Ma Hyang Industri Kreatif berbasis Keari

Ma Hyang: Industri Kreatif berbasis Kearifan Lokal
Oleh: Tim Penggagas Produk Mahyang
Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah istilah yang sering kita dengar akhir-akhir
ini, istilah ini seringkali muncul diberbagai macam media baik cetak maupun elektronik.
Mungkin kita lebih dahulu mengenai istilah Masyarakat Ekonomi Eropa yang telah lahir
lebih dari 5 dekade yang lalu. Secara umum keduanya hampir sama yang membedakannya
hanyalah mereka di Eropa sedangkan kita di Asia Tenggara (ASEAN).
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang biasa disingkat menjadi MEA secara singkatnya
bisa diartikan sebagai bentuk integrasi ekonomi ASEAN yang artinya semua negara-negara
yang berada dikawasan Asia Tenggara (ASEAN) menerapkan sistem perdagangan bebas.
Indonesia dan seluruh negara-negara ASEAN lainnya (9 negara lainnya) telah menyepakati
perjanjian MEA tersebut atau yang dalam bahasa Inggrisnya adalah ASEAN Economy
Community atau AEC.
Pentingnya Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak terlepas dari dampak positif dan manfaat dari
diberlakukannya perdagangan bebas diwilayah regional Asia Tenggara tersebut.Mungkin saat
ini dampak positifnya belum begitu terasa karena MEA baru saja diberlakukan yaitu pada
tahun 2015, namun diharapkan manfaat besarnya akan terasa pada tahun-tahun selanjutnya.
Dan dibawah ini adalah beberapa dampak positif ata manfaat dari Masyarakat Ekonomi
ASEAN itu sendiri.
1. Masyarakat Ekonomi ASEAN akan mendorong arus investasi dari luar masuk ke
dalam negeri yang akan menciptakan multiplier effect dalam berbagai sektor

khususnya dalam bidang pembangunan ekonomi.
2. Kondisi pasar yang satu (pasar tunggal) membuat kemudahan dalam hal pembentukan
joint venture (kerjasama) antara perusahaan-perusahaan diwilayah ASEAN sehingga
akses terhadap bahan produksi semakin mudah.
3. Pasar Asia Tenggara merupakan pasar besar yang begitu potensial dan juga
menjanjikan dengan luas wilayah sekitar 4,5 juta kilometer persegi dan jumlah
penduduk yang mencapai 600 juta jiwa.
4. MEA memberikan peluang kepada negara-negara anggota ASEAN dalam hal
meningkatkan kecepatan perpindahan sumber daya manusia dan modal yang
merupakan dua faktor produksi yang sangat penting.
5. Khusus untuk bidang teknologi, diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN ini
menciptakan adanya transfer teknologi dari negara-negara maju ke negara-negara
berkembang yang ada diwilayah Asia Tenggara.
Itulah lima dampak positif atau manfaat diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN yang
mulai berlangsung pada tahun 2015. Salah satu usaha dalam menyikapi MEA adalah dengan
menerapkan ekonomi kreatif.
Ekonomi kreatif dan industri kreatif adalah satu kesatuan, di masyarakat modern 2 istilah ini
sudah tidak asing lagi. Keberadaan ekonomi kreatif mampu menopang kehidupan masyarakat
dengan berlandaskan kemandirian, artinya orang tak lagi bergantung pada terbukanya
lapangan kerja. Dengan mereka paham akan konsep ekonomi kreatif maka industri kreatif

bisa berkembang seperti di luar negeri. Memang di Indonesia sendiri Industri kreatif masih

belum maksimal perkembangannya, hal itu dikarenakan masih banyak masyarakat yang pola
pikirnya masih berbasiskan kolonial. Artinya sudah terbiasa untuk bekerja pada orang lain,
ketergantungan inilah yang membuat orang tidak mampu menciptakan ide-ide baru untuk
memandirikan diri sendiri.
Saat ini pasti kita sering melihat fenomena dimana banyak sekali kaum terpelajar dalam
artian mereka yang mampu menyelesaikan pendidikannya dengan baik, tetapi justru sangat
kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Inilah mindset yang harus dirubah ketika orang
seharusnya sudah tidak lagi berpegang pada konsep itu, menciptakan lapangan kerja secara
mandiri walau masih disebut self employ bukanlah sebuah persoalan.
Agar lebih paham apa itu pengertian ekonomi kreatif dan industri kreatif coba kita simak
beberapa penuturan para ahli berikut ini.
Alvin Toffler (1980) dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban ekonomi
kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua,
gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah gelombang ekonomi informasi. Kemudian
diprediksikan gelombang keempat yang merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan
berorientasi pada ide dan gagasan kreatif.
Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi yang sangat penting,
lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan model-model ekonomi. Di dunia

