KAJIAN APLIKASI SERESAH TEBU DAN UREA TERHADAP KETERSEDIAN NITROGEN DALAM TANAH PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X JENGKOL-KEDIRI

  • 1
  • 1
  • 1
  • 1
  • 1
  • 1 .
  • 1

  • and 5.94 ppm NO

  • . Application of area combined with sugarcane trash increased the plant’s heigh in every treatment. The best values were recorded the P1 treatment at 33, 35, 37 and 39 weeks with the plant height 258, 42 cm, 269, 57 cm, 287, 83 cm, 298, 67 cm, respectively.

  , dan 15 ppm Zn (Pusat Penelitian Gula PTPN X, 2015).

  U

  506 ppm Fe, 98 ppm Mn, 14 ppm C

  2 O, 0,36 % Ca, 0,094 % Mg ,

  2 O 5 , 0,13 % K

  kegiatan konservasi, penambahan bahan organik, dan peningkatan kesuburan tanah (Thorburn et al ., 2002). Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa seresah tebu memiliki kandungan 0,72 % N, 0,15 % P

  L.) merupakan komoditas yang penting dan penghasil gula terbesar dalam usaha perkebunan di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi gula adalah mengembalikan bahan organik ke dalam tanah dengan aplikasi seresah yang diperoleh dari sisa panen tanaman tebu sehingga dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman tebu. Seresah tebu merupakan sisa panen tebu biasanya dibakar setelah proses penebangan.

  . Konsep sistem trash management adalah pengembalian seresah tebu sisa panen ke lahan. Sistem trash

  management

  Puslit Gula PT. Perkebunan Nusantara X Jengkol-Kediri melakukan uji coba tanam dengan sistem trash

  X Jengkol-Kediri merupakan salah satu perusahaan yang memiliki ruang lingkup penelitian gula. Memasuki musim tanam tahun 2015-2016,

  (2003) praktek pembakaran seresah dapat menurunkan Bahan Organik Tanah (BOT) lebih cepat. Pusat Penelitian (Puslit) Gula PT. Perkebunan Nusantara

  al.

  Pembakaran seresah mengakibatkan kesuburan tanah menurun. Menurut Hairiah et

  management memiliki pengaruh yang besar pada

  Tanaman tebu (Saccharum

  officinarum

  Keywords : N-availability, sugarcane growth, : sugarcane trash Pendahuluan

  3

  4

  ) had the highest N-availability value of 6.12 ppm NH

  Results of this study indicated that the treatment P1 (2 kg urea + 20 t sugarcane trash ha

  ) combined with the provision of 20 t sugarcane trash ha

  ), and P6 (6 kg urea ha

  ), P5 (5 kg urea ha

  ), P4 (4 kg urea ha

  ), P3 (3 kg urea ha

  Sugar Research Center of PT. Perkebunan Nusantara X Jengkol, Kediri has a test plant with trash management system. The concept of trash management system is the return of sugarcane trash crop residues to soil. This study aimed to identify the effect of sugarcane trash and urea application on the availability of N In the soil andsugarcane growth at Sugar Research Center of PT. Perkebunan Nusantara X Jengkol-Kediri. Treatments tested in this studya were applicationa of urea at different doses, P1 (without urea), P2 (2 kg urea ha

  

Jurusan Tanah, Fakultas Peranian, Universitas Brawijaya

* penulis korespondensi: elistyarini@ub.ac.id

Abstract

  

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X JENGKOL-KEDIRI

Rocky Paulus Batubara, Endang Listyarini

*

  

Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 4 No 1 : 411-419, 2017

KAJIAN APLIKASI SERESAH TEBU DAN UREA TERHADAP

KETERSEDIAN NITROGEN DALAM TANAH

  Seresah tebu dapat menyediakan N dan unsur hara lain bagi tanaman, tetapi tidak langsung diserap tanaman harus melalui proses dekomposisi sehingga menjadi bahan organik tanah sehingga dapat diserap tanaman. Dekomposisi serasah adalah perubahan fisik maupun kimiawi oleh mikroorganisme tanah

  • 1
  • 1
  • 1
  • 1
  • 1 .
  • 1

  • 1

  Hasil analisis ragam menyatakan bahwa perlakuan urea + seresah tebu berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap Bahan Organik Tanah (BOT). Perlakuan P0, P3, dan P5 dengan hasil rata-rata 1,28 % memiliki nilai BOT terendah sebesar 1.23 % dan perlakuan P1 (Urea 2 kg + seresah tebu 20 t ha

  Hasil dan Pembahasan Bahan Organik Tanah

  Kation (KTK) tanah, Bahan Organik Tanah (BOT).

