Sefti Dewi Putri Rita Rositawati

Sefti Dewi Putri dan Rita Rositawati/ Hubungan BBLR dan Asfiksia dengan ..../508-520

Jurnal Obstretika Scientia

ISSN 2337-6120
Vol. 4 No 2.

Hubungan BBLR Dan Asfiksia Dengan Kejadian Ikterus
Neonatorum
Sefti Dewi Putri*
Rita Rositawati*
*AKBID La Tansa Mashiro, Rangkasbitung

Article Info

Abstract
The purpose of the study is to

Keywords:
Low-birth-weight
(BBLR),

Neonatorum

Asphyxia,

New-born investigate the relationship of the low-birthIcterus weight new-born (BBLR) and asphyxia with
neonatal icterus in perinatology ward in
RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung during
2014. The research design incorporated is the
control case type. The population of the study
is the non-twin new-borns recorded in
perinatology ward in RSUD dr. Adjidarmo
Rangkasbitung during 2014, consisting of
1087 new-borns and sample of 258 babies.
The result of univariate analysis shows that
the babies born in perinatology ward who
have birth weight of < 2500 gram are 23.6 %
and the babies with asphyxia case recorded
are 54.7%. The result of the study indicates
that there is a relationship between low-birthweight new-born (BBLR) (with P value =
0.000 p< 0.05 (OR) 7.781 CI : 95% 3.72916.235) and asphyxia (with P value = 0.001

p< 0.05 (OR) 2.358 CI : 95% 1.428 – 3.895)

Jurnal Obstretika Scientia Vol. 4 No. 2 (2016-2017)

with icterus neonatorum cases. It can be
concluded that there is a relationship between
low-birth-weight

new-born

(BBLR)

and

asphyxia with icterus neonatorum cases.
Corresponding Author:

Tujuan dari penelitian ini adalah

seftidp@yahoo.com

rita.rosita49@gmail.com

untuk mengetahui hubungan BBLR dan
asfiksia dengan kejadian ikterus neonatorum
di ruang perinatologi RSUD dr Adjidarmo
Rangkasbitung tahun 2014. Desain penelitian
yang digunakan adalah tipe kasus kontrol.
Populasi dalam penelitian adalah bayi baru
lahir

tunggal

perinatologi

dan

tercatat

RSUD


di

ruang

dr.Adjidarmo

rangkasbitung tahun 2014 sebanyak 1087
bayi baru lahir dengan jumlah sampel
sebanyak

258

bayi.

Hasil

univariat

menunjukan bahwa bayi yang lahir di ruang
perinatologi memiliki berat badan lahir <

2500 gram sebanyak 23,6 % dan sebagian
bayi

yang mengalami kejadian asfiksia

sebesar 54,7%. Hasil penelitian menunjukan
bahwa terdapat hubungan antara BBLR (nilai
P = 0,000 p< 0,05 (OR) 7,781 CI : 95%
3,729-16,235) dan asfiksia (nilai P = 0,001
p< 0,05 (OR) 2,358 CI : 95% 1,428 - 3,895)
dengan

kejadian

ikterus

neonatorum.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
terdapat hubungan antara BBLR dan asfiksia

kejadian Ikterus Neonatorum.
©2016 JOS.All right reserved.

Jurnal Obstretika Scientia Vol. 4 No. 2 (2016-2017)

pembangunan kesehatan (Hafizah,

Pendahuluan
Kesehatan bayi baru lahir

2014).
Menurut Survei Demografi

0 – 28 hari (neonatal) menjadi hal
yang sangat penting karena akan

dan

menentukan apakah generasi kita


Angka kematian neonatal adalah

yang akan datang dalam keadaan

jumlah penduduk yang meninggal

sehat dan berkualitas. Upaya untuk

satu bulan pertama setelah kelahiran

meningkatkan kesehatan maternal

(0-28 hari) yang dinyatakan dalam

dan neonatal menjadi sangat strategis

1.000 kelahiran hidup pada tahun

bagi upaya pembangunan sumber


yang sama. Angka kematian neonatal

daya

periode 5 tahun terakhir mengalami

manusia

yang

berkualitas.

Kesehatan

Indonesia

Keberhasilan upaya tersebut dapat

penurunan.


dilihat

Survei Demografi dan Kesehatan

dari

penurunan

Angka

Berdasarkan

2012,

(SDKI)

laporan

Kematian Ibu (AKI) dan Angka


Indonesia

2012

Kematian Bayi (AKB), khususnya

diestimasikan sebesar 19 per 1.000

angka kematian bayi baru lahir

kelahiran hidup. Kematian neonatal

(neonatal) (Hafizah, 2014).

menyumbang lebih dari setengahnya
bayi

kematian bayi (59,4%), sedangkan

merupakan indikator yang dapat


jika dibandingkan dengan angka

digunakan untuk menilai tingkat

kematian balita, kematian neonatal

kesehatan masyarakat secara umum

menyumbangkan 47,5%. Penyebab

yang

langsung kematian bayi di Indonesia

Angka

kematian

sekaligus

memperlihatkan
pelayanan

diantaranya disebabkan oleh Asfiksia

kesehatan di masyarakat, karena

(44-46%), infeksi (24 – 25 %),

dapat dipandang sebagai output dari

BBLR (15 – 20%), trauma persalinan

upaya peningkatan kesehatan secara

(2 – 7%), dan cacat bawaan (1-3 %).

keseluruhan. Penurunan AKB yang

Data Survei Demografi Kesehatan

berdampak

Indonesia

keadaan

dan

sistem

langsung

terhadap

(SDKI)

tahun

2012

meningkatnya usia harapan hidup

memperlihatkan angka kematian bayi

merupakan

dalam

di Banten adalah 23 per 1000

keberhasilan

kelahiran hidup. Angka ini lebih dari

menimbang

kredit

poin

Sefti Dewi Putri dan Rita Rositawati/ Hubungan BBLR dan Asfiksia dengan ..../508-520

angka nasional, sebab target angka

pemecahan

nasional tahun 2014 adalah 15 per

Peningkatan kadar bilirubin dapat

1000

diakibatkan oleh pembentukan yang

kelahiran

hidup

(Profil

darah

merah.

berlebihan atau ada gangguan dalam

Kesehatan Indonesia, 2012).
Berdasarkan

sel

data

Dinas

pengeluaran bilirubin. Ikterus pada

Kesehatan Kabupaten Lebak tahun

bayi

2013

neonatal

fisiologis dan sebagian lagi bersifat

dengan

patologis yang di kenal dengan

jumlah kelahiran hidup 22,719 bayi

istilah hiperbilirubinemia yang dapat

(Profil Kesehatan Kabupaten Lebak,

mengakibatkan gangguan saraf pusat

2013). Seluruh kematian perinatal

(kern

sekitar 2 – 27% disebabkan karena

(Deslidel, dkk, 2011).

angka

sebanyak

kelainan

kematian

274

neonatal

darah

atau

baru

lahir

ikterus)

atau

Menurut

ikterus

dapat

bersifat

kematian

Puspita,

(2013)

Salah satu faktor yang dapat memicu

neonatorum 6,6%.
Menurut Maryunani, (2013)

terjadinya

kejadian

ikterus

Bayi dengan ikterus neonatorum

neonatorum adalah Berat badan lahir

merupakan salah satu faktor resiko