Cost accounting materi-11 penentuan harga pokok produk bersama dan sampingan

COST ACCOUNTING

  MATERI-11 PENENTUAN HARGA

POKOK PRODUK BERSAMA

DAN SAMPINGAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PRODUK SAMPINGAN (BY-PRODUCT)

  Produk sampingan adalah suatu produk dengan nilai total yang relatif kecil dan dihasilkan secara simultan atau bersamaan dengan produk lain yang nilai totalnya lebih besar yang disebut dengan produk utama (main product) Asal mula produk sampingan bervariasi, contoh:

  1. Dihasilkan dari pembersihan produk utama, seperti gas dan tar dari produksi arang.

2. Dari sisa atau sampah, seperti serbuk gergaji di tempat penggergajian kayu.

  3. Dari proses persiapan bahan baku sebelum digunakan dalam proses produksi produk utama, contoh: pemisahan biji kapas dari kapas, pemisahan biji apel dari buah apel, kulit dari biji cokelat.

  Produk sampingan dapat diklasifkasikan menjadi dua kelompok menurut kondisi dapat dipasarkannya produk tersebut pada titik pisah batas:

  1. Yang dijual dalam bentuk asalnya tanpa diproses lebih lanjut.

  2. Yang membutuhkan proses lebih lanjut agar dapat dijual.

  Titik pisah batas (split-of point): titik dimana produk sampingan. produk gabungan dan produk utama dapat dipisahkan sebagai unit- unit individual.

  Sebelum titik pisah batas, produk-produk tersebut

PRODUK GABUNGAN (JOINT PRODUCT)

  Produk gabungan adalah suatu produk yang dihasilkan secara simultan melalui suatu proses atau serentetan proses umum, dimana setiap produk yang dihasilkan dari proses tersebut memiliki lebih dari sekedar nilai nominal. Contoh dari produk gabungan: Industri

   pengemasan daging berbagai jenis potongan daging dan beberapa produk sampingan dihasilkan dari satu hewan potong dengan satu total biaya Derivasi bensin menghasilkan produksi nafta, kerosin dan minyak bakar terdistilasi.

  Industri yang harus memilah bahan baku sebelum diproses, seperti perusahaan pengalengan buah dan . sayuran

  

BIAYA GABUNGAN (JOINT

COST)

  • Biaya gabungan adalah biaya yang muncul dari produksi yang simultan atas berbagai produk dalam proses yang sama.

  Biaya gabungan terjadi sebelum titik

  • pisah batas.

  Biaya gabungan terjadi dalam bentuk

  • satu jumlah total biaya yang tidak dapat dibagi untuk semua produk yang dihasilkan.

  Biaya gabungan memerlukan alokasi

  • ke produk-produk individual.
Metode perhitungan biaya produk sampingan  Ada 2 kategori untuk menghitung biaya produk Ada 2 kategori untuk menghitung biaya produk sampingan: 1. sampingan: 1. Biaya produksi gabungan tidak dialokasikan ke produk Biaya produksi gabungan tidak dialokasikan ke produk sampingan. a. sampingan. a. Metode 1 : dibedakan berdasarkan perlakuannya terhadap Metode 1 : dibedakan berdasarkan perlakuannya terhadap pendapatan kotor dari produk sampingan b. pendapatan kotor dari produk sampingan b. Metode 2 : dibedakan berdasarkan perlakuannya terhadap Metode 2 : dibedakan berdasarkan perlakuannya terhadap pendapatan bersih dari produk sampingan

2. Sebagian biaya gabungan dialokasikan ke produk

2. pendapatan bersih dari produk sampingan

  Sebagian biaya gabungan dialokasikan ke produk sampingan tersebut. a. sampingan tersebut. a. Metode 3 : Metode biaya penggantian (replacement cost method). b. Metode 3 : Metode biaya penggantian (replacement cost method). b. Metode 4 : Metode nilai pasar ( market value method) atau metode Metode 4 : Metode nilai pasar ( market value method) atau metode pembatalan atau pembalikan biaya ( reversal cost method) pembatalan atau pembalikan biaya ( reversal cost method)

  

Metode 1 : Pengakuan Pendapatan Kotor

 

  Dalam metode 1, pendapatan kotor dari Dalam metode 1, pendapatan kotor dari penjualan produk sampingan penjualan produk sampingan ditampilkan dalam laporan laba rugi ditampilkan dalam laporan laba rugi sebagai salah satu dari kategori ini: sebagai salah satu dari kategori ini: a.