  2 O) tanah, Kapasitas Tukar

  Pengamatan sampel tanaman dilakukan secara acak. dalam satu perlakuan terdapat 20 tanaman. Pengamatan sampel tanaman dalam satu plot diambil 4 sampel untuk diamati. Tanaman yang diamati adalah tinggi tanaman tebu yang diukur dari permukaan tanah hingga buku ruas dekat daun paling bawah. Analisis sifat kimia tanah dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum aplikasi urea dan seresah tebu sebagai analisis dasar dan analisis tanah pada minggu ke 37 setelah aplikasi urea dan seresah tebu. Analisis sifat kimia meliputi: N-total, N- tersedia, pH (H

  Pengambilan sampel tanah dilakukan di Kebun HGU C13 Pusat Penelitian Gula PT. Perkebunan Nusantara X Jengkol-Kediri dalam keadaaan terganggu (disturbed) pada kedalaman 30 cm dengan tiga titik pengambilan sampel tanah setiap plot yang dikompositkan.

  ) serta dikombinasikan dengan pemberian seresah tebu 20 t ha

  ), dan P5 (6 kg ha

  ), P4 (5 kg ha

  ), P3 (4 kg ha

  ), P2 (3 kg ha

  Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang digunakan terdiri dari 6 perlakuan dan 3 ulangan. Sehingga terdapat 18 satuan percobaan. Perlakuan yang digunakan yaitu dengan aplikasi urea dengan dosis yang berbeda yaitu P0 (control tanpa urea), P1 (2 kg ha

  Malang dan laboratorium Kimia Tanah di Pusat Penelitian Gula PT. Perkebunan Nusantara X Jengkol-Kediri.

  Penelitian dilaksanakan di Pusat Penelitian Gula PT. Perkebunan Nusantara X Jengkol- Kediri. Penelitian dilakukan pada bulan April- Juli 2016. Analisis sifat kimia tanah dilaboratorium Kimia Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya,

  Bahan dan Metode

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh aplikasi seresah tebu dan urea terhadap ketersedian N dalam tanah dan pertumbuhan tebu di Pusat Penelitian gula PT. Perkebunan Nusantara X Jengkol-Kediri, yang bermanfaat memberikan informasi kepada petani tebu, mengenai konservasi kimia tanah khususnya ketersediaan N dengan memanfaatkan limbah seresah tebu.

  Penelitian ini dilakukan pemberian pupuk urea dicampur dengan air yang diaplikasikan di seresah tebu dimaksudkan untuk mempercepat laju dekomposisi seresah tebu sehingga meningkatkan kandungan nitrogen dan menurunkan C/N rasio. Van Soest (2006) mengemukakan bahwa aplikasi urea bertujuan untuk penyedia sumber nitrogen yang dapat meningkatkan kadar nitrogen untuk menyediakan kebutuhan sumber makanan bagi mikroba. Nitrogen merupakan unsur hara yang sangat penting karena nitrogen merupakan unsur hara makro dan banyak terdapat dalam tanah serta sangat dibutuhkan oleh tanaman tebu (Soemarno, 2011).