dengan keterbatasan fisik ini, adanya penemuan ide-ide besar bersamaan dengan penemuan
jutaan ide-ide kecil-lah yang membuat ekonomi tetap tumbuh.
Salah satu industri kreatif adalah Fashion dan Seni, tentunya jika kedua hal tersebut
digabungkan maka dapat menjadikan peluang ekonomi yang lebih menjanjikan. Fashion bisa
berbentuk pakaian, maupun aksesoris. Kemudian seni bisa diwujudkan dengan mengambil
salah satu kearifan lokal dari suatu daerah.
Kearifan lokal adalah suatu bentuk kearifan lingkungan yang ada dalam kehidupan
bermasyarakat di suatu tempat atau daerah. Jadi merujuk pada lokalitas dan komunitas
tertentu. Menurut Putu Oka Ngakan dalam Andi M. Akhmar dan Syarifudin (2007) kearifan
local merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan
lingkungan tempatnya hidup secara arif. Budaya Jawa memiliki banyak kearifan lokal salah
satunya adalah wayang.
Ditinjau dari sejarah yang ada, asal usul wayang dianggap telah hadir semenjak 1500 tahun
sebelum Masehi. Wayang lahir dari para cendikia nenek moyang suku Jawa di masa silam.
Pada masa itu, wayang diperkirakan hanya terbuat dari rerumputan yang diikat sehingga
bentuknya masih sangat sederhana. Wayang dimainkan dalam ritual pemujaan roh nenek
moyang dan dalam upacara-upacara adat Jawa.
Wayang adalah sebuah seni pertunjukkan Indonesia yang berkembang pesat dan telah diakui
dunia karena keunikan yang dimilikinya. Sama seperti Batik, UNESCO pada 7 November
2003 juga telah menobatkan wayang sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of

Humanity atau warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur asli Indonesia.
Seni pertunjukan wayang sendiri disukai oleh semua lapisan masyarakat. Bukan hanya di
Jawa, kini wayang juga akrab dan sering disajikan di acara-acara sakral di seluruh dunia.

Adapun bagi Anda yang ingin tahu seperti apa sejarah dan asal usul wayang beserta
perkembangannya hingga saat ini, simaklah pemaparan kami berikut! Asal Usul Wayang
Ditinjau dari sejarah yang ada, asal usul wayang dianggap telah hadir semenjak 1500 tahun
sebelum Masehi. Wayang lahir dari para cendikia nenek moyang suku Jawa di masa silam.
Pada masa itu, wayang diperkirakan hanya terbuat dari rerumputan yang diikat sehingga
bentuknya masih sangat sederhana. Wayang dimainkan dalam ritual pemujaan roh nenek
moyang dan dalam upacara-upacara adat Jawa. Pada periode selanjutnya, penggunaan bahanbahan lain seperti kulit binatang buruan atau kulit kayu mulai dikenal dalam pembuatan
wayang. Adapun wayang kulit tertua yang pernah ditemukan diperkirakan berasal dari abad
ke 2 Masehi. Perkembangan wayang terus terjadi. Cerita-cerita yang dimainkan pun kian
berkembang. Adapun masuknya agama Hindu di Indonesia pun telah menambah khasanah
kisah-kisah yang dimainkan dalam pertunjukan wayang. Kisah Mahabrata dan Ramayana
merupakan 2 contoh kisah yang menjadi favorit pada zaman Hindu Budha di masa itu. Kedua
epik ini dinilai lebih menarik dan memiliki kesinambungan cerita yang unik sehingga pada
abad ke X hingga XV Masehi, kedua kisah inilah justru yang menjadi cerita utama dalam
setiap pertunjukan wayang. Kesukaan masyarakat Jawa pada seni pertunjukan wayang pada
masa tersebut juga berpengaruh terhadap proses penyebaran agama Islam di tanah Jawa.

Sunan Kalijaga misalnya, ketika beliau berdakwah, beliau akan menggelar pertunjukan
wayang dan memainkannya untuk mengundang banyak orang datang. Dalam pertunjukan itu,
beliau menyisipkan pesan moril dan dakwah islam secara perlahan agar masyarakat yang
mayoritas masih memeluk Hindu dan Budha itu tertarik untuk mengetahui Islam lebih dalam.
Berbekal dari penjelasan di atas, kemudian munculah produk mahyang yang mengambil
etimologi dari kata Wayang, yaitu Ma dan Hyang. Ma Hyang merupakan sebuah produk tas
berbahan baku kain blacu dengan desain wayang jawa yang sudah di inovasi sesuai dengan
perkembangan jaman, namun tidak meninggalkan pakem sehingga unsur utama pewayangan
masih tetap ada. Selain desain tersebut, akan dibubuhkan pula narasi atau penjelasan
mengenai ikon wayang tersebut sehingga dapat menambah pengetahuan mengenai
pewayangan. Kedua hal itu ditujukan agar kebudayaan wayang tidak terkikis dengan
mudahnya dan merupakan salah satu metode untuk tetap melestarikan budaya Jawa.

Daftar Pustaka:
http://sukasosial.blogspot.com/2015/08/masyarakat-ekonomi-asean.html
http://www.fundbisnis.com/pengertian-ekonomi-kreatif-dan-industri-kreatif-menurut-paraahli/html
http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/asal-usul-wayang-dan-sejarah.html