  Pendapatan lain-lain a. Pendapatan lain-lain b.

b. Tambahan pendapatan penjualan

  Tambahan pendapatan penjualan c. Pengurang harga pokok penjualan dari c. Pengurang harga pokok penjualan dari produk utama produk utama d. Pengurang biaya produksi produk utama.

  d.

  Pengurang biaya produksi produk utama.

  

Metode 1a: Pendapatan kotor penjualan produk

sampingan sebagai pendapatan lain-lain

  Contoh sbb, dengan asumsi pendapatan kotor dari penjualan produk sampingan adalah sebesar $1.500:

  Penjualan (produk utama: 10.000 unit @ $2) 20,000 $

  Harga Pokok Penjualan: Persediaan awal (1.000 unit @$1,50) 1,500 $ Total biaya produksi (11.000 unit @$1,50) 16,500 $ Tersedia untuk dijual

  18,000 $ Dikurang: Persediaan akhir (2.000 unit @$1,50) 3,000 $ Harga Pokok Penjualan:

  15,000 $ Laba kotor

  5,000 $ Beban pemasaran dan administrasi

  2,000 $ Laba operasi

  3,000 $

  Pendapatan lain-lain: penjualan produk sampingan 1,500 $

  Laba sebelum pajak 4,500 $

  

Metode 1b: Pendapatan kotor penjualan produk

sampingan sebagai tambahan pendapatan penjualan

  Penjualan: Produk utama (10.000 unit @ $2) $ 20,000

  Produk sampingan $ 1,500

  Pendapatan Penjualan $ 21,500 Harga Pokok Penjualan:

  Persediaan awal (1.000 unit @$1,50) $ 1,500 Total biaya produksi (11.000 unit @$1,50) $ 16,500 Tersedia untuk dijual

  $ 18,000 Dikurang: Persediaan akhir (2.000 unit @$1,50) $ 3,000 Harga Pokok Penjualan:

  $ 15,000 Laba kotor

  $ 6,500 Beban pemasaran dan administrasi

  $ 2,000 Laba operasi

  $ 4,500 Metode 1c : Pendapatan kotor penjualan produk sampingan sebagai pengurang HPP dari produk utama

  Penjualan (produk utama: 10.000 unit @ $2) $ 20,000

  Harga Pokok Penjualan: Persediaan awal (1.000 unit @$1,50) $ 1,500 Total biaya produksi (11.000 unit @$1,50) $ 16,500 Tersedia untuk dijual

  $ 18,000 Dikurang: Persediaan akhir (2.000 unit @$1,50) $ 3,000 Harga Pokok Penjualan:

  $ 15,000

  Dikurang : pendapatan penjualan produk sampingan $ 1,500 HPP setelah dikurang penjualan produk sampingan $ 13,500 Laba kotor $ 6,500

  Beban pemasaran dan administrasi $ 2,000

  Laba operasi $ 4,500

  

Metode 1d: pendapatan kotor dari penjualan

produk sampingan sebagai pengurang biaya

produksi produk utama

  Penjualan (produk utama: 10.000 unit @ $2) $ 20,000

  Harga Pokok Penjualan: Persediaan awal (1.000 unit @$1,35)

  $ 1,350 Total biaya produksi (11.000 unit @$1,50) $ 16,500

  Dikurang: pendapatan dari penjualan produk sampingan $ 1,500 Biaya produksi bersih $ 15,000

  Tersedia untuk dijual (12.000 unit @ $ 1,3625 (16.350/12.000)) $ 16,350 Dikurang: Persediaan akhir (2.000 unit @$1,3625 ) $ 2,725

