SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN UNTUK PANGAN DAN PERTANIAN (SDGTPP)

  8/20/2010 MK Pengantar Bioteknologi - Machmud Thohari

  1 PERJANJIAN TENTANG SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN UNTUK PANGAN DAN PERTANIAN (SDGTPP)

  INTERNATIONAL TREATY ON PLANT GENETIC RESOURCES FOR FOOD AND AGRICULTURE (ITPGRFA)

  PENDAHULUAN Latar Belakang z

  

Menyusutnya basis keanekaragaman genetik tanaman

untuk pertanian dan ketahanan pangan mengancam ketahanan pangan secara global

  Æ z

  Kebutuhan Sumber Daya Genetik (SDG) tanaman terus

meningkat untuk menghadapi perubahan lingkungan,

permintaan pasar dan peningkatan produktivitas; z

  Saling ketergantungan SDG secara global; z

  Perlu ditingkatkan kerja sama bilateral, regional dan

global untuk pembangunan kapasitas dan pengaturan

akses terhadap SDG tanaman (SDGT).

  Menurut the Genetic Resources Action Inter Nations (GRAIN): Dari 3,9 juta aksesi koleksi SDG (varietas, strain liar, land races, dll) tanaman di seluruh dunia, ekonomis yang telah dilestarikan:

  • 53% dimiliki oleh negara-negara maju

  seperti Amerika, Eropa, Rusia;

  • 16%-nya dimiliki oleh lembaga penelitian

  pertanian int’l (IRRI, ICRISAT, CIMMYT, CIAT, CIP);

  • Hanya 30% yang dimiliki negara

  berkembang (Indonesia Æ hanya memiliki sedikit)

PERJANJIAN SDGTPP SEJARAH LAHIRNYA

  z

  Kemerosotan SDGTPP secara global dan perkembangan pengelolaannya;

  Pengertian istilah SDGTPP SDGTPP : semua materi genetik yang berasal dari

  • tanaman yang mempunyai nilai nyata maupun potensial untuk sektor pertanian dan pangan; (Perjanjian hanya mengatur SDG tanaman yang mempunyai nilai nyata maupun potensial).

  Materi genetik : semua materi yang berasal dari

  • tanaman, termasuk materi perbanyakan reproduktif maupun vegetatif, yang mengandung unit-unit fungsional hereditas.

KEBUTUHAN SDGTPP

  z 30 tahun mendatang, populasi dunia ± 8,5 milyar Æ peningkatan kebutuhan pangan z

  Peningkatan produktivitas yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan penduduk z

  

Konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan SDGTPP

merupakan kunci untuk peningkatan produksi dan keberlanjutan pertanian Æ menunjang pembangunan nasional, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan.

  I SI PERJAN J I AN PEMBUKAAN

Bagian I PENDAHULUAN: 3 Pasal Bagian II KETETAPAN UMUM: 5 Pasal Bagian III HAK PETANI: 1 Pasal Bagian IV SISTEM MULTILATERAL AKSES DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN: 4 Pasal Bagian V KOMPONEN PENDUKUNG: 2 Pasal Bagian VI KETENTUAN FINANSIAL: 1 Pasal Bagian VII KETENTUAN KELEMBAGAAN: 17 Pasal

2 LAMPIRAN :

  Daftar Tanaman yang Tercakup dalam Traktat Serta Ketentuan Arbitrasi dan Konsiliasi

  PEMBUKAAN z

  z

  z

  Pasal 8 – Bantuan Teknis BAGIAN III – HAK PETANI

  z

  Pasal 7 – Komitmen Nasional dan Kerja Sama Internasional

  z

  Pasal 6 – Pemanfaatan Berkelanjutan Sumber Daya Genetik Tanaman

  Pasal 5 – Konservasi, Eksplorasi, Koleksi, Karakterisasi, Evaluasi dan Dokumentasi Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Pangan dan Pertanian