  (bakteri, fungi dan hewan tanah lainnya) yang disebut dengan mineralisasi. Mineralisasi yaitu proses penghancuran bahan organik yang berasal dari hewan dan tanaman menjadi senyawa-senyawa organik sederhana (Dita, 2007). Laju dekomposisi seresah yang masih dalam bentuk segar lebih lama dibandingkan dengan seresah yang sudah mengalami pengomposan, hal ini dikarenakan C/N rasio seresah tebu segar pada lahan penelitian adalah 57 dan C/N rasio kompos pupuk organik berdasarkan persyaratan teknis minimal organik memiliki C/N rasio 15-25 (Eviati dan Sulaeman 2009). Menurut Widarti et al. (2015) tingginya nilai C/N rasio dapat mengurangi aktivitas biologi mikroorganisme sehingga diperlukan waktu yang lama untuk pengomposan dan menghasilkan mutu yang lebih rendah.

  

Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 4 No 1 : 411-419, 2017

  ) memiliki nilai BOT tertinggi yaitu 1,61 % (Gambar 1). Peningkatan nilai BOT dikarenakan adanya penambahan seresah tebu. Menurut Abdurachman, Sutomo, dan Sutrisno (2005) seresah tebu yang telah melapuk dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Seresah tebu dapat

  = 0,567 yang termasuk kuat. Kapasitas tukar tunya dipengaruhi oleh anik tanah (Saptiningsih enurut Atmojo (2003)

  2 O) tanah sebesar 0,6 da

  KTK tanah dikarenakan pada BOT yang KTK tanah, didukung i antara KTK tanah

  menunjukkan bahwa seresah tebu tidak p<0,05) terhadap KTK

  ation (KTK)

  ,6 dari analisis dasar 5,0 kuan P1.

  a, berupa kation-kation menunjukkan bahwa mampu meningkatkan pH

  Atmojo (2003) bahwa peran penting untuk a bahan organik yang terdekomposisi, karena lah terdekomposisi akan

  sil korelasi antara pH OT sebesar r = 0,323 elas korelasi cukup. Hal

  2 O) tanah,

  012) menyatakan bahwa mempengaruhi kehidupan langsung, yaitu melalui yang meliputi suhu, unsur hara. ngan pH (H

  419, 2017

  Hasil analisis ragam me perlakuan urea + s berpengaruh nyata (p<0 tanah. Peningkatan KTK adanya peningkatan berhubungan dengan KT dengan hasil korelasi dengan BOT sebesar r = dalam kelas korelasi kua kation tanah salah satuny kandungan bahan organik dan Haryanti, 2015). Me

  Kapasitas Tukar Kation

  menjadi 5,6 pada perlakua

  yang termasuk dalam kela tersebut sesuai dengan A bahan organik berper meningkatkan pH jika ditambahkan telah terde bahan organik yang telah melepaskan mineralnya, basa. Hasil penelitian me urea + seresah tebu mamp (H

  Jurnal Tanah

  2 O) tanah dengan BO

  0,05) terhadap pH gkatan pH tanah ningkatan pada BOT yang berhubungan denga didukung dengan hasil (H

  ). Hasil penelitian eresah tebu + urea OT tanah sebesar 0,59 2 % menjadi 1,61 % menunjukkan bahwa seresah tebu tidak

  N dipermukaan dalam ha

  7) dalam penelitiannya aplikasi seresah tebu percobaan telah tingkat dekomposisi nyata dipercepat oleh

  Gambar 1. Nilai Bahan Organik Tanah. litian ditujukan untuk sme yang dapat tebu, bukan untuk dalam tanah, karena dalam jumlah yang an Soest (2006), gai sumber nitrogen n pertumbuhan jamur ndungan nitrogen untuk bagi mikroba. Menurut

  Hal tersebut sesuai dengan Antari et al. (2012 penggunaan seresah mem fauna secara tidak lang perubahan lingkungan y kelembaban, aerasi, dan un

  nah sehingga memacu me tanah tetap dalam organik sehingga n unsur hara yang

  anah dan Sumberdaya Lahan Vol 4 No 1 : 411-419

  dikarenakan adanya penin

  Hasil analisis ragam me perlakuan urea + sere berpengaruh nyata (p<0, (H

  pH Tanah

  menjaga kelembaban tanah aktifitas mikroorganisme t mendekomposisi bahan menyediakan kebutuhan dibutuhkan tanaman. Ha Aplikasi urea pada penelitia memacu mikroorganism mendekomposisi seresah t menyediakan unsur hara da urea yang digunakan da sedikit. Menurut Van penggunaan urea sebagai bertujuan untuk menekan p serta meningkatkan kandun mensuplai kebutuhan bagi Quirk dan Timothy (2007) d mengemukakan bahwa apli selama tiga tahun menunjukkan bahwa tin bahan organik telah nyat aplikasi semprot pupuk N d jumlah sedikit (1,5-3 kg ha menunjukkan bahwa sere mampu meningkatkan BOT % dari analisis dasar 1,02 pada perlakuan P1.