  Harga Pokok Penjualan: $ 13,625 Laba kotor $ 6,375

  Beban pemasaran dan administrasi $ 2,000

  Laba operasi $ 4,375

  METODE 2: PENGAKUAN PENDAPATAN BERSIH 

  Metode pendapatan bersih (net revenue method): Metode pendapatan bersih (net revenue method): membebankan biaya yang terjadi setelah titik pisah batas membebankan biaya yang terjadi setelah titik pisah batas (yaitu biaya untuk memproses maupun memasarkan (yaitu biaya untuk memproses maupun memasarkan produk sampingan) ke pendapatan produk sampingan. produk sampingan) ke pendapatan produk sampingan.  Beberapa perusahaan memiliki akun ‘Produk Sampingan’, Beberapa perusahaan memiliki akun ‘Produk Sampingan’, dimana semua biaya yang terjadi setelah titik pisah batas dimana semua biaya yang terjadi setelah titik pisah batas di debit ke akun ini, sementara pendapatan yang di debit ke akun ini, sementara pendapatan yang diperoleh dikreditkan ke akun tersebut. diperoleh dikreditkan ke akun tersebut.  Saldo dari produk sampingan ditampilkan di laporan laba Saldo dari produk sampingan ditampilkan di laporan laba rugi dengan mengikuti salah satu cara yang dijelaskan rugi dengan mengikuti salah satu cara yang dijelaskan dalam metode 1. dalam metode 1.

METODE 3: METODE BIAYA PENGGANTIAN

  

  Metode biaya penggantian (replacement cost method) Metode biaya penggantian (replacement cost method) biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang produk sampingannya digunakan oleh yang produk sampingannya digunakan oleh perusahaan itu sendiri. perusahaan itu sendiri.

  Adanya produk sampingan menghilangkan kebutuhan Adanya produk sampingan menghilangkan kebutuhan untuk membeli bahan baku yang serupa dari untuk membeli bahan baku yang serupa dari pemasok. pemasok.

  Biaya produksi produk utama yang menghasilkan Biaya produksi produk utama yang menghasilkan produk sampingan dikredit, dan debitnya diposting ke produk sampingan dikredit, dan debitnya diposting ke departemen yang menggunakan produk sampingan departemen yang menggunakan produk sampingan tersebut. tersebut.

  Jumlah yang diposting oleh ayat jurnal tersebut Jumlah yang diposting oleh ayat jurnal tersebut merupakan biaya pembelian atau biaya merupakan biaya pembelian atau biaya penggantiannya. METODE 4: METODE HARGA PASAR (PEMBATALAN BIAYA)  

  Metode ini mengurangi biaya produksi dari Metode ini mengurangi biaya produksi dari produk utama, bukan dengan pendapatan produk utama, bukan dengan pendapatan aktual yang diterima, melainkan dengan aktual yang diterima, melainkan dengan estimasi nilai produk sampingan pada saat estimasi nilai produk sampingan pada saat dijual. dijual.

   

  Akun produk sampingan dibebankan dengan Akun produk sampingan dibebankan dengan nilai estimasi ini, dan biaya produksi dari nilai estimasi ini, dan biaya produksi dari produk utama dikredit. produk utama dikredit.

   

  Tambahan biaya bahan baku, tenaga kerja atau Tambahan biaya bahan baku, tenaga kerja atau overhead pabrik yang terjadi setelah titik pisah overhead pabrik yang terjadi setelah titik pisah batas dibebankan ke produk sampingan. batas dibebankan ke produk sampingan.

   

  Nilai estimasi dari produk sampingan pada titik Nilai estimasi dari produk sampingan pada titik pisah batas dapat dihitung dengan beberapa pisah batas dapat dihitung dengan beberapa alternatif: alternatif:

  1.

  1. Mengestimasikan laba kotor dan biaya produksi

  Mengestimasikan laba kotor dan biaya produksi setelah titik pisah batas dari produk sampingan, setelah titik pisah batas dari produk sampingan, lalu mengurangkannya dari harga pasar fnalnya. lalu mengurangkannya dari harga pasar fnalnya.

  2.