  Pasal 1 – Tujuan

  z

  Pasal 4 – Kewajiban Umum

  z

  Pasal 3 – Ruang Lingkup BAGIAN II – KETENTUAN UMUM

  z

  Pasal 2 – Penggunaan Istilah

  z

  Pasal 9 – Hak Petani

  BAGIAN IV – SISTEM MULTILATERAL AKSES DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN Pasal 10 – Sistem Multilateral Akses dan Pembagian Keuntungan z

  Pasal 11 – Cakupan Sistem Multilateral

  z

  Pasal 12 – Akses yang difasilitasi terhadap sumber daya genetik tanaman untuk pangan dan pertanian di dalam Sistem Multilateral

  z

  Pasal 13 – Pembagian keuntungan dalam Sistem Multilateral BAGIAN V – KOMPONEN PENDUKUNG

  z

  Pasal 14 – Rencana Aksi Gobal

  z

  Pasal 15 – Koleksi Ex Situ Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Pangan dan Pertanian yang Dikuasai oleh Pusat-pusat Penelitian Pertanian Internasional dari Kelompok Konsultatif Penelitian Pertanian Internasional dan Kelembagaan Internasional lain

  z

  Pasal 16 – Jaringan Kerja Internasional Sumber Daya Genetik Tanaman

  z

  Pasal 17 – Sistem Informasi Global mengenai Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Pangan dan Pertanian

BAGIAN VI – KETENTUAN FINANSIAL

  Pasal 31 – Bukan Pihak

  Pasal 28 – Mulai Berlakunya Perjanjian

  z

  Pasal 29 – Organisasi Anggota FAO

  z

  Pasal 30 – Pensyaratan

  z

  z

  Pasal 27 – Aksesi

  Pasal 32 – Pengunduran Diri

  z

  Pasal 33 – Pengakhiran

  z

  Pasal 34 – Depositari

  z

  Pasal 35 – Naskah Otentik

  z

  z

  Pasal 18 – Sumber Daya Finansial BAGIAN VII – KETENTUAN KELEMBAGAAN

  z

  z

  Pasal 19 – Badan Pengatur

  z

  Pasal 20 – Sekretaris

  z

  Pasal 21 – Ketaatan

  Pasal 22 – Penyelesaian Sengketa

  Pasal 26 – Ratifikasi, Penerimaan atau Persetujuan

  z

  Pasal 23 – Amendemen Perjanjian

  z

  Pasal 24 – Lampiran-lampiran

  z

  Pasal 25 – Penandatanganan

  z

  z

  dalam Perjanjian SDGTPP

  • Unsur kunci

  : Æ dan

  Sistem Multilateral mengenai Akses Pembagian Keuntungan yang difasilitasi.

  • Akses mencakup:

  64 genus tanaman termasuk: Æ 35 tanaman pangan (antara lain padi, jagung, singkong dan ubi-jalar) Æ

  29 tanaman pakan ternak

PERJANJIAN SDGTPP

  TUJUAN

  Mendukung ketahanan pangan dan pertanian yang berkelanjutan: z melalui konservasi dan pemanfaatan secara berkelanjutan SDGTPP z

pembagian keuntungan secara adil dan merata yang

dihasilkan dari pemanfaatannya.

  Melindungi Hak Petani: z

yang didasarkan sumbangan petani dan masyarakat

lokal di pusat asal dan pusat keanekaragaman tanaman pertanian.

PERJANJIAN SDGTPP

  z Pengaturan akses terhadap SDGTPP z

  Pelestarian SDGT; z

  Kebijakan pemanfaatan secara berkelanjutan dan implementasinya; z

  Komitmen para Pihak pada taraf nasional dan internasional; z

  Perlindungan Hak Petani ; z

  Sistem multilateral mengenai akses dan pembagian keuntungan, z

  Pembagian keuntungan secara adil dan merata dalam sistem multilateral ; z

  

Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM di bidang pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan SDGT. KOMODITI DALAM SISTEM MULTILATERAL PAN GAN