  • 1
mperbaiki KTK tanah, daya sangga tanah, pH n unsur hara tanah, organik akan negatif sehingga akan nah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ur mampu meningkatkan KT me 100 g

  tanah dari ana 100 g

  • 1
  • 1

  tanah peningkatkan BOT yang

  3,85 me 100 g

  urea + seresah tebu KTK tanah sebesar 1,08 i analisis dasar 2,77 me

  419, 2017

  • 1

  Gambar 3. Nilai Kapasitas Tukar Kation Tanah. menyatakan bahwa ah tebu berpengaruh dap N-total tanah. a + seresah tebu 20 t otal terendah yaitu 0,07 ea 2 kg + seresah tebu

  Gambar 2. Nilai pH (H 2 O) Tanah.

  tanah menjadi 3, pada perlakuan P1.

  • total tanah, didukung i antara N-total tanah
  • 1

  • 1

  ) memiliki nilai N- 0,09 % (Gambar 4). Pening

  anah dan Sumberdaya Lahan Vol 4 No 1 : 411-419

  ) memiliki nilai N-total % dan perlakuan P1 (Urea 20 t ha

  Hasil analisis ragam m perlakuan urea + seresah nyata (p<0,05) terhadap Perlakuan P0 (Tanpa urea + ha

  N-Total Tanah

  Ga

  bahan organik dapat memp kapasitas tukar anion, daya tanah dan menyediakan penambahan bahan meningkatkan muatan neg meningkatkan KTK tanah

  Jurnal Tanah

  = 0,780 yang termasuk sangat kuat. Menurut han organik berperan unsur hara dalam tanah ngan proses mineralisasi hap akhir dari proses

  • total tertinggi yaitu ningkatan N-total tanah dikarenakan adanya penin berhubungan dengan N- dengan hasil korelasi a dengan BOT sebesar r = dalam kelas korelasi sa Atmojo (2003) bahan terhadap ketersediaan uns yang tidak terlepas denga yang merupakan tahap

  • 1
    • dan NO

  • memiliki terendah sebesar NH
    • 1,56 ppm), perlakuan P1 ebu 20 t ha

  • (1,5
  • 1
    • 5,94 ppm) (Gambar 5).

  • ). Perlakuan P0 (Tan
  • (5,9 Gambar 5. Nilai N-Tersedia tanah.

  4

  ) memiliki h tertinggi yaitu NH

  4

  3

  4

  NH

  nnya menjadi amonium ai proses amonifikasi penelitian menunjukkan bu + urea mampu l sebesar 0,03% dari menjadi 0,09% pada

  419, 2017

  3

  (Urea 2 kg+seresah tebu nilai N-Tersedia tanah t (6,12 ppm) dan NO

  ) pada NH nilai N-Tersedia tanah ter (3,30 ppm) dan NO

  3

  4

  Gambar 4. Nilai N-Total tanah. menyatakan bahwa ah tebu berpengaruh dia tanah (NH

  ganik, dalam proses mineral-mineral hara (N, P, K, Ca, Mg dan merupakan sumber mi peruraian menjadi dikenal dengan proses ya oleh sejumlah besar mikroba menguraikannya yang dikenal sebagai (Atmojo, 2003). Hasil pene bahwa seresah tebu meningkatkan N-total analisis dasar 0,06% me perlakuan P1.

  anah dan Sumberdaya Lahan Vol 4 No 1 : 411-419

  3

  Hasil analisis ragam m perlakuan urea + seresah nyata (p<0,05) N-tersedia NO

  N-Tersedia Tanah

  perombakan bahan organ mineralisasi akan dilepas mi tanaman dengan lengkap (N S). Bahan organik yang me nitrogen akan mengalami asam-asam amino yang dik aminisasi, yang selanjutnya o