  2. Jika produk sampingan memiliki nilai pasar pada

  Jika produk sampingan memiliki nilai pasar pada titik pisah batas, maka akun produk sampingan titik pisah batas, maka akun produk sampingan dibebankan dengan nilai pasar tersebut lalu dibebankan dengan nilai pasar tersebut lalu dikurangi dengan estimasi laba kotor. Lawannya dikurangi dengan estimasi laba kotor. Lawannya dikreditkan ke biaya produksi produk utama. dikreditkan ke biaya produksi produk utama. Contoh metode harga pasar dalam menghitung biaya produk utama dan produk sampingan

  Produk Utama Produk Sampingan Bahan Baku

  $ 50.000 Tenaga kerja $ 70.000 Overhead pabrik $ 40.000 Total biaya produksi (40.000 unit) $ 160.000

  Harga pasar produk sampingan (5.000 unit @ $1,80) $ 9.000 Estimasi laba kotor terdiri atas:

  Asumsi laba operasi (20% dari harga jual) $ 1.800 Beban pemasaran dan administrasi (5% dari harga jual) $ 450

  $ 2.250 $ 6.750 Estimasi biaya produksi setelah titik pisah batas: Bahan baku

  $ 1.000 Tenaga kerja $ 1.200 Overhead pabrik $ 300 $ 2.500

  Estimasi nilai produk sampingan dititik pisah batas yang akan dikreditkan ke produk utama $ 4.250 $ 4.250 Biaya bersih dari produk utama

  $ 155.750 Ditambah biaya produksi aktual setelah titik pisah batas

  $ 2.300 Total $ 6.550

  Total jumlah unit 40.000 5.000

  METODE PERHITUNGAN BIAYA PRODUK GABUNGAN 

   Biaya produk gabungan (terjadi sebelum titik Biaya produk gabungan (terjadi sebelum titik pisah batas), dapat dialokasikan ke produk pisah batas), dapat dialokasikan ke produk gabungan menggunakan salah satu dari metode gabungan menggunakan salah satu dari metode berikut: berikut: 1.

  Metode harga pasar, berdasarkan harga pasar 1. Metode harga pasar, berdasarkan harga pasar relatif dari produk individual. relatif dari produk individual.

  2. Metode biaya rata-rata per unit.

  2. Metode biaya rata-rata per unit.

  Metode rata-rata tertimbang, berdasarkan pada faktor pembobotan yang telah ditentukan faktor pembobotan yang telah ditentukan sebelumnya. sebelumnya.

  3. Metode rata-rata tertimbang, berdasarkan pada 3.

  4.

  4. Metode unit kuantitatif, berdasarkan pada ukuran

  Metode unit kuantitatif, berdasarkan pada ukuran fsik unit seperti berat, ukuran linear atau volume. fsik unit seperti berat, ukuran linear atau volume.

METODE HARGA PASAR

   PRODUK GABUNGAN YANG DAPAT DIJUAL PADA TITIK PRODUK GABUNGAN YANG DAPAT DIJUAL PADA TITIK PISAH BATAS. PISAH BATAS.

   

  Metode ini menggunakan total harga pasar dari setiap Metode ini menggunakan total harga pasar dari setiap

  produk, yaitu jumlah unit yang diproduksi dikalikan dengan produk, yaitu jumlah unit yang diproduksi dikalikan dengan harga jual per unit. harga jual per unit. Contoh: Contoh:

   

  Asumsikan produk gabungan A, B, C, D diproduksi dengan Asumsikan produk gabungan A, B, C, D diproduksi dengan biaya gabungan sebesar $120.000. Kuantitas yang biaya gabungan sebesar $120.000. Kuantitas yang diproduksi adalah : A= 20.000 unit, B=15.000 unit, diproduksi adalah : A= 20.000 unit, B=15.000 unit, C=10.000 unit dan D=15.000 unit. Produk A dijual seharga C=10.000 unit dan D=15.000 unit. Produk A dijual seharga $0,25 ; B seharga $3 ; C seharga $3,50 dan D seharga $5.