  Artocarpus – sukun Asparagus Avena – oats Beta – bit Brassica complex – dan genus lain Cajanus – kacang gude Cicer – kacang kecik Citrus – jeruk Cocos – kelapa Colocasia, Xanthosoma – talas Daucus – wortel Dioscorea – uwi Eleusine – finger millet Fragaria – strawberry Helianthus – bunga matahari Hordeum – barley Ipomoea – ubi jalar

  Lathyrus – grass pea Lens – lentils Malus – apel Manihot – ubi kayu/singkong

  Musa – pisang

  Oryza – padi Pennisetum – pearl millet Phaseolus – kacang biji Pisum – kacang polong Secale – rye Solanum – kentang, terung Sorghum – sorgum/cantel Triticosecale – tritikal /gandum Triticum dkk – gandum Vicia – kacang babi Vigna – kacang tholo Zea – jagung

KOMODITI DALAM CAKUPAN SISTEM MULTILATERAL TANAMAN PAKAN TERNAK LEGUM

  z Astragalus chinensis Lupinus albus z A. cicer L. angustifolius z

  Pueraria phaseoloides Trifolium : 15 spesies alexandrium, alpestre, ambiguum, angustifolium, arvense, agrocicerum, hybridum, incarnatum, pratense, repens, resupinatum, rueppellianum, semipilosum, ubterraneum, vesiculoum

  A. nummularia Solsola vermiculata

  Atriplex halimus

  F. ovina P. pratensis

  F. heterophylla P. annua

  F. gigantea Poa alpina

  F. rubra Agropyron cristatum Lolium hybridum A. desertorum L. multiflorum Agrostis stolonifera L. perenne A. tenuis L. rigidum Alopecurus pratensis L. temulentum Arrhenatherum elatius Phalaris aquatica Dactylis glomerata P. arundinacea Festuca arundinacea Phleum pratense

  RUMPUT Andropogon gayanus

  L. sativus Onobrychis viciifolia z Lespedeza cuneata Ornithopus sativus z L. striata Prosopis affinis z L. stipulacea P. alba z Lotus corniculatus P. chilensis z L. subbiflorus P. nigra z L. uliginosus P. pallida z

  A. arenarius L. luteus z

  L. odoratus M. officinalis z

  L. ochrus Melilotus albus z

  L. hirsutus M. trunculata z

  L. ciliotus M. rigidula z

  Lathyrus cicera M. scutellata z

  Hedysarum coronarium M. sativa z

  Coronilla varia M. falcata z

  Canavalia ensiformis Medicago arborea z

LAIN LAIN

  T I N JAUAN Ada kekawatiran dengan meratifikasi perjanjian SDGTPP:

  • Seluruh SDGT Indonesia akan dapat diakses oleh negara lain secara bebas
  • SDGTPP ditujukan untuk penggunaan industri kimia
  • SDGTPP diajukan untuk memperoleh HKI
  • Akan mengakibatkan kepunahan SDGT Indonesia
Dalam pelaksanaannya tidak demikian, karena perjanjian ini:

  ƒ Hanya mencakup SDGTPP yang terdapat pada Lampiran 1 yang dapat diakses

  ƒ SDGTPP hanya untuk tujuan konservasi dan pemanfaatan dalam rangka pemuliaan, penelitian dan pelatihan

  ƒ SDGTPP yang diperoleh dari Sistem Multilateral (SM) tidak boleh diberlakukan HKI

  ƒ SDGT harus dilestarikan dan tersedia dalam SM

  TINJAUAN (lanjutan)

  PERJANJIAN SDGTPP (1)

  MANFAAT PENGESAHAN z

  Memperoleh bantuan pengembangan kapasitas dari sistem pendukung perjanjian : Æ

  kemampuan untuk eksplorasi, konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan SDGTPP

  ; z

  Pengembangan kerja sama regional dan internasional dalam hal pengelolaan SDGTPP

  MANFAAT PENGESAHAN PERJANJIAN SDGTPP (2) z

  Terjaminnya akses dan pembagian keuntungan yang adil dari pemanfaatan SDGTPP, termasuk pemanfaatannya secara komersial.

  z

  Mendapatkan manfaat untuk pertukaran SDGTPP dalam mendukung ketahanan pangan dan

  pertanian yang berkelanjutan; z

  Indonesia juga dapat memperoleh transfer

  teknologi dari negara Pihak lain atau dari pusat- pusat riset pertanian internasional.