  Jurnal Tanah

  • dan anpa urea + seresah tebu 20 t ha

  Menurut Soemarno i tanaman tebu untuk vegetatif (pertumbuhan kan produksi dan organik tanah mampu yang menunjang tanaman. Menurut

  bu + urea mampu dia sebesar (NH

  (NH

  4

  Tinggi Tanaman

  Tinggi tanaman tebu tanaman yang dapat produksi tebu. Hasil menunjukkan bahwa aplik tebu berpengaruh nya tanaman pada 33,35, dan kepras (MSK) dan berpe pada 39 MSK. Pemberia tebu nitrogen dapat me tanaman pada setiap perla terbaik pada 33, 35, 37, da (Urea 2 kg+seresah tebu masing-masing tinggi 258 287,83 cm, 298,67 cm (Ga ngaruh dosis urea+seresah tebu terhadap tinggi tanama anaman dikarenakan bahan organik berupa meningkatkan bahan mpu menyediakan unsur proses mineralisasi akan dia berupa amonium

  3

  419, 2017

  4

  • =4,48 ppm) dari analisis dasar
    • =4,85 ppm)

  • =1,64 ppm ; NO
    • =1,09 ppm) menjadi

  • =6,12 ppm ; NO perlakuan P1.
    • =5,94 ppm) pada bu merupakan bagian pat menentukan hasil Hasil analisis ragam aplikasi urea + seresah nyata terhadap tinggi dan 37 minggu setelah rpengaruh sangat nyata erian urea dan seresah meningkatkan tinggi perlakuanya, dimana nilai

  4

  3

  NO

  3

  , dan 39 MSK adalah P1 tebu 20 t ha

  ) dengan 258,42 cm, 269,57 cm, (Gambar 6). naman tebu.

  3

  3

  (NH

  3

  Jurnal Tanah

  tanah dikarenakan tal yang berhubungan h, didukung dengan otal tanah dengan BOT ermasuk dalam kelas ganik berupa seresah katkan bahan organik menyediakan unsur N oses mineralisai akan dia berupa amonium

  Peningkatan N-tersedia t adanya peningkatan N-total dengan N-tersedia tanah, hasil korelasi antara N-total sebesar r=0,557 yang terma korelasi kuat. Bahan organik tebu yang dapat meningkat tanah yang mampu meny organik dan melalui prose terbentuk unsur N-tersedia (NH

  4

  • ) dan nitrat (NO
    • ). Nitrogen dalam dalah N-organik yang oleh tanaman dan N- m (NH
    • tanah bentuk utamanya ada tidak dapat diserap oleh mineral berupa amonium (NO

  • ) dan nitrat diserap oleh tanaman urut Syekhfani (1997) sehingga mudah bentuk yang umumnya organisme. Nitrogen nik dirombak menjadi tersedia bagi tanaman sasi yang terdiri dari aminisasi, amonifikasi, nelitian menunjukkan bahwa seresah tebu meningkatkan N-tersedia ppm ; NO
    • ) yang dapat diser

  mengalami perubahan bent dilakukkan oleh mikroorg tanah dalam bentuk organik bentuk anorganik yang ters melalui proses mineralisas beberapa tahapan yaitu ami dan nitrifikasi Hasil pene

  (Widarti et al., 2015). Menur nitrogen bersifat

  3

  Gambar 6.Peng Peningkatan tinggi tana adanya penambahan baha seresah tebu yang dapat m organik tanah yang mampu N organik dan melalui pros terbentuk unsur N-tersedia (NH

  4

  • ) dan nitrat (NO
    • ) sehingga dapat diserap oleh tanaman. (2011) fungsi N bagi t untuk pertumbuhan veg batang), meningkatkan kualitasnya. Bahan org menyediakan hara pertumbuhan tinggi
    dia (ppm) sisi berlangsung lebih itas dekomposisi bahan yang terkandung di dalam bentuk tersedia ra makro (N, P, K) dan n perlakuan terbaik gu ke 37 setelah aplikasi rea merupakan bahan posisi sehingga mampu paling tinggi dari semua miliki hasil terendah organik belum