  $0,25 ; B seharga $3 ; C seharga $3,50 dan D seharga $5. Harga ini merupakan harga pasar dari produk tersebut Harga ini merupakan harga pasar dari produk tersebut pada titik pisah batas. Diasumsikan produk-produk tersebut pada titik pisah batas. Diasumsikan produk-produk tersebut dapat dijual pada titik tersebut. dapat dijual pada titik tersebut. Alokasi biaya gabungan dihitung sebagai berikut:

  1

  2

  3

  4

  5 Harga pasar per Rasio nilai produk Pembagian biaya Total harga

  

Produk Unit Produksi unit pada terhadap total harga produksi

pasar titik pisah pasar gabungan batas

  (Harga pasar per produk : total (no.1 x no.2) ($120.000 x no.4) harga pasar) x 100%

  A 20,000 $ 0.25 $ 5,000 3.125% $ 3,750 B 15,000 $ 3.00 $ 45,000 28.125% $ 33,750 C 10,000 $ 3.50 $ 35,000 21.875% $ 26,250 D 15,000 $ 5.00 $ 75,000 46.875% $ 56,250

  $ 160,000 100.000% $ 120,000

  

Pada metode harga pasar dengan asumsi bahwa unit dijual tanpa

pemrosesan lebih lanjut, maka setiap produk gabungan akan

menghasilkan persentase laba kotor yang sama. Contoh (dengan asumsi tidak ada persediaan awal):

  Total A B C D Unit: Penjualan

  52,000 18,000 12,000 8,000 14,000 Persediaan akhir 8,000 2,000 3,000 2,000 1,000 Total produksi

  60,000 20,000 15,000 10,000 15,000 $: (unit terjual x harga pasar per unit pada titik pisah batas) Penjualan

  $ 138,500 $ 4,500 $ 36,000 $ 28,000 $ 70,000

Biaya produksi $ 120,000 $ 3,750 $ 33,750 $ 26,250 $ 56,250

Dikurangi: persediaan akhir (unit persediaan akhir : total produksi) x biaya produksi)) (

  $ 16,125 $ 375 $ 6,750 $ 5,250 $ 3,750

Harga Pokok Penjualan $ 103,875 $ 3,375 $ 27,000 $ 21,000 $ 52,500

Laba kotor (Penjualan - HPP) $ 34,625 $ 1,125 $ 9,000 $ 7,000 $ 17,500

Persentase laba kotor 25% 25% 25% 25% 25%

    Produk gabungan yang tidak dapat dijual pada titik Produk gabungan yang tidak dapat dijual pada titik pisah batas . pisah batas .

   

  Produk yang tidak dapat dijual di titik pisah batas Produk yang tidak dapat dijual di titik pisah batas

  memerlukan pemrosesan tambahan sebelum dapat memerlukan pemrosesan tambahan sebelum dapat dijual. dijual. Untuk itu dasar untuk mengalokasikan biaya gabungan Untuk itu dasar untuk mengalokasikan biaya gabungan

    adalah harga pasar hipotetis pada titik pisah batas.

  adalah harga pasar hipotetis pada titik pisah batas. Harga Pasar Hipotetis = Harga Pasar Hipotetis =

    Harga Pasar Final – biaya pemrosesan tambahan.

  Harga Pasar Final – biaya pemrosesan tambahan. Beban pemasaran & beban administratif yang dapat Beban pemasaran & beban administratif yang dapat

   

  ditelusuri langsung ke produk tertentu serta estimasi ditelusuri langsung ke produk tertentu serta estimasi untuk laba juga harus dikurangi jika jumlahnya berbeda untuk laba juga harus dikurangi jika jumlahnya berbeda secara proporsional untuk produk gabungan yang secara proporsional untuk produk gabungan yang berbeda. berbeda. Contoh : asumsi berikut ini ditambahkan ke contoh sebelumnya:

  Produk Harga pasar per unit

  Biaya pemrosesan tambahan (setelah titik pisah batas)