  Kondisi tukar menukar SDGTPP SEBELUM Perjanjian SDGTPP Negara H

  Negara G

  Negara F

  Negara E

  Negara D

  Negara C

  Negara B

  Negara A

  

SDGTPP

  SDGTPP SDGTPP

  

SDGTPP

SDGTPP SDGTPP

SDGTPP SDGTPP

  SDGTPP

  Negara A Negara G Negara F Negara E Negara D Negara C Negara B Kondisi tukar menukar SDGTPP SETELAH Perjanjian SDGTPP

  PERTIMBANGAN z

  

Kenyataan: Indonesia bukan negara yang kaya koleksi exsitu

SDGTPP dibandingkan dengan Pusat-pusat Penelitian

pertanian internasional (IARCs) maupun negara-negara maju;

z

  Dengan kemudahan akses pada sistem multilateral dan adanya acuan Standar Perjanjian Pengalihan Materi (PPM) atau Material Transfer Agreement (MTA), Indonesia akan mendapat

keuntungan dalam pemanfaatan koleksi-koleksi exsitu plasma

nutfah yang dikelola negara lain anggota Perjanjian maupun dari IARCs; z

  Dengan meratifikasi Perjanjian tepat waktu, Indonesia dapat duduk dalam Dewan Pengatur (Governing Body) yang akan menyusun prosedur strategis implementasi Perjanjian.

  Kewajiban Konservasi SDGTPP (1) z

  Melakukan Konservasi, eksplorasi, koleksi, pencitraan, evaluasi dan dokumentasi SDGTPP:

  ¾ Inventarisasi SDGTPP yang mengalami tekanan kepunahan;

  ¾ Pengumpulan SDGTPP potensial yang mengalami tekanan kepunahan atau under utilized.

  ¾ Konservasi insitu dari kerabat liar tanaman budi daya serta tumbuhan liar yang penting untuk pangan

  Kewajiban Konservasi SDGTPP (2) z

  Konservasi dan pengembangan SDGT insitu :

  ¾ Inventarisasi SDGT penting untuk pangan & pertanian

  ¾ Pengelolaan dan peningkatan SDGT lekat lahan (on farm)

  ¾ Memberi bantuan Petani yang terkena bencana untuk memulihkan sistem pertaniannya

  ¾ Konservasi in situ dari kerabat liar tanaman budi daya serta tumbuhan liar penting untuk pangan

  Kewajiban Konservasi SDGTPP (3) z

  Konservasi Exsitu :

  ¾ Pemeliharaan koleksi SDGT exsitu

  ¾ Regenerasi aksesi koleksi exsitu yang terancam kepunahan

  ¾ Perencanaan terarah dan pelaksanaan koleksi

  SDGT penting untuk pangan dan pertanian ¾

  Memperluas cakupan kegiatan konservasi exsitu.

  IMPLIKASI MERATIFIKASI Perjanjian SDGTPP z

  Membayar iuran anggota yang akan ditentukan dalam Pertemuan Badan Pengatur (Governing Body) z

  Indonesia dapat memperoleh bantuan pendanaan berupa hibah dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan secara berkelanjutan SDGT, terutama untuk pelatihan, pendidikan, penelitian dan pemuliaan SDGT yang berasal

dari Indonesia, atau Indonesia sebagai salah satu pusat

keanekaragamannya.

  KESIMPULAN Indonesia akan diuntungkan apabila mengesahkan Perjanjian ini dan diupayakan segera dilakukan untuk dapat duduk dalam Badan Pengatur (Governing Body), sehingga Indonesia dapat ikut menentukan prosedur strategis implementasi Perjanjian, dengan syarat sudah harus menyerahkan dokumen Ratifikasi ke Sekretariat FAO pada awal Maret 2006 .