  3 anah dan Sumberdaya Lahan Vol 4 No 1 : 411-419

  4

  mobile

  • 1

  3

  N-tersedia mampu naman sebesar 5,7118 kan senyawa nitrogen tersedia dalam tanah

  (2011) tumbuhan trogen tersedia dalam buh dengan baik, hal ini bahan organik yang isisi, bakteri fiksasi nik (seresah tebu), atau puk nitrogen dalam tanian (Sumarno, 2011). 1997) pada umumnya akar tanaman dalam

  419, 2017 h tempat tumbuhnya.

  Hasil P1 merupakan dikarenakan pada minggu seresah tebu dan urea organik telah terdekompos menyediakan N yang pali perlakuan. P0 memili dikarenakan bahan

  Pembahasan Umum

  % BOT mampu sebesar 6,9925 ppm. nik dalam tanah dapat itas dan populasi h semakin tinggi dan itas dekomposisi dan nik (Atmojo, 2003). ran organisme sangat mposisi bahan organik tanah agar dekomposis cepat. Adanya aktivitas organik, hara-hara ya dalamnya dilepaskan da bagi tanaman, baik hara ma unsur hara mikro.

  memiliki nilai yang n dengan N-tersedia, ka N-tersedia semakin menunjukan garis linier mbar 8) yang atinya

  dengan N-

  . Pengaruh Tinggi tanaman (cm) dengan N-Tersedia

  3

  4

  4

  Menurut Soemarno memerlukan senyawa nit tanah agar dapat tumbuh dapat disuplai oleh ba mengalami dekompoisi nitrogen, pupuk organik melalui aplikasi pupuk budidaya tanaman pertania Menurut Syekhfani (199 nitrogen diserap oleh a bentuk ammonium NH

  nilai yang berbanding N-tersedia, semakin a N-tersedia yang kin tinggi. Hasil uji garis linier y = 7) yang atinya setiap

  ersedia dengan

  organik dalam tanah etersediaan unsur hara pertumbuhan tanaman untuk pertumbuhan

  anah dan Sumberdaya Lahan Vol 4 No 1 : 411-419

  • dan NO

  1 % meningkatkan N-tersedia se Penambahan bahan organik meningkatkan aktivitas mikrobiologi dalam tanah berkaitan dengan aktivitas mineralisasi bahan organik Menurut Dita (2007), peran penting dalam mendekomp

  Bahan organik tanah me berbanding lurus dengan semakin tinggi BOT maka tinggi. Hasil uji regresi men y = 6,9925x-1,095 (Gamb setiap kenaikan

  Hubungan antara BOT de Tersedia

  Gambar 7. P

  1 ppm N meningkatkan tinggi tanama cm. Tumbuhan memerlukan

  Tinggi tanaman memiliki nil lurus dengan dengan N tinggi tanaman maka dibutuhkan akan semakin regresi menunjukan gar 5,7118x+207 (Gambar 7) kenaikan

  Hubungan antara N-Ters Tinggi Tanaman

  Kustantini (2013) bahan or mempengaruhi tingkat keter N yang dapat memacu pert yang sangat dibutuhkan u dan perkembangannya.

  Jurnal Tanah

  • N-tersedia mempengaruhi dikarenakan N-tersedia NH
  • dan NO
    • . Sehingga aruhi tinggi tanaman dia yang dalam bentuk p oleh tanaman.
    • diserap ole

  

Jurnal Tanah anah dan Sumberdaya Lahan Vol 4 No 1 : 411-419 419, 2017

  • 1

  terdekomposisi seluruhnya uhnya sehingga bahan ha , namun semakin c cepat bahan organik organik tanah dan ketersedia sedian N rendah. P6 terdekomposisi bahan n organik tanahnya cepat mengalami dekomposisi dekom karena berkurang karena sudah mengalami menggunakan dosis urea t a tertinggi yaitu 6 kg mineralisasi untuk disedia ediakan bagi tanaman.