  A 0.50 $ 2,000 $

  B 5.00 $ 10,000 $

  C 4.50 $ 10,000 $

  D 8.00 $ 28,000 $

  Alokasi biaya gabungan : 1 2 3 4 5 6 7 8 Produk

  Harga pasar final per unit Unit

  Produksi Harga pasar

  Final Biaya pemrosesan tambahan

  Harga pasar hipotetis Pembagian biaya produksi gabungan

  Total biaya produksi Persentase total biaya produksi (no.1 x no.2) (no.3 - no.4) ((harga pasar hipotetis per produk : total harga pasar

  hipotetis) x biaya produksi gabungan) (no.6 + no.4) ( no.7 : no.3) x100%

  A 0.50 $ 20,000 10,000 $ 2,000 $ 8,000 $ 4,800 $ 6,800 $ 68.0% B 5.00 $ 15,000 75,000 $ 10,000 $ 65,000 $ 39,000 $ 49,000 $ 65.3%

  C 4.50 $ 10,000 45,000 $ 10,000 $ 35,000 $ 21,000 $ 31,000 $ 68.9% D 8.00 $ 15,000 120,000 $ 28,000 $ 92,000 $ 55,200 $ 83,200 $ 69.3%

  250,000 $ 50,000 $ 200,000 $ 120,000 $ 170,000 $ 68.0% Laporan laba kotor berikut ini menggunakan jumlah unit terjual yang sama dengan yang digunakan di contoh sebelumnya, tetapi harga jual telah dinaikkan sebagai akibat dari adanya pemrosesan tambahan :

  Total A B C D Unit: Penjualan

  52,000 18,000 12,000 8,000 14,000 Persediaan akhir 8,000 2,000 3,000 2,000 1,000 Total produksi

  60,000 20,000 15,000 10,000 15,000 $: (unit terjual x harga pasar final per unit )

  

Penjualan $ 217,000 $ 9,000 $ 60,000 $ 36,000 $ 112,000

Harga Pokok Produksi:

Biaya produksi gabungan $ 120,000 $ 4,800 $ 39,000 $ 21,000 $ 55,200

Biaya pemrosesan tambahan $ 50,000 $ 2,000 $ 10,000 $ 10,000 $ 28,000

Total biaya produksi $ 170,000 $ 6,800 $ 49,000 $ 31,000 $ 83,200

Dikurangi: persediaan akhir

( (unit persediaan akhir : total produksi) x biaya produksi)) $ 22,227 $ 680 $ 9,800 $ 6,200 $ 5,547

Harga Pokok Penjualan $ 147,773 $ 6,120 $ 39,200 $ 24,800 $ 77,653

Laba kotor (Penjualan - HPP) $ 69,227 $ 2,880 $ 20,800 $ 11,200 $ 34,347

Persentase laba kotor 32% 32% 35% 31% 31%

  Metode biaya rata-rata per unit  

  Metode biaya rata-rata per unit Metode biaya rata-rata per unit ( average unit cost method) adalah ( average unit cost method) adalah metode yang mengalokasikan biaya metode yang mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan gabungan ke produk gabungan sedemikian rupa sehingga setiap produk sedemikian rupa sehingga setiap produk

menerima alokasi biaya gabungan per

menerima alokasi biaya gabungan per

unit dalam jumlah yang sama, yang unit dalam jumlah yang sama, yang disebut sebagai biaya rata-rata per unit. disebut sebagai biaya rata-rata per unit.

   

  Biaya rata-rata per unit = Biaya rata-rata per unit = Total biaya produksi gabungan Total biaya produksi gabungan Dari contoh sebelumnya:

  

Biaya rata-rata per unit = total biaya produksi gabungan = $

120.000 = $2 per unit Total jumlah unit yang diproduksi = 60.000

Biaya rata-rata per unit = total biaya produksi gabungan = $

  120.000 = $2 per unit Total jumlah unit yang diproduksi = 60.000 Produk Unit Produksi Pembagian biaya produksi gabungan

  (unit produksi x biaya rata-rata per unit) A 20,000

  40,000 $ B 15,000 30,000 $ C 10,000 20,000 $ D 15,000 30,000 $ 60,000

  120,000 $ METODE RATA-RATA TERTIMBANG

  Metode rata-rata tertimbang menggunakan faktor pembobotan Metode rata-rata tertimbang menggunakan faktor pembobotan yang diberikan ke setiap unit sebagai dasar untuk yang diberikan ke setiap unit sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya gabungan. mengalokasikan biaya gabungan.

