litas) bahwa dapat diyaki ni bagus. Sehingga, jika nilai EVA menghasi lkan nilai yang posi tif (EVA > 0), maka akan semaki n tinggi ni lai EPS- nya.

  Daftar Pustaka

  Ansor i (2015). “Pengar uh EVA dan MVA ter hadap Ret ur n Saham. pada Per usahaan Manufaktur yang Ter daftar di BEI Per iode 2011-2013”. Skr ipsi , Fakultas Ekonomi Univer sitas Neger i Yogyakar t a. Bagus, Pinandi to (2009). “Financial Value Added (FVA) dan Financi al Rati o sebagai Pengukur an

  Kiner ja Keuangan PT. Tambang Batubar a Bukit Asam (Per ser o), Tbk”. Thesis, Univer si tas Air langga. Br igham, Eugene F. Daves Phi lip R ( 2002). Int er mediate Financial Management . Seventh Editi on.

  Southwest er n. Or lando. Ikat an Akuntan Indonesia (2015), Per nyat aan St andar Akunt ansi Keuangan Per 19 Mei 2013,

Nomor 1 t ent ang Ker angka Dasar Penyusunan dan Penyajian Lapor an Keuangan . Jakar t a.

  Ir amani, Rr dan Febr ian, Er ie (2005). “Financial Val ue Added: Suatu Par adi gma dalam Pengukur an Kiner ja dan Nilai Tambah Per usahaan”. Jur nal Akunt ansi & Keuangan. Vol. 7 No. 1. Mei : 1-10. Hidayati , et al (2009). “EVA dan FVA sebagai Alat Ukur Ki ner ja Keuangan Per usahaan, Studi pada

  PT. Panca Mitr a Multiper dana Per iode 2010-2014”. Jur nal Administ r asi Bisnis, Vol. 25 No. 2 Agust us. Nor a, et al (2009). “Anali sis Per bandi ngan Economic Value Addes (EVA) dan Financi al Val ue Added

  ( FVA) Sebagai Alat Ukur Ki ner ja Keuangan pada Industr i Per kebunan di Bur sa Efek Indonesia, Per iode 2004-2009”. Jour nal of Applied Finance and Account ing, Vol. 3 No.1. Hal : 75-93. Soew ar djono. (2008). Teori Akunt ansi; Perekayasaan Pelapor an Keuangan. Edisi Ketiga, BPFE Yogyakar t a. Sekar an, Uma (2000). Resear ch Met hods for Busi ness; a Skill Buil di ng Appr oach. Thir d Edition, John Wil ey and Sons Inc. Sur yani dan Hendr yadi (2015), Met ode Riset Kuantit ati f : Teor i dan Apl ikasi pada Penelit ian Bi dang Manajemen dan Ekonomi I slam . Jakar ta Edisi Per tama, Pr enadamedia Gr oup. Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 jo. UU No. 7 Tahun 1992 tent ang Per bankan. Ti nneke, Raden (2007). “Pengar uh EVA dan Faktor -Faktor Fundamental Per usahaan Lainnya t er hadap Retur n Saham, Studi Empi r is pada Per usahaan Sektor I ndust r i Manufaktur di BEJ

  Per iode 2002 – 2005”. Tesi s, Pr ogr am St udi Magister Manajemen, Univer sitas Diponegor o.