  Gamba mbar 8. Pengaruh BOT (%) dengan N-Tersedia (ppm) m) Pada perlakuan P6 cepat me t menyediakan unsur dapat meningkatkan ting tinggi tanaman pada hara bagi tanaman, namun mun unsur hara tercuci setiap perlakuanya, dimana dimana nilai terbaik pada dikarenakan total curah h hujan bulanan pada 33, 35, 37, dan 39 MSK SK adalah P1 (Urea 2

  • 1

  bulan Januari (314,40 mm) ) dan Maret (318,50) kg+seresah tebu 20 t ha ha ) dengan masing- distribusi curah hujan bul bulanan kriteria yang masing tinggi 258,42 cm, cm, 269,57 cm, 287,83 cm, 298,67 cm. tinggi sehingga N-tersedia dia pada perlakuan P6 tidak merupakan yang tertinggi hasilnya. Menurut Kustantini (2013 013), bahan organik

  Daftar Pustaka

  tanah yang cepat terdekom omposisi menyediakan Abdurachman, A., Sutomo mo, S. dan Sutrisno, N. hara bagi tanaman, namu mun bahan organik

  2005. Teknologi Peng ngendalian Erosi Lahan

  tanahnya berkurang. Sebalik baliknya bahan organik

  Berlereng dalam Teknol knologi Pengelolaan Lahan

  tanah yang lama terdekomp omposisi bahan organik

  Kering Menuju Pertanian nian Produktif dan Ramah

  tanahnya tinggi, namun mun menyediakan hara Lingkungan. Puslitbangta gtanak. Hal. 44-48. dalam jangka panjang.

  Antari, R., Wawan, M. d dan Gulat, M.E. 2012.

  Pengaruh Pemberian M Mulsa Organik Terhadap Sifat Fisik dan Kimia Ta Tanah serta Pertumbuhan Kesimpulan

  Akar Kelapa Sawit. it. Fakultas Pertanian Berdasarkan penelitian yan yang dilakukan, dapat Universitas Riau.

  disimpulkan bahwa aplikas plikasi seresah tebu + Atmojo, S.W. 2003. Per Peranan Bahan Organik

  Terhadap Kesuburan n Tanah Dan Upaya urea mampu meningkatkan kan N-tersedia tanah. Pengelolaannya. Sebe ebelas Maret University

  • Perlakuan P1 (Urea 2 kg+se +seresah tebu 20 t ha

  1 Press. Surakarta.

  ) memiliki nilai N-Tersed rsedia tanah tertinggi

  Dita, F. L. 2007. Penduga ugaan Laju Dekomposisi

  4 dan NO

  • yaitu NH (6,12 ppm) dan (5,94 ppm).

  3 Balangeran Serasah Daun Shorea Ba (Korth) Burck

  P1 merupakan perlakua uan terbaik dalam

  Dan Hopea Bancana (Bo (Boerl.) Van Slooten di

  menyediakan unsur N dika dikarenakan BOT dan Hutan Penelitian Drama maga, Bogor, Jawa Barat. N-total pada P1 merupa upakan yang terbaik.

  Departemen Silvikultur ltur Fakultas Kehutanan

  Pemberian urea dan sere eresah tebu nitrogen Institut Pertanian Bogor. or. Bogor. 32 hal.

  

Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 4 No 1 : 411-419, 2017

Eviati, Y. dan Sulaeman, M. 2009. Analisis Kimia Saptiningsih, E. dan Haryanti, S. 2015. Kandungan

Tanah, Tanaman, Air, Dan Pupuk. Balai selulosa dan lignin berbagai sumber bahan

  Penelitian Tanah. Bogor. 246 hal. organik setelah dekomposisi pada tanah

Hairiah, K., Purnomosidhi, P., Khasanah, N., Latosol. Buletin Anatomi dan Fisiologi 23(2),

Nasution, N., Lusiana, B. dan van Noordwijk, 38-39. M. 2003. Pemanfaatan Bagas dan Daduk Tebu Soemarno. 2011. Pentingnya Nitrogen Bagi untuk Perbaikan Status Bahan Organik Tanah Tanaman Tebu. Fakultas Pertanian Universitas dan Produksi Tebu di Lampung Utara: Brawijaya. Malang. Pengukuran dan Estimasi Simulasi Wanulcas. Syekhfani. 1997. Hara-Tanah-Air-Tanaman. Jurusan PTP Nusantara V Unit Usaha Bunga Mayang. Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung Utara. Brawijaya. Malang.