  Dasar alokasi = Dasar alokasi = Barang jadi dari semua jenis x faktor pembobotan Barang jadi dari semua jenis x faktor pembobotan Faktor pembobotan dapat didasarkan pada atribut seperti ukuran Faktor pembobotan dapat didasarkan pada atribut seperti ukuran unit, tingkat kesulitan, waktu yang diperlukan untuk unit, tingkat kesulitan, waktu yang diperlukan untuk memproduksi unit tsb, perbedaan dalam jenis tenaga kerja yang memproduksi unit tsb, perbedaan dalam jenis tenaga kerja yang digunakan, perbedaan jumlah bahan baku yang digunakan. digunakan, perbedaan jumlah bahan baku yang digunakan.

  Contoh: asumsi faktor pembobotan yang dibebankan keempat produk Contoh: asumsi faktor pembobotan yang dibebankan keempat produk : : Produk A = 3 poin Produk A = 3 poin Produk B = 12 poin Produk B = 12 poin Produk C = 13.5 poin Produk C = 13.5 poin

  Menggunakan data dari contoh sebelumnya, alokasi biaya gabungan dengan metode rata-rata tertimbang adalah seperti berikut:

  1

  2

  3

  4

  5 Rata-rata Pembagian biaya Produk Unit Produksi Poin Biaya per unit tertimbang produksi gabungan

  (total biaya produksi gabungan : total (no.1 x no.2) (no.3 x no.4) rata-rata tertimbang)

  A 20,000 3 60,000 0.20 $ 12,000 B 15,000 12 180,000 0.20 $ 36,000 C 10,000 13.5 135,000 0.20 $ 27,000

  D 15,000 15 225,000 0.20 $ 45,000

  600,000 $ 120,000

  Catatan : total biaya produksi gabungan = $120.000

  METODE UNIT KUANTITATIF  Metode unit kuantitatif (quantitative unit method): Metode unit kuantitatif (quantitative unit method): adalah metode yang mengalokasikan biaya gabungan adalah metode yang mengalokasikan biaya gabungan berdasarkan satuan pengukuran yang sama, misalnya berdasarkan satuan pengukuran yang sama, misalnya galon, ton, atau meter persegi. galon, ton, atau meter persegi. Jika produk gabungan tidak bisa diukur dalam satuan Jika produk gabungan tidak bisa diukur dalam satuan ukuran yang sama, maka ukuran tersebut harus ukuran yang sama, maka ukuran tersebut harus dikonversikan ke satuan yang sama. Misal ketika arang dikonversikan ke satuan yang sama. Misal ketika arang diproduksi, batubara,benzol,amonia sulfat dan gas juga diproduksi, batubara,benzol,amonia sulfat dan gas juga ikut diproduksi dan masing-masing diukur dalam ikut diproduksi dan masing-masing diukur dalam satuan yang berbeda. satuan yang berbeda. Contoh berikut ini menggunakan metode unit kuntitatif Contoh berikut ini menggunakan metode unit kuntitatif dengan menggunakan berat sebagai dasar alokasi dengan menggunakan berat sebagai dasar alokasi biaya gabungan dengan asumsi biaya batubara adalah biaya gabungan dengan asumsi biaya batubara adalah sebesar $40 per ton. sebesar $40 per ton.

  1 2 3 4 Produk yang Bobot produk Distribusi limbah ke Biaya per produk per ton Produk diperoleh per yang dihasilkan produk yang dihasilkan batubara ton batubara setelah revisi ((no.1 : (total berat produk-berat (no.3 : total bobot setelah revisi) x limbah))x berat limbah biaya per ton batubara (no.1+no.2)

  Arang 1,320.00 69.47 1,389.47 $

  27.79 Batu bara 120.00 6.32 126.32 $

  2.53 Benzol

  21.90

  1.15 23.05 $

  0.46 Amonia Sulfat

  26.00

  1.37 27.37 $

  0.55 Gas 412.10 21.69 433.79 $

  8.68 Limbah (air) 100.00 2,000.00 100.00 2,000.00 $

  40.00