Kustantini, D., 2013. Pentingnya Penggunaan Van Soest. 2006. Rice Straw The Role of Silica

Beberapa Pupuk Organik Terhadap And Treatment to Improve Quality. Journal of

  Ketersediaan Unsur Hara Pada Pertanaman Animal Feed Science and Technology 27, 134- Bibit Tebu (Saccharum Officinarum L). Balai Besar 137. Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Widarti, B.N., Wardhini, W.K. dan Sarwono, E. Surabaya. Surabaya. Hal. 2. 2015. Pengaruh rasio C/N bahan baku pada

Pusat Penelitian Gula PTPN X. 2015. Bukti pembuatan kompos dari kubis dan kulit pisang.

Penyerahan Analisa Pupuk. PTPN X. Kediri. Jurnal Integrasi Proses 5(2), 76-86. Hal 3. Quirk R. G., Timothy G. Z., 2007. Integrated practices for an improved sustainable, sub- tropical sugarcane industry: a case study. Proceeding of Australian Sociecty of Sugar Cane Technology 29, 3-10.

  

halaman ini sengaja dikosongkan

Dokumen yang terkait

HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai pH Daging Broiler

0 1 6

PENGARUH APLIKASI BIOCHAR KULIT KAKAO TERHADAP KEMANTAPAN AGREGAT DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG PADA ULTISOL LAMPUNG TIMUR

0 1 8

KAJIAN POROSITAS TANAH PADA PEMBERIAN BEBERAPA JENIS BAHAN ORGANIK DI PERKEBUNAN KOPI ROBUSTA

0 2 10

PEMANFAATAN EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi L) SEBAGAI BAHAN PENGAWET TERHADAP UJI SENSORI DAGING BROILER THE INFLUENCE OF (Averrhoa Bilimbi L) BILIMBI FRUIT AS PRESERVATIVE TOWARDS SENSORY QUALITY CHECK OF BROILER

3 2 6

APLIKASI UREA DAN KOMPOS KULIT KAKAO UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN DAN SERAPAN N, P, K SERTA PRODUKSI TANAMAN SAWI PADA INCEPTISOL TULUNGREJO, BATU

0 0 10

PENGARUH PEMBERIAN ABU KETEL TERHADAP SIFAT FISIK TANAH, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TEBU PADA ULTISOL DI PABRIK GULA BONE, SULAWESI SELATAN

0 0 8

PENGARUH BERBAGAI MEDIA TERHADAP SUHU MEDIA DAN PRODUKSI MAGGOT THE EFFECT OF VARIOUS MEDIA ON MEDIA TEMPERATURE AND MAGGOT PRODUCTION Irene Laksmi Nugrahani, Farida Fathul, dan Syahrio Tantalo Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture Lampun

0 0 6

PENGARUH BLOTONG, ABU KETEL, KOMPOS TERHADAP KETERSEDIAAN FOSFOR TANAH DAN PERTUMBUHAN TEBU DI LAHAN TEBU PABRIK GULA KEBON AGUNG, MALANG

0 0 14

POTENSI TIGA VARIETAS TANAMAN SAWI SEBAGAI AKUMULATOR MERKURI PADA TANAH

1 1 10

EFEKTIVITAS BAWANG PUTIH DENGAN METODE MARINASI TERHADAP KUALITAS FISIK DAGING BROILER EFFECTIVENESS OF GARLIC WITH MARINATION ON PHYSICAL QUALITY OF BROILER MEAT Ridho Pratama, Rr Riyanti, dan Ali Husni Department of Animal Husbandry, Faculty of Agricult

0